Suatu ketika pada tahun 1994, Dr.Ilona Kickbush yang pada saat
itu menjabat sebagai direktur Health Promotion WHO Headquarter
Geneva datang melakukan kunjungan ke Indonesia. Sebagai seorang
direktur baru ia telah berkunjung kebeberapa negara termasuk Indonesia.
Pada waktu itu pula kepala pusat penyuluhan kesehatan Depkes juga baru
diangkat, yaitu Drs. Dachroni, MPH., yang menggantikan Dr.IB Mantra
yang telah memasuki masa purna bakti (pensiun). Dalam kunjungannya
tersebut Dr.Ilona Kickbush mengadakan pertemuan dengan pimpinan
Depkes pada waktu itu baik pertemuan internal penyuluhan kesehatan
maupuneksternal dengan lintas program dan lintas sektor, termasuk FKM
UI, bahkan sempat pula Kickbush mengadakan kunjungan lapangan ke
Bandung.
1
beberapa kali, untuk mematangkan persiapan konferensi jakarta. Sejak itu
khususnya Pusat Penyuluhan Kesehatan Depkes berupaya
mengembangkan konsep promosi kesehatan tersebut serta aplikasinya di
Indonesia.
2
Jadi, dapat disimpulkan dari kutipan tersebut diatas bahwa Promosi
Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk
mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial,
maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya,
kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya
(lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya).
3
mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan
yang bersumber daya masyarakat, sesuai social budaya setempat dan
didukung oleh kebijakakn public yang berwawasan kesehatan”. Hal
tersebut tertuang dalam keputusan Menteri Kesehatan No.
1114/Menkes/SK/VIII/2005. Definisi dari Kemenkes tersebut lebih
menggambarkan bahwa promosi kesehatan adalah gabungan antara
pendidikan kesehatan yang didukung oleh kebijakan public berwawasan
kesehatan, akrena disadari bahwa gabungan kedua upaya ini akan
memberdayakan masyarakat sehinga mampu mengontrol determinan-
determinan kesehatan.
4
6. Promosi kesehatan adalah juga pengorganisasian masyarakat (community
organization), pengembangan masyarakat (community development),
penggerakanmasyarakat (social mobilization), pemberdayaan masyarakat
(community empowerment), dll.
Pada aspek ini upaya pendidikan kesehatan mencakup tiga upaya atau
kegiatan, yakni:
5
sebagainya. Tujuan upaya promosi kesehatan pada aspek ini adalah
agar para penderita mampu mencegah penyakitnya menjadi lebih
parah.
1. Promosi Kesehatan.
5. Rehabilitasi (rehabilitation)
6
Perhatian utama dalam promosi kesehatan adalah mengetahui visi serta
misi yang jelas. Dalam konteks promosi kesehatan, visi merupakan sesuatu atau
apa yang ingin dicapai dalam promosi kesehatan sebagai salah satu bentuk
penunjang program-program kesehatan lainnya.Tentunya akan mudah dipahami
bahwa visi dari promosi kesehatan tidak akan terlepas dari koridor Undang-
Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 serta organisasi kesehatan dunia WHO.
Adapun visi dari promosi kesehatan adalah sebagai berikut :
Dalam mencapai visi dari promosi kesehatan diperlukan adanya suatu upaya
yang harus dilakukan dan lebih dikenal dengan istilah misi promosi kesehatan
merupakan upaya yang harus dilakukan dan mempunyai keterkaitan dalam
pencapaian suatu visi.
1. Advokasi (Advocation)
7
2. Menjembatani (Mediate)
3. Kemampuan/Keterampilan (Enable)
8
Sasaran sekunder dalam promosi kesehatan adalah tokoh-tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta orang-orang yang memiliki kaitan
serta berpengaruh penting dalam kegiatan promosi kesehatan, dengan harapan
setelah diberikan promosi kesehatan maka masyarakat tersebut akan dapat
kembali memberikan atau kembali menyampaikan promosi kesehatan pada
lingkungan masyarakat sekitarnya.
9
2. Promosi Kesehatan juga berarti upaya yang bersifat promotif
(peningkatan) sebagai perpaduan dari upaya preventif (pencegahan),
kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan) dalam rangkaian upaya
kesehatan yang komprehensif.
