Anda di halaman 1dari 5

Nutrisi 

atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.
Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan
antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam
menentukan diet yang optimal. Dahulu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada
pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan kebutuhan dasar (standar) nutrisi pada
makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan
istilah Recommended Daily Allowance (RDA).
Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti medis
menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan mencegah
atau membantu penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar dari
banyak penyakit kronis adalah stres oksidatif yang disebabkan oleh berlebihnya radikal bebas di
dalam tubuh. Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal, dikenal dengan Optimal Daily
Allowance (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani stres oksidatif sehingga membantu
pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi
yang digunakan tepat. Dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan
komplementer dapat membantu efektivitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan
mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan
kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan
metode antropometri.
Sedangkan ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan minuman
terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit gangguan gizi, di mana
gangguan gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya zat-zat vitamin
tertentu sehingga mengakibatkan tubuh kita mengalami gangguan gizi.
Penyakit gangguan gizi yang pertama kali ditemukan adalah scorbut pada tahun 1497 atau lebih
populer kita kenal dengan penyakit seriawan. Pada waktu itu Vasco da Gama dalam
pelayarannya menuju Indonesia telah kehilangan lebih dari separuh anak buahnya yang
meninggal akibat penyakit ini.[butuh rujukan] Baru pada permulaan abad XX para ahli kedokteran dapat
memastikan bahawa penyakit ini diakibatkan karena kekurangan vitamin C.
Pada saat ini kebanyakan penduduk Indonesia mengalami kelebihan nutrisi dan bukannya
kekurangan nutrisi. Pada tahun 2007 angka kematian akibat penyakit non-infeksi mencapai 59,5
persen atau jelas sudah melebihi angka kematian akibat penyakit infeksi. Pada tahun 2015,
Kementerian Kesehatan meluncurkan program "G4 G1 L5" atau maksimum 4 sendok
makan gula (50 gram), 1 sendok teh garam (5 gram) dan 5 sendok makan minyak (67 gram).[1]

Daftar isi

 1Ilmu gizi
o 1.14 Sehat 5 Sempurna
o 1.2Gizi Seimbang
o 1.3Perbedaan 4 sehat 5 sempurna dengan Gizi Seimbang
 2Referensi
 3Pranala luar

Ilmu gizi[sunting | sunting sumber]


Artikel utama: Gizi manusia
Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan
dalam hubungannya dengan kesehatan optimal / tubuh. Sayangnya makanan sekarang bisa
dibilang hampir sedikit sekali gizi yang dikandungnya. Contohnya: banyak sekali penggunaan
bahan kimia seperti pestisida pada sayur - sayuran biarpun proses penanamannya organik tetapi
tidak luput dari yang namanya pestisida, sedangkan untuk buah - buahan sekarang serba
import, buah yang diimport membutuhkan kurang lebih 1 bulan dalam proses distribusinya itu
menyebabkan kandungan gizi dalam buah - buahan juga berkurang.

4 Sehat 5 Sempurna[sunting | sunting sumber]

4 Sehat 5 Sempurna

Slogan 4 Sehat 5 Sempurna dicetuskan oleh Prof. Poorwo Soedarmo yang dikenal sebagai


