DISUSUN OLEH :
SUPRIYADI
SURYATI
TIARA SONZA
WIDYA OKTAVIONA
YOGA GUMILANG
ZAHARATUL AMALIAH
A. Latar Belakang
Buah dan sayur merupakan komponen penting dalam makanan
yang bergizi. Buah dan sayur mengandung vitamin, mikronutrien esensial,
serat, protein nabati dan komponen biofungsional (FAO, 2013). Menurut
Wills, dkk.,(2017), bahwa komponen kimia yang terkandung didalam buah
dan sayur yaitu air, karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, serta sedikit
lipid. Pada umumnya buah dan sayur cenderung dijadikan sebagai sumber
vitamin dan mineral. Manfaat yang terdapat pada buah dan sayur adalah
mencegah penyakit kronis seperti jantung, kanker, diabetes, dan obesitas
serta untuk pemberantasan kekurangan zat gizi mikro (FAO, 2018).
Banyak faktor yang dapat menjadi kontaminan sayuran mentah
yaitu seperti pestisida dan mikroba patogen dari tanah tempat tanaman
tersebut tumbuh, terutama sayuran yang berkontak langsung dengan tanah
seperti sayuran selada. Penggunaan air dari irigasi yang tercemar dan
penggunaan pupuk kandang atau kotoran manusia sebagai pupuk sayuran
beresiko terhadap kontaminasi oleh mikroorganisme seperti Salmonella,
Escherichia coli (E.coli), Shigella, Listeria monocytogens, dan Norovirus
yang juga terbukti menjadi sumber yang sangat penting dalam
menyebabkan wabah penyakit (Rahal et al., 2014).
Berdasarkan survei yang telah dilakukan di Amerika Serikat oleh
Agricultural Marketing Service USDA (United States Department of
Agriculture) pada tahun 2009, didapatkan sebanyak 29 sampel sayuran
segar positif mengandung E.coli patogen dari 2.328 sampel produk
sayuran segar yang tersedia di pasar dan pusat perbelanjaan grosir bahan
makanan. Kejadian luar biasa infeksi E.coli O157:H7 juga dikaitkan
dengan jenis selada Romania yang dilaporkan di Amerika Serikat (Kim et
al., 2013).
Bakteri patogen dianggap sebagai agen yang paling sering
menyebabkan food borne disease seperti bakteri Salmonella spp., E.coli
O157:H7, Shigella spp., Campylobacter spp., Yersinia spp.,
Staphylococcus aureus dan Listeria spp. (Cetinkaya et al., 2008; WHO,
2008; Hosein et al., 2008). Dilaporkan sebanyak 35% sampel sayuran
mentah yang diperiksa di Malaysia terkontaminasi oleh Salmonella (Salleh
et al, 2003). Sebuah penelitian di India pada sayuran salad, 3 Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas didapatkan adanya bakteri E.coli,
Enterobacter aerogenes, Pseudomonas spp., S.aureus, Salmonella spp. dan
Shigella spp. (Tambekar & Mundhada, 2006).
Teknik atau cara mencuci sayuran merupakan hal yang perlu
diperhatikan sebelum sayuran disajikan agar terhindar dari kontaminasi
mikroorganisme. Mencuci dengan teknik merendam di dalam wadah
seperti baskom dan panci menyebabkan kotoran, bakteri atau telur cacing
yang tadinya terlepas bisa menempel kembali pada sayuran. Pencucian
sayuran dengan air yang mengalir akan membuat sayuran menjadi bersih,
karena air tersebut akan menyebabkan kotoran, bakteri, debu, dan parasit
terlepas dari sayuran (Suryani, 2013).
Cara lain agar terhindar dari kontaminasi bakteri patogen yaitu
dengan teknik blansir (teknik blanching). Teknik blansir adalah teknik pre-
cooking untuk menetralisir bakteri dan melunakan bahan makanan seperti
sayuran dan buahbuahan dengan cara mencelupkannya selama sekitar 1-5
menit pada air panas dengan suhu 50-600C, kemudian segera disiram
dengan air dingin (matang) agar pemanasan tidak berlanjut. Cara ini sangat
baik untuk pencucian selada, sawi, kubis, bayam, kacang panjang, wortel,
pare, dan labu siam (Elisabete et al., 2011; Mulyatiningsih, 2007).
