Anda di halaman 1dari 5

Internet of Things adalah suatu konsep dimana objek tertentu punya kemampuan untuk

mentransfer data lewat jaringan tanpa memerlukan adanya interaksi dari manusia ke manusia
ataupun dari manusia ke perangkat komputer.
Prinsip kerjanya,
Thing/device. Ini merupakan sebuah objek fisik yang biasanya dilengkapi sensor yang akan
menangkap data dari lingkungan fisik, serta actuator yang akan melakukan aksi tertentu
berdasarkan data fisik. Jadi utamanya disini ada sensor dan juga actuator.
Secara detail pengertian mengenai sensor ini adalah sebuah device yang mengkonversi
parameter fisik menjadi sinyal elektronik. Contoh seperti sensor suhu, halangan, pH, kamera,
microphone, dll. Sebaliknya actuator ini adalah sebuah device yang akan mengkonversi
sinyal elektromaknetik menjadi output fisik, contoh nya LED untuk menyalakan lampu,
motor controller untuk menggerakkan sesuatu, ataupun water system biasanya untuk
menyiram tanaman.
Selanjutnya data dari sensor tadi nantinya akan dikirim ke internet, atau biasa kita sebut
cloud. Nah gateway ini adalah perantaranya. Gateway ini nantinya akan menyediakan
konektivitas diantara THING dan INTERNET itu sendiri. Gateway ini selain menyediakan
konektivitas dia juga akan melakukan yang namanya preprossesing/ pemerosesan awal,
sebelum dikirim ke cloud. Contoh paling dasar adalah filtering, untuk mengambil data-data
yang dirasa penting saja. Hal ini penting untuk dilakukan karena nanti ketika dikirim ke
internet, kita harus menghemat bandwidth. Sehingga nantinya bisa mempercepat proses
pengiriman ke cloud itu sendiri.
Selanjutnya cloud gateway. Cloud gateway berperan dalam kompresi data. Selain kompresi
data dia juga berperan sebagai lapisan security, serta pemindahan data secara cepat dan
rendah daya. Bagian ini penting dalam IoT dengan pemilihan transmisi serta protokol yg
tepat, contoh paling umum adalah Wifi. Sedangkan untuk protokolnya yg paling umum
adalah http.
Selanjutnya Streaming data processor. Data-data yang sudah lengkap tadi yang berasal dari
cloud gateway akan dikirimkan melewati streaming data processor. Streming data processor
akan memastikan transisi dari input data ke data lake berjalan dengan baik. Senarnya ini
sudah masuk ke dalam pembahasan dari sisi big data. Yang nantinya akan dijelaskan lebih
detail lagi. Contohnya aladah flume.
Selanjutnya data-data yang berasal dari streaming tadi nanti akan ditampung di sebuah data
lake. Data lake ini merupakan penampungan raw data/ data yg masih mentah dari berbagai
device IoT. Untuk selanjutnya diolah dalam Big data warehouse.
Data yang berasal dari data lake tadi akan diubah serta disiapkan dalam bentuk yang lebih
terstruktur. Serta hanya akan diambil yg berguna untuk analisa selanjutnya.
Setelah data itu terstruktur maka kita bisa mlakukan data analytic. Analisa data ini biasanya
kita akan mulai dari pertanyaan pertanyaan. Seperti apa yg terjadi, siapa, kapan, bagaimana,
berapa banyak. Biasanya kan dimulai dengan pertanyaan dan akan dijawab oleh metode
stastistika, analisa korelasi, visualisasi data, dll. Yg intinya dalah untuk mencari insight dari
pertanyaan-pertanyaan tsb.
Selain data analytic, kita juga bisa memanfaatkan kemajuan kecerdasan buatan atau biasa kita
sebut dengan AI, untuk mengotomatisasi dalam IoT. Proses ini disebut dengan istilah
machine learning atau pembelajaran oleh mesin.
Selanjutnya adalah control application, jadi data data yang telah dihimpun dan diolah pada
proses sebelumnyaakan menjadi aksi yg secara otomatis akan dikirimkan ke actuator,
contohnya seperti menyalakan lampu, mematikan AC, dsb.
Terakhir adalah user application, ini adalah seperti antar pengguna manusia. Seperti kita yg
akan menggunakan IoT nanti, biasanya kita akan mendapatkan antar muka berupa mobile
application ataupun web application. Aplikasi ini biasanya digunakan untuk monitoring
ataupun mengirimkan kontrol yg nanti akan dieksekusi oleh control aplication yg sebelumnya
saya jelaskan. Serta biasa kita gunakan untuk konfigurasi device IoT.
Itu adalah rangkaian proses dari cara kerja IoT. Sebenarnya ada banyak ilmu yg diterapkan
dalam IoT ini mulai dari elektronika, mekanika, pemerograman, jaringan komputer, dan juga
domain-domain expert dalam bidang IoT. Misalnya bidang pertanian, bidang kesehatan, tidak
menutup kemungkinan juga bidang yg sedang kita tempuh sekarang ini yaitu teknik sipil.
IoT
Internet of Things adalah suatu konsep dimana objek tertentu punya kemampuan untuk
mentransfer data lewat jaringan tanpa memerlukan adanya interaksi dari manusia ke manusia
ataupun dari manusia ke perangkat komputer.
Teknologi ini ditemukan oleh kevin ashton pada tahun 1999. Hingga saat ini teknologi IoT
sudah dikembangkan dan mulai diaplikasikan. Salah satu produknya yang paling akrab
dengan kita adalah layanan GPS (global positioning system).
Cara kerjanya setiap benda yang terhubung ke internet bisa diakses kapan saja dan dimana
saja. Bayangkan ketika kita meninggalkan rumah ternyata kita lupa mematikan kompor, kita
bisa meatikan dari jarak jauh.
Bahakan bila kita sedang dalam perjalanan dan tiba-tiba terjadi kecelakaan CCTV dijalan
raya dapat mendeteksi kecelakaan lalulintas, lalu melaporkan informasi kepada sistem dan
mengabarkan kepada rumah sakit terdekat untuk mengirimkan ambulan.
Semetara itu jam tang pintar yang digunakan oleh korban kecelakaaan dapat memberi
informasi tentang tubuh korban dan memberi kabar pada keluarga.
Saat ini indonesia sendiri sudah menerapkan IoT pada proyek-proyek smart city di 23 kota
ada juga strat up seperti geeknesia yang menjadi wadah bagi developer IoT di Indonesia.

