Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

SOSIOLOGI KEPENDUDUKAN

DI BUAT OLEH

NAMA : MUH. ASHANUL HAQ

STAMBUK : B20119134

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TADULAKO

2021

Konsep kependudukan di indonesia

Pengertian Penduduk Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang


asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Sedangkan kependudukan adalah hal
ikhwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, pertumbuhan, persebaran,
mobilitas, penyebaran, kualitas dan kondisi kesejahteraan yang menyangkut
politik, ekonomi, sosial budaya, agama serta lingkungan penduduk setempat13 .
Perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga berdasarkan prinsip
pembangunan kependudukan yang terdiri atas:

a. Kependudukan sebagai titik sentral kegiatan pembangunan.


b. Pengintegrasian kebijakan kependudukan ke dalam pembangunan sosial budaya,
ekonomi, dan lingkungan hidup.
c. Partisipasi semua pihak dan gotong royong.
d. Perlindungan dan pemberdayaan terhadap keluarga sebagai unit terkecil dalam
masyarakat.
e. Kesamaan hak dan kewajiban antara pendatang dan penduduk setempat.
f. Perlindungan terhadap budaya dan identitas penduduk lokal, dan
g. Keadilan dan kesetaraan gender.

Dalam penyelenggaraan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga,


setiap penduduk mempunyai hak:

1. Memenuhi kebutuhan dasar agar tumbuh dan berkembang serta mendapat


perlindungan bagi pengembangan pribadinya untuk memperoleh pendidikan,
mencerdaskan dirinya, dan meningkatkan kualitas hidupnya.
2. Mendapatkan informasi, perlindungan dan bantuan untuk mewujudkan hak-hak
reproduksi sesuai dengan etika sosial dan norma agama.
3. Berkomunikasi dan memperoleh informasi kependudukan dan keluarga yang
diperlukan untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.
4. Mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga dengan
menggunakan sarana yang tersedia.
5. Mengembangkan dan memperoleh manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi,
seni dan budaya tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan
keluarga.
6. Bebas bergerak, berpindah dan bertempat tinggal dalam wilayah negara
Republik Indonesia.
Otonomi Daerah

Pelaksanaan otonomi daerah yang luas, nyata, dan bertanggung jawab


dimaksudkan dalam rangka melancarkan pembangunan di seluru pelosok tanah
air, serta menjamin perkembangan dan pembangunan daerah. Oleh karena itu
pembentukan daerah otonom harus diperhitungkan secara seksama, dengan
memperhatikan kemampuan ekonomi, jumlah penduduk, luas wilayah, 15 Ibid. 32
pertahanan dan keamanan dan lain-lain. Sehingga memungkinkan daerah
melaksanakan pembangunan, mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya
sendiri. Prinsip otonomi daerah yang dikembangkan berdasarkan UU No.23
Tahun 2014 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 Tentang Pemerintahan Daerah, adalah lebih diarahkan terhadap terwujudnya
pemerintahan yang demokratis, terselenggaranya pelayanan kepada masyarakat
yang lebih baik, mempertinggi tingkat kesejahteraan rakyat dan kemandirian
perkembangan dan pembangunan daerah serta terwujudnya keserasian antara
pemerintah pusat dan daerah.16 Pembangunan daerah otonom harus sepenuhnya
diserahkan kepada pemerintah daerah, yang terdiri dari Kepala Daerah beserta
perangkat Daerah lainnya, termasuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

TEORI MASALAH KEPENDUDUKAN

Masalah Kependudukan Masalah kependudukan di Indonesia


dikategorikan sebagai suatu masalah nasional yang besar dan memerlukan
pemecahan segera. Hal ini mencakup lima masaalah pokok yang terkait satu sama
lainnya, yaitu:

Jumlah penduduk yang besar, Tingkat pertumbuhan yang tinggi,


Penyebaran penduduk yang tidak merata, Komposisi umur penduduk yang
timpang , Masalah mobilitas penduduk Paket masalah kependudukan ini telah
menjadi induk dari berbagai masalah lain. Apabila tidak segera ditanggulangi
tidak mustahil mendatangkan efek yang lebih parah lagi dan dapat melumpuhkan
pemangunan nasional.
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah Republik Indonesia
selama enam bulan atau lebih dan mereka yang berdomisili kurang dari enam
bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Laju Pertumbuhan Penduduk Laju
pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam persentase.
Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu:

a. Fertilitas Fertilitas atau kelahiran adalah istilah dalam demografi yang


mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh sekelopok wanita
(proses repproduksi).

b. Mortalitas Mortalitas atau kematian adalah peristiwa menghilangnya semua


tandatanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah
kelahiran hidup

c. Migrasi Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap di


suatu tempat ketempat lain melampaui batas politik/negara ataupun batas
administrative atau batas bagian dalam suatu Negara. Jadi migrasi sering diartikan
sebagai perpindahan yang relatif permanen di suatu daerah ke daerah lain.

