Anda di halaman 1dari 9

STIkes Medistra Indonesia

ANALISA PROSES INTERAKSI

Disusun oleh:
PURNAMASARI AYU SABARYANI
2021560311075

PROGAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONIESA
2021
ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama mahasiswa : Purnamasari Ayu sabaryani


Tanggal : 04 Maret 2021
Waktu : Pkl 08.30 – 09.00 WIB (30 Menit)
Tempat : Ruang Arjuna RSJ Jakarta
Insial Klien : Tn. A 1 (Fase Perkenalan)
Interaksi : Meja makan, Berhadapan dengan klien, suasana tenang
Kelingkungan : Penampilan kurang rapi, pakaian banyak lubang bekas rokok, pasien menunduk
Deskripsi pasien : klien dapat mengenal perawat dan dapat mengungkapkan secara terbuka permasalahannya
Tujuan Komunikasi :

KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


KOMUNIKASI VERBAL RASIONAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Selamat sore Pak, boleh P: Memandang K dan P : Ingin membuka K masih ragu terhadap orang Salam merupakan kalimat
saya duduk di sebelah Bapak tersenyum K: Ekpresi datar percakapan dengan klien dan baru yang masuk ke pembuka untuk memulai
? K : Sore, silahkan. K: Ekpresi datar P: berharap dengan sapaan lingkungannya K ragu suatu percakapan sehingga
Memandang K sederhana P bisa diterima terhadap orang baru dapat terjalin rasa percaya.
oleh K. P merasa senang ada
tanggapan atas salam
walaupun belum
diekpresikan secara tulus
P : Wah, suasana sore ini P : Memandang ke halaman P ingin memulai percakapan K memberikan respon Topik ringan akan
sepintas dan menunjukkan memudahkan interaksi lebih
sejuk sekali ya Pak K : sambil melirik K K : Ikut dengan topik ringan sebelum
perhatian cukup terhadap P lanjut
(diam) melihat ke halaman lalu masuk ke kondisi K
menghisap rokoknya dan
menunduk lagi
P : Oh ya, perkenalkan saya P : Memandang K sambil P merasa bahwa K harus K masih memberikan Memperkenalkan diri dapat
Made, saya mahasiswa menjulurkan tangan ke K K : diberikan penjelasan tentang tanggapan secara ragu-ragu menciptakan rasa percaya
praktek disini yang akan Mengalihkan rokok ke kedatangan P klien terhadap perawat
merawat Bapak. K : (diam) tangan kiri lalu tanpa
memandang P menerima
uluran tangan P
P : Nama Bapak siapa ? P : Masih menjabat tangan P ingin tahu nama pasien K ragu-ragu K merasa Mengenal nama pasien akan
K : Amir. pasien dan mendekatkan diri P merasa pasien enggan perkenalan hanya formalitas memudahkan interaksi
ke-K K : Menoleh sebentar berkenalan belaka
K : Menyebut nama dengan
menunduk dan menarik
tangannya
P : Bapak senangnya P : Memandang K K : P ingin menjalin kedekatan K mencoba mengingat nama Nama panggilan merupakan
dipanggil dengan nama apa Menoleh ke halaman K : dengan pasien P senang yang disukainya K mulai nama akrab klien sehingga
K:A Melihat ke arah P dan walaupun jawaban singkat tertarik dengan perkenalan menciptakan rasa senang
menjawab singkat lalu dengan P akan adanya pengakuan atas
menunduk lagi namanya
P : Wah, kedengarannya P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan K berpikir sejenak, Pujian berguna untuk
enak kalau saya manggil Pak tersenyum K : Menunduk suasana P merasa mengngingat nama yang mendekatkan perawat
Ong K : Iya K : Menoleh ke P P : pertanyaan mendapatkan disukainya K mulai merasa menjalin hubungan