BIG DATA
Apa itu big data? Secara sederhana big data adalah himpunan data yang sangat besar yang
tidak mampu diolah oleh sistem komputer dan perangkat lunak konvensional dan memiliki
karakteristik tertentu.
Yaitu volume, variety/ varietas, dan velocity/ kecepatan.
Dalam big data volume atau ukuran data yang dihasilkan sangat besar. Jika semua data yg
dihasilkan pada tahun 2010 dipindahkan kedalam bentuk kepingan DVD maka tumpukan
DVD tersebut akan menghasilkan panjang jarak antara Bumi ke bulan dan kembali lagi ke
bumi. Dan data data tersebut terus bertambah. Pada tahun 2012 kita menghasilkan 2,3 triliun
gugabytes data setiap harinya. Diperkirakan pada tahun 2021 data yg dihasilkan akan
mencapai 56 triliun gugabytes. Selain volume varietas juga merupakan salh satu karakter dari
big data. Data data yang dihasilkan terdiri dari berbagai jenis dan variasi seperti teks, foto,
video dll.
Apa saja yang menghasilkan big data. Banyak sekali salah satunya adalah adanya IoT tadi
yang sudah kita bahas sebelumnya. Data-data yang dihasilkan oleh seperti data perbankan,
kesehatan sensor untuk mengumpukan informasi tentang iklim, postingan kita disosial media,
data transaksi katru kredit, dan yg paling penting adalah data untuk ilmu pengetahuan.
Data-data pastinya akan sangat besar sehingga membutuhkan high performace computing
untuk mengolahnya. Data-data yang telah dihasilkan kemudian harus dapat dianalisa dengan
sangat cepat untuk menghasilkan informasi. Itulah mengapa velocity atau kecepatan
merupakan karakter penting lainnya dari big data.
Saham- saham perusahaan, rute jalan, perkiraan cuaca dapat diketahuai dengan hitunga menit
bahkan detik jika data-data besar tersebut tidak dianalisa dengan cepat tentunya perangkat
komputer biasa tidak dapat menangani hal ini bisa jadi akan menghabiskan beberapa tahun.
Solusi dari hal tersebut adalah HPC (high performance computing) adalah sistem komputer
yang dibangun agar mampu menyelesaikan beban komputasi yang sangat besar dalam waktu
yang relatif singkat. Beda HPC dengan komputer konvesional terletak pada corenya. Cpu
pada HPC terdiri dari ratusan bahkan ribuan CPU yang terkoneksi secara paralel untuk
menyelesaikan beban komputsi tersebut. Hpc tersebut digunakan untuk kepentingan ilmu
pengetahuan.
Jadi dari sini kita bisa ketahui bahwa big data merupakan suatu fenomena yg tercipta karena
adanya kemajuan ternologi dan mau tidak mau kita harus bisa mengatasinya.

