MAKALAH
Dajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas praktikum mata
kuliah Agroekologi Fakultas Pertanian Universitas Jember
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Wiwiek Sri Wahyuni, MS., Ph.D.
Oleh:
Dwi Rosidah Andriyani
201510701032
Pada akhir tahun 2019 sampai dengan tahun 2020 Covid-19 telah
menginfeksi banyak Negara di berbagai belahan dunia termasuk Negara
Indonesia. Bahkan pada 11 Maret 2020 WHO mendeklarasikannya sebagai
pandemic. Fakta tersebut tidak saja tidak saja merupakan krisis kesehatan public,
namun merupakan krisis multifaser, karena berdampak pada semua sector
kehidupan manusia. Salah satu sector yang terdampak oleh pandemic Covid-19
adalah sector ekonomi dan pertanian. Adanya ancaman terhadap kesehatan publik
membuat pemerintah mengambil kebijakan agar stay at home atau work from
home. Hal ini menjadi ancaman terhadap masyarakat terutama yang berprofesi
non ASN seperti buruh dan petani kehilangan mata pencaharian sehingga
memiliki potensi terjadinya krisis ekonomi yang berujung pada krisis pangan.
1. Apa saja komponen biotik dan abiotic serta flora dan fauna yang ada di
perkarangan dan kebun?
2. Apa saja Inovasi yang bisa kita lakukan dalam merawat tanaman yang ada
di perkarangan?
3. Apa saja manfaat dari perkarangan secara ekologis, ekonomi dan sosial
serta bagaimana cara mengelola perkarangan agar dapat bermanfaat pada
masa pandemic?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui komponen biotik dan abiotic serta flora dan fauna yang
ada pada perkarangan dan kebun
2. Untuk mengetahui inovasi yang dapat kita lakukan dalam merawat
tanaman yang ada di perkarangan di masa pandemic
3. Untuk mengetahui manfaat perkarangan secara ekologis, ekonomi, dan
sosial serta cara mengelola perkarangan agar dapat bermanfaat pada masa
pandemi
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Komponen Biotik dan Abiotic serta Flora dan Fauna yang Ada di
Perkarangan
Untuk mengetahui apa saja komponen biotik dan abitik serta flora dan fauna
yang ada diperkarangan dan kebun, seblumnya kita tentukan terlebih dahulu
daerah perkarangan dan kebun yang akan kita amati. Setelah itu baru kita bisa
mengamati komponen biotik dan abiotic yang ada. Komponen abiotic adalah
segala sesuatu yang tidak hidup atau tidak bernyawa seperti sinar
matahari,udara,tanah,air. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang
hidup atau yang bernyawa seperti tumbuhan,hewan,manusia. Salah satu
contohnya adalah tanaman kelor,tanaman cabai,tanaman hias bunga putih
kecil,dan hewan semut.
Selain itu di perkarangan juga ada keragaman flora dan fauna. Keberagaman
flora disekitar saya sangat beragam seperti tanaman pohon kelapa yang
mempunyai nama latin cocos nucifero, ketela pohon yang mempunyai nama latin
manihot esculenta, papaya yang mempunyai nama latin carica papaya, pisang
yang mempunyai nama latin musa, jambu air yang mempunyai nama latin
syzygium aqueum, palem yang mempunyai nama latin dypsis lutescences, dan
yang terakhir adalah durian dan mempunyai nama latin yaitu durio zibethinus.
Fauna adalah sebuah linkungan hewan yang mencakup semua jenis hewan dan
kehidupannya yang berada diwilah dan masa tertentu. Beberapa contoh fauna
yaitu : ayam yang mempunyai nama latin gallus domesticus dan termasuk
kedalam golongan hewan omnivora yang berjenis ungas,semut yang bernama latin
formicidae dimana semut dikenal sebagai serangga social,dengan koloni dan
sarang yang teratur beranggotakan ribuan semut per koloni, kucing mempunyai
nama latin felis catus dan termasuk hewan mamalia karnivora dari keluarga
felidae,dan laba-laba yang bernama latin parasteatoda tepidariorium dan sejenis
hewan berbuku-buku (arthropoda).
Bahan-bahan yang ada disekitar kita yang biasanya dibuang ternyata bisa kita
manfaatkan sebagai penyubur tanaman, contohnya adalah kulit bawang merah dan
bawang putih. Dan ada pula bahan yang ada di dapur contohnya adalah micin
(penyedap rasa), dan agar-agar. Manfaat micin yaitu mempercepat pembungaan,
membuat warna daun lebih hijau, mencegah tanaman menjadi kering dan
menyuburkan tanah. Cara membuat larutan micin untuk tanaman adalah sebagai
berikut:
Larutan micin ini cukup dilakukan sesuai dengna dosis penyiraman tanaman
dengan larutan micin, yakni 1 hingga 2 kali dalam seminggu.
Menyiapkan beras
Menyiapkan air bersih
Mencuci beras dengan air bersih
Mengambil air yang sudah digunakan untuk mencuci beras
Kemudian air cucian dapat digunakan untuk tanaman.
2.3 Manfaat Perkarang Secara Ekologis, Ekonomi, dan Sosial Serta Cara
Mengelola Perkarangan dan Kebun
Manfaat sosial perkarangan yaitu hasil dari berkebun kita di perkarangan dan
kebun bisa kita bagikan kepada para tetangga, selain untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, dan dijual untuk memenuhi kebutuhan pokok lainnya. Di lingkungan
saya masih kental sekali tali persaudaraan yang terjalin dimana setiap ada hasil
tanaman yang panen kita selalu berbagi, contoh hasil panen yang sering dibagi-
bagikan yaitu buah mangga, jambu, ubi jalar, singkong, dan sayur-sayuran.
3.1 Kesimpulan
Memanfaatkan perkarangan dan kebun di masa pandemic sangat banyak
sekali manfaatnya diantaranya yaitu untuk memenuhi kebutuhan pangan keluaga
agar tidak terjadi krisis pangan. Di masa pandemic kita juga dibatasi aktivitas
seperti kebijakan pemerintah yang menyuruh stay at home dan work from home,
dimana yang berprofesi sebagai buruh dan petani tidak bisa bekerja, maka dari itu
kita harus bisa mempertahankan ketahanan pangan mulai dari keluarga dengan
cara memanfaatkan perkarangan dan kebun.
3.2 Saran
Diharapakan semua pihak ikut aktif dalam mempertahankan ketahan pangan
nasional. Dan masyarakat bisa memanfaatkan perkarangan untuk
mempertahankan ketahan pangan keluarga. Serta pemerintah diharapkan
melakukan sosialisa tentang pentingnya mempertahankan pangan di tengah
pandemic seperti ini, dan menciptakan inovasi-inovasi yang mendukung kegiatan
tersebut.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA