Oleh:
KELOMPOK 3
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Makalah ini telah dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Terapi
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini, serta ucapan terima kasih kepada
Bapak Ns. Hammad, M. Kep sebagai dosen mata kuliah Terapi Komplementer
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini hingga akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..........................................................................................................1
C. Rumusan Masalah....................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan.....................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Terapi Hiperbarik..............................................................................4
1. Definisi...............................................................................................................4
2. Ruang Terapi Hiperbarik....................................................................................5
3. Indikasi Terapi Hiperbarik.................................................................................6
4. Kontraindikasi Terapi Hiperbarik......................................................................7
5. Komplikasi Terapi Hiperbarik...........................................................................7
B. Fisiologi Terapi Hiperbarik....................................................................................18
1. Hukum Henry...................................................................................................18
C. Mekanisme Kerja Terapi Hiperbarik......................................................................20
D. Manfaat Terapi Hiperbarik.....................................................................................21
E. Peran Perawat Dalam Terapi Hiperbarik................................................................21
1. Pra Terapi ........................................................................................................21
2. Intra HBO.........................................................................................................21
1. Post HBO .........................................................................................................21
F. SOP Terapi Hiperbarik............................................................................................21
1. Pengertian...........................................................................................................4
2. Tujuan.................................................................................................................5
3. Prosedur..............................................................................................................6
2
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................23
B. Saran...............................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil terapi yang telah terintegrasi tersebut ada yang telah lulus uji
klinis sehingga sudah disamakan dengan obat modern. Kondisi ini sesuai
yang holistik (bio, psiko, sosial, dan spiritual). Prinsip holistik pada
4
pengobatan tradisional yang menggunakan energi misalnya tai chi, chikung,
dan reiki. Selain itu, terdapat juga terapi oksigen hiperbarik sebagai salah
uji klinis terkontrol yang menyimpulkan manfaat dari perawatan ini secara
signifikan lebih unggul daripada terapi lain. Secara ilmiah terjadi efektivitas
iskemia atau infark, baik akut maupun kronis (Huchim, Rivas-Sosa, Rivera-
telah digunakan dalam praktik klinis, medis dan kesehatan untuk mengobati
lebih baru dari terapi ini mampu menyembuhkan dan memperbaiki berbagai
hipoperfusi, infeksi, iskemia atau proses infark, yang jika digunakan dengan
tepat dan baik, dapat membantu pasien untuk sembuh, pulih dalam waktu
yang lebih singkat, memiliki lebih sedikit gejala sisa sehingga penting
5
sebagai sensitivitas atau fungsi, yang secara langsung akan mempengaruhi
al., 2017; Poff etal., 2011). Maka dari itu, diperlukan peran perawat yang
optimal.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
hiperbarik
hiperbarik
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
durasi 30 hingga 90 menit, yang dapat diulang beberapa kali. Waktu antara
dan jumlah total sesi berulang sangat bervariasi. Tujuan terapi oksigen
menghirup oksigen 100 % pada tekanan lebih besar dari permukaan laut
7
untuk waktu yang ditentukan-biasanya 60 hingga 90 menit. Tekanan
atmosfir, udara yang kita hirup terdiri dari 20,9 persen oksigen, 79 persen
nitrogen, dan 0,1 persen gas inert. Udara normal memberikan tekanan
karena memiliki berat dan berat ini ditarik ke arah pusat gravitasi bumi.
atmosfer di permukaan laut adalah 14,7 pound per inci persegi (psi).
ini, kedalaman standar dapat dicapai apakah terletak di atas atau di bawah
(sekitar 2-14 pasien) dengan oksigen murni dan pasien bernapas melalui
tekanan pada arteri sering melebihi 2000 mmHg dengan kadar 200-400
setara dengan satu atau dua atmosfer (1 atmosfer = tekanan 14,7 pound per
inci persegi atau 101 kPa). Waktu perawatan 1,5-2 jam, tergantung pada
8
2. Ruang Terapi Hiperbarik
Ruang hiperbarik dapat terdiri dari dua jenis: tunggal atau ganda.
dengan udara dan oksigen disuplai kepada pasien melalui masker, helm,
9
Gambar 2.2 Multiplace chamber
10
pendengaran akut. Kondisi tersebut perlu mendapat perawatan terapi
oksigen hiperbarik.
yang tertunda, osteomielitis kronis dan flap. Sangat penting bagi tim medis
(jaringan lunak dan nekrosis tulang); luka bakar termal (Chen et al., 2019;
a. Kontraindikasi absolut
(LAKESLA, 2009).
