Anda di halaman 1dari 11

POTENSI BAHAN ALAM SEBAGAI BAHAN AKTIF

KOSMETIK TABIR SURYA

Isriany Ismail

Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar

ABSTRAK

Radiasi UVmerupakan sumber utama kerusakan kulit. Ketika kulitterpapar sinar UV,
maka terjadi melanogenesis atau "Tanning", yang merupakan pertahanan utama kulit
terhadap kerusakan UV yang lebih lanjut yakni pembentukan radikal bebas yang berujung
kepada mutasi DNA dan terjadinya kanker kulit.Penggunaan tabir surya pada kulit dapat
mengubah cara tubuh bereaksi terhadap sinar matahari. Bahan aktif tabir surya ini dapat
diperoleh dari bahan alam, terutama jenis tabir surya kimia. Kosmetik tabir surya berbahan
dasar herbal harus mengandung satu atau lebih bahan tabir surya aktif yang bersifat
antioksidan untuk mencapai efek fotoproteksi yang baik. Banyak tersebar senyawa aktif tabir
surya pada tanaman, antara lain pada Luffa cylindrica, Portulaca oleracea, Terminalia
chebula, Piper longum, Aloe vera, Emblica officinalis, Crocus sativus, Peumus boldus,
Ocimum sanctum L. Kandungan bahan herbal alami seperti asam lemak tak jenuh, senyawa
fenolik,minyak hasil isolasi kecamba yang dikenal dapat menangkap radikal bebas, berefek
antioksidan, sertabeberapa darinya dapat menghambat generasi berikutnya dari radikal
bebas.

Kata kunci: tabir surya, antioksidan, radikal bebas

PENDAHULUAN
“Matahari adalah sumber kehidupan” Radiasi UV merupakan sumber
pernyataan ini tidak dapat dipungkiri utama kerusakan kulit karena pengaruh
mengingat berbagai proses kehidupan lingkungan terutama terhadap warna kulit
memerlukan sinar matahari dalam fakultatif (Facultative skin color; FSC),
tahapannya. Demikian pula pada yakni warna kulit yang dipengaruhi oleh
beberapa proses yang terjadi pada kulit sinar UV dan hormon. Ketika kulit terpapar
manusia, seperti pembentukan vitamin D, sinar UV, maka terjadi melanogenesis
warna kulit, dan lain-lain. Akan tetapi atau "Tanning", yang merupakan
dibalik keutamaan sinar matahari tersebut, pertahanan utama kulit terhadap
beberapa efek merugikan dapat timbul kerusakan UV yang lebih lanjut. Aktivitas
karena paparan sinar matahari (Ismail, kulit yang memproduksi warna gelap saat
2014). terpapar sinar matahari adalah merupakan