bapak gizi Indonesia pada tahun 1950. Slogan ini mengacu ke slogan "Basic Four" dari Amerika.
"Basic Four" ini diciptakan tahun 1940-an bertujuan mencegah pola makan orang Amerika yang
cenderung banyak lemak, tinggi gula, dan kurang serat.
Komposisi 4 sehat 5 sempurna adalah sebagai berikut:
1.Makanan Pokok
Makanan pokok yaitu makanan yang menjadi sumber energi dalam tubuh. Dalam hal ini
yang termasuk makanan sumber energi adalah makanan yang kaya
akan karbohidrat seperti nasi, jagung, gandum, kentang, oat, serta umbi-umbian.
2.Lauk Pauk
Lauk pauk adalah makanan utama pendamping makanan pokok. Lauk pauk berfungsi
sebagai sumber zat pembangun untuk tubuh. Makanan lauk pauk banyak yang
mengandung protein misalnya seperti telur, daging, ikan, tahu dan tempe.
3.Sayur-Sayuran
Sayuran yang baik untuk kesehatan tubuh adalah sayuran yang berwarna hijau karena
sayuran ini mengandung banyak vitamin, serat, dan protein nabati yang sangat berguna
bagi kesehatan, seperti bayam, tomat, terong, dan lainnya.
4.Buah-Buahan
Buah-buahan kaya akan vitamin yang berperan untuk kesegaran dan kesehatan tubuh.
Selain itu buah-buahan juga mengandung mineral dan serat yang baik untuk kesehatan
pencernaan.
5.Susu
Dalam rumusan makanan 4 sehat 5 sempurna ini, susu merupakan makanan pelengkap,
dalam artian susu tidak wajib ada, namun akan lebih baik jika dapat melengkapi
dengan susu.
Gizi Seimbang[sunting | sunting sumber]
Pada konferensi pangan sedunia yang diadakan oleh FAO tahun 1992
di Roma dan Genewa, antara lain ditetapkan agar semua negara
berkembang yang semula menggunakan slogan sejenis "Basic Four"
memperbaiki menjadi "Nutrition Guide for Balance Diet". Keputusan FAO
tersebut diterapkan di Indonesia dalam kebijakan Repelita V
tahun 1995 sebagai Pedoman Gizi Seimbang dan menjadi bagian dari
program perbaikan gizi. Namun, Pedoman Gizi Seimbang kurang
disosialisasikan sehingga terjadi pemahaman yang salah dan masyarakat
cenderung tetap menggunakan 4 sehat 5 sempurna. Baru pada
tahun 2009 secara resmi Pedoman Gizi Seimbang diterima masyarakat,
sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yang
menyebutkan secara eksplisit "Gizi Seimbang" dalam program perbaikan
gizi.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-
zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh,
dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan,
aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal[2].
Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, prinsip Gizi Seimbang
divisualisasi berupa “piramida” Gizi Seimbang. Tidak semua negara
menggunakan piramida, tetapi disesuaikan dengan budaya dan pola makan
setempat. Misalnya, di Thailand dalam bentuk piramida terbalik sebagai
“bendera”, dan di China sebagai “pagoda” dengan tumpukan rantang. Para
pakar gizi yang bergabung dalam Yayasan Institut Danone Indonesia (DII)
bersama para penulis dari Tabloid nakita (Kompas-Gramedia),
mengadaptasi piramida sesuai dengan budaya Indonesia, dalam
bentuk tumpeng dengan nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut
sebagai “Tumpeng Gizi Seimbang” . Tumpeng Gizi Seimbang dirancang
untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah
yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia
(bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan
kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit).
Tumpeng Gizi Seimbang meragakan 4 prinsip Gizi Seimbang:

 Aneka ragam makanan sesuai kebutuhan


 Kebersihan
 Aktivitas fisik
 Memantau berat badan ideal.
Tumpeng Gizi Seimbang terdiri atas beberapa potongan tumpeng:

 Satu potongan besar


 Dua potongan sedang
 Dua potongan kecil
 Satu potongan terkecil di puncak.