11
b. Kontraindikasi relatif
1) ISPA
2) Sinusitis kronik
3) Penyakit kejang
8) Infeksi virus
9) Spherositosis kongenital
b. Keracunan oksigen
c. Gangguan neurologis
d. Fibroplasia retrolental
e. Katarak
f. Trantsientmiopia reversible
12
B. FISIOLOGI TERAPI HIPERBARIK
Efek HBOT (didasarkan pada regulasi gas, dan efek fisiologis dan
1. Hukum Boyle
à P1 V1 = P2 V2 = P3 V3. Ini adalah dasar untuk banyak aspek terapi
telinga bagian tengah. Pada pasien yang tidak bisa secara independen
ruang telinga bagian luar. Demikian pula gas yang terperangkap dapat
2. Hukum Dalton
13
Rumus à P = P1 + P2 + P3 + . . .
3. Hukum Henry
dengan tekanam parsial gas tersebut dalam cairan atau jaringan pada suhu
yang tetap. Ini adalah dasar teori untuk meningkatkan tekanan oksigen
meningkat. Nitrogen dapat larut dalam darah dan juga dapat keluar dari
atmosfer, namun beberapa oksigen dibawa oleh plasma. Pada bagian ini
14
mmHg, dan tekanan oksigen jaringan menajdi sekitar 500 mmHg, dan
15
pengangkutan oksigen plasma yang dua kali besar daripada baisanya
16
lebih tinggi dari normal, tubuh akan terpicu untuk memperbaiki jaringan yang
jaringan. Oksigen diberikan 2-3 kali lebih tinggi dari tekanan atmosfer, dan
17
4. Mampu menghentikan aktivitas bakteri (bakteriostatik) anatara lain
luka mengganas.
9. Mereduksi edema.
10. Menahan proses penuaan dengan cara pembentukan kolagen dan menjaga
elastisitas kulit.
11. Badan menjadi lebih segar, badan tidak mudah lelah, gairah hidup
dahulu, kontraindikasi);
18
e. Informed consent (manfaat, proses, cara adaptasi ketika ada tekanan,
2. Intra HBO
b. Safety klien
3. Post HBO
c. Lepas masker
e. Pendokumentasian
1. Pengertian
hiperbarik yaitu suatu ruangan yang memiliki tekanan lebih dari udara
atmosfir normal.
19
2. Tujuan
anaerob, keracunan CO, dan masih banyak lagi yang lainnya (Shahriari,
3. Prosedur
pasien, mencakup :
1) Anamnesis pasien.
a) EKG
b) Thorax foto
20
c) Laboratorium (sesuai dengan kondisi pasien)
f. Indikasi:
1) Tipe 1
a) Keracunan CO
c) Osteoradionekrosis
d) Cystitis
21
e) Penyakit dekompresi (Caisson disease)
f) Gas embolism
2) Tipe 2
a) Kaki diabetes
b) Polineuropati DM
d) Osteoradionekrosis
h) Sudden deafness
i) Ischemic ulcer
k) Stage IV neuroblastoma
3) Tipe 3
b) Larynx radionecrosis
e) Limb replantation
22
h) Luka akibat proses inflamasi
4) Indikasi lainnya
b) Stroke
g) Retinitis pigmentosa
h) Tinnitus
i) Interstitial cystitis
j) Bells’s palsy
k) Cerebral palsy
l) Autism
m) Multiple sclerosis
n) Foetoplacental insufficiency
o) Asma bronkial
p) Kebugaran
23
2) Apabila dalam prosedur HBO terjadi efek samping/ keluhan pasien/
tidak.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
(hiperbarik oksigen) menggunakan tekanan 1,5 hingga 2,5 Atm untuk durasi
30 hingga 90 menit, yang dapat diulang beberapa kali. Waktu antara dan
jumlah total sesi berulang sangat bervariasi. Tujuan terapi oksigen hiperbarik
B. Saran
25
Diharapkan dengan adanya makalah tentang terapi hiperbarik ini
terhadap klien. Penulis sangat menghargai apabila ada kritik maupun saran
DAFTAR PUSTAKA
Chen, C., & Huang, L. (2019). The Multiple Applications and Possible
Mechanisms of The Hyperbaric Oxygenation Therapy. Medicinal Chemistry,
15(5), 459-471.
Gill, A., & Bell, C. N. (2004). Hyperbaric oxygen: its uses, mechanisms of action
and outcomes. Qjm, 97(7), 385-395
Rosyanti, Lilin, et.al. (2019). Mekanisme yang Terlibat dalam Terapi Oksigen
Hiperbarik. HIJP Health Information Jurnal Penelitian.
Shahriari, A., Khooshideh, M., & Heidari, M. (2014). Diseases treated with
hyperbaric oxygen therapy; a literature review. Medical Hypothesis, Discovery &
Innovation Interdisciplinary Sciences Journal, 1(1).
26