Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tentang upaya perbaikkan pembelajaran berbasis kontekstual guru-

guru Bahasa Indonesia bertempat di SMP Negeri 1 Abung Barat

Penelitian dibedakan menjadi dua kegiatan:

Pertama : pertemuan secara klasikal artinya semua guru dikumpulkan disatu

sekolah untuk menerima materi ataupun penjelasan, koreksi dan perbaikkan

secara umum. Dan pada saat pertemuan ini digunakan untuk melakukan

perbaikan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan

digunakan pada saat pembelajaran disekolah masing-masing.

Kedua : adalah pertemuan disekolah masing-masing sesuai jadwal mengajar,

dan pada saat proses pembelajaran disekolahnya tersebut diamati oleh

supervisor yang terdiri dari rekan guru sejawat dan Kepala Sekolah.

Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan balikan setelah selesainya proses

kegiatan belajar mengajar.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan satu semester, yaitu di semester Genap

tahun pelajaran 2014/2015. mulai bulan Pebruari 2015 sampai dengan bulan

Juni 2015. Waktu atau jadwal pertemuan baik pertemuan secara klasikal
22

(Pertemuan model pertama) ataupun pertemuan pada saat terjadinya proses

pembelajaran (Pertemuan model kedua) diatur dalam bentuk Jadwal kegiatan.

JADWAL RENCANA KEGIATAN PENELITIAN TINDAKAN

No
Kegiatan Pebruari Maret April Mei Juni
.
1. Persiapan XXXXX        

2. Siklus 1   XXXXXX      

3. Siklus 2     XXXXXX    

4. Siklus 3       XXXXXX  
Penulisan
5.         XXXXX
Laporan

B. Obyek Penelitian

Yang dijadikan sebagai obyek penelitian tentang upaya peningkatan kualitas

pembelajaran yang berbasis kontekstual guru-guru Bahasa Indonesia ini

adalah guru-guru Bahasa Indonesia yang pada tahun pelajaran 2014/2015

mereka mengikuti program pembinaan merancang RPP yang berbasis

kontekstual, jumlahnya 8 orang yang berasal dari 8 sekolah yang menjadi

binaan penulis.

Guru-guru Bahasa Indonesia yang dijadikan obyek penelitian ini, adalah guru-

guru yang tergabung dalam MGMP

C. Tehnik Pengambilan dan Pengolahan Data

1. Tehnik Pengambilan Data.

Dalam penelitian yang akan dilakukan ini , yang akan membantu mengamati

jalannya proses pembelajaran terdiri dari dua orang yaitu guru sebagai teman
23

sejawat dan Kepala Sekolah yang selanjutnya disebut supoervisor.

Sedangkan guru yang akan diamati disebut Guru Model.

Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan dua cara , yaitu :

a. Dengan Cara observasi, yaitu dengan melihat langsung cara mengajar

guru didepan kelas. Dengan menggunakan instrumen pengamatan yang

sudah disiapkan ( terlampir ), maka pengamat yang terdiri dari guru

teman sejawat dan Kepala Sekolah ikut masuk kelas mengamati jalannya

proses belajar mengajar dari awal sampai akhir. Berdasarkan data hasil

pengamatan tersebut, kemudian diadakan diskusi dan dianalisa sehingga

dapat menggambarkan bentuk pembelajaran yang telah dilakukan oleh

guru model.

b. Dengan metode Dokumentasi, yaitu peneliti menggunakan dokumen

yang telah dibuat dan dimiliki oleh masing-masing guru model untuk

diperiksa dan diteliti dengan menggunakan instrumen penilaian

kemampuan merencanakan perbaikan pembelajaran, sehingga akhirnya

juga diperoleh data yang berkaitan dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat dan direvisi sebelumnya.

c. Jenis Instrumen yang akan digunakan didalam penelitian ini terdiri dari

dua bentuk, yaitu :

1. Format Instrumen Penilaian Kemampuan Merencanakan Perbaikkan

Pembelajaran.

