Optimalisasi Ekstraksi Pektin Dari Kulit Buah Sukun (Artocarpus Altilis)
Optimalisasi Ekstraksi Pektin Dari Kulit Buah Sukun (Artocarpus Altilis)
ABSTRACT
The research about the optimalization of pectin extract from sukun peel (Artocarpus altilis) has been
done. The research aims to determine the best of citric acid concentration, the temperature and the
time for yielding pectin extract with high rendement. CRD (completely randomized design) was used
in this research with 5 levels of citric acid concentration and temperature, ( 1, 3, 5, 7, 9% and 60-65,
o
70-75, 80-85, 90-95, 100-105 C ) accordingly. For the extraction process, 6 levels of extraction time
were applied i.e 60, 90, 120, 150, 180, 210 minutes. Those parameters was done in duplo. The
results showed that the best citric acid concentration, the best temperature and the best time for
o
yielding the high rendement were 7%, 90-95 C and 180 minutes respectively. The rendement of those
parameters were 32.28% ; 39.585% and 49.075% respectively. The pectin obtained has methoxyl
4
content, galacturonat content and molecular weight of 8.09%, 89.76% and 7.36 x 10 g/mol
respectively.
ABSTRAK
Penelitian telah dilakukan tentang optimalisasi ekstraksi pektin dari kulit buah sukun (Artocarpus
altilis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi asam sitrat, suhu dan waktu terbaik
dalam menghasilkan ekstraksi pektin dengan rendemen tinggi. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 3 faktor yaitu konsentrasi asam sitrat terdiri atas 5
taraf (1, 3, 5, 7, dan 9%) ; Suhu ekstraksi terdiri atas 5 taraf (60-65, 70-75, 80-85, 90-95, dan 100-
o
105 C), dan Waktu ekstraksi terdiri atas 6 taraf (60, 90, 120, 150, 180, dan 210 menit) yang masing-
masing dilakukan sebanyak 2 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukan konsentrasi asam sitrat
o
terbaik diperoleh pada 7% dengan rendemen pektin 32,28%, suhu terbaik diperoleh pada 90-95 C
dengan rendemen pektin 39,585%, dan waktu terbaik diperoleh pada 180 menit dengan rendemen
pektin 49,075%. Hasil karakteristik terhadap pektin adalah kadar metoksil 8,091%, kadar galakturonat
89,76%, dan berat molekul 73.673,997 g/mol.
30 45
25 22.69 39.58 39.15
40
Rendemen Pektin (%)
20 35 31.98
13.40 30
15
25 21.15
10
20 16.79
5
15
0 10
1 3 5 7 9
5
Konsentrasi Asam Sitrat (%) 0
60-65 70-75 80-85 90-95 100-105
Gambar 1. Pengaruh Konsentrasi Ekstraksi Suhu Ekstraksi (oC)
Terhadap Rendemen Pektin
40 39.27 40.99
penelitian ini sebesar 8,091 %.
31.73
30 Kadar Galakturonat
23.1
20 Kadar galakturonat dan muatan
molekul berperan penting dalam
10
penentuan sifat fungsional larutan pektin.
0
60 90 120 150 180 210 Kadar galakturonat dapat mempengaruhi
Waktu Ekstraksi (Menit) struktur dan tekstur dari gel pektin yang
Gambar 3. Rendemen Pektin dari Pengaruh terbentuk (Hariyati, 2006). Salah satu yang
Waktu Ekstraksi
menentukan mutu pektin adalah kadar
galakturonat. Semakin tinggi nilai kadar
galakturonat maka mutu pektin semakin bawah berat molekul pektin dari kulit buah
meningkat. Kadar asam galakturonat yang sukun tergolong berat molekul tinggi.
diperoleh pada penelitian ini sebesar Spektrum FTIR
89,76%. Identifikasi pengukuran fungsional
Berat Molekul (BM) pektin dilakukan dengan menggunakan
Berat molekul merupakan variabel spektrofotometer infra merah (FTIR),
yang penting sebab berhubungan dengan rentang panjang gelombang yang
langsung dengan sifat kimia polimer. digunakan 4000-400 cm-1.
Umumnya polimer dengan berat molekul Spektrum infra merah pektin
tinggi mempunyai sifat yang lebih kuat. (Gambar 4), serapan dari gugus hidroksil (-
Banyak sekali bahan polimer yang OH) terdapat pada bilangan gelombang
tergantung pada massa molekulnya 3412 cm-1. Pada penelitian Fitria (2013),
(Cowd, 1991). Menurut Rowe et al. (2009) spektra pektin yang terkait dengan gugus –
pektin merupakan molekul dengan bobot OH terletak pada panjang gelombang 3420
molekul tinggi, konstituen dalam tanaman cm-1, dan pada penelitian Daniarsari &
yang menyerupai karbohidrat, terutama Nurul (2005), gugus OH terletak pada
terdiri dari unit rantai asam galakturonat panjang gelombang 3302 cm-1. Data yang
terikat dengan ikatan 1,4-α glukosida, diperoleh diperkuat dengan pernyataan
dengan berat molekul 30.000 – 100.000 Pavia et al. (2009), bahwa spektra pektin
g/mol. Pada penelitian ini diperoleh berat yang berkaitan dengan gugus - OH terletak
molekul pektin pada kulit buah sukun yaitu pada panjang gelombang 3200 - 3650 cm-
1
73.673,997 g/mol, hal ini menujukan .
