Materi Keimanan
Materi Keimanan
Strategi adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan
pengajaran tertentu, meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberi pengalaman
belajar kepada siswa. Strategi pembelajaran terdiri dari teknik (prosedur) dan metode yang akan
Strategi lebih luas daripada metode dan teknik. Adapun yang dimaksud dengan metode adalah
cara mengajar itu sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan teknik adalah cara melakukan
kegiatan khusus dalam menggunaka suatu metode tertentu, seperti teknik bertanya, teknik
Pembelajaran adalah suatu aktifitas yang dilakukukan yang dilakukan seseorang secara sadar dan
Aqidah Akhlak merupakan dua pembahasan yang berbeda tetapi keduanya satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan. Aqidah membahas tentang keyakinan, sedangkan
Dalam bahasa Arab aqidah berasal dari kata al-‘aqdu yang berarti ikatan, at-tautsiiqu yang berarti
kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu yang artinya mengokohkan (menetapkan),
Sedangkan menurut istilah (terminologi): ‘aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak
ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Akhlak secara terminologi berarti
tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu
perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa
Jadi secara etimologis strategi pembelajaran akidah akhlak adalah suatu metode yang sadar dan
terencana dalam menyiapkan dan memberi pengalaman belajar peserta didik untuk mengenal,
memahami, mengahayati dan mengimani Allah dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak
Pendidikan Aqidah dan Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta
didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah dan merealisasikannya
dalam perilaku Akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan,
yang majemuk dalam bidang keagamaan, pendidikan ini juga diarahkan pada peneguhan aqidah
di satu sisi dan peningkatan toleransi serta saling menghormati dengan penganut agama lain
Ø Fungsi
1. Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia
dan akhirat;
2. Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta Akhlaq mulia peserta
didik seoptimal mungkin, yang sebelumnya telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga;
3. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial;
5. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya asing
6. Pengajaran tentang informasi dan pengetahuan keimanan dan Akhlaq, serta sistem dan
fungsionalnya; dan
7. Pembekalan bagi peserta didik untuk mendalami Aqidah dan Akhlaq pada jenjang
Ø Tujuan
peserta didik yang diwujudkan dalam Akhlaqnya yang terpuji, melalui pemberian dan
Aqidah dan Akhlaq Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan
meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam
kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada
Secara umum, belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkahlaku, akibat interaksi
individu dengan lingkungan. Jadi perubahan tingkahlaku adalah hasil belajar. Artinya seseorang
dikatakan telah belajar, jika ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya.
Akidah Akhlak merupakan mata pelajaran yang memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi
kepada peserta didik untuk mempraktikan akhlak al karimah dan adab islami dalam kehidupan
sehari-hari sebagai manifestasi dari keimanannya kepada Allah SWT, malaikat-Nya, Kitab-kitab-
Namun demikian untuk mencapai tujuan ( peningkatan keimanan dan pembentukan akhlak al
karimah ) tersebut tidaklah mudah, diperlukan strategi / metode yang tepat dalam proses
pembelajaran bergantung pada karakteristik pendekatan atau strategi yang dipilih. Misalnya
metode tanya jawab, diskusi, eksperimen dan lain-lain. Maksud istilah pendekatan dalam kajian
Metode pembelajaran dewasa ini pada umumnya menggunakan pendekatan sistem ( system
approach ). Dengan pendekatan ini pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem. Suatu sistem
mempunyai sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan berhubungan dalam rangka
mencapai tujuan. Sistem pembelajaran juga mempunyai sejumlah komponen, yaitu materi,
metode, alat, dan evaluasi. Semua komponen itu saling berhubungan dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran.
Metode pembelajaran dapat ditetapkan oleh guru dengan memperhatikan tujuan dan materi
keefektifan proses pembelajaran. Tentu saja orientasi kita adalah kepada siswa belajar. Jadi
metode pembelajaran ang digunakan pada dasarnya hanya berfungsi sebagai bimbingan agar
siswa belajar.
Pendekatan yang ditempuh dalam pembelajaran Aqidah Akhlak adalah pendekatan Contextual
Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning ( CTL ) yaitu suatu
pendekatan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan apa yang
keterampilan siswa, dan juga pemahaman kontekstual siswa tentang hubungan mata pelajaran
yang dipelajarinya dengan dunia nyata. Pembelajaran akan bermakna jika guru lebih
menekankan agar siswa mengerti relevansi apa yang mereka pelajari di sekolah dengan situasi
kehidupan nyata dimana isi pelajaran akan digunakan. ( John Dewel ( 1918)/( Depdiknas, 2004 :
pengalaman atau dunia nyata ( Real Word Learning ), berpikir tingkat tinggi, berpusat pada
siswa, siswa aktif, kritis, kreatif, memecahkan masalah, siswa belajar menyenangkan,
Penerapan pembelajaran kontekstual melibatkan tujuh tugas utama pembelajaran efektif. Tujuh
dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan
barunya.
Bertanya, yaitu mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. Melalui proses
bertanya, siswa akan mampu menjadi pemikir yang handal dan mandiri. Mereka dirangsang
untuk mampu mengembangkan ide/gagasan dan pengujian baru yang inovatif, mengembangkan
ciptaan Allah yang menunjukkan bukti atau tanda Kebesaran, Kekuasaan dan Kemahaan Allah.
Pemodelan , yaitu menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran. Siswa akan mudah
memahami dan menerapkan proses dan hasil belajar jika dalam pembelajaran guru menyajikan
Refleksi , yaitu melakukan refleksi akhir pertemuan pembelajaran. Refleksi ini merupakan
ringkasan dari pembelajaran yang telah disampaikan guru. Siswa mengungkapkan, lisan maupun
tulisan apa yang telah mereka pelajari. Refleksi ini bisa berbentuk kegiatan penulisan mandiri
Penilaian sebenarnya, yaitu melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara, baik
Metode yang dilakukan dalam pembelajaran kontekstual Akidah Akhlak adalah ceramah,
ü Metode Ceramah
Metode ceramah dapat dipandang sebagai suatu cara penyampaian pelajaran dengan melalui
penuturan. Metode ceramah ini termasuk klasik. Namun penggunaannya sangat populer. Banyak
Ceramah digunakan ketika menjelaskan pelajaran yang tentunya diikuti oleh contoh realitas
kehidupan yang berkaitan dengan materi yang disampaikan, mulai dari peristiwanya, sebabnya
ü Metode Simulasi
Metode simulasi adalah metode yang sangat tepat dalam pembelajaran Akidah Akhlak ini,
karena walau bagaimanapun akhlak kita sebagai seorang pendidik akan menjadi contoh yang
berarti untuk peserta didik. Sebagaimana Rosulpun memberi contoh kepada umatnya dalam
Untuk meningkatkan keimanan dan akhlak sebagai manivestasi dari pembelajaran Akidah dan
Akhlak diperlukan latihan dan pembiasaan secara berulang-ulang oleh guru di sekolah maupun
oleh orang tua dirumah. karena walau bagaimanapun kecakapan hidup siswa perlu dibina dan
dibiasakan untuk senantiasa berpikir dan berakhlak fositif. Disamping itu juga pembentukan
akhlak al mahmudah sangatlah sulit jika tidak dilatih dan dibiasakan. Peranan orang tua dan
lingkungan akan sangat menentukan sekali dalam hal ini. Jika siswa hidup dalam keluarga yang
kurang baik akhlaknya, maka pendidikan disekolah mengenai akhlak tidak bisa terealisasikan
karena anak akan melihat akhlak orang tua atau saudaranya yang lain, begitupun lingkungan.
Oleh karena itu kerja sama antara sekolah, orang tua siswa, dan para tokoh-tokoh masyarakat
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
pembelajaran merupakan tantangan yang selalu dihadapi oleh setiap profesi keguruan dan
kependidikan. Banyak upaya telah dilakukan, banyak pula keberhasilan telah dicapai, meskipun
disadari bahwa apa yang telah dicapai belum sepenuhnya memberikan kepuasan sehingga
menuntut renungan, pemikiran dan kerja keras untuk memecahkan masalah tersebut.
pada suatu persoalan, yaitu bagaimana guru memberikan pembelajaran yang memungkinkan
bagi siswa terjadi proses belajar yang efektif atau dapat mencapai tujuan yang dihasilkan. Oleh
karena itu penentuan strategi dan pemilihan metode pembelajaran yang tepat adalah salah satu
solusinya.
Salah satu strategi pembelajaran yang bisa dilakukan dalam pembelajaran Akidah Akhlak adalah
Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning ( CTL ) yaitu suatu
pendekatan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan apa yang
dipelajarinya di kelas.
Strategi ini dipilih karena dipandang cocok dengan tujuan pembelajaran Akidah Akhlak , karena
ü Afektif ( sikap )
1. Saran-saran
Guru hendaknya dapat memilih, mengembangkan dan menggunakan strategi pembelajaran yang
Guru hendaknya memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi
Orang tua hendaknya ikut membimbing dalam pembentukan, pemahaman dan penerapan akidah
dan akhlak siswa karena waktu luang yang paling banyak adalah di lingkungan keluarga
Masyarakat hendaknya ikut memperhatikan dan menciptakan lingkungan yang sehat dan positif,
karena faktor lingkungan ikut mempengaruhi pembentukan kepribadian dan akhlak siswa.
Seluruh aspek ( pemerintah, masyarakat, sekolah, dan keluarga ) hendaknnya menjadi suri
DAFTAR PUSTAKA
Sumiati, Dra. Asra, M.Ed.( 2009 ). Metode pembelajaran, Bandung: CV. WACANA PRIMA.
M.Ag, Anwar Cecep ( 2012 ) Silabus mata kuliah pembelajaran aqidah akhlak, Bandung: UIN
SGD
Kementerian Agama RI, 2008, pendidikan agama islam dan bahasa arab madrasah ibtidaiyah,
Jakarta: SKKemen.