Ruang Lingkup Keperawatan Anak Konsep Family Centered Care
Pendekatan Teori Model Keperawatan Pada Anak Dan Teori Perkembangan
Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak I
Disusun oleh
Ario Prawiro Harjono 1910913210017
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2021 Pengertian keperawatan anak Keperawatan anak merupakan keyakinan atau pandangan yang dimiliki perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada anak yang berfokus pada keluarga (family centered care), pencegahan terhadap trauma (atrumatic care), dan manajemen kasus. Prinsip keperawatan anak 1. Anak bukan miniature namun indovidu yang unik 2. Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai tahap perkembangannya. 3. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak 4. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan asuhan keperawatan anak. 5. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan keluarga untuk mencegah, mengkaji, mengintervensi dan meningkatkan kesejahteraan hidup. Falsafah keperawatan anak Dalam memberikan pelayanan keperawatan anak selalu diutamakan, mengingat kemampuan dalam mengatasi masalah masih dalam proses kematangan yang berbeda dengan pelayanan keperawatan kepada orang tua. Manusia: memberikan pelayanan keperawatan anak selalu diutamakan Sehat: rentang sehat-sakit adalah suatu tolak ukur dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dalam setiap waktu Lingkungan : lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang dapat memengaruhi kesehatan anak Keperawatan: fokus utama dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan adalah peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit Ruang lingkup keperawatan anak Lingkup keperawatan anak merupakan batasan asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dari usia 28 hari sampai 18 tahun atau usia bayi baru lahir sampai 12 tahun. Dilandaskan asah asih asuh. Peran keperawat anak 1. Sebagai pendidik 2. Sebagai konselor 3. Sebagai pembuat keputusan etik 4. Sebagai peneliti 5. Melakukan koordinasi atau kolaborasi Manfaat keperawatan anak Manfaat umum: mengembangkan status kesehatan klien, untuk menilai efektifitas, efesiensi dan prokdutifitas asuhan keperawatan yang diberikan, untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan. Manfaat perawat: peningkatan otonomi, percaya diri dalam memberikan asuhan keperawatan. Manfaat pasien: dengan dilakukannya proses keperawatan pada klien, sehingga klien/keluarga dapat melakukan perawatan mandiri dirumah. Konsep pertumbuhan Pertumbuhan merupakan bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh baik sebagian maupun seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak ) sel -sel tubuh dan juga karena bertambah besarnya sel. Pertumbuhan mempunyai ciri-ciri: 1. Perubahan proporsi tubuh yang dapat diamati pada masa bayi dan dewasa 2. Hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru. 3. Kecepatan pertumbuhan tidak teratur. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Faktor internal terdiri dari ras/etnik atau bangsa, keluarga, umur, jenis kelamin, genetik, kelainan kromosom Faktor prenatal a. Faktor prenatal: gizi, mekanis, toksin/zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, kelainan imunologi, anoksia embrio, psikologis ibu. b. Faktor persalinan c. Faktor pasca persalinan: gizi, penyakit kronis/kelainan congenital, lingkungan fisik dan kimia, psikologis, endokrin, sosio-ekonomi, lingkungan pengasuhan, obat-obatan Pertumbuhan dan perkembangan masa pre natal Masa pranatal adalah proses pertumbuhan dan perkembangan di awal kehidupan manusia. Para ahli menyebutnya periode evolusi yang mengubah janin di rahim. Kondisi janin dalam kandungan sangat rentan terhadap lingkungan hidupnya, yaitu seberapa banyak ibunya memiliki status kesehatan, kebiasaan, dan perilaku yang baik atau tidak. Ciri-ciri masa pre natal: a. Terjadinya pembauran sifat- sifat yang diturunkan oleh kedua orang tua janin, b. Pengaruh kondisi-kondisi dalam tubuh ibu, c. Kepastian jenis kelamin, d. Pertumbuhan cepat, e. Mengandung banyak bahaya fisik dan psikis, dan f. Membentuk sikap-sikap yang baru diciptakan. Pertumbuhan dan perkembangan masa post natal (bayi-remaja) Masa post natal Masa post neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan. Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara terus- menerus terutama meningkatnya fungsi sistem saraf. Masa anak toddler (umur 1-3 tahun). Pada periode ini kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik kasar dan motorik halus serta fungsi ekskresi. Masa anak pra sekolah (umur 3-6 tahun). Pada masa ini pertumbuhan berlangsung stabil. Aktivitas jasmani bertambah seiring dengan meningkatnya keterampilan dan proses berfikir. Pada masa ini selain lingkungan di dalam rumah, anak mulai diperkenalkan pada lingkungan di luar rumah. Masa anak sekolah (6-12 tahun) Pada masa ini pertumbuhan dan pertambahan berat badan mulai melambat. Tinggi badan bertambah sedikitnya 5 cm per tahun. Anak mulai masuk sekolah dan mempunyai teman yang lebih banyak sehingga sosialisasinya lebih luas. Mereka terlihat lebih mandiri. Faktor yang memengaruhi masa post natal Pengetahuan ibu: pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor yang terpenting dan berpengaruh pada perkembangan anak. Gizi: untuk tumbuh kembangnya anak sangat memerlukan makanan yang bergizi yang banyak mengandung vitamin, zat besi, karbohidrat, protein dll. Budaya lingkungan: dalam hal ini masyarakat juga berpengaruh dalam tumbuh kembang anak, oleh karena itu orang tua harus bener-bener memperhatikan pola hidup lingkungan sekitar agar anak tetap berada pola hidup yang sehat.
Familly centered care
Family centered care adalah suatu pendekatan perawatan berakar dari kepercayaan bahwa hasil optimal terhadap kesehatan pasien diraih dari peranan aktif keluarga dalam menjalankan perannya baik secara emosi, sosial dan pemberi dukungan. Family centered care merupakan kolaborasi bersama antara orangtua dan tenaga profesional. Kalaborasi orangtua dan tenaga professional dalam membentuk mendukung keluarga terutama dalam aturan perawatan yang mereka lakukan merupakan filosofi family centered care. Elemen family centered care 1. Memasukkan pemahaman ke dalam kebijakan dan praktik bahwakeluarga bersifat konstan. 2. Memfasilitasi kolaborasi keluarga pada semua tingkat pelayanankeperawatan di rumah sakit, rumah, dan di masyarakat. 3. Saling bertukar informasi yang lengkap dan jelas antara perawat dankeluarga. 4. Menggabungkan pemahaman dan penghormatan terhadapkeanekaragaman budaya, kekautan dan individualitas. 5. Mengenali dan menghormati metode koping yang berbeda. 6. Mendorong dan memfasilitasi dukungan dan jaringan kerjasamakeluarga dengan keluarga. 7. Rumah sakit, pelayanan masyarakat dan sistem pendukung memberikan kebutuhan yang sesuai. 8. Menghargai keluarga dan anak-anak sebagai individu dengankebutuhan masing-masing Prinsip-prinsip family centered care 1. Menghormati setiap anak dan keluarganya 2. Menghargai perbedaan suku, budaya, sosial, ekonomi, dan pengalaman tentang sehat sakit yang ada pada anak dan keluarga 3. Mengenali dan memperkuat kelebihan yang ada pada anak dan keluarga 4. Mendukung dan memfasilitasi pilihan anak dan keluarga dalam memilih pelayanan kesehatannya 5. Menjamin pelayanan yang diperoleh anak dan keluarga sesuai dengan kebutuhan, keyakinan nilai dan budaya mereka 6. Berbagi informasi secara jujur dan tidak bias dengan anak dan keluarga sebagai cara untuk memperkuat dan memberdayagunakan anak dalam keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan 7. Memberikan dan menjamin dukungan formal dan informal untuk anak dan keluarga 8. Berkolaborasi dengan anak dan keluarga dalam penyusunan dan pengembangan program perawatan anak di berbagai tingkat pelayanan kesehatan 9. Mendorong anak dan keluarga untuk menemukan kelebihan dan kekuatan yang dimiliki, membangunn rasa percaya diri, dan membuat pilihan dalam menentukan pelayanan kesehatan anak
Teori keperawatan anak
Peran praktik keperawatan sebagai manajer yang sesuai dengan teori kathryn e. Barnard: Teori barnard dikembangkan dari teori psikologi dan perkembangan manusia. Model ini awalnya dikembangkan untukbayi/infant dan selanjutnya berkembang menjasi teori interaksi pengkajian pada anak. Interaksi antara orangtua dan anak barnard menguraikan perilaku orangtua atau pemberi Asuhan dan bayi atau anak sebagai berikut: 1.child characteristic -infant clarity of cues (kejelasan isyarat bayi) -infant responiviness to caregiver (respon bayi terhadap pengasuh) 2. Care giver/parent characteristic -parent sensitivity to the child’s cues (rasa sensitif orang tua terhadap isyarat bayi) -parent’s ability to alleviate the infant’s distress (kemampuan orang tua mengurangi distress pada bayi) Peran praktik keperawatan dalam berkolaborasi yang sesuai dengan teori kathryn e. Barnard: Selain berkolaborasi atau bekerja sama dengan tim medis lainnya untuk memberikan perawatan, perawat harus berkolaborasi dengan ibu dari anak tersebut, agar tumbuh kembang anak berjalan dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan memberikan dukungan untuk meningkatkan sensitivitas ibu dan respon terhadap isyarat bayinya agar interaksi orangtua-anak berjalan lancar dengan melakukan kolaborasi antar perawat dengan sang ibu.