Lingkaran tolak peluru berkonstruksi terbuat dari besi, baja atau bahan
lainya yang sejenis untuk di lengkungkan. Pada bagian atasnya harus rata
dengan muka tanah luarnya. Bagian lingkaran dalam tolak terbuat dari semen,
aspal dan bahan lainya yang sejenis berbentuk padat namun tidak licin.
Ukuran permukaan dalam lingkaran tolak harus data antara 20 mm sampai 6
mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Lebar garisnya 5 cm terbuat
diatas lingkaran besi menjulur panjang 0.75 m pada sisi-sisinya lingkaran
garis ini terbuat dari cat atau kayu.
Cara melakukan dan teknik tolak peluru gaya samping ialah sebagai berikut :
1. Peluru siap dipegang pada tangan kanan lalu diletakkan dipangkal leher
seperti yang disebutkan diatas yakni cara memegang peluru pada tolak
peluru.
2. Sikap
Permulaan berdiri agak miring, arah tolakkan berada disebelah kiri badan.
Lutut kaki kanan ditekuk, kaki kiri diarahkan menjulur kebelakang lurus
namun tetap santai dan lemas lalu berpijak pada ujung kaki. Lengan kiri
diangkat santai hingga setinggi bahu atau lebih. Sebagian besar berat
badan tertumpu pada kaki kanan, namun pandangan kedepan dan agak ke
bawah.
3. Sebelum meluncurkan kekiri, baiknya kaki kiri di angkat ke depan serta
melingkar ke sisi kiri dan kembali mempijakan ditempat semula. Ayunkan
kaki kiri ini untuk mendapat gerakkan pendahuluan, hanya untuk
mendapatkan pendahuluan (seperti kuda-kuda). Maka gerakkan
pendahuluanya untuk mendapatkan keseimbangan. Lalu gerakan
pendahuluan tersebut cukup dilakukan 2 sampai 3 kali.
4. Setelah badan seimbang dan cukup kuat, maka pada ayunan kaki yang
terakhir, kaki kiri tersebut tidak harus diletakkan ditanah, namun lebih baik
lagi agak ditarik kekanan sehingga posisi pangkal betis kiri berada
dibelakang betis atau kaki kanan, bahkan lebih ke kanan lagi seperti
menyilang. Kaki kiri digoyangkan secara cepat kesisi kiri sambil
menolakan kaki kanan. Tolakan kaki kanan tersebut agak datar dan rendah,
bukan meloncat atau melambung. Akhir dari gerakkan meluncur ke kiri
ini, kaki kanan turun terlebih dulu kira-kira seperti pada pusat lingkaran,
bahkan kaki kiri terus dijulurkan jauh kesisi kiri, seperti saat mempijakan
ditanah ujung telapak kaki mendekati sedikit menyentuh bidang pada
balok penahan. Saat seperti itu sikap posisi menolak seperti yang telah
disebutkan diatas.
5. Dari posisi menolak ini, perlu segera di tolakkan dengan yang telah
diuraikan diatas.
1. Peluru siap untuk dipegang dan ditaruh tepat pada pangkal leher
menggunakan tangan kanan. Sikap pemula berdiri membelakangi pada
arahh tolakkan. Menegakkan kaki kanan, kaki kiri persis terjulur lurus dan
santai ke belakang memijak di ujung kaki.
2. Berat badan sebagian besar tertumpu pada kaki kanan. Pandangan melihat
kebawah dan kedepan sekitar 5-10 meter. Dengan posisi tersebut pada
seluruh bagian badan santai dan konsentrasi untuk mengatur pernapasan.
3. Pada waktu yang sama, badan di arahkan agak miring kedepan lalu kaki
kiri diangkat santai ke menghadap atas mendekati dengan datar tanah, sisi
lengan kiri turun agak lurus dan lemas menghadap ke depan lalu bawah.
Selanjutnya lutut kanan dan kiri ditekuk, hingga paha kanan hampir
menyentuh bagian dada. Dengan posisi tersebut, lutut kiri untuk segera
meluruskan, digerakan dan diayunkan secara cepat ke belakang dan
dibarengi tolakkan kaki kanan lutut samping dengan lurus. Tolakkan kaki
kanan kebelakang tersebut harus rendah dan sebisa mungkin cepat bahkan
agar gerakkan meluncur gerakkan ini lancar dan tidak lambung. Selama
peluncuran ke belakang, baiknya badan untuk terus direndahkan dan
miring ke depan serta tetap membelakangi arah pada tolakkan.
4. Akhir pada luncuran ke belakang tersebut berawal dengan mendaratkan
kaki kanan terlebih dulu kurang lebih pada pusat lingkaran, lalu
dilanjutkan dengan kaki kiri memijak disebelah kiri dan garis tengah, pada
bagian ujung kaki agak sedikit bersentuhan dengan bidang pada balok
penahan. Ketika kaki ini berpijak, maka terjadi sikap untuk siap posisi
menolak.
5. Dengan sikap dan posisi menolak tersebut, peluru bisa langsung
ditolakkan dengan cara yang telah disebutkan diatas.
I. Ketentuan Diskualifikasi
1. Menyentuh balok batas sebelah atas,
2. Menyentuh tanah di luar lingkaran,
3. Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah,
4. Dipanggil selama 3 menit belum menolak,
5. Peluru ditaruh di belakang kepala,
6. Peluru jatuh di luar sektor lingkaran,
7. Menginjak garis lingkaran lapangan,
8. Keluar lewat depan garis lingkaran,
9. Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.