Anda di halaman 1dari 8

KOVALEN, 3(2):158-165, Agustus 2017 ISSN: 2477-5398

OPTIMALISASI EKSTRAKSI PEKTIN DARI KULIT BUAH SUKUN (Artocarpus altilis)

[The Optimalization of Pectin Extract from Sukun Peel (Artocarpus altilis)]

Budi Hermanto Madjaga1*), Nurhaeni1), Ruslan1)


1)
Jurusan Kimia, Fakultas Mipa Universitas Tadulako, Palu
Jl. Soekarno Hatta Km.9, Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu, Telp. 0451- 422611

Diterima 9 Juni 2017, Disetujui 18 Juli 2017

ABSTRACT
The research about the optimalization of pectin extract from sukun peel (Artocarpus altilis) has been
done. The research aims to determine the best of citric acid concentration, the temperature and the
time for yielding pectin extract with high rendement. CRD (completely randomized design) was used
in this research with 5 levels of citric acid concentration and temperature, ( 1, 3, 5, 7, 9% and 60-65,
o
70-75, 80-85, 90-95, 100-105 C ) accordingly. For the extraction process, 6 levels of extraction time
were applied i.e 60, 90, 120, 150, 180, 210 minutes. Those parameters was done in duplo. The
results showed that the best citric acid concentration, the best temperature and the best time for
o
yielding the high rendement were 7%, 90-95 C and 180 minutes respectively. The rendement of those
parameters were 32.28% ; 39.585% and 49.075% respectively. The pectin obtained has methoxyl
4
content, galacturonat content and molecular weight of 8.09%, 89.76% and 7.36 x 10 g/mol
respectively.

Keywords : Extraction, pectin, sukun peel, methoxyl, galacturonat.

ABSTRAK
Penelitian telah dilakukan tentang optimalisasi ekstraksi pektin dari kulit buah sukun (Artocarpus
altilis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi asam sitrat, suhu dan waktu terbaik
dalam menghasilkan ekstraksi pektin dengan rendemen tinggi. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 3 faktor yaitu konsentrasi asam sitrat terdiri atas 5
taraf (1, 3, 5, 7, dan 9%) ; Suhu ekstraksi terdiri atas 5 taraf (60-65, 70-75, 80-85, 90-95, dan 100-
o
105 C), dan Waktu ekstraksi terdiri atas 6 taraf (60, 90, 120, 150, 180, dan 210 menit) yang masing-
masing dilakukan sebanyak 2 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukan konsentrasi asam sitrat
o
terbaik diperoleh pada 7% dengan rendemen pektin 32,28%, suhu terbaik diperoleh pada 90-95 C
dengan rendemen pektin 39,585%, dan waktu terbaik diperoleh pada 180 menit dengan rendemen
pektin 49,075%. Hasil karakteristik terhadap pektin adalah kadar metoksil 8,091%, kadar galakturonat
89,76%, dan berat molekul 73.673,997 g/mol.

Kata kunci: Ekstraksi, pektin, kulit sukun, metoksil, galakturonat.

*)Coresponding Author: mipa_budimad@yahoo.co.id


Budi Hemanto M dkk. 158
KOVALEN, 3(2):158-165, Agustus 2017 ISSN: 2477-5398

LATAR BELAKANG Proses ekstraksi pektin merupakan


Buah sukun merupakan salah satu proses yang sederhana terdiri dari 4 tahap
kekayaan alam nabati yang ada di yaitu ekstraksi, purifikasi ekstrak,
Indonesia dan dapat dimanfaatkan pada pengendapan serta pengeringan. Pada
beberapa aspek. Produksi buah sukun di umumnya ekstraksi pektin dilakukan
Indonesia terus meningkat, pada tahun dengan menggunakan ekstraksi asam,
2011 sebesar 102,089 ton dan pada tahun baik asam mineral maupun asam organik,
2014 menjadi 103,483 ton. Khusus di seperti asam sulfat, asam klorida, asam
Sulawesi Tengah, pada tahun 2014 asetat, asam nitrat, asam natrium
produksi buah sukun mencapai 813 ton heksametafosfat, dan asam sitrat (Vina,
(Badan Pusat Statistik, 2014). Jika 2003). Asam digunakan untuk
diasumsikan kulit buah sukun sebesar 1% memisahkan ion polivalen, kemudian
dari berat buah sukun yaitu 2 kg, maka memutus ikatan antara asam pektinat
limbah kulit buah sukun di Sulawesi dengan selulosa, menghidrolisis
Tengah sebesar 4.065 kg. Limbah kulit protopektin menjadi molekul yang lebih
buah sukun yang melimpah tersebut kecil, dan terakhir menghidrolisis gugus
sangat potensial dimanfaatkan sebagai metil ester pektin (Kertesz, 1951).
sumber pembuatan pektin. Penelitian ekstraksi pektin telah
Pektin merupakan kelompok dilakukan oleh beberapa peneliti seperti
polisakarida yang larut dalam air (PLA) dan Injilauddin (2015), Nurviani et al. (2014),
juga merupakan asam-asam pektinat yang Margani (2012) dan Arviani (2009). Dari
mengandung gugus-gugus metoksil. Pektin penelitian yang telah dilakukan
dimanfaatkan sebagai bahan pengental sebelumnya, ekstraksi pektin dipengaruhi
dan pembentuk gel pada industri pangan oleh tiga faktor yaitu suhu, waktu, pH
fungsional. Di bidang industri, pektin larutan pengekstrak. Penggunaan suhu
digunakan sebagai pengemulsi dan ekstraksi yang semaki tinggi maka waktu
penstabil dalam produk-produk makanan yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil
serta bahan pencampur obat-obatan dan yang maksimum lebih cepat (Akhmalludin,
kosmetika (Akhmalludin, 2011). Sumber 2009). Kekuatan asam berpengaruh pada
pektin sangat mudah didapat, akan tetapi karakteristik pektin, hal ini disebabkan
sejauh ini kebutuhan terhadap pektin karena pelarut mempengaruhi proses
terpenuhi dari hasil impor. Jumlah impor hidrolisis protopektin menjadi pektin
pektin di Indonesia yaitu 291.870 kg pada (Rachmawan dkk, 2005). Menurut
tahun 2011 dengan harga mencapai Budiyarti & Etha (2013), Konsentrasi asam
2.977.479 US Dollar (Badan Pusat yang tinggi akan menyebabkan terjadinya
Statistika, 2012 di dalam Injilauddin dkk, degradasi pektin menjadi asam pektat.
2015). Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan

Budi Hemanto M dkk. 159


KOVALEN, 3(2):158-165, Agustus 2017 ISSN: 2477-5398

penelitian tentang optimalisasi ekstraksi kemudian diayak dengan menggunakan


pektin dari kulit buah sukun (Artocarpus ayakan 60 mesh. Penepungan kulit sukun
altilis). dilakukan untuk memperoleh partikel yang
berukuran kecil sehingga memudahkan
METODE PENELITIAN
proses ekstraksi pektin.
Bahan dan Peralatan
Ekstraksi Pektin
Bahan yang digunakan dalam
Tepung kulit buah sukun ditimbang
penelitian ini adalah kulit buah sukun
sebanyak 10 gram, kemudian ditambahkan
(Artocarpus altilis Park), Asam sitrat, etanol
dengan 500 mL asam sitrat dengan
96%, NaOH 0,1 N, HCl 1%, aquades,
konsentrasi 1%, 3%, 5%, 7% dan 9%.
indikator fenolftalien, kertas indikator
Ekstraksi pektin dilakukan dengan
universal, kertas saring dan aluminium foil.
pemanasan pada suhu 60-65oC, 70-75oC,
Alat yang digunakan dalam penelitian
80-85oC, 90-95oC dan 100-105oC, selama
ini adalah pisau, blender, ayakan 60 mesh,
60 menit, 90 menit, 120 menit, 150 menit
batang pengaduk, neraca analitik,
180 menit dan 210 menit. Hasil ekstraksi
penangas air, hot plate, viskometer
disaring dengan kain saring dalam
ostwald magnet stirer, oven analitik,
keadaan panas. Filtrat hasil penyaringan
corong buchner, cawan petri, statif dan
didinginkan dan diendapkan dengan
klem, stopwatch, dan alat-alat gelas yang
menambahkan etanol 96% dengan
umum digunakan dalam laboratorium.
perbandingan volume 1:1,5 sambil diaduk-
Rancangan Penelitian
aduk sehingga terbentuk endapan, dan
Penelitian ini menggunakan
diendapkan selama 24 jam. Endapan
rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri
dipisahkan dari larutannya dengan cara
atas 5 variasi konsentrasi asam sitrat (1, 3,
disaring dengan menggunakan kertas
5, 7 dan 9%), lima variasi suhu (60-65, 70-
saring. Dilakukan pencucian endapan
75, 80-85, 90-95 dan 100-105oC) dan
dengan menggunakan etanol secara
enam variasi waktu (60, 90, 120, 150, 180
berulang-ulang, kemudian dikeringkan
dan 210 menit), setiap perlakuan diulangi
dalam oven pada suhu 50oC selama 24
sebanyak dua kali.
jam.
Prosedur Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Preparasi Sampel
Rendemen Pektin Pada Berbagai
Kulit buah sukun dipisahkan dari Konsentrasi Asam Sitrat
buahnya kemudian dicuci bersih untuk Ekstraksi pektin dilakukan dengan
menghilangkan kotoran, kemudian sampel cara menghidrolisis protopektin (tidak larut
dipotong-potong dan dijemur dibawah sinar dalam air) pada jaringan tanaman menjadi
matahari hingga kering. Kulit sukun yang pektin (larut dalam air) menggunakan
telah kering dihancurkan dengan blender larutan asam. Hanum, dkk (2012)

Budi Hemanto M dkk. 160


KOVALEN, 3(2):158-165, Agustus 2017 ISSN: 2477-5398

mengungkapkan bahwa ekstraksi pektin nyata, akan tetapi perlakuan konsentrasi


dapat dilakukan dengan hidrolisis asam 5%, 7% dan 9% berbeda nyata dengan
atau secara enzimatis. perlakuan konsentrasi asam sitrat 1% dan
Berdasarkan hasil yang diperoleh 3%. Hasil analisis ragam dan hasil analisis
yang ditunjukan pada (Gambar 1), bahwa uji lanjut menunjukan bahwa konsentrasi
semakin tinggi konsentrasi asam sitrat asam sitrat terbaik terhadap rendemen
maka rendemem pektin yang diperoleh pektin yaitu pada konsentrasi 7%.
semakin meningkat pula. Namun pada Rendemen Pektin Pada Berbagai Suhu
Ekstraksi
konsentrasi asam sitrat 9% mengalami
Menurut Prasetyowati (2009), suhu
penurunan, menurut Daryono (2012), jika
pelarut akan mempengaruhi ikatan antar
konsentrasi pelarut terlalu tinggi maka
molekul protopektin. Hasil yang diperoleh
pektin yang diperoleh akan terdegradasi
pada (Gambar 2) menunjukan bahwa
menjadi asam pektat. Hal ini sama yang
semakin meningkatnya suhu ekstraksi
diungkapkan oleh Budiyarti & Etha (2013),
yang digunakan, rendemen pektin yang
bahwa konsentrasi asam yang terlalu tinggi
diperoleh semakin tinggi, Menurut Hariyati
akan menyebabkan terjadinya degradasi
(2016) semakin tinggi suhu ekstraksi,
pektin menjadi asam pektat yang membuat
maka proses hidrolisis protopektin semakin
perolehan kadar pektin yang semakin
meningkat sehingga rendemen pektin yang
sedikit.
dihasilkan semakin besar.
35 32.28
29.92 30.71
Rendemen Pektin (%)

30 45
25 22.69 39.58 39.15
40
Rendemen Pektin (%)

20 35 31.98
13.40 30
15
25 21.15
10
20 16.79
5
15
0 10
1 3 5 7 9
5
Konsentrasi Asam Sitrat (%) 0
60-65 70-75 80-85 90-95 100-105
Gambar 1. Pengaruh Konsentrasi Ekstraksi Suhu Ekstraksi (oC)
Terhadap Rendemen Pektin

Hasil analisis ragam, menunjukan Gambar 2. Pengaruh Suhu Ekstraksi Terhadap


Rendemen Pektin
perlakuan variasi konsentrasi asam sitrat
Hasil analisis ragam, menunjukan
berpengaruh sangat nyata terhadap
perlakuan variasi suhu ekstraksi
rendemen pektin yang dihasilkan. Analisis
berpengaruh sangat nyata terhadap
lanjut dengan uji BNJ taraf 5%,
rendemen pektin yang dihasilkan. Analisis
menunjukan perlakuan konsentrasi asam
lanjut dengan uji BNJ taraf 5%,
sitrat 5 %, 7%, dan 9% tidak berbeda

Budi Hemanto M dkk. 161


KOVALEN, 3(2):158-165, Agustus 2017 ISSN: 2477-5398

menunjukan bahwa setiap perlakuan Hasil analisis ragam, menunjukan


variasi suhu ekstraksi berbeda nyata, perlakuan variasi waktu ekstraksi
o
kecuali pada suhu ekstraksi 90-95 C dan berpengaruh sangat nyata terhadap
o
100-105 C tidak berbeda nyata. Hasil rendemen pektin yang dihasilkan. Analisis
analisis ragam dan hasil analisis uji lanjut lanjut dengan uji BNJ taraf 5%,
menunjukan bahwa suhu ekstraksi terbaik menunjukan bahwa setiap perlakuan
terhadap rendemen pektin yaitu pada suhu variasi waktu ekstraksi berbeda nyata,
o
90-95 C. namun waktu ekstraksi 120 menit tidak
Rendemen Pektin Pada Berbagai Waktu berbeda nyata dengan waktu ekstraksi 150
Ekstraksi
menit. Hasil analisis ragam dan hasil
Menurut Rachmawan, dkk (2005),
analisis uji lanjut menunjukan bahwa waktu
semakin sempurna kontak antara pelarut
ekstraksi terbaik terhadap rendemen pektin
dengan bahan baku terhadap ekstraksi
yaitu pada waktu 180 menit.
pektin maka akan diperoleh pektin yang
semakin banyak. Dari hasil yang Karakteristik Pektin
ditunjukan pada (Gambar 3), terlihat Kadar Metoksil
Kadar metoksil didefinisikan sebagai
bahwa semakin lama waktu ekstraksi,
jumlah metanol yang terdapat didalam
rendemen pektin yang dihasilkan semakin
pektin. Kadar metoksil pektin dapat
tinggi, namun pada waktu ekstraksi 210
menentukan sifat fungsional larutan pektin
menit, berat pektin yang dihasilkan
dan dapat mempengaruhi struktur dan
menurun. Hal ini disebabkan oleh waktu
tekstur dari gel pektin yang terbentuk
ekstraksi yang semakin lama. Menurut Evi
(Budiyanto & Yulianingsih, 2008). Pektin
dkk (2013) semakin lama waktu ekstraksi,
dapat disebut bermetoksil tinggi bila
maka pektin yang dihasilkan terhidrolisis
memiliki nilai kadar metoksil lebih dari 7%.
lebih lanjut menjadi asam pektat.
Kurang dari 7% disebut pektin bermetoksil
60
rendah (Goycoole & Cardenas, 2003).
50 49.07 45.59 Kadar metoksil yang dihasilkan pada
Rendemen Pektin (%)

40 39.27 40.99
penelitian ini sebesar 8,091 %.
31.73
30 Kadar Galakturonat
23.1
20 Kadar galakturonat dan muatan
molekul berperan penting dalam
10
penentuan sifat fungsional larutan pektin.
0
60 90 120 150 180 210 Kadar galakturonat dapat mempengaruhi
Waktu Ekstraksi (Menit) struktur dan tekstur dari gel pektin yang
Gambar 3. Rendemen Pektin dari Pengaruh terbentuk (Hariyati, 2006). Salah satu yang
Waktu Ekstraksi
menentukan mutu pektin adalah kadar
galakturonat. Semakin tinggi nilai kadar

Budi Hemanto M dkk. 162


KOVALEN, 3(2):158-165, Agustus 2017 ISSN: 2477-5398

galakturonat maka mutu pektin semakin bawah berat molekul pektin dari kulit buah
meningkat. Kadar asam galakturonat yang sukun tergolong berat molekul tinggi.
diperoleh pada penelitian ini sebesar Spektrum FTIR
89,76%. Identifikasi pengukuran fungsional
Berat Molekul (BM) pektin dilakukan dengan menggunakan
Berat molekul merupakan variabel spektrofotometer infra merah (FTIR),
yang penting sebab berhubungan dengan rentang panjang gelombang yang
langsung dengan sifat kimia polimer. digunakan 4000-400 cm-1.
Umumnya polimer dengan berat molekul Spektrum infra merah pektin
tinggi mempunyai sifat yang lebih kuat. (Gambar 4), serapan dari gugus hidroksil (-
Banyak sekali bahan polimer yang OH) terdapat pada bilangan gelombang
tergantung pada massa molekulnya 3412 cm-1. Pada penelitian Fitria (2013),
(Cowd, 1991). Menurut Rowe et al. (2009) spektra pektin yang terkait dengan gugus –
pektin merupakan molekul dengan bobot OH terletak pada panjang gelombang 3420
molekul tinggi, konstituen dalam tanaman cm-1, dan pada penelitian Daniarsari &
yang menyerupai karbohidrat, terutama Nurul (2005), gugus OH terletak pada
terdiri dari unit rantai asam galakturonat panjang gelombang 3302 cm-1. Data yang
terikat dengan ikatan 1,4-α glukosida, diperoleh diperkuat dengan pernyataan
dengan berat molekul 30.000 – 100.000 Pavia et al. (2009), bahwa spektra pektin
g/mol. Pada penelitian ini diperoleh berat yang berkaitan dengan gugus - OH terletak
molekul pektin pada kulit buah sukun yaitu pada panjang gelombang 3200 - 3650 cm-
1
73.673,997 g/mol, hal ini menujukan .

100

%T
769.60
896.90

792.74

95
524.64

90
584.43
1103.28
1076.28
1629.85

85
1153.43
1394.53

1226.73
2854.65

1024.20

80
2927.94

1724.36

75

70

65
3412.08

60

55
4000 3600 3200 2800 2400 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400
zpektin 1/cm

Gambar 4. Spektrum FTIR Pektin dari Kulit Buah Sukun


Serapan pada bilangan gelombang penelitian Fitria (2013), menyatakan bahwa
2927 cm-1 menunjukan adanya serapan spektra gugus metil - CH3 terletak pada
dari ulur - CH3. Data ini didukung hasil panjang gelombang 2931 cm-1. Pada

Budi Hemanto M dkk. 163


KOVALEN, 3(2):158-165, Agustus 2017 ISSN: 2477-5398

Penelitian Daniarsari & Nurul (2005) rendemen pektin yang dihasilkan 49,07%.
panjang gelombang –CH3 berada pada Hasil karakteristik pektin yang diperoleh
-1
2936 cm . Pavia et al. (2009) menyatakan antara lain kadar metoksil 8,091%, kadar
bahwa spektra gugus metil (-CH3), berada galakturonat 89,76%, dan berat molekul
panjang gelombang 2840 – 3000 cm-1. 73.673,997 g/mol.
Pada daerah panjang gelombang 1724
UCAPAN TERIMA KASIH
menunjukan serapan pada gugus -C=O
Terima kasih kepada Pranata
(karbonil). Data didukung dengan penilitian
Laboratorium Jurusan Kimia FMIPA
Fitria (2013), spektra gugus karbonil (C=O)
Universitas Tadulako yang telah
terletak pada panjang gelombang 1698 cm-
membantu dalam pelaksanaan penelitian.
1
, dan pada penelitian Daniarsari & Nurul
DAFTAR PUSTAKA
(2005), panjang gelombang karbonil (C=O)
Akhmalludin A. K. 2011. Pembuatan Pektin
berapa pada 1615 cm-1. Menurut Pavia et
Dari Kulit Coklat Dengan Cara
al. (2009), panjang gelombang karbonil Ekstraksi. Skripsi. Semarang:
Jurusan Teknik Kimia. Fakultas
(C=O) berada pada 1630 – 1850 cm-1.
Teknik. Universitas Diponegoro
Pita serapan pada panjang Tembalang.
gelombang 1153 cm-1, menunjukan ikatan Arviani. 2009. Studi Perbandingan Metode
Ekstraksi Pektin Pada Kulit Jeruk
dari eter (R-O-R) dari molekul pektin. Data (Citrus Sp). Skripsi. Palu: Program
didukung dengan penelitian Fitria (2013), Studi Kimia. Jurusan Kimia,
Fakultas MIPA, Universitas
bahwa spektra gugus eter berada panjang Tadulako.
gelombang 1151 cm-1, pada penelitian Badan Pusat Statistik. 2014. Statistik
Daniarsari & Nurul (2005), gugus eter (R- Produksi Holtikultura. Jakarta:
O-R) berada pada panjang gelombang Direktorat Jenderal Holtikultura
Kementerian Pertanian.
1156 cm-1. Pavia et al. (2009) menyatakan
Budiyarti L., Etha N.F. 2013. Karakteristik
bahwa ikatan eter (R-O-R) berada pada
pektin dengan memanfaatkan kulit
kisaran spektum 1050 - 1260 cm-1. pisang menggunakan metode
ekstraksi. Konversi. 2(1) : 21-27
KESIMPULAN Budiyanto A., Yulianingsih. 2008.
Pengaruh Suhu dan Waktu
Berdasarkan hasil penelitian dapat
Ekstraksi terhadap Karakter Pektin
disimpulkan bahwa konsentrasi pelarut dari Ampas Jeruk Siam (Citrus
nobilis L). J Pascapanen. 5(2) : 37-
asam sitrat terbaik terdapat pada
44
konsentrasi 7% dengan rendemen pektin
Cowd M.A. 1991. Kimia Polimer. Bandung:
yang diperoleh 32,28%, suhu ekstraksi ITB
pektin terbaik terdapat pada suhu 90-95oC Daniarsari I., Nurul H. 2005. Pengaruh
suhu ekstraksi terhadap rendemen
dengan rendemen pektin yang dihasilkan
dan kadar metoksil pektin dari
39,58% dan waktu ekstraksi pektin terbaik eceng gondo (Eichornia crassipes
(Mart Solms)). Indo. J. Chem. 5 (3) :
terdapat pada waktu 180 menit dengan
232-235.
Budi Hemanto M dkk. 164
KOVALEN, 3(2):158-165, Agustus 2017 ISSN: 2477-5398

Daryono E. D. 2012. Ekstraksi pektin dari Pertanian Tropis dan Biosistem. 3


labu siam. Jurnal teknik kimia. 5(1) : (3) : 280-286
23-25
Kertesz Z.I., 1951. The Pection
Evi Z.N., Yuli N., Rusdiansjah. 2013. Substances. New York:
Pengaruh Suhu dan Waktu Interscience Pub. Inc.
Terhadap Hasil Ekstraksi Pektin
Margani A. D., Wignyanto., Nur, L. R.
dari Kulit Buah Nanas. Simposium
2012. Pelarut dan Lama Ekstraksi
Nasional RAPI XII. FT UMS : K 39-
Terbaik Dalam Pembuatan Pektin
43
dari Limbah Buah Nangka (Jerami
Fitria V. 2013. Karakterisasi Pektin Hasil dan Kulit). Laporan Penelitian.
Ekstraksi dari Limbah Kulit Pisang Malang: Fakultas Teknologi
Kepok (Musa balbisiana ABB). Pertanian. Universitas Brawijaya.
Skripsi. Jakarta: Program Studi
Nurviani, N., Bahri, S., & Sumarni, N. K.
Farmasi. Fakultas Kedokteran dan
(2014). Ekstraksi dan karakterisasi
Ilmu Kesehatan, Universitas Islam
pektin kulit buah pepaya (Carica
Negeri Syarif Hidayatullah.
papaya l.) Varietas cibinong, jinggo
Goycoolea F.M., Cardenas A. 2003. dan semangka. Natural Science:
Pectins from Opuntia Spp : A Short Journal of Science and
Review. J.PACD Technology, 3(3).
Hanum F., Kaban I. M. D., Tarigan M. A. Pavia D L., Gary M. Lampman, George S.
2012. Ekstraksi Pektin dari Kulit Kriz, J. 2009. Introduction to
Pisang Raja (Musa sapientum). Spectroscopy edition IV.
Jurnal Teknik Kimia USU. 1 (2) : Washington: Departement of
21-26 Chemistry. Western Wasington
University, belingham.
Hariyati M. N. 2006. Ekstraksi dan
Karakteristik Pektin dari Limbah Prasetyowati, K. P. S, Healty, P. 2009.
Proses Pengolahan Jeruk Ekstraksi Pektin dari Kulit Mangga.
Pontianak (Citrus nobilis var Jurnal Teknik Kimia. 4 (16) : 42-49.
mierocarpa). Skripsi. Bogor:
Rachmawan A., Lestari D., Dwierra E.,
Fakultas Teknologi Pertanian
Djoko S. 2005. Ekstraksi dan
Institut Pertanian Bogor.
Karakteristik Pektin dari Kulit Buah
Hasibuan M. B. A. 2013. Pemeriksaan Kakao. Jurnal Ilmiah Pertanian
Kandungan Mineral Besi dan Gakuryoku. 11(2): 190-194
Kalsium Dalam Buah Sukun
Rowe R. C., Paul, J. S., Marian, E. Q.
(Artocarpus communis Forst)
2009. Handbook of Pharmaceutical
Secara Spektrofotometri Serapan
Excipients, 6th Edition. London:
Atom. Skripsi. Medan: Program
Pharmaceutical Press.
Ekstensi Sarjana Farmasi. Fakultas
Farmasi Universitas Sumatera Vina F. 2003. Ekstraksi dan Karakteristik
Barat. Pektin Dari Kulit Jeruk Lemon
(Citrus medica Var Lemon). Skripsi.
Injilauddin A. S., Lutfi M., Nugroho A. W.
Bogor: Jurusan Teknologi Industri
2015. Pengaruh Suhu Dan Waktu
Pertanian IPB.
Pada Proses Ekstraksi Pektin Dari
Kulit Buah Nangka (Artocarpus
heterrophyllus). Jurnal Keteknikan

Budi Hemanto M dkk. 165

Anda mungkin juga menyukai