Anda di halaman 1dari 18

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI FARMASI

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI FARMASI


PERCOBAAN KE-1
PENGENALAN ALAT PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI FARMASI

HARI/TANGGAL : SENIN/22 FEBRUARI 2021


NAMA :RINA YUNITA
NIM : 61608100820077
KELAS : FARMASI TINGKAT 1A
KELOMPOK : 1 (SATU)
DOSEN : Apt. SRI HAINIL, S. Si, M. Farm
ASISTEN DOSEN : 1. ADELLA
2. NUR ESTI

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI


PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA
BATAM
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang  tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang untuk  meneliti apa saja yang terkandung di dalam
mikroorganisme. Dalam meneliti mikroorganisme diperlukan teknik atau cara – cara khusus
untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti
mikroorganisme baik sifat maupun karakteristiknya, tentu diperlukan adanya pengenalan alat
yang akan digunakan serta mengetahui cara penggunaan alat – alat yang berhubungan dengan
penelitian unutk memudahkan dalam melakukan penelitian (Dwidjoseputro, 2003).
Laboratorium mikrobiologi memiliki banyak alat-alat yang perlu diketahui
fungsinya, prinsip dan cara penggunaannya. Misalnya saja mikroskop yangmerupakan alat ut
ama yang sering digunakan di laboratorium mikrobiologi.Dengan pertolongan mikroskop kita
dapat mengamati bakteri yang tidak dapatdilihat dengan mata telanjang. Mikroskop berfungsi
untuk membesarkan yang dilihat sehingga membantu untuk mengamati benda yang renik.
Selain peralatan gelas tersebut pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat
khususnya antara lain autoclaf, mikroskop, jarum ose, gelas objek, gelas penutup, incubator,
lamina air flow, spektrofotometer untuk mengukur kepekaan suspense atau larutan.
Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja
dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar
mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat di
butuhkan dalam proses penilitian atau pun praktikum terutama dalam proses praktikum
kimia. Ada banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing
didalam bidang keilmuan atau pun proses penilitian tentu alat-alat ini sangat di butuhkan
sekali. Alat-alat laboratorium juga dapat berbahaya jika terjadi kesalahan dalam prosedur
pemakaiannya. Maka diperlukannya pengenalan alat-alat laboratorium agar penggunaan alat
tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga
kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting agar
mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar. Data-data yang tepat akan meningkatkan
kualitas penelitian seseorang.
Di dalam laboratorium dapat ditemukan berbagai macam alat yang terbuat dari
kaca, pelastik, karet, logam dan lain-lain. Peralatan tersebut ada yang berfungsi sebagai
wadah dan pengukuran volume. Wadah dan pengukuran volume ada yang ditera dengan telit,
seperti alat ukur pipet volumetrik, pipet mohr, labu takar dan buret serta ada yang tidak perlu
ditera dengan teliti. Pengukuran dengan alat-alat tersebut akan mempengaruhi hasil
praktikum secara kuantitatif.
 Selain itu kebersihan dari alat dapat mempengaruhi hasil praktikum. Apabila alat
yang akan digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,
misalnya pada alat tersebut masih tersisa zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi
dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam
praktikum. Tentunya mengenal dan memahami alat laboratorium sangatlah penting bagi
praktikan agar praktikum berjalan lancar.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Agar mahasiswa mampu menjelaskan dan mengetahui kegunaan alat-alat
laboratorium mikrobiologi farmasi
2. Agar mahasiswa mampu menggunakan serta mengoperasikan peralatan dan
mengetahui cara penanganan alat laboratorium agar dapat berfungsi dengan baik dan
benar.