100
%T
769.60
896.90
792.74
95
524.64
90
584.43
1103.28
1076.28
1629.85
85
1153.43
1394.53
1226.73
2854.65
1024.20
80
2927.94
1724.36
75
70
65
3412.08
60
55
4000 3600 3200 2800 2400 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400
zpektin 1/cm
Penelitian Daniarsari & Nurul (2005) rendemen pektin yang dihasilkan 49,07%.
panjang gelombang –CH3 berada pada Hasil karakteristik pektin yang diperoleh
-1
2936 cm . Pavia et al. (2009) menyatakan antara lain kadar metoksil 8,091%, kadar
bahwa spektra gugus metil (-CH3), berada galakturonat 89,76%, dan berat molekul
panjang gelombang 2840 – 3000 cm-1. 73.673,997 g/mol.
Pada daerah panjang gelombang 1724
UCAPAN TERIMA KASIH
menunjukan serapan pada gugus -C=O
Terima kasih kepada Pranata
(karbonil). Data didukung dengan penilitian
Laboratorium Jurusan Kimia FMIPA
Fitria (2013), spektra gugus karbonil (C=O)
Universitas Tadulako yang telah
terletak pada panjang gelombang 1698 cm-
membantu dalam pelaksanaan penelitian.
1
, dan pada penelitian Daniarsari & Nurul
DAFTAR PUSTAKA
(2005), panjang gelombang karbonil (C=O)
Akhmalludin A. K. 2011. Pembuatan Pektin
berapa pada 1615 cm-1. Menurut Pavia et
Dari Kulit Coklat Dengan Cara
al. (2009), panjang gelombang karbonil Ekstraksi. Skripsi. Semarang:
Jurusan Teknik Kimia. Fakultas
(C=O) berada pada 1630 – 1850 cm-1.
Teknik. Universitas Diponegoro
Pita serapan pada panjang Tembalang.
gelombang 1153 cm-1, menunjukan ikatan Arviani. 2009. Studi Perbandingan Metode
Ekstraksi Pektin Pada Kulit Jeruk
dari eter (R-O-R) dari molekul pektin. Data (Citrus Sp). Skripsi. Palu: Program
didukung dengan penelitian Fitria (2013), Studi Kimia. Jurusan Kimia,
Fakultas MIPA, Universitas
bahwa spektra gugus eter berada panjang Tadulako.
gelombang 1151 cm-1, pada penelitian Badan Pusat Statistik. 2014. Statistik
Daniarsari & Nurul (2005), gugus eter (R- Produksi Holtikultura. Jakarta:
O-R) berada pada panjang gelombang Direktorat Jenderal Holtikultura
Kementerian Pertanian.
1156 cm-1. Pavia et al. (2009) menyatakan
Budiyarti L., Etha N.F. 2013. Karakteristik
bahwa ikatan eter (R-O-R) berada pada
pektin dengan memanfaatkan kulit
kisaran spektum 1050 - 1260 cm-1. pisang menggunakan metode
ekstraksi. Konversi. 2(1) : 21-27
KESIMPULAN Budiyanto A., Yulianingsih. 2008.
Pengaruh Suhu dan Waktu
Berdasarkan hasil penelitian dapat
Ekstraksi terhadap Karakter Pektin
disimpulkan bahwa konsentrasi pelarut dari Ampas Jeruk Siam (Citrus
nobilis L). J Pascapanen. 5(2) : 37-
asam sitrat terbaik terdapat pada
44
konsentrasi 7% dengan rendemen pektin
Cowd M.A. 1991. Kimia Polimer. Bandung:
yang diperoleh 32,28%, suhu ekstraksi ITB
pektin terbaik terdapat pada suhu 90-95oC Daniarsari I., Nurul H. 2005. Pengaruh
suhu ekstraksi terhadap rendemen
dengan rendemen pektin yang dihasilkan
dan kadar metoksil pektin dari
39,58% dan waktu ekstraksi pektin terbaik eceng gondo (Eichornia crassipes
(Mart Solms)). Indo. J. Chem. 5 (3) :
terdapat pada waktu 180 menit dengan
232-235.
Budi Hemanto M dkk. 164
KOVALEN, 3(2):158-165, Agustus 2017 ISSN: 2477-5398