AI
Selanjutnya adalah artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Sebelum membahas tentang
definisi AI kita akan melihat dulu latar belakangnya. Jadi pada era 1940-an dimana koputer
digital baru ditemukan, waktu itu komputer digunakan sebagai alat untuk membantu hitung-
hitungan saja. Seperti namanya komputer yaitu alat untuk melakukan komputasi. Salah satu
kejadian fenomenal saat itu komputer digunkan pertama kali oleh biro sensus amerika dalam
membantu menghitung sensus penduduk mereka.
Naha pada perkembangannya 10 tahun kemudian di era 1950-an komputer mulai diarahkan
sebagai alat bantu pengambilan keputusan dan alat bantu untuk mencari solusi atas berbagai
permasalahan. Saat itu tepatnya pada tahun 1958 John McCarty dan teman teman merancang
sebuah program yang mampu menggunakan pengetahuan dalam mencari sebuah solusi. Nah
program itulah yang kini menjadi cikal bakal keerdasan buatan.
Jadi dengan demikian artificial intelegent atau kecerdasan buatan adalah teknik untuk
membuat suatu mesin menjadi cerdas. Terutama untuk program komputer kederdasan yg
dimaksud adalah kecerdasan seperti yang dimiliki manusia. Sehingga komputer dapat
mengamil tindakan untuk menyelesaikan masalah dengan pemikiran seperti seorang manusia.
Ada dua komponen utama dalam pengembangan AI yaitu big data dan computing power
Computing power performa komputer. Computer power : Dua prosesor memiliki Computer
power yang sama jika mereka dapat menjalankan program yang sama (setelah diterjemahkan
ke dalam bahasa mesin masing-masing prosesor) dan menghasilkan hasil yang sama. Artinya,
dua prosesor memiliki performa yang sama.
Contohn penerapan AI pun beragam, seperti chatbot (saat memesan sesuatu di online shop),
perifikasi wajah (face recognition pada HP), fitur personal assistance (OK google),
recomendation engine (pada youtube), dan self driving and parking vehicle pada tesla.
Untuk di indonesia menurut riset dari microsoft bersama firma riset IDC tahun 2019 hanya
14% perusahaan indonesia yang sudah mengadopsi AI
Selanjutnya menurut oxford insight angka kesiapan adaptasi AI di pemerintahan indonesia
berada di peringkat ke-5 se-Asia tenggara.
Terdapat beberapa kendala pada penerapan AI di Indonesia seperti pengelolaan big data dan
mindset inovasi. Untuk mengatasinya SDM indoneisa perlu memiliki 3 skills utama yaitu
kemampuan analitis, pengambilan inisiatif, dan tentunya keterampilan IT.

BIM
Saat ini, emakin banyak arsitek, insinyur dan kontraktor menggunakan BIM. Alasanya adalah
berikut.
Tren global membuat proyek-proyek AEC (arsitektur, teknik dan konstruksi) semakin
kompleks, sementara kemajuan teknologi membantu para profesional bekerja lebih efisien
dan efektif. Disinilah BIM berperan.
BIM adalah proses berbasis model cerdas yang menghubungkan para profesional AEC
sehingga mereka bisa lebih efisien mendesain, membangun dan mengoperasikan bangunan
dan infrastruktur melalui BIM, atau Building Information Modeling. Dengan BIM, desainer
membuat model 3D digital yang menyertakan data yang terkaitkarakter fisik dan fungsional.
Kemampuan BIM adalah bagaimana ia memungkinkan arsitek, insinyur, dan kontraktor
untuk berkolaborasi pada model terkoordinasi, memberi semua orang wawasan yang lebih
baik tentang bahagaimana kecocokan pekerjaan merekan dengan keseluruhan proyek, pada
akhirnya membantu merekan untuk bekerja lebih efisien.
Data dalam model mendefinisikan elemen desain, dan membangun perilaku dan hubungan
antara komponen model. Jadi, ketika elemen dalam model diubah, setiap tampilan
diperbaharui dengan muncul perubahan baru dalam potongan, tampak, dan gambar kerja.
Kita dapat menggunakan informasi dalam model, untuk meningkatkan desain sebelum
dibangun. Mendapatkan penerimaan dan persetujuan lebih cepat dengan memperlihatkan
visualisasi realistis, menyampaikan maksud desain ke lapangan, dan yang paling penting
mempertahankan kecerdasan model dari konsep hingga konstruksi.
BIM memberikan wawaan tentang kemampuan konstruksi suatu desain, meningkatkan
efisiensi dan efektivitas dasi fase konstruksi, dan juga menyediakan pemahaman yang lebih
baik tentang operasi dan pemeliharaan bangunan di masa depan.
Pemimlik bangunan dapat menggunakan BIM untuk pemeliharaan prediktif, pelecakan aset,
dan manajemen fasilitas, dan untuk renovasi atau dekonstruksi di masa mendatang.
Ketika kita bekerja dengan BIM, kiata akan mengalami pengurangan resiko proyek, efisiensi
jadwal, dan penghematan biaya, sserta hasil proyek yang lebih baik.
Kekuatan dari BIM tumbuh dengan terhubungnya teknologi cloud yang memungkinkan tim
proyek dan desain bekerja sama dengan cara yang baru. Didorong oleh tren global, industri
AEC berada dalam masa transformasi. Bisnis yang ingin memenangkan lebih banyak
pekerjaan, memberikan proyek lebih efisien, dan merancang bangunan yang lebih baik
membutuhkan solusi yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai