Anda di halaman 1dari 6

 

MOVIE ASSIGNMENT  
BUSINESS LAW CLASS - BLEMBA 64B - SYNDICATE 2 

Case Study from  


The Social Network Film 
___ 

By  

M. Gilang Aria (​29120493) 

Yocky Tegar Herdiansyah ( ​29120557 ) 

Rina Susanti Chen ​(29120630) 

SUMMARY 
Pada  malam  musim  gugur  tahun  2003,  Mark  Zuckerberg  seorang  mahasiswa  jenius  dari 
Universitas  Harvard  diputuskan  oleh  kekasihnya  yang  kemudian  menginspirasinya  untuk 
membuat  sebuah  situs  kampus  bernama  Facemash.  Walaupun  situs  ini  membuatnya 
mendapatkan  hukuman  masa  percobaan  akademis  selama  6  bulan,  tetapi  ini  menjadi  awal 
mula  terbentuknya  situs  jejaring  sosial  yang  kini  sudah  sangat  terkenal  bernama  Facebook. 
Hanya  butuh  waktu  enam  tahun,  situs  ini  sudah  meraup  500  juta  pengguna  dengan  valuasi 
bernilai  $25  miliar.  Meski  demikian,  dibalik  kesuksesan  yang  diraihnya  ini  mengarah  pada 
komplikasi  pribadi dan hukum. Ada beberapa topik mengenai etika dan bisnis hukum yang bisa 
diangkat  dari  film  ini  yang  sangat  menarik  untuk  menjadi  bahan  riset  kami.  Misalnya,  kasus 
Mark  dengan  si  kembar  Cameron  dan  Tyler  Winklevoss  yang  menuntut  Facebook  karena 
dianggap  mencuri  ide  sebagai  kekayaan  intelektual,  mereka  mengklaim  sudah  lebih  dahulu 
membuat  situs  serupa  bernama  HarvardConnection.  Lalu  ada  juga  kasus  dari  Eduardo  Saverin 
yang  merupakan  CFO  dari  perusahaan  ini  yang  sempat berselisih pendapat tentang keputusan 
bisnis  yang  diambil  perusahaan.  Hal  ini  membuatnya  nekat  membekukan  rekening  bank 
perusahaan  hingga  terjadi  sengketa  pembagian  saham  miliknya  dari  34%  menjadi  0,03% 
karena adanya kesepakatan dengan investor baru.  

 
 

  2 

Background/ general knowledge of the specific industry showcased in the 


movie 

Facebook  didirikan  pada  tanggal  28  Oktober  2003  yang  didirikan  oleh  mahasiswa  Harvard 
bernama  Mark  Zuckenberg  bersama  rekannya  Eduardo  Saverin  (pebisnis),  Dustin  Moskovitz 
(programer),  Andrew  McCollum  (seniman  grafis),  dan  Chris  Hughes.  Facebook  adalah  media 
jejaring  sosial  yang  memungkinkan  pengguna  dapat  membuat  profil  dilengkapi  foto,  daftar 
ketertarikan  pribadi,  informasi  kontak,  dan  informasi  pribadi  lain.  Pengguna  dapat 
berkomunikasi  dengan  teman  dan  pengguna  lain  melalui  pesan  pribadi  atau  umum  dan  fitur 
obrolan.  Mereka  juga  dapat  membuat  dan  bergabung  dengan  forum  grup  yang  mempunyai 
ketertarikan yang sama antar pengguna. 

Perlu  diketahui,  bahwa  kebanyakan  perusahaan  teknologi  memungkinkan  mendapatkan 


pendanaan  walaupun  perusahaan  tersebut  masih  awal  dibentuk  atau  biasa  disebut  ​Start-up​, 
dimana  suatu  rintisan  memungkinkan  belum  memiliki  laba  namun  bisa  memiliki  valuasi  dari 
banyaknya  jumlah  ​user  dan  bisnis  model  yang  jelas.  Begitu  juga  yang  didapatkan  oleh 
Facebook  yang  resmi  berbentuk  badan  hukum  pada  2004  setelah  mendapat  investasi  pertama 
(seed funding) ​dari ​co-founder ​PayPal bernama Peter Thiel sebesar $500.000.  

Pada  24  Oktober  2007,  Microsoft  mengumumkan  bahwa  mereka  telah  membeli  1,6%  saham 
Facebook senilai $240 juta, sehingga memberikan Facebook nilai sebesar $15 miliar. Pembelian 
oleh  Microsoft  ini  meliputi  hak  mereka  untuk  menempatkan  iklan  internasional  di  Facebook. 
Bulan  November  2010,  menurut  SecondMarket  Inc.,  sebuah  bursa  saham  perusahaan  swasta, 
nilai  Facebook  mencapai  $41  miliar  dan  menjadi  perusahaan  web terbesar ketiga di AS setelah 
Google dan Amazon. 

Facebook,  Inc.  akhirnya  IPO  pada  tanggal  17  Mei  2012  dengan  harga  saham  awal  $38  per 
lembar,  sehingga nilai perusahaan mencapai $104 miliar, nilai perusahaan umum baru terbesar 
sepanjang  sejarah.  IPO  ini  berhasil  menggalang  $16  miliar  dan  menjadikan  IPO  ini  yang 
terbesar  ketiga  dalam  sejarah  Amerika  Serikat.  Selain  itu,  diketahui  Facebook  membeli 
Instagram  seharga  1  miliar  dolar  AS  pada  tahun  2012  dalam  kesepakatan  yang  disetujui  oleh 
FTC  pada  saat  itu  dengan  suara  5-0.  Kala  itu,  belum  banyak  orang  yang  menggunakan 
Instagram.  Terakhir  Facebook  membeli  WhatsApp  pada  tahun  2014  dengan  harga  sekitar  22 
miliar dolar AS. 
 

  3 

Business law vs ethics discussion/analysis (relate to one or more of our 


in-class session/lecture) 

1.  ​Saham  Eduardo  Saverin  yang  diturunkan  dari  34%  menjadi  0.3%  melalui  kontrak  yang  Ia 
tandatangani​ (Legal, Unethical) 

Terdapat  beberapa  prinsip  dalam  membuat  kontrak,  yaitu  prinsip  kebebasan  berkontrak, 
prinsip  itikad  baik,  prinsip  konsensualisme,  dan  prinsip  kepribadian.  Kontrak  antara  Saverin 
dan  Facebook  seharusnya  sudah  memenuhi  semua  prinsip  tersebut.  Dalam  hal  ini  kami 
menyimpulkan  bahwa kontrak tersebut legal karena tidak ada pelanggaran  yang mana kontrak 
tersebut  dilakukan  secara  tertulis  sehingga  mudah  untuk  dibuktikan  keasliannya,  sudah 
disepakati  oleh  para  pihak  (termasuk  Eduardo  Saverin)  tanpa  adanya  paksaan,  dan 
ditandatangani  oleh  para  pihak.  Sedangkan  dari  aspek  etika  bisnis,  hal  ini  menjadi  tidak  etis 
ketika  terdapat  klausul-klausul  dalam  kontrak yan dapat merugikan Saverin sebagai salah satu 
pihak  dalam  kontrak  dan  menguntungkan  pihak  lainnya.  Terlebih  lagi  klausul-klasul  tersebut 
ada tanpa meminta konfirmasi dan pendapat dari Saverin. 
 

  4 

2.  ​Salah  satu  BOD  Facebook,  Sean mengonsumsi narkoba saat pesta dan tertangkap oleh polisi 


(Illegal, Unecthical) 

Konsumsi  atau  penyalahgunaan  narkotika  sangat  jelas  merupakan  hal  yang  ilegal  dan  tidak 
etis.  Hal  ini  dilarang  dalam  UU  No  35  Tahun  2009  mengatur  peredaran  dan  penggunaan 
narkotika  dan  zat  psikotropika  lainnya.  Dengan  mengkonsumsi  narkoba,  Sean  tidak  hanya 
melanggar  hukum  yang  berlaku  di  Indonesia,  tetapi  juga  membahayakan  reputasi  dan  nama 
baik  perusahaan.  Sebagai  salah  satu  BOD  di  perusahaan  ternama,  sudah  hal  lumrah  Ia  akan 
menjadi  perhatian  publik.  Tindakan  Sean  yang  mengkonsumsi  narkoba  dan  tertangkap 
menjadi  tidak  etis  dilihat  dari  aspek  etika  bisnis  karena  dapat  membahayakan  reputasi 
perusahaan dan merugikan perusahaan. 

3.  Z
​ uckerberg  meretas  jaringan  Harvard  untuk  mengambil  data  pribadi  mahasiswa  dan 

menggunakannya di aplikasi Facemash yang Ia buat​ (Illegal, Unethical) 

Zuckerberg  yang  melakukan  peretasan  ke  jaringan  Harvard  dan  mengambil  data  pribadi 
mahasiswa  tanpa  izin  untuk  kemudian  digunakan  dalam  aplikasi  yang  dibuatnya  melanggar 
UU  No  11  Tahun  2008  tentang ITE. Hal ini tentunya illegal jika dilihat dari aspek business law. 
Selain  ilegal,  hal  tersebut  juga  tidak  etis  dilakukan  karena  penggunaan  data  (foto)  pada 
aplikasi  tersebut  dilakukan  tanpa  seizin  pemilik  foto.  Penggunaan  data  pribadi  tanpa  seizin 
pemiliknya  tentu  melanggar  etika  karena  tidak  semua  pemilik  data  pribadi  tersebut  bersedia 
datanya digunakan untuk keperluan lain yang dapat menimbulkan kerugian. 

4.  ​Zuckerberg  mencuri  ide  milik  Tyler  dan  Cameron  Winklevoss  untuk  membuat  situs  yang 
bernama  Harvard  Connection,  dan  mengimplementasikannya  dengan  merk  dagang  yang 
berbeda, yaitu Facebook ​(Legal, Unethical) 

Berdasarkan  yang kami pahami, bahwa tidak ada perjanjian tertulis berupa kontrak/MoU/letter 
of  intent/Letter  of  comfot  antara  Mark  Zuckerberg  dengan  Tyler  dan  Cameron  Winklevoss 
dalam  kerja  sama  untuk  membuat  situs  Harvard  Connection.  Oleh  karena  itu,  ide  yang 
digunakan  oleh  Zuckerberg  dan  diimplementasikan  melalui  ​coding  ​yang  Ia  buat  merupakan 
hal  yang  legal  bila  dilihat  dari  aspek  business  law  karena  hanya  ide  yang  ia  curi,  bukan 
pengimplementasiannya.  Hal  ini  tertuang  pada  UU  No  28  Tahun  2014,  khususnya  pada  pasal 
41  yang  menyebutkan  bahwa  ide  merupakan  hasil  karya  yang  tidak  dilindungi  oleh  hak  cipta. 
Meskipun  apabila  dilihat  dari  sisi  business  ethics, hal ini menjadi tidak etis karena Zuckerberg 
melanggar  komitmen  (yang  tidak  tertuang  dalam  kontrak)  untuk  bekerja  sama  dengan 
Winklevoss bersaudara, juga mencuri ide tersebut untuk kepentingan pribadinya. 
 

  5 

5.  P
​ embuatan  kontrak  oleh  Pengacara/Notaris  yang  terkesan  tidak  adil  dan  hanya 

menguntungkan sebagian Pihak​ (Legal, Unethical) 

Berhubungan  dengan  poin  1  bahwa  Saverin  sebagai  salah  satu  pihak  dalam  kontrak  merasa 
dirugikan  melalui  beberapa  klausul  dalam  kontrak  tersebut  yang  memungkinan  sahamnya 
dicarikan  hingga  0.3%,  sedangkan  klausul  tersebut  tidak  ada  di  kontrak  pemegang  saham 
lainnya.  Hal  ini  dalam  sisi  business  law  bersifat  legal  karena  terjadinya  kesepakatan  antar 
semua  pihak  dalam  kontrak,  termasuk  Saverin  yang  secara  tidak  teliti  menandatangani 
kontrak  tersebut  tanpa  mempelajarinya  terlebih  dahulu.  Namun,  hal  ini  menjadi  tidak  etis 
karena  adanya  ketidak  adilan  dalam  hal  berbisnis,  dimana  dengan  sengaja  membuat  klausul 
yang dapat merugikan salah satu pihak dan menguntungkan sebagian pihak. 

Lesson Learned 

1. Perjanjian mengenai kepemilikan kekayaan intelektual harus secara tertulis 

Dalam  UU  Nomor  28  tahun  2014  tentang  hak  cipta,  pada  pasal  41  menyebutkan  bahwa  hasil 
karya  yang  tidak  dilindungi  Hak  Cipta  meliputi:  setiap  ide,  prosedur,  sistem,  metode,  konsep, 
prinsip,  temuan  atau  data  walaupun  telah  diungkapkan,  dinyatakan,  digambarkan, dijelaskan, 
atau  digabungkan  dalam  sebuah  Ciptaan.  Menurut  peraturan  tersebut,  ide  yang  diungkapkan 
oleh  si  kembar  Cameron  dan  Tyler  Winklevoss  tidak  dilindungi  oleh  hak  cipta  namun  kode 
pemrograman  yang  dipakai  untuk  membuat  software  tersebut  baru  termasuk  ke  dalam  hak 
cipta.   
Pada  film ini, Mark diminta untuk membuatkan kode pemrograman untuk HarvardConnection. 
Namun,  percakapan  tersebut  hanya  dilakukan  dan  disetujui  secara  verbal  tanpa  adanya 
perjanjian  tertulis,  sehingga  akan  sulit  dibuktikan  di  pengadilan  jika  ada  sengketa.  Selain  itu, 
tidak  ada  percakapan  secara  jelas  mengenai  kepemilikan  dari  kode pemrograman yang dibuat. 
Tidak  adanya  perjanjian  atau  kontrak  yang  jelas  mengenai  hal  ini  sangat  menguntungkan 
posisi  Mark,  sehingga  Mark  tidak  bersalah  jika  memiliki  kode  pemrograman  yang  dibuatnya 
sendiri.  

2. Lindungi kekayaan intelektual pada ide atau gagasan sebelum diungkapkan ke orang lain 

Walaupun  ide  atau  gagasan  tidak  dilindungi  hak cipta, namun sebelum mengungkapkan suatu 


ide  atau  informasi  rahasia  ke  orang  lain,  dapat  membuat  non-disclosure  agreement  terlebih 
dahulu.  Non-disclosure  agreement  adalah  kontrak  mengenai  pihak  yang  menerima  informasi 
rahasia  setuju  untuk  menjaga  kerahasiaan  dalam  suatu  percakapan  atau  diskusi.  Hal ini dapat 
melindungi  informasi  konfidensial  (berupa  ide  atau  percakapan  penting) keluar ke orang yang 
 

  6 

tidak  berkepentingan  atau  digunakan  untuk  kepentingan  pribadi  sehingga  merugikan  pihak 
yang  memberikan  informasi.  Selain  itu,  bisa  juga  menggunakan  Non-compete  agreement. 
Non-compete  agreement  adalah  kontrak  yang  dibuat  untuk  mencegah  suatu  karyawan  atau 
perorangan  bersaing  dari  pemberi  informasi dengan menyalahgunakan ide, penemuan, merek, 
atau rahasia dagang lainnya.  

3. Memiliki pengacara pribadi itu penting untuk meninjau semua jenis perjanjian 

Pada  film,  ada  momen  dimana  kepemilikan  saham  Saverin  (CFO  dari  perusahaan)  diturunkan 
dari  30%  menjadi 0,03%. Dalam hal ini, Saverin keliru menganggap bahwa pengacara Facebook 
juga  merupakan  pengacara  dirinya.  Apabila  Saverin  berkonsultasi  mengenai  semua  perjanjian 
yang  akan  ditandatangani  dengan  pengacara  pribadinya,  maka  terdapat  kemungkinan Saverin 
terhindar  dari  masalah  seperti  ini.  Pengacara  pribadi  Saverin  pasti  dapat  menjelaskan  secara 
detail mengenai dampak legalitas dari suatu perjanjian sebelum disetujuinya.  

4. Melaksanakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) secara rutin 

Berdasarkan  Undang-undang  No.  40  Tahun  2007  perlu  adanya  RUPS  rutin  agar  semua 
pemegang  saham  bisa  sama-sama  memahami  keputusan  dan  kebijakan  perusahaan  yang 
diambil  dan  menyetujuinya  dengan  suara  bulat.  Pada  saat  RUPS  dilaksanakan,  penting  untuk 
dilakukan pencatatan atas semua keputusan yang ditetapkan agar nantinya bisa menjadi acuan 
jika terjadi sengketa. 

Comparative cases (in Indonesia or elsewhere) if any 

PT  Unilever  Indonesia  tbk.  vs  Orang  Tua  Group  (Hardwood)  (Kelompok  HAKI  merek 
dagang atau trademarks) 

Perusahaan  Hardwood  menyatakan bahwa hal ini ​dapat menyebabkan konsumen salah paham


dan berpikir bahwa pasta gigi “Formula Strong” sama dengan “Pepsodent Strong”. ​Perusahaan 
hardwood  menggugat  perusahaan  unilever  karena  produk  pasta  gigi  merek  Pepsodent 
menggunakan  nama  “Strong”  tanpa  seizin  dari  perusahaan  hardwood.  Hal  tersebut 
menyebabkan  adanya  kesamaan  dengan  merek  “Formula  Strong”  milik  hardwood. 
Sebelumnya,  hardwood  telah  mendaftarkan  merek  “Strong”  di  Ditjen  Hak  Kekayaan 
Intelektual Kementerian Hukum dan HAM dengan nomor pendaftaran IDM000258478. 

 
 

Anda mungkin juga menyukai