BIOPROSES
“ISOLASI MIKROBA”
Oleh Kelompok 2 :
1. Humairoh Nabila (2031410135)
2. M.Shodiq Raharja (2031410145)
3. Novia Lailatul Lasari (2031410078)
Kelas : 1A D3 Teknik Kimia
Dosen Pengampu:
Dr. Yanty Maryanty,S.T.,M.Si
c. Macam-Macam Media
a) Berdasarkan Bentuknya
Bentuk media ada tiga macam yang dapat dibedakan dari ada atau tidaknya bahan
tambahan berupa bahan pemadat seperti agar-agar atau gelatin. Bentuk media
tersebut yaitu:
1. Media Padat
Media padat merupakan media yang mengandung banyak agar atau zat
pemadat kurang lebih 15% agar sehingga media menjadi padat.
Media ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis menurut bentuk dan wadahnya
yaitu, media tegak, media miring, dan media lempeng.
Media tegak menggunakan tabung reaksi yang ditegakkan sebagai wadahnya,
media miring menggunakan tabung reaksi yang dimiringkan, sedangkan media
lempeng menggunakan petridish (plate) sebagai wadahnya.
Media ini umumnya digunakan untuk pertumbuhan koloni bakteri atau
kapang.Kalau ke dalam media ditambahkan antara 10-15 gram tepung agar-
agar per 1000 ml media. Jumlah tepung agar-agar yang ditambahkan
tergantung kepada jenis atau kelompok mikroba yang dipelihara.
Kalau ke dalam media tidak ditambahkan zat pemadat, umumnya
dipergunakan untuk pembiakkan mikroalga tetapi juga mikroba lain, terutama
bakteri dan ragi. Ada yang memerlukan kadar air tinggi sehingga jumlah
tepung agar-agar rendah.
Tetapi ada pula yang memerlukan kandungan air rendah sehingga
penambahan tepung agar-agar haru sedikit. Media padat umumya
dipergunakan untuk bakteri, ragi, jamur dan kadang-kadang juga mikroalga
Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform dalam
air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment broth)
untuk Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada
umumnya. Pepton dan ekstrak beef menyediakan nutrien esensial untuk
memetabolisme bakteri. Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat
difermentasi untuk organisme koliform.
b. EMBA (Eosin Methylene Blue Agar)
Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair. Intinya
sama dengan nutrient agar.
e. Potato Dextrose Agar (PDA)
PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat
juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk
makanan. PDA cocok untuk pertumbuhan jamur.
f. Plate Count Agar (PCA)
PCA digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobik dengan inokulasi di atas
permukaan. Media PCA ini baik untuk pertumbuhan total mikroba (semua jenis
mikroba) karena di dalamnya mengandung komposisi casein enzymic hydrolisate
yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen komplek lainnya serta ekstrak
yeast mensuplai vitamin B kompleks.
g. Trypticase Soy Broth (TSB)
TSB adalah media broth diperkaya untuk tujuan umum, untuk isolasi, dan
penumbuhan bermacam mikroorganisme.
Media ini banyak digunakan untuk isolasi bakteri dari spesimen laboratorium dan
akan mendukung pertumbuhan mayoritas bakteri patogen.
Media TSB mengandung kasein dan pepton kedelai yang menyediakan asam amino
dan substansi nitrogen lainnya yang membuatnya menjadi media bernutrisi untuk
bermacam mikroorganisme.
h. MRSA (deMann Rogosa Sharpe Agar)
MRSA merupakan media yang diperkenalkan oleh De Mann, Rogosa, dan Shape
(1960) untuk memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi jenis Lactobacillus dari
seluruh jenis bahan.
MRS agar mengandung polysorbat, asetat, magnesium, dan mangan yang diketahui
untuk beraksi/bertindak sebagai faktor pertumbuhan bagi Lactobacillus, sebaik
nutrien diperkaya.
d. Teknik Isolasi Mikroba
1) Isolasi Tunggal
Metode isolasi sel tunggal dilakukan untuk mengisolasi sel mikroorganisme
berukuran besar yang tidak dapat diisolasi dengan metode cawan atau medium
cair. Sel mikroorganisme dilihat dengan menggunakan perbesaran sekitar 100
kali. Kemudian sel tersebut dipisahkan menggunakan pipet kapiler yang sangat
halus ataupun micromanipulator yang dilakukan secara aseptis. Ada dua metode
isolasi tunggal, antara lain :
Metode Mikromanipulator
2) Iso
las
i
4. Yorly Alvita
Manakah media yang paling sering digunakan untuk mengisolasi mikroba? dan
jelaskan caranya bagaimana?
Jawaban :
Nutrient Agar
1. Timbang media NA sesuai prosedur di kemasan ( catatan : buatlah 250 ml media
NA untuk setiap shift praktikum). Penimbangan media dilakukan secara teliti dan
cepat, kemudian serbuk media dimasukkan secara hati – hati ke dalam
Erlenmeyer.
2. Tambahkan aquades dan aduk sampai merata dengan batang pengaduk.
3. Panaskan dengan hati – hati menggunakan penangas/elemen pemanas sampai
media tercampur homogen (ditunjukkan dengan warna kuning jernih). Perhatian :
sewaktu pemanasan jangan sampai terbentuk buih berlebihan sampai meluap.
4. Sterilisasi media dalam Erlenmeyer tersebut dengan menggunakan autoklaf :
1) buka tutup autoklaf
2) Masukkan air ke dalam autoklaf hingga penanda batas air
3) Tempatkan bahan/medium ke dalam autoklaf, susun rapi
4) Tutup autoklaf, putar kunci dengan kencang
5) Nyalakan autoklaf dan tunggu hingga suhu mencapai 121 ͦC dan tekanan
sebesar 1 atm/15 lb (kondisi sterilisasi), jangan lupa menutupkatup autoklaf
6) Mulai sterilisasi selama 15 menit
7) Setelah selesai matikan autoklaf
8) Tunggu hingga tekanan turun hingga 0 atm (suhu agak dingin)
9) Buka secara hati – hati penutup autoklaf
10) Keluarkan alat dan medium dari dalam autoklaf.
5. Medium yang telah siap dan tidak akan segera digunakan, sebaiknya disimpan di
dalam lemari/ruang pendingin dengan suhu 10 ͦC untuk mencegah terjadinya
kontaminasi.
5. Padma Widyaningrum
Bagaimana cara memisahkan miroba tertentu dengan mikroba lainnya?
Jawaban : - Kalau memisahkan mikroba dari awal itu dengan tahapan pengenceran
(Serial Dextion), lalu metode cawan tuang atau sebar (Spread plate/Pour plate),
kemudian di identifikasi
-Kalau untuk memisahkan satu mikroba dari koloninya dengan inokulasi kita
memindahkan mikroba dari medium lama ke medium yang baru untuk melihat
varietas mikroba yang ditumbuh pada suatu media. Inokulasi Ini juga tidak terlalu
membuat mikroba terganggu psikologisnya karena tempatnya dipindahkan.
9. Ria Tariza
Apa aja perbedaan dari isolasi dan biakan murni?
Jawaban : Isolasi dan biakan murni itu jelas berbeda karena isolasi merupakan suatu
proses untuk mendapatkan mikroba sedangkan biakan murni adalah mikroba hasil
proses isolasi. Berikut pengertian lebih jelasnya:
a. Isolasi merupakan proses untuk memisahkan jenis jenis mikroba tertentu dari
kumpulan mikroba lainnya, sehingga diperoleh biakan yang benar-benar murni.
Isolasi mikroorganisme adalah suatu cara untuk memisahkan mikroorganisme dari
lingkungannya sehingga diperoleh biakan yang tidak tercampur dengan jenis yang
lain
b. Biakan murni atau pure culture adalah kultur yang mengandung hanya sebuah spesies
tunggal dari organisme. Biakan murni dapat diperoleh dengan cara melakukan isolasi
mikroorganisme. Biakan murni dapat berupa bakteri atau jamur.