MENGGUNAKAN METODE
SEISMIK
OLEH :
KELOMPOK 1 :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaiakan laporan
dengan judul LAPORAN SURVEY GEOFISIKA MENGGUNAKAN METODE
SEISMIK. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dalam mata kuliah
Workshop Geofisika.
Atas bimbingan bapak dan saran dari teman-teman maka disusunlah Laporan ini.
Semoga dengan tersusunnya Laporan ini diharapkan dapat berguna dalam memenuhi
salah satu syarat tugas kami di perkuliahan. Laporan ini diharapkan bisa bermanfaat
dengan efisien dalam proses perkuliahan.
Dalam menyusun Laporan ini, kami banyak memperoleh bantuan dari berbagai
pihak, maka kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait. Dalam
menyusun laporan ini kami telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk
membuat laporan yang sebaik-baiknya.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam laporan
ini, oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar laporan ini bisa menjadi
lebih baik.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
Y
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iv
BAB
PENDAHULUAN...........................................................................................................1
iii
Daftar Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Metode seismik merupakan salah satu metode dari ilmu geofisika aktif
yang berarti adanya pembuatan energy yang dilepaskan secara sengaja untuk
dilakukan penelitian hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan penjalaran
gelombang berdasarkan sifat elastisitas mediumnya. Metode seismik ini terdiri
dari seismik refraksi (bias) dan seismik refleksi (pantul). Biasanya dengan
menggunakan metode seismik refraksi (bias) digunakan untuk penentuan
struktur geologi yang dangkal sedangkan untuk seismik refleksi untuk
penentuan struktur lapisan bumi yang dalam. Hal ini akan sangat membantu
memahami keadaan bawah permukaan bumi yang sangat unik dan penuh
varisasi.
Salah satu sifat fisis yang terdapat di bawah permukaan bumi adalah
tingkat kekerasan batuan dan juga kerapatan dari batuan itu sendiri. Dimana
tingkat kekerasan batuan yang merupakan istilah geologi yang digunakan
untuk menandakan kekompakan (cohesiveness) sangat berkaitan erat dengan
tingkat kerapatannya dari suatu batuan.
1
Penentuan parameter lapangan tersebut umumnya tidak sama, sesuai
karakteristik dan kondisi daerah lokasi survey. Perlunya penentuan parameter
ini dimaksudkan untuk menetapkan parameter awal dalam suatu rancangan
survey akuisisi data seismik, yang dipilih sedemikian rupa, sehingga dalam
pelaksanaannya akan diperoleh informasi target bawah permukaan selengkap
mungkin dengan noise serendah mungkin.
2
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Perencanaan
Tahapan survey yang paling penting ialah tahap perencanaan sebelum survey
dilakukan. Tahapan perencanaan meliputi penetuan metode yang akan digunakan
dalam suatu penelitian, persiapan alat survey, manajemen desain lapangan, serta
estimasi waktu dan pembiayaan. Disamping itu, pada tahap perencanaan sangat
dibutuhkan pengumpulan semua informasi terkait penelitian yang akan dilakukan
nantinya. Tahapan perencenaan sangat berpengaruh terhadap kelancaran survey
lainnya.
Metode seismic sendiri terbagi dua yaitu Seimik refleksi dan Seismik refraksi,
yang mana dapat digunakan dengan sangat optimal tergantung penelitian yang
akan dilakukan, oleh karenanya pada tahapan perencanaan sangat penting untuk
menentukan metode yang paling sesuai, untuk menentukan metode yang sesuai
dibutuhkan informasi mendetail tentang lokasi dan objek penelitian yang akan
dilakukan.
2.2 Persiapan
- Persiapan Pra-Lapangan:
3
- Persiapan Lapangan:
a. Studi Literatur
Perlunya dilakukan studi literatur ialah agar peneliti dapat menentukan
topik dari penelitian dan ditetapkannya rumusan permasalahan, sebelum
terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data yang diperlukan, hal ini
dilakukan bertujuan untuk mengungkapkan berbagai informasi mengenai
lokasi penelitian.
b. Zonasi
Untuk melakukan penelitian perlunya dilakukan zonasi yaitu membuat
detail dari lokasi penelitian sesuai dengan tujuan pengelolaan.
c. Desain Lintasan
Desain lintasan dilakukan sesuai dengan target penelitian yang
diinginkan dan menyesuaikan kondisi lapangan apakah dapat
dilakukannya pengukuran di lintasan tersebut.
d. Jadwal Penelitian
Sebelum melakukan pengukuran langsung dilapangan perlunya
mengestimasi waktu pengukuran, sehingga diperlukan jadwal yang jelas
sehingga dapat mengefesiensi waktu dengan baik dan penelitian dapat
berjalan sesuai dengan tepat waktu.
e. Spesifikasi Tenaga Kerja dan Persiapan Peralatan
Dalam melakukan pengukuran langsung dilapangan terdapat tim yang
sudah harus dibentuk oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan dan target
waktu yang diinginkan serta proporsional untuk semua anggota tim.
Persiapan peralatan perlu dilakukan yaitu baik dari segi kelngkapan untuk
pengukuran serta mengecek dari peralatan apakah dapat berfungsi dengan
semestinya. Berikut ini alat-alat yang di perlukan dalam pengukuran
4
seismik diantaranya seismometer pasi, geophone, geophone triger, kabel
geophone, kabel triger, kabel power, baterai, palu seismik, plat besi,
elektroda, GPS Garmine, dll.
4. Untuk survei yang efisien, minimal harus ada 2 offset shots, 2 end
shots, dan 2 center shot. (Jenny, 2013)
5
Gambar 2.1 Lintasan Pengukuran
6
refleksi/pelapisan batuan bawah permukaan, sehingga dapat dilakukan interpretasi
keadaan dan bentuk dari struktur pelapisan bawah permukaan bumi seperti
kenyataannya. Atau dapat dikatakan bahwa pengolahan data seismik didefinisikan
sebagai suatu tahapan untuk meredam noise dan memperkuat sinyal.
7
Gambar 2.2 Diagram alir tahapan Pengolahan Data Seismik secara umum.
1. Demultiplexing
8
diperoleh sampel data 1 dari channel A, sampel data 1 channel B, hingga
sampel 1 channel terkahir (n), dan kemudian terulang kembali untuk
sampel data 2 dengan waktu sampling Δt.
2. Trace gathering
9
Gambar 2.4 Perbedaan dari sebelum proses muting (gambar kiri) dan
setelah proses muting (gambar kanan).
Gambar 2.5 Hasil Proses Editing (Gambar kiri), sebelum proses editing
(Gambar kanan)
4. Gain Recovery
10
Programmed Gain Control (PGC); fungsi penguatan berdasarkan
interpolasi antara nilai skalar amplitudo sampel pada laju
sampling dengan satu window tertentu.
5. Koreksi Statik
Gambar 2.6 Hasil koreksi static (kanan), Data sebelum koreksi static (kiri).
6. Filtering
11
data yang mengganggu hasil pengukuran dan menyebabkan terjadinya
kesalahan dalam pengukuran.
b. Filter F-K (2D); filter yang digunakan untuk meredam noise frekuensi
tertentu yang sama dengan frekuensi sinyal data namun dengan
bilangan gelombang yang berbeda.
7. Dekonvolusi
12
CMP atau CDP akan terekam oleh sejumlah penerima sebagai garis
lengkung (hiperbola). Dengan menerapkan koreksi NMO ini maka
gelombang pantul yang terekam akan seolah-olah datang dalam arah
vertikal (normal incident), sehingga dalam tahap stacking berikutnya akan
diperoleh hasil yang maksimal.
9. Stacking
Pada grup trace dari suatu titik pantul, sinyal refleksi yang dihasilkan
akan mengikuti bentuk pola hiperbola. Sehingga secara prinsipnya, analisa
kecepatan adalah mencari persamaan hiperbola yang tepat sehingga
menghasilkan nilai kecepatan yang sesuai, dan pada tahap stacking
berikutnya akan diperoleh hasil maksimum.
11. Migrasi
13
muncul sebagai akibat dari adanya struktur-struktur seperti patahan,
lipatan, dll, sehingga dapat memperjelas gambaran struktur bawah
permukaan secara lebih detail.
Metode Kirchoff
Metode F-K
Metode Beda-Hingga (finite-differece)
Metode Reverse Time
14
Gambar 2.7 Perbedaan sebelum dilakukan proses migrasi (a), dan
sesudah proses migrasi (b).
2.6 Interpretasi
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
Sitepu, Laila dkk. 2019. Aplikasi Metode Seismik Refraksi untuk dalam
mengidentifikasi Struktur Bawah Permukaan Gunung Api Jaboi, Sabang
Susilawati. 2004. Seismik Refraksi (Dasar Teori dan Akuisisi Data). Sumatera Utara :
USU Digital Library
Telford, M.W., Geldart, L.P., Sheriff, R.E, & Keys, D.A. 1976. Applied geophysics,
New York: Cambridge University Press.
17