1.3 Prinsip Praktikum


Dapat mengetahui jenis dan fungsi beberapa peralatan dilaboratorium dalam pengujian
mikrobiologis. Serta juga bisa mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara
penanganannya agar dapat berfungsi dengan benar dan lebih maksimal
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mikroba. Mikrobiologi adalah
salah satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika,
dan biokimia (Sumarsi, 2003)
Mikrobiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari makhluk hidup
berukuran mikroskopik (mikroba) meliputi bakteri, algae, protozoa, fungi dan virus
(Hajoeningtijas, 2012).
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk hidup yang perlu
dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga, protozoa, danarchaea
(Zulkarnain, 2012).
Jasad hidup yang ukurannya kecil sering disebut sebagai mikroba atau
mikroorganisme atau jasad renik. Jasad renik disebut sebagai mikroba bukan hanya
krena ukutrannya yang kecil, sehingga sukar dilihat dengan mata biasa, tetapi juga
pengaturan kehidupannya yang lebih sederhana dibandingkan dengan jasad tingkat
tingggi. Mata biasa tidak dapat melihat jasad yang ukurannya kurang dari 0,1 mm.
ukuran mikroba biasanya dinyatakan dalam micron, 1 mikron adalah 0,001 mm. sel
mikroba umumnya hanya dapat dilihat dengan alat pembesar atau mikroskop,
walaupun demikian ada mikroba yang berukuran besar sehingga dapat dilihat tanpa
alat pembesar (Sartika, 2005).
Sebelum melakukan praktikum hal yang paling utama yang harus dipahami
oleh praktikan adalah mengetahui terlebih dahulu nama alat, fungsi, dan cara penggun
aanalat-alat yang akan kita gunakan, agar praktikum yang akan dilakukan berjalan
dengan baik (Setiawati, 2002).
Pengenalan alat- alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan
kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum
bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-
alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun praktikum terutama
dalam proses praktikum mikrobiologi farmasi banyak sekali alat-alat yang digunakan
dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau pun proses
penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali. alat-alat laboratorium juga dapat
berbahasa jika terjadi kesalahan dalam prosedur pemakaiannya maka diperlukan
pengenalan alat-alat laboratorium agar pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan
dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi
dapat diminimalisir sedikit  mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil
penelitian yang baik dan benar, data – data yang tepat akan meningkatkan kualitas
penelitian seseorang (Hokayuruke, 2013).
Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-
namanya,memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat
dirancang atau dibuatdengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan
mempunyai fungsi yang sangat spesifik.Kebanyakan peralatan untuk percobaan
di dalam laboraturium terbuat dari gelas.Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah
siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alatuntuk suatu percobaan kadang kala
diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas ataumembuat peralatan khusus
sesuai kebutuhan (Imamkhasani, 2000).
Alat-alat laboratorium yang digunakan dalam percobaan bermacam-macam
diantaranya alat pemanas yang terdiri dari pembakar gas, kaki tiga, segitiga perselin,
kasa, gegep, pemanas air, alat-alat perselin (cawan porselin dan pinggan porselin).
Selain itu juga digunakan alat-alat gelas. Sebelum digunakan alat-alat gelas harus
diperiksa dan kemudian dibersihkan. Alat-alat gelas diantaranya gelas wadah,
sedangkan untuk mereaksikan zat digunakan gelas ukur, labu ukur (labu takar), pipet
ukur (pipet gondok dan pipet mohr), dan buret. Sedangkan alat-alat lain seperti,
pengaduk gelas, erlenmeyer, corong, semprot, kertas saring, timbangan dan lain-lain.
Alat-alat gelas ini juga memiliki kegunaan dan fungsi masing-masing yang berguna
untuk memudahkan praktikan dalam melaksanakan praktikum (Subroto, 2000).
Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat
gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan
tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium
dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun
kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan
kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun
orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk
mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan
penggunaanya (Ginting, 2010).
Secara umum fungsi setiap alat diberikan karena tidak mungkin semua
fungsi diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan
dalam memahami alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat diurut sesuai dengan
abjad. Agar supaya alat-alat laboratorium dapat digunakan dalam waktu relatif lama
dalam keadaan baik, perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai
(Koesmadja, 2006).
2.2 Uraian Bahan

2.3 Uraian Alat


BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


1. Autoclaf 11. Colony Counter
2. Oven 12. Mikroskop
3. Cawan Petridish 13. Erlenmeyer
4. Batang ose 14. Laminar Air Flow
5. Tabung Reaksi 15. Beaker Glass
6. Pengaduk L 16. Pipet Tetes
7. Lampu Spirtus 17. Corong
8. Desikator 18. Timbangan
9. Sentrifugator 19. Rak Tabung Reaksi
10. Inkubator 20. Magnetic Stirer

3.2 Prosedur Kerja


Prosedur pelaksananan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dijelaskan oleh dosen mengenai fungsi dan cara penggunaan alat tersebut
3. Dicatat dibuku mengeai penjelasan dosen tentang fungsi dan cara penggunaan alat
tersebut.
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan

No. Nama Alat Fungsi Cara Penggunaan Gambar

1 Autoclaf untuk 1. Dicek volume air


mensterilisasi 2. Dimasukkan alat dan bahan
suatu benda 3. Ditutup autoclave dengan
ataupun media rapat dan kencang
dengan 4. Dinyalakan autoclave, lalu
menggunakan atur timer minimal 15 menit
uap bersuhu dengan dengan suhu 121
tdan derajat celcius
bertekanan 5. Ditunggu airnya mendidih.
tinggi (121 Waktu 15 menit dihitung
derajatC, 15 mulai dari tekanan 2 atm
lbs).  6. Ditunggu tekanan dalam
kompartemen turun sehingga
tekanannya sama dengan
udara di lingkungan (angka
0), jika alram berbunyi tanda
selesai
7. Diangkat isi autoclave
dengan hati-hati.
2 Oven untuk 1. Dihubungkan oven
mengeringkan laboratorium dengan sumber
peralatan listrik yang ada. 
gelas laborator 2. Dimasukan peralatan
ium, zat-zat laboratorium yang ingin
kimia maupun Anda sterilisasi dan atur
pelarut dengan sebaik mungkin dan
organik. rapi kemudian tutup pintu
oven hingga rapat 
3. DiHidupkan oven
laboratorium dengan
menekan tombol ON pada
alat kemudian tunggu hingga
lampu oven berkedap kedip. 
4. Diatur suhu dan waktu yang
diinginkan untuk membuat
alat alat lab menjadi steril. 
5. Diketahui Bila telah selesai
maka pengatur waktu akan
kembali otomatis ke nol.
6. Dibiarkan terlebih dahulu
dari oven laboratorium dan
alat alat tersebut sampai
dingin di dalam oven
7. Didirasa cukup keluarkan alat
alat lab tersebut dengan hati
hati dan letakan kembali ke
tempat semula
8. Dicabut kabel listrik dan
matikan oven laboratorium.

3 Cawan sebagai wadah mengamati pertumbuhan bakteri,


Peptridish untuk maka media agar kita isikan ke
penyelidikan dalam cawan petri. Media agar ini
tropi dan juga mengandung nutrisi, garam,
untuk indikator, dan antiobiotik untuk
mengkultur membantu mikroorganisme tumbuh
bakteri, dan berkembang. Langkah
khamir, spora, selanjutnya adalah
atau biji-bijian. menyimpan cawan petri ke dalam
refrigrafor.
4 Batang Ose Pada batang Batang Ose disentuhkan pada bagian
ose ujung mikrobia kemudian menggosokkan
kolongan pada kaca preparat untuk diamati.
biasanya
digunakan
untuk
inokulasi pada
media cair 
sedangkan ose
yang
berbentuk
lurus biasanya
digunakan
pada inokulasi
dengan cara
metode gores
pada media
agar.
5 Tabung 1.Untuk 1. dipanaskan terlebih
Reaksi melakukan dahulu tabung
percobaan rea reaksi tersebut ke dalam
ksi kimia gelas kimia yang sudah diisi
dalam skala air dan
kecil. ... 2. digunakan kompor / heater
2.Sebagai pembakar spiritus untuk
wadah untuk proses pemanasan. 
perkembangbia 3. agar selalu
kan memegang tabung
mikroorganism reaksi dengan menggunaka
e dalam media n jepit oleh penjepit tabung
cair.
3.Untuk
mencampur,
menampung,
dan
memanaskan
bahan kimia
dalam jumlah
yang kecil
6 Pengaduk L Untuk 1. Persiapan menggunakan bat
meratakan ang pengaduk adalah
sampel  yang memotong
dimasukkan batang pengaduk yang
kedalam media terlalu panjang dan memoles
yang ada di kedua ujungnya.
cawan 2. Ketika basah, bersihkan
petridish setiap pemakaian agar tidak
dengan cara mengkontaminasi larutan
diputar. berikutnya.
3. Ketika telah selesai, letakkan
batang pengaduk di dalam
beaker yang berisi air suling
dan aduk.
7 Lampu 1.  Sterilisasi Buka penutup luar
Spirtus ( memijarkan pembakar spiritus dan lepaskan
ose) sebelum bagian penutup dalam dengan
inokulasi sumbunya. Isikan spiritus ke dalam
sample pembakar spiritus tersebut sampai
2.Mengkondisi penuh dan kemudian tutup kembali
kan area dalam dengan sumbu pembakar spiritus.
kondisi aseptis Biarkan beberapa saat
dengan jarak hingga spiritus meresap ke dalam
max dari sumbu bakar.
pijaran lampu
spirtus  30 cm
8 Desikator untuk 1. Membuka tutup
memperthanka tutup desikator / eksikator
n kelembaban dengan cara menggesernya,
bahan yang 2. Letakkan alat / bahan dari
peka terhadap oven yang hendak didingikan
udara lembab atau dikeringkan
kedalam desikator /
eksikator.
3. Setelah alat/ bahan masuk
kedala eksikator / desikator,
tutup kembali penutup
dengan cara menggesernya
kembali.
9 Sentrifugato Memisahkan 1. Untuk mengoperasikan
r zat padat dan colokkan alat pada stop
zat cair kontak
2. Siapkan sample yang akan
diputar dan letakkan pada
tempatnya secara simetris dan
seimbang
3. Jika persiapan sample telah
selesai nyalakan mesin
4. Kemudian set TIMER pada
waktu yang dikehendaki
dengan memutar knob,timer
akan berhenti dengan
sendirinya sesuai dgn capaian
waktunya
5. Pilih kecepatan dengan
memutar SPEED
6. Alat akan langsung berputar
ditandai dengan lampu
operation menyala.
7. Tunggu sampai alat berhenti
berputar lalu keluarkan
sampel
8. Matikan alat dengan menekan
tombol POWER
10 Inkubator Tempat 1. Hubungkan kabel power ke
menyimpan stop kontak.
hasil 2. Putar tombol power ke arah
penanaman kiri (lampu power hijau
mikroba. menyala).
3. Atur suhu dalam incubator
dengan menekan tombol set.
4. Sambil menekan tombol set,
putarlah  tombol di sebeklah
kanan atas tombol set hingga
mnencapai suhu yang di
inginkan.
5. Setelah suhu yang diinginkan
selesai diatur, lepaskan
tombol set.
6. Inkubator akan menyesuaikan
setingan suhu secara otomatis
setelah beberapa menit.

11 Colony Untuk 1. Hubungkan Kabel Power ke


Counter menghitung sumber listrik.
jumlah koloni 2. Tekan tombol di sebelah kiri
mikroba. belakang sampai lampu
colony counter menyala dan
stabil.
3. Letakkan cawan petri dengan
posisi terbalik.
4. Tekan tombol set agar angka
pada display menunjukkan
angka 0.
5. Hitung jumlah colony
mikroba dengan menekan
koloni yang terlihat.
6. Jumlah yang tertera pada
display menunjukkan jumlah
koloni yang telah di hitung.
 
12 Mikroskop untuk 1. Letakan mikroskop pada
mengamati meja yang datar dan stabil,
objek yang pastikan meja kokoh dan
ukurannya tidak mudah goyah.
sangat kecil 2. diamati dengan mikroskop
hingga mata dan letakan dekat dengan
manusia tidak mikroskop.
akan mampu 3. Kendurkan terlebih dahulu
untuk makrometer supaya
melihatnya. penempatan objek pada meja
preparat bisa dilakukan
dengan mudah.
4. Preparasi sample atau objek
yang akan diamati dengan
mikroskop lalu letakan pada
meja preparat dan jepit.
5. Putar revolver untuk memilih
perbesaran yang dibutuhkan
(4x, 10x, 40x atau 100x)
untuk mengamati objek.
6. Nyalakan lampu untuk
mengamati objek pada meja
preparat, jika anda
menggunakan mikroskop
dengan pencahayaan
alami(cahaya matahari) anda
perlu melakukan setting
cermin untuk memfokuskan
cahaya pada objek.
7. Mulai amati objek yang telah
ditempatkan pada meja
preparata.
8. Putar makrometer atau
mikrometer pada pada
preparat(geser kanan-kiri)
untuk menempatkanya pada
posisi yang sesuai.
9. Putar makrometer atau
micrometer pada lengan
mikroskop(geser atas-bawah)
untuk memfokuskan objek
yang sedang diamati.
10. Aturlah revolver lensa untuk
memilih perbesaran yang
diinginkan, pastikan ketika
mengatur revolver lensa
perbesaran, jarak antara meja
preparat dengan lensa
objektif cukup jauh, sehigga
tidak terjadi gesekan antara
keduanya.

13 Erlenmeyer Untuk 1. Menyiapkan Erlenmeyer


menampung yang sudah bersih.
larutan, bahan 2. Isi dengan  benda cair dengan
atau cairan. jumlah besar dan berskala.
 

14 Laminar Air meningkatkan 1. Nyalakan lampu UV,


Flow keberhasilan minimum selama 30 menit,
suatu sebelum laminar air flow
experimen. Hal digunakan. Hindarkan
ini sinarnya dari mata. 
dimaksudkan 2. Siapkan semua alat-alat steril
agar (misal) yang akan dipergunakan.
proses Alat-alat yang dimasukkan ke
inokulasi tidak dlam laminar air flow
tercampur cabinet, disemprot terlebih
dengan dahulu dengan alcohol 70%
mikroba lain atau spiritus. 
yang tidak 3. Meja dan dinding dalam LAF
dikehendaki disemprot dengan alkohol
70% atau dengan spiritus
untuk mensterilkan LAF. 
4. Blower pada LAF dihidupkan
untuk menjalankan air flow. 
5. Nyalakan lampu dalam LAF. 
6. LAF sudah siap untuk
digunakan.

15 Beaker  untuk dengan cara dimasukkan suatu zat


Glass mengaduk, kedalam beaker glass
mencampur,
dan
memanaskan
cairan yang
biasanya
digunakan
dalam
laboratorium.
16 Pipet Tetes Untuk dengan menekan bagian karet untuk
memindahkan mengeluarkan udaranya terlebih
atau dahulu sebelum dimasukkan ke
mengambil dalam zat cair
larutan dengan
volume dalam
jumlah yang
kecil.
17 Corong Sebagai alat Dengan cara dimasukkan ujung
bantu untuk corong kedalam mulut wadah yang
memindah / kecil lalu masukkan cairan melalui
memasukkan mulut corong.
larutan ke
wadah / tempat
yang
mempunyaai
dimensi
pemasukkan
sampel bahan
kecil
18 Timbangan sebagai 1. Letakkan wadah di atas
pengukuran piringan (pan) dan tutuplah
untuk penutup timbangan.
mengukur 2. Tekan tombol Tare pada
suatu berat neraca. Monitor akan
atau beban mendisplay angka nol karena
maupun massa bobot wadah telah dinolkan
pada suatu zat. (reset). Dengan cara ini, anda
akan mengetahui bobot/berat
sampel secara langsung.
3. Ambil bahan tertimbang dan
letakkan di atas wadah. Anda
perlu berhati-hati. Jangan
sampai bahan tertimbang
menjadi tumpah atau tercecer
dan mengotori timbangan,
terlebih lagi bahan kimia
yang sensitif dan korosif
seperti asam kuat ataupun
basa kuat. Jika perlu, anda
keluarkan wadah tersebut dari
timbangan, letakkan bahan
dan masukkan lagi wadah ke
dalam timbangan. Ingat,
jangan menekan tombol
apapun pada langkah ini.
4. Tutup semua pintu kaca dan
baca angka yang tertera di
monitor. Anda bisa
menambahkan dan
mengurangi bahan untuk
mendapatkan bobot benda
yang diinginkan pada tahapan
ini.

19 Rak Tabung Wadah untuk 1. Sterilisasikan alat yang akan


Reaksi mereaksikan digunakan untuk melakukan
dua atau lebih percobaan.
larutan/ bahan 2. Masukkan tabung reaksi yang
kimia. Wadah telah disterilkan pada rak
pengembangan tabung reaksi.
mikroba, 3. Masukkan bahan yang akan
misalnya dilarutkan pada tabung
dalam reaksi.
pengujian
jumlah bakteri.
20 Magnetic Untuk 1. Tombol logam untuk
Stirer menghomogen menghidupkan alat.
kan suatu 2. Ambil stirer  ( batang
larutan dengan magnet) dan masukkan pada
pengadukan. larutan (di tempatkan dalam
erlenmeyer/ beaker glass)
yang akan di homogenkan.
3. Letakkan tepat di bagian
tengah papan besi dengan
hati-hati.
4. Ubah tombol di sebelah
kanan untuk mengatur
kecepatan( lihat tanda panah).
5. Ubah tombol di sebelah kiri
untuk mengatur suhu.
6. Waktu penggunaan di
sesuaikan dengan kebutuhan.
7. Setelah selesai, tombol
kecepatan dan suhu di-0 kan
kemudian matikan alat.
8. Ambil batang magnet dari
larutan yang telah
homogen,cuci dan letakkan
kembali di atas papan besi.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan mengenai pengenalan alat-alat mikrobiologi,


memberi kejelasan pada kita bahwa peralatan mikrobiologi dapat dikelompokkan
kedalam peralatan elektrik, gelas, dan non gelas. Sebagai praktikkan tentu saja kita
harus mengetahui cara prosedur penggunaannya, cara pembersihannya, dan fungsinya
dalam praktikum di dalam laboratorium.
Berikut adalah tutorial untuk melakukan inokulasi dengan mudah menggunakan
peralatan dan bahan yang mudah didapat. Dalam praktikum mikrobiologi, inokukasi
bakteri dibutuhkan peralatan dan bahan seperti cawan petri, tabung reaksi, bunsen,
LAF, jarum ose, beaker, erlenmeyer serta nutrient agar. Teknik inokulasi merupakan
suatu pekerjaan memindahkan mikroorganisme dari medium lama ke medium yang
baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Pertama dihomogenkan terlebih
dahulu tabung yang berisi sample, lalu dipijarkan ose sampai membara, lalu dibuka
tutup tabung dan dipanaskan mulut tabungnya, lalu setelah ose dingin, ambil satu
koloni. Dipanaskan kembali mulut tabung kemudian diletakkan kembali pada
tempatnya, lalu ledakan ose yg berisi sample biarkan di atas kaca objek, dan terakhir
sterilkan ose kembali untuk mengambil satu koloni selanjutnya.

Dalam pengerjaan praktikum mikrobiologi, diperlukan juga ruangan dan tempat


kerja yang steril. Ruang yang steril merupakan suatu keadaan ruang yang bebas dari
semua bentuk kehidupan mikroba yang patogen maupun yang non- patogen. Agar
ruangan praktikum tetap steril, lakukanlah sterilisasi rutin terhadap alat-alat dan
tempat kerja. Contohnya meja, semprotkan alkohol 70% ke meja. Kondisi yang steril
juga dapat membantu keberhasilan dalam praktikum mikrobiologi.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Setiapalat laboratorium mempunyai fungsi dan spesifikasi yang berbeda
tergantung jenisalatnya.
2. Setiap alat juga memiliki fungsi yang sama,hanya saja spesifikasi dari dua
alat yang sama tersebut berbeda.
3. Alat-alatdidalam laboratorium ada yang membutuhkan ketelitian dan
membutuhkan waktu dalam prosesnya
4. Alat-alat laboratorium memiliki jumlah yang banyak dan mempunyai
fungsi nya masing-masing yang dibutuhkan dalam proses penelitian.

5.2 Saran
Dalam praktikum pengenalanalat-alat laboratorium mikrobiologi farmasi ini
sebaiknya diperjelas dan diterangkan dengan terperinci kepada mahasiswa supaya
mahasiswa lebih mengerti dan memahami serta tidak melakukan kesalahan pada saat
praktikum kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D.2003. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.

Ginting. 2010. Kimia Universitas Asas dan Struktur, hlm 325 dan 331.  Binarupa
Aksara. Jakarta.

Hajoeningtijas. O. D, 2012. Mikrobiologi Pertanian, Graha Ilmu. Yogjakarta

Hokayuruke, 2013. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Fakultas Pertanian Universitas


Lambung Mangkurat. Banjarbaru

Imamkhasani, Soemanto. 1992. Keselamatan Kerja Dalam Laboratorium Kimia. PT


Gramedia, Bandung.

Koesmadja, 2006. Kimia Dasar. Erlangga. Jakarta.


Subroto, J., 2000. Buku Pintar Ala Laboratorium. Aneka. Solo

Sumari. S, 2003. Diktat Kuliah Mikrobiologi Dasar. Jurnal Ilmu Tanah Fakultas
Pertanian UPN. Peteran. yogjakarta

Zulkarnain, 2012. Mikrobiologi Dasar ‘Sejarah Perkembangan Mikrobiologi’.


Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan. Universitas Tadulako

Anda mungkin juga menyukai