Anda di halaman 1dari 6

Dampak piramida penduduk muda

Piramida ini hanya terjadi di suatu wilayah atau negara yang mempunyai jumlah
angka kelahiran itu lebih tinggi daripada angka kematian. Dengan kata lain, wilayah
ini mempunyai pertumbuhan dari jumlah penduduk lebih cepat. Gambar bentuk
piramida ini ialah berbentuk kerucut yang mempunyai alas cukup lebar itu dengan
puncak agak meruncing.

Bentuk diagram ini digambarkan mirip dengan bangun limas. Piramida tersebut bisa
atau dapat menjadi ciri bahwa sebagian besar penduduk berada pada kategori umur
muda. Sederhananya apabila di suatu itu wilayah memiliki angka kematian lebih
rendah serta angka kelahiran lebih tinggi, maka akan banyak penduduk yang berusia
muda. Bentuk dari piramida ini bisa atau dapat ditemukan di negara berkembang
seperti misalnya Indonesia, Thailand, Malaysia serta lain sebagainya.

Ciri ciri piramida penduduk muda:

1. Angka kelahiran ini sangat tinggi apabila dibandingkan angka


kematian.
2. Jumlah penduduk usia muda (0 tahun – 19 tahun) ini sangat besar
serta usia tua sedikit jumlahnya.
3. Pertumbuhan penduduk tinggi.
4. Sebagian besar itu berada dikategori penduduk muda.
5. Terdapat di negara-negara berkembang.
6. Kelompok usia tua itu sedikit.

Dampak piramida penduduk muda terdiri dari dampak positif yaitu


memiliki SDA yang banyak sementara dampak negatif nya ialah  kelebihan
jumlah penduduk atau mengalami dari gejala malthus. Gejala mathlus
adalah laju pertumbuhan penduduk seperti deret ukur, dan laju
pertumbuhan pangan seperti deret hitung, yang artinya laju pertumbuhan
penduduk lebih cepat dibandingkan laju pertumbuhan pangan.

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Lata Belakang

Penduduk merupakan sumber daya yang paling penting dan berharga bagi setiap bangsa dan
negara, karena dengan kemampuannya, penduduk dapat mengelola sumber daya alam
dan  lingkungannya sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup bagi diri dan keluarganya secara
berkelanjutan, di samping pengaturan hubungan sosial di antara mereka sehingga mampu
berkehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan sejahtera.

Jumlah penduduk Indonesia dengan jumlah terbesar keempat di dunia, harus diperlambat
pertumbuhannya dan lebih diarahkan persebarannya. Jika ini berhasil sumber daya yang ada dapat
dikelola dengan lebih baik dan optimal, sehingga upaya-upaya untuk lebih memprioritaskan
peningkatan kualitas dan pemberdayaan penduduk dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga
bangsa Indonesia mampu bersaing dengan bangsa lain dalam perikehidupan dunia yang bergerak
maju dengan sangat cepat di masa depan, dengan iptek yang semakin canggih/tinggi, tidak
mengenal lagi batas-batas negara (borderless).

Perkembangan kependudukan tersebut di atas harus menjadi dasar pemikiran dan

mengangkat kesadaran semua pihak guna meneruskan dan meningkatkan upaya-upaya


memperlambat pertumbuhan penduduk, melalui penetapan kebijakan-kebijakan pembangunan
kependudukan dan pelaksanaan program-program pembangunan kependudukan yang menyeluruh
dan terpadu.maka dalam makalah ini akan lebih di perjelas tentang piramida penduduk yang
memberikan gambaran mengenai jumlah penduduk diindonesia khususnya.

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1. Pengertian

Piramida penduduk adalah dua buah diagram batang, pada satu sisi menunjukkan jumlah
penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya menunjukkan jumlah penduduk perempuan dalam