Tumpeng Gizi Seimbang

Luas potongan Tumpeng Gizi Seimbang menunjukkan porsi makanan yang


harus dikonsumsi setiap orang per hari. Tumpeng Gizi Seimbang yang
terdiri atas potongan-potongan itu dialasi oleh air putih. Artinya, air putih
merupakan bagian terbesar dan zat gizi esensial bagi kehidupan untuk
hidup sehat dan aktif[3].
Dalam sehari, kebutuhan air putih untuk tubuh minimal 2 liter[butuh rujukan] (8
gelas). Setelah itu, di atasnya terdapat potongan besar yang merupakan
golongan makanan pokok (sumber karbohidrat). Golongan ini dianjurkan
dikonsumsi 3—8 porsi. Kemudian di atasnya lagi terdapat golongan sayur
dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Keduanya dalam potongan
yang berbeda luasnya untuk menekankan pentingnya peran dan porsi
setiap golongan. Ukuran potongan sayur dalam Pedoman Gizi Seimbang
sengaja dibuat lebih besar dari buah yang terletak di sebelahnya. Dengan
begitu, jumlah sayur yang harus dimakan setiap hari sedikit lebih besar (3-5
porsi) daripada buah (2—3 porsi). Selanjutnya, di lapisan ketiga dari bawah
ada golongan protein, seperti daging, telur, ikan, susu dan produk susu
(yogurt, mentega, keju, dan lain-lain) di potongan kanan, sedangkan di
potongan kiri ada kacang-kacangan serta hasil olahan seperti tahu, tempe,
dan oncom.
Terakhir dan menempati puncak Tumpeng Gizi Seimbang makanan dalam
potongan yang sangat kecil adalah minyak, gula, dan garam, yang
dianjurkan dikonsumsi seperlunya. Pada bagian bawah tumpeng terdapat
prinsip Gizi Seimbang lain, yaitu pola hidup aktif dengan berolahraga,
menjaga kebersihan dan pantau berat badan. Karena prinsip gizi seimbang
didasarkan pada kebutuhan zat gizi yang berbeda menurut kelompok umur,
status kesehatan, dan jenis aktivitas, maka satu macam Tumpeng Gizi
Seimbang tidak cukup. Diperlukan beberapa macam Tumpeng Gizi
Seimbang untuk ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, remaja, dewasa,
dan usia lanjut.

Perbedaan 4 sehat 5 sempurna dengan Gizi


Seimbang[sunting | sunting sumber]
Beberapa hal yang membedakan konsep 4 sehat 5 sempurna dengan
konsep Gizi Seimbang yakni:
Pertama

 Susunan makanan yang terdiri atas 4 kelompok ini, belum tentu sehat,
bergantung apakah porsi dan jenis zat gizinya sesuai dengan
kebutuhan. Contoh, jika pola makan kita sebagian besar porsinya terdiri
atas sumber karbohidrat (nasi), sedikit sumber protein, sedikit sayur dan
buah sebagai sumber vitamin, maka pola makan tersebut tidak dapat
dianggap sehat. Sebaliknya, jika pola makan kita terlalu banyak
sumber lemak dan protein seperti hidangan yang banyak daging dan
minyak atau lemak, tetapi sedikit sayur dan buah, maka pola makan itu
tak dapat dianggap sehat.
 Selain jenis makanan, pola makan berdasarkan Pedoman Gizi
Seimbang menekankan pula proporsi yang berbeda untuk setiap
kelompok yang disesuaikan atau diseimbangkan dengan kebutuhan
tubuh. Pedoman Gizi Seimbang pun memperhatikan aspek kebersihan
makanan, aktivitas fisik, dan kaitannya dengan pola hidup sehat lain.
Kedua

 Susu bukan "makanan sempurna" seperti anggapan umum selama ini.


Dengan anggapan itu banyak orang, termasuk kalangan pemerintah,
menganggap susu merupakan "jawaban" atas masalah gizi[4].
Sebenarnya, susu adalah sumber protein hewani yang juga terdapat
pada telur, ikan dan daging.
 Oleh karena itu di dalam Pedoman Gizi Seimbang, susu ditempatkan
dalam satu kelompok dengan sumber protein hewani lain. Dari segi
kualitas protein, telur dalam ilmu gizi dikenal lebih baik dari susu karena
daya cerna protein telur lebih tinqggi daripada susu.
Ketiga

 Slogan 4 sehat 5 sempurna dianggap tak lagi sesuai dengan


perkembangan iptek gizi, seperti halnya slogan "Basic Four" di Amerika
yang merupakan acuan awal 4 sehat 5 sempurna pada masa itu,
namun, setelah dievaluasi tahun 1970-an, ternyata slogan tersebut tidak
memperbaiki pola makan penduduk Amerika, yang disertai dengan
meningkatnya penyakit degeneratif terkait gizi. Sejak itu, slogan "Basic
Four" diperbarui dan disempurnakan menjadi "Nutrition Guide for
Balance Diet" dengan visual piramida.
 Di Indonesia "Nutrition Guide for Balance Diet" diterjemahkan menjadi
Pedoman Gizi Seimbang yang juga menggunakan visual piramida.
Berbeda dengan Nutrition Guide AS yang berlaku untuk usia di atas 2
tahun, di Indonesia Pedoman Gizi Seimbang berlaku sejak bayi dengan
memasukkan ASI eksklusif sebagai Gizi Seimbang.

Anda mungkin juga menyukai