Telah menjadi kesepakatan umum bahwa kesehatan masyarakat itu mencakup & aspek pokok, yakni:
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Ahli lain hanya membaginya menjadi 2 aspek, yakni: a)
aspek promotif dengan sasaran kelompok orang sehat, dan b) aspek preventif (pencegahan) dan kuratif
(penyembuhan) dengan sasaran kelompok orang yang beresiko tinggi terhadap penyakit dan kelompok
yang sakit. Sejalan dengan uraian ini, ruang lingkup promosi kesehatan dibagi menjadi dua.
Sasaran pendidikan atau promosi kesehatan apda aspek promotif adalah kelompok orang sehat.
Pendidikan kesehatan pada kelompok ini perlu ditingkatkan atau dibina agar tetap sehat, atau lebih
meningkat lagi.
Pada aspek ini upaya pendidikan kesehatan mencakup tiga upaya atau kegiatan, yakni:
Sasaran promosi atau pendidikan kesehatan pada spek ini adalah kelompok masyarakat yang berisiko
tinggi, misalnya kelompok ibu hamil, dan menyusui, perokok, obesitas, dan sebagainya. Tujuan upaya
promosi kesehatan pada kelompok ini adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau terkena penyakit.
Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah para penderita penyakit kronis, misalnya asma,
daibetes melitus, tuberkulosis, dan sebagainya. Tujuan upaya promosi kesehatan pada aspek ini adalah
agar para penderita mampu mencegah penyakitnya menjadi lebih parah.
Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah kelompok pasien yang baru sembuh dari suatu
penyakit. Tujuannya adalah agar mereka segera pulih kembali kesehatannya.
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat. Oleh sebab itu untuk mencapai perilaku masyarakat yang
sehat harus dimulai di masing-masing keluarga.
Sekolah merupakan perpanjangan tangan pendidikan kesehatan bagi keluarga. Oleh sebab itu
lingkungan sekolah, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial yang sehat, akan saat berpengaruh
terhadap perilaku sehat anak-anak.
Lingkungan kerja yang sehat akan mendukung kesehatan pekerja atau karyawannya dan akhirnya akan
menghasilkan produktivitas yang optimal, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu perkantoran
merupakan sasaran promosi kesehatan.
Tempat-tempat umum yang sehat, bukan saja terjaga kebersihannya, tetapi juga harus dilengkapi
dengan fasilitas kebersihan dan sanitasi terutama toilet umum dan sarana air bersih, serta tempat
sampah. Para pengelola tempat-tempat umum merupakan sasaran promosi kesehatan agar mereka
melengkapi tempat-tempat umum dengan fasilitas yang dimaksud.
Fasilitas pelayanan kesehatan ini mencakup rumah sakit, puskesmas, poliklinik, dan sebagainya.
Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan merupakan sasaran utama promosi kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan.
Verdasarkan dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dapat dilakukan berdasarkan
lima tingkat pencegahan (five levels of prevntion) dari Leavel and Clark (tahun??)
Dalam tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan misalnya dalam peningkatan gizi, kebiasaan hidup,
dan sebagainya.
Program imunisasi merupakan bentuk pelayanan perlindungan khusus. Pendidikan ini sangat diperlukan
terutama di negara berkembang.
Pengobatan yang tidak layak dan sempurna dapat mengakibatkan orang yang bersangkutan menjadi
cacat atau memiliki ketidakmampuan untuk melakukan sesuatu. Oleh sebab itu promosi kesehatan
diperkukan pada tahp ini.
e. Eehabilitasi
Untuk memulihkan seseorang yang cacat diperlukan latihan-latihan tertentu. Rerkdang orang cacat
setelah sembuh dari penyakitnya mereka merasa malu untuk kembali ke masyarakat. Sering terjadi pula
masyarakat tidak mau menerima merka sebagai anggota masyarakat yang normal. Oleh sebab itu jelas
pendidikan kesehatan diperlukan bukan saja untuk orang cacat tersebut, tetapi juga untuk masyarakat.