10
1. Pemberdayaan
2. Bina suasana
3. Advokasi
4. Kemitraan
11
1. Penyakit-penyakit menular yang mencakup tanda-tanda penyakit,
peenyebabnya, cara penularan, cara pencegahan komplikasi dan
sebagainya.
3. Imunisasi
4. Gizi
6. Kesehatan lingkungan
Metode dan teknik promosi kesehatan adalah cara dan alat bantu atau
teknologi dimana promosi kesehatan akan dilaksanakan untuk menjangkau
sasaran tersebut. Menggunaan metode dan alat bantu dalam pelaksanaan promosi
kesehatan biasanya tergantung pada besar kecilnya kelompok sasaran, pada
umumnya dibedakan menjadi:
2. Sasaran kelompok (kelompok kecil (10-15 orang) dan kelompok besar 15-
40 orang)). Pada umumnya menggunakan metode ceramah dibantu dengan
slide, video atau film. Sedangkan khusus untuk kelompok kecil, juga dapat
menggunakan metode diskusi kelompok, dan brainstorming (curah
12
pendapat) dengan menggunakan alat bantu slide, video, lembar balik dan
sebagainya. Sasaran kelompok khayalak ramai (massa), biasanya tidak
menggunakan metode langsung, tetapi menggunakan metode todak
langsung. misalnya melalui bincang-bincang atau diskusi panel di televisi
atau radio, penyebaran leaflet atau flyer, poster, spanduk, umbul-umbul
dan sebagainya. Sejalan dengan perkembangan masyarakat dan
kompleksitas problematika kesehatan, metode dan teknik promosi
kesehatan berkembang sangat pesat. Apabila pada awal perkembangannya,
metode yang lebih mengemuka adalah propaganda dengan kampanye,
namun kini berbagai metode promosi kesehatan melalui internet telah
berkembang pesat. Banyak ahli kesehatan masyarakat memiliki situs
jaringan (website) dan blog serta mengunggah (upload) gagasan dan
pesan-pesan kesehatan sehingga diketahui oleh komunitas pengguna
internet. Meskipun demikian, penggunaan berbagai metode dan teknik
tersebut harus berpedoman pada karakteristik kelompok sasaran. Metode
promosi kesehatan individual dilakukan melalui teknik komunikasi
langsung (dialog) antara sasaran dan petugas dengan komunikasi
interpersonal dan konseling. Komunikasi interpersonal adalah bentuk
interaksi antar manusia yang paling dasar, sebab pihak-pihak yang
berkomunikasi berperan sebagai pengirim sekaligus penerima. Umpan
balik secara langsung juga dimungkinkan. Dibanding metode penyuluhan
lainnya, komunikasi interpersonal adalah yang paling efektif, walaupun
paling membutuhkan waktu dan biaya.
13
3. Dimensi temporal (adanya pesan khusus yang sesuai dengan rangkaian
kejadian komunikasi). Adapun konseling adalah upaya membantu individu
sehingga mampu mengambil keputusan atas berbagai pilihan yang
tersedia.
14
Untuk meningkatkan derajat kesehatan melalui intervensi faktor
lingkungan adalah dengan memperbaiki lingkungan fisik (penyediaan
air bersih, perbaikan pembuangan tinja, air limbah, pembuangan
sampah, dan sebagainya). Peningkatan derajat kesehatan masyarakat
melalui intervensi pelayanan kesehatan adalah dengan perbaikan dan
peningkatan pelayanan kesehatan sehingga terjangkau oleh
masyarakat, baik terjangkau secara ekonomi maupun secara sosial
budaya.
15
Beberapa rangasangan yang mempengaruhi seseorang untuk
berperilaku, diantaranya :
16
K. Contoh Promosi Kesehatan
a. Tempat pendaftaran
17
2) Jenis pelayanan puskesmas
3) Denah poliklinik
b. Di Poliklinik
18
pasien untuk berperilaku sesuai yang dikehendaki agar penyakit
atau masalah kesehatan yang dideritanya segera diatasi.
19
e. Di Klinik khusus
20
Menghargai pasien/individu adalah syarat utama untuk
terjadinya hubungan yang baik dan terbuka caranya
dengan memberikan ucapan danbahasa tubuh yang
menghargai.
5) Memberikan keteladanan
21
2. Di luar lingkungan Puskesmas
1) Kunjungan rumah
2) Pemberdayaan berjenjang
22