Memperhatikan K respon bahwa P datang untuk terapeutik dengan klien
membantu K
P : Bapak asalnya dari mana P : Memandang K K : P masih berusaha K berpikir dan mengingat- Topik sederhana membantu
Pak Ong? K : Salatiga, Menunduk dan berpikir K : membangun keakraban ingat K senang karena menjalin kedekatan dengan
Jawa Tengah Menoleh ke P dan tersenyum dengan topik sederhana P ingat daerah asalnya dan klien
lalu menunduk lagi P : senang karena K memberi kembali membayangkan
Memperhatikan K respon daerah asalnya tersebut
P : Wah, jauh juga ya. Bapak P : Memandang K sambil P mulai mengkaji data umum K berpikir dan berusaha Lama rawat menentukan
Ong sudah berapa lama tersenyum K : Menghisap pasien P khawatir kalau mengingat K apakah klien kronis atau akut
disini? K : Lama! Dua rokok dan melemparkannya pertanyaan membuat K membayangkan keadaan
puluh tahun. karena sudah habis K : tersinggung yang telah lama dijalaninya
Bicara tanpa menoleh P P :
Memandang K
P : Sejak tahun berapa Bapak P : Menunjukkan perhatian K P berharap dapat K berusaha mengingat K Daya ingat pasien dapat
disini ? K : Yach, delapan : Menunduk sambil memperoleh data lama rawat menjawab dengan dikaji dengan menanyakan
puluh tiga memandang kakinya K : secara lebih pasti sambil sekedarnya data-data pasien yang
Masih menunduk P : mengkaji daya ingat pasien P sederhana
Memperhatikan senang karena mendapat
respon dari K
P : Sekarang Bapak A P : Mendekatkan diri ke K P mengkaji daya ingat K P K berusaha mengingat-ingat Umur mempengaruhi daya
umurnya berapa? K : Em… K : Menoleh ke halaman dan merasa arah pertanyaan K menjawab sesuai dengan ingat klien
56 tahun terdiam beberapa lama K : sudah dapat dijawab jelas daya ingat yang dimilikinya
Menoleh P sebentar lalu oleh K
menunduk lagi P :
Tersenyum
P : Pak A ingat nggak, P : Menunjukkan keseriusan P berhati-hati karena K mengingat-ingat K Keluhan utama merupakan
kenapa pak A dirawat disini K : Menunduk K : Menoleh pertanyaan tsb sangat menjawab ragu-ragu dasar pasien dirawat di RS
K : Saraf, sakit saraf. ECT, ke P dan menepuk-nepuk spesifik dan takut Jiwa
ini di ECT. kepalanya menyinggung pasien P lega
karena K tidak tersinggung
P : Pak A pernah ngamuk? P : Bertanya pelahan K : P mengkaji lebih jauh alasan K mengingat-ingat K Halusinasi dapat terjadi
K : Nggak, nggak, saya suka Menunduk K : Menoleh ke pasien dirawat P kaget, dan mengalami halusinasi lihat kapan saja karena adanya
ngelamun. Enak sendirian. halaman lalu menunjuk- sadar kalau pasien stimulus tertentu
Kakak saya sudah meninggal nunjuk P : Memperhatikan mengalami halusinasi lihat
tapi hidup lagi. Itu dia !! respon pasien
P : - K : Kakak saya P : Masih kaget K : P mendiamkan karena belum K melihat kakaknya dan Dengan diam therapeutik,
orangnya sukses, sayang Memandang ke halaman K : menemukan pertanyaan yang mencoba menceritakannya klien merasa didengarkan
mati, anak saya tujuh belas Menunjuk ke halaman dan tepat untuk K P menemukan pada P K teringat kondisi dan bercerita tentang
semuanya di Jerman. nyerocos P : Memperhatikan adanya flight of ideas dan keluarganya keadaannya
berpikir tentang faktor
penyebab
P : Bapak Ong sudah P : Mendekatkan diri K : P berusaha mengkaji data K membayangkan keadaan Waham kemungkinan terjadi
berkeluarga? K : Anak saya Memandang kosong ke yang terkait kata-katanya keluarganya K menikmati karena menarik diri
di Jerman dan di Peking. halaman K : Menunduk tadi P menemukan adanya waham yang dirasakannya
Saya profesor, ngajar di UI, sambil nyerocos P : kemungkinan waham
bolak-balik dari Bandung ke Memperhatikan kebesaran pada pasien
Jerman.
P : - K : Keadaan diluar P : Memperhatikan K : P mendiamkan dengan K membayangkan ank- Diam therapeutik akan
perang, Ong pusing mikirin Menunduk K : Berbisik harapan pasien akan lebih anaknya K sedih tentang membantu pasien
biaya anak-anak, pada pada P dengan nada sedih P : terbuka tetang dirinya P anaknya mengungkapkan perasaannya
kuliah. Mendengarkan dengan serius menemukan adanya fligt of pada perawat
ideas
P : Pak Ong, kegiatan bapak P : Menepuk bahu K K : P mencoba mengalihkan K teralih karena pertanyaan Pengalihan agar klien tidak
sehari-hari ngapain saja Menoleh P K : Menggaruk- pembicaraan terkait waham baru K bingung tentang larut dalam waham dan
Pak ? K : Mandi, makan garuk kepalanya P : P merasa senang karena yang dilakukannya sehari- halusinasinya
ehm…ya itu. Memperhatikan respon K pasien bisa beralih hari
P : Kemudian? K : Baca- P : Menekankan pertanyaan P mencoba menggali data K mengingat-ingat K Tehnik ekplorasi berguna
baca buku. Saya kan K : Menunduk K : Menoleh lebih dalam P menemukan merasa dirinya harus rajin untuk mendapatkan lebih
profesor. P P : Memperhatikan lagi adanya kemungkinan belajar banyak data terkait masalah
waham klien
P : Bapak Ong betah tinggal P : Melihat halaman K : P mengalihkan perhatian K K masih terbawa oleh Pengalihan agar pasien tidak
di sini?Suasananya enak ya! menunduk K : Ikut melihat dari waham P senang karena waham K berusaha larut pada waham dan
K : Betah. halaman P : memperhatikan dapat mengalihkan perhatian menjawab sekenanya halusinasinya pada fase
pasien interaksi ini
P : Tentunya keluarga Bapak P : Memandang K sambil P ingin mengkaji keterlibatan K berusaha mengingat Keluarga merupakan support
Ong suka menjenguk kesini. tersenyum K : Menoleh P keluarga terhadap perawatan keluarganya K ingat sistem bagi klien sehingga
K : Sebulan sekali. K : Menunduk lagi P : K P senang mendapatkan terhadap keluarganya harus dikaji keterlibatannya
Memperhatikan respon K jawaban K
P : Kalau Pak Ong suka P : Memandang K K : P mengkaji hubungan K K mengingat hubungannya Berada di lingkungan
pulang juga ya? K : Ya, Menunduk K : Menoleh P dengan keluarganya P dengan keluarga K senang keluarga akan membuat klien
sebulan sekali juga dan tersenyum P : senang mendapatkan membayangkan pulang melihat realitas
Memperhatikan jawaban sesuai pertanyaan menyenangkan atau malahan
stressor
P : Kalau di rumah, ngapain P : Memandang K sambil P berusaha mengkaji K mengingat aktivitasnya di Aktivitas di rumah
aja Pak Ong K : Yah, tidur tersenyum K : Menoleh P aktivitas K di rumah P rumah K menikmati merupakan data pantas
dan baca-baca buku lalu melihat ke halaman K : menemukan pengulangan waham yang dialaminya tidaknya pasien dilibatkan
penelitian. Profesor harus Memandang P P : terhadap waham pada K dalam keluarga
banyak baca. Memperhatikan respon K
P : Suka ngobrol nggak P : Memandang K K : P mengkaji peran keluarga K mengingat aktivitasnya di Menarik diri membuat K
