Anda di halaman 1dari 19

RAPID PROTOTYPING

1
Teknik Rapid Prototyping
 Rapid prototyping adalah suatu teknik pembuatan
prototipe yang berbasis pemodelan geometrik dengan
menggunakan mesin prototyping.
 Teknik Rapid prototyping dapat membuat suatu
prototipe yang mempunyai tingkat kompleksitas 3
kali lipat dari proses manual, dengan waktu lebih
singkat yaitu kurang dari 1/5 waktu pembuatannya
pada proses manual.
Teknik Rapid Prototyping
 Pemodelan geometrik merupakan dasar utama dari
tahap pra proses.
 Mengingat itu kemampuan dari software maupun
perancang yang membuat pemodelan harus benar-
benar dapat diandalkan sehingga kelebihan utama
dari teknik rapid prototyping yaitu efisien biaya dan
waktu pembuatan yang singkat dapat dicapai.

3
Teknik Rapid Prototyping

4
Teknik Rapid Prototyping

5
Teknik Rapid Prototyping
 Kualitas prototipe yang pada awalnya sangat
tergantung pada keahlian seni dari si pembuat diubah
menjadi sesuatu yang lebih bersifat teknik rekayasa.
 Sedikit demi sedikit ketergantungan terhadap
pembuat prototipe dikurangi, dan digantikan dengan
teknik rapid prototyping yang berbasis komputer.
 Unsur seni yang pada awalnya mendominasi seluruh
proses pembuatan prototipe, dengan teknik rapid
prototyping hanya diperlukan pada tahap pasca
proses saja.
Teknik Rapid Prototyping

7
Teknik Rapid Prototyping

8
Metode Rapid Prototyping
 Metode-metode yang digunakan pada teknik rapid
prototyping adalah metode :
1. Joining and Binding.
2. Melting and solidifying/fusing
3. Cutting and Glueing/Joining
4. Photo curing
a. Single laser beam
b. Two laser beam
c. Masked lamp.
Metode Rapid Prototyping
 Metode joining and binding umumnya digunakan pada
mesin-mesin yang sistemnya menggunakan bahan dasar
bubuk (powder based).
 Bubuk yang digunakan terbagi dalam 3 jenis material
yaitu Metal Powder (Titanium, Tool Steel & Stainless
Steel, Aluminium, Cobalt-Chrome, Nickel Based
Alloys) , Polystyrene jenis Polymers/ Nylon (Neat,
Glass-filled) dan Mix Powder (Metals steel, alloy
mixtures, composites dan green sand)
 Material tersebut dibentuk menggunakan energi panas
yang terarah / terpusat. 10
Selective Laser Sintering / Melting (SLS/M)

11
Selective Laser Sintering / Melting (SLS/M)

12
Selective Laser Sintering / Melting (SLS/M)
Kelebihan, Metode ini menggunakan material yang sama
dengan termoplastik, sehingga model kaku setelah selesai.
Tidak perlu dukungan struktur proses part, sejak material di
input awal sampai model selesai.

Kekurangan, Proses ini tidak seakurat SLA. Karena itu sulit


untuk mengontrol persis berapa banyak material yang
digunakan model sering menjadi kasar akibat kelebihan
material pada permukaan. Model juga berpori, jadi semacam
pernis diperlukan untuk menutup dan menguatkan model. Hasil
akhir harus didinginkan terlebih dahulu untuk bisa proses
finishing.
Vid (SLS/M)
13
Electron Beam Melting (EBM)

14
Direct Melting Laser Sintering (DMLS)

15
Direct Melting Laser Sintering (DMLS)

16
Direct Melting Laser Sintering (DMLS)

Kelebihan, Tidak ada limbah yang dihasilkan dan sedikit


energi yang digunakan, dibandingkan dengan mesin
model tradisional. Ini sangat bagus untuk membuat
prototipe dan lebih hemat untuk part sekali pakai.

Kekurangan, part yang dicetak memiliki sejumlah besar


bagian yang kasar untuk permukaan luar dan butuh
mesin tambahan yang diperlukan, serta polishing. Bukan
solusi yang baik untuk mold making.

17
Vid (DMLS)
Three Dimensional Printing (3DP)

18
Three Dimensional Printing (3DP)

19

Anda mungkin juga menyukai