Teknik blansir dapat menetralisir atau membunuh bakteri karena
bakteri patogen terutama bakteri Enterobacteriaceae seperti Escherichia
patogen, Shigella, dan Salmonella merupakan bakteri batang gram negatif
yang menginfeksi saluran cerna dan umumnya akan mati dengan
pemanasan pada suhu 55-56°C. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui
makanan dan minuman yang terkontaminasi (Brooks et al., 2012).
Diharapkan dengan mencuci sayuran lalapan yang akan kita makan
menggunakan teknik blansir dapat membunuh bakteri patogen di sayuran
tersebut.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan kepada masyarakat diharapkan agar
memperaktekkan cara memotong dan mencuci sayur dengan benar dalam
kehidupan sehari hari.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan cara memotong dan mencuci sayur
dengan benar pada masyarakat dapat menjelaskan dan menyebutkan:
a) Pengertian cara memotong dan mencuci sayur dengan benar
b) Manfaat cara memotong dan mencuci sayur dengan benar
c) Kesalahan cara memotong dan mencuci sayur
d) Akibat Kesalahan cara memotong dan mencuci sayur
C. Sasaran
Sasaran dalam penyuluhan ini ialah masyarakat di Kelurahan
melayu.
D. Pembahasan Materi
(Terlampir)
E. Metode
Metode dalam penyuluhan ini ialah dengan metode ceramah dan
tanya jawab/diskusi.
F. Media
Media dalam penyampaian penyuluhan ini ialah dengan
menggunakan leaflet.
G. Kegiatan Penyuluhan
Men
dengarkan
Men
dengarkan
H. Setting Tempat
PENYAJI
FASILITATOR PESERTA FASILITATOR
FASILITATOR
OBSERVER
I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta yang hadir 35 orang
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan dimulai dari pukul 20.00 WIB dan berakhir
pada pukul 20.30 WIB.
3. Evaluasi Hasil
a. Penyuluhan oleh kelompok 5 dengan judul cara memotong dan
mencuci sayuran dan buah dengan baik dan benar dilaksanakan
tanggal 15 juli 2020 jam 20.00 sampai 20.30 wib, Moderator
membuka acara dengan lancar selama 5 menit dilanjutkan oleh
penyaji selama 15 menit, penyaji menyampaikan materi dengan
lancar dan dilanjutkan dengan pemutaran video selama 5 menit,
namun video tampak tidak berjalan dengan lancar karena adanya
gangguan pada jaringan internet, peserta tampak memperhatikan
dan fokus selama berjalannya penyuluhan selama penyampaian
materi selesai dilanjutkan dengan sesi tanya jawab namun peserta
tampaknya sudah mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh
penyaji sehingga tidak ada peserta yang bertanya dan moderator
menutup penyuluhan pada menit ke 30.
J. Daftar Pustaka
http://ilmu-duniadanakhirat.blogspot.co.id/2013/01/zat-zat-makanan-dan
kandungannya.html. di akses pada tanggal 27 Maret 2017 Jam 11:22 WIB
http://health.kompas.com/read/2012/10/29/12594044/10.Tip.Dapur.Sehat.
Keluarga . Di akses pada tanggal 27 Maret 2017 jam 11:22 WIB
http://kumpulan.info/rumah/tips-rumah/157-dapur-sehat-dalam-rumah
anda.html . Di akses pada tanggal 27 Maret 2017 jam 11:22 WIB
PENUTUP
Demikian satuan acara penyuluhan ini kami sampaikan dengan harapan
dapat dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaannya sehingga dapat tercapai
tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Semoga kegiatan ini dapat terlaksana
dengan baik sesuai harapan. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan
terima kasih.
Mengetahui
(Ns. Afif D Alba, M.Kep) (Ns. Didi Yunaspi, M.Kep) (Ns. Dedi Siska, M.Kep)
Ci Lapangan
( )
Lampiran Materi
A. PENGERTIAN
Proses mencuci buah atau sayur yang paling kotor terlebih dahulu.
Biarkan buah dan sayur yang telah dikemas rapi sejak dibeli dicuci terakhir kali
untuk menghindari kontaminasi , jangan lupa selalu mencuci tangan sebelum
dan sesudah menyentuh buah atau sayur. Bersihkan juga permukaan di area
wastafel dan barang-barang yang ada disekitar, setelah itu potong bagian buah
dan sayur yang terlihat rusak. Bagian yang rusak memungkinkan kuman masuk
ke dalam. Sikat terlebih dahulu khusus untuk buah dan sayur yang mempunyai
kullit yang tebal seperti timun, kentang, dan wartel yang ditanam di tanah.
Tujuannya untuk membersihkan mikroba yang sulit di hilangkan.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.