Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 6

Nama Anggota : 1. Agnes Dwi (200421622078)

2. Anastasya Salsabila (200421622082)

3. Aulia Septiani Astuti (200421622050)

4. Citra Amalia Wulandari (200421622054)

5. Dini Harianti Ramadhoni (200421622068)

A. PENGERTIAN REKONSILIASI FISKAL

Rekonsiliasi fiskal merupakan koreksi atau penyesuaian yang harus dilakukan oleh
wajib pajak sebelum menghitung Pajak Penghasilan (PPh) bagi wajib pajak badan serta
wajib pajak orang pribadi (yang menggunakan pembukuan untuk menghitung
penghasilan kena pajak). Rekonsiliasi fiskal adalah proses penyesuaian atas laba
komersial yang berbeda dengan ketentuan fiskal guna menghasilkan neto atau laba yang
sesuai dengan ketentuan pajak.

Rekonsiliasi fiskal perlu dilakukan karena adanya perbedaan perhitungan, khususnya


pada laba menurut akuntansi (komersial) dengan laba menurut perpajakan (fiskal).
Laporan keuangan fiskal lebih ditujukan untuk menghitung pajak, sedangkan laporan
keuangan komersial ditujukan untuk menilai kinerja ekonomi dan keadaan finansial dari
sektor swasta. Penyebab terjadinya perbedaan antara laporan keuangan komersial dengan
laporan keuangan fiskal, yaitu terdapat perbedaan prinsip, prosedur, dan metode
akuntansi; perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya; serta perbedaan perlakuan
penghasilan dan biaya.
B. MACAM-MACAM DEDUCTIBLE DAN NON-DEDUCTIBLE EXPENSE
Deductible expense adalah biaya-biaya yang dapat dikurangkan yang digunakan
sebagai pengurang pajak. Biaya-biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto ini
dapat digolongkan menjadi biaya yang mempunyai masa manfaat tidak lebih dari 1 tahun
misalnya gaji dan biaya yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun misalnya
penyusutan.

Yang dapat dimasukkan sebagai deductible expense antara lain:

- Biaya-biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan (3M);


termasuk : biaya pembelian bahan, biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa
termasuk upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan
dalam bentuk uang, bunga, sewa, royalti, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah,
premi asuransi, biaya administrasi, dan pajak kecuali Pajak Penghasilan.
- Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi atas
pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal
11A.
- Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan.
- Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan dalam
perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan.
- Kerugian dari selisih kurs mata uang asing.
- Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia.
- Biaya bea siswa, magang, dan pelatihan.
- Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, yang memenuhi persyaratan ketentuan
perpajakan, yaitu:
a) Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial.
b) Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau Badan
Urusan Piutang dan Lelang Negara (BUPLN) atau adanya perjanjian tertulis
mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang antara kreditur dan debitur yang
bersangkutan.
c) Telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus, dan
d) Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada
Direktorat Jenderal Pajak, yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan
Keputusan Direktur Jenderal Pajak.
- Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional yang ketentuannya diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
- Sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia
yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah.
- Biaya pembangunan infrastruktur sosial yang ketentuannya diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
- Sumbangan fasilitas pendidikan yang ketentuannya diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
- Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga yang ketentuannya diatur dengan
Peraturan Pemerintah.

Non deductible expense adalah biaya- biaya yang tidak dapat dikurangkan sebagai
pengurang pajak. Biaya-biaya yang tidak berkaitan, baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan kegiatan mendapatkan, memelihara, dan menagih penghasilan yang
merupakan objek Pajak Penghasilan maka tidak dapat dikurangkan dari penghasilan
bruto.

Yang termasuk Non Deductible Expense:

- Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun.


- Biaya untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu dan anggota.
- Pembentukan atau pemupukan dana cadangan.
- Pemberian natura dan kenikmatan.
- Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau
pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan
pekerjaan yang dilakukan.
- Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan.
- Pajak penghasilan.
- Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi.
- Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau perseroan komanditer
yang modalnya tidak terbagi atas saham.
- Sanksi administrasi perpajakan.
- Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang:

a. Bukan merupakan objek pajak.


b. Pengenaan pajaknya bersifat final; dan/atau dikenakan pajak berdasarkan Norma
Penghitungan Penghasilan Neto sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 UU PPh
dan Norma Penghitungan Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 UU PPh.

C. KONSEP LABA RUGI FISKAL

Anda mungkin juga menyukai