Instrumen untuk diketahui tingkat kebenaran didalam membuat

perencanaan proses pembelajaran yang akan dilakukan


24

2. Format Instrumen Pengamatan Model Pembelajaran Kontekstual

Instrumen untuk mengetahui kualitas pembelajarannya

d. Kegiatan pembinaan akan dilakukan sebanyak 3 siklus. Secara garis

besar dapat digambarkan sebagai berikut :

1) Siklus Pertama

a). Inventarisasi Permasalahan Penelitian tentang RPP

b). Diskusi Pemecahan Permasalahan tentang RPP dan Pembekalan

dari Kepala Sekolah. ( siklus 1 )

c). Penyusunan Draf RPP berbasis kontektual oleh guru

dimonitoring Kepala Sekolah.

d). Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah

dibuat.

e). Pengamatan pelaksanaan pembelajaran oleh guru model dengan

menggunakan intrumen pengamatan siswa dan guru (terlampir)

oleh teman sejawat ( observer ) dan Kepala Sekolah

(supervisor). Hasil dari instrumen merupakan data siklus 1.

2) Siklus Kedua

a) Inventarisasi permasalahan dan kendala yang masih dijumpai

pada penyusunan draf RPP serta pelaksanaannya pembelajaran

pada siklus 1.

b). Diskusi Pemecahan Permasalahan tentang RPP dan Pembekalan

dari Kepala Sekolah. ( siklus 2 )

c). Menyusun RPP berbasis kontektual yang baru dengan diskusi

kolaborasi secara demokratis dan kooperatif memecahkan


25

permasalahan dan kendala yang masih terjadi pada penyusunan

RPP dan pelaksanaan pembelajaran di siklus 1, dipandu,

dibimbing, diarahkan dan diberi contoh dengan model

pembelajaran kooperatif oleh rekan-rekannya secara bersama-

sama dan diawasi serta diklarifikasi oleh Kepala Sekolah.

d). Pelaksanaan pembelajaran perbaikan sesuai dengan RPP

berbasis kontektual baru hasil diskusi kolaborasi.secara

demokratis dan kooperatif.

e). Pengamatan pelaksanaan pembelajaran oleh guru model dengan

menggunakan intrumen pengamatan siswa dan guru (terlampir)

oleh teman sejawat ( observer ) dan Kepala Sekolah

(supervisor). Hasil dari instrumen merupakan data siklus 2

3) Siklus 3

Merupakan siklus ulangan yang bertujuan untuk memperbaiki kendala-

kendala dan permasalahan-permasalahan pada siklus 2, tahapan sama

perlakuan tindakan berbeda sesuai permasalahan yang timbul di

siklus 2.

2. Tehnik Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan observasi selama

berlangsungnya kegiatan belajar mengajar dikelas sesuai dengan jadwal dan

materi yang harus disampaikan, kemudian dimasukkan kedalam Instrumen

yang telah dibuat seperti terlampir. Maka selanjutnya akan diperoleh

gambaran tentang tingkat kualitas yang dimiliki oleh para guru Bahasa

Indonesia yang ada di wilayah sekolah binaan.


26

Kemudian hasil akhir dari skor yang diperoleh para guru model tersebut akan

dikompilasikan dengan menggunakan interval penilaian sebagai berikut. :

Apabila guru memperoleh rata-rata skor :

a. 0 - 1 = kualitas pembelajarannya kurang

b. 1,01–1,9 = kualitas pembelajarannya cukup

c. 2 – 2,9 = kualitas pembelajarannya baik

d. 3 ke atas = kualitas pembelajarannya sangat baik

Hasil akhir yang diharapkan dari penelitiannya ini, seorang guru dianggap

sudah dapat melaksanakan sebuah pembelajaran yang berkualitas apabila guru

tersebut sudah mampu mencapai skor = 2 – 2,9 , yaitu dengan katagori baik.

Anda mungkin juga menyukai