Anda di halaman 1dari 10

Pemanfaatan Lahan Perkarangan dan Kebun untuk Mendukung Ketahanan

Pangan Keluarga dan Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19

MAKALAH

Dajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas praktikum mata
kuliah Agroekologi Fakultas Pertanian Universitas Jember

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Wiwiek Sri Wahyuni, MS., Ph.D.

Oleh:
Dwi Rosidah Andriyani
201510701032

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada akhir tahun 2019 sampai dengan tahun 2020 Covid-19 telah
menginfeksi banyak Negara di berbagai belahan dunia termasuk Negara
Indonesia. Bahkan pada 11 Maret 2020 WHO mendeklarasikannya sebagai
pandemic. Fakta tersebut tidak saja tidak saja merupakan krisis kesehatan public,
namun merupakan krisis multifaser, karena berdampak pada semua sector
kehidupan manusia. Salah satu sector yang terdampak oleh pandemic Covid-19
adalah sector ekonomi dan pertanian. Adanya ancaman terhadap kesehatan publik
membuat pemerintah mengambil kebijakan agar stay at home atau work from
home. Hal ini menjadi ancaman terhadap masyarakat terutama yang berprofesi
non ASN seperti buruh dan petani kehilangan mata pencaharian sehingga
memiliki potensi terjadinya krisis ekonomi yang berujung pada krisis pangan.

Ketahanan pangan merupakan masalah yang timbulkan dengan


berkurangnya aktivitas pertanian maka masyarakat akan mengalami krisis pangan.
Masalah ketahanan pangan merupakan masalah yang harus ditangani secara
bersama, tidak hanya pemerintah tetapi juga harus didukung dengan keikutsertaan
secara aktif masyarakat. Pemanfaatan lahan perkarangan dengan menerapkan
konsep pangan lestari dimulai dari hal terkecil pembentuk masyarakat yaitu
keluarga. Perkarangan tidak saja dimanfaatkan untuk menciptakan keindahan dan
kesejukan, tetapi dapat di optimalisasikan untuk meningkatkan perekonomian
keluarga. Sayur-sayuran, buah-buahan, obat-obatan, dan tanaman hias merupakn
jenis tanaman yang biasa ada di perkarangan, yang keseluruhannya dapat
menunjang kebutuhan sehari-hari. Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup
sepanjang waktu merupakan keniscayaan yang tidak terbantahkan.
Kedepannya,setiap rumah tangga diharapakan mengoptimalisasikan sumberdaya
yang dimiliki, termasuk perkarangan dalam menyediakan pangan keluarga.
Permasalahn yang dihadapi oleh masyarakat dalam mengembangkan konsep
rumah pangan lestari melalui pemanfaatan lahan perkarangan adalah kurangnya
pengetahuan dan pelatihan mengenai penyiapan media tanam dan
pengoptimalisasian lahan perkaragan dengan tanaman pertanian.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja komponen biotik dan abiotic serta flora dan fauna yang ada di
perkarangan dan kebun?
2. Apa saja Inovasi yang bisa kita lakukan dalam merawat tanaman yang ada
di perkarangan?
3. Apa saja manfaat dari perkarangan secara ekologis, ekonomi dan sosial
serta bagaimana cara mengelola perkarangan agar dapat bermanfaat pada
masa pandemic?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui komponen biotik dan abiotic serta flora dan fauna yang
ada pada perkarangan dan kebun
2. Untuk mengetahui inovasi yang dapat kita lakukan dalam merawat
tanaman yang ada di perkarangan di masa pandemic
3. Untuk mengetahui manfaat perkarangan secara ekologis, ekonomi, dan
sosial serta cara mengelola perkarangan agar dapat bermanfaat pada masa
pandemi
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Komponen Biotik dan Abiotic serta Flora dan Fauna yang Ada di
Perkarangan

Untuk mengetahui apa saja komponen biotik dan abitik serta flora dan fauna
yang ada diperkarangan dan kebun, seblumnya kita tentukan terlebih dahulu
daerah perkarangan dan kebun yang akan kita amati. Setelah itu baru kita bisa
mengamati komponen biotik dan abiotic yang ada. Komponen abiotic adalah
segala sesuatu yang tidak hidup atau tidak bernyawa seperti sinar
matahari,udara,tanah,air. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang
hidup atau yang bernyawa seperti tumbuhan,hewan,manusia. Salah satu
contohnya adalah tanaman kelor,tanaman cabai,tanaman hias bunga putih
kecil,dan hewan semut.

