Anda di halaman 1dari 113

BUKU

BUKUSAKU
SAKU
KEBEBASAN
KEBEBASANBEREKSPRESI
BEREKSPRESI
DI
DIINTERNET
INTERNET

Penulis:
Penulis:
Tim
TimELSAM
ELSAM

Lembaga
LembagaStudi
Studidan
danAdYokasi
AdYokasiMasyarakat
Masyarakat(ELSAM)
(ELSAM)
2013
2013
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Penulis:
Tim ELSAM

BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

BUKU SAKU
Penulis:
Seri Internet dan HAM
KEBEBASAN
Tim ELSAM
ISBN
BEREKSPRESI DI INTERNET
978-979-8981-46-3

Penulis:kali dipublikasikan oleh:


Pertama
Lembaga
Tim ELSAM Studi dan Advokasi Masyarakat [ELSAM]
Jl. Siaga II No.31, Pejaten Barat, Pasar Minggu,
Jakarta Selatan 12510
Tel. +62 21 7972662, 79192564, Fax. +62 21 79192519
Seri Internet
surel: dan HAMlaman: www.elsam.or.id,
RIÀFH#HOVDPRULG,
ISBN 978-979-8981-46-3
WZLWWHU#HOVDPQHZV#(OVDP/LEUDU\

Semua penerbitan ELSAM didedikasikan kepada para korban


Pertama
Seri kali hak
Internet
pelanggaran dipublikasikan
dan
asasiHAM oleh:selain sebagai bagian dari upaya
manusia
Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat [ELSAM]
ISBN
pemajuan978-979-8981-46-3
dan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia.
Jl. Siaga II No.31, Pejaten Barat, Pasar Minggu,
Jakarta Selatan 12510
Tel. +62 21 7972662, 79192564, Fax. +62 21 79192519
surel: RIÀFH#HOVDPRULG,
Pertama laman:
kali dipublikasikan oleh: www.elsam.or.id,
WZLWWHU#HOVDPQHZV#(OVDP/LEUDU\
Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat [ELSAM]
Jl. Siaga II No.31, Pejaten Barat, Pasar Minggu,
Jakarta Selatan 12510
Semua
Tel. +62 penerbitan
21 7972662, ELSAM didedikasikan
79192564, kepada para korban
Fax. +62 21 79192519
pelanggaran
surel: hak asasi manusia
RIÀFH#HOVDPRULG, laman:selain sebagai bagian dari upaya
www.elsam.or.id,
pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia.
WZLWWHU#HOVDPQHZV#(OVDP/LEUDU\

Semua penerbitan ELSAM didedikasikan kepada para korban


pelanggaran hak asasi manusia selain sebagai bagian dari upaya
pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia.
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Dalam dunia internasional, perlindungan HAM dan


internet telah menjadi salah satu pembahasan penting
di PBB. Tahun 2012, PBB mengeluarkan Resolusi
PENGANTAR
tentang Pemajuan, Perlindungan dan Penikmatan HAM
atas internet, yang salah satunya mengakui bahwa
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
perlindungan yang sama dalam aktivitas ekpresi yang
Internet telah
GLODNXNDQ menjadi
VHFDUD sarana
¶RIÁLQH· yang sangat
%HUEDJDL diperlukan
NHORPSRN QHJDUD
untuk mewujudkan berbagai hak asasi manusia
dalam kawasan regional juga telah mengembangkan (HAM),
PHPEHUDQWDV NHWLGDNDGLODQ GDQ PHPSHUFHSDW
berbagai prinsip untuk memastikan perlindungan HAM
pembangunan
dan dan kemajuan
internet, termasuk manusia.
perlindungan hakOleh
ataskarena itu,
kebebasan
memastikan akses universal terhadap internet
berekspresi di internet. Berbagai kelompok masyarakat harus
menjadi
sipil jugaprioritas
demikian,bagi semua negara.
menyusun berbagaiBagi pemajuan
deklarasi dan
SULQVLSSULQVLS SHUOLQGXQJDQ +$0 GL LQWHUQHWinternet
hak atas kebebasan berekspresi khususnya, VHEDJDL
akan memberikan
bagian penting dalamruang yang
proses besar atas
mendorong berbagai
adanya tata
PDFDPEHQWXNDNWXDOLVDVLHNVSUHVL
kelola internet yang berbasiskan hak asasi manusia.

Komisioner
Masalah HAM PBB,
pengaturan Navi Pillay
internet menyatakan
dan HAM internet
di Indonesia juga
‘mungkin’ merupakan tren global yang paling
menjadi salah satu tantangan HAM saat ini, karena kuat, dan
hal tersebut menghadirkan suatu tantangan HAM
internet telah menjadi salah satu aspek penting dalam yang
sangat kompleks.
kehidupan Internet telah
masyarakaW menghapuskan
Indonesia. Pada berbagai
tahun
upaya untuk membentuk monopoli informasi
2012, Indonesia menduduki posisi 8 di dunia dan dan
EHULWD 6XPEHUVXPEHUQ\D \DQJ EHUDJDP PHQGRURQJ
posisi 4 di $VLD GDODP MXPODK SHQJJXQDDQ LQWHUQHW
pembuatan keputusan
IDFHERRN 51.096.860yang diketahui oleh
pengguna, warga kurang
twitter negara
GDQ SDUD SHPLPSLQ
lebih 20 juta pengguna, VHUWD PHQLQJNDWNDQ
dan VHFDUD
blog OXDV
sekitar
tekanan
5.270.658.). untuk
Namun, adanya transpDransi
perlindungan HAM terkait dan
akuntabilitas. Internet dapat memberdayakan
internet di Indonesia belum memadai. Laporan
individu –onbahkan
Freedom the Net SDGDNHORPSRN\DQJSDOLQJWLGDN
2012 dari Freedom House,
EHUXQWXQJ XQWXN PHQHJDVNDQ KDNKDNQ\D
menempatkan Indonesia dalam kategori GDQ XQWXN
‘partially free’
EHUSDUWLVLSDVL GDODP melawan opresi. Internet
dan berada pada peringkat 21 dari 47 negara yang juga
menghubungkan warga QHJDUD SDGD
disurvey. Indonesia masih menghadaSi masalahVXPEHUVXPEHU
\DQJ VDQJDW
terkait dengan OXDV WHUXWDPD
kesenjangan pendidikan,
akses, penyaringandan juga
meningkatkan akses pada jaminan kesehatan dan
kesempatan ekonomi.

iv v iii
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Dalam dunia internasional, perlindungan HAM dan


internet telah menjadi salah satu pembahasan penting
di PBB. Tahun 2012, PBB mengeluarkan Resolusi
tentang Pemajuan, Perlindungan dan Penikmatan HAM
atas internet, yang salah satunya mengakui bahwa
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
perlindungan yang sama dalam aktivitas ekpresi yang
GLODNXNDQ VHFDUD ¶RIÁLQH· %HUEDJDL NHORPSRN QHJDUD
dalam kawasan regional juga telah mengembangkan
berbagai prinsip untuk memastikan perlindungan HAM
dan internet, termasuk perlindungan hak atas kebebasan
berekspresi di internet. Berbagai kelompok masyarakat
sipil juga demikian, menyusun berbagai deklarasi dan
SULQVLSSULQVLS SHUOLQGXQJDQ +$0 GL LQWHUQHW VHEDJDL
bagian penting dalam proses mendorong adanya tata
kelola internet yang berbasiskan hak asasi manusia.

Masalah pengaturan internet dan HAM di Indonesia juga


menjadi salah satu tantangan HAM saat ini, karena
internet telah menjadi salah satu aspek penting dalam
kehidupan masyarakaW Indonesia. Pada tahun
2012, Indonesia menduduki posisi 8 di dunia dan
posisi 4 di $VLD GDODP MXPODK SHQJJXQDDQ LQWHUQHW
IDFHERRN 51.096.860 pengguna, twitter kurang
lebih 20 juta pengguna, dan blog sekitar
5.270.658.). Namun, perlindungan HAM terkait
internet di Indonesia belum memadai. Laporan
Freedom on the Net 2012 dari Freedom House,
menempatkan Indonesia dalam kategori ‘partially free’
dan berada pada peringkat 21 dari 47 negara yang
disurvey. Indonesia masih menghadaSi masalah
terkait dengan kesenjangan akses, penyaringan

iv 98 v
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Dalam dunia internasional,yang


dan pemblokiran/sensor perlindungan HAM dan
belum terumuskan
internet
LQGLNDWRUQ\Dtelah menjadi salah satu
VHFDUD MHODV pembahasanWHUKDGDS
NULPLQDOLVDVL penting
di PBB. Tahun
SHQJJXQD 2012,
LQWHUQHW PBB WHUKDGDS
DQFDPDQ mengeluarkan
KDNKDN Resolusi
SULYDVL
tentang
dan data Pemajuan,
pribadi, Perlindungan dan Penikmatan
kebebasan dalam menggunakanHAM
atas
internetinternet, yang salah satunya mengakui bahwa
dan sebagainya.
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
perlindungan
Pemerintah perlu yang meningkatkan
sama dalam aktivitas ekpresidalam
komitmennya yang
GLODNXNDQ
melindungiVHFDUD ¶RIÁLQH·
kebebasan %HUEDJDLyang
berekspresi NHORPSRN QHJDUD
disampaikan
dalam kawasan regional
atau menggunakan juga telah
media internet, mengembangkan
sebagai pelaksanaan
berbagai prinsip untukkonstitusional
dari perlindungan memastikan perlindungan
warga negara, HAM
dan internet, termasuk
sebagaimana perlindungan
yang dituangkan dalamhakUUD
atas1945.
kebebasan
Oleh
berekspresi
karenanya, di internet.memerlukan
Indonesia Berbagai kelompok masyarakat
pembangunan tata
sipil
kelolajuga demikian,
internet yang menyusun
memastikan berbagai
adanya deklarasi dan
perlindungan
SULQVLSSULQVLS
HAM. Buku Saku SHUOLQGXQJDQ +$0 pemahaman
ini memberikan GL LQWHUQHW tentang
VHEDJDL
bagian
standar penting dalam proses
internasional tentangmendorong
HAM dan adanya tata
internet,
kelola
khususnyainternet yang berbasiskan
terkait dengan hak hak asasi
atas manusia.
kebebasan
berekspresi. Diharapkan buku ini juga bisa mendorong
Masalah pengaturan
adanya perbaikan internet
tentang dan HAM
regulasi HAM didan
Indonesia juga
internet di
menjadi
Indonesia.salah satu tantangan HAM saat ini, karena
internet telah menjadi salah satu aspek penting dalam
kehidupan
Lembaga Studi masyarakaW
dan AdvokasiIndonesia.
Masyarakat Pada tahun
2012, Indonesia menduduki posisi 8 di dunia dan
posisi 4 di $VLD GDODP MXPODK SHQJJXQDDQ LQWHUQHW
IDFHERRN 51.096.860 pengguna, twitter kurang
lebih 20 juta pengguna, dan blog sekitar
5.270.658.). Namun, perlindungan HAM terkait
internet di Indonesia belum memadai. Laporan
Freedom on the Net 2012 dari Freedom House,
menempatkan Indonesia dalam kategori ‘partially free’
dan berada pada peringkat 21 dari 47 negara yang
disurvey. Indonesia masih menghadaSi masalah
terkait dengan kesenjangan akses, penyaringan

v v
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Dalam dunia internasional, perlindungan HAM dan


internet
PENGGUNAAN telah menjadi BUKU salah satu pembahasan penting
SAKU
di PBB. Tahun 2012, PBB mengeluarkan Resolusi
tentang Pemajuan, Perlindungan dan Penikmatan HAM
atas internet, yang salah satunya mengakui bahwa
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
perlindungan
Buku saku iniyang sama dalam
merupakan bagianaktivitas ekpresi
dari seri yang
publikasi
GLODNXNDQ VHFDUD ¶RIÁLQH· %HUEDJDL
tentang internet dan HAM, yang merupakan kerja samaNHORPSRN QHJDUD
dalam
Lembaga kawasan regional
Studi dan Advokasi jugaMasyarakat
telah mengembangkan
(ELSAM), ICT
berbagai prinsip untuk memastikan
:DWFK GDQ +LYRV 6HUL SXEOLNDVL WHQWDQJ perlindungan
LQWHUQHWHAM GDQ
dan
HAM tersebut terdiri 1) Kertas Posisi kebebasan
internet, termasuk perlindungan hak atas Mengenai
berekspresi
Tata Kelola diInternet
internet.dan Berbagai
HAM kelompok
yang BerbasismasyarakatHak:
sipil juga demikian, menyusun
Studi Tentang Permasalahan Umum Tata Kelolaberbagai deklarasi dan
SULQVLSSULQVLS SHUOLQGXQJDQ +$0 GL
,nternet dan Dampaknya Terhadap Perlindungan Hak LQWHUQHW VHEDJDL
bagian penting2)dalam
Asasi Manusia, Kertasproses mendorong
Kerja tentang adanya
Kebijakan tata
Kontrol
kelola internet yang berbasiskan hak
Versus Kebebasan Berinternet: Pengantar Singkat asasi manusia.
tentang Perkembangan Dinamika Regulasi Terkait
Masalah
Internet pengaturan
dan Hak Asasi internet
ManusiadandiHAM di Indonesia
Indonesia, juga
Malaysia
menjadi salah satu tantangan HAM
dan Filipina, 3) Kumpulan Kasus dan Analisa tentang saat ini, karena
internet
Kebebasan telah menjadi salah
Berekspresi satu aspek
di Internet, dan penting
4) BukudalamSaku
kehidupan masyarakaW
tentang Internet dan HAM. Indonesia. Pada tahun
2012,
Tujuan dariIndonesia menduduki
penerbitan buku saku posisi 8 dimemberikan
ini untuk dunia dan
posisi
pemahaman tentang internet dan HAM kepadaLQWHUQHW
4 di $VLD GDODP MXPODK SHQJJXQDDQ semua
IDFHERRN 51.096.860
kalangan, khususnya pengguna,
terkait dengan haktwitter kurang
atas kebebasan
lebih 20 juta
berekspresi, pengguna,
kebebasan dan akses
atas informasi, blog terhadap
sekitar
5.270.658.). Namun, perlindungan
internet. Mengingat pengaturan dan perlindungan HAM terkait
HAM
internet di Indonesia belum memadai.
GDQ KXEXQJDQQ\D GHQJDQ LQWHUQHW VHFDUD PHQ\HOXUXK Laporan
Freedom
EHOXP EDQ\DN on the Net GDQ
GLDWXU 2012 PHQFDSDL
dari Freedom House,
NHVHSDNDWDQ
menempatkan Indonesia dalam kategori
dalam masyarakat internasional, Buku Saku ini hanya ‘partially free’
dan berada pada peringkat 21 dari
mengambil satu bagian hak asasi yang dijamin, yaitu 47 negara yang
disurvey. Indonesia masih menghadaSi
DVSHNDVSHNSHUOLQGXQJDQ+$0GLLQWHUQHW\DQJWHUNDLW masalah
terkait
dengan dengan
hak ataskesenjangan akses, penyaringan
kebebasan berekspresi.

v vii
vii
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Buku Saku ini disusun dengan merujuk pada instrumen


HAM internasional, regional, dan nasional, serta berbagai
laporan dari Pelapor Khusus PBB untuk Pemajuan dan
Perlindungan Hak atas Berpendapat dan
Berekspresi, serta untuk Hak Dtas Kebebasan
Berekspresi, serta sejumlah prinsip dan panduan
yang dikembangkan oleh masyarakat sipil.

Materi dalam buku saku ini dapat digunakan oleh semua


kalangan, baik pengambil kebijakan, akademisi, jurnalis,
DNWLYLV +$0 GDQ SXEOLN 0DWHUL \DQJ WHUFDQWXP GDODP
publikasi ini juga dapat dikutip dengan menyebutkan
VXPEHUQ\DDWDXGLFHWDNXODQJGHQJDQWHUOHELKGDKXOX
mendapatkan ijin dari penerbit.

98
viii viii
BUKU BUKU BUKU SAKU
SAKU SAKU
KEBEBASAN KEBEBASAN
KEBEBASAN DIBEREKSPRESI
BEREKSPRESI
BEREKSPRESI DI INTERNET
DI INTERNET
INTERNET

Daftar
Daftar Isi Isi
Daftar
Isi
Dalam dunia internasional, perlindungan HAM dan
Pengantar
internet ....................................................
telah menjadi salah satu pembahasan penting iviii
diPenggunaan
PBB. Tahun 2012,....................................
Buku Saku PBB mengeluarkan Resolusi viivi
tentang Pemajuan, Perlindungan dan Penikmatan
Daftar Isi ..................................................... ixix HAM
atas internet, yang salah satunya mengakui bahwa
I. Hak
I. Pengantar Pengantar Hak Asasi Manusia
Asasi Manusia
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
1. Hak Asasi
perlindungan yang sama ................................
Manusia dalam aktivitas ekpresi 2yang 1
¶RIÁLQH·.......................
ULQVLS3RNRN+$0
2. 3ULQVLSSULQVLS3RNRN+$0
GLODNXNDQ VHFDUD .......................
%HUEDJDL NHORPSRN QHJDUD 65
dalam kawasan
3. Ham regional
dan Kewajiban
Kewajiban juga telah mengembangkan
HAM .............. 10
Negara .......
Negara Werhadap 9
berbagai prinsip
II. Hak Dtas untukBerekspresi
Kebebasan memastikan perlindungan HAM
dan internet, termasuk perlindungan hak atas kebebasan
1. Hak atas Kebebasan Berekspresi ............... 17 17
berekspresi di internet. Berbagai kelompok masyarakat
sipil 2. Kebebasan
jugaHak Informasi
atas kebebasan
demikian, berbagai deklarasi20
.............................
Informasi
menyusun 20
dan
SULQVLSSULQVLS
3. PembatasanSHUOLQGXQJDQ +$0 GL LQWHUQHW VHEDJDL
Hak .................................. 28 28
bagian4. penting
Kebebasan dalam prosesdimendorong
Berekspresi Indonesia : adanya tata
kelola internet
Jaminanyang berbasiskan.......................
dan Pembatasan hak asasi manusia. 3939
III. Perlindungan Hak Kebesaan
Kebebasan Berekspresi
Berekspresi
Masalah pengaturan
di Internet internet dan HAM di Indonesia52
............................................... juga
53
menjadi salah satu tantangan HAM saat ini, karena
1. 3ULQVLS3ULQVLS8PXP 56 57
internet telah menjadi salah satu aspek penting dalam
2. Pembatasan Konten ...............................
kehidupan masyarakaW Indonesia. Pada tahun 58
59
a. Pemblokiran
2012, Indonesia dan penyaringan
menduduki posisi 8konten .... 65
di dunia dan
63
posisi 4 b.di Larangan
$VLD GDODP MXPODK SHQJJXQDDQ
atas kriminalisasi terhadap LQWHUQHW
IDFHERRN 51.096.860
ekspresi yang sah pengguna, twitter kurang
............................ 68
66
lebih 20 juta pengguna,
F 3HQJHQDDQWDQJJXQJMDZDEKXNXP dan blog sekitar
5.270.658.). kepadaNamun,
perantara perlindungan HAM terkait
........................... 72
70
internet d.di Serangan
Indonesia belum memadai.
dunia maya ....................... Laporan
76
74
Freedom on the Net 2012 dari Freedom House,
e. Perlindungan hak atas privasi dan data
menempatkan Indonesia dalam kategori ‘partially free’
pribadi ........................................ 78 76
dan berada pada peringkat 21 dari 47 negara yang
disurvey.HakIndonesia
3. Dtas Akses Werhadap Internet ........masalah
masih menghadaSi 84
82
terkait dengan kesenjangan
Daftar Pustaka akses, penyaringan 94
.............................................. 91
3URÀO(/6$0 100
97

ix ix v ix
ix
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Dalam dunia internasional, perlindungan HAM dan


I. HAK telah
internet ASASI MANUSIA
menjadi salah satu pembahasan penting
di PBB. Tahun 2012, PBB mengeluarkan Resolusi
tentang Pemajuan, Perlindungan dan Penikmatan HAM
atas internet, yang salah satunya mengakui bahwa
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
1. Hak Asasi Manusia
perlindungan yang sama dalam aktivitas ekpresi yang
GLODNXNDQ VHFDUD ¶RIÁLQH· %HUEDJDL NHORPSRN QHJDUD
+DN $VDVL
dalam 0DQXVLD
kawasan DGDODK
regional KDNKDN
juga telah SDOLQJ GDVDU GDUL
mengembangkan
PDQXVLD +DNKDN WHUVHEXW PHQMHODVNDQ
berbagai prinsip untuk memastikan perlindungan KXEXQJDQ
HAM
antara individu dan struktur kekuasaan, khususnya
dan internet, termasuk perlindungan hak atas kebebasan
dengan negara.
berekspresi HAM membatasi
di internet. Berbagaikekuasaan
kelompok negara, dan
masyarakat
pada saat yang sama, memberikan peran kepada
sipil juga demikian, menyusun berbagai deklarasi dan negara
XQWXN PHODNXNDQ
SULQVLSSULQVLS WLQGDNDQWLQGDNDQ
SHUOLQGXQJDQ +$0 GL\DQJ SRVLWLI
LQWHUQHW XQWXN
VHEDJDL
memastikan adanya kondisi bahwa semua orang
bagian penting dalam proses mendorong adanya tata dapat
PHQLNPDWLKDNKDNQ\D
kelola internet yang berbasiskan hak asasi manusia.
Perkembangan
Masalah HAM internet
pengaturan setidaknya melalui
dan HAM tiga
di Indonesia juga
tahapan generasi
menjadi salah satu tantangan HAM saat ini, karena
internet telah menjadi salah satu aspek penting dalam
x GenerasimasyarakaW
kehidupan pertama, Indonesia.
SHUNHPEDQJDQPada KDNKDN
tahun
sipil dan politik (hak untuk hidup,
2012, Indonesia menduduki posisi 8 di dunia kebebasan
dan
posisidan
4 dikeamanan
$VLD GDODPpribadi, persamaan LQWHUQHW
MXPODK SHQJJXQDDQ hak di
depan 51.096.860
IDFHERRN hukum, hakpengguna,
atas nama twitter
baik, hakkurang
untuk
bebas dari pembatasan
lebih 20 juta pengguna, bergerak
dan dan
blogberdomisili,
sekitar
hak untukNamun,
5.270.658.). bebas berpikir, berkeyakinan,
perlindungan HAM terkait dan
beragama, NHEHEDVDQ EHUELFDUD
internet di Indonesia belum memadai. Laporan KDN DWDV
LQIRUPDVL
Freedom on the KDN Net
untuk memilih
2012 dari dan
Freedomdipilih,
House,hak
untuk referendum, dan sebagainya)
menempatkan Indonesia dalam kategori ‘partially free’
dan berada pada peringkat 21 dari 47 negara yang
x Generasi
disurvey. kedua, masih
Indonesia SHUNHPEDQJDQ KDNKDN
menghadaSi VRVLDO
masalah
WHUPDVXNKDNKDNHNRQRPLGDQEXGD\D KDNXQWXN
terkait dengan kesenjangan akses, penyaringan
bekerja dan mendapatkan upah yang layak, hak
untuk mendapat kepastian hukum tentang jam

2 v 1
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

kerja, hak libur, hak melakukan mogok kerja, hak


mendapatkan pendidikan, hak untuk melakukan
penelitian ilmiah dan melakukan penemuan, dan
sebagainya)

x Generasi ketiga,SHUNHPEDQJDQKDNKDNVROLGDULWDV
/kolektif (seperti: hak untuk melakukan kerjasama
dengan berbagai pihak dan mengembangkan
GLPHQVL NHPDQXVLDDQ GDODP NHKLGXSDQ VHKDUL
KDUL&RQWRK\DQJVSHVLÀNGDSDWGLWHPXNDQGDODP
kerangka bangsa, nasional, etnik, agama, dan
budaya minoritas, dalam hubungannya dengan
hak atas pembangunan, hak atas perdamaian,
hak untuk berbeda bahasa, warna dan berbeda
kebudayaan, dan sebagainya)1

Perkembangan pengakuan dan jaminan HAM


PHPXQFXONDQ NRQVHS WHQWDQJ KDNKDN \DQJ WLGDN
GDSDW GLFDEXWGLNXUDQJL SHPHQXKDQQ\D GDODP
NHDGDDQ DSDSXQ QRQ GHURJDEOH ULJKWV  GDQ KDNKDN
\DQJ GDSDW dibatasi atau dikurangi pemenuhannya
(GHURJDEOH ULJKWV  +DNKDN GDODP MHQLV ¶QRQ
GHURJDEOH· PHUXSDNDQ KDNKDN \DQJ EHUVLIDW DEVROXW
\DQJ WLGDN boleh dikurangi atau dibatasi
pemenuhannya, walaupun dalam keadaan darurat
sekalipun.
+DNKDN \DQJ WHUPDVXN MHQLV ¶QRQ GHURJDEOH· DGDODK
L hak atas hidup; (ii) hak bebas dari penyiksaan, (iii)
hak bebas dari perbudakan, (iv) hak bebas dari
penahanan karena gagal memenuhi perjanjian
(utang), (v) hak bebas dari pemidanaan yang
berlaku surut, (vi) hak

 0DQIUHG 1RZDN ´,QWURGXFWLRQ WR WKH ,QWHUQDWLRQDO +XPDQ


Rights Regime”, Martinus Nijhoff Publisher, 2003.

2 98 3
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

sebagai subjek hukum, dan (vii) hak atas


kebebasan berpikir, keyakinan dan agama. (Pasal 4
Dalam dunia internasional,
ayat 2 Kovenan perlindungan HAM dan
Hak Sipil dan Politik)
internet telah menjadi salah satu pembahasan penting
di
HakPBB.asasi Tahun
manusia2012,
diakuiPBB mengeluarkan
dan dijamin Resolusi
dalam berbagai
tentang Pemajuan, Perlindungan dan
instrumen HAM internasional, regional maupun Penikmatan HAM
atas internet, yang salah satunya
nasional. Berbagai instrumen HAM internasionalmengakui bahwa
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
tersebut di antaranya Deklarasi Universal Hak
perlindungan
Asasi 0DQXVLD yang sama
DWDX dalam 'HFODUDWLRQ
¶8QLYHUVDO aktivitas ekpresi yang
RQ +XPDQ
GLODNXNDQ VHFDUD ¶RIÁLQH· %HUEDJDL NHORPSRN
5LJKWV· 8'+5  .RYHQDQ ,QWHUQDVLRQDO +DNKDN 6LSLO QHJDUD
dalam kawasan
GDQ 3ROLWLN regional
(KIHSP) juga International
atau ‘the telah mengembangkan
Covenant
berbagai prinsip untuk memastikan
on Civil and 3ROLWLFDO 5LJKWV· ,&&35  perlindungan HAM
GDQ .RYHQDQ
dan internet, termasuk perlindungan hak atas
,QWHUQDVLRQDO +DNKDN (NRQRPL 6RVLDO GDQ %XGD\D kebebasan
berekspresi
.,+(6%  DWDX di internet.
¶WKH Berbagai kelompok
,QWHUQDWLRQDO masyarakat
&RYHQDQW RQ
sipil juga demikian, menyusun
(FRQRPLF 6RFLDO DQG Cultural berbagai deklarasi
Rights’ dan
(IESCR).
SULQVLSSULQVLS
Selain itu juga SHUOLQGXQJDQ
terdapat+$0berbagai
GL LQWHUQHW VHEDJDL
konvensi, 2
bagian penting dalam proses mendorong
deklarasi, panduan, dan lainnya WHUNDLWGHQJDQ+$0 adanya tata
kelola internetROHK
\DQJ GLVXVXQ yang3%%
berbasiskan hak asasi manusia.
DWDX EDGDQbadan internasional
lainnya.
Masalah
Di tingkat pengaturan
regional internet
juga terdapatdan HAM di Indonesia
berbagai juga
instrumen
menjadi salah satu tantangan HAM
yang mengakui dan menjamin HAM, misalnya; Konvensi saat ini, karena
internet telah menjadi
Eropa tentang HAM salahdan satu aspek penting
Kebebasan Dasar dalam
atau
kehidupan masyarakaW Indonesia.
‘European Convention on Human Rights’, Konvensi Pada tahun
2012,
$PHULNDIndonesia menduduki
WHQWDQJ +$0 posisi 8 &RQYHQWLRQ
DWDX ¶$PHULFDQ di dunia dan RI
posisi 4 di $VLD GDODP MXPODK
Human Rights’, Piagam Afrika tentang HAM dan SHQJJXQDDQ LQWHUQHW
Hak
IDFHERRN 51.096.860 pengguna, twitter kurang
3HQGXGXNDWDX·$IULFDQ&KDUWHURQ+XPDQDQG3HRSOHV

lebih
Rights’, dan juta
20 pengguna,
Deklarasi HAM Aseandan atau blog sekitar
‘Asean Human
5.270.658.). Namun, perlindungan
5LJKWV 'HFODUDWLRQ· 3HUNHPEDQJDQ WHQWDQJ MDPLQDQ HAM terkait
internet di Indonesia belum memadai.
dan perlindungan HAM juga dibentuk melalui berbagai Laporan
Freedom on the Net 2012 dari Freedom House,
menempatkan Indonesia dalam kategori ‘partially free’
 0LVDOQ\D &RQYHQWLRQ RQ WKH 3ROLWLFDO 5LJKWV RI :RPHQ&53:
dan berada pada peringkat
1952, International Convention21 on darithe47Elimination
negara of yang
All
disurvey. Indonesia masih menghadaSi masalah
)RUPVRI5DFLDO'LVFULPLQDWLRQ&(5'&RQYHQWLRQDJDLQVW
terkait dengan
Torture and kesenjangan akses,orpenyaringan
Other Cruel, Inhuman Degrading Treatment or
Punishment/CAT 1984, Convention on the Rights of the Child/
CRC 1989, dan Convention on the Rights of Persons with
Disabilities/CRPD 2006, dan berbagai Konvensi lainnya.

4 v 3
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

keputusan pengadilan HAM di tingkat regional, misalnya


3HQJDGLODQ +$0 1HJDUD1HJDUD ,QWHU$PHULND WKH
,QWHU$PHULFD &RXUW RI +XPDQ 5LJKWV  GDQ 3HQJDGLODQ
HAM Eropa (the European Court of Human Rights).

'L WLQJNDW QDVLRQDO SHUDWXUDQ SHUXQGDQJXQGDQJDQ GL


Indonesia telah menjamin berbagai hak asasi
manusia, \DQJ WHUWXDQJ EDLN GDODP .RQVWLWXVL \DNQL
8QGDQJXQGDQJ 'DVDU  PDXSXQ EHUEDJDL
SHUDWXUDQ SHUXQGDQJundangan lainnya. UUD 1945
memuat ketentuan khusus WHQWDQJ +$0 %DE ;$ 
VHKLQJJD KDNKDN WHUVHEXW merupakan hak
konstitusional warga negara. Regulasi lain yang
penting dalam menjamin HAM di Indonesia adalah
UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, yang
selain memuat tentang berbagai hak asasi manusia yang
dijamin dan dilindungi di Indonesia, juga mengatur
tentang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM).
Pengertian Hak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
7XKDQ <DQJ 0DKD (VD GDQ PHUXSDNDQ DQXJHUDK1\D \DQJ
wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh negara, hukum dan Semerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia. (Pasal 1 angka (1) UU No. 39 Tahun
1999)

4 98 5
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Pelanggaran Hak Asasi Manusia


Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau
Dalam dunia internasional, perlindungan HAM dan
kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja
internet telah menjadi salah satu pembahasan penting
PDXSXQWLGDNVHQJDMDDWDXNHODODLDQ\DQJVHFDUDPHODZDQ
dihukum
PBB.mengurangi,
Tahun 2012, PBB mengeluarkan
menghalangi, membatasi, dan Resolusi
atau
tentang Pemajuan, Perlindungan dan Penikmatan HAM
PHQFDEXW KDN DVDVL PDQXVLD VHVHRUDQJ DWDX NHORPSRN
atas internet, yang salah satunya mengakui bahwa
RUDQJ \DQJ GLMDPLQ ROHK 8QGDQJXQGDQJ LQL GDQ WLGDN
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh
penyelesaian yang
perlindungan hukumsama
yang dalam
adil dan benar, ekpresi
aktivitas berdasarkan
yang
mekanismeVHFDUD
GLODNXNDQ hukum ¶RIÁLQH·
yang berlaku. (Pasal NHORPSRN
%HUEDJDL 1 angka 6 UU No.
QHJDUD
39 Tahun
dalam 1999). regional juga telah mengembangkan
kawasan
berbagai prinsip untuk memastikan perlindungan HAM
dan internet, termasuk perlindungan hak atas kebebasan
berekspresi di internet. Berbagai kelompok masyarakat
2. Prinsip-Prinsip HAM
sipil juga demikian, menyusun berbagai deklarasi dan
SULQVLSSULQVLS SHUOLQGXQJDQ +$0 GL LQWHUQHW VHEDJDL
Dalam HAM terkandung berbagai prinsip, yaitu: 1)
bagian penting dalam proses mendorong adanya tata
XQLYHUVDO GDQ WLGDN GDSDW GLFDEXW   WLGDN GDSDW
kelola internet yang berbasiskan hak asasi manusia.
GLEDJLEDJL   VDOLQJ WHUNDLW GDQ VDOLQJ WHUJDQWXQJ  
persamaan dan non diskrimininasi, 5) partisipasi dan
Masalah pengaturan internet dan HAM di Indonesia juga
keikusertaan, dan 6) akuntabilitas dan “rule of law”.
menjadi salah satu tantangan HAM saat ini, karena
internet telah menjadi salah satu aspek penting dalam
x 3ULQVLS XQLYHUVDO GDQ WLGDN GDSDW GLFDEXW
kehidupan masyarakaW Indonesia. Pada tahun
PHQJDQGXQJ PDNVXG EDKZD KDNKDN WHUVHEXW
2012, Indonesia menduduki posisi 8 di dunia dan
didasarkan pada martabat setiap manusia, terlepas
posisi 4 di $VLD GDODP MXPODK SHQJJXQDDQ LQWHUQHW
dari ras, warna kulit, jenis kelamin, asal usul
IDFHERRN 51.096.860 pengguna, twitter kurang
etnisitas dan sosial, agama, bahasa, nasionalitas,
lebih 20 juta pengguna, dan blog sekitar
usia, orientasi seksual, atau pembedaan lainnya.
5.270.658.). Namun, perlindungan HAM terkait
Semenjak sifat universal ini diterima oleh semua
internet di Indonesia belum memadai. Laporan
negara, maka dalam penerapannya harus berlaku
Freedom on the Net 2012 dari Freedom House,
VHFDUD VDPD GDQ WDQSD GLVNULPLQDVL NHSDGD VHPXD
menempatkan Indonesia dalam kategori ‘partially free’
orang dan di segala tempat. HAM tidak
dan berada pada peringkat 21 dari 47 negara yang
dapat GLFDEXW EHUDUWL EDKZD KDNKDN VHVHRUDQJ
disurvey. Indonesia masih menghadaSi masalah
WLGDN GDSDW GLOHSDVNDQ DWDX GLDPELO NHFXDOL DWDV
terkait dengan kesenjangan akses, penyaringan
VLWXDVL yang terjadi berdasarkan hukum.

6 v 5
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

x Prinsip tidak dapat dibagi berarti, HAM melekat


SDGDPDUWDEDWVHPXDPDQXVLDWHUOHSDVDSDNDKKDN
KDNWHUVHEXWWHUNDLWGHQJDQPDVDODKPDVDODK VLSLO
budaya, ekonomi, politik atau sosial. Konsekuensinya,
semua hak asasi manusia mempunyai status yang
sama, dan tidak dapat ditempatkan dalam posisi
berdasarkan derajat atau hirarki. Pengabaian atas
VXDWX KDN DNDQ PHQJKDPEDW SHQLNPDWDQ KDNKDN
lainnya.

x Prinsip saling tergantung dan terkait berarti,


PDVLQJPDVLQJ KDN EHUNRQWULEXVL DWDV SHODNVDQDDQ
martabat seseorang melalui pemuasan atas
NHEXWXKDQNHEXWXKDQ DWDV SHUNHPEDQJDQ ÀVLN
psikologis, atau spiritual. Pemenuhan atas suatu hak
sering tergantung, keseluruhan atau sebagian, SDGD
SHPHQXKDQKDNKDNODLQQ\D

x Prinsip persamaan dan non diskriminasi mengandung


arti bahwa semua orang adalah sama sebagai manusia
serta mempunyai martabat yang sama. Pelaksanaan
HAM dilakukan tanpa adanya diskriminasi atas dasar
apapun, termasuk jenis kelamin, ras, warna kulit,
bahasa, agama, pandangan politik atau pandangan
ODLQQ\D NHEDQJVDDQ DVDOXVXO HWQLVLWDV PDXSXQ
sosial, minoritas, kekayaan, kelahiran, usia,
disabilitas, orientasi seksual, atau berdasarkan
status lainnya.

x Prinsip partisipasi dan keikutsertaan berarti bahwa


semua orang mempunyai hak untuk berpartisipasi
dalam mengakses informasi atas proses pembuatan
kebijakan yang akan mempengaruhi kehidupan dan
kesejahteraan mereka. Pendekatan berdasarkan hak
mensyaratkan suatu derajat yang lebih tinggi atas

6 98 7
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

partisipasi yang dilakukan komunitas, masyarakat


sipil, minoritas, perempuan, pemuda, masyarakat
Dalamadatdunia internasional,
dan berbagai kelompok perlindungan
lainnya. HAM dan
internet telah menjadi salah satu pembahasan penting
di
x PBB.
PrinsipTahun 2012, PBB
akuntabilitas dan mengeluarkan
‘rule of law’ Resolusi
berarti,
tentang Pemajuan, Perlindungan
negara dan pemegang kewajiban dan Penikmatan HAM
lainnya dapat
atasdiawasi
internet, yang salah satunya mengakui
dan mampu mempertanggungjawabkan atas bahwa
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
semua tindakannya terkait dengan HAM. Dalam hal
perlindungan yangKDUXV
LQL PHUHND samaPHQ\HVXDLNDQ
dalam aktivitas ekpresi
GHQJDQ yang
QRUPD
GLODNXNDQ VHFDUD ¶RIÁLQH· %HUEDJDL NHORPSRN
norma hukum dan standar yang ditetapkan dalam QHJDUD
dalam kawasanHAM
instrumen regional juga telah
internasional. Jika mengembangkan
gagal melakukan
berbagai prinsip untuk memastikan
hal tersebut, pihak yang terlanggar perlindungan HAM
hak asasinya
dan internet, termasuk perlindungan hak
berhak untuk mengupayakan proses pemulihan atas kebebasan
berekspresi
yang layakdi internet.
berdasarkanBerbagai kelompok
pengadilan yangmasyarakat
kompeten
sipilatau
jugamekanisme
demikian, lainnya
menyusun berbagai deklarasi
yang sesuai dengan dan
hukum
SULQVLSSULQVLS SHUOLQGXQJDQ +$0 GL LQWHUQHW
dan mekanisme yang ada. Setiap orang, media, VHEDJDL
bagian penting dalam
masyarakat sipil proses mendorong internasional
dan masyarakat adanya tata
kelola internet yang berbasiskan hak asasi
mempunyai peranan penting dalam memastikan manusia.
akuntabilitas pemerintahan terhadap kewajiban
Masalah
merekapengaturan internet dan
untuk menegakkan HAM di Indonesia juga
HAM.
menjadi salah satu tantangan HAM saat ini, karena
internet telah menjadi
Terkait dengan salah satu dan
prinsip persamaan aspek
nonpenting dalam
diskriminasi,
kehidupan masyarakaW Indonesia.
harus dipahami bahwa tidak setiap pembedaan Pada tahun
2012, Indonesia menduduki posisi 8
merupakan tindakan yang diskriminatif. Pembedaandi dunia dan
posisi 4 di $VLD GDODP MXPODK SHQJJXQDDQ
baik berdasarkan hukum atau dalam kenyataannya LQWHUQHW
IDFHERRN 51.096.860
yang didasarkan pengguna,
pada kriteria twitter akal
yang masuk kurang
dan
lebih
obyektif 20 juta pengguna,
diperbolehkan, dan
pembedaan blog sekitar
tersebut
5.270.658.).
harus dibuktikan Namun,untukperlindungan
menunjukkanHAM terkait
bahwa
internet di Indonesia belum memadai.
perlakuan WHUVHEXW PHPDQJ EHQDUEHQDU PDVXN Laporan
DNDO
Freedom on 6HMXPODK
GDQ RE\HNWLI the Net NHORPSRN
2012 dari Freedom
DWDX LQGLYLGXHouse,
GDSDW
menempatkan
PHQLNPDWL KDNhakIndonesia dalamsebagaimana
khusus, kategori ‘partially free’
dinyatakan
dan berada pada peringkat 21 dari 47 negara
dalam berbagai LQVWUXPHQ+$0\DQJGLWXMXNDQXQWXN yang
disurvey. Indonesia masih menghadaSi
PHOLQGXQJL KDNhak individu dan kelompok dengan masalah
terkait dengan
kebutuhan khususkesenjangan
tersebut.akses, penyaringan

8 v 7
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Perlakuan khusus atau pembedaan perlakuan tersebut,


haruslah dilakukan dalam jangka waktu yang terbatas,
VHVXDL GHQJDQ NHEXWXKDQ XQWXN PHQFDSDL SHUVDPDDQ
'DODP KDO SHUODNXNDQ NKXVXV VXGDK PHQFDSDL WXMXDQ
yaitu kesetaraan, maka tindakan pembedaan tersebut
KDUXV GLFDEXW 7LQGDNDQ LQL GLNHQDO VHEDJDL WLQGDNDQ
DIILUPDWLI DIILUPDWLYHDFWLRQV 

.RQVWLWXVL GDQ SHUDWXUDQ SHUXQGDQJXQGDQJDQ GL


Indonesia, menjamin berbagai prinsip tersebut.
Prinsip universalitas HAM diakui, karena Indonesia
telah menerima dan menjadi negara pihak dalam
berbagai perjanjian HAM internasional. Dalam berbagai
pengaturan dalam hukum Indonesia jelas menyatakan
larangan untuk melakukan diskriminasi dalam segala
bentuknya. UUD 1945 juga mengakui adanya tindakan
DIILUPDWLYH DFWLRQV \DQJ PHQMDPLQ EDKZD KDN
mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna
PHQFDSDL SHUVDPDDQ GDQ NHDGLODQ 3DVDO + D\DW 
UUD 1945).

Sejumlah Jaminan Hak untuk Bebas dari Tindakan


Diskriminasi dalam Hukum Indonesia
Segala warga negara bersamaan kedudukannya Pasal 27
di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib ayat 2
menjunjung hukum dan pemerintahan itu UUD 1945
GHQJDQWLGDNDGDNHFXDOLQ\D
Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, Pasal 28D
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil ayat 1
serta perlakuan yang sama di hadapan hukum UUD 1945
Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang Pasal 28I
bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan ayat 2
berhak mendapatkan perlindungan terhadap UUD 1945
perlakuan yang bersifat diskriminatif itu

8 98 9
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, Pasal 3


perlindungan, dan perlakuan hukum yang ayat 2 UU
Dalam dunia
adil serta internasional,
mendapat kepastianperlindungan
hukum dan 39 HAMtahundan
internet telah menjadi salah satu
perlakuan yang sama di depan hukum pembahasan penting
1999
diSetiap
PBB.orang
Tahun 2012,
diakui PBB
sebagai mengeluarkan
manusia Resolusi
pribadi Pasal 5
tentang
yang berhak menuntut dan memperoleh ayat 1 HAM
Pemajuan, Perlindungan dan Penikmatan UU
atas internet,
perlakuan yang salah yang
serta perlindungan satunya mengakui
sama sesuai bahwa
39 tahun
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
dengan martabat kemanusiaannya di depan 1999
hukum.
perlindungan yang sama dalam aktivitas ekpresi yang
GLODNXNDQ VHFDUD ¶RIÁLQH· %HUEDJDL NHORPSRN QHJDUD
dalam kawasan regional
Pengertianjuga telah mengembangkan
Diskriminasi
berbagai
Diskriminasi adalah SHPEDWDVDQ perlindungan
prinsip untuk memastikan HAM
SHOHFHKDQ DWDX
dan internet, termasuk perlindungan hak atas kebebasan
SHQJXFLODQ\DQJODQJVXQJDWDXSXQWDNODQJVXQJGLGDVDUNDQ
pada sejumlah
berekspresi dasar pembedaan
di internet. yang mengakibatkan
Berbagai kelompok masyarakat
pengurangan,
sipil penyimpangan,
juga demikian, atau penghapusan
menyusun pengakuan,
berbagai deklarasi dan
pelaksanaan, atau
SULQVLSSULQVLS penggunaan
SHUOLQGXQJDQ hakGLasasi
+$0 manusia
LQWHUQHW dan
VHEDJDL
kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun
bagian penting dalam proses mendorong adanya tata
kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial,
kelola
budaya internet yang
dan aspek berbasiskan
kehidupan hak(Pasal
lainnya. asasi1manusia.
angka 2 UU
No. 39 Tahun 1999)
Masalah pengaturan internet dan HAM di Indonesia juga
menjadi salah satu tantangan HAM saat ini, karena
internet
3. HAM dantelah menjadi salah
Kewajiban satu aspek penting dalam
Negara
kehidupan masyarakaW Indonesia. Pada tahun
2012, Indonesia
Setiap negara menduduki
setidaknya posisi 38(tiga)
mempunyai di dunia dan
kewajiban
posisi 4 di $VLD GDODP MXPODK SHQJJXQDDQ
terkait dengan HAM, yaitu; kewajiban untuk LQWHUQHW
IDFHERRN
menghormati 51.096.860 pengguna, twitter kurang
WRUHVSHFW PHOLQGXQJL WRSURWHFW GDQ
lebih 20 juta pengguna,
PHPHQXKL WR IXOILO  .HVHLPEDQJDQ dan blog
DQWDUD sekitar
NHWLJD
5.270.658.). Namun, perlindungan
NHZDMLEDQ DWDX WDQJJXQJMDZDE WHUVHEXW HAM EHUDJDP
terkait
internet di Indonesiayang
VHVXDLGHQJDQKDNhak belum memadai.
dijamin, Laporan
dan diterapkan
Freedom on the Net 2012 dari Freedom
terhadap semua KDNKDN VHUWD PHQFDNXS KDNKDN House,
menempatkan Indonesia dalam kategori ‘partially
VLSLO GDQ SROLWLN GDQ VHPXD KDNKDN HNRQRPL VRVLDOfree’
dan berada pada peringkat 21 dari
GDQ EXGD\D 1HJDUD MXJD berkewajiban untuk47 negara yang
disurvey. Indonesia masih menghadaSi
menyediakan pemulihan (UHPHG\) atas pelanggaran masalah
terkait
HAM yang dengan
terjadi. kesenjangan akses, penyaringan

10 v 9
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Kewajiban untuk menghormati berarti negara harus


PHQDKDQGLULXQWXNPHODNXNDQLQWHUYHQVLDWDXFDPSXU
WDQJDQ +DO LQL PHQFDNXS ODUDQJDQ DWDV WLQGDNDQ
tindakan tertentu yang dilakukan oleh pemerintah, yang
DNDQPHQJXUDQJLSHQLNPDWDQKDN6HEDJDLFRQWRKWHUNDLW
hak atas privasi, berarti pemerintah harus menghormati
berbagai komunikasi pribadi yang dilakukan oleh warga
QHJDUD WDQSD DGDQ\D FDPSXU WDQJDQ DWDX SHQJDZDVDQ
yang tidak sah. Penyadapan atau intersepsi komunikasi
terhadap seseorang yang dilakukan oleh pemerintah,
jika dilakukan tidak berdasarkan hukum atau dengan
alasan yang diperbolehkan, merupakan pelanggaran hak
privasi tersebut.

Kewajiban untuk melindungi mensyaratkan negara untuk


bertindak aktif dalam melindungi individu dari serangan
DWDX SHODQJJDUDQ ROHK SLKDN ODLQ QRQVWDWH DFWRUV 
6HEDJDLFRQWRKGDODPKDNDWDVNHEHEDVDQEHUHNVSUHVL
negara harus memastikan bahwa setiap warga negara
GDSDW PHODNVDQDNDQ KDNWHUVHEXWVHFDUDEHEDV WDQSD
adanya serangan atau gangguan dari pihak lainnya.

Kewajiban untuk memenuhi berarti bahwa negara


GLSHUV\DUDWNDQXQWXNPHODNXNDQWLQGDNDQWLQGDNDQ\DQJ
positif guna memastikan pelaksanaan dan pemenuhan
KDNKDN \DQJ GLMDPLQ WHUPDVXN PHQJJXQDNDQ VXPEHU
GD\D PDNVLPDOQ\D 6HEDJDL FRQWRK XQWXN SHPHQXKDQ
hak atas pendidikan, maka negara harus menyediakan
alokasi sumber dayanya baik anggaran atau infrastruktur
guna memastikan warga negaranya mendapatkan
pendidikan.

Setiap negara mempunyai kewajiban untuk


menghormati dan menjamin HAM bagi semua orang tanpa
pembedaan berdasar apapun, seperti; ras, warna kulit,

10 98 11
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pandangan


ODLQDVDOXVXONHEDQJVDDQDWDXVRVLDONHND\DDQDWDX
Dalam dunia internasional, perlindungan HAM dan
VWDWXVVRVLDOODLQQ\DWHUPDVXNPHQMDPLQKDNKDN\DQJ
internet telah menjadi salah satu pembahasan penting
VHGHUDMDWDQWDUDODNLODNLGDQSHUHPSXDQ
di PBB. Tahun 2012, PBB mengeluarkan Resolusi
tentang
Dalam hal Pemajuan,
negara Perlindungan
menjadi pihak dandalam
Penikmatan HAM
perjanjian
atas internet, yang salah satunya mengakui
internasional tentang HAM, maka negara harus mematuhi bahwa
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
kewajiban yang ditentukan dalam perjanjian tersebut.
perlindungan
Misalnya dalam yang sama Hak
Kovenan dalam
Sipilaktivitas ekpresi
dan Politik, yang
terdapat
GLODNXNDQ VHFDUD ¶RIÁLQH· %HUEDJDL NHORPSRN
kewajiban bagi negara untuk menyesuaikan instrumen QHJDUD
dalam kawasan regional juga telah mengembangkan
KXNXPQDVLRQDOQ\DGHQJDQPHODNXNDQODQJNDKODQJNDK
berbagai prinsip untuk
yang diperlukan untuk memastikan
membentuk,perlindungan
mengubah, HAM atau
dan internet, termasuk perlindungan hak
PHQFDEXW UHJXODVL DWDX NHELMDNDQ ODLQQ\D atas kebebasan
VHVXDL
berekspresi di internet.
GHQJDQketentuan dalamBerbagai
Novenan.kelompok masyarakat
sipil juga demikian, menyusun berbagai deklarasi dan
SULQVLSSULQVLS
Selain itu, Negara SHUOLQGXQJDQ +$0 GLmenjamin
berkewajiban LQWHUQHW VHEDJDL
bahwa
bagian penting dalam proses mendorong
RUDQJRUDQJ \DQJ WHUODQJJDU KDNQ\D XQWXN adanya tata
PHQGDSDW
kelola internet yang berbasiskan hak asasi manusia.
pemulihan yang efektif, baik melalui lembaga peradilan,
legislatif, upaya administratif, maupun upaya lainnya.
Masalah pengaturan
6HWLDS RUDQJ \DQJinternet dan HAMKDNKDNQ\D
PHQ\DWDNDQ di IndonesiaWHODK
juga
menjadi salah satu tantangan HAM saat
terlanggar harus mampu untuk mendapatkan pemulihanini, karena
internet telah menjadi
yang efektif salah satumekanisme
berdasarkan aspek penting dalam
nasional
kehidupan
yang disediakan.masyarakaW Indonesia.
Kewajiban negaraPada initahun
di
2012, Indonesia
antaranya; menduduki posisi 8 di
membawa para pelaku pelanggaran dunia dan
posisi 4 di $VLD GDODP
ke pengadilan, MXPODK
termasuk SHQJJXQDDQ
pejabat LQWHUQHW
publik yang
IDFHERRN
melakukan 51.096.860
pelanggaran,pengguna, twitter
memberikan kurang
ganti
lebih
kerugian20 kepada
juta pengguna,korban, dandan blogPHODNXNDQ
sekitar
5.270.658.). Namun, perlindungan HAM
ODQJNDKODQJNDK XQWXN PHQFHJDK WLPEXOQ\D kembali terkait
internet
pelanggaran.di Indonesia belum memadai. Laporan
Freedom on the Net 2012 dari Freedom House,
menempatkan Indonesia dalam kategori ‘partially free’
dan berada pada peringkat 21 dari 47 negara yang
disurvey. Indonesia masih menghadaSi masalah
terkait dengan kesenjangan akses, penyaringan

12 v 11
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Ketentuan tentang Kewajiban Negara terhadap HAM


dalam Instrumen HAM Internasional dan Regional
Setiap Negara Pihak pada Kovenan ini Pasal 2 ayat 1
berjanji untuk menghormati dan menjamin .RYHQDQ+DN
KDNKDN \DQJ GLDNXL GDODP .RYHQDQ LQL Kak Sipil dan
bagi semua orang yang berada dalam Politik
wilayahnya dan tunduk pada wilayah
hukumnya, tanpa pembedaan apapun
seperti ras, warna kulit, jenis kelamin,
bahasa, agama, politik atau pendapat
ODLQ DVDOXVXO NHEDQJVDDQ DWDX VRVLDO
kekayaan, kelahiran atau status lainnya.
Apabila belum diatur dalam ketentuan Pasal 2 ayat 2
SHUXQGDQJXQGDQJDQ DWDX NHELMDNDQ .RYHQDQ+DN
lainnya yang ada, setiap Negara Pihak dalam Kak Sipil dan
Kovenan ini berjanji untuk mengambil Politik
ODQJNDKODQJNDK \DQJ GLSHUOXNDQ VHVXDL
dengan proses konstitusinya dan dengan
NHWHQWXDQNHWHQWXDQ GDODP .RYHQDQ LQL
XQWXN PHQHWDSNDQ NHWHQWXDQ SHUXQGDQJ
undangan atau kebijakan lain
yang GLSHUOXNDQ XQWXN PHPEHUODNXNDQ
KDNKDNyang diakui dalam Kovenan ini.
Setiap Negara Pihak pada Kovenan ini Pasal 2 ayat 3
berjanji : .RYHQDQ+DN
a) Menjamin bahwa setiap orang yang Hak Sipil dan
KDNKDN DWDX NHEHEDVDQQ\D GLDNXL Politik
dalam Kovenan ini dilanggar, akan
memperoleh upaya pemulihan yang
efektif, walaupun pelanggaran
WHUVHEXWGLODNXNDQROHKRUDQJRUDQJ
yang bertindak dalam kapasitas
resmi;
b) Menjamin, bahwa setiap orang yang
menuntut upaya pemulihan tersebut
KDUXVGLWHQWXNDQKDNKDNQ\DLWXROHK
lembaga peradilan, administratif,
atau legislatif yang berwenang, atau

12 98 13
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

oleh lembaga berwenang


lainnya yang diatur oleh sistem
Dalam hukum
dunia internasional,
Negara tersebut, perlindungan
dan HAM dan
internet telah
untuk menjadi salah
mengembangkan satu pembahasan
segala penting
di PBB. Tahun 2012, PBB
kemungkinan upaya penyelesaian mengeluarkan Resolusi
tentangperadilan;
Pemajuan, Perlindungan dan Penikmatan HAM
atas
F internet,
0HQMDPLQyang EDKZD
salah satunya mengakui bahwa
OHPEDJD
yang berwenang tersebut akan
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
melaksanakan
perlindungan yang sama dalampenyelesaian
aktivitas ekpresi yang
demikian
GLODNXNDQ apabila
VHFDUD dikabulkan.
¶RIÁLQH· (Pasal
%HUEDJDL NHORPSRN QHJDUD
2 ICCPR)
dalam kawasan regional juga telah mengembangkan
Negara pihak harus menjamin setiap orang Pasal 1
berbagai prinsip untuk memastikan perlindungan HAM
GDODP ZLOD\DK KXNXPQ\D PDVLQJPDVLQJ Konvensi
dan internet, termasuk perlindungan hak atas kebebasan
semua hak dan kebebasan yang disebutkan Eropa tentang
berekspresi
dalam Bagian I internet.
di Berbagai
dari Konvensi ini. kelompok masyarakat
HAM dan
sipil juga demikian, menyusun berbagai Kebebasan deklarasi dan
SULQVLSSULQVLS SHUOLQGXQJDQ +$0 GL LQWHUQHW Dasar VHEDJDL
bagian penting dalam proses mendorong adanya tata
Negara pihak Konvensi ini berjanji untuk Pasal 1 ayat
kelola internetsemua
menghormati yang berbasiskan hak asasi1manusia.
hak dan kebebasan Konvensi
yang diakui di dalamnya dan menjamin Amerika
Masalah pengaturan
semua orang internet
yang berada dan\urisdiksi
dalam HAM di Indonesia
tentang HAMjuga
menjadi salah satu tantangan
mereka akan pelaksanaan yang bebas dan HAM saat ini, karena
internet telah
sepenuhnya menjadi
dari semua haksalah
dansatu aspek penting dalam
kebebasan
tersebut, tanpa
kehidupan diskriminasi apapun
masyarakaW karena Pada
Indonesia. tahun
alasan Indonesia
2012, ras, warnamenduduki
kulit, jenis posisi
kelamin,8 di dunia dan
bahasa,
posisi 4 diagama,
$VLDpendapat politik,SHQJJXQDDQ
GDODP MXPODK atau LQWHUQHW
SHQGDSDW \DQJ ODLQ DVDOXVXO NHEDQJVDDQ
IDFHERRN 51.096.860 pengguna, twitter kurang
atau sosial, status, ekonomi, kelahiran,
lebih 20 juta
atau keadaan pengguna,
sosial lain apapun. dan blog sekitar
5.270.658.).
Para Negara
Namun,Anggota
perlindungan HAM
Organisasi Pasal 1
terkait
internet di Indonesia belum memadai.
Persatuan Negara Afrika yang menjadi Piagam Afrika Laporan
Freedom on the
peserta Piagam Net mengakui
ini harus 2012 dari hak,Freedom
tentang House,
HAM
menempatkan
kewajiban dan kebebasan yang diabadikan dan Hak free’
Indonesia dalam kategori ‘partially
dan berada
dalam Piagampada ini peringkat 21 dari
dan berjanji untuk47 Penduduk
negara yang
PHQHWDSNDQ
disurvey. SHUDWXUDQ
Indonesia masihSHUXQGDQJ
menghadaSi masalah
XQGDQJDQDWDXODQJNDKODQJNDKODLQXQWXN
terkait dengan kesenjangan akses, penyaringan
memberlakukannya.

14 v 13
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Setiap orang mempunyai hak atas Pasal 5


pemulihan yang efektif dan dapat Deklarasi
dilaksanakan, yang dilakukan oleh suatu HAM Asean
SHQJDGLODQDWDXOHPEDJDOHPEDJDQHJDUD
lainnya yang berwenang, atas pelanggaran
yang dilakukan oleh orang, konstitusi atau
hukum.

Berbagai kewajiban negara terkait dengan HAM tersebut


sejalan dengan hukum Indonesia. UUD 1945 menyatakan
perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan
HAM adalah tanggung jawab negara, terutamanya
pemerintah. Perlindungan dan penegakan HAM
GLODNXNDQ VHVXDL GHQJDQ SULQVLSSULQVLS QHJDUD KXNXP
yang demokratis dan dituangkan dalam peraturan
SHUXQGDQJXQGDQJDQ

,QGRQHVLD WHODK PHUDWLÀNDVL EHUEDJDL LQVWUXPHQ +$0


internasional. Indonesia telah menjadi negara pihak
di lebih dari 7 perjanjian internasional HAM, termasuk
SDGD WDKXQ  ,QGRQHVLD PHUDWLILNDVL GXD .RYHQDQ
SRNRN+$0\DLWX.RYHQDQ,QWHUQDVLRQDO+DNKDN6LSLO
GDQ 3ROLWLN GDQ .RYHQDQ ,QWHUQDVLRQDO +DNKDN
(NRQRPL Sosial dan Budaya.3 'HQJDQ UDWLILNDVL
WHUVHEXW ,QGRQHVLD telah menjadi negara pihak,
sehingga mempunyai NHZDMLEDQXQWXNPHODNVDQDNDQ
SHPHQXKDQ KDNKDN yang dijamin dalam berbagai
instrumen HAM tersebut.
Selain atas komitmen untuk melindungi HAM sesuai
ketentuan dalam intrumen HAM internasional sebagai
konsekuensi menjadi negara pihak, UU No. 39 Tahun
1999 juga mengatur bahwa hukum internasional yang
diterima oleh Indonesia yang menyangkut HAM menjadi

 .HGXD .RQYHQDQ LQL GLUDWLÀNDVL GHQJDQ 88 1R  WDKXQ 
dan UU No. 11 tahun 2005

14 98 15
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

hukum nasional. Pemerintah mempunyai kewajiban dan


bertanggung jawab untuk menghormati, melindungi,
Dalam
menegakkan,dunia daninternasional,
memajukan perlindungan
HAM sebagaimana HAM yang
dan
internet telah menjadi salah satu pembahasan
diatur dalam UU ini (UU No. 39 tahun 1999) dan hukum penting
di PBB. Tahun
internasional 2012,HAM
tentang PBByangmengeluarkan
diterima olehResolusi
Negara
tentang Pemajuan,
Republik Indonesia. Perlindungan dan Penikmatan HAM
atas internet, yang salah satunya mengakui bahwa
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
Tanggung Jawab Negara Terhadap
perlindungan yang sama dalam aktivitas ekpresi yang
HAM Galam Hukum Indonesia
GLODNXNDQ VHFDUD ¶RIÁLQH· %HUEDJDL NHORPSRN QHJDUD
Perlindungan, pemajuan penegakan Pasal 28I ayat
dalam
dan kawasan
Semenuhan regionalHAMjuga telah
adalahmengembangkan
(4) UUD 1945
berbagai prinsip
tanggungjawab untuk memastikan
negara, terutamaperlindungan HAM
dan internet, termasuk perlindungan hak atas kebebasan
pemerintah
berekspresi
Perlindungan,di pemajuan,
internet. Berbagai
penegakan kelompok
dan Pasalmasyarakat
8 UU No.
sipil juga demikian, menyusun berbagai
pemenuhan hak asasi manusia menjadi 39 Tahun 1999 deklarasi dan
SULQVLSSULQVLS SHUOLQGXQJDQ +$0 GL LQWHUQHW VHEDJDL
tanggungjawab pemerintah
bagian penting dalam proses mendorong adanya tata
Ketentuan
kelola hukum
internet internasional hakyang
yang berbasiskan asasi manusia.
Pasal 8 UU No.
diterima oleh Republik Indonesia yang 39 Tahun 1999
menyangkut HAM menjadi hukum nasional
Masalah pengaturan internet dan HAM di Indonesia juga
Pemerintah
menjadi wajib
salah dantantangan
satu bertanggungjawab
HAM saatPasal 71 UU
ini, No.
karena
menghormati,
internet melindungi,
telah menjadi menegakkan,
salah satu aspek 39 Tahun 1999
penting dalam
dan memajukan
kehidupan HAM yang diatur
masyarakaW dalam UU Pada
Indonesia. tahun
LQL SHUDWXUDQ SHUXQGDQJXQGDQJDQ ODLQ
2012, Indonesia menduduki posisi 8 di dunia dan
dan hukum internasional tentang HAM yang
posisi
diterima4 oleh
di $VLD
negaraGDODP MXPODK
Republik SHQJJXQDDQ LQWHUQHW
Indonesia
IDFHERRN 51.096.860 pengguna, twitter kurang
lebih 20 juta pengguna, dan blog sekitar
5.270.658.). Namun, perlindungan HAM terkait
internet di Indonesia belum memadai. Laporan
Freedom on the Net 2012 dari Freedom House,
menempatkan Indonesia dalam kategori ‘partially free’
dan berada pada peringkat 21 dari 47 negara yang
disurvey. Indonesia masih menghadaSi masalah
terkait dengan kesenjangan akses, penyaringan

16 v 15
BUKU
BUKU SAKUSAKU
KEBEBASAN
KEBEBASAN BEREKSPRESI
BEREKSPRESI DI
DI INTERNET
INTERNET

II. HAKdunia
Dalam ATASinternasional,
KEBEBASAN BEREKSPRESI
perlindungan HAM dan
internet telah menjadi salah satu pembahasan penting
di PBB. Tahun 2012, PBB mengeluarkan Resolusi
tentang Pemajuan, Perlindungan dan Penikmatan HAM
atas internet, yang salah satunya mengakui bahwa
1. Hak atas Kebebasan Berekspresi
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
perlindungan yang sama dalam aktivitas ekpresi yang
+DN DWDV NHEHEDVDQ
GLODNXNDQ EHUHNVSUHVL
VHFDUD ¶RIÁLQH· PHQFDNXS
%HUEDJDL NHEHEDVDQ
NHORPSRN QHJDUD
untuk menyampaikan opini/pendapat,
dalam kawasan regional juga telah mengembangkan pandangan atau
JDJDVDQ WDQSD DGDQ\D LQWHUYHQVLFDPSXU
berbagai prinsip untuk memastikan perlindungan HAM WDQJDQ KDN
XQWXNPHQFDULPHQHULPDGDQPHQ\DPSDLNDQLQIRUPDVL
dan internet, termasuk perlindungan hak atas kebebasan
PHODOXL PHGLD
berekspresi DSDSXQBerbagai
di internet. WDQSD PHPDQGDQJ EDWDVEDWDV
kelompok masyarakat
sipil juga demikian, menyusun berbagai deklarasiOLVDQ
ZLOD\DK .HEHEDVDQ LQL GLODNXNDQ EDLN VHFDUD dan
WHUWXOLVFHWDNGDODPEHQWXNVHQLEXGD\DDWDXPHODOXL
SULQVLSSULQVLS SHUOLQGXQJDQ +$0 GL LQWHUQHW VHEDJDL
media lain
bagian yang dalam
penting dipilihnya.
proses mendorong adanya tata
kelola internet yang berbasiskan hak asasi manusia.
Kebebasan berpendapat dan berekspresi adalah hak
LQGLYLGXDOVHNDOLJXVNROHNWLI\DQJPHPXQJNLQNDQRUDQJ
Masalah pengaturan internet dan HAM di Indonesia juga
orang mempunyai
menjadi salah satukesempatan
tantangan HAM untuksaat
menyampaikan,
ini, karena
PHQFDUL PHQHULPD GDQ PHPEDJLNDQ
internet telah menjadi salah satu aspek penting EHUEDJDL
dalam
PDFDP LQIRUPDVL \DQJ GDSDW
kehidupan masyarakaW Indonesia. Pada tahunPHQJHPEDQJNDQ GDQ
PHQJHNVSUHVLNDQRSLQLSDQGDQJDQPHUHNDGHQJDQFDUD
2012, Indonesia menduduki posisi 8 di dunia dan
yang menurut
posisi 4 di $VLD mereka
GDODPtepat.
MXPODKKebebasan
SHQJJXQDDQberekspresi
LQWHUQHW
ELVDGLOLKDWGDULGXDFDUD\DNQLKDNXQWXNPHQJDNVHV
IDFHERRN 51.096.860 pengguna, twitter kurang
menerima,
lebih 20 jutadan menyebarkan
pengguna, informasi
dan blog dan hak
sekitar
mengekspresikan
5.270.658.). diri
Namun, melalui medium apapun.
perlindungan HAM terkait
internet di Indonesia belum memadai. Laporan
Ketentuan on
Freedom dalam
the frasa
Net “melalui media
2012 dari apapun”
Freedom atau
House,
“melalui media lainnya”, dapat diartikan bahwa
menempatkan Indonesia dalam kategori ‘partially free’
pelaksanaan
dan kebebasan
berada pada berekspresi
peringkat 21 dari 47dapat dilakukan
negara yang
melalui penggunaan teknologi komunikasi
disurvey. Indonesia masih menghadaSi masalah dan
informasi, termasuk media internet. Kata
terkait dengan kesenjangan akses, penyaringan dalam hak
XQWXN ´PHQFDULµ GDQ PHQ\HEDUNDQ LQIRUPDVL VHVXDL
GHQJDQ NDWD ´VXUÀQJµ GL LQWHUQHW GDQ PHODNXNDQ

v 17
17
BUKUSAKU
BUKU SAKU
KEBEBASANBEREKSPRESI
KEBEBASAN BEREKSPRESIDI
DIINTERNET
INTERNET

‘posting’ informasi di website atau melalui media


LQWHUQHWODLQQ\DXQWXNGDSDWGLEDFDVHPXDRUDQJ+DN
untuk “menerima” informasi merujuk pada saling
menukar informasi misalnya melalui surat elektronik
(email) dan melakukan ‘download’ atas informasi
tertentu. Artinya, hak atas kebebasan berekspresi
PHQFDNXSDNWLYLWDV\DQJGLODNXNDQVHFDUD¶RQOLQH·

Penggunaan hak atas kebebasan berekspresi mempunyai


kewajiban dan tanggung jawab khusus. Hak ini dapat
PHQMDGLVXE\HNGDULSHPEDWDVDQSHPEDWDVDQWHUWHQWX
tetapi semua pembatasan tersebut harus dilakukan
GHQJDQ KXNXP GDQ GLODNXNDQ NDUHQD PHPDQJ EHQDU
benar perlu, yakni; 1) sebagai penghargaan bagi hak
atau reputasi pihak lain, dan 2) sebagai perlindungan
keamanan nasional atau ketertiban umum, atau
kesehatan atau moral masyarakat.

Jaminan Hak atas Kebebasan Berekspresi


Galam Sejumlah Instrumen HAM Internasional dan Regional
Setiap orang mempunyai hak untuk bebas Pasal 19
berpendapat dan berekspresi; hak ini Deklarasi
PHQFDNXS NHEHEDVDQ XQWXN PHPHJDQJ Universal HAM
teguh pendapat tanpa adanya intervensi
GDQ XQWXN PHQFDUL PHQHULPD GDQ
menyampaikan informasi dan ide melalui
PHGLDDSDSXQWDQSDPHPDQGDQJEDWDV
batas wilayah
Setiap orang mempunyai hak untuk Pasal 19 Kovenan
EHEDV EHUHNVSUHVL KDN LQL PHQFDNXS +DNKDN6LSLOGDQ
NHEHEDVDQ XQWXN PHQFDUL PHQHULPD Politik
dan menyampaikan informasi dan ide
GDODPVHJDODEHQWXNQ\DWDQSDEDWDVDQ
EDWDVDQ EDLN VHFDUD OLVDQ WHUWXOLV DWDX
WHUFHWDNGDODPEHQWXNVHQLEXGD\DDWDX
melalui media lainnya atas pilihannya
sendiri

98
18 18
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

3HODNVDQDDQ KDNKDN \DQJ GLFDQWXPNDQ Pasal 19 ayat 3


dalam ayat 2 pasal ini menimbulkan .RYHQDQ+DNKDN
Dalam
kewajiban dunia
dan internasional,
tanggungjawab perlindungan
khusus. Sipil danHAM dan
Politik
internet
Oleh telah menjadi
karenanya, salah
dapat satu pembahasan
dikenai penting
di PBB. Tahun
pembatasan 2012,
tertentu, tetapiPBB
hal inimengeluarkan
hanya Resolusi
tentang Pemajuan, Perlindungan
dapat dilakukan sesuai dengan hukum dan Penikmatan HAM
atas
dan internet,
sepanjang yang salah untuk
diperlukan satunyaa)mengakui bahwa
menghormati hak atau nama baik orang
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
lain; b) melindungi
perlindungan keamanan
yang sama dalam nasional
aktivitas ekpresi yang
atau ketertiban
GLODNXNDQ VHFDUDumum atau %HUEDJDL
¶RIÁLQH· kesehatanNHORPSRN QHJDUD
atau moral umum
dalam kawasan regional juga telah mengembangkan
Setiap orang
berbagai prinsipmempunyai hak atasperlindungan
untuk memastikan Pasal 10 Konvensi
HAM
NHEHEDVDQEHUHNSUHVL+DNLQLPHQFDNXS Eropa untuk
dan internet, termasuk perlindungan hak atas kebebasan
kebebasan untuk memegang teguh Perlindungan
berekspresi
pendapat dan di internet. Berbagai kelompok
untuk menerima dan HAM danmasyarakat
sipil juga demikian, menyusun berbagai deklarasi
menyampaikan informasi atau ide tanpa Kebebasan Dasar dan
SULQVLSSULQVLS SHUOLQGXQJDQ +$0
adanya intervensi oleh otoritas publik GL LQWHUQHW VHEDJDL
bagian penting dalam proses mendorong adanya tata
GDQWDQSDEDWDVDQEDWDVDQ
kelola
Setiap orang yang
internet berbasiskan
mempunyai hak hak atasasasi
Pasalmanusia.
13 ayat 1
NHEHEDVDQ EHUÀNLU GDQ EHUHNVSUHVL +DN Konvensi HAM
LQL WHUPDVXN
Masalah NHEHEDVDQ
pengaturan XQWXNdan
internet PHQFDUL
HAM diAmerika
Indonesia juga
menerima,salah
menjadi dan satu
menyebarkan
tantanganinformasi
HAM saat ini, karena
GDQLGHLGHGDODPVHJDODEHQWXNWHUOHSDV
internet telah menjadi salah satu aspek penting dalam
GDUL EDWDVDQEDWDVDQ DSDNDK VHFDUD
kehidupan masyarakaW Indonesia. Pada tahun
OLVDQ GDODP WXOLVDQ GDODP FHWDNDQ
2012, Indonesia menduduki posisi 8 di dunia dan
dalam bentuk seni, atau melalui medium
posisi 4 di $VLD GDODP MXPODK SHQJJXQDDQ LQWHUQHW
lain yang dipilihnya
IDFHERRN
Pelaksanaan 51.096.860
hak yang diaturpengguna,diatas twitter kurang
Pasal 13 ayat 2
lebih
tidak 20
bolehjuta pengguna,
dikenakan dan blog
tindakan Konvensi sekitar
5.270.658.). Namun, tetapi
penyensoran sebelumnya, perlindungan HAM Tentang
harus Amerika terkait
internet
memperhatikandi Indonesia
tanggung belum
jawab yang memadai.
HAM Laporan
GLWHWDSNDQVHWHODKQ\D\DQJVHFDUDWHJDV
Freedom on the Net 2012 dari Freedom House,
diatur oleh hukum
menempatkan sepanjang
Indonesia diperlukan
dalam kategori ‘partially free’
untukberada
dan memastikan a) Penghormatan
pada peringkat 21 dari 47 negara yang
DWDV KDNKDN DWDX UHSXWDVL RUDQJ ODLQ
disurvey. Indonesia masih menghadaSi masalah
atau b) Perlindungan keamanan nasional,
terkait dengan kesenjangan akses, penyaringan
ketertiban umum, DWDX kesehatan
masyarakat atau moral

v 19
19
BUKUSAKU
BUKU SAKU
KEBEBASANBEREKSPRESI
KEBEBASAN BEREKSPRESIDI
DIINTERNET
INTERNET

Setiap individu mempunyai hak untuk Pasal 9 Piagam


menerima informasi ... (dan) untuk Afrika tentang
mengekspresikan dan menyebarkanHAM dan Hak
pandangannya berdasaUkan hukum Penduduk
Setiap orang berhak atas kebebasan Pasal 23
berpendapat dan berekspresi, termasuk Deklarasi HAM
kebebasan untuk memegang teguK Asean
pendapat tanpa intervensi dan untuk
PHQFDUL PHQHULPD GDQ PHQ\HEDUNDQ
LQIRUPDVL EDLN VHFDUD OLVDQ GDODP
bentuk tulisan atau melalui media lainnya
yang dipilihnya

2. Hak Dtas Kebebasan Informasi

Kebebasan informasi dapat dikatakan sebagai hak atas


akses terhadap informasi yang dipunyai/dipegang oleh
OHPEDJDOHPEDJDSXEOLN+DNLQLPHUXSDNDQEDJLDQGDUL
hak atas kebebasan berekspresi. Resolusi ke 59 Majelis
Umum PBB tahun 1946, dan juga Pasal 19 Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia, menyatakan bahwa hak
GDVDUGDULNHEHEDVDQEHUHNVSUHVLPHQFDNXSKDNXQWXN
´PHQFDUL PHQHULPD GDQ PHQ\HEDUNDQ LQIRUPDVL GDQ
LGHLGH PHODOXL PHGLD PDQDSXQ WDQSD PHPDQGDQJ
EDWDVEDWDV ZLOD\DKµ 3HQJDNXDQ LQL MXJD PHPEHULNDQ
konsekuensi yang sama atas pengakuan hak atas
kebebasan berekspresi dalam berbagai instrumen HAM
lainnya.

1HJDUDQHJDUD (URSD \DQJ WHUJDEXQJ GDODP 'HZDQ


(URSD &RXQFLORI(XURSH SDGDWDKXQPHQJDGRSVL
rekomendasi tentang akses terhadap informasi yang
dipegang oleh Pemerintah. Rekomendasi tersebut
menyatakan bahwa setiap orang dalam yurisdiksi anggota
negara (Eropa) mempunyai hak untuk mendapatkan,

98
20 20
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

dalam permintaan informasi yang dipunyai oleh


OHPEDJDOHPEDJD SXEOLN VHODLQ OHPEDJD OHPEDJD
lembaga legislatif dan peradilan. Dalam Rekomendasi
ODLQQ\D WHUNDLW GHQJDQ DNVHV WHUKDGDS GRNXPHQ
GRNXPHQ UHVPL PHQ\DWDNDQ SULQVLS EDKZD QHJDUD
negara anggota harus menjamin hak setiap orang untuk
PHPSXQ\DL DNVHV GHQJDQ SHUPLQWDDQ DWDV GRNXPHQ
GRNXPHQ UHVPL \DQJ GLSXQ\DL ROHK OHPEDJDOHPEDJD
publik. Prinsip tersebut harus diterapkan tanpa adanya
GLVNULPLQDVL EHUGDVDUNDQ DSDSXQ WHUPDVXN DVDOXVXO
kebangsaDnnya.

Pelapor Khusus PBB untuk Hak atas Kebebasan


Berpendapat dan Berekspresi, dalam Laporan Tahun
1998 menyatakan hak atas akses terhadap informasi
yang dipunyai atau dipegang oleh negara/pemerintah
termasuk dalam hak atas kebebasan berekspresi:

´+DNXQWXNPHQFDULPHQHULPDGDQPHQ\HEDUNDQ
informasi memberikan tanggung jawab positif
EDJL QHJDUDQHJDUD XQWXN PHPDVWLNDQ DNVHV DWDV
informasi, khususnya informasi yang dipegang
oleh Pemerintah dalam segala bentuk sistem
penyimpanan dan pembukaannya”

1HJDUDQHJDUD GL NDZDVDQ $PHULND \DQJ WHUJDEXQJ


GDODP 2UJDQLVDVL 1HJDUD1HJDUD $PHULND PHQJDNXL
kebebasan informasi merupakan hak dasar, yang
PHQFDNXS KDN XQWXN DNVHV WHUKDGDS LQIRUPDVL \DQJ
GLSXQ\DL ROHK EDGDQEDGDQ SXEOLN 'DODP /DSRUDQ
tahun 1999, Pelapor Khusus untuk Hak atas Kebebasan
%HUHNVSUHVL 2UJDQLVDVL 1HJDUD1HJDUD $PHULND
menyampaikan pandangan:

21 21
BUKUSAKU
BUKU SAKU
KEBEBASANBEREKSPRESI
KEBEBASAN BEREKSPRESIDI
DIINTERNET
INTERNET

“Hak atas akses kepada informasi resmi adalah


salah satu landasan dari representasi demokrasi.
Dalam sistem representasi pemerintah, pihak
\DQJ PHZDNLOL KDUXV PHUHVSRQ RUDQJRUDQJ \DQJ
PHPSHUFD\DNDQ UHSUHVHQWDVL GDQ RWRULWDVQ\D
XQWXNPHPEXDWNHSXWXVDQWHUNDLWGHQJDQPDVDODK
PDVDODKSXEOLN2UDQJRUDQJ\DQJPHQGHOHJDVLNDQ
DGPLQLVWUDVL PDVDODKPDVDODK SXEOLN NHSDGD
perwakilannya mempunyai hak atas informasi.
Informasi yang oleh digunakan dan dihasilkan oleh
negara dengan uang pembayar pajak”4

Dalam Laporan Tahun 2000, Pelapor Khusus PBB untuk


Hak atas Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi,
menguraikan berbagai muatan tentang hak atas
informasi, dan meminta perhatian sejumlah pemerintah
XQWXN PHODNXNDQ SHQLQMDXDQ WHUKDGDS KXNXPKXNXP
yang berlaku di negara mereka atau untuk mengadopsi/
membentuk hukum baru tentang akses atas informasi
GDQ PHPDVWLNDQ NHVHVXDLDQQ\D GHQJDQ SULQVLSSULQVLS
tentang hak atas informasi.

4 /DSRUDQ7DKXQDQ.RPLVL+$0,QWHU$PHULND7DKXQ
1998, Volume III, Laporan Pelapor Khusus untuk
Kebebasan Berekspresi, 16 April 1999, OEA/
6HU/9,,'RFUHY&KDSWHU,,,S

98
22 22
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Prinsip-Prinsip Terkait Hak Atas Kebebasan Informasi


D %DGDQEDGDQ SXEOLN PHPSXQ\DL NHZDMLEDQ XQWXN
membuka informasi dan setiap anggota masyarakat
mempunyai hak untuk berkorespondensi dalam
PHQHULPDLQIRUPDVLEDKZDLQIRUPDVLPHQFDNXSVHPXD
EHQWXN FDWDWDQGRNXPHQ UHFRUG  \DQJ GLSXQ\DL ROHK
OHPEDJDOHPEDJD SXEOLN WHUOHSDV GDUL EDJDLPDQD
FDWDWDQWHUVHEXWGLVLPSDQ
E .HEHEDVDQLQIRUPDVLPHQV\DUDWNDQEDGDQEDGDQSXEOLN
XQWXN PHPSXEOLNDVLNDQ GDQ PHQ\HEDUNDQ VHFDUD OXDV
GRNXPHQGRNXPHQ \DQJ VLJQLÀNDQ EDJL NHSHQWLQJDQ
SXEOLN VHEDJDL FRQWRK LQIRUPDVL \DQJ RSHUDVLRQDO
WHQWDQJ IXQJVLIXQJVL EDGDQ SXEOLN GDQ PDWHUL GDUL
semua keputusan atau kebijakan yang berdampak
kepada publik;
F 'DODPEHQWXN\DQJPLQLPDOKXNXPWHQWDQJNHEHEDVDQ
informasi harus membuat ketentuan tentang pendidikan
publik dan penyebaran informasi terkait dengan hak
atas akses informasi; hukum harus juga menyediakan
sejumlah mekanisme untuk menyelesaikan persoalan
kultur kerahasiaan yang ada di pemerintah;
d. Penolakan untuk membuka informasi tidak dapat
didasarkan pada tujuan untuk melindungi pemerintah
dari tindakan yang dianggap mempermalukan
(embarrassment) atau membuka kesalahan mereka;
VXDWX GDIWDU \DQJ OHQJNDS GDUL WXMXDQWXMXDQ \DQJ
sah yang dapat menjadi alasan untuk tidak membuka
informasi harus disediakan dalah ketentuan hukum dan
SHQJHFXDOLDQQ\DKDUXVGLUXPXVNDQVHFDUDVHPSLWXQWXN
menghindari dimasukkannya materi (ke dalam daftar)
yang tidak merugikan kepentingan yang sah tersebut;
H 6HPXD EDGDQEDGDQ SXEOLN GLSHUV\DUDWNDQ XQWXN
membentuk sistem yang terbuka dan dapat diakses
untuk memastikan hak publik untuk menerima informasi;
ketentuan hukum harus mengatur batasan waktu yang
ketat/jelas terhadap proses permintaan informasi dan
mengatur bahwa setiap penolakan disertai dengan
DODVDQ \DQJ VXEWDQWLI VHFDUD WHUWXOLV DWDV SHQRODNDQ
tersebut;

23 23
BUKUSAKU
BUKU SAKU
KEBEBASANBEREKSPRESI
KEBEBASAN BEREKSPRESIDI
DIINTERNET
INTERNET

f. Biaya untuk mendapatkan akses informasi yang dipunyai


ROHK EDGDQEDGDQ SXEOLN WLGDN EROHK WHUODOX WLQJJL
PDKDO\DQJGLWXMXNDQXQWXNPHQJKLQGDULFDORQSHQFDUL
informasi dan mengabaikan maksud dari hukum itu
sendiri;
g. Ketentuan hukum harus mensyaratkan bahwa aturan
lainnya ditafsirkan, sejauh memungkinkan, konsisten
GHQJDQ DWXUDQQ\D UH]LP XQWXN SHQJHFXDOLDQ \DQJ DGD
dalam hukum kebebasan informasi harus lengkap dan
KXNXPKXNXPODLQQ\DWLGDNEROHKPHPSHUOXDVQ\D
h. Seseorang harus dilindungi dari setiap sanksi hukum,
administrasi atau sanksi terkait dengan hubungan
kerja atas tindakan untuk mengeluarkan informasi atas
suatu tindakan kesalahan, misalnya tindakan kejahatan
atau ketidakjujuran, kegagalan untuk mematuhi
hukum, kesalahan dalam penegakan hukum, korupsi
atau ketidakjujuran atau kegagalan yang serius dalam
administrasi badan publik.

Sumber : Laporan Pelapor Khusus PBB untuk Pemajuan


dan Perlindungan Hak atas Kebebasan Berpendapat dan
Berekspresi Tahun 2000

7DKXQ  .RPLVL +$0 ,QWHU$PHULND PHQ\HWXMXL


'HNODUDVL $PHULND WHQWDQJ 3ULQVLS3ULQVLS .HEHEDVDQ
%HUHNVSUHVL WKH ,QWHU$PHULFDQ 'HFODUDWLRQ RI
3ULQFLSOHV RQ )UHHGRP RI ([SUHVVLRQ  'HNODUDVL
mengakui akses terhadap informasi yang dipegang
negara adalah hak dasar bagi semua orang. Pengakuan
ini mendukung hak atas kebebasan berekspresi sesuai
dengan Pasal 13 Konvensi Amerika tentang HAM, yakni
VHWLDSRUDQJPHPSXQ\DLKDNXQWXNPHQFDULPHQHULPD
GDQ PHQ\HEDUNDQ LQIRUPDVL GDQ LGHLGH GDODP VHJDOD
bentuknya.

98
24 24
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

'HNODUDVL$PHULNDWHQWDQJ3ULQVLS3ULQVLS
Kebebasan Berekspresi
Pembukaan Deklarasi:
“Meyakini bahwa jaminan hak atas akses terhadap informasi
yang dipunyai oleh Negara akan memastikan keterbukaan
dan akuntabilitas yang lebih luas dari aktivitas pemerintah
GDQPHPSHUNXDWOHPEDJDOHPEDJDGHPRNUDVLµ

Pasal 3 Deklarasi:
“Setiap orang berhak atas akses terhadap informasi
WHQWDQJ GLULQ\D DWDX DVHWQ\D VHFDUD FHSDWVHJHUD GDQ
tanpa kesulitan, apakah informasi tersebut berada dalam
SHQFDWDWDQGDWDEDVHDWDXSHQFDWDWDQSXEOLNPDXSXQSULYDW
dan jika diperlukan untuk memperbarui, mengkoreksi atau
mengubahnya”

Pasal 4 Deklarasi:
“Akses terhadap informasi yang dipunyai oleh negara
DGDODK KDN GDVDU EDJL VHPXD RUDQJ 1HJDUDQHJDUD
mempunyai kewajiban untuk menjamin pelaksanaan penuh
dari hak ini. Prinsip ini memperbolehkan pembatasan hanya
SDGD SHQJHFXDOLDQ \DQJ KDUXV GLQ\DWDNDQ VHEHOXPQ\D
EHUGDVDUNDQKXNXPGDODPKDODGDQ\DEDKD\DVHFDUDQ\DWD
GDQ MHODV \DQJ PHQJDQFDP NHDPDQDQ QDVLRQDO GDODP
masyarakat yang demokratis”

Tahun 2002, Komisi Afrika untuk HAM dan Hak Penduduk


PHQJDGRSVL'HNODUDVLWHQWDQJ3ULQVLS3ULQVLS.HEHEDVDQ
%HUHNVSUHVL GL $IULND 'HFODUDWLRQ RI  3ULQFLSOHV
RQ )UHHGRP RI ([SUHVVLRQ LQ $IULFD 5 Deklarasi ini
mendukung hak untuk mengakses informasi yang
GLSXQ\DLROHKOHPEDJDOHPEDJDSXEOLN

5 Diadopsi pada Sesi ke 32, Oktober 2002. Dapat diakses di http://


ZZZDFKSURUJHQJOLVKBGRFBWDUJHWGRFXPHQWDWLRQKWPO"
GHFODUDWLRQVGHFODUDWLRQBIUHHGRPBH[SBHQKWPO

25 25
BUKU SAKU
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI
DI INTERNET
INTERNET

Deklarasi tentang Prinsip-Prinsip Kebebasan Berekspresi di


Afrika

Bagian IV Deklarasi, tentang Kebebasan Informasi :


1. %DGDQEDGDQ SXEOLN \DQJ PHPHJDQJ LQIRUPDVL EXNDQ
untuk dirinya sendiri tetapi sebagai penjaga kebaikan/
kepentingan publik dan setiap orang mempunyai hak untuk
PHQJDNVHV LQIRUPDVL LQL \DQJ VHFDUD MHODV GLQ\DWDNDQ
ROHKNHWHQWXDQNHWHQWXDQEHUGDVDUNDQKXNXP
2. Hak atas informasi harus dijamin oleh hukum sesuai
GHQJDQSULQVLSSULQVLSEHULNXW
‡ 6HWLDS RUDQJ PHPSXQ\DL KDN XQWXN PHQJDNVHV
LQIRUPDVL\DQJGLSHJDQJROHKEDGDQEDGDQSXEOLN
‡ 6HWLDS RUDQJ PHPSXQ\DL KDN XQWXN PHQJDNVHV
LQIRUPDVL \DQJ GLSHJDQJ ROHK EDGDQEDGDQ VZDVWD
yang penting untuk pelaksanaan atau perlindungan
setiap hak;
‡ 6HWLDS SHQRODNDQ XQWXN PHPEXND LQIRUPDVL KDUXV
dapat diajukan keberatan ke suatu badan independen
dan/atau pengadilan;
‡ %DGDQEDGDQ SXEOLN KDUXV GLSHUV\DUDWNDQ PHVNL
GDODP VLWXDVL WLGDN DGDQ\D SHUPLQWDDQ VHFDUD
aktif mempublikasikan informasi yang berguna bagi
kepentingan publik;
‡ 7LGDN VHRUDQJSXQ GDSDW GLNHQDL VDQNVL DWDV
pengeluaran dengan niat baik atas informasi tentang
tindakan kesalahan, atau hal itu akan membuka suatu
DQFDPDQ\DQJVHULXVDWDVNHVHKDWDQNHDPDQDQDWDX
keselamatan lingkungan dimana pengenaan sanksi
sesuai dengan kepentingan yang sah dan diperlukan
dalam masyarakat yang demokratis; dan
‡ +XNXPKXNXP WHUNDLW GHQJDQ NHUDKDVLDDQ KDUXV
diamandemen sesuai yang diperlukan untuk
PHQ\HVXDLNDQ GHQJDQ SULQVLSSULQVLS NHEHEDVDQ
informasi.
3. Setiap orang mempunyai hak untuk mengakses dan
memperbaharui atau mengkoreksi informasi pribadi
PHUHNDDSDNDKLQIRUPDVLWHUVHEXWGLSHJDQJROHKEDGDQ
badan publik maupun swasta.

98
26 26
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Tahun 2004, PBB, Organisasi Eropa untuk Keamanan


GDQ .HUMDVDPD WKH 2UJDQL]DWLRQ IRU 6HFXULW\ DQG &R
RSHUDWLRQ LQ (XURSH26&(  2UJDQLVDVL 1HJDUD1HJDUD
$PHULND WKH 2UJDQL]DWLRQ RI $PHULFDQ 6WDWHV2$6 
PHQ\XVXQ 'HNODUDVL %HUVDPD -RLQW 'HFODUDWLRQ  \DQJ
menyatakan hak atas akses terhadap informasi yang
dipegang oleh otoritas publik adalah hak asasi manusia
yang mendasar yang harus diberikan dampak pada tingkat
nasional melalui legislasi yang komprehensif (misalnya
UU Kebebasan Informasi) yang didasarkan pada prinsip
pembukaan yang maksimal, dan menentukan praduga
bahwa semua informasi dapat diakses dan hanya dapat
GLEDWDVL ROHK VXDWX VLVWHP SHQJHFXDOLDQ \DQJ NHWDW
sempit.

Hak atas kebebasan informasi sebagai bagian dari


kebebasan berekspresi juga dinyatakan dalam
SHQJDGLODQ+$0WLQJNDW5HJLRQDO3HQJDGLODQ+$0,QWHU
Amerika yang menyatakan adanya hak kolektif untuk
menerima informasi dalam segala bentuknya. Pengadilan
juga mengkaitkan aspek kewajiban negara untuk
menyediakan informasi, yang sesuai hak atas kebenaran
(right to truth) berdasarkan jaminan atas peradilan yang
adil (fair trial) dan hak untuk perlindungan terhadap
pengadilan. Konvensi Amerika tentang HAM. Pada
WDKXQ  .HSXWXVDQ 3HQJDGLODQ +$0 ,QWHU$PHULND
PHQJDNXLEDKZDNHEHEDVDQEHUHNVSUHVLPHQFDNXSKDN
DWDVDNVHVWHUKDGDSLQIRUPDVL\DQJGLSXQ\DLROHKEDGDQ
badan publik.

Pada tahun 2011, Komite HAM PBB sebagaimana yang


dituangkan dalam Komentar Umum (General Comment)
No. 34 menyatakan bahwa Pasal 19 Paragraf 2,
PHQJDNXLKDNDWDVLQIRUPDVL\DQJGLSHJDQJROHKEDGDQ
EDGDQSXEOLN,QIRUPDVLVHSHUWLLWXPHQFDNXSGRNXPHQ

27 27
BUKUSAKU
BUKU SAKU
KEBEBASANBEREKSPRESI
KEBEBASAN BEREKSPRESIDI
DIINTERNET
INTERNET

yang dipegang oleh badan publik, terlepas dari bentuk


SHQ\LPSDQDQ LQIRUPDVLQ\D VXPEHUVXPEHUQ\D GDQ
waktu pembuatannya. Setiap orang mempunyai hak
untuk memastikan dalam suatu bentuk yang dimengerti,
DSDNDKVXDWXGDWDSULEDGLGLVLPSDQGDODPÀOHÀOHGDWD
otomatis, dan untuk tujuan apa. Setiap orang harus
mampu untuk memastikan otoritas publik atau badan
GDQ LQGLYLGX VZDVWD PDQD \DQJ PHQJRQWURO ÀOHÀOH
PHUHND -LNDÀOHÀOHWHUVHEXWEHULVLGDWD SULEDGL\DQJ
salah atau telah dikumpulkan atau diproses dengan
FDUD\DQJVDODKEHUGDVDUNDQKXNXPPDNDVHWLDSRUDQJ
EHUKDNXQWXNPHPSHUEDLNLFDWDWDQSULEDGLQ\D

3. Pembatasan Hak

Berbagai Instrumen HAM mengatur ketentuan


pembatasan (limitations) yang diperbolehkan terhadap
sejumlah hak. Suatu pembatasan akan dinyatakan tidak
sah atau merupakan pelanggaran, jika pembatasan
WHUVHEXWGLODNXNDQWLGDNEHUGDVDUNDQSDGDV\DUDWV\DUDW
yang diperbolehkan. Selain itu, terdapat konsep bahwa
QHJDUD GDSDW PHQJJXQDNDQ ¶PDUJLQ RI DSSUHFLDWLRQ·
terkait dengan kewajiban untuk menghormati,
melindungi dan memenuhi HAM.

3HODNVDQDDQ KDNKDN DWDV NHEHEDVDQ VLSLO GDQ SROLWLN


seperti kebebasan berekspresi, berkumpul dan
berserikat, sejalan dengan kewajiban dan tanggung
jawabnya, dapat menjadi subjek atas pembatasan
tertentu. Pembatasan tersebut dilakukan, di antaranya
berdasarkan alasan keamanan nasional, integritas
WHULWRULDODWDXNHDPDQDQSXEOLNSHQFHJDKDQNHMDKDWDQ
perlindungan kesehatan atau moral masyarakat, atau
lainnya. Misalnya, hak atas kebebasan berpendapat

98
28 28
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

dapat dibatasi jika dilakukan untuk tujuan propaganda


perang atau untuk menghasut pihak lain melakukan
kejahatan, dan pemerintah mempunyai kewajiban
untuk mengintervensi dengan menguji kebebasan itu
GHQJDQPDNVXGXQWXNPHOLQGXQJLKDNKDNRUDQJODLQ

6HWLDSFDPSXUWDQJDQSHPEDWDVDQDWDXSHQJKXNXPDQ
harus dilakukan sesuai dengan hukum dan harus
GLSHUOXNDQ XQWXN PHQFDSDL WXMXDQ GDQ NHSHQWLQJDQ
PDVLQJPDVLQJ QHJDUD GDODP VXDWX PDV\DUDNDW \DQJ
demokratis. Negara harus, dalam setiap pembatasan,
menunjukkan adanya kebutuhan dalam penerapan
SHPEDWDVDQWHUVHEXWGDQGLODNXNDQKDQ\DGHQJDQFDUD
FDUD \DQJ SURSRUVLRQDO XQWXN PHQFDSDL WXMXDQWXMXDQ
yang sah.

Kovenan Hak Sipil dan Politik menyatakan bahwa


pelaksanaan hak atas kebebasan berekspresi mempunyai
kewajiban dan tanggung jawab khusus. Hak ini dapat
PHQMDGLVXE\HNGDULSHPEDWDVDQSHPEDWDVDQWHUWHQWX
tetapi semua pembatasan tersebut harus dilakukan
GHQJDQ KXNXP GDQ GLODNXNDQ NDUHQD PHPDQJ EHQDU
benar perlu, yakni 1) sebagai penghargaan bagi
hak atau reputasi pihak lain, dan 2) sebagai
perlindungan keamanan nasional atau ketertiban
umum, atau kesehatan atau moral masyarakat.
Kovenan Hak Sipil dan Politik juga melarang segala
propaganda perang GDQ WLQGDNDQ \DQJ PHQJDQMXUNDQ
NHEHQFLDQ DWDV GDVDU kebangsaan, ras atau agama,
yang merupakan hasutan untuk melakukan
diskriminasi, permusuhan atau kekerasan.

29 29
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Konvensi Amerika tentang HAM, terkait dengan kebebasan


EHUHNVSUHVLMXJDPHPEHULNDQSHPEDWDVDQQDPXQVHFDUD
jelas menyatakan hak atas kebebasan berekspresi tidak
boleh dikenakan tindakan penyensoran sebelumnya
(Pasal 13 ayat 2). Ketentuan ini sesuai Pasal 14 Konvensi
tersebut, yang memberikan hak kepada setiap orang
yang dirugikan oleh pernyataan yang tidak akurat atau
PHQLPEXONDQ NHWLGDNQ\DPDQDQ DWDX JDJDVDQJDJDVDQ
yang disebarluaskan ke masyarakat umum melalui media
komunikasi yang diatur berdasarkan hukum, memiliki
hak untuk menanggapi atau mengkoreksi dengan
menggunakan media komunikasi yang sama berdasarkan
NRQGLVLNRQGLVL\DQJGLWHWDSNDQROHKKXNXP

Beberapa Pengaturan tentang Pembatasan HAM


dalam Instrumen HAM Internasional dan Regional
'DODP PHQMDODQNDQ KDNKDN GDQ Pasal 29 ayat
NHEHEDVDQNHEHEDVDQQ\D VHWLDS RUDQJ 2 Deklarasi
KDUXV WXQGXN KDQ\D SDGD SHPEDWDVDQ Universal HAM
pembatasan yang ditetapkan oleh
XQGDQJXQGDQJ \DQJ WXMXDQQ\D VHPDWD
mata untuk menjamin pengakuan serta
SHQJKRUPDWDQ \DQJ WHSDW WHUKDGDS KDN
KDN GDQ NHEHEDVDQNHEHEDVDQ RUDQJ
ODLQ GDQ XQWXN PHPHQXKL V\DUDWV\DUDW
yang adil dalam hal moralitas, ketertiban
dan kesejahteraan umum dalam suatu
masyarakat yang demokratis.
'DODPNHDGDDQGDUXUDW\DQJPHQJDQFDP Pasal 4 ayat (1)
kehidupan bangsa dan keberadaannya, Kovenan Hak
\DQJ WHODK GLXPXPNDQ VHFDUD UHVPL Sipil dan Politik
1HJDUDQHJDUD 3LKDN .RYHQDQ LQL GDSDW
PHQJDPELO ODQJNDKODQJNDK \DQJ
PHQJXUDQJLNHZDMLEDQNHZDMLEDQPHUHND
berdasarkan Kovenan ini, sejauh memang
sangat diperlukan dalam situasi darurat
WHUVHEXWVHSDQMDQJODQJNDKODQJNDK

30 30
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

tersebut tidak bertentangan dengan


NHZDMLEDQNHZDMLEDQODLQQ\DEHUGDVDUNDQ
hukum internasional dan tidak
PHQJDQGXQJ GLVNULPLQDVL VHPDWDPDWD
berdasarkan atas ras, warna kulit, jenis
NHODPLQ EDKDVD DJDPD DWDX DVDOXVXO
VRVLDO3HQJXUDQJDQNHZDMLEDQDWDVSDVDO
pasal 6, 7, 8 (ayat 1 dan 2), 11, 15, 16
dan 18 sama sekali tidak dapat dibenarkan
berdasarkan ketentuan ini.
3HODNVDQDDQ KDNKDN \DQJ GLFDQWXPNDQ Pasal 19 ayat
dalam ayat 2 pasal ini menimbulkan 3 Kovenan Hak
kewajiban dan tanggungjawab khusus. Sipil dan Politik
Oleh karenanya, dapat dikenai
pembatasan tertentu, tetapi hal ini hanya
dapat dilakukan sesuai dengan hukum
dan sepanjang diperlukan untuk; a)
menghormati hak atau nama baik orang
lain; b) melindungi keamanan nasional
atau ketertiban umum atau kesehatan
atau moral umum.
Segala propaganda untuk perang harus Pasal 20 ayat
dilarang oleh hukum. (1) Kovenan Hak
Sipil dan Politik
Segala tindakan yang menganjurkan Pasal 20 ayat
NHEHQFLDQDWDVGDVDUNHEDQJVDDQUDVDWDX (2) Kovenan Hak
agama yang merupakan hasutan untuk Sipil dan Politik
melakukan diskriminasi, permusuhan atau
kekerasan harus dilarang oleh hukum.
Pelaksanaan segala kebebasan ini, Pasal 10 ayat
karena membawa berbagai kewajiban 2 Konvensi
GDQWDQJJXQJMDZDEPDVLQJPDVLQJharus Eropa Tentang
mengikuti formalitas, persyaratan, Perlindungan
pembatasan atau hukuman, yang diatur HAM dan
dengan UU dan perlu dalam masyarakat Kebebasan
yang demokratis, demi kepentingan Dasar
keamanan,integrasL/kedaulatan wilayah
DWDXNHVHODPDWDQXPXPXQWXNPHQFHJDK

31 31
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

NHNDFDXDQ DWDX NHMDKDWDQ PHQMDJD


kesehatan atau moral, melindungi nama
baik atau hak orang lain, menghalangi
pengungkapan keterangan yang telah
diterima sebagai rahasia, atau guna
mempertahankan kekuasaan dan
netralitas peradilan.

Pelaksanaan hak yang diatur di atas tidak Pasal 13 ayat


boleh dikenakan tindakan penyensoran 2 Konvensi
sebelumnya tetapi harus memperhatikan Amerika Tentang
tanggung jawab yang ditetapkan HAM
VHWHODKQ\D \DQJ VHFDUD WHJDV GLDWXU oleh
hukum sepanjang diperlukan untuk
memastikan; a) penghormatan atas
KDNKDNDWDXUHSXWDVLRUDQJODLQDWDX
b) perlindungan keamanan nasional,
ketertiban umum, atau kesehatan
masyarakat atau moral.
Hak berekspresi tidak dapat dibatasi oleh Pasal 13 ayat
PHWRGHPHWRGH DWDX FDUDFDUD VHFDUD 3 Konvensi
tidak langsung, seperti penyalahgunaan Amerika Tentang
kontrol oleh pemerintah atau swasta HAM
WHUKDGDSFHWDNDQNRUDQIUHNXHQVLVLDUDQ
radio, atau peralatan yang digunakan
dalam penyebaran informasi, atau
GHQJDQFDUDFDUDODLQQ\D\DQJFHQGHUXQJ
PHQJKDPEDWNRPXQLNDVLGDQVLUNXODVLLGH
ide atau pendapat.
:DODXSXQ WHUGDSDW NHWHQWXDQNHWHQWXDQ Pasal 13 ayat
D\DW  GL DWDV KLEXUDQKLEXUDQ SXEOLN 4 Konvensi
dapat dikenakan penyensoran sebelumnya Amerika Tentang
PHQXUXW 88 VHPDWDPDWD XQWXN HAM
meQgatur akses terhadap mereka
sebagai SHUOLQGXQJDQ PRUDO WHUKDGDS
DQDNDQDNdan remaja.

32 32
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Setiap propaganda untuk perang dan Pasal 13 ayat


VHWLDS DGYRNDVL NHEHQFLDQ WHUKDGDS 5 Konvensi
kebangsaan, ras atau agama tertentu Amerika Tentang
yang menimbulkan hasutan terhadap HAM
kekerasan yang tidak menghormati
hukum terhadap setiap tindakan ilegal
serupa lainnya terhadap setiap orang
atau kelompok orang apapun berdasarkan
alasan apapun termasuk ras, warna kulit,
agama, bahasa, atau asal bangsa yang
harus dipertimbangkan sebagai kejahatan
dapat dihukum oleh UU.

Dalam Komentar Umum Kovenan Hak Sipil dan Politik,


terkait dengan hak atas kebebasan berekspresi,
PHQ\DWDNDQ EDKZD 1HJDUDQHJDUD 3LKDN KDUXV
PHQDKDQ GLUL PHODNXNDQ SHODQJJDUDQ WHUKDGDS KDN
hak yang diakui Kovenan, dan pembatasan apa pun
WHUKDGDS VDODK VDWX DWDX OHELK GDUL KDNKDN WHUVHEXW
KDUXV PHPLOLNL DODVDQ \DQJ  VHVXDL GHQJDQ NHWHQWXDQ
ketentuan dalam Kovenan. Ketika pembatasan dibuat,
Negara harus menunjukkan kebutuhan mereka, dan
KDQ\D PHQJDPELO ODQJNDKODQJNDK \DQJ SURSRUVLRQDO
JXQDPHQFDSDLWXMXDQWXMXDQ\DQJVHVXDLGHQJDQKXNXP
untuk menjamin perlindungan yang berkelanjutan dan
HIHNWLI WHUKDGDS KDNKDN \DQJ GLDNXL GDODP .RYHQDQ
3HPEDWDVDQSHPEDWDVDQ WLGDN EROHK GLWHUDSNDQ DWDX
GLODNXNDQ GHQJDQ FDUD \DQJ GDSDW PHOHPDKNDQ HVHQVL
suatu hak yang diakui oleh Kovenan.

33 33
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Bahwa dalam konteks pembatasan berekspresi


dikenal SHQJXMLDQWLJDEDJLDQ WKUHHSDUWWHVW \DLWX
Pertama, Pembatasan tersebut harus diatur
oleh hukum, yang jelas dan dapat diakses oleh
semua orang (prinsip-prinsip prediktabilitas dan
transparansi). Pembatasan kebebasan berekspresi
harus ditentukan dengan UU. Prasyarat ini
DNDQ GLSHQXKL  KDQ\D MLND SHUXQGDQJXQGDQJDQ
WHUVHEXW WHUEXND 8QGDQJXQGDQJ UDKDVLD KDQ\D
GDSDW GLEHQDUNDQ VHFDUD KXNXP GDODP EHEHUDSD
situasi, namun tidak ketika instrumen hukum
tersebut membatasi kebebasan berekspresi. Hal
LQLFXNXSMHODVNDUHQDWXMXDQNHVHOXUXKDQGDUL88
VHPDFDPLWXVHPHVWLQ\DDGDODKXQWXNPHPDVWLNDQ
bahwa individu tidak membuat pernyataan yang
menyebabkan kerugian (harm). Sebagaimana yang
dinyatakan oleh Pengadilan HAM Eropa: “warga
negara harus mendapatkan indikasi (pengetahuan)
yang memadai tentang situasi peraturan hukum
tersebut dapat diterapkan dalam kasus
tertentu”
Kedua, Pembatasan tersebut harus memenuhi
salah satu tujuan yang diatur pada Pasal
19 ayat (3) Kovenan Hak Sipil dan Politik
yaitu (i) XQWXN PHOLQGXQJL KDNKDN GDQ UHSXWDVL
RUDQJ ODLQ (ii) untuk melindungi keamanan
nasional atau ketertiban umum, atau kesehatan
atau moral publik (prinsip legitimasi).
Pembatasan tersebut harus ditujukan untuk
perlindungan kepentingan yang sah dan lebih
penting dari kebebasan tersebut. Daftar
kepentingan dalam Pasal 19 ayat (3) Kovenan
Hak Sipil dan Politik adalah suatu daftar yang
eksklusif, GDODP DUWLDQ KDQ\D NHSHQWLQJDQ \DQJ
WHUFDNXS

34 34
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

dalam daftar tersebutlah yang perlindungannya


dapat menjadi alasan pembatasan kebebasan
EHUHNVSUHVL 3HQJDGLODQSHQJDGLODQ LQWHUQDVLRQDO
jarang membatalkan suatu pembatasan berdasarkan
tes tahap ini, dan yurisprudensi tentang hal ini
kurang berkembang.

Ketiga, pembatasan itu harus dapat


dibuktikan bahwa penting dilakukan dan cara-
cara pembatasan seminimal mungkin diperlukan
untuk mencapai tujuan utama (prinsip-prinsip
kepentingan dan keberimbangan/
proporsionalitas). Pembatasan kebebasan
berekspresi haruslah “diperlukan” untuk
SHUOLQGXQJDQ NHSHQWLQJDQ \DQJ GLLGHQWLILNDVL SDGD
tes tahap kedua. Ini merupakan bagian dari
tes dalam kebanyakan kasus internasional,
keabsahan suatu pembatasan kemudian ditemukan
tidak memadai. Tidak seperti kedua tes
sebelumnya, tes tahap ini mengemukakan
standar pembuktian \DQJFXNXS WLQJJL \DQJ KDUXV
GLSHQXKL ROHK suatu Negara yang berusaha
membenarkan suatu pembatasan.
Penafsiran atas berbagai ketentuan pembatasan harus
didasarkan pada maksud sebenarnya dari perumusan
ketentuan tentang pembatasan tersebut. Penjelasan
OHELK ULQFL GDSDW PHUXMXN EHUEDJDL SHUXPXVDQ \DQJ
resmi dari ketentuan pembatasan yang diperbolehkan,
misalnya dengan merujuk pada Komentar Umum (General
&RPPHQW  GDUL .RPLWH +$0 PHUXMXN SDGD SULQVLS
SULQVLS +$0 LQWHUQDVLRQDO PLVDOQ\D 3ULQVLSSULQVLS

35 35
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

6LUDFXVD6 dan Johannesburg7), dan berbagai panduan


lainnya. Selain itu, juga dapat mendasarkan pada
berbagai keputusan berbagai pengadilan HAM regional,
misalnya Pengadilan HAM Eropa atau Pengadilan HAM
,QWHU$PHULND8

Pengertian Mengenai Ketentuan-Netentuan


terkait Pembatasan HAM
Diatur x Pembatasan hanya dapat dilakukan
berdasarkan berdasarkan hukum nasional. Namun
hukum hukum yang membatasi hak tersebut
SUHVFULEHGE\ WLGDNEROHKVHZHQDQJZHQDQJGDQWDQSD
ODZ alasan.
FRQIRUPLW\ x Aturan hukum yang membatasi
ZLWKWKHODZ) pelaksanaan HAM harus jelas dan bisa
diakses siapa pun. Selain itu, negara
harus menyediakan upaya perlindungan
dan pemulihan yang memadai terhadap
penetapan atau pun penerapan
SHPEDWDVDQ \DQJ EHUVLIDW VHZHQDQJ
ZHQDQJWHUKDGDSKDNKDNWHUVHEXW
x Hukum tersebut harus dapat diakses,
WLGDNEHUVLIDWDPELJXGDQGLEXDWVHFDUD
KDWLKDWLGDQWHOLWL\DQJPHPXQJNLQNDQ
setiap individu untuk melihat apakah
suatu tindakan bertentangan dengan
hukum atau tidak.

 6LUDFXVD 3ULQFLSOHV RQ WKH /LPLWDWLRQ DQG 'HURJDWLRQ RI


3URYLVLRQV LQ WKH ,QWHUQDWLRQDO &RYHQDQW RQ &LYLO DQG 3ROLWLFDO
5LJKWV$QQH[81'RF(&1  
 7KH -RKDQQHVEXUJ 3ULQFLSOHV RQ 1DWLRQDO 6HFXULW\ )UHHGRP RI
([SUHVVLRQ DQG$FFHVV WR ,QIRUPDWLRQ )UHHGRP RI ([SUHVVLRQ
DQG$FFHVVWR,QIRUPDWLRQ81'RF(&1  
8 Pengadilan HAM regional tersebut mendasarkan keputusannya
SDGDNDVXVNDVXV\DQJWHUNDLWGHQJDQJXJDWDQDWDVSHODQJJDUDQ
berbagai hak yang dijamin dalam Konvensi tingkat regional.

36 36
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Diperlukan x Bahwa beban untuk menetapkan


dalam persyaratan pembatasan terletak
masyarakat pada negara yang menetapkan aturan
yang demokratis pembatasan, dengan menunjukkan
LQD bahwa pembatasan tersebut tidak
GHPRFUDWLF mengganggu berfungsinya demokrasi di
VRFLHW\ dalam masyarakat.
x Model masyarakat yang demokratis
GDSDW PHQJDFX SDGD PDV\DUDNDW \DQJ
mengakui dan menghormati HAM yang
WHUFDQWXPGDODP3LDJDP3%%GDQ8'+5

Untuk x Ketertiban umum dalam konteks ini,


melindungi haruslah diterjemahkan sebagai sejumlah
ketertiban aturan yang menjamin berfungsinya
XPXP SXEOLF masyarakat atau seperangkat prinsip
RUGHURUGUH mendasar yang hidup di masyarakat.
SXEOLF Ketertiban umum juga melingkupi
penghormatan terhadap HAM.
x Ketertiban umum harus dilihat dalam
konteks hak yang dibatasinya. Negara atau
badan negara yang bertanggungjawab
untuk menjaga ketertiban umum harus
dapat dikontrol dalam pengggunaan
kekuasaan mereka melalui parlemen,
pengadilan atau badan mandiri lain yang
kompeten
Untuk x Syarat ini digunakan untuk mengambil
melindungi ODQJNDKODQJNDK SHQDQJDQDQ DWDV
kesehatan VHEXDK DQFDPDQ \DQJ EHUVLIDW VHULXV
SXEOLN SXEOLF terhadap kesehatan masyarakat atau
KHDOWK) pun anggota masyarakat.
x Namun langkah pembatasan ini harus
GLOHWDNNDQ GDODP NRQWHNV SHQFHJDKDQ
SHQ\DNLW DWDX NHFHODNDDQ DWDX GDODP
rangka menyediakan layanan kesehatan
bagi yang terluka atau sakit. Dalam hal

37 37
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

LQLQHJDUDKDUXVPHQJDFXSDGDDWXUDQ
kesehatan internasional dari WHO
(World Health Organization)
Untuk x Negara harus menunjukkan bahwa
melindungi pembatasan itu memang sangat
moral publik SHQWLQJ EDJL WHUSHOLKDUDQ\D QLODLQLODL
SXEOLFPRUDO mendasar komunitas.
x Dalam hal ini, negara memiliki diskresi
untuk menggunakan alasan moral
masyarakat. Namun syarat ini tidak
boleh menyimpang dari maksud dan
tujuan ICCPR

Untuk x Syarat ini digunakan hanya untuk


melindungi melindungi eksistensi bangsa,
keamanan integritas wilayah atau kemerdekaan
nasional politik terhadap adanya kekerasan atau
(QDWLRQDO DQFDPDQNHNHUDVDQ
VHFXULW\ x Negara tidak boleh menggunakan syarat
ini sebagai dalih untuk melakukan
SHPEDWDVDQ \DQJ VHZHQDQJZHQDQJ
dan tidak jelas. Pembatasan dengan
klausul ini tidak sah, jika tujuan yang
sesungguhnya atau dampak yang
dihasilkannya adalah untuk melindungi
NHSHQWLQJDQNHSHQWLQJDQ \DQJ WLGDN
berhubungan dengan keamanan
nasional.
x Termasuk misalnya untuk melindungi
suatu pemerintahan dari rasa malu
akibat kesalahan yang dilakukan
atau pengungkapan kesalahan yang
GLODNXNDQDWDXXQWXNPHQXWXSQXWXSL
informasi tentang pelaksanaan fungsi
LQVWLWXVLLQVWLWXVL SXEOLNQ\D XQWXN
menanamkan suatu ideologi tertentu,
atau untuk menekan kerusuhan
industrial.

38 38
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Untuk x Syarat ini digunakan untuk melindungi


melindungi orang dari bahaya dan melindungi
keselamatan NHKLGXSDQPHUHNDLQWHJULWDVÀVLNDWDX
SXEOLN SXEOLF kerusakan serius atas milik mereka.
VDIHW\) x Pembatasan dengan ketentuan ini tidak
bisa digunakan untuk pembatasan
\DQJ VHZHQDQJZHQDQJ GDQ KDQ\D
bisa diterapkan jika ada perlindungan
\DQJ FXNXS GDQ SHPXOLKDQ \J HIHNWLI
terhadap penyalahgunaan pembatasan
Untuk x .HWLND WHUMDGL NRQÁLN DQWDUKDN PDND
melindungi hak harus diutamakan hak dan kebebasan
dan kebebasan yang paling mendasar.
orang lain x Klausul ini tidak bisa digunakan untuk
(ULJKWVDQG melindungi negara dan aparatnya dari
IUHHGRPRI kritik dan opini publik.
RWKHUV)
Sumber : Komnas HAM

4. Kebebasan Berekspresi di Indonesia:


Jaminan dan Pembatasan

Hukum Indonesia mengakui dan menjamin hak atas


kebebasan berekspresi. UUD 1945 menjamin bahwa
setiap orang berhak untuk menyatakan pikiran dan sikap
atas keyakinannya, berhak mengeluarkan pendapat,
WHUPDVXN KDN XQWXN PHQFDUL LQIRUPDVL PHQHULPD
dan menyebarkan informasi tersebut dalam berbagai
bentuknya serta menggunakan saluran yang tersedia.

Selain dalam UUD 1945, hak atas kebebasan berekspresi


juga diatur dalam dalam sejumlah peraturan
SHUXQGDQJXQGDQJDQ ODLQQ\D 6DPD KDOQ\D GHQJDQ
berbagai instrumen HAM internasional, pengaturan
tentang jaminan kebebasan berekperesi di Indonesia
juga disertai dengan berbagai ketentuan tentang

39 39
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

pembatasan. Pengaturan tentang pembatasan tersebut,


selain dalam bentuk pelarangan juga banyak yang
PHPEHULNDQDQFDPDQKXNXPDQ

Jaminan Hak atas Kebebasan Berekspresi


dalam Hukum Indonesia
Setiap orang berhak atas kebebasan Pasal 28E ayat 2
PH\DNLQL NHSHUFD\DDQ PHQ\DWDNDQ UUD 1945
pikiran dan sikap, sesuai dengan hati
nuraninya
Setiap orang berhak atas kebebasan Pasal 28E UUayat
No. 239 Tahun
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan UUD 1945
pendapat
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi Pasal 28F UUD
dan memperoleh informasi untuk 1945
mengembangkan pribadi dan lingkungan
VRVLDOQ\D VHUWD EHUKDN XQWXN PHQFDUL
memperoleh memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi
dengan menggunakan segala saluran yang
tersedia
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi Pasal 14 ayat (1)
dan memperoleh informasi yang UU No. 39 Tahun
diperlukan untuk mengembangkan pribadi 1999
dan lingkungan sosialnya
6HWLDS RUDQJ EHUKDN XQWXN PHQFDUL Pasal 14 ayat (2)
memperoleh, memiliki, menyimpan, UU No. 39 Tahun
mengolah, dan menyampaikan informasi 1999
dengan 40
menggunakan segala jenis sarana
yang tersedia

'DODP SHUDWXUDQ SHUXQGDQJXQGDQJDQ ODLQQ\D KDN


XQWXN ´PHQFDUL PHPSHUROHK PHQ\HEDUOXDVNDQ
gagasan dan informasi” dijamin dalam UU No. 40 Tahun
1999 tentang Pers. UU ini menjamin kegiatan jurnalistik,

40 40
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

yang menyatakan bahwa kemerdekaan pers sebagai hak


asasi warga negara dan terhadap pers nasional tidak
dikenakan penyensoran, pembredelan atau pelarangan
penyiaran.

Muatan dalam UU Pers


Perihal Pasal Jaminan
Asas, Pasal 2 Kemerdekaan pers adalah salah
Fungsi, Hak, satu wujud kedaulatan rakyat
Kewajiban Pasal 3 Fungsi pers sebagai media
dan Peranan informasi, pendidikan, hiburan,
pers dan kontrol sosial.
Pasal 4 x Kemerdekaan pers dijamin
sebagai hak asasi warga
negara.
x Jaminan tidak dikenakan
penyensoran, pembredelan
atau pelarangan penyiaran.
x -DPLQDQKDNPHQFDUL
memperoleh, dan
menyebarluaskan gagasan dan
informasi.
x Jaminan memiliki Kak Wolak.
Pasal 5 x Kewajiban memberitakan
peristiwa dan opini dengan
PHQJKRUPDWLQRUPDQRUPD
agama dan rasa kesusilaan
masyarakat serta asas praduga
tak bersalah.
x Kewajiban melayani Kak
Mawab.
x Kewajiban melayani Kak Wolak.
Pasal 6 Peran pers untuk memberi
informasi, mengembangkan
pendapat umum, melakukan
pengawasan, perjuangkan
keadilan dan kebenaran

41 41
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Wartawan Pasal 7 x Jaminan kebebasan


berserikat dan berorganisasi
x Kewajiban taati kode etik
jurnalistik
x Jaminan perlindungan hukum
Perusahaan 3DVDO x Jaminan pendirian
Pers Pasal 12 perusahaan pers
x Kewajiban untuk
mengumumkan
penanggungjawab perusahaan
pers
x Penambahan modal asing
GLODNXNDQVHFDUDSXEOLN
(melalui pasar modal)
Pasal 13 Pembatasan pemuatan iklan
(merendahkan agama dan ganggu
kerukunan, susila, rokok)
Pasal 14 Jaminan hak mendirikan kantor
berita
Dewan Pers Pasal 15 Tujuan, fungsi, keanggotaan,
pembiayaan Dewan Pers
Pers asing Pasal 16 Peran dan pendirian pers asing
VHVXDLSHUDWXUDQSHUXQGDQJ
undangan
Peran serta Pasal 17 Memantau dan menyampaikan
masyarakat pemberitaan kepada Dewan Pers
Sumber : Buku Intimidasi dan Kebebasan, ELSAM, 2012.

7HUNDLWGHQJDQKDNXQWXNPHQFDULLQIRUPDVLDWDXKDNDWDV
informasi, UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (UU KIP), mengatur hak atas kebebasan
XQWXN PHQFDUL LQIRUPDVL GHQJDQ PHPXDW DVSHNDVSHN
SHQWLQJ GDUL NHEHEDVDQ PHQFDUL LQIRUPDVL 1DPXQ
88LQLPHOLQGXQJLNHEHEDVDQGDODPPHQFDULVDWXMHQLV
informasi saja, yaitu yang menyangkut informasi publik.
UU KIP memuat pembatasan jenis informasi publik
yang dapat diakses, dengan dasar “kepatutan dan

42 42
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

NHSHQWLQJDQXPXPµ'DVDUDWDXDODVDQDODVDQWHUVHEXW
justru tidak ada dalam Konstitusi maupun UU No. 39
Tahun 1999 tentang HAM.

Muatan penting UU Keterbukaan Informasi Publik


Perihal Pasal Jaminan
Asas dan Pasal 2 Informasi bersifat terbuka
Tujuan Pembatasan untuk informasi yang
GLNHFXDOLNDQEHUVLIDWNHWDWGDQ
terbatas
Informasi didapatkan dengan
FHSDWPXUDKGDQVHGHUKDQD
Informasi Publik yang
GLNHFXDOLNDQEHUVLIDWUDKDVLD
VHVXDLGHQJDQ8QGDQJ8QGDQJ
kepatutan, dan kepentingan
umum didasarkan pada pengujian
tentang konsekuensi yang timbul
apabila suatu informasi diberikan
kepada masyarakat serta setelah
dipertimbangkan dengan saksama
bahwa menutupi informasi publik
dapat melindungi kepentingan
yang lebih besar daripada
membukanya atau sebaliknya.
Pasal 3 Jaminan hak warga negara untuk
mengetahui informasi yang
berkaitan dengan masalah publik
Hak dan Pasal 4, 5, x Hak warga dan prosedur
kewajiban 6, 7, 8 dalam memperoleh
pemohon informasi publik
serta Badan x Hak mengajukan ke
publik pengadilan bila mendapat
hambatan dalam
memperoleh informasi
publik

43 43
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

x Kewajiban menggunakan
informasi sesuai peraturan
SHUXQGDQJXQGDQJDQ
x Hak badan publik untuk
menolak memberikan
informasi yang tidak dapat
diberikan
x Kewajiban badan publik
untuk menyediakan,
memberikan dan/atau
menerbitkan informasi
publik
Informasi Pasal x Informasi yang disediakan
yang wajib 3DVDO GDQGLXPXPNDQVHFDUD
disediakan berkala
dan x Informasi yang wajib
diumumkan GLXPXPNDQVHFDUDVHUWD
oleh Badan merta
Publik x Informasi yang wajib
tersedia setiap saat
Informasi Pasal
yang 3DVDO -HQLVLQIRUPDVL\DQJGLNHFXDOLNDQ
GLNHFXDOLNDQ

Mekanisme Pasal 21
memperolah dan Pasal Mekanisme memperolHh
informasi 22 informasi

Komisi 3DVDO x Fungsi, kedudukan,


Informasi susunan, tugas, wewenang,
pertanggungjawaban,
Sekretariat dan
Penatakelolaan Komisi
Informasi
x Pengangkatan dan
pemberhentian anggota
Komisi Informasi

44 44
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Keberatan 3DVDO x Keberatan dan Penyelesaian


dan dan Pasal Sengketa melalui Komisi
Penyelesaian  Informasi
Sengketa x Mediasi
melalui
Komisi
Informasi
dan Media
Gugatan ke 3DVDO Hak untuk melakukan gugatan ke
Pengadilan pengadilan jika terjadi sengketa
Ketentuan 3DVDO $GDQ\DDQFDPDQSLGDQDDWDV
Pidana pelanggaran terhadap ketentuan
dalam UU KIP
Sumber : Buku Intimidasi dan Kebebasan, ELSAM, 2012.

3HQJDWXUDQ \DQJ OHELK VSHVLÀN WHUNDLW SHPEHULDQ GDQ


penyebaran informasi melalui teknologi informasi atau
saran elektronik, diatur dalam UU No. 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
UU LQL PHQJDWXU GL DQWDUDQ\D GHILQLVLGHILQLVL \DQJ
WHUNDLW erat dengan pemanfaatan teknologi
informasi dan transaksi elektronik, uraian mengenai
posisi dokumen elektronik, informasi elektronik,
dan tanda tangan elektronik dalam hukum dan
kaitannya dengan aktivitas pemanfaatannya,
pengaturan meQgenai pelembagaan VLVWHP
HOHNWURQLN GDQ SHQ\HOHQJJDUDDQ VHUWLILNDVL HOHNWURQLN
SHQJDWXUDQ VHFDUD NKXVXV PHQJHQDL DVSHNaspek
transaksi elektronik; pengaturan mengenai nama
domain, hak atas kekayaan intelektual (HaKI),
SHUOLQGXQJDQKDNSULEDGLUXPXVDQUXPXVDQSHUEXDWDQ
melawan hukum, dan ketentuan tindak pidana.

45 45
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

UU ITE telah menempatkan informasi bukan sebagai


bagian dari hak atas kebebasan berekspresi, khususnya
hak atas informasi. Terdapat materi tentang ketentuan
yang dilarang, yakni; materi yang melanggar kesusilaan,
dan rumusan mengenai perbuatan penghinaan/
SHQFHPDUDQ QDPD PDWHUL \DQJ GLWXMXNDQ XQWXN
PHQLPEXONDQUDVDNHEHQFLDQDWDXSHUPXVXKDQLQGLYLGX
dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan
atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), dan
PDWHUL \DQJ EHULVL DQFDPDQ NHNHUDVDQ DWDX PHQDNXW
QDNXWL\DQJGLWXMXNDQVHFDUDSULEDGL9 Pelanggaran atas
NHWHQWXDQNHWHQWXDQ WHUVHEXW PHQGDSDWNDQ DQFDPDQ
hukuman pidana.

Perbuatan yang dilarang dalam UU ITE


Ketentuan Materi
Pasal 27 (1) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan
dan/atau membuat dapat diaksesnya
informasi elektronik dan/atau dokumen
elektronik yang memiliki muatan yang
melanggar kesusilaan.
Pasal 27 (3) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan
dan/atau membuat dapat diaksesnya
Informasi Elektronik dan/atau dokumen
elektronik yang memiliki muatan penghinaan
GDQDWDXSHQFHPDUDQQDPDEDLN

9 Dalam beberapa penafsiran ketentuan tentang pelarangan


DQFDPDQ NHNHUDVDQ DWDX PHQDNXWQDNXWL \DQJ GLWXMXNDQ
VHFDUD SULEDGL DGDODK PHQFDNXSL ODUDQJDQ XQWXN PHODNXNDQ
¶F\EHUVWDONLQJ·PHVNLKDQ\DPHQFDNXSWLQGDNDQ¶WKUHDWHQLQJ·
dan ‘harrasing’.

46 46
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Pasal 28 (2) setiap orang dengan sengaja dan tanpa


hak menyebarkan informasi yang ditujukan
XQWXN PHQLPEXONDQ UDVD NHEHQFLDQ DWDX
permusuhan individu dan/atau kelompok
masyarakat tertentu berdasarkan atas suku,
agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Pasal 29 Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
mengirimkan
informasi elektronik dan/atau dokumen
HOHNWURQLN \DQJ EHULVL DQFDPDQ NHNHUDVDQ
DWDX PHQDNXWQDNXWL \DQJ GLWXMXNDQ VHFDUD
pribadi.

UU ITE mempunyai dua permasalahan, yakni adanya


pembatasan dengan dasar melanggar kesusilaan dan
rumusan larangan perbuatan atas dasar penghinaan/
SHQFHPDUDQ QDPD  3HPEDWDVDQ LQL NHPXGLDQ GDODP
penerapannya selalu merujuk pada ketentuan KUHP.
Sementara itu, dasar pengaturan atau ‘pembatasan’
sebagaimana diatur Pasal 28 (2) dan Pasal 29 dipandang
dapat dimasukkan dalam klausul pembatas yang
digunakan sebagai dasar pembatas hak atas kebebasan
berekspresi yaitu ketertiban umum dan menghormati hak
atau nama baik orang lain, serta melindungi keamanan
nasional atau ketertiban umum atau kesehatan atau
moral masyarakat.

Pembatasan atas hak untuk memperoleh informasi


juga terdapat dalam UU No. 17 Tahun 2011 tentang
Intelijen Negara. Seluruh informasi yang masuk kategori
rahasia intelijen, menjadi bagian dari rahasia negara
yang ditutup aksesnya. Pembatasan ini sangat luas
FDNXSDQQ\DVHKLQJJDVDQJDWPHPEDWDVLKDNSXEOLNDWDV
informasi, karena keseluruhan informasi yang terkait
intelijen negara bisa diklaim rahasia. UU Intelijen
Negara juga mendasarkan alasan keamanan nasional

45 47
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

menjadi basis argumen untuk melakukan pembatasan


informasi. Kategorisasi mengenai rahasia intelijen,
dalam pembatasannya dapat dikatakan tidak sesuai
GHQJDQ SULQVLS ¶QHFHVVLW\· GDQ ¶SURSRUWLRQDOLW\·
6LIDW \DQJ OXDV GDUL NODVLÀNDVL UDKDVLD LQWHOLMHQ GDSDW
menjadikan terganggunya hak publik atas informasi.

Dalam hukum Indonesia, sejumlah ketentuan tentang


HAM yang dijamin juga diatur mengenai pembatasannya.
Namun, pembatasan dalam konteks hukum nasional ini
GLUXPXVNDQVHFDUDXPXPGDQEXNDQXQWXNSHPEDWDVDQ
WHUKDGDSKDNKDN\DQJGLDWXUVHFDUDVSHVLÀN.HWHQWXDQ
pembatasan HAM tersebut terdapat dalam UUD 1945 dan
UU No. 39 Tahun 1999, dan sejumlah regulasi sektoral
yang mengatur masalah tertentu dengan subtansinya
merupakan pembatasan HAM.

Pengaturan Hak yang Tidak Dapat Dikurangi/Dibatasi dalam


Situasi Apapun dan Pembatasan HAM dalam Hukum Indonesia
Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak Pasal 28I ayat
untuk kemerdekaan pikiran dan hati nurani, (1) UUD 1945
hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan
hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah HAM
yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun
Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, Pasal 28 J
setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan ayat (2) UUD
yang ditetapkan dengan UU dengan maksud 1945
VHPDWDPDWD XQWXN PHQMDPLQ SHQJDNXDQ
serta penghormatan atas hak dan kebebasan
orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang
DGLOVHVXDLGHQJDQSHUWLPEDQJDQPRUDOQLODL
nilai agama, keamanan dan ketertiban umum
dalam suatu masyarakat yang demokratis

48 48
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, Pasal 4 UU


hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati No. 39 Tahun
nurani, hak beragama, hak untuk tidak 1999
diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi
dan persamaan di hadapan hukum, dan hak
untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
EHUODNX VXUXW DGDODK KDNKDN PDQXVLD \DQJ
tidak dapat dikurangi dalam keadaan keadaan
apapun dan oleh siapapun
Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, Pasal 70 UU
setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan No. 39 tahun
yang ditetapkan UU dengan maksud untuk 1999
menjamin pengakuan serta penghormatan
atas hak dan kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai
dengan pertimbangan moral, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis
Hak dan kebebasan yang diatur dalam UU ini Pasal 73 UU
hanya dapat dibatasi oleh dan berdasarkan No. 39 Tahun
88VHPDWDPDWDXQWXNPHQMDPLQSHQJDNXDQ 1999
dan penghormatan terhadap hak asasi manusia
serta kebebasan dasar orang lain, kesusilaan,
ketertiban umum dan kepentingan bangsa

Bentuk pembatasan yang dirumuskan dalam hukum


nasional, mempunyai sejumlah kelemahan yang
PHQJDNLEDWNDQSHQHUDSDQWHQWDQJNHWHQWXDQNHWHQWXDQ
SHPEDWDVDQ VHULQJ GLVDODKDUWLNDQ DWDX GLGHÀQLVLNDQ
dengan tidak sesuai dengan standar hukum HAM
internasional. Sejumlah kelemahan tersebut adalah

49 49
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Pertama, DGDQ\D NHWLGDNMHODVDQ WHQWDQJ KDNKDN


yang seharusnya tidak boleh atau dapat dibatasi
dalam keadaaan apapun (non derogable rights),
sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 28I ayat (1)
88'  +DNKDN GDODP SDVDO WHUVHEXW VHULQJ
GLWDIVLUNDQ VHFDUD EHUEHGD GDQ PHQMDGL VXE\HN
pembatasan yang dilakukan berdasarkan ketentuan
dalam Pasal 28J UUD 1945. Merujuk pada Pasal 4 ayat
  .RYHQDQ +DN 6LSLO GDQ 3ROLWLN KDNKDN  GDODP
Pasal 28I ayat (1) UUD 1945 seharusnya merupakan
KDNKDN \DQJ WLGDN EROHK GLEDWDVL DWDX GLNXUDQJL
pemenuhannya dalam keadaan apapun.

Kedua, pembatasan dalam hukum nasional diatur


dengan memasukkan sejumlah syarat yang tidak
diatur dalam hukum HAM internasional, misalnya
SHPEDWDVDQ NDUHQD SHUWLPEDQJDQ ¶QLODLQLODL
agama’ dan ‘kesusilaan’. Dua syarat pembatasan
tersebut, selain tidak diatur dalam hukum HAM
internasional, juga tidak mempunyai indikator yang
jelas. Akibatnya, penggunaan syarat pembatasan
DWDV ¶QLODLQLODL DJDPD· GDQ ¶NHVXVLODDQ· VHULQJ
GLLQWHUSUHWDVLNDQVHFDUDOXDVGDQGLJXQDNDQVHEDJDL
alasan pembatasan yang melanggar HAM. Selain itu,
penggunaannya seringkali didasarkan pada suatu
nilai atau keyakinan yang tunggal atau dilakukan
berdasarkan kehendak kelompok mayoritas, dan
hal ini bertentangan dengan prinsip keberagaman/
SOXUDOLWDV PHQJDEDLNDQ SDQGDQJDQ NHORPSRN
kelompok minoritas, sehingga justru menyebabkan
atau berpotensi terjadinya pelanggaran HAM.

50 50
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Ketiga, ketiadaan indikator atau rumusan yang


sama dalam menjabarkan sejumlah syarat
pembatasan yang diatur dalam UUD 1945 maupun
UU. Ketiadaaan indikator tersebut mengakibatkan
dalam perumusan berbagai regulasi dilakukan
tanpa melihat ketentuan dan rujukan sesuai dengan
hukum HAM internasional. Dampaknya, seringkali
GDODP EHUEDJDL SHQ\XVXQDQ SHUDWXUDQ SHUXQGDQJ
XQGDQJDQ WHUGDSDW NHWHQWXDQNHWHQWXDQ \DQJ
melanggar HAM.

Mengantisipasi hal ini, penjabaran atas berbagai


ketentuan tentang pembatasan HAM dalam regulasi
Indonesia seharusnya merujuk pada berbagai ketentuan
GDODPLQVWUXPHQ+$0LQWHUQDVLRQDOSULQVLSSULQVLS\DQJ
dikembangkan oleh PBB, maupun berbagai keputusan
Pengadilan HAM regional, yang telah memberikan
SUHVHGHQ WHQWDQJ SHQDIVLUDQ DWDV V\DUDWV\DUDW
pembatasan. Dengan merujuk pada sejumlah rumusan
dalam hukum HAM internasional tersebut, selain
PHPEHULNDQSHUOLQGXQJDQ\DQJQ\DWDDWDVKDNKDN\DQJ
dijamin, juga mengimplementasikan kewajiban untuk
PHQ\HVXDLNDQ KXNXP QDVLRQDO GHQJDQ KDNKDN \DQJ
dijamin dalam perjanjian HAM internasional yang telah
diterima oleh Indonesia.

51 51
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Dalam dunia internasional, perlindungan HAM dan


internet telah menjadi salah satu pembahasan penting
III.
di PERLINDUNGAN
PBB. Tahun 2012, HAK PBB KEBEBASAN
mengeluarkan Resolusi
tentang Pemajuan, Perlindungan dan Penikmatan HAM
BEREKSPRESI DI INTERNET
atas internet, yang salah satunya mengakui bahwa
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
perlindungan yang sama dalam aktivitas ekpresi yang
GLODNXNDQ VHFDUD ¶RIÁLQH· %HUEDJDL NHORPSRN QHJDUD
dalam kawasan regional juga telah mengembangkan
Perkembangan internet saat ini yang semakin meluas
berbagai prinsip untuk memastikan perlindungan HAM
membutuhkan adanya pengaturan dan pengembangan
dan internet, termasuk perlindungan hak atas kebebasan
UHJXODVLSULQVLSSULQVLSDWDXSDQGXDQ\DQJPHPDVWLNDQ
berekspresi di internet. Berbagai kelompok masyarakat
terlaksananya jaminan hak asasi manusia. Sejumlah
sipil juga demikian, menyusun berbagai deklarasi dan
SLKDNEDLNGDULOHPEDJDOHPEDJDLQWHUQDVLRDOUHJLRQDO
SULQVLSSULQVLS SHUOLQGXQJDQ +$0 GL LQWHUQHW VHEDJDL
maupun kalangan masyarakat sipil telah mengembangkan
bagian penting dalam proses mendorong adanya tata
SULQVLSSULQVLS KDN DWDV NHEHEDVDQ EHUHNVSUHVL \DQJ
kelola internet yang berbasiskan hak asasi manusia.
terkait dengan internet.
Masalah pengaturan internet dan HAM di Indonesia juga
PBB sejak akhir tahun sembilan puluhan telah membahas
menjadi salah satu tantangan HAM saat ini, karena
peran teknologi komunikasi dan informasi, termasuk
internet telah menjadi salah satu aspek penting dalam
internet dalam penikmatan HAM. Berbagai kajian dan
kehidupan masyarakaW Indonesia. Pada tahun
pandangan tentang peran tersebut telah disampaikan
2012, Indonesia menduduki posisi 8 di dunia dan
dalam berbagai Laporan Pelapor Khusus PBB untuk
posisi 4 di $VLD GDODP MXPODK SHQJJXQDDQ LQWHUQHW
Pemajuan dan Perlindungan Kebebasan Berpendapat
IDFHERRN 51.096.860 pengguna, twitter kurang
dan Berekspresi, disertai dengan berbagai rekomendasi
lebih 20 juta pengguna, dan blog sekitar
yang penting bagi perlindungan hak atas kebebasan
5.270.658.). Namun, perlindungan HAM terkait
berekspresi.
internet di Indonesia belum memadai. Laporan
Freedom on the Net 2012 dari Freedom House,
PBB telah mengeluarkan resolusi bahwa perlindungan
menempatkan Indonesia dalam kategori ‘partially free’
atas kebebasan berekspresi mempunyai perlindungan
dan berada pada peringkat 21 dari 47 negara yang
\DQJ VDPD EDLN GDODP DNWLYLWDV \DQJ ¶RIÁLQH· PDXSXQ
disurvey. Indonesia masih menghadaSi masalah
‘online’. Akses terhadap internet juga telah diakui
terkait dengan kesenjangan akses, penyaringan
sebagai hak asasi manusia. Resolusi tentang Pemajuan,

52 v 53
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Perlindungan dan Penikmatan HAM di Internet


(WKH 3URPRWLRQ 3URWHFWLRQ DQG (QMR\PHQW RI +XPDQ
5LJKWVRQWKH,QWHUQHW):10

“Menegaskan bahwa hak yang sama yang


dimiliki VHVHRUDQJVDDWRIIOLQHMXJDKDUXVGLOLQGXQJ
NHWLND ia sedang RQOLQH, khususnya kebebasan
berekspresi, yang berlaku tanpa melihat batasan
dan melalui media apapun yang dipilihnya,
sesuai dengan pasal 19 Deklarasi Universal Hak
Asasi Manusia dan .RYHQDQ ,QWHUQDVLRQDO WHQWDQJ
+DNKDN6LSLOGDQPolitik.”

“Menghimbau semua Negara untuk memajukan dan


memfasilitasi akses kepada internet dan kerjasama
internasional yang ditujukan pada pembangunan
PHGLD GDQ LQIRUPDVL VHUWD IDVLOLWDVIDVLOLWDV
komunikasi di semua negara.”

Di tingkat regional, penguatan jaminan hak atas


kebebasan berekspresi di internet juga terus
berkembang. Berbagai regulasi, prinsip dan standar
dikembangkan untuk memastikan perlindungan HAM.
Dewan Eropa misalnya, mengembangkan
regulasi terkait perlindungan kebebasan bereksprHsi
di internet, dengan Konvensi Eropa tentang
Perlindungan HAM dan Kebebasan Dasar tahun 1950
sebagai instrumen utama. 'L DQWDUDQ\D PHPEHQWXN
¶'HFODUDWLRQ RI ([SUHVVLRQ and Information’, yang
mengakui bahwa teknologi informasi dan
komunikasi yang terus berkembang harus melindungi
hak atas kebebasan berekspresi, tanpa PHOLKDW
EDWDVEDWDVXQWXNPHQJHNVSUHVLNDQPHQFDUL
10 5
5HVROXVL1RWDKXQGDSDWGLDNVHVGLKWWSDSRKFKU
RUJGRFXPHQWVGSDJHBHDVS["VL $+5&5(6

54 98 53
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

GDQPHQ\HEDUNDQLQIRUPDVLGDQLGHLGHGDULPDQDSXQ
sumbernya.11
Dalam dunia internasional, perlindungan HAM dan
internet telah menjadi
Sejalan dengan berbagaisalah satu pembahasan
perkembangan penting
tersebut, juga
di PBB. Tahun 2012, PBB mengeluarkan Resolusi
PXQFXO EHUEDJDL LQVLDWLI GDUL PDV\DUDNDW VLSLO XQWXN
tentang
PHUXPXVNDQPemajuan, Perlindungan
KDNKDN dan Penikmatan
GDQ SULQVLSSULQVLS WHUNDLW HAM
WDWD
atas internet, yang salah satunya mengakui
kelola internet dan perlindungan HAM. Berbagai inisiatif bahwa
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
LWXGLDQWDUDQ\DPHQJHPEDQJNDQSLDJDPWHQWDQJ+DN
perlindungan
Hak dan Prinsip yang
HAMsama dalam aktivitas
di Internet, menjabarkan ekpresi yang
berbagai
GLODNXNDQ VHFDUD ¶RIÁLQH· %HUEDJDL NHORPSRN QHJDUD
EHQWXN SHUOLQGXQJDQ GL LQWHUQHW VHVXDL KDNKDN \DQJ
dalam
dijaminkawasan regional perjanjian
dalam berbagai juga telahHAM mengembangkan
internasional
berbagai prinsip untuk memastikan perlindungan
dan regional, dan mendiskusikan peran internet untuk HAM
dan internet, termasuk
mendukung pemenuhan HAM.12perlindungan hak atas kebebasan
berekspresi di internet. Berbagai kelompok masyarakat
sipil
Pada juga
tahundemikian, menyusun
2011, Pelapor Khususberbagai
PBB untuk deklarasi dan
Kebebasan
SULQVLSSULQVLS SHUOLQGXQJDQ +$0 GL LQWHUQHW
Berpendapat dan Berekspresi menyusun laporan yang VHEDJDL
bagian
NKXVXV penting
PHQJXODVdalam proses
NRQGLVL mendorong
WHUNLQL adanyaNXQFL
GDQ WDQWDQJDQ tata
kelola internet yang berbasiskan hak asasi manusia.
\DQJPHQ\DQJNXWKDNLQGLYLGXGDODPPHQFDULPHQHULPD
dan berbagi informasi serta gagasan tentang segala
Masalah pengaturan
sesuatu melalui internet
internet. dan HAM
Laporan di Indonesia
tersebut memberikan juga
menjadi salah satu tantangan HAM saat
berbagai rekomendasi tentang perlindungan kebebasan ini, karena
internet
berekspresitelah menjadi 13
di internet. salah satu aspek penting dalam
kehidupan masyarakaW Indonesia. Pada tahun
2012, Indonesia menduduki posisi 8 di dunia dan
posisi 4 di $VLD GDODP MXPODK SHQJJXQDDQ LQWHUQHW
IDFHERRN
11 Deklarasi51.096.860 pengguna,
lain tentang pentingnya twitter
perlindungan HAM di kurang
Internet
lebihGLEHQWXN
20 juta'HZDQ pengguna, dan ¶WKH
(URSD GLDQWDUDQ\D blog sekitar
'HFODUDWLRQ RI
)UHHGRP RI &RPPXQLFDWLRQ
5.270.658.). Namun, RQ WKH ,QWHUQHW·HAM
perlindungan WDKXQ  GDQ
terkait
¶WKH 'HFODUDWLRQ RQ +XPDQ 5LJKWV DQG WKH 5XOH RI /DZ LQ WKH
internet di Indonesia belum memadai. Laporan
,QIRUPDWLRQ 6RFLHW\·  WDKXQ  6HODLQ LWX 'HZDQ (URSD
Freedom on the Konvensi
juga menyusun Net 2012 dari Kejahatan
tentang FreedomdiHouse, Dunia
menempatkan Indonesia dalam kategori ‘partially free’
Maya WKH&RQYHQWLRQRQ&\EHUFULPHV -RYDQ.XUEDOLMD6HEXDK
Pengantarpada
dan berada Tentang Tata Kelola 21
peringkat Internet,
dari 2010. Hal. 134. yang
47 negara
disurvey.
12 Indonesia
0LVDOQ\D$UWLFOH masih&RDOLWLRQ
 '\QDPLF menghadaSi masalah
RQ ,QWHUQHW 5LJKWV DQG
3ULQFLSOHV*OREDO1HWZRUN,QLWLDWLYHGDQVHEDJDLQ\D
terkait dengan kesenjangan akses, penyaringan
13 Laporan ini dapat diakses di KWWSZZZRKFKURUJHQJOLVK
ERGLHVKUFRXQFLOGRFVVHVVLRQ$+5&BHQSGI

54 v 55
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Pada tahun 2011 juga terbentuk Deklarasi Bersama


tentang Kebebasan Berekspresi dan Internet (Joint
'HFODUDWLRQRQ)HHGRPRI([SUHVVLRQDQGWKH,QWHUQHW 
dari perwakilan PBB, OSCE, OAS dan ACHPR.14 Deklarasi
ini disusun, selain untuk memastikan perlindungan
hak atas kebebasan berekspresi, juga berdasarkan
VHPDNLQPHOXDVQ\DSLKDNSLKDN\DQJEHUWLQGDNVHEDJDL
perantara (intermediaries) dalam internet,15 dan upaya
pemerintah di beberapa negara untuk memberikan/
menggantikan pertanggung jawaban atas konten yang
PHUXJLNDQ GDQ LOHJDO NHSDGD SLKDNSLKDN WHUVHEXW
Deklarasi ini merumuskan sejumlah panduan tentang
perlindungan kebebasan berekspresi dan internet.

14 'HNODUDVL LQL GLVXVXQ ROHK 7KH 8QLWHG 1DWLRQV 81  6SHFLDO


Rapporteur on Freedom of Opinion and Expression), the
2UJDQL]DWLRQ IRU 6HFXULW\ DQG &RRSHUDWLRQ LQ (XURSH 26&( 
Representative on Freedom of the Media, the Organization
RI $PHULFDQ 6WDWHV 2$6  6SHFLDO 5DSSRUWHXU RQ )UHHGRP
RI ([SUHVVLRQ  GDQ 6SHFLDO 5DSSRUWHXU RQ )UHHGRP RI
([SUHVVLRQ DQGWKH$IULFDQ&RPPLVVLRQRQ+XPDQDQG3HRSOHV·
5LJKWV $&+35 6SHFLDO5DSSRUWHXURQ)UHHGRPRI([SUHVVLRQ DQG
$FFHVVWR,QIRUPDWLRQ
15 Peran perantara ini di antaranya menyediakan layanan
seperti akses dan interkoneksi internet, transmisi, proses dan
penyaluran jalur internet, hosting dan menyediakan akses atas
PDWHUL \DQJ GLVDPSDLNDQ ROHK SLKDN ODLQ PHQFDUL VHEDJDL
UHIHUHQVL DWDX PHQFDUL VXPEHU GL ,QWHUQHW PHPXQJNLQNDQ
adanya transaksi keuangan, memfasilitasi jaringan sosial, dan
sebagainya.