JF UINAM Vol.1 No.1 2013 45


efek pelindung bagi inti sel agar tidak potensi bahan hayati yang mengandung
terjadi mutasi DNA dan terjadi kanker kulit. bahan aktif tabir surya.
(Draelos, 2006; Abdulmajed, 2013).
Meskipun kulit kecokelatan dianggap Sinar UV Matahari dan Efeknya Pada
indah oleh banyak orang di Eropa, tetapi Kulit
di banyak negara Asia tanning tidak Sinar UV yang mencapai permukaan
menjadi kebiasaan dan kulit bumi dapat dibagi menjadi UVB (290-
berwarna lebih cerah lebih disukai. Selain 320nm) dan UVA (320-400nm). UVA
itu, gangguan pigmentasi seperti melasma dapat dibagi lagi menjadi UVA I (340-400
dan lentigossurya sangat tidak diinginkan nm) atau UVA jauh dan UVA II (320-340
(Anonim, 2006). nm) atau UVA dekat.
Penggunaan tabir surya pada kulit
dapat mengubah cara tubuh bereaksi Cahaya Ultraviolet danWarna Kulit
terhadap sinar matahari. Di satu sisi, Aktivitas kulit yang memproduksi
produk tabir surya yang diaplikasikan pada warna gelap saat terpapar sinar matahari
kulit dapat menjaga dan melindungi adalah merupakan efek pelindung bagi inti
kesehatan. Pada umumnya, ada duajenis sel agar tidak terjadi mutasi DNA dan
produktabir suryayang diakui yakni tabir terjadi kanker kulit (Baumann, 2009).
surya fisika dan kimia. Bahan aktif tabir Tanning atau penyamakan adalah
surya ini dapat diperoleh dari bahan alam, penggelapan kulit yang terjadi ketika
terutama jenis tabir surya kimia. radiasi Uv memberikan sinyal
Kosmetik tabir surya berbahan positifuntukmenghasilkanmelaninepiderma
dasar herbal harus mengandung satu atau l. Setelah paparan sinar UV A, kulit akan
lebih bahan tabir surya aktif yang bersifat menjadi gelap dengan memicu reaksi
antioksidan untuk mencapai efek oksidasi melanin yang ada. Efek ini
fotoproteksi yang baik (Walters,2002; muncul dalam beberapa menit setelah
Amnuaikit, 2013). Konsep komplementer terpapar UV A dan berlangsung selama
atau obat alternatif semakin diterima sekitar 6 sampai 8 jam (Bernerd, 2003;
secara luas seiring dengan meningkatnya Costin, 2007; Draelos, 2006)
minat terhadap penggunaan obat herbal Sinar UV B dan UV A terlibat dalam
(Barel, 2001). Saat ini, peran obat herbal, proses tanning. Hal ini terlihat 2 sampai 3
produk herbal, dan senyawa fitokimia hari setelah paparan dan berlangsung
tertentu dalam mengontrol penuaan telah selama sekitar 10 sampai 14
dibuktikan. Hal ini didukung dengan hari. Paparan sinar UV A dan UV B
menyebabkan aktivitas enzim tirosinase

JF UINAM Vol.1 No.1 2013 46


dan jumlah melanosit yang aktif lesi biasanya 1 cm. Lentigos surya lebih
memproduksi melanin meningkat. Selain sering terjadi pada pria daripada wanita,
itu, transfer melanosome dari melanosit ke sebagai lawan ephelides (bintik-bintik),
keratinosit juga meningkat. Peningkatan yang dilaporkan lebih umum pada wanita.
jumlah melanin ini berfungsi melindungi Wajah dan punggung tangan adalah
kulit terhadap kerusakan UV lebih lanjut daerah khas yang paling terpengaruh. Lesi
dengan perlindungan butiran melanin ini jarang terlihat di antara pasien yang
di sekitar inti sel dan menyerap foton UV lebih muda dari 50 tahun. Oleh karena itu,
serta radikal bebas yang dihasilkan UV juga telah disebut " lentigos pikun.
sebelum mereka dapat bereaksi dengan Sebenarnya bukan usia yang menjadi
DNA dan komponen seluler penting faktor penyebab, tetapi matahari. Namun.
lainnya (Bernerd, 2003; Costin, 2007; lesi ini tidak terjadi pada kulit yang
Draelos, 2006) terlindungi dari sinar matahari, bahkan
Melasma pada orang tua. Lentigos surya, ephelides,
Melasma dikenal pula sebagai dan lentigos simpleks sulit dibedakan satu
chloasma atau "Topeng kehamilan”, suatu sama lainnya. Secara bersama-sama,
kondisi yang paling umum terjadi pada jenis lesi ini merupakan faktor risiko yang
wanita hamil atau wanita usia subur. Ini signifikan terhadap kejadian melanoma
adalah gangguan kronis yang bisa dan karsinoma sel basal(Bernerd, 2003;
membuat frustasi pasien dan dokter Costin, 2007; Draelos, 2006)
karena sangat sulit untuk diobati. Daerah Photoaging
melasma berbentuk tidak teratur, tetapi Pengetahuan ilmiahyang lebih luas
tampak sangat jelas berupa daerah dan kemajuan teknologi memungkinkan
dengan bercak abu gelap dengan kita untuk mengontrol manifestasi fisik
pigmentasi coklat, biasanya terlihat di atas penuaan. Sementara itu, telah banyak
bibir, hidung, pipi, dagu, dahi, dan, orang menjadi sadar akan faktor eksternal
kadang-kadang, leher (Bernerd, 2003; yang terlibat dalam proses penuaan dini.
Costin, 2007; Draelos, 2006) Sejak akhir abad ke-19 telah diyakini
Lentigos Surya bahwa sinar matahari memberikan
Hampir 90% dari pasien usia lanjut kontribusi dalam menyebabkan efek
memiliki satu lentigos surya atau lebih. penuaan dini, sehingga perlu pemahaman
Seperti namanya menunjukkan bahwa mendalam untuk meyakinkan orang-orang
matahari adalah pelakunya, kondisi terhadap bahayayang ditimbulkan oleh
lentigos, baik akut atau kronis terkait paparan sinar matahari (Bernerd, 2003;
dengan munculnya makula coklat. Ukuran Costin, 2007; Draelos, 2006)

JF UINAM Vol.1 No.1 2013 47


Bahan Tabir Surya Alami 2. Portulaca oleracea(Sanja 2009)
Beberapa bahan fotoprotektif yang Portulaca oleracea adalah tanaman
penting termasuk sejumlah konstituen berair tahunan dari keluarga
sering tergabung dalam basis krim dengan Portulacaceae yang tingginya dapat
konsentrasi berbeda dan digunakan mencapai 40 cm. Tanaman ini ditemukan
sebagai kosmetik tabir surya herbal (Shao, di seluruh wilayah India dan Timur
Yun., 2014)Pada umumnya, bahan tabir Tengah, tetapi secara alami di tempat lain
surya kimia diharapkan dapat berefek dan di beberapa daerah dianggap gulma
mengabsorpsi sinar UV dan lebih jauh invasif. Seluruh tanaman dianggap
dapat berfungsi sebagai antioksidan dan antiphlogistik (dapat menyerap panas),
pengikat radikal bebas (Ismail, 2014). bakterisida, antidiabetes, anaphrodisiaka
Tanaman dengan sifat-sifat fotoproteksi (berlawanan dengan afrodisiak), emolien,
adalah sebagai berikut: calmative, diuretik, dan bahan penyegar.
1. Luffa cylindrica (Mishra, et.al, 2011) Sanja et al (2009) telah membuktikan
L. cylindrica (Linn) M. Roem adalah aktivitas antioksidan ekstrak metanol
tanaman pemanjat yang ramping, batang menggunakan metode antara lain
sedikit berbulu dengan sedikit mengerut. pengikatan radikal bebas DPPH,
Biji-biji L. cylindrica berisi minyak dari jenis pengurangan estimasi daya dengan
asam lemak tak jenuh seperti asam lemak FeCl 3 , radikal bebas oksida nitrat, aktivitas
stearat dan asam linoleat. Telah pengikatan super oksida. Ekstrak ini
dilaporkan bahwa secara alami asam memiliki kecenderungan untuk
lemak tak jenuh dan senyawa fenolik menangkap radikal bebas yang terlibat
dapat mengikat radikal bebas. Dalam dalam proses penuaan dan kulit keriput,
sebuah studi oleh Yoganandam et al., sehingga dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa minyak hasil isolasi memberikan beberapa tindakan
dari kecambah tanaman tidak hanya fotoprotektif.
mengikat radikal tetapi juga menghambat
generasi berikutnya dari radikal bebas.

Gambar 2. Portulaca oleracea

Gambar 1. Luffa cylindrica

JF UINAM Vol.1 No.1 2013 48


3. Terminalia chebula (Mishra, et.al, 2011)
Terminalia chebula disebut juga
Harde dari family Combretaceae.
Sekarang umum digunakan di banyak
preparat Ayurveda sebagai pencahar,
diuretik, dan kardiotonik, serta pada
beberapa sediaan suplemen kesehatan.
Gambar 4. Piper longum
Kandungan kimianya termasuk asam
askorbat, asam galat, dan asam ellagit
yang sudah dikenal dapat menangkap
5. Aloe vera(Mishra, et.al, 2011)
radikal bebas.
Daun lidah buaya (A. barbadensis)
Family Liliaceace adalah sumber gel lidah
buaya. Gel tidak termasuk dalam getah
Aloe vera, yang berisi antrakuinon. Gel
Aloe vera banyak digunakan dalam
kosmetik dan sediaan mandi untuk efek
melembabkan dan merevitalisasi. Seluruh
Gambar 3. Terminalia chebula
daun lidah buaya diketahui dapat
4. Piper longum (Mishra, et.al, 2011) membantu perbaikan sel maupun
Piper longum L. dari family pencernaan, asimilasi makanan, vitamin,
Piperaceae umumnya ditemukan di mineral dan nutrisi penting lainnya yang
Indonesia, India, dan Filipina. Tanaman ini mengarah ke peremajaan kulit. Gel segar,
memiliki buah yang membentuk struktur jus, atau formulasi produk telah digunakan
panjang sekitar 4 cm dengan diameter 6 untuk tujuan medis, kosmetik, dan untuk
mm. Buah lada mengandung 1-2,5% meningkatkan kesehatan secara umum.
minyak atsiri, 5 - 95% kristal alkaloid
piperin danpiperettine, serta resin. Ekstrak
piperin dari tanaman ini telah digunakan
sebagai bahan dalam formulasi Ayurveda
karena potensi antioksidannya telah
terbukti baik secara in vitro dan in vivo
pada tikus. Karena sifat antioksidannya,
piperin digunakan secara topikal dalam Gambar 5. Aloe vera
basis krim untuk mengobati penyakit kulit
terbakar (sunburn).

JF UINAM Vol.1 No.1 2013 49


6. Emblica officinalis (Mishra, et.al, 7. Crocus sativus (Salomi MJ, 1991)
2011) Saffron (nama lain: kuma-kuma,
Emblica officinalis Gaertn. umumnya safran) merupakan stigma kering dari
dikenal sebagai amla, merupakan sumber tanaman Crocus sativus L populer
makanan yang kaya vitamin C, mineral, digunakan sebagai bumbu dan pewarna
dan asam amino. Tanaman ini juga makanan tradisional. Juga digunakan
mengandung berbagai senyawa fenolik. untuk pengobatan banyak penyakit
Ekstrak amla diketahui menunjukkan termasuk tumor. Kandungan kimia saffron
aktivitas antioksidan kuat dan dapat antara lain zat warna karotenoid, crocin,
digunakan untuk memberikan dan crocetin; aldehida monoterpene
perlindungan bagi fibroblast dermal picrocrocin dan saffranol. Salomi et al
manusia terhadap stres oksidatif dan oleh (1991) telah melaporkan aktivitas anti-
karena itu diasumsikan berguna untuk promote dan non-mutagenik ekstrak
perawatan alami kulit. Telah dilaporkan saffron. Telah dilaporkan pula bahwa
bahwa ekstrak amla memiliki efek pada crocins dapat melindungi dari efek
fibroblas kulit manusia, terutama pada samping senyawa hepatocarcinogenic dan
produksi prokolagen dan matriks bahwa crocetin yakni derivat
metalloproteinase (MMP). Ekstrak air dari deglycosylated crocin dapat menghambat
serbuk kering amla mengandung asam sintesis asam nukleat intraseluler. Efek
askorbat 2% dan polifenol 29,4% anti kanker dari sediaan infusa saffron
termasuk asam galat dan elaeocarpusin. yang diberikan secara oral, telah
Ekstrak amla meningkatkan aktivitas dievaluasi menggunakan model dua tahap
mitokondria dari fibroblas kulit manusia karsinogenesis kulit tikus dan terbukti
dan merangsang produksi prokolagen. bahwa saffron berperan sebagai pelindung
Oleh karena itu, amla telah digunakan terhadap paparan karsinogenik yang
untuk pengobatan kulit sejak zaman kuno dikaitkan dengan aksi fisiologis saffron
karena potensi mitigasi-nya serta aplikasi pada proses detoksifikasi dan ini
terapi dan kosmetik. membuktikan bahwa saffron dapat
mencegah karsinogenesis kulit yang
disebabkan oleh senyawa kimia pada tikus
putih Swiss.
8. Peumus boldus Molina(Mishra, et.al,
2011)

Gambar 6. Emblica officinalis

JF UINAM Vol.1 No.1 2013 50


photo-unstable ketika diiradiasi pada
panjang gelombang hingga 300 nm dan
menampilkan efek fotoprotektor terhadap
Saffran UV-B, baik in vitro dan in vivo pada
mencit. Efek fotoprotektor itu dibuktikan
dengan mencegah peningkatan induksi
UV pada suhu kulit hewan ini. Telah diteliti
oleh Rancan et al. (2001) sifat fotoproteksi
Gambar 7. Crocus sativus boldin pada manusia dan menemukan

Peumus boldus adalah keluarga bahwa penggunaan boldin (25 mM) pada

Monimiaceae (pohon yang daunnya area 12 cm2 di punggung relawan dapat

secara tradisional digunakan sebagai obat melindungi kulit mereka terhadap

rakyat) kini secara luas diakui sebagai pembentukan eritema dengan hasil yang

obat herbal dalam sejumlah Farmakope. sedikit lebih rendah daripada cream tabir

Daunnya kaya dengan beberapa aporfin- surya komersial [Nivea sun spray LSF -5]

mirip alkaloid, di antaranya boldin, yang yang memiliki Faktor proteksi UV

merupakan satu dari yang paling banyak.


Penelitian yang dilakukan selama awal 9. Ocimum sanctum L(Juliandri, 2014)

1990-an menyatakan bahwa boldin adalah Telah dilaporkan bahwa ekstrak

salah satu antioksidan alami yang paling


ampuh. Tindakan farmakologis yang
timbul dari sifat antioksidan, termasuk efek
cytoprotective, anti-tumor, antiinflamasi,
anti-diabetes dan efek antiatherogenic;
senyawa ini juga menunjukkan beberapa
efek yang tampaknya tidak terkait dengan
aktivitas antioksidan, misalnya efek
vasorelaxing, anti-trypanocidal, imun dan
Gambar 8. Peumus boldus
neuro-modulator, cholagogic dan/atau daun kemangi (Ocimum sanctum L) yang
efek choleretic. disari menggunakan pelarut etanol 96%
Melalui percobaan yang dilakukan dapat mengabsorpsi sinar UVB. Ekstrak
pada boldin, telah terbukti bahwa boldin daun kemangi konsentrasi 0,01% memiliki
memiliki sifat UV-filter yang relevan nilai SPF 2,84; konsentrasi ekstrak 0,02%
dengan aksi fotoprotektif. Bahkan, Hidalgo memiliki nilai SPF 5,67 dan konsentrasi
et al menunjukkan bahwa boldin menjadi ekstrak 0,03% memiliki nilai SPF 8,58.

JF UINAM Vol.1 No.1 2013 51


Penentuan nilai SPF (Sun Protecting (Apel)
Citrus limon
Factor) sediaan krim ekstrak daun Buah Ascorbic acid
(Lemon)
kemangi dengan konsentrasi ekstrak Butyrospermum
Buah Stearic and oleic acids
0,03% memiliki nilai SPF 5,21; parkii
Anthemis nobilis
konsentrasi ekstrak 0,06% memiliki nilai
) 2-methyl butanoic acid
Daun
SPF 5,94; dan konsentrasi ekstrak (Roman ester
Camomile)
0,12% memiliki nilai SPF 8,97.
Actostaphylos Hydroquinone mono -
uva-ursi Daun -glucoside,myricetin,
(Bearberry) quercetin
Helianthus
annuus
Bunga Vitamin E
(Bunga
matahari)
VitaminB5,Potassium,
Punica granatum
Buah polyphenols and
(Delima)
Vitamin C
Vitamin A,
Daucus carota
Akar Sitosterol,Laserine,
Gambar 11. Ocimum sanctum (Wortel)
Epilaserine
Brassica
Vitamin C, indole-3-
oleracea Daun
carbinol
(Kubis)
Curcuma longa
Ada beberapa tanaman dengan Rhizoma Curcumin, Zingiberine
(Kunyit)
potensi antioksidan yang umumnya Annona Liriodenine,
Buah dan
digunakan dalam diet umum dan mungkin squamosa moupinamide, _ –
biji
(Srikaya) Pinene
berperan dalam mengobati kondisi terkait Homocysteine, allicin
Allium sativum
radikal bebas yang dihasilkan seperti Umbi (diallyl thiousulfinate
(Bawang putih )
or diallyl disulfide)
sunburn, keriput, dan penuaan. Beberapa
Glycyrrhiza
Tanaman ini tercantum dalam Tabel 1. Glycyrrhetinic acid,
glabra Akar
Stearyl glyryrrhetinate
Tabel 1. Tanaman Dengan Aktivitas (akar manis)
Ginkgolides and
Antioksidan (Mishra, et.al, 2011) Ginkgo biloba Daun
Bilobalide
Bagian
Nama Tanaman yang Senyawa aktif
digunakan Sejumlah produsen kosmetik
Solanum
memasukkan beberapa senyawa
lycopersicum Buah Lycopene
(Tomat)
antioksidan alami ke dalam formulasi
Camellia kosmetik. Beberapa contohnya tercantum
Epigallocatechin
sinensis Daun
gallate dalam Tabel 2.
(Teh hijau)
Malus domestica Buah Quercetin, Epicatechin

JF UINAM Vol.1 No.1 2013 52


Tabel 2. Produk Kosmetik Dengan

Antioksidan Alami(Mishra, et.al, 2011)

PENUTUP
Beberapa kandungan dan efek KEPUSTAKAAN
senyawa dari bahan alami herbal yang
potensial sebagai bahan aktif tabir surya Abdulmajed, Hind. (2013), Skin
anatara lain adalah: Cancer:Principles And Practice Of
Cancer Prevention And Control,
a. Asam lemak tak jenuh dan senyawa Redhwan Ahmed Al-Naggar
fenolik dapat mengikat radikal bebas, (editor), Published by OMICS
Group eBooks, 731 Gull Ave,
b. minyak hasil isolasi kecambah Foster City, USA.
tanaman yang dapat mengikat radikal Amnuaikit Thanaporn and Boonme
dan menghambat generasi berikutnya Prapaporn, (2013), Formulation
And Characterization Of
dari radikal bebas. Sunscreen Creams With
c. aktivitas antioksidan, aktivitas Synergistic Efficacy On SPF By
Combination Of UV Filters, Journal
pengikatan super oksida. of Applied Pharmaceutical Science
d. Kandungan asam askorbat, asam Vol. 3 (08), pp. 001-005, available
online
galat, dan asam ellagit yang dikenal at http://www.japsonline.com.
dapat menangkap radikal bebas.

JF UINAM Vol.1 No.1 2013 53


Anonim, 2006, The Sun, UV, and You: A Cosmetic, Marcel Dekker, Inc. New
Guide to SunWise Behaviour, US York.
Environmental Protection, available
Golmohammadzadeh Shiva, Imani,
online at: www.epa.gov/sunwise
Fatemeh, Hosseinzadeh, Hossein,
Barel, André O., Paye, Marc, Maibach, Jaafari, Mahmoud Reza, (2011),
Howard I.(ed), (2001), Handbook Preparation, Characterization and
of Cosmetic Science and Evaluation of Sun Protective and
Technology, Marcel Dekker, Inc., Moisturizing Effects of
New York. Nanoliposomes Containing
Safranal, Iranian Journal of Basic
Baumann, Leslie, MD., and Saghari,
Medical Sciences Vol. 14, No. 6,
Sogol, MD. (2009), Basic Science
Nov-Dec 2011, 521-533.
of the Epidermis; in Cosmetic
Dermatology Principles And Ismail, Isriany, (2014), Desain Sediaan
Practice, Second Edition, The Tabir Surya, Alauddin University
McGraw-Hill Companies, Inc., New Press, Makassar.
York.
Juliandri, Ismail, Isriany. (2014), Formulasi
Bernerd, Françoise, Vioux, Corinne, Dan Penentuan Nilai SPF (Sun
Lejeune, François, Asselineau, Protecting Factor) Sediaan Krim
Daniel, (2003), Investigative Tabir Surya Ekstrak Etanol Daun
Report:The Sun Protection Factor Kemangi (Ocimum Sanctum L.),
(SPF) Inadequately Defines Broad Skripsi, Jurusan Farmasi Fakultas
Spectrum Photoprotection: Ilmu Kesehatan UIN Alauddin,
Demonstration Using Skin Makassar.
Reconstructed In Vitro Exposed To
Mishra, AK., Mishra, A., and
UVA, UVB Or UV-Solar Simulated
Chattopadhyay, P (2011), Herbal
Radiation, Eur J Dermatol vol. 13,
Cosmeceuticals for
n. 3, May–June p.: 242–9.
Photoprotection from Ultraviolet B
Costin, Gertrude-E.,and Vincent J. Radiation, A Review, Tropical
Hearing, (2007 ), Human skin Journal of Pharmaceutical
pigmentation: melanocytes Research Vol. 10 (3): 351-360,
modulate skin color in response to Faculty of Pharmacy, University of
stress, The FASEB Journal. Benin, Benin City, Nigeria,
21,p.976–994. available online
at http://www.tjpr.org.
Draelos, Zoe D. And Thaman, Lauren
A.,(ed), (2006), Cosmetic Murad Alam, MD, Ashish C. Bhatia, MD,
Formulation of Skin Care Products, FAAD, Roopal V. Kundu, MD,
Taylor &Francis, New York Simon S. Yoo, MD, Henry Hin-Lee
Chan, MD, (2009), Cosmetic
Dutra, E. A., Oliveira, D. A. G. C.,
Dermatology For Skin Of Color,
Hackmann, E. R. M. Kedor,
The McGraw-Hill Companies, Inc,
Santoro, M. I. R. M., (2004),
New York.
Determination Of Sun Protection
Factor (SPF) Of Sunscreens By Rancan F, Rosan S, Boehm K, Fernandez
Ultraviolet Spectrophotometry, E, Hidalgo ME, Quihot W, Rubio C,
Brazilian Journal of Pharmaceutical Boehm F, Piazena H, Oltmanns U.,
Sciences vol. 40, n. 3, jul, p.381- (2002), Protection against UVB
385. irradiation by natural filters
extracted from lichens, J.
Elsner Peter and Maibach Howard I.,
Photochem. Photobiol., v. 68: 133–
(2000), Cosmeceuticals:Drugs vs
139.

JF UINAM Vol.1 No.1 2013 54


Salomi MJ, Nair SC, Panikkar KR. (1991),
Inhibitory effects of Nigela sativa
and saffron (Crocus sativus) on
chemical carcinogenesis in mice.
Nutr. Cancer, v.16: 67-72.
Sanja SD, Sheth NR, Patel NK, Patel D,
Patel B.(2009), Characterization
and evaluation of antioxidant
activity of Portulaca oleracea,
Intern J. Pharm & Pharmaceutical
Sci., v.1(1): 5-10.
Schueller ,Randy and Romanowski, Perry.
(ed),(2001), Multifunctional
Cosmetics, Marcel Dekker, Inc.
New York.
Shao, Yun., dan Bartholomey, Ed., (2014),
Formulating Natural Sunscreen,
Kobo Product, available
at: www.koboproduct.com.
Stanley B. Levy. (2009), UV Filters :
Handbook Of Cosmetic Science
And Technology, 3rd ed, edited by
Andre´ O. Barel, Marc Paye,
Howard I. Maibach, Informa
Healthcare USA, Inc., New York
Walters,Kenneth A.(2002), Dermatological
and Transdermal Formulation,
Marcel Dekker, Inc

JF UINAM Vol.1 No.1 2013 55

Anda mungkin juga menyukai