Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

RS MEDICARE
SOREK PENOLAKAN TINDAKAN RESUSITASI ( DO NOT
RUSUCITATION / DNR )

NO.DOKUMEN: NO.REVISI: HALAMAN:


1/2
02.HPK.I.EP.1.2018

STANDAR TANGGAL Ditetapkan oleh:


OPERASIONAL TERBIT: DIREKTUR RS.MEDICARE SOREK
PROSEDUR
10 April 2018

dr. Bayu chandra

Suatu perintah yang memberitahukan tenaga medis untuk tidak


PENGERTIAN
melakukan CPR ( Cardio pulmonary resuscitation)

Untuk menyediakan suatu proses dimana pasien bisa memilih


TUJUAN
prosedur yang nyaman dalam hal bantuan hidup oleh tenaga
medis emergency dalam kasus henti jantung / henti nafas.
KEBIJAKAN
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
1. Ucapkan salam “ Assalamualaikum...”  
PROSEDUR
2. Jelaskan mengenai tindakan dan tujuan CPR kepada pasien /
keluarga pasien.
3. Mintalah informed consent dari pasien atau keluarganya.
4. Instruksikan kepada keluarga pasien untuk mengisi formulir
DNR.
5. Tempatkan kopi atau salinan pada rekam medis pasien dan
serahkan juga salinan pada pasien atau keluarga
6. Instruksikan kepada pasien atau keluarga untuk memasang
formulir DNR di tempat-tempat yang mudah dilihat seperti
bedstand.
7. Tinjau kembali status DNR secara berkala dengan pasien
atau walinya, revisi bila ada perubahan keputusan yang
terjadi dan catat dalam rekam medis. Bila keputusan DNR
dibatalkan, catat tanggal terjadinya. dan gelang DNR
dimusnahkan
8. Perintah DNR harus mencakup hal-hal di bawah ini:
a. Diagnosis
b. Alasan DNR
c. Kemampuan pasien untuk membuat keputusan.
Dokumentasi bahwa status DNR telah ditetapkan dan
oleh siapa
9. Perintah DNR dapat dibatalkan dengan keputusan pasien
sendiri atau dokter yang merawat, atau oleh wali yang
sah. Dalam hal ini, catatan DNR di rekam medis harus
pula dibatalkan dan gelang DNR (jika ada) harus
dimusnahkan

1. DPJP
UNIT TERKAIT
2. Perawat IGD
3. Perawat / Bidan Ruangan Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai