Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KIMIA TERAPAN

AIR MINUM DALAM KEMASAN

OLEH
MAY SARAH (18231033)

Dosen Pengampu : Khairil Arif,M,Pd

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa adanya halangan
yang berarti. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata
kuliah KIMIA TERAPAN dan menambah pengetahuan bagi pembaca.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini, terutama kepada Bapak Khairil Arif M,Pd
sebagai dosen yang telah membimbing kami. Saya berharap makalah ini bermanfaat
khususnya bagi mahasiswa dan pembaca pada umumnya.
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari bahwa masih ada kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Segala kritik dan saran sangat saya harapkan dari para
pembaca untuk meningkatkan kualitas materi pembelajaran untuk kedepannya.

Aceh,04 desember 2020

penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.    Latar Belakang
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan
manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di
segala aspek misalnya pada pertanian dan industri. Dengan demikian keberadaan air
dalam kehidupan perlu dijaga dan dilestarikan untuk kelangsungan kehidupan
manusia itu sendiri. Air memiliki peranan yang sangat penting bagi kelangsungan
hidup manusia karena tanpa air tidaklah mungkin ada kehidupan. Akan tetapi tidak
semua orang dapat berpikir dengan bijak dalam menggunakan dan mengolah air untuk
kehidupannya. Menjadi sangat ironis bagi negara Indonesia yang memiliki sumber
daya air yang berlimpah, namun di sisi lain masih terdapat suatu kelompok
masyarakat sangat sulit mendapatkan air bersih sedangkan segelintir kelompok
masyarakat lainnya dengan sangat mudah untuk menghambur-hamburkan air.[1]
Air minum juga diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia. Air minum
merupakan air yang dapat langsung dikonsumsi oleh manusia tanpa menimbulkan
efek samping yang berbahaya, mengandung jumlah mineral yang mencukupi, tidak
berbau, tidak berwarna dan tidak berasa (tawar). Dalam kenyataannya, di dunia yang
serba praktis ini, masyarakat telah mengenal air minum dalam kemasan. Air Minum
Dalam Kemasan (AMDK) sekarang ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. AMDK
telah dikonsumsi oleh berbagai kalangan, dari kalangan bawah sampai dengan
kalangan atas, dari buruh kasar dijalanan sampai dengan para eksekutif di gedung
bertingkat di kawasan bisnis elit.

2.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut :
a.       Apa itu Air Minum Dalam Kemasan?
b.       Bagaimana cara memilih AMDK yang baik?
c. Cara membuat AMDK sesuai dengan SNI?
d. Bagaimana perkiraan biaya yang diperlukan?
3.    Tujuan
Tujuan dibuatnya dari makalah ini yaitu :
a.         Untuk mengetahui apa itu AMDK.
b.         Untuk mengetahui cara memilih AMDK dengan baik.
C, Untuk mengetahui cara membuat AMDK sesuai dengan SNI?
d. Untuk mengetahui perkiraan biaya yang diperlukan?
BAB II
PEMBAHASAN

1.    Pengertian Air Minum Dalam Kemasan


Air minum kemasan atau dengan istilah AMDK (Air Minum Dalam Kemasan),
merupakan air minum yang siap di konsumsi secara langsung tanpa harus melalui
proses pemanasan terlebih dahulu. Air minum dalam kemasan merupakan air yang
dikemas dalam berbagai bentuk wadah 19 ltr atau 5 galon , 1500 ml / 600 ml ( bottle),
240 ml /220 ml (cup).[2]
Hal ini tentu mendorong berkembangnya industri produk Air Minum Dalam
Kemasan (AMDK) di Indonesia yang notabene lebih menarik, lebih praktis dan lebih
disukai masyarakat dengan berbagai macam rasa. Sehingga banyak terjadi persaingan
bagaimana memproduksi air minum yang layak dikonsumsi masayarakat.
Di masyarakat AMDK sering disebut air mineral maupun air murni yang masih
dianggap sama oleh beberapa kalangan masyarakat.
   Berdasarkan SNI 01-3553-2006 Air minum Dalam Kemasan (AMDK) adalah air
baku yang telah diproses, dikemas, dan aman diminum mencakup air mineral dan
demineral/air murni. Air Mineral adalah  AMDK  yang mengandung mineral dalam
jumlah tertentu tanpa menambahkan mineral. Sedangkan Air Demineral/Air
Murni/Non Mineral adalah air minum dalam kemasan yang diperoleh melalui proses
pemurnian seperti destilasi, deionisasi, reverse osmosis dan proses setara. Dari
definisi tersebut jelas bahwa keduanya merupakan air baku yaitu air yang telah
memenuhi persyaratan kualitas air bersih sesuai aturan yang berlaku.

2.  Cara memilih AMDK yang baik


Tidak semuanya air minum dalam kemasan memiliki kualitas baik dan layak
minum. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika kita bersikap hati-hati atau waspada
jika ingin mengonsumsi air minum dalam kemasan. Berikut beberapa tips yang
mungkin berguna saat membeli produk air minum dalam kemasan, antara lain:
a. Pilihlah produk minuman yang tidak memiliki banyak gelembung kecil
udara di dalam kemasannya. Karena gelembung udara bisa menjadi indikator
bahwa kemasan minuman tersebut terbuat dari bahan yang murah dan tidak
berkualitas baik.
b. Untuk minuman dari kotak karton, seperti susu, teh, atau jus buah, pastikan
mereka dibungkus dengan menggunakan kemasan tetrapak. Mengapa? Karena
kemasan tetrapak telah mengalami proses pensterilan yang terpisah antara
bahan dan kemasan, sehingga dapat menekan risiko pencemaran oleh zat
tertentu. Selain itu, produk dengan kemasan tetrapak mampu bertahan selama
8-12 bulan setelah tanggal produksi, meski tanpa disimpan di dalam lemari
pendingin sekalipun.
c. Hindari meletakkan minuman kemasan (terutama untuk kemasan dari plastik)
kita di tempat yang bisa terpapar sinar matahari atau panas dalam waktu yang
lama. Sebab peningkatan suhu dapat membuat monomer lebih cepat
melakukan pencemaran pada minuman.
d. Pastikan bentuk kemasan minuman yang kita beli tidak rusak. Sebab bentuk
yang tidak sempurna bisa mengartikan produk tersebut sering terpaparan
panas dalam waktu yang lama.
e. Pilihlah produk dengan kemasan yang terbuat dari botol gelas berkualitas
tinggi. Selain lebih aman bisa digunakan ulang dan bisa mengurangi sampah
juga.
f. Selalu perhatikan tanggal kadaluarsa produk terlebih dahulu sebelum
membelinya.
g. Jika sudah selesai meminum-minuman kemasan tersebut, jangan lupa untuk
membuang sampahnya di tempat sampah yang sesuai. Dan lebih bagus lagi
kalau botol atau gelas bekas kemasannya bisa kita daur ulang. Kesegarannya
dapat, ramah lingkungannya juga dapat.

3. cara membuat AMDK sesuai dengan SNI


Gambar 1

Gambar 2

 Pada dasarnya Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) diproses melalui 3


tahap yaitu : penyaringan, desinfeksi, dan pengisian.
a. Penyaringan.dimaksudkan untuk menghilangkan partikel padat dan gas-gas
yang terkandung dalam air.
b. Desinfeksi bertujuan untuk membunuh bakteri patogen dalam air.
c. Pengisian merupakan tahap akhir proses produksi dimana air dimasukkan
melalui sebuah peralatan yang dapat melindungi air tersebut dari kontaminasi
selama pengisian ke dalam kemasan.
  

1. BAHAN BAKU
Bahan baku utama yang digunakan adalah air yang diambil dari sumber yang terjamin
kualitasnya, untuk itu beberapa hal yang perusahaan lakukan untuk menjamin mutu
bahan baku air meliputi :
a. Pemeriksaan organoleptik, fisika, kimia, mikrobiologi dan radio aktif.
b. Sumber air baku harus terlindung dari cemaran kimia dan mikrobiologi yang
bersifat merusak / mengganggu kesehatan.

 2. MESIN DAN PERALATAN.


Mesin dan peralatan yang digunakan perusahaan untuk memproduksi AMDK,
memperhatikan beberapa hal yaitu :
1. Bahan mesin dan peralatan
Seluruh mesin dan peralatan yang kontak langsung dengan air harus terbuat dari
bahan yang tara pangan (food grade), tahan korosi dan tidak bereaksi dengan bahan
kimia.
2. Jenis mesin dan peralatan
Mesin dan peralatan dalam proses produksi AMDK minimal terdiri dari :
a. Bak atau tangki penampung air baku
b. Unit pengolahan air (water treatment).
Unit pengolahan air di perusahaan memiliki alat desinfeksi seperti : ozonator,& lampu
UV. Tindakan desinfeksi selain menggunakan ozon, dapat ditambahkan cara lain yang
efektif seperti penyinaran Ultra Violet (UV).
Sesuai dengan kualitas bahan baku utama, unit pengolahan air terdiri dari :
a. Prefilter
Fungsi Prefilter adalah menyaring partikel-partikel yang kasar, dengan bahan dari
pasir atau jenis lain yang efektif dengan fungsi yang sama.
b. Filter karbon aktif
Fungsi filter karbon aktif adalah sebagai penyerap bau, rasa, warna, sisa khlor dan
bahan organik.
c. Mikrofilter
Fungsi mikrofilter adalah sebagai saringan halus berukuran maksimal 10
(sepuluh) mikron.
a. Mesin pencuci kemasan (bottle washer)
b. Mesin Pengisi kemasan (filling machine)
c. Mesin penutup kemasan (capping machine)

FASILITAS LABORATORIUM
Untuk menguji AMDK perusahaan harus memiliki laboratorium pengawasan mutu.
Peralatan laboratorium
harus mampu menganalisa parameter uji mikrobiologi dan uji fisiko-kimia yang
minimal diperlukan. Peralatan
yang harus dimiliki laboratorium AMDK antara lain adalah :
a. otoklaf
b. oven
c. incubator
d. pH meter
e.konduktivitimeter
f.turbidimeter
g.peralatan pengujian mikrobiologi
h. peralatan gelas antara lain cawan petri, erlenmeyer, dll
Perusahaan harus memiliki seseorang yang mampu mengoperasikan peralatan
laboratorium untuk pengujian mutu air

4. PROSES PRODUKSI
Urutan proses produksi AMDK adalah sebagai berikut :
4.1. Penampungan air baku dan syarat bak penampung.
Air baku ditampung dalam bak atau tangki penampung (reservoir). Bila sumber air
letaknya jauh dari pabrik, maka air tersebut dapat dialirkan melalui pipa atau diangkut
menggunakan tangki. Tangki, selang, pompa, dan sambungan harus terbuat dari bahan
tara pangan, tahan korosi dan bahan kimia. Tangki harus dibersihkan, disanitasi, dan
diinspeksi, luar dan dalam minimal 1(satu) bulan sekali.
Persyaratan Tangki terdiri atas :
a.Mudah dibersihkan serta didesinfeksi dan diberi pengaman.
b. Harus mempunyai manhole.
c. Pengisian dan pengeluaran air harus melalui kran
d. Selang dan pompa yang dipakai untuk bongkar muat air baku harus diberi penutup
yang baik, disimpan dengan aman dan dilindungi dari kemungkinan kontaminasi.
e. Khusus digunakan untuk air

2. Penyaringan dilakukan secara bertahap yang terdiri dari :


1. Prefiltrasi.
Penyaringan menggunakan pasir atau saringan lain yang efektif dengan fungsi yang
sama. Fungsi saringan pasir adalah menyaring partikel-partikel yang kasar. Bahan
yang dipakai adalah butir-butir silika (SiO2) minimal 95%. Ukuran butir-butir yang
dipakai tergantung dari mutu kejernihan air yang dinyatakan dalam NTU.
2. Penyaringan dengan karbon aktif.
Fungsi penyaringan dengan karbon aktif adalah untuk menyerap bau, rasa, warna, sisa
khlor dan bahan organik.
Bahan baku karbon aktif bisa berasal dari batu bara atau batok kelapa.
Daya serap terhadap I2 minimal 75% berdasarkan SNI 06-4253-1996 atau revisinya.
3. Penyaringan dengan mikrofilter
Penyaringan dengan mikrofilter berukuran maksimal 10 (sepuluh) mikron, berfungsi
menyaring partikel halus.
4. Desinfeksi.
Proses desinfeksi dapat berlangsung dalam tangki pencampur ozon dan selama ozon
masih ada dalam kemasan.
Kadar ozon pada tangki pencampur minimal 2 ppm dan kadar residu ozon sesaat
setelah pengisian berkisar antara 0,1-0,4 ppm.
Pemeriksaan kadar residu ozon dilakukan secara periodik dan didokumentasikan
dalam administratif perusahaan. Tindakan desinfeksi dapat ditambah dengan
menggunakan penyinaran lampu Ultra Violet (UV).
Catatan :
Jika menggunakan lampu ultra violet (UV), harus dengan panjang gelombang 254 nm
atau
2537 Ao dengan intensitas minimum 10.000 mw detik per cm2.
5. Pencucian kemasan.
1. Kemasan sekali pakai.
Kemasan sekali pakai tidak diharuskan dicuci dan/atau dibilas, tetapi jika hal ini
dilakukan, maka harus secara saniter.
2. Kemasan dipakai ulang.
Kemasan yang dapat dipakai ulang harus dicuci dan disanitasi dalam mesin pencuci
botol. Untuk membersihkan botol dapat digunakan berbagai jenis detergent yang
aman untuk pangan dengan suhu 60-85 0C, sedangkan untuk sanitasi dapat digunakan
air ozon atau desinfektan lain yang aman untuk pangan.
3. Pemeriksaan
Pemeriksaan kemasan dilakukan secara visual dengan teliti sebelum pencucian.
4. Tutup kemasan
Tutup kemasan harus hygienis.
5. Pengisian, penutupan dan pengepakan.
6. Pengisian dan penutupan
Pengisian dan penutupan botol atau gelas harus dilakukan dengan cara higienis dalam
ruang pengisian yang bersih dan saniter. Suhu dalam ruang pengisian maksimal 250 C.
7. Pengepakan
Pengepakan AMDK dapat berupa : kotak karton, shrink plastik,atau krat plastik.

5. Bahan Kemasan dan Persyaratannya.


1. Bahan
Kemasan AMDK dapat dibuat dari kaca, Poli Etilen (PE), Poli Propilen (PP), Poli
Etilen Tereftalat (PET), Poli Vinil Khlorida (PVC), atau Poli Karbonat (PC). Untuk
kemasan yang terbuat dari kaca harus sesuai dengan SNI 12-0037-1987 atau
revisinya.
2. Persyaratan.
Kemasan AMDK pakai ulang dari bahan plastik harus memenuhi kriteria sebagai
berikut :
a). memenuhi syarat tara pangan (food grade).
b). Ketebalan minimal 0,5 milimeter.
c). Tahan suhu minimal 600 C, dengan waktu kontak minimal 15 detik.
d). Tidak bereaksi terhadap bahan pencuci dan desinfektan.
Kemasan yang tidak memenuhi kriteria diatas tidak boleh dipakai ulang.

6. Pengendalian dan Pengujian mutu.


Metode pengujian mutu AMDK dilakukan sesuai SNI 01-3554-1998 atau revisinya.
Pengendalian mutu dilakukan dengan cara mengambil 2 (dua) sampel pada saat
pembotolan dimana 1 (satu) sampel diuji pada saat itu dan 1 (satu) sampel lainnya
diuji pada hari keenam.
Adapun parameter yang harus diuji minimal adalah :
a .Keadaan air : bau, rasa, warna.
b. pH
c. Kekeruhan
d. Cemaran mikroba : angka lempeng total, bakteri bentuk coli.

4. Bagaimana perkiraan biaya yang diperlukan


Harga Mesin Air Minum dalam Kemasan (AMDK)

Jenis Mesin Air Minum Kemasan Harga Terendah

Mesin Air Minum dalam Galon Rp 90.000.000

Mesin Air Minum dalam Gelas Rp 175.000.000

Mesin Air Minum dalam Botol Rp 200.000.000

BAB IV
PENUTUP

1.    Kesimpulan
Air minum kemasan atau dengan istilah AMDK (Air Minum Dalam Kemasan),
merupakan air minum yang siap di konsumsi secara langsung tanpa harus melalui
proses pemanasan terlebih dahulu. Praktis, merupakan alasan manusia memilih
AMDK ini. Namun pada dasarnya, tidak semua air minum dalam kemasan layak
untuk dikonsumsi. Bukannya menyegarkan, namun banyak produk air minum yang
memberikan efek negatif bagi kesehatan. Botol kemasan dari air minum juga
memberikan dampak tersendiri terhadap lingkungan.
Hampir setiap hari, setiap waktu dan setiap saat kita menemukan berbagai
jenis/merk botol air mineral yang tidak terpakai yang sangat mengganggu pandangan
mata. Tetapi berbeda apabila orang yang mempunyai jiwa kreativitas, maka botol air
mineral itu disulap menjadi barang yang sangat berharga sehingga menjadi nilai
rupiah. Hal ini dibutuhkan kemauan yang tinggi, sehingga dari hasil kreativitas
tersebut dapat menjadi nilai tambah bagi keluarga.
Secara keseluruhan, dari segi kesehatan dan lingkungan tentu jauh lebih baik
kalau kita memilih menggunakan menggunakan botol kemasan kaca dan bukan yang
plastik dan lebih baik lagi kalau berhasil mengurangi konsumsi minuman kemasan
dan menggantinya dengan membawa wadah minum isi ulang yang aman bagi
kesehatan dan lingkungan.

2.    Saran
a.       Bagi pemerintah, mohon untuk menyediakan pasokan air bersih bagi
masyarakat, yang layak untuk diminum, serta fasilitas mudah di akses yang
menyediakan air bersih.
b.      Bagi konsumen, pandai-pandailah memilih dan memilah produk air minum
yang aman untuk dikonsumsi.
c.       Mudah – mudahan dengan adanya makalah ini, bisa bermanfaat bagi para
pembaca terutama bagi penulis sendiri. Saran dan kritiknya sangat diperlukan demi
untuk membuat makalah berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA
http://triwidyaedelwis.blogspot.co.id/2009/12/air-minum-dalam-kemasan.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24554/4/Chapter%20I.pdf
http://eprints.ung.ac.id/11162/2/2015-1-2-61201-931411003-bab1-
04122015085145.pdf
http://foodtech.binus.ac.id/2015/03/19/air-bagi-kehidupan/
https://lordbroken.wordpress.com/tag/air-minum-dalam-kemasan/
http://www.kunciberita.com/2015/01/makalah-kerusakan-lingkungan-hidup.html
http://citizen6.liputan6.com/read/2148622/10-alasan-tidak-minum-air-dalam-
kemasan

Anda mungkin juga menyukai