Selain itu di perkarangan juga ada keragaman flora dan fauna. Keberagaman
flora disekitar saya sangat beragam seperti tanaman pohon kelapa yang
mempunyai nama latin cocos nucifero, ketela pohon yang mempunyai nama latin
manihot esculenta, papaya yang mempunyai nama latin carica papaya, pisang
yang mempunyai nama latin musa, jambu air yang mempunyai nama latin
syzygium aqueum, palem yang mempunyai nama latin dypsis lutescences, dan
yang terakhir adalah durian dan mempunyai nama latin yaitu durio zibethinus.
Fauna adalah sebuah linkungan hewan yang mencakup semua jenis hewan dan
kehidupannya yang berada diwilah dan masa tertentu. Beberapa contoh fauna
yaitu : ayam yang mempunyai nama latin gallus domesticus dan termasuk
kedalam golongan hewan omnivora yang berjenis ungas,semut yang bernama latin
formicidae dimana semut dikenal sebagai serangga social,dengan koloni dan
sarang yang teratur beranggotakan ribuan semut per koloni, kucing mempunyai
nama latin felis catus dan termasuk hewan mamalia karnivora dari keluarga
felidae,dan laba-laba yang bernama latin parasteatoda tepidariorium dan sejenis
hewan berbuku-buku (arthropoda).

2.2 Inovasi yang Dapat di Lakukan Dalam Merawat Tanaman Perkarangan

Bahan-bahan yang ada disekitar kita yang biasanya dibuang ternyata bisa kita
manfaatkan sebagai penyubur tanaman, contohnya adalah kulit bawang merah dan
bawang putih. Dan ada pula bahan yang ada di dapur contohnya adalah micin
(penyedap rasa), dan agar-agar. Manfaat micin yaitu mempercepat pembungaan,
membuat warna daun lebih hijau, mencegah tanaman menjadi kering dan
menyuburkan tanah. Cara membuat larutan micin untuk tanaman adalah sebagai
berikut:

 Menyiapkan 2 sendok makan micin


 Menyiapkan air kurang lebih 3 gelas, disarankan air dari sumur bukan dari
penyulingan
 Melarutkan 2 sendok micin dengan 3 gelas air
 Kemudian larutan micin siap untukk disiramkan pada tanaman.

Larutan micin ini cukup dilakukan sesuai dengna dosis penyiraman tanaman
dengan larutan micin, yakni 1 hingga 2 kali dalam seminggu.

Agar-agar yang biasanya kita konsumsi ternyata memiliki sumber nitrogen


yang bagus untuk tanaman, alasnnya karena agar-agar terbuat dari rumput laut
yang berfungsi sebagai sumber makanan untuk mikroba tanah. Cara membuat
pupuk alami ini sangat mudah yaitu

 Menyiapkan 1 bungkus agar-agar


 Menyiapkan air panas 1 gelas
 Menyiapkan air dingin sebanyak 2 gelas
 Melarutkan 1 bungkus agar-agar dengan1 gelas air panas
 Setelah larut,menuangkan air dingin secara perlahan dan diaduk
 Kemudian larutan agar-agar bisa langsung diaplikasikan ketanah langsung

Cara ini bisa dilakukan sebulan sekali.

Air cucian beras manfaatnya yaitu dapat merangsang pertumbuhan


vegetatif tanaman seperti daun, tunas, dan cabang, dapat membantu pembentukan
klorofil dan membuat daun-daun tanaman menjadi hijau, dapat mempercepat
adaptasi pada tanaman yang baru dipindahkan, membuat struktur tanah lebih
gembur karena adanya bahan-bahan organik dalam media tumbuh, membuat
media tumbuh semakin baik dalam hal kapasitas tukar kation. Cara membuat air
cucian beras sangat mudah yaitu :

 Menyiapkan beras
 Menyiapkan air bersih
 Mencuci beras dengan air bersih
 Mengambil air yang sudah digunakan untuk mencuci beras
 Kemudian air cucian dapat digunakan untuk tanaman.

Kulit bawang mempunyai kandungan kalsium, potassium, magnesium, dan


kandungan lainnya yang baik untuk menyuburkan tanah. Bahkan pupuk dari kulit
bawang dapat meningkatkan resistensi terhadap penyakit juga dapat mempercepat
pertumbuhan. Cara membuatnya juga cukup mudah yaitu :

 Menyiapkan beberapa lembar kulit bawang merah dan putih


 Menyiapkan air sebanyak 3 gelas air bersih
 Merendam daun bawang kedalam air selama 1 malam
 Setelah itu air kulit bawang bisa langsung disiramkan pada tanaman

2.3 Manfaat Perkarang Secara Ekologis, Ekonomi, dan Sosial Serta Cara
Mengelola Perkarangan dan Kebun

Perkarang dan kebun juga memberikan manfaat ekologis, ekonomi, dan


sosial. Manfaat ekologis yaitu perkarangan sebagai penjaga lingkungan dan paru-
paru lingkungan sekitar, karena tumbuhan di perkarangan menghasilkan udara
yang bersih, Perkarangan menambah keindahan, karena perkarangan yang diatur
dengan sedemikian rupa akan memberikan efek yang indah dan menyejukkan bila
dipandang dan itu memunculkan kepuasan secara batin. Bunga putih kecil, keladi
hitam, palem kuning, dan pucuk merah, menanam tanaman hias mempunyai
manfaat yang baik pada lingkungan dan manusia, berikut adalah manfaatnya yang
pertama adalah dapat memperindah lingkungan, dapat membantu pengijauan, dan
menjaga kualitas udara.
Manfaat ekonomi perkarangan yaitu dengan menanami perkarangan dan
kebun dengan sayur-sayuran, buah-buahan, obat-obatan. Hasil panennya dapat
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan hasil berkebun di perkarangan bisa kita jual
untuk memenuhi kebutuhan pkok lainnya. Seperti menanam cabe rawit dimana
harga cabe rawit selalu tinggi dipasaran. Dan kita juga dapat menanam sayuran
seperti terong, dan hasil panenya dapat kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.

Manfaat sosial perkarangan yaitu hasil dari berkebun kita di perkarangan dan
kebun bisa kita bagikan kepada para tetangga, selain untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, dan dijual untuk memenuhi kebutuhan pokok lainnya. Di lingkungan
saya masih kental sekali tali persaudaraan yang terjalin dimana setiap ada hasil
tanaman yang panen kita selalu berbagi, contoh hasil panen yang sering dibagi-
bagikan yaitu buah mangga, jambu, ubi jalar, singkong, dan sayur-sayuran.

Dalam memanfaatkan perkarangan saya dan keluarga mebuat kebun kecil


yang ditanami tomat, jagung, dan terong. Dimana dalam mengelolanya keluarga
kita menggunakan cara bertani yang sederhana yaitu dengan menyemai biji
jagung kering, biji tomat kering. Setelah itu kita tanaman di polybag setelah dirasa
kuat maka kita pindahkan ke kebun kecil yang ada di perkarangan rumah, dan kita
jga memberi pupuk kimia sesuai dengan dosis yang tanaman butuhkan. Hasil
panennya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan untuk menjaga
ketahanan pangan keluarga. Rencananya setelah panen akan ditanami sayur sawi,
cabe merah, dan cabe rawit.
BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Memanfaatkan perkarangan dan kebun di masa pandemic sangat banyak
sekali manfaatnya diantaranya yaitu untuk memenuhi kebutuhan pangan keluaga
agar tidak terjadi krisis pangan. Di masa pandemic kita juga dibatasi aktivitas
seperti kebijakan pemerintah yang menyuruh stay at home dan work from home,
dimana yang berprofesi sebagai buruh dan petani tidak bisa bekerja, maka dari itu
kita harus bisa mempertahankan ketahanan pangan mulai dari keluarga dengan
cara memanfaatkan perkarangan dan kebun.

3.2 Saran
Diharapakan semua pihak ikut aktif dalam mempertahankan ketahan pangan
nasional. Dan masyarakat bisa memanfaatkan perkarangan untuk
mempertahankan ketahan pangan keluarga. Serta pemerintah diharapkan
melakukan sosialisa tentang pentingnya mempertahankan pangan di tengah
pandemic seperti ini, dan menciptakan inovasi-inovasi yang mendukung kegiatan
tersebut.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Bertham Yudhi, A.Nusantara,B.Gonggo.20202.Penguatan ketahanan Pangan


dalam Rangka Menghadapi Potensi Krisis Akibat Pandemi Covid-19
melalui Budidaya Hortikultura Berbasis Organik Hayati di Lahan
Perkarangan di Kelurahan Beringin Raya Kota Bengkulu.Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat Dewantara.Vol.3(2).14-18
Sukenti,K.,Sukiman,Suripto,I.S.Rohyani,Jupri.A.2019.Optimalisasi Pemanfaatan
Lahan Perkarangan sebagai Upaya dalam Membantu Ketersediaan
Pangan dan Perekonmian Masyarakat di Desa Sukarema, Kbupaten
Lombok Timur.Jurnal Pengabdaian Magister Pendidika IPA(JPMPI).
(2) 1.97-101
Thesiwati Aslan.2020.Pemanfaatn Lahan Perkarangan Sebagai Pangan Lestari di
Masa Covid-19.Jurnal Pengabdian Kepada Masayarakan
Dewantara.Vol.3(2).25-30

Anda mungkin juga menyukai