dengan keluarga K : Enakan Menunduk K : Menunduk terhadap K P mendapatkan rumah K menganggap asyik dengan dunianya
diem, soalnya mengganggu P : Memperhatikan data menarik diri pada K ngobrol mengganggu sendiri
saya baca buku wahamnya
P : Bagaimana perasaan Pak P : Memandang K K : P mengalihkan topik bahasan K bingung dengan Pengalihan agar K tidak larut
Ong sekarang? K : Saraf, Menunduk K : Menggaruk- P bingung harus ngobrol pertanyaan yang diberikan K dengan wahamnya
sakit saraf. Kakak saya hidup garuk kepala P : tentang apa lagi menjawab tentang
lagi, itu dia. Memperhatikan keadaannya
P : - K : Dia sukses. P : Memandang halaman K : P memikirkan topik lain K merenungkan keadaannya Diam berguna untuk
Ikut memandang halaman yang terkait P kaget karena K menikmati halusinasi memikirkan interaksi
K : Menunjuk ke halaman P : kembali menemukan adanya lihatnya selanjutnya
Kaget dan memperhatikan halusinasi pada K
respon K
P : Pak Ong, kita tadi sudah P : Memandang K K : P ingin mengakhiri fase I K memperhatikan P K Evaluasi fase I berhasil jika
berkenalan, masih inget Menoleh K : Memandang P karena sudah cukup banyak mengingat-ingat nama P K dapat mengingat nama P
nggak nama saya? K : Made dan tersenyum P : data yang terkaji P senang sehingga nantinya terjalin
Memperhatikan karena K ingat nama P trust
P : Nah, saya senang sekali P : Menepuk bahu K K : P memberikan reinforcement K senang diberikan Kontrak berikutnya harus
bisa ngobrol dengan pak Menoleh dan tersenyum K pada K P senang karena K reinforcement K ikut ditentukan dan harus
Ong. Bagaimana kalau : Tersenyum P : Tersenyum mau menentukan kontrak menentukan kontrak mendapatkan persetujuan
selesai makan kita ngobrol berikutnya klien agar klien ingat
lagi? Sebentar saja kok, yach terhadap kontrak
cukup 20 menit saja. K :
Boleh
P : Nah kalau Pak Ong P : Memandang K K : P menentukan topik dan K memikirkan tentang Kegiatan yang akan
setuju, nanti kita ngobrol Menunduk K: aktivitas pada kontrak kegiatan yang ditawarkan dilaksanakan harus mendapat
tentang perasaan Pak Ong Mengangguk P : Tersenyum berikutnya P senang K setuju tentang kegiatan persetujuan K sehingga bila
terhadap keluarga Pak Ong. karena K setuju dengan yang akan dilaksanakan K keluar dari kegiatan
Sekalian saya periksa kegiatan yang akan dimaksud, bisa diingatkan
tekanan darahnya ya. K : dilaksanakan tentang batasan kegiatan
Ya, ya…. sesuai kontrak
P : Terimakasih atas P : Menepuk bahu K dan P menutup fase I P senang K menunjukkan rasa percaya Salam penutup merupakan
kesediaan Pak Ong ngobrol mengulurkan jabat tangan karena K mau berinteraksi pada P K menyambut salam akhir fase yang harus
dengan saya, selamat sore K K : Menoleh, menjabat dengan P P dilakukan untuk mencegah
: Sore. tangan P K : Tersenyum lalu tidak percaya pada klien
menunduk P : Tersenyum

KESAN PERAWAT : Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooperatif walaupun sering terganggu dengan
halusinasinya. Data yang tergali adalah data mengenai harga diri rendah kronik, halusinasi lihat, menarik diri, koping individu tidak efektif, koping keluarga
kurang efektif, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses
interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.

Anda mungkin juga menyukai