Susunan Penduduk Susunan penduduk atau komposisi penduduk adalah penggolongan


penduduk berdasarkan umur, jenis kelamin, mata pencaharian, kebangsaan, suku bangsa,
dan sebagainya. Komposisi Penduduk Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah
komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat
mempengaruhi penduduk dimasa yang akan datang. Misalnya suatu negara terdapat
penduduk umur tua (50 tahun keatas) lebih banyak, maka diharapkan negara tersebut
mempunyai angka kelahiran yang rendah. Demikian pula ketidak seimbangan jumlah
penduduk lakilaki dan wanita, bisa mengakibatkan rendahnya fertilitas dan rendahnya
angka pertumbuhan. Universitas Sumatera Utara. Kepadatan Penduduk Penduduk
merupakan indikator dari pada tekanan penduduk di suatu daerah. Kepadatan di suatu
daerah dibandingkan dengan luas tanah yang ditempati dinyatakan dengan banyaknya
penduduk perkilometer persegi.
PERTUMBUHAN PERTAMBAHAN DAN PERKEMBANGAN
PENDUDUK

Salah satu aspek pertumbuhan penduduk yang paling sulit dipahami adalah
kecenderungan untuk terus menerus bertambah dengan cepat, sekalipun tingkat
kelahiran telah mengalami penurunan secara drastis di berbagai belahan dunia.
Pertambahan penduduk tersebut mempunyai kecenderungan inheren untuk terus
melaju seolah olah laju pertumbuhan tersebut mengandung suatu daya gerak
(momentum) internal yang kuat dan berubah secara terstruktur.

Dua alasan pokok yang melatarbelakangi kondisi diatas: Tingkat kelahiran itu
sendiri tidak mungkin di turunkan hanya dalam waktu satu malam saja. Kekuatan
kekuatan sosial, ekonomi dan institusional yang mempengaruhi tingkat fertilitas
yang telah ada dan bertahan selama berabad abad tidak hilang begitu saja Proses
penurunan tingkat fertilitas sampai terciptanya tingkat populasi yang stabil telah
diulas oleh sebuah konsep yang amat popular dalam ilmu ekonomi demografi,
yakni konsep transisi demografi (demographic transition). Pada dasarnya konsep
ini mencoba menerangkan mengapa hampir semua negara yang kini tergolong
sebagai maju (developed countries) sama sama melewati sejarah populasi modern
yang terdiri dari tiga tahapan besar.
Sebelum melangsungkan modernisasi ekonomi, banyak negara selama berabad
abad mempunyai laju pertambahan penduduk yang stabil atau sangat lambat.
Penyebabnya, meskipun angka kelahirannya sangat tinggi, angka kematian
mereka juga sangat tinggi, bahkan hampir sama tingginya dngan angka kelahiran,
dan ini dianggap sebagai tahapan yang pertama dalam transisi demografi.

Tahapan kedua terjadi setelah adanya modernisasi yang kemudian menghasilkan


berbagai metode penyediaan pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih baik,
makanan yang lebih bergizi, pendapatan yang lebih tinggi,dn berbagai bentuk
perbaikan hidup lainnya, sehingga secara perlahan lahan usia harapan hidup (life
expentancy) penduduk di negara-negara yang kini maju, meningkat dari rata rata
40 tahun menjadi lebih dari 60 tahun. Dengan demikian angka kematian
mengalami penurunan yang cukup berarti, akan tetapi penurunan angka mortalitas
tersebut tidak segera di imbangi oleh turunnya tingkat fertilitas. Sebagai akibatnya
maka laju pertumbuhan penduduk justru mengalami peningkatan tajam bila
debandingkan dengan periode sebelumnya.
Dan Tahapan terakhir adalah kondisi dimana negara dapat mengurangi tingkat
kelahiran bersamaan dengan berkurangnya tingkat kematian sehingga kelahiran
dan kematian yang rendah akan memberikan arah suatu negara menuju
keseimbangan penduduk dalam jangka panjang, sehingga penduduk hanya
memberikan dampak yang positif bagi pembangunan.

Permintaan Akan Anak (Kelahiran) di Negara Berkembang


Tingkat permintaan terhadap anak dipengaruhi harga atau biaya oportunitas
kepemilikan anak pada suatu tingkat pedapatan keluarga. Anak bagi masyarakat
miskin dipandang sebagai aset ekonomi yang nantinya di harapkan akan
mendatangkan suatu hasil baik dalam bentuk tambahan tenaga kerja maupun
sebagai sumber penghasil pendapatan keluarga di masa orang tua lanjut usia.

Kuznets mencatat;
“Penduduk di negara berkembang mudah sekali untuk beranak pinak karena
kondisi kondisi sosial dan ekonomi yang ada di sekitar mereka membuat sebagian
besar dari mereka memandang setiap tambahan tenaga kerja bagi keluarga sebagai
suatu perjudian genetik, maupun sebagai jaminan sosial ekonomi di hari tua, guna
bertahan hidup di tengah tengah masyarakat yang minim perlindungan sosial dan
cenderung di atur oleh hanya oleh mereka yang kuat dan kaya”

Dampak kemajuan ekonomi dan sosial dalam menurunkan fertilitas di negara


berkembang akan maksimal jika sebagian penduduk, terutama golongan
penduduk yang paling miskin turut serta menikmati hasil hasil kemajuan tersebut.
Secara lebih spesifik, tingkat kelahiran di kalangan penduduk yang sangat miskin
apabila:

1. Taraf pendidikan kaum wanita meningkat sehingga peranan dan status


merekapun menjadi lebih baik.
2. Kesempatan kerja untuk kaum wanita di sektor sektor non pertanian
meningkat sehingga biaya opportunitas atas waktu yang biasanya hanya mereka
habiskan guna melakukan berbagai macam fungsi tradisional menjadi lebih tinggi
3. Penghasilan keluarga meningkat berkat adanya kenaikan upah dan
kesempatan kerja suami dan istri atau sebagai akibat redistribusi pendapatan dan
kekayaan dari golongan mampu ke golongan yang kurang mampu
4. Tingkat mortalitas menurun berkat peningkatan penyediaan berbagai
macam pelayanan kesehatan masyarakat serta semakin baiknya gizi makanan
keluarga baik untuk orang tua maupun anak anak
5. Sistem jaminan dan tunjangan hari tua di luar kerangka keluarga telah
tercipta dan semakin berkembangs ehingga para orang tua tidak perlu lagi
menggantungkan harapan maupun nasibnya di kemudian hari kepundak
keturunannya
Sementara itu masalah lain di balik sebuah realitas akan meningkatnya permintaan
akan anak adalah:

1. Keterbelakangan wanita
2. Penyusutan sumber daya alam dan kerusakan lingkungan
3. Penyebaran penduduk yang timpang
4. Rendahnya posisi dan status kaum wanita
Sedangkan konsekuensi negatif dari permintaan anak yang tinggi pada akhirnya
dapat berakibat kepada:

1. Konsumsi perkapita yang rendah


2. Kemiskinan dan ketimpangan pendapatan
3. Pendidikan yang rendah
4. Kesehatan yang menurun
5. Ketersediaan bahan pangan yang semakin sulit
6. Lingkungan hidup yang memburuk
7. Migrasi domestik dan internasional

Penutup
Pertumbuhan penduduk dengan fertilitas yang tinggi diyakini karenanya
merupakan penyebab utama rendahnya taraf hidup masyarakat, kesenjangan
pendapatan, atau terbatasnya kebebasan dalam membuat pilihan yang merupakan
masalah pokok negara miskin dan berkembang. Persoalan kependudukan tidak
semata mata menyangkut jumlah, akan tetapi juga meliputi kualitas hidup dan
kesejahteraan materiil. Fertilitas yang cepat memang mendorong timbulnya
masalah keterbelakangan dan membuat prospek pembangunan menjadi semakin
jauh dari kesejahteraan. Banyak masalah kependudukan yang akhirnya berdampak
untuk pembangunan yang timbul karema banyaknya jumlah anggota keluarga, dan
bukan didominasi atau terkonsentrasi di daerah daerah perdesaan saja, tetapi juga
di perkotaan sebagai akibat dari cepatnya laju migrasi dari desa ke kota sebagai
solusi dari kondisi banyaknya anak pada suatu keluarga.

Anda mungkin juga menyukai