56 98 55
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

1. Prinsip-prinsip umum
Dalam
x Internet dunia memungkinkan
internasional, perlindungan
para individu HAMuntuk
dan
internet telah menjadi salah satu pembahasan
PHQFDUL PHQHULPD GDQ PHQ\HEDUNDQ LQIRUPDVL penting
di GDQ
PBB.JDJDVDQ
Tahun WHQWDQJ
2012, PBB
VHPXD mengeluarkan Resolusi
KDO VHFDUD FHSDW GDQ
tentang Pemajuan, Perlindungan dan Penikmatan
PXUDK PHODPSXL EDWDVEDWDV NHEDQJVDDQ 'HQJDQ HAM
atasmeluasnya
internet, kapasitas
yang salahindividu
satunya dalam
mengakui bahwa
menikmati
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
hak mereka terhadap kebebasan berekspresi dan
perlindungan
berpendapat, yangyang
sama dalam aktivitas
merupakan ekpresi
pendukung bagiyang
hak
GLODNXNDQ VHFDUD ¶RIÁLQH· %HUEDJDL NHORPSRN
asasi manusia, internet membantu pembangunan QHJDUD
dalam kawasan
politik, regional
ekonomi, juga telah
dan sosial, mengembangkan
dan berkontribusi bagi
berbagai prinsip untuk memastikan perlindungan
SHUNHPEDQJDQXPDWPDQXVLDVHFDUDNHVHOXUXKDQ HAM
dan internet, termasuk perlindungan hak atas kebebasan
berekspresi
x Internet ditelahinternet. Berbagai
menjadi kelompok
sebuah alat masyarakat
komunikasi
sipilyang
jugadigunakan
demikian,banyak
menyusun
individu untukdeklarasi
berbagai dan
menyalurkan
SULQVLSSULQVLS SHUOLQGXQJDQ +$0 GL LQWHUQHW
hak kebebasan berpendapat dan berekspresi, VHEDJDL
bagian penting dalam
sebagaimana proses
dijamin mendorong
oleh Pasal 19adanya tata
Deklarasi
kelola internet yang berbasiskan hak asasi manusia.
Universal Hak Asasi Manusia dan Pasal 19 Kovenan
Hak Sipil dan Politik:
Masalah pengaturan internet dan HAM di Indonesia juga
menjadi
a) Semuasalahorang
satu mempunyai
tantangan hakHAMuntuk
saat berpendapat
ini, karena
internetWDQSDDGDQ\DFDPSXUWDQJDQ
telah menjadi salah satu aspek penting dalam
kehidupan masyarakaW Indonesia. Pada tahun
b) Semua
2012, Indonesiaorang mempunyai
menduduki posisi 8hakdi dunia
kebebasandan
posisi 4berpendapat;
di $VLD GDODPhak ini meliputi
MXPODK kebebasan
SHQJJXQDDQ untuk
LQWHUQHW
PHQFDULPHQHULPDGDQPHQ\HEDUNDQLQIRUPDVL
IDFHERRN 51.096.860 pengguna, twitter kurang
lebih GDQ
20 LGHLGH PHQJHQDL DSDSXQ
juta pengguna, dan WDQSD
blog EDWDVDQ
sekitar
EDWDVDQ
5.270.658.). EDLN
Namun, VHFDUD OLVDQ WHUWXOLV
perlindungan HAM DWDXterkait
FHWDN
dalam bentuk seni, atau melalui media pilihannya
internet di Indonesia belum memadai. Laporan
yang lain.
Freedom on the Net 2012 dari Freedom House,
menempatkan Indonesia dalam kategori ‘partially free’
F 3HQJJXQDDQKDNWHUVHEXWPHPSXQ\DLNHZDMLEDQ
dan berada pada peringkat khusus.
dan tanggungjawab 21 dariHal47 tersebut
negara yang bisa
disurvey. Indonesia
PHQMDGL VXE\HNmasih menghadaSi masalah
GDUL SHPEDWDVDQSHPEDWDVDQ
terkait tertentu, tapi semuaakses,
dengan kesenjangan pembatasan
penyaringanini haruslah

56 v 57
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

GHQJDQKXNXPGDQGLODNXNDQNDUHQDEHQDUEHQDU
penting; a) Sebagai penghargaan bagi hak atau
reputasi dari pihak lain; b) sebagai perlindungan
keamanan nasional atau ketertiban umum, atau
kesehatan atau moral masyarakat.

x Semua orang mempunyai hak untuk mengekspresikan


diri melalui media apapun. Pasal 19 Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia dan Pasal 19 Kovenan
+DN 6LSLO GDQ 3ROLWLN GLUDQFDQJ XQWXN PHPDVXNNDQ
dan mengakomodasi perkembangan teknologi di
masa mendatang, dimana para individu dapat
menggunakan hak atas kebebasan berekspresi.
Kerangka kerja dari hukum hak asasi manusia
internasional tetap sesuai sampai sekarang dan bisa
diaplikasikan untuk teknologi komunikasi yang baru
seperti internet.

x Hak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi


adalah hak yang sangat fundamental baik bagi hak
LWXVHQGLULPDXSXQVHEDJDLSHQGXNXQJWHUKDGDSKDN
hak lain; termasuk hak ekonomi, sosial, dan budaya,
seperti hak atas pendidikan dan hak untuk berperan
serta dalam kehidupan budaya dan menikmati
keuntungan perkembangan ilmu pengetahuan dan
penerapannya, dan hak sipil dan politik; seperti hak
atas kebebasan berorganisasi dan berkumpul.

x Pembatasan pada arus informasi melalui internet


KDUXV GLODNXNDQ VHVHGLNLW PXQJNLQ NHFXDOL SDGD
beberapa keadaan tertentu yang dijabarkan oleh
hukum hak asasi manusia internasional. Jaminan
penuh bagi hak atas kebebasan berekspresi harus
menjadi norma, dan pembatasan apapun dianggap
VHEDJDLVHEXDKSHQJHFXDOLDQ

58 98 57
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

x Penyediaan akses internet kepada semua orang


dengan seminimal mungkin pembatasan terhadap
Dalam
kontendunia internasional,
internet perlindungan
haruslah menjadi HAMsemua
prioritas dan
internet telah menjadi salah satu pembahasan
negara. Resolusi PBB telah menghimbau semua penting
di negara
PBB. Tahun 2012, PBB dan
untuk memajukan mengeluarkan
memfasilitasiResolusi
akses
tentang Pemajuan, Perlindungan dan Penikmatan
kepada internet dan kerjasama internasional yang HAM
atasditujukan
internet,pada
yangpembangunan
salah satunya mengakui bahwa
media dan informasi
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
VHUWDIDVLOLWDVIDVLOLWDVNRPXQLNDVLGLVHPXDQHJDUD
perlindungan yang sama dalam aktivitas ekpresi yang
GLODNXNDQ VHFDUD
x 3HQLQJNDWDQ ¶RIÁLQH·GDQXVDKDXVDKD
NHVDGDUDQ %HUEDJDL NHORPSRN QHJDUD
SHQGLGLNDQ
dalam kawasan regional juga telah
guna memajukan kemampuan setiap orang mengembangkan
berbagai
GDODPprinsip untuk memastikan
PHQJJXQDNDQ perlindungan
LQWHUQHW VHFDUD PDQGLULHAM
GDQ
danbertanggungjawab
internet, termasukperlu
perlindungan
dikembangkan. kebebasan
hak atas
berekspresi di internet. Berbagai kelompok masyarakat
sipil juga demikian, menyusun berbagai deklarasi dan
SULQVLSSULQVLS
2. Pembatasan SHUOLQGXQJDQ
Konten +$0 GL LQWHUQHW VHEDJDL
bagian penting dalam proses mendorong adanya tata
kelola
x 3DVDOinternet yang berbasiskan
 D\DW   .RYHQDQ hak+DNKDN
asasi manusia.
6LSLO GDQ
3ROLWLN PDVLK UHOHYDQ GDODP PHQHQWXNDQ MHQLV
Masalah
jenis pengaturan
pembatasan internet dan HAM
terhadap hak di Indonesia
atas juga
kebebasan
menjadi salah satu tantangan HAM saat
berekspresi. Pembatasan apapun terhadap hak atas ini, karena
internet
kebebasan telah berekspresi,
menjadi salahharussatu melewati
aspek penting dalam
tiga bagian
kehidupan masyarakaW Indonesia.
berikut, (yang bersifat kumulatif):16 Pada tahun
2012, Indonesia menduduki posisi 8 di dunia dan
posisi
(a) 4P embatasan
di $VLD GDODP
tersebutMXPODK
harusSHQJJXQDDQ
berd asar hukumLQWHUQHW
IDFHERRN 51.096.860 pengguna, twitter
y ang jelas d an d apat d iakses oleh semua orang kurang
lebih (prinsip-
20 juta pengguna, dan blog sekitar
prinsip pred iktabilitas d an keterbukaan);
5.270.658.).
d an Namun, perlindungan HAM terkait
internet di Indonesia belum memadai. Laporan
Freedom on the itu
(b) P embatasan Netharus
2012 dariu pad
mengac Freedom
a salahHouse,
satu
menempatkantujuan y ang d ijelaskan d alam P asal 1 9 ay at (3free’
Indonesia dalam kategori ‘partially )
dan berada paday aitu
K ov enan, peringkat
(i) untuk21menjaga
dari 47hak-
negara yang
hak atau
disurvey. Indonesia masih menghadaSi masalah
terkait dengan kesenjangan akses, penyaringan
16 Kumulatif artinya semua syarat harus diuji. Lihat bagian
pembatasan HAM.

58 v 59
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

reputasi pihak lain, atau (ii) untuk menjaga


ŬĞĂŵĂŶĂŶŶĂƐŝŽŶĂůĂƚĂƵŬĞƚĞƌƟďĂŶŵĂƐLJĂƌĂŬĂƚ͕
atau kesehatan atau moral publik (prinsip
ůĞŐŝƟŵĂƐŝͿ͖ĚĂŶ

;ĐͿ WĞŵďĂƚĂƐĂŶƚĞƌƐĞďƵƚƉĞŶƟŶŐĚŝůĂŬƵŬĂŶĚĂŶďŝƐĂ
ĚŝďƵŬƟŬĂŶƚƵũƵĂŶŶLJĂĚĂŶŵĞŶŐŐƵŶĂŬĂŶĂůĂƚͲ
alat pembatasan seminimal mungkin (prinsip
ŬĞƉĞŶƟŶŐĂŶĚĂŶŬĞƐĞŝŵďĂŶŐĂŶͿ͘

Potensi dan keuntungan besar dari internet berada


SDGD NDUDNWHUQ\D \DQJ XQLN VHSHUWL NHFHSDWDQQ\D
jangkauan ke seluruh dunia dan kerahasiaan
identitasnya. Pada waktu yang sama, kehebatan
LQWHUQHW XQWXN PHQ\HEDUNDQ LQIRUPDVL VHFDUD FHSDW
GDQXQWXNPHPRELOLVDVLPDVVDMXJDWHODKPHQFLSWDNDQ
ketakutan bagi pemerintah dan penguasa. Hal ini
mendorong meningkatnya pembatasan penggunaan
,QWHUQHWPHODOXLSHQJJXQDDQWHNQRORJLFDQJJLKXQWXN
PHPEORNLU NRQWHQ PHPRQLWRU GDQ PHQJLGHQWLÀNDVL
SDUDDNWLÀVGDQNULWLNXVSHPLGDQDDQWHUKDGDSHNVSUHVL
yang sah, serta pengadopsian peraturan tertentu yang
PHPEHQDUNDQWLQGDNDQWLQGDNDQSHPEDWDVDQ'DODP
hal ini, Pelapor Khusus juga menekankan bahwa
adanya standar hak asasi manusia internasional,
NKXVXVQ\D3DVDOD\DW  .RYHQDQ,QWHUQDVLRQDO+DN
hak Sipil dan Politik masih relevan dalam menentukan
MHQLVMHQLVSHPEDWDVDQ\DQJPHUXSDNDQSHODQJJDUDQ
negara terhadap hak atas kebebasan berekspresi.

Laporan Pelapor Khusus PBB untuk Pemajuan


dan Perlindungan Kebebasan Berpendapat dan
Berekspresi Tahun 2011

60 98 59
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

x -HQLVMHQLV LQIRUPDVL \DQJ GLODUDQJ PHOLSXWL


SRUQRJUDÀ DQDN XQWXN PHQMDJD KDNKDN DQDN 
Dalam dunia internasional,
SHQ\HEDUDQ perlindungan
NHEHQFLDQ XQWXN HAM
PHOLQGXQJL dan
KDNKDN
internet telah menjadi salah satu pembahasan
komunitas yang terpengaruh oleh hal itu), hasutan penting
di publik
PBB. untuk
Tahun melakukan
2012, PBB mengeluarkan
genosida Resolusi
(untuk melindungi
tentang
KDNKDN RUDQJ ODLQ  GDQ DGYRNDVL QDVLRQDOHAM
Pemajuan, Perlindungan dan Penikmatan UDV
atasDWDXDJDPD\DQJELVDPHPLFXKDVXWDQGLVNULPLQDVL
internet, yang salah satunya mengakui bahwa
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
NHNHUDVDQDWDXSHUPXVXKDQ XQWXNPHQMDJDKDNKDN
perlindungan
orang lain, yang sama
seperti hak dalam aktivitas ekpresi yang
untuk hidup).
GLODNXNDQ VHFDUD ¶RIÁLQH· %HUEDJDL NHORPSRN QHJDUD
dalam kawasan regional juga telah mengembangkan
Protokol Opsional Konvensi Hak Anak Mengenai
berbagai prinsip untuk memastikan perlindungan HAM
3HQMXDODQ$QDN3URVWLWXVL$QDNGDQ3RUQRJUDÀ$QDN
dan internet, termasuk perlindungan hak atas kebebasan
Pasal 2 ayat di
berekspresi huruf c:
internet. Berbagai kelompok masyarakat
3RUQRJUDÀ DQDN DGDODK VHWLDS SHUZXMXGDQ PHODOXL VDUDQD
sipil juga demikian, menyusun berbagai deklarasi dan
apapun, seorang anak yang terlibat dalam situasi nyata
SULQVLSSULQVLS SHUOLQGXQJDQ +$0 GL LQWHUQHW VHEDJDL
DWDX GLVLPXODVL \DQJ VHFDUD HNVSOLVLW PHODNXNDQ DNWLÀWDV
bagian
seksual,penting dalam proses
atau perwujudan mendorong
lain dari adanya
organ seks tata
anak yang
kelola internet yang berbasiskan
utamanya untuk tujuan seksual. hak asasi manusia.

Masalah pengaturan
Pasal 3 ayat (1) c : internet dan HAM di Indonesia juga
Setiap Negara
menjadi salah Pihak
satu harus menjamin
tantangan HAMbahwa, setidaknya,
saat ini, karena
DNVLGDQDNWLÀWDVEHULNXWLQLEDLN\DQJGLODNXNDQGLGDODP
internet telah menjadi salah satu aspek penting dalam
QHJHULPDXSXQOLQWDVQHJDUDDWDXVHFDUDSHUVHRUDQJDQDWDX
kehidupan masyarakaW Indonesia. Pada tahun
terorganisir, sepenuhnya diatur dalam hukum pidananya:
2012, Indonesia menduduki posisi 8 di dunia dan
 F PHPSURGXNVLPHQGLVWULEXVLNDQPHQ\HEDUOXDVNDQ
posisi 4 di $VLD GDODP MXPODK SHQJJXQDDQ LQWHUQHW
mengimpor, mengekspor, menawarkan, menjual, atau
IDFHERRN 51.096.860 pengguna, twitter kurang
PHPLOLNLKDOKDOXQWXNWXMXDQSRUQRJUDÀDQDNVHEDJDLPDQD
lebih
dimaksud 20dalam
jutaPasalpengguna,
2. dan blog sekitar
5.270.658.). Namun, perlindungan HAM terkait
internet di Indonesia belum memadai. Laporan
Freedom on the Net 2012 dari Freedom House,
menempatkan Indonesia dalam kategori ‘partially free’
dan berada pada peringkat 21 dari 47 negara yang
disurvey. Indonesia masih menghadaSi masalah
terkait dengan kesenjangan akses, penyaringan

60 v 61
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Larangan untuk melakukan advokasi nasional, ras atau


DJDPD\DQJELVDPHPLFXKDVXWDQGLVNULPLQDVLNHNHUDVDQ
atau permusuhan
Pasal 20 Kovenan Hak-Hak Sipil dan Politik :
1. Segala propaganda untuk perang harus dilarang oleh
hukum.
2. 6HJDOD WLQGDNDQ \DQJ PHQJDQMXUNDQ NHEHQFLDQ DWDV
dasar kebangsaan, ras atau agama yang merupakan
hasutan untuk melakukan diskriminasi, permusuhan
atau kekerasan harus dilarang oleh hukum.

x Peraturan atau pembatasan yang mungkin dianggap


sah dan seimbang bagi media tradisional sering
tidak dapat diterapkan terhadap akses internet.
6HEDJDL FRQWRK GDODP NDVXV SHQFHPDUDQ QDPD
baik individu. Dalam era internet, individu yang
PHUDVD QDPD EDLNQ\D WHUFHPDU ELVD PHQJJXQDNDQ
hak jawabnya saat itu juga, sehingga sanksi untuk
SHQFHPDUDQQDPDEDLNOHZDWLQWHUQHWPXQJNLQWLGDN
perlu dijatuhkan.

x 3HQJJXQDDQ KXNXP SLGDQD VHFDUD VHPHQDPHQD


untuk memberikan sanksi pada ekspresi yang sah
merupakan salah satu bentuk pembatasan yang
paling keras pada hak, karena hal itu tidak hanya
PHQFLSWDNDQ HIHN PHQDNXWQDNXWL FKLOOLQJ HIIHFW 
tapi juga menjurus pada pelanggaran hak asasi
manusia yang lain, seperti penahanan dan penyiksaan
\DQJ VHPHQDPHQD VHUWD EHQWXNEHQWXN NHMDKDWDQ
yang lain, tindakan atau hukuman yang merendahkan
martabat manusia, dan tidak manusiawi.

62 64
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

x Legislasi/peraturan
Dalam apapunperlindungan
dunia internasional, yang membatasi hak
HAM dan
atas kebebasan berekspresi harus dilaksanakan
internet telah menjadi salah satu pembahasan penting
di oleh
PBB.badan
Tahunyang independen
2012, dari pengaruh Resolusi
PBB mengeluarkan politik,
tentang Pemajuan, Perlindungan dan Penikmatan tidak
komersial atau pihak yang tidak berwenang, HAM
atasVHFDUD VHPHQDPHQD
internet, yang salah DWDXSXQ
satunyaGLVNULPLQDWLI
mengakui bahwa+DUXV
ada perlindungan untuk menghadapi penyalahgunaan
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
termasuk yang
perlindungan kemungkinan
sama dalam terhadap tantangan
aktivitas dan
ekpresi yang
pemulihan atas penerapan pembatasan
GLODNXNDQ VHFDUD ¶RIÁLQH· %HUEDJDL NHORPSRN QHJDUD yang
disalahgunakan.
dalam kawasan regional juga telah mengembangkan
berbagai prinsip untuk memastikan perlindungan HAM
a. Pemblokiran
dan dan penyaringan
internet, termasuk perlindungan konten
hak atas kebebasan
berekspresi di internet. Berbagai kelompok masyarakat
x Penggunaan
sipil teknologi
juga demikian, penyaringan
menyusun dandeklarasi
berbagai pemblokiran
dan
oleh negara merupakan pelanggaran atas
SULQVLSSULQVLS SHUOLQGXQJDQ +$0 GL LQWHUQHW kewajiban
VHEDJDL
negara
bagian untuk
penting dalammenjamin hak akan adanya
proses mendorong kebebasan
tata
EHUHNVSUHVL MLND WLGDN PHPHQXKL SULQVLSSULQVLS
kelola internet yang berbasiskan hak asasi manusia.
umum terkait dengan hak atas kebebasan
berpendapat
Masalah dan internet
pengaturan berekspresi.
dan HAM di Indonesia juga
menjadi salah satu tantangan HAM saat ini, karena
3HPEORNLUDQDGDODKWLQGDNDQWLQGDNDQ\DQJGLODNXNDQXQWXN
internet telah menjadi salah satu aspek penting dalam
PHQFHJDK NRQWHQ
kehidupan WHUWHQWX PHQFDSDL
masyarakaW SHQJJXQD
Indonesia. PadaDNKLU +DO
tahun
WHUVHEXW
2012, PHOLSXWL SHQFHJDKDQ
Indonesia mendudukiSHQJJXQD
posisi 8GDODP PHQJDNVHV
di dunia dan
ODPDQ NKXVXV ,QWHUQHW 3URWRFRO ,3  DODPDW HNVWHQVL
posisi 4 di $VLD GDODP MXPODK SHQJJXQDDQ LQWHUQHW
nama domain, penutupan laman dari laman server di mana
IDFHERRN 51.096.860 DWDX
PHUHND PHQHPSDWLQ\D pengguna,
PHQJJXQDNDQ twitter kurang
WHNQRORJL ÀOWHU
lebih 20 juta pengguna, dan blog
XQWXNPHPEXDQJKDODPDQKDODPDQ\DQJPHQJDQGXQJNDWD sekitar
5.270.658.). Namun,
NXQFL WHUWHQWX DWDX perlindungan
PHPEORN HAM
NRQWHQ WHUWHQWX DJDUterkait
WLGDN
internet di Indonesia belum memadai. Laporan
ELVD PXQFXO &RQWRKQ\D EHEHUDSD QHJDUD WHUXV PHPEORN
Freedom on the sebuah
akses ke YouTube, Net 2012laman dari
YLGHRFreedom House,
VKDULQJ WHPSDW
para pengguna
menempatkan bisa dalam
Indonesia mengunggah, melihat free’
kategori ‘partially dan
mengomentari
dan berada pada berbagai video.21China,
peringkat dari salah satu negara
47 negara yang
yang mempunyai
disurvey. sistemmasih
Indonesia penyaringan paling luas
menghadaSi dan
masalah
sangat bagus dalam mengontrol informasi di internet.
terkait dengan kesenjangan akses, penyaringan
China telah mengadopsi VLVWHP ILOWHU \DQJ OXDV GDODP
PHQJHEORNDNVHVNHODPDQODPDQ\DQJPHPSXQ\DLNDWD
NXQFLWHUWHQWXPLVDOQ\D

v 63
65
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

´GHPRFUDF\µ GDQ ´KXPDQ ULJKWVµ 3HODSRU .KXVXV VDQJDW


memperhatikan adanya mekanisme yang digunakan untuk
mengatur dan menyaring informasi di internet yang sangat
EDLN GHQJDQ NRQWURO \DQJ EHUODSLVODSLV \DQJ VHULQJ
tersembunyi dari publik.
Laporan Pelapor Khusus PBB untuk Pemajuan dan
Perlindungan Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi
Tahun 2011, Angka 29.

x Tindakan pemblokiran atau penyaringan harus


GLODNXNDQ VHFDUD WUDQVSDUDQ GDQ GLSHUOXNDQ XQWXN
PHQFDSDL WXMXDQ XWDPD \DQJ GLSULRULWDVNDQ ROHK
negara. Dalam setiap tindakan pemblokiran atau
penyaringan perlu adanya daftar laman yang diblokir
dan informasi detail mengenai keperluan dan
pembenaran dilakukannya pemblokiran pada setiap
laman. Penjelasan harus diberikan pada laman yang
terkena dampak pemblokiran mengenai kenapa
mereka diblokir.

x Penentuan tentang konten apa yang harus diblokir


musti dilakukan oleh otoritas pengadilan yang
kompeten atau sebuah badan yang independen dari
pengaruh politik, komersial, atau pihak yang tidak
berwenang lainnya.

64 66
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Penggunaan teknologi penyaringan dan pemblokiran oleh


negara merupakan pelanggaran atas kewajiban negara
untuk menjamin hak akan kebebasan berekspresi, jika
tidak memenuhi ketentuan tentang pembatasan yang sah.
Pertama, kondisi khusus yang membenarkan pemblokiran
tidak terdapat dalam hukum, atau diatur oleh hukum tapi
GLDWXU VHFDUD VDQJDW OXDV GDQ WLGDN ODQJVXQJ VHKLQJJD
PHQ\HEDENDQ SHPEORNLUDQ NRQWHQ VHFDUD OXDV GDQ
VHPHQDPHQD .HGXD SHPEORNLUDQ WLGDN GLODNXNDQ XQWXN
memenuhi tujuan seperti yang dijelaskan Pasal 19 (3)
.RYHQDQ,QWHUQDVLRQDO+DNKDN6LSLOGDQ3ROLWLNGDQGDIWDU
SHPEORNLUDQVHFDUDXPXPGLUDKDVLDNDQVHKLQJJDVXOLWXQWXN
ditentukan apakah akses ke konten yang dibatasi tersebut
dilakukan demi tujuan yang benar. Ketiga, bahkan ketika
pembenaran terhadap pemblokiran dilakukan, tindakan
SHPEORNLUDQ WHODK PHQFLSWDNDQ DODWDODW \DQJ WLGDN SHUOX
GDQ WLGDN VHVXDL XQWXN PHQFDSDL WXMXDQ NDUHQD WLQGDNDQ
WHUVHEXWVHULQJWLGDNPHPSXQ\DLWXMXDQ\DQJFXNXSXQWXN
dilakukan dan menyebabkan konten tidak bisa diakses
karena sudah dianggap ilegal. Terakhir, konten sering
diblok tanpa adanya intervensi atau kemungkian pengujian
kembali oleh sebuah pengadilan atau badan independen.
Laporan Pelapor Khusus PBB untuk Pemajuan dan
Perlindungan Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi
Tahun 2011, Angka 31

x pemblokiran.
3HUPEORNLUDQ WHUKDGDS SRUQRJUDÀ DQDN DGDODK
SHQJHFXDOLDQ \DQJ MHODV GDQ GLEHQDUNDQ  1HJDUD
juga perlu untuk berfokus pada usaha mereka dalam
PHQJKXNXP RUDQJRUDQJ \DQJ EHUWDQJJXQJMDZDE
GDODP PHPSURGXNVL GDQ PHQ\HEDUNDQ SRUQRJUDÀ
anak, daripada hanya sekedar melakukan tindakan
pemblokiran. 67

67 65
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

x Pembekuan seluruh situs, alamat Protokol Internet


(IP), portal, protokol jaringan atau tipe penggunaan
lainnya (seperti jejaring sosial) adalah langkah
HNVWULP VHUXSD GHQJDQ SHPEUHGHODQ NRUDQ DWDX
VWDVLXQ SHQ\LDUDQ \DQJ KDQ\D GDSDW GLEHQDUNDQ
ELOD VHVXDL GHQJDQ VWDQGDUVWDQGDU LQWHUQDVLRQDO
misalnya ketika perlu dilakukan guna melindungi
DQDNDQDNGDULSHQJDQLD\DDQVHNVXDO

x Sistem penyaringan konten yang dilakukan oleh


pemerintah atau penyedia pelayanan komersial
dan tidak berada di bawah kendali pengguna
adalah bagian dari penyensoran dan bukan bentuk
pembatasan kebebasan berekspresi yang dapat
dibenarkan.

x 3URGXN \DQJ GLUDQFDQJ JXQD PHPEDQWX SHQJJXQD


akhir untuk menyaring konten harus disertai dengan
informasi yang jelas agar pengguna akhir memahami
WHQWDQJ FDUD NHUMD SURGXN WHUVHEXW GDQ NHUXJLDQ
potensial yang mungkin terjadi dalam hal penyaringan
\DQJEHUOHELKDQ RYHULQFOXVLYHILOWHULQJ 

b. Larangan atas kriminalisasi terhadap ekspresi


yang sah

x Pemberian hukuman penjara bagi orang yang


PHQFDUL PHQHULPD GDQ PHQ\HEDUNDQ LQIRUPDVL
dan gagasan sulit dibenarkan sebagai tindakan yang
VHVXDL XQWXN PHQFDSDL VDODK VDWX WXMXDQ \DQJ VDK
menurut Pasal 19 ayat (3) Kovenan Internasional
+DNKDN6LSLOGDQ3ROLWLN

66 68
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

x Penghinaan di internet seharusnya tidak dipidanakan,


dan semua negara untuk tidak mempidanakan
tindakaQ penghinaan.Perlindungan terhadap
keamanan nasional atau perlawanan terhadap
terorisme tidak dapat digunakan untuk membenarkan
WLQGDNDQ SHPEDWDVDQ NHFXDOL SHPHULQWDK GDSDW
PHQMHODVNDQ KDOKDO EHULNXW D  HNVSUHVL \DQJ
GLXQJNDSNDQ GLWXMXNDQ XQWXN PHQFLSWDNDQ
NHNHUDVDQ WHUHQFDQD E  QDPSDN PHQ\HEDENDQ
WHUMDGLQ\D NHNHUDVDQ F  DGD VHEXDK KXEXQJDQ
ODQJVXQJ GDQ segera antara ekspresi dan
kemungkinan terjadinya suatu kekerasan.

Prinsip 6:
Ekspresi yang dapat mengancam keamanan nasional

6XDWX HNVSUHVL GDSDW GLKXNXP VHEDJDL DQFDPDQ WHUKDGDS


keamanan nasional hanya ketika suatu pemerintahan dapat
menunjukkan bahwa:
a. ekspresi tersebut ditujukan untuk memotivasi
kekerasan yang akan terjadi;
b. ekspresi tersebut dapat memotivasi terjadinya
NHNHUDVDQVHPDFDPLWXGDQ
F DGD KXEXQJDQ ODQJVXQJ GDQ GHNDW DQWDUD HNVSUHVL
tersebut dengan kemungkinan terjadinya atau
NHMDGLDQNHNHUDVDQVHPDFDPLWX
Prinsip-prinsip Johannesburg tentang Keamanan Nasional,
Kebebasan Berekspresi dan Akses Informasi, Prinsip 6.

x Kebebasan berekspresi dapat termasuk pandangan


dan pendapat yang dianggap ‘menyerang’, membuat
terkejut atau mengganggu. Pembatasan seharusnya
tidak pernah diterapkan, antara lain pada pembahasan
kebijakan pemerintah dan debat politik; laporan
tentang hak asasi manusia, kegiatan pemerintah dan
korupsi di pemerintahan; penyelenggaraan kampanye
SHPLOLKDQ XPXP GHPRQVWUDVL GDPDL GDQ DNWLÀWDV

69 67
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

politik, termasuk untuk perdamaian atau demokrasi;


dan pengungkapan pendapat dan pernyataan tidak
setuju, agama atau keyakinan, yang melibatkan
RUDQJRUDQJ\DQJPHQMDGLEDJLDQGDULPLQRULWDVGDQ
kelompok rentan.

x Kriminalisasi ekspresi yang sah di internet


bertentangan dengan kewajiban negara tentang
hak asasi manusia internasional, apakah melalui
penerapan hukum pidana yang ada atas ekspresi
GDODP MDULQJDQ DWDX PHODOXL SHQFLSWDDQ KXNXP
KXNXP \DQJ EDUX \DQJ VHFDUD NKXVXV GLGHVDLQ
untuk mempidanakan kebebasan di internet.
+XNXPKXNXP VHSHUWL LWX VHULQJ GLEHQDUNDQ NDUHQD
dianggap penting untuk melindungi reputasi
individu, keamanan nasional, atau untuk melawan
terorisme. Akan tetapi, dalam praktiknya, mereka
sering digunakan untuk menyensor konten yang tidak
disukai oleh pemerintah atau otoritas kekuasaan.

6DODKVDWXFRQWRK\DQJMHODVGDULNULPLQDOLVDVLHNVSUHVL\DQJ
sah adalah pemenjaraan para blogger di seluruh dunia.
Merujuk pada laporan Reporters without Borders, di tahun
2010, terdapat 109 blogger yang berada di dalam penjara
dengan tuduhan yang berhubungan dengan konten tulisan
dalam jaringan mereka. Di China sendiri terdapat 72 orang
yang dipenjara, diikuti Vietnam sebanyak 17 orang, dan Iran
dengan 13 orang yang dipenjara di sana.
Laporan Pelapor Khusus PBB untuk Pemajuan dan
Perlindungan Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi
Tahun 2011, Angka 35

68 70
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

x :LOD\DK KXNXP\XULVGLNVL NDVXVNDVXV KXNXP


berkenaan dengan konten internet harus dibatasi
pada Negara tempat kasus tersebut memiliki
hubungan yang nyata dan penting, yang umumnya
karena pembuatnya berada di sana, konten tersebut
diunggah di sana, dan/atau konten tersebut ditujukan
khusus kepada Negara tersebut. Pihak swasta hanya
diperbolehkan untuk membawa suatu kasus di
yurisdiksi/wilayah hukum tempat mereka dapat
membuktikan telah terjadi kerugian di yurisdiksi/
wilayah hukum tersebut.

x Standar pertanggungjawaban, termasuk pembelaan


dalam hal kasus perdata, harus mempertimbangkan
kepentingan publik dalam melindungi, baik itu
pengungkapan pendapat maupun forum dalam hal
tersebut dilakukan (yakni kebutuhan untuk menjaga
aspek “area publik” dari internet).

x Dalam hal konten yang diunggah dengan bentuk yang


VHFDUD VXEVWDQWLI VDPD GDQ GL WHPSDW \DQJ VDPD
pembatasan jangka waktu dalam penyampaian
gugatan harus dihitung mulai dari saat pertama kali
konten tersebut diunggah dan hanya satu tindakan
untuk ganti rugi dapat digugatkan berkenaan
dengan konten tersebut. Bila memungkinkan dengan
mengizinkan untuk ganti rugi yang diderita di semua
yurisdiksi dapat digugatkan pada waktu yang sama.

71 69
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

c. Pengenaan tanggung jawab hukum kepada


perantara

x Tindakan sensor seharusnya tidak didelegasikan


kepada lembaga swasta, dan bahwa tidak ada pihak
yang harus dikenakan sanksi hukum karena konten
internet yang tidak ditulis oleh mereka. Seharusnya
tidak ada negara yang menggunakan atau memaksa
perantara untuk melakukan sensor atas nama negara.

x Perantara seharusnya tidak dinyatakan


EHUWDQJJXQJMDZDE VHFDUD KXNXP NDUHQD PHQRODN
mengambil tindakan yang menyalahi hak asasi
manusia para individu. Permintaan apapun yang
GLNLULPNDQ NH SHUDQWDUD XQWXN PHQFHJDK DNVHV NH
konten tertentu, atau untuk membuka informasi
SULEDGL XQWXN WXMXDQWXMXDQ SHPEDWDVDQ \DQJ
ketat seperti administrasi peradilan pidana harus
dilakukan melalui sebuah perintah yang dikeluarkan
oleh pengadilan atau sebuah badan yang kompeten
yang independen dari pengaruh politik, komersil,
dan pihak lain yang tidak berwenang.

6DODKVDWXEDJLDQXQLNGDULLQWHUQHWDGDODKFDUDSHQ\DPSDLDQ
informasi yang bergantung pada perantara atau perusahaan
swasta yang menyediakan layanan dan platform yang
memfasilitasi komunikasi dalam jaringan atau transaksi
antara para pihak ketiga, meliputi pemberian akses, hosting,
penyebarluasan dan penyusunan konten. Perantara meliputi
SDUD 3HQ\HGLD -DVD ,QWHUQHW ,63V  XQWXN PHVLQ SHQFDUL
dan layanan blogging sampai platform komunitas dalam
jaringan. Dengan hadirnya layanan Laman 2.0, orang bisa
mempublikasikan informasi tanpa harus memeriksa kembali
tajuk seperti yang ada di format publikasi tradisional. Jenis
layanan yang ditawarkan oleh perantara telah berkembang
VHODPDVDWXGHNDGHWHUDNKLUVHFDUDXPXPGLSLFXROHK

70 72
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

perlindungan hukum bagi perantara saat pihak ketiga


menggunakan layanan mereka. Akan tetapi, Pelapor Khusus
PHQFDWDWEDKZDSDGDWDKXQWDKXQWHUDNKLULQLSHUOLQGXQJDQ
hukum bagi perantara telah berkurang.
Laporan Pelapor Khusus PBB untuk Pemajuan dan
Perlindungan Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi
Tahun 2011, Angka 38

3HODSRU.KXVXVSHUFD\DEDKZDWLQGDNDQVHQVRUVHKDUXVQ\D
tidak didelegasikan kepada lembaga swasta, dan bahwa
tidak ada pihak yang harus dikenakan sanksi hukum karena
konten internet yang tidak ditulis oleh mereka. Tentu
saja, seharusnya tidak ada negara yang menggunakan atau
memaksa perantara untuk melakukan sensor atas nama
negara, seperti kasus yang terjadi di Republik Korea yang
PHQFLSWDNDQ.RPLVL6WDQGDU.RPXQLNDVL.RUHDEDGDQVHPL
swasta dan pemerintah yang ditugasi untuk mengelola
konten dalam jaringan (lihat A/HRC/17/27/Add.2). Pelapor
.KXVXVPHQ\DPEXWLQLVLDWLI\DQJGLDPELOQHJDUDQHJDUDODLQ
XQWXN PHOLQGXQJL SHUDQWDUD VHSHUWL XQGDQJXQGDQJ \DQJ
diadopsi di Chile yang menyatakan bahwa perantara tidak
GLKDUXVNDQ XQWXN PHQJKDSXV DWDX PHQFHJDK DNVHV NRQWHQ
\DQJGLEXDWROHKSHQJJXQD\DQJPHODQJJDUKXNXPKDNFLSWD
VDPSDL PHUHND GLEHUL QRWLÀNDVL ROHK OHPEDJD KXNXP \DQJ
sah. Sebuah aturan yang serupa juga diupayakan untuk
diterapkan di Brazil.
Laporan Pelapor Khusus PBB untuk Pemajuan dan
Perlindungan Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi
Tahun 2011, Angka 43

73 71
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

x Tidak ada satu pihak pun, yang hanya memberikan


pelayanan internet seperti menyediakan akses,
DWDX PHQFDULNDQ DWDX PHQWUDQVPLVL PDXSXQ
menjaring informasi, bertanggung jawab terhadap
isi yang dibuat orang lain, selama mereka tidak
VHFDUDVSHVLÀNPHQJLQWHUYHQVLNRQWHQWHUVHEXWDWDX
menolak surat perintah pengadilan untuk menghapus
konten tersebut, jika memang mereka memiliki
kapasitas untuk melakukannya (‘prinsip hanya
VHEDJDLSHUDQWDUD··PHUHFRQGXLWSULQFLSOH· 17

x 3HUOX GLSHUWLPEDQJNDQ XQWXN VHFDUD VHSHQXKQ\D


melindungi pihak perantara lainnya, dari
pertanggungjawaban terhadap konten yang dibuat
pihak lain di bawah prasyarat yang sama. Setidaknya,
para pihak perantara tidak diharuskan untuk
memonitor konten yang dibuat pengguna dan tidak
dikenakan peraturan penghapusan isi di luar perintah
SHQJDGLODQ H[WUDMXGLFLDO  \DQJ WLGDN PHPEHULNDQ
perlindungan yang memadai bagi perlindungan
kebebasan berekspresi (sebagaimana dengan banyak
peraturan “pemberitahuan dan penghapusan” yang
berlaku saat ini).

17 3ULQVLS ¶PHUH FRQGXLW· DGDODK VXDWX RSHUDWRU MDULQJDQ WLGDN


GDSDW EHUWDQJJXQJMDZDE VHFDUD KXNXP DWDV DUXV DWDX ODOX
lintas konten yang melalui jaringannya. Prinsip ini di antaranya
WHUGDSDW GDODP (8 ¶(&RPPHUFH 5HJXODWLRQ· WDKXQ 
'LUHFWLYH (& RI WKH (XURSHDQ 3DUOLDPHQW DQG RI WKH
&RXQFLORI-XQHRQFHUWDLQOHJDODVSHFWVRILQIRUPDWLRQ
VRFLHW\ VHUYLFHV LQ SDUWLFXODU HOHFWURQLF FRPPHUFH LQ WKH
,QWHUQDO0DUNHW 

72 74
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

x Para perantara seharusnya hanya


PHQJLPSOHPHQWDVLNDQ SHPEDWDVDQSHPEDWDVDQ
SDGDKDNKDNLQLVHWHODKDGDSHULQWDKGDULSHQJDGLODQ
untuk menjadi transparan pada para pengguna yang
WHUOLEDWGLGDODPWLQGDNDQWLQGDNDQ\DQJGLODNXNDQ
dan pembatasan itu bisa dilakukan pada masyarakat
yang lebih luas; jika memungkinkan memberikan
peringatan bagi pengguna sebelum penerapan
WLQGDNDQWLQGDNDQ SHPEDWDVDQ GDQ PHPLQLPDOLVLU
akibat dari pembatasan yang ketat pada konten
terkait. Harus ada pemulihan pada pengguna
yang terkena akibat dari pembatasan, termasuk
kemungkinan akan permohonan peninjauan kembali
melalui prosedur yang disediakan oleh perantara dan
oleh badan peradilan yang kompeten.

x .RUSRUDVLDJDUPHQFLSWDNDQLVWLODKOD\DQDQ\DQJMHODV
GDQWLGDNDPELJXVHKXEXQJDQGHQJDQQRUPDQRUPD
GDQSULQVLSSULQVLSKDNDVDVLPDQXVLDPHQLQJNDWNDQ
transparansi dan akuntabilitas atas kegiatan mereka,
dan terus meninjau ulang akibat layanan dan teknologi
mereka pada hak atas kebebasan berekspresi yang
dimiliki pengguna, juga dengan potensi jebakan
ketika kegiatan mereka disalahgunakan. Transparasi
tersebut dapat mempromosikan akuntabilitas yang
lebih besar dan penghormatan pada hak asasi
manusia.

75 73
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

d. Serangan dunia maya

x 6HPXD WLQGDNDQWLQGDNDQ DWDV GDVDU NHDPDQDQ


yang dilakukan harus konsisten dengan hukum dan
VWDQGDU +$0 LQWHUQDVLRQDO 7LQGDNDQWLQGDNDQ
keamanan akan menjadi tidak sah bila hal dilakukan
XQWXNPHQJKDODQJLKDNODLQQ\D VHEDJDLFRQWRKKDN
atas privasi atau hak atas kebebasan berekspresi),
NHFXDOLDWDVNRQGLVLNRQGLVLNKXVXV

x 6HPXDSHPEDWDVDQKDUXVGLGHÀQLVLNDQVHFDUDMHODV
GDQ VHPSLW GLODNXNDQ VHFDUD PLQLPDO DJDU VHVXDL
dengan kebutuhan yang nyata/asli yang diakui
VHEDJDLVDKGDODPKXNXPLQWHUQDVLRQDOGDQVHFDUD
SURSRUVLRQDO GLSHUOXNDQ 3HPEDWDVDQSHPEDWDVDQ
harus juga sesuai dengan kriteria lainnya yang
NKXVXV GDUL PDVLQJPDVLQJ KDN 7LGDN DGD
pembatasan di luar dari pembatasan tegas tersebut
yang dibolehkan.

x Dalam hal tindakan serangan dunia maya terkait


dengan tindakan negara, hal ini merupakan
pelanggaran terhadap kewajiban negara untuk
menghormati hak atas kebebasan berpendapat dan
berekspresi.

x Setiap orang mempunyai hak untuk menikmati


koneksi yang aman atas dan di internet. Hal ini
termasuk perlindungan dari pelayanan dan protokol
\DQJ PHQJDQFDP IXQJVLIXQJVL WHNQLV GDUL LQWHUQHW
(seperti virus, malware dan sebagainya)

74 76
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

x Negara mempunyai kewajiban untuk melindungi para


individu dari intervensi pihak ketiga yang mengganggu
penikmatan hak atas kebebasan berpendapat dan
berekspresi. Hal ini merupakan kewajiban negara
meski terdapat situasi bahwa penentuan asal dari
serangan dunia maya dan identitas pelaku seringkali
VXOLWGLODNXNDQVHFDUDWHNQLV

x Kewajiban positif untuk melindungi mengharuskan


negara untuk mengambil tindakan yang efektif
dan sesuai untuk menyelidiki kegiatan yang
dilakukan oleh pihak ketiga, menangkap orang yang
bertanggungjawab, dan menggunakan tindakan
XQWXN PHQFHJDK NHMDGLDQ WHUVHEXW WHUMDGL ODJL GL
masa depan.

Serangan dunia maya atau tindakan untuk mengganggu


atau menggunakan fungsi sistem berbasis komputer, yang
meliputi tindakan seperti membajak akun atau jaringan
komputer, dan sering juga melakukan tindakan dalam
EHQWXN VHUDQJDQ OD\DQDQ VHUYHU VHFDUD EHUDQWDL 'GR6 
Selama serangan tersebut, sejumlah komputer digunakan
untuk membanjiri sebuah server jaringan dimana laman
yang ditargetkan ditempati dengan permintaan, hasilnya
laman rusak dan tidak bisa diakses dalam waktu tertentu.
Waktu pemblokiran kadang dilakukan selama peristiwa
SROLWLNSHQWLQJ3HODSRU.KXVXVMXJDPHQFDWDWEDKZDODPDQ
milik organisasi hak asasi manusia dan pihak yang tidak
setuju dengan pemerintah sering dan terus menjadi target
serangan DdoS, beberapa serangan tersebut terdapat pada
lampiran pertama laporan ini.
Laporan Pelapor Khusus PBB Untuk Kebebasan
Berpendapat dan Berekspresi Tahun 2011, Angka 51

77 75
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

e. Perlindungan hak atas privasi dan data pribadi

x Setiap orang berhak atas privasi. Hak ini menyatakan


EDKZD VHWLDS RUDQJ EHUKDN XQWXN WLGDN GLFDPSXUL
DWDX PHQGDSDWNDQ VHUDQJDQ WHUKDGDS PDVDODK
masalah pribadinya, keluarganya, rumah atau
KXEXQJDQ VXUDWPHQ\XUDWQ\D DWDX VHFDUD WLGDN
VDKGLVHUDQJNHKRUPDWDQGDQQDPDEDLNQ\DVHFDUD
VHZHQDQJZHQDQJ DWDX VHFDUD WLGDN VDK 6HWLDS
orang berhak atas perlindungan hukum terhadap
FDPSXU WDQJDQ DWDX VHUDQJDQ WHUVHEXW 3DVDO 
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan Pasal 17
.RYHQDQ,QWHUQDVLRQDO+DNKDN6LSLOGDQ3ROLWLN

x Bahwa hubungan surat menyurat atau komunikasi


lainnya atau korespondensi, meliputi seluruh bentuk
komunikasi, termasuk komunikasi melalui internet.
Hak atas korespondensi harus memberi peningkatan
atas kewajiban pada negara untuk memastikan
bahwa surat elektronik dan bentuk lain dari
komunikasi dalam jaringan sebenarnya dikirimkan
NH SHQHULPD \DQJ EHUNHQDQ WDQSD DGDQ\D FDPSXU
WDQJDQDWDXLQVSHNVLGDULEDGDQEDGDQQHJDUDDWDX
pihak ketiga.

x Setiap orang berhak untuk bebas berkomunikasi tanpa


SHPDQWDXDQ\DQJWLGDNVDKGDQVHZHQDQJZHQDQJ
PLVDOQ\D SHQHOXVXUDQ WLQJNDK ODNX SURÀOLQJ GDQ
F\EHUVWDONLQJ DWDX DQFDPDQ SHQJLQWDLDQ GDQ
penyadapan. Semua perjanjian terkait dengan akses
dari pelayanan online yang termasuk penerimaan
XQWXN SHPDQWDXDQ KDUXV GLQ\DWDNDQ VHFDUD MHODV
bentuk dan sifat pemantauannya.

76 78
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

x Setiap orang mempunyai hak atas personalitas


virtual yang tidak dapat diganggu gugat. Personalitas
virtual ini harus dihormati, namun hak ini tidak
boleh digunakan untuk merugikan pihak lain. Tanda
WDQJDQ GLJLWDO QDPDQDPD SHQJJXQD SDVVZRUG
PIN dan lainnya tidak boleh digunakan atau diubah
tanpa adanya ijin atau sepengetahuan dari pemilik.

x Setiap orang mempunyai hak untuk berkomunikasi


VHFDUD DQRQLP GL LQWHUQHW GDQ KDN XQWXN
mengJunakan sandi untuk memastikan
keamanan, kerahasiaan dan komunikasi yang
anonim.
x Perlindungan terhadap data pribadi mewujudkan
suatu bentuk khusus dari penghormatan hak atas
privasi. Negara wajib mengatur melalui hukum yang
jelas, tentang perekaman, pemrosesan, penggunaan
dan penyampaian data pribadi, dan untuk melindungi
orang yang terkena dampak penyalahgunaan data
ROHK EDGDQ QHJDUD DWDXSXQ SLKDNSLKDN VZDVWD
Selain itu juga melarang pemrosesan data untuk
WXMXDQWXMXDQ \DQJ WLGDN VHVXDL GHQJDQ .RYHQDQ
+DNKDN6LSLOGDQ3ROLWLN+XNXPSHUOLQGXQJDQGDWD
harus mengakui hak atas informasi, koreksi, dan jika
diperlukan penghapusan data, serta menyediakan
bimbingan yang efektif.

79 77
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Hak atas privasi adalah penting bagi para individu untuk


mengekspresikan diri mereka dengan bebas. Tentu saja,
menurut sejarah, kemauan orang untuk melakukan debat
PHQJHQDLKDOKDO\DQJNRQWURYHUVLDOGLZLOD\DKSXEOLNVHODOX
dikaitkan dengan kemungkinan untuk melakukan debat
WHUVHEXWVHFDUDWDQSDQDPD DQRQ\PRXV ,QWHUQHWPHPEXDW
para individu bisa mengakses informasi dan melakukan
debat publik tanpa harus mengungkapkan identitas mereka,
FRQWRKQ\D PHODOXL SHQJJXQDDQ QDPD SDOVX GDODP IRUXP
obrolan dan ruang pesan. Namun, pada saat yang sama,
internet juga menghadirkan alat dan mekanisme melalui
dua pihak, swasta dan pemerintah untuk mengawasi dan
PHQJXPSXONDQ LQIRUPDVL WHQWDQJ NRPXQLNDVL GDQ DNWLÀWDV
LQGLYLGX GL LQWHUQHW 3UDNWLNSUDNWLN VHSHUWL LWX GDSDW
menimbulkan sebuah pelanggaran pada hak atas privasi
yang dimiliki para pengguna internet, dan mengurangi
NHSHUFD\DDQGLULRUDQJGDQNHDPDQDQGDODPPHQJJXQDNDQ
LQWHUQHW PHQJKDPEDW DUXV EHEDV LQIRUPDVL GDQ JDJDVDQ
gagasan dalam jaringan.
Laporan Pelapor Khusus PBB Untuk Kebebasan
Berpendapat dan Berekspresi Tahun 2011, Angka 53

x 3UDNWLNSUDNWLN SHQJJXQDDQ DODW GDQ PHNDQLVPH


melalui dua pihak, swasta dan pemerintah untuk
mengawasi dan mengumpulkan informasi tentang
NRPXQLNDVLGDQDNWLÀWDVLQGLYLGXGLLQWHUQHWGDSDW
menimbulkan sebuah pelanggaran pada hak atas
privasi yang dimiliki para pengguna internet, dan
PHQJXUDQJL NHSHUFD\DDQ GLUL RUDQJ GDQ NHDPDQDQ
dalam menggunakan internet, menghambat arus
EHEDV LQIRUPDVL GDQ JDJDVDQJDJDVDQ GDODP
jaringan.

78 80
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

x Setiap individu berhak mendapatkan perlindungan


yang maksimal bagi kehidupan pribadinya,
mempunyai hak untuk memastikan dalam bentuk
yang bisa dimengerti, apapun data pribadi yang di
WHPSDWNDQSDGDÀOHGDWDRWRPDWLVGDQXQWXNDSD
tujuannya. Setiap individu harus bisa memastikan
otoritas publik mana atau individu atau badan
VZDVWDPDQDELVDPHQJRQWUROÀOHPHUHND

x Negara mempunyai kewajiban untuk mengadopsi


KXNXPKXNXP SHUOLQGXQJDQ GDWD GDQ SULYDVL \DQJ
efektif sesuai dengan Pasal 17 Kovenan Internasional
+DNKDN 6LSLO GDQ 3ROLWLN WHUPDVXN NHKDUXVDQ
DGDQ\D KXNXP \DQJ VHFDUD MHODV PHQMDPLQ KDN
semua individu dalam menentukan bentuk yang
bisa dimengerti di mana data pribadi ditempatkan
SDGD ÀOH GDWD RWRPDWLV GDQ XQWXN WXMXDQWXMXDQ
tertentu, serta menentukan otoritas publik atau
pihak atau badan swasta yang mengawasi atau
EROHKPHQJDZDVLÀOHÀOHPHUHND

Pengumpulan dan penyimpanan informasi pribadi di


komputer, bank data, dan alat mekanik lainnya, baik oleh
SLKDNEHUZHQDQJSXEOLNDWDXLQGLYLGXLQGLYLGXDWDXEDGDQ
EDGDQ KDUXV GLDWXU ROHK KXNXP /DQJNDKODQJNDK \DQJ
HIHNWLI KDUXV GLDPELO ROHK 1HJDUDQHJDUD JXQD PHQMDPLQ
bahwa informasi yang berkaitan dengan kehidupan pribadi
VHVHRUDQJ WLGDN MDWXK NH WDQJDQ RUDQJRUDQJ \DQJ WLGDN
PHPLOLNL NHZHQDQJDQ VHFDUD KXNXP XQWXN PHQHULPD
memproses, dan menggunakannya, dan tidak boleh
GLJXQDNDQ XQWXN WXMXDQWXMXDQ \DQJ WLGDN VHVXDL GHQJDQ
Kovenan.

81 79
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Guna mendapatkan yang perlindungan yang efektif bagi


kehidupan pribadinya, setiap individu harus memiliki
KDN XQWXN PHQHQWXNDQ GDWDGDWD SULEDGL DSD \DQJ DNDQ
GLVLPSDQ GDODP UHNDPDQGDWD RWRPDWLV GDQ XQWXN WXMXDQ
DSD-LNDUHNDPDQGDWDWHUVHEXWPHPXDWGDWDSULEDGL\DQJ
WLGDN EHQDU DWDX GLNXPSXONDQ DWDX GLSURVHV GHQJDQ FDUD
\DQJ EHUWHQWDQJDQ GHQJDQ NHWHQWXDQNHWHQWXDQ KXNXP
maka setiap individu harus memiliki hak untuk meminta
perbaikan atau pemusnahan data tersebut
.
Komentar Umum No. 16 Komite HAM, Angka 10.

x 1HJDUDQHJDUD SHUOX PHPDVWLNDQ EDKZD SDUD


individu bisa mengekspresikan diri mereka sendiri
tanpa identitas di internet dan menghindari
pengapdopsian sistem registrasi dengan nama
sesungguhnya. Di bawah situasi luar biasa, negara
ELVD PHPEDWDVL KDN DWDV SULYDVL XQWXN WXMXDQ
WXMXDQ DGPLQLVWUDVL SHUDGLODQ DWDX SHQFHJDKDQ
WLQGDN NHMDKDWDQ 1DPXQ WLQGDNDQWLQGDNDQ
tersebut harus sesuai dengan kerangka kerja HAM
internasional.

x Hak atas privasi dapat menjadi subjek pembatasan


atau larangan di bawah kondisi tertentu. Hal ini
bisa meliputi kegiatan pengintaian yang dilakukan
ROHKQHJDUDXQWXNWXMXDQWXMXDQSURVHVSHQJDGLODQ
SLGDQD SHQFHJDKDQ NHMDKDWDQ DWDX PHPHUDQJL
terorisme.

80 82
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

x Suatu intervensi diperbolehkan hanya jika kriteria


untuk pembatasan yang dibolehkan di bawah hukum
HAM internasional terpenuhi. Harus ada sebuah
KXNXP \DQJ VHFDUD MHODV PHQJJDPEDUNDQ NRQGLVL
kondisi hak atas privasi dari individu bisa dibatasi
GL EDZDK NRQGLVLNRQGLVL WHUWHQWX GDQ WLQGDNDQ
tindakan tersebut harus diambil dengan berdasarkan
keputusan khusus, yang dilakukan oleh otoritas
negara berdasarkan hukum, dan harus menghormati
prinsip proporsionalitas.

x Negara harus memastikan bahwa tindakan apapun


yang ditujukan untuk membatasi hak atas privasi,
GLODNXNDQ EHUGDVDUNDQ VHEXDK NHSXWXVDQ VSHVLÀN
oleh sebuah otoritas negara yang dengan jelas
berdasarkan hukum, dan dalam pelaksanaannya dan
KDUXV PHQJKRUPDWL SULQVLSSULQVLS NHEXWXKDQ GDQ
keseimbangan

83 81
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

3. HAK ATAS AKSES TERHADAP INTERNET

x 6HWLDS RUDQJ EHUKDN DWDV VHPXD KDNKDN GDQ


kebebasan tanpa adanya pembedaan dari semua
bentuknya, seperti etnisitas, warna kulit, jenis
kelamin, bahasa, agama, pandangan politik atau
lainnya, asal muasal kebangsaaan atau sosial,
kekayaan, kelahiran atau status lainnya (Pasal 2
Deklarasi Universal HAM dan Pasal 2 Kovenan Hak
6LSLOGDQ3ROLWLN 7LQGDNDQDÀUPDWLIDWDXWLQGDNDQ
yang khusus diakui untuk memastikan adanya
SHUVDPDDQ \DQJ Q\DWD EDJL RUDQJRUDQJ DWDX
kelompok yang termarjinalisasi/terpinggirkan.

x Setiap negara perlu memastikan adanya akses


universal pada internet, dan harus menjadi sebuah
prioritas bagi semua negara, untuk menerapkan hak
akan kebebasan berekspresi. Akses ke internet juga
penting guna memajukan penghormatan terhadap
KDNKDNODLQVHSHUWLKDNDWDVSHQGLGLNDQSHOD\DQDQ
kesehatan dan kerja, hak untuk berserikat dan
berkumpul, dan hak atas pemilihan (umum) yang
bebas.

x Hak atas akses dan menggunakan internet harus


dijamin untuk semua dan tidak boleh menjadi subyek
VHWLDSSHPEDWDVDQNHFXDOLGLQ\DWDNDQROHKKXNXP
diperlukan dalam masyarakat yang demokratis
untuk melindungi keamanan nasional, ketertiban
umum, kesehatan atau moral publik, atau untuk
PHOLQGXQJLKDNKDNGDQNHEHEDVDQRUDQJODLQGDQ
KDUXVNRQVLVWHQGHQJDQKDNKDNODLQQ\D\DQJGLDNXL

82 84
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

x Tanpa adanya akses internet yang memfasilitasi


pembangunan ekonomi dan penikmatan sejumlah
KDN DVDVL PDQXVLD NHORPSRNNHORPSRN PDUMLQDO
GDQQHJDUDQHJDUDEHUNHPEDQJPDVLKWHUSHUDQJNDS
pada situasi yang tidak menguntungkan, yang
mempertahankan ketidaksetaraan di dalam negara
maupun antar negara. Untuk memerangi situasi
ketidaksetaraan, perlu untuk memastikan kelompok
marMinal atau bagian masyarakat yang kurang
beruntung agar bisa mengekspresikan keluhannya
VHFDUDHIHNWLIGDQVXDUDPHUHNDKDUXVGLGHQJDUNDQ

Internet sebagai media yang bisa menyalurkan hak atas


kebebasan berekspresi, dapat menjalankan tujuannya jika
negara menjalankan komitmen mereka untuk membangun
kebijakan yang positif untuk mewujudkan akses universal ke
LQWHUQHW7DQSDDGDQ\DNHELMDNDQ\DQJQ\DWDGDQUHQFDQD
UHQFDQDDWDVWLQGDNDQLQWHUQHWDNDQPHQMDGLVHEXDKDODW
teknologi yang hanya bisa diakses oleh sejumlah tertentu
(elit) bersamaan dengan terjadinya “digital divide/
kesenjangan digital”

,VWLODK´NHVHQMDQJDQGLJLWDO GLJLWDOGLYLGH µPHQJDFXSDGD


jarak antara orang yang mempunyai akses ke teknologi
informasi dan digital, pada khususnya internet, dan
orang yang mempunyai akses terbatas atau yang sama
sekali tidak mempunyai akses ke internet. Sangat kontras
bila dilihat bahwa ada 71,6 pengguna internet per 100
SHQGXGXNGLQHJDUDQHJDUDPDMXGDQVHEDOLNQ\DKDQ\DDGD
SHQJJXQDLQWHUQHWSHUSHQGXGXNGLQHJDUDQHJDUD
berkembang.

85 83
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

3HUEHGDDQLQLWHUOLKDWNLDQPHQFRORNGLEHQXD$IULND\DQJ
angkanya hanya 9,6 pengguna internet per 100 penduduk.
Lebih lagi, kesenjangan digital juga dapat dilihat dari
JDULJDULVNHND\DDQJHQGHUZLOD\DKJHRJUDILVGDQVRVLDOdi
dalam negara. Tidak dapat dipungkiri bahwa kekayaan
menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan
siapa yang bisa mengakses teknologi komunikasi dan
LQIRUPDVL DNVHV LQWHUQHW FHQGHUXQJ WHUNRQVHQWUDVL SDGD
NHORPSRN HOLW VRVLDO HNRQRPL SDGD NKXVXVQ\D GL QHJDUD
negara di mana penetrasi internet itu rendah. Selain itu,
RUDQJRUDQJ \DQJ WLQJJDO GL SHGHVDDQ VHULQJ GLKDGDSNDQ
dengan hambatan dalam mengakses internet, seperti
tidak adanya ketersediaan teknologi, koneksi internet
yang lambat, dan/atau harga yang tinggi. Selain itu, meski
WHUVHGLD NRQHNVL LQWHUQHW NHORPSRNNHORPSRN \DQJ NXUDQJ
beruntung, seperti penyandang disabilitas dan orang
\DQJ PHQMDGL EDJLDQ GDUL NHORPSRNNHORPSRN PLQRULWDV
sering menghadapi hambatan dalam mengakses internet
yang berguna, relevan, dan bermakna bagi mereka dalam
PHQMDODQLNHKLGXSDQVHKDULKDUL

Laporan Pelapor Khusus PBB untuk Pemajuan dan


Perlindungan Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi
Tahun 2011, Angka 60 dan 61.

x Hak untuk akses dan menggunakan internet


mencakup;
L .XDOLWDV SHOD\DQDQVHUYLV TXDOLW\ RI VHUYLFH 
NXDOLWDV SHOD\DQDQ NHSDGD RUDQJRUDQJ \DQJ
berhak atas akses harus berkembang sejalan
dengan berbagai kemungkinan terhadap
peningkatan/perkembangan teknologi;
ii. Kebebasan untuk memilih sistem dan
penggunaan software; adanya akses kebebasan
untuk memilih sistem, dan penggunaan aplikasi
software (perangkat lunak), termasuk untuk
memfasilitasi dan menjaga interkonektivitas

84 86
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

dan inovasi, protokol dan infrastruktur


NRPXQLNDVL KDUXV GLRSHUDVLNDQ GDQ VWDQGDU
standar harus terbuka. Setiap orang harus
dapat mengembangkan konten, aplikasi,
GDQ SHOD\DQDQ VHUYLFH  WDQSD PHODOXL DWDX
PHQMDODQLRWRULVDVL\DQJWHUSXVDWGDQSURVHGXU
prosedur validasi;
iii. Memastikan adanya keterbukaan digital;
keterbukaan digital mensyaratkan bahwa
semua orang mempunyai akses untuk, dan
SHQJJXQDDQVHFDUDHIHNWLIGDULFDNXSDQPHGLD
GLJLWDOSODWIRPGDQDODWDODWNRPXQLNDVLXQWXN
manajemen dan proses informasi. Untuk
dukungan aktif tahap akhir harus tersedia
untuk pengaturan sendiri dan fasilitas serta
SHOD\DQDQEHUEDVLVNDQNRPXQLWDVODLQQ\D7LWLN
titik akses internet publik harus disediakan,
seperti pada telecenter SHUSXVWDNDDQ SXVDW
pusat komunitas, klinik dan sekolah. Akses
kepada internet melalui handphone juga harus
didukung;
iv. Netralitas internet dan persamaan internet;
internet adalah suatu kebutuhan global.
Pembangunannya harus dilindungi dan
dimajukan sebagai sarana untuk pertukaran
informasi, komunikasi dan budaya yang bebas,
terbuka, sederajat dan tanpa diskriminasi. Tidak
boleh ada pemberian keistimewaan (privileges),
atau penghambatan terhadap, setiap pihak atau
konten yang berdasarkan pada latar belakang
ekonomi, sosial, budaya atau politik. Hal ini
tidak menutup kemungkinan adanya diskriminasi
yang positif untuk memajukan persamaan dan
keragaman untuk, dan melalui internet.

87 85
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

x 1HJDUDQHJDUD SHUOX PHQGXNXQJ LQLVLDWLI XQWXN


memastikan bahwa informasi dalam jaringan dapat
diakses dengan baik oleh semua sektor masyarakat,
meliputi orang atau kelompok penyandang disabilitas
dan orang atau kelompok lainnya yang menjadi
minoritas. Kelompok tertentu dalam masyarakat
VHFDUD VLVWHPDWLV OHELK PHPSXQ\DL NHWHUEDWDVDQ
atau pengurangan pada akses terhadap internet
dan sarana serta kesempatan untuk pengunaan
efektif internet dari pada kelompok lainnya. Hal ini
dapat merupakan diskriminasi yang nyata (de facto)
dalam hal kemampuan mereka untuk menikmati
+$00DNDXVDKDXVDKDXQWXNPHQLQJNDWNDQDNVHV
dan penggunaan efektif internet harus diakui dan
dilakukan atas ketidaksamaan akses tersebut.

x Bahwa kebutuhan khusus untuk semua orang dalam


menggunakan internet harus dilakukan sebagai
EDJLDQ GDUL KDNKDN PHUHND XQWXN LNXW VHUWD
dalam kehidupan sosial dan budaya, dan untuk
PHQJKRUPDWL +$0Q\D 3HUKDWLDQ NKXVXV KDUXV
GLEHULNDQ SDGD NHEXWXKDQNHEXWXKDQ NHORPSRN
kelompok terpinggirkan termasuk manula, pemuda,
minoritas etnis dan bahasa, dan masyarakat adat,
penyandang disabilitas dan semua identitas seksual
dan gender.

x Semua hardware, kode, aplikasi dan konten harus


GLUDQFDQJPHQJJXQDNDQSULQVLSSULQVLSSHUDQFDQJDQ
yang universal sehingga dapat berguna bagi semua
RUDQJ XQWXN PHQFDSDL NHPXQJNLQDQ SHQJJXQDDQ
seluas mungkin, tanpa adanya kebutuhan untuk
DGDSWDVL DWDX SHUDQFDQJDQ NKXVXV +DO LQL
PHQFDNXS NHEXWXKDQDWDVEDKDVDEDKDVDGDQscript
EHUEHGDbeda yang perlu didukung.

86 88
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

x Negara harus membuat sebuah kebijakan yang nyata


dan efektif, bekerjasama dengan para individu dari
semua bagian masyarakat, termasuk sektor swasta
dan kementerian yang relevan, untuk membuat
LQWHUQHW WHUVHGLD VHFDUD OXDV GDSDW GLDNVHV GDQ
terjangkau bagi semua segmen masyarakat.

x Semua negara mempunyai kewajiban positif untuk


mempromosikan atau memfasilitasi pemenuhan
hak atas kebebasan berekspresi dan sarana yang
dibutuhkan untuk menyalurkan hak ini, termasuk
internet. Oleh karena itu negara harus mengadopsi
NHELMDNDQNHELMDNDQ GDQ VWUDWHJL \DQJ Q\DWD VHUWD
efektif, yang dibangun melalui kerjasama dengan
para individu dari semua bagian di masyarakat,
termasuk sektor swasta serta kementerian terkait
XQWXNPHPEXDWLQWHUQHWWHUVHGLDVHFDUDPHQ\HOXUXK
dapat diakses, dan terjangkau oleh semuanya.

Negara harus memasukkan kemampuan menggunakan


internet di kurikulum sekolah, dan mendukung modul
pembelajaran yang serupa di luar sekolah. Sebagai tambahan
SHODWLKDQ NHWUDPSLODQ GDVDU PRGXOPRGXO WHUVHEXW KDUXV
PHQJNODULÀNDVL NHXQWXQJDQNHXQWXQJDQ GDODP PHQJDNVHV
informasi dalam jaringan, dan berkontribusi memberikan
LQIRUPDVL VHFDUD EHUWDQJJXQJMDZDE 3HODWLKDQ GDSDW MXJD
membantu para individu untuk melindungi diri mereka
sendiri dari konten yang merusak, dan menjelaskan akibat
yang bisa timbul karena mengungkap informasi pribadi di
internet.
Laporan Pelapor Khusus PBB untuk Pemajuan dan
Perlindungan Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi
Tahun 2011, Angka 88

89 87
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

x Kewajiban positif ini, setidaknya Negara harus:


i. Mengadakan mekanisme pengaturan, yang dapat
PHQFDNXS UH]LP SHQHWDSDQ KDUJD SUDV\DUDW
pelayanan universal, dan perjanjian perizinan,
yang mengembangkan akses internet yang lebih
OXDV WHUPDVXN EDJL ZLOD\DKZLOD\DK PLVNLQ GDQ
SHGHVDDQ\DQJWHUSHQFLO
ii. Menyediakan dukungan langsung untuk
memfasilLtasi
tasi akses, termasuk dengan
mengadakan pusat teknologi informasi dan
NRPXQLNDVL LQIRUPDWLRQ DQG FRPPXQLFDWLRQ
WHFKQRORJ\,&7  EHUEDVLV NRPXQLWDV GDQ WLWLN
akses publik lainnya.
iii. Memajukan kesadaran yang memadai tentang
EDLN LWX EDJDLPDQD FDUD PHQJJXQDNDQ LQWHUQHW
maupun keuntungan yang mungkin didapatkan
dari penggunaan internet, terutama bagi kaum
miskin, anak, dan mereka yang berusia lanjut
VHUWDSRSXODVLSHGHVDDQ\DQJWHUSHQFLO
LY 0HQJDGDNDQ ODQJNDKODQJNDK NKXVXV XQWXN
memastikan akses internet yang setara bagi
NDXPGLIDEHOGDQRUDQJRUDQJ\DQJEHUDGDGDODP
posisi yang lemah (disadvantaged persons).
Y *XQDPHQHUDSNDQKDOKDOGLDWDV1HJDUDKDUXV
PHQJDGRSVL UHQFDQD WLQGDNDQ PXOWL WDKXQ JXQD
PHQJLQJNDWNDQ DNVHV LQWHUQHW \DQJ PHQFDNXS
WDUJHW \DQJ MHODV GDQ VSHVLÀN VHUWD VWDQGDU
standar transparansi, pelaporan publik, dan
sistem pemantauan.

x 1HJDUDQHJDUD VHFDUD NKXVXV QHJDUD PDMX XQWXN


menghormati komitmen, tujuan pembangunan
Millennium mereka, untuk memfasilitasi transfer
WHNQRORJL SDGD QHJDUDQHJDUD EHUNHPEDQJ GDQ
XQWXN PHQJLQWHJUDVLNDQ SURJUDPSURJUDP \DQJ

88 90
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

efektif guna memfasilitasi akses internet universal


GL GDODP SHPEDQJXQDQ GDQ NHELMDNDQNHELMDNDQ
pendukung.

'L EHEHUDSD QHJDUD \DQJ VHFDUD HNRQRPL PDMX DNVHV


internet telah diakui sebagai hak. Contohnya, parlemen
(VWRQLD PHQJHOXDUNDQ XQGDQJXQGDQJ GL WDKXQ  \DQJ
menyatakan bahwa akses internet merupakan sebuah
KDN GDVDU PDQXVLD /HPEDJD NRQVWLWXVL 3HUDQFLV GL WDKXQ
 VHFDUD HIHNWLI PHQ\DWDNDQ EDKZD  DNVHV LQWHUQHW
merupakan hak fundamental, dan pengadilan konstitusi di
&RVWD5LFDPHQFDSDLNHSXWXVDQ\DQJVHUXSDGLWDKXQ
Melangkah lebih maju, Finlandia mengeluarkan sebuah
ketetapan di tahun 2009 yang menyatakan bahwa setiap
NRQHNVL LQWHUQHW KDUXV PHPSXQ\DL NHFHSDWDQ SDOLQJ WLGDN
satu Megabite per detik (level Broadband). Pelapor Khusus
MXJDPHQFDWDWEDKZDPHQXUXWVXUYH\\DQJGLODNXNDQROHK
%ULWLVK %URDGFDVWLQJ &RUSRUDWLRQ GL EXODQ 0DUHW  
GDULRUDQJ\DQJGLZDZDQFDUDLGLQHJDUDSHUFD\DEDKZD
akses internet adalah hak dasar manusia.
Laporan Pelapor Khusus PBB untuk Pemajuan dan
Perlindungan Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi
Tahun 2011, Angka 65.

x Negara harus memasukkan kemampuan


menggunakan internet di kurikulum sekolah, dan
mendukung modul pembelajaran yang serupa di luar
sekolah. Sebagai tambahan pelatihan ketrampilan
GDVDU PRGXOPRGXO WHUVHEXW KDUXV PHQJNODULÀNDVL
NHXQWXQJDQNHXQWXQJDQGDODPPHQJDNVHVLQIRUPDVL
dalam jaringan, dan berkontribusi memberikan
LQIRUPDVLVHFDUDEHUWDQJJXQJMDZDE3HODWLKDQGDSDW
juga membantu para individu untuk melindungi
diri mereka sendiri dari konten yang merusak,
dan menjelaskan akibat yang bisa timbul karena
mengungkap informasi pribadi di internet.

91 89
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

x Kebijakan untuk memotong akses internet, atau


bagian tertentu dari internet, bagi seluruh populasi
atau bagian tertentu dari publik (mematikan
internet) tidak dapat dibenarkan, termasuk dengan
alasan ketertiban umum maupun alasan keamanan
nasional. Hal yang sama berlaku pada tindakan
memperlambat (VORZ GRZQ) internet atau bagian
tertentu dari internet.

x Bahwa merampas hak atas akses internet dari


seseorang sebagai bagian dari hukuman adalah
langkah ekstrim yang hanya dapat dibenarkan
bila langkah yang lebih tidak membatasi tidak
tersedia dan atas perintah pengadilan, dengan
mempertimbangkan dampak dari langkah tersebut
terhadap penikmatan hak asasi manusia.

x 7LQGDNDQDWDXODQJNDKODQJNDKODLQ\DQJPHPEDWDVL
akses internet, seperti mewajibkan pendaftaran atau
prasyarat lainnya terhadap penyedia layanan tidak
GLEHQDUNDQ NHFXDOL ELOD ODQJNDKODQJNDK WHUVHEXW
mematuhi/memenuhi tes pembatasan kebebasan
untuk mengungkapkan pendapat di bawah hukum
internasional.

90 92
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Daftar Pustaka

Peraturan Nasional :
 8QGDQJ8QGDQJ'DVDU
 8QGDQJ8QGDQJ 1RPRU  7DKXQ  WHQWDQJ
Telekomunikasi
 8QGDQJ8QGDQJ1RPRU7DKXQWHQWDQJ+DN
Asasi Manusia
 8QGDQJ8QGDQJ1RPRU7DKXQWHQWDQJ3HUV
 8QGDQJ8QGDQJ 1RPRU  7DKXQ  WHQWDQJ
3HQJHVDKDQ .RYHQDQ ,QWHUQDVLRQDO WHQWDQJ +DN
Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
 8QGDQJ8QGDQJ 1RPRU  7DKXQ  WHQWDQJ
3HQJHVDKDQ .RYHQDQ ,QWHUQDVLRQDO WHQWDQJ +DN
Hak Sipil dan Politik
 8QGDQJ8QGDQJ 1RPRU  7DKXQ  WHQWDQJ
Keterbukaan Informasi Publik
 8QGDQJ8QGDQJ 1RPRU  7DKXQ  WHQWDQJ
3RUQRJUDÀ
 8QGDQJ8QGDQJ 1RPRU  7DKXQ  WHQWDQJ
Intelijen Negara
 .LWDE8QGDQJ8QGDQJ+XNXP3LGDQD .8+3

Internasional :
 'HNODUDVL8QLYHUVDO+$0 8QLYHUVDO'HFODUDWLRQRQ
Human Rights)
 .RYHQDQ ,QWHUQDVLRQDO WHQWDQJ +DN+DN (NRQRPL
Sosial dan Budaya (The International Covenant on
(FRQRPLF6RFLDOGDQ&XOWXUDO5LJKWV

94 91 91
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

 .RYHQDQ ,QWHUQDVLRQDO WHQWDQJ +DN+DN 6LSLO GDQ


3ROLWLN 7KH ,QWHUQDWLRQDO &RYHQDQW RQ (FRQRPLF
6RFLDOGDQ&XOWXUDO5LJKWV
4. Komentar Umum (General Comment) Komite HAM
PBB No. 34 Tahun 2004.
 3ULQVLS3ULQVLS 6LUDFXVD WHQWDQJ 3HPEDWDVDQ
dan Pengurangan Ketentuan dalam Kovenan
,QWHUQDVLRQDO +DN+DN 6LSLO GDQ 3ROLWLN 6LUDFXVD
3ULQFLSOHV RQ WKH /LPLWDWLRQ DQG 'HURJDWLRQ RI
Provisions in the International Covenant on Civil
DQG3ROLWLFDO5LJKWV
 3ULQVLS3ULQVLS -RKDQQHVEXUJ WHQWDQJ .HDPDQDQ
Nasional, Kebebasan Berekspresi dan Akses
WHUKDGDS ,QIRUPDVL 7KH -RKDQQHVEXUJ 3ULQFLSOHV
RQ 1DWLRQDO 6HFXULW\ )UHHGRP RI ([SUHVVLRQ DQG
$FFHVVWR,QIRUPDWLRQ)UHHGRPRI([SUHVVLRQDQG
$FFHVVWR,QIRUPDWLRQ
7. Deklarasi Bersama tentang Kebebasan Berekspresi
GDQ ,QWHUQHW -RLQW 'HFODUDWLRQ RQ )HHGRP RI
Expression and the Internet), dari perwakilan PBB,
OSCE, OAS dan ACHPR Tahun 2011.
8. R
Resolusi HAM PBB tentang Pemajuan, Perlindungan
dan Penikmatan HAM di Internet (the Promotion,
3URWHFWLRQDQG(QMR\PHQWRI+XPDQ5LJKWVRQWKH
Internet) tahun 2012.

Regional :
1. Konvensi Eropa tentang HAM dan Kebebasan
Dasar (European Convention on Human Rights and
Fundamental Freedoms)
 .RQYHQVL $PHULND WHQWDQJ +$0 $PHULFDQ
Convention of Human Rights)
3. Piagam Afrika tentang HAM dan Hak Penduduk
$IULFDQ&KDUWHURQ+XPDQDQG3HRSOHV·5LJKWV

92 92 95
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

4. Deklarasi HAM Asean (Asean Human Rights


'HFODUDWLRQ
 'HNODUDVL $PHULND WHQWDQJ 3ULQVLS3ULQVLS
.HEHEDVDQ %HUHNVSHVL WKH ,QWHU$PHULFDQ
'HFODUDWLRQRI3ULQFLSOHVRQ)UHHGRPRI([SUHVVLRQ
tahun 2000.
 'LUHFWLYHRI(XURSHDQ3DUOLDPHQWDQGRIWKH&RXQFLO
RQ FHUWDLQ OHJDO DVSHFWV RI LQIRUPDWLRQ VRFLHW\
VHUYLFHVLQSDUWLFXODUHOHFWURQLFFRPPHUFHLQWKH
Internal Market Tahun 2000.
7. Konvensi Kejahatan Dunia Maya (the Convention
RQ&\EHUFULPHV 'HZDQ(URSD7DKXQ
 'HNODUDVL WHQWDQJ 3ULQVLS3ULQVLS .HEHEDVDQ
%HUHNVSUHVL GL $IULND 'HFODUDWLRQ RI 3ULQFLSOHV
RQ)UHHGRPRI([SUHVVLRQLQ$IULFD .RPLVL$IULND
untuk HAM dan Hak Penduduk Tahun 2002.
 'HNODUDVL %HUVDPD -RLQW 'HFODUDWLRQ  2UJDQLVDVL
Eropa untuk Keamanan dan Kerjasama (the
2UJDQL]DWLRQ IRU 6HFXULW\ DQG &RRSHUDWLRQ LQ
(XURSH26&( 2UJDQLVDVL1HJDUD1HJDUD$PHULND
WKH2UJDQL]DWLRQRI$PHULFDQ6WDWHV2$6 7DKXQ
2004.
 7KH 'HFODUDWLRQ RI )UHHGRP RI &RPPXQLFDWLRQ
RQWKH,QWHUQHW·WDKXQGDQ¶WKH'HFODUDWLRQ
on Human Rights and the Rule of Law in the
,QIRUPDWLRQ6RFLHW\·WDKXQ

Putusan Pengadilan :
 3XWXVDQ 3HQJDGLODQ +$0 1HJDUD1HJDUD ,QWHU
$PHULND WKH,QWHU$PHULFD&RXUWRI+XPDQ5LJKWV 
2. Putusan Pengadilan HAM Eropa (the European
Court of Human Rights).

96 91 93
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

Laporan :
1. Pelapor Khusus PBB untuk Pemajuan dan
Perlindungan Hak atas Kebebasan Berpendapat
dan Berekspresi Tahun 1998
2. Pelapor Khusus untuk Hak atas Kebebasan
%HUHNVSUHVL 2UJDQLVDVL 1HJDUD1HJDUD $PHULND
Tahun 1999
3. Pelapor Khusus PBB untuk Pemajuan dan
Perlindungan Hak atas Kebebasan Berpendapat
dan Berekspresi Tahun 2000
4. Pelapor Khusus PBB untuk Pemajuan dan
Perlindungan Hak atas Kebebasan Berpendapat
dan Berekspresi Tahun 2011
5. Laporan Freedom on the Net 2012, Freedom House,
2012.
6. Laporan, Kajian terhadap Peraturan Daerah DKI
Jakarta No. 8 Tahun 200 tentang Ketertiban Umum,
Komnas HAM, Tahun 2008.

Buku :
 $UWLFOH´7KH3XEOLF·V5LJKWWR.QRZ3ULQFLSOHRQ
Freedom of Information Legislation”, International
Standar Series, Juni 1999.
 0DQIUHG1RZDN´,QWURGXFWLRQWRWKH,QWHUQDWLRQDO
Human Rights Regime”, Martinus Nijhoff Publisher,
2003.
3. ELSAM, “Kebebasan dan Intimidasi, Ragam, Corak
dan Masalah Kebebasan Berekspresi di Lima
3URSLQVL3HULRGHµ7DKXQ
 -RYDQ .XUEDOLMD ´$Q ,QWURGXFWLRQ WR ,QWHUQHW
*RYHUQDQFHWKHGLWLRQµ'LSOR)RXQGDWLRQ
 $UWLFOH ´%DODQFLQJ WKH5LJKWVWRWKH )UHHGRP
RI([SUHVVLRQDQG,QWHOOHFWXDO3URSHUW\3URWHFWLRQ
LQWKH'LJLWDO$JHµ3ROLF\%ULHI'HVHPEHU

94 92 97
BUKU SAKU BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

6. ELSAM, “Tata Kelola Internet Berbasis Hak, Studi


tentang Permasalahan Umum Tata Kelola Internet
dan Dampaknya Terhadap Perlindungan Hak Asasi
Manusia”, Seri Internet dan HAM, 2013.

Makalah:
1. T
Toby Mendel, “Freedom of Information as an
,QWHUQDWLRQDOO\ 3URWHFWHG +XPDQ 5LJKWµ $UWLFOH
19, 2003.
 )UHHGRP )RUXP$UWLFOH  )HGHUDWLRQ RI 1HSDOL
Journalist (FNJ), “Freedom of Information”,
%DFNJURXQG3DSHU'HVHPEHU
3. W
Wahyudi Djafar, “Pembatasan Kebebasan
Berekspresi”, 2012.
4. W
Wahyudi Djafar, “Kebebasan Berekspresi di
Internet”, 2012.
5. W
Wahyudi Djafar, “Jaminan Perlindungan Kebebasan
Berekspresi”, 2012.
6. T
Triana Dyah, “Hak atas Akses Internet dan
Tantangan atas Penikmatan Kebebasan Berekspresi
dan Berpendapat” Bulletin Asasi, ELSAM, 2012.

Laman:
KWWSLQWHUQHWULJKWVDQGSULQFLSOHVRUJZSFKDUWHU
KWWSZZZLQWJRYIRUXPRUJFPV

98 91 95
KEBEBASAN
BUKUBEREKSPRESI
SAKU DI INTERNET
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

PROFIL
Dalam dunia internasional, ELSAM
PROFILperlindungan
ELSAM HAM dan
internet telah menjadi salah satu pembahasan penting
di PBB. Tahun 2012, PBB mengeluarkan Resolusi
tentang Pemajuan, Perlindungan dan Penikmatan HAM
atas internet, yang salah satunya mengakui bahwa
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
perlindungan yang sama dalam aktivitas ekpresi yang
GLODNXNDQ VHFDUD ¶RIÁLQH· %HUEDJDL NHORPSRN QHJDUD
dalam kawasan regional juga telah mengembangkan
Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Institute for Policy
berbagai
Research andprinsip untuk memastikan
Advocacy), perlindungan
disingkat ELSAM, HAM
adalah organisasi
dan internet, termasuk perlindungan hak atas kebebasan
advokasi kebijakan, berbentukPerkumpulan, yang berdiri sejak
berekspresi
Agustus 1993 didi internet. Berbagai turut
Jakarta. Tujuannya kelompok masyarakat
berpartisipasi dalam
sipil
usahajuga demikian, menyusunmemajukan
menumbuhkembangkan, berbagai deklarasi dan
dan melindungi
hak-hak sipil dan
SULQVLSSULQVLS politik serta +$0
SHUOLQGXQJDQ hak-hak asasi manusia
GL LQWHUQHW pada
VHEDJDL
umumnya
bagian – sebagaimana
penting diamanatkan
dalam proses oleh konstitusi
mendorong adanya tataUUD
1945 dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Perserikatan
kelola internet yang berbasiskan hak asasi manusia.
Bangsa-Bangsa. Sejak awal, semangat perjuangan ELSAM
adalah membangun tatanan politik demokratis di Indonesia
Masalah pengaturan internet
melalui pemberdayaan dan HAM
masyarakat di Indonesia
sipil lewat juga
advokasi dan
menjadi salah
promosi hak asasi satu tantangan
manusia (HAM). HAM saat ini, karena
internet telah menjadi salah satu aspek penting dalam
VISI : Terciptanya
kehidupan masyarakatIndonesia.
masyarakaW dan negara Pada
Indonesia yang
tahun
demokratis,
2012, berkeadilan,
Indonesia dan menghormati
menduduki posisi 8hak
di asasi
duniamanusia.
dan
posisi 4 di $VLD GDODP MXPODK SHQJJXQDDQ LQWHUQHW
MISI : Sebagai sebuah organisasi non pemerintah (Ornop) yang
IDFHERRN 51.096.860
memperjuangkan hak asasipengguna,
manusia, baiktwitter kurang
hak sipil-politik
lebih 20 juta pengguna, dan blog
maupun hak ekonomi, sosial, dan budaya secara tak sekitar
5.270.658.).
terpisahkan. Namun, perlindungan HAM terkait
internet di Indonesia belum memadai. Laporan
KEGIATAN UTAMA:
Freedom on the Net 2012 dari Freedom House,
1. Studi kebijakan dan hukum yang berdampak pada hak
menempatkan Indonesia dalam kategori ‘partially free’
asasi manusia;
dan
2. Advokasi hak asasiperingkat
berada pada 21 dari
manusia dalam 47 negara
berbagai bentuknya;yang
disurvey. Indonesia masih menghadaSi
3. Pendidikan dan pelatihan hak asasi manusia; dan masalah
terkait dengandan
4. Penerbitan kesenjangan
100 akses,
penyebaran penyaringan
informasi hak asasi manusia

PROGRAM KERJA:
1. Pengintegrasian Prinsip dan Norma HAM dalam Kebijakan
100
dan Hukum Negara
2. Pengintegrasian Prinsip dan Norma HAM dalam Kebijakan
v 97
tentang Operasi Korporasi yang Berhubungan dengan
Masyarakat Lokal
1. Studi kebijakan dan hukum yang berdampak pada hak
asasi
BUKU SAKUmanusia; BUKU SAKU
KEBEBASAN
2. BEREKSPRESI
Advokasi hak asasiDI INTERNET KEBEBASAN
manusia dalam BEREKSPRESI
berbagai DI INTERNET
bentuknya;
3. Pendidikan dan pelatihan hak asasi manusia; dan
4. Penerbitan dan penyebaran informasi hak asasi manusia

PROGRAM KERJA:
1. Pengintegrasian Prinsip dan Norma HAM dalam Kebijakan
dan Hukum Negara
2. Pengintegrasian Prinsip dan Norma HAM dalam Kebijakan
tentang Operasi Korporasi yang Berhubungan dengan
Masyarakat Lokal
3. Penguatan Kapasitas Masyarakat Sipil dalam Memajukan
HAM

STRUKTUR ORGANISASI:
STRUKTUR ORGANISASI:
Badan
Badan Pengurus
Pengurus:Periode 2010-2014
Ketua : Ifdhal Kasim, S.H.
Ketua:
Wakil Ketua : Sandra Moniaga, S.H.
Ifdhal Kasim, S.H.
Sekretaris : Roichatul Aswidah, S.Sos., M.A.
Wakil Ketua:
Bendahara I : Suraiya Kamaruzzaman,S.T., LL.M.
Sandra Moniaga,
Bendahara II : AbdulS.H. Haris Semendawai S.H., LL.M.
Sekretaris:
5RLFKDWXO$VZLGDK66RV0$
Anggota Perkumpulan:
Bendahara
Abdul Hakim I: G. Nusantara, S.H., LL.M.; I Gusti Agung Putri
Suraiya
Astrid Kamaruzzaman,S.T.,
Kartika, LL.M.
M.A.; Ir. Agustinus Rumansara, M.Sc.;
Bendahara
Hadimulyo; II:Lies Marcoes, M.A.; Johni Simanjuntak, S.H.;
Kamala Chandrakirana,
Abdul Haris Semendawai, M.A.;
S.H.,Maria
LL.M. Hartiningsih; E. Rini
Pratsnawati; Ir. Yosep Adi Prasetyo; Francisia Saveria Sika Ery
Seda, Ph.D.;
Anggota Raharja Waluya Jati; Sentot Setyasiswanto S.Sos.;
Perkumpulan:
Tugiran S.Pd.; Herlambang Perdana Wiratraman, S.H., M.A.
Abdul Hakim G. Nusantara, S.H., LL.M.; Dra. I Gusti Agung
Badan$VWULG
3XWUL Pelaksana:
.DUWLND 0$ ,U $JXVWLQXV 5XPDQVDUD 06F
)UDQFLVLD6LND(U\6HGD3K''UV+DGLPXO\R/LHV0DUFRHV
M.A.; Johni Simanjuntak, S.H.; Kamala Chandrakirana, M.A.;
Maria Hartiningsih; E. Rini Pratsnawati; Raharja Waluya Jati;
Sentot Setyasiswanto S.Sos.; Toegiran S.Pd.; Herlambang
Perdana Wiratraman, S.H., M.A.; Ir. Yosep Adi Prasetyo.

98 92 101
BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET

BUKU SAKU
KEBEBASAN BEREKSPRESI DI INTERNET
Dalam dunia internasional, perlindungan HAM dan
Pelaksanatelah
internet Harian Periode salah
menjadi 2013-2015
satu pembahasan penting
di PBB. Tahun 2012, PBB mengeluarkan Resolusi
Direktur Eksekutif:
tentang Pemajuan, Perlindungan dan Penikmatan HAM
Indriaswati Dyah Saptaningrum,S.H., LL.M.
atas internet, yang salah satunya mengakui bahwa
Deputi Direktur Pembelaan HAM untuk Keadilan (PHK):
HNVSUHVL\DQJGLVDPSDLNDQVHFDUD¶RQOLQH·PHQGDSDWNDQ
Wahyu Wagiman,S.H.
perlindungan
Deputi Direkturyang sama dalam
Pengembangan aktivitas
Sumber ekpresi
Daya HAM yang
(PSDHAM):
GLODNXNDQ VHFDUD
Zainal Abidin,S.H. ¶RIÁLQH· %HUEDJDL NHORPSRN QHJDUD
dalam kawasan
Kepala Biro regional
Penelitian juga telah mengembangkan
dan Pengembangan Kelembagaan:
Otto Adiprinsip
berbagai Yulianto,S.E.
untuk memastikan perlindungan HAM
dan internet, termasuk perlindungan hak atas kebebasan
Staf:
berekspresi di internet. Berbagai kelompok masyarakat
Adiani Viviana,S.H.; Ahmad Muzani; Andi Muttaqien,S.H.;
sipil juga demikian, menyusun berbagai deklarasi dan
Ari Yurino,S.Psi.; Daywin Prayogo,S.IP.; Elisabet Maria
SULQVLSSULQVLS SHUOLQGXQJDQ +$0 GL LQWHUQHW VHEDJDL
Sagala,S.E.; Elly F. Pangemanan; Ester Rini Pratsnawati,S.E.;
bagian
Ikhana Indah dalam
penting proses mendorong
Barnasaputri,S.H.; Kaniaadanya tata
Mezzariani
kelola internet yang berbasiskan hak asasi manusia.
Guzaimi,S.IP.; Khumaedy; Kosim; Maria Ririhena,S.E.; Moh.
Zaki Hussein; Paijo; Rina Erayanti,S.Pd.; Triana Dyah,S.S.;
Masalah pengaturan
Siti Mariatul internet
Qibtiyah; dan HAM
Sukadi; di Indonesia
Wahyudi juga
Djafar,S.H.;
Yohannasalah
menjadi .XQFXS 66 tantangan HAM saat ini, karena
satu
internet telah menjadi salah satu aspek penting dalam
kehidupan masyarakaW Indonesia. Pada tahun
Alamat:
2012, Indonesia menduduki posisi 8 di dunia dan
Jl. Siaga II No. 31, Pasar Minggu, Jakarta 12510 INDONESIA
posisi 4 di $VLD GDODP MXPODK SHQJJXQDDQ LQWHUQHW
Tel.: (+62 21) 797 2662; 7919 2564
IDFHERRN
Telefax.: (+6251.096.860
21) 7919 2519 pengguna, twitter kurang
lebih 20 juta
(PDLORIÀFH#HOVDPRULG pengguna, dan blog sekitar
5.270.658.). Namun,
Website: www.elsam.or.id perlindungan HAM terkait
internet di Indonesia belum memadai. Laporan
/LQLPDVDGL7ZLWWHU#HOVDPQHZVGDQ#(OVDP/LEUDU\
Freedom on the Net 2012 dari Freedom House,
menempatkan Indonesia dalam kategori ‘partially free’
dan berada pada peringkat 21 dari 47 negara yang
disurvey. Indonesia masih menghadaSi masalah
terkait dengan kesenjangan akses, penyaringan

v 99

Anda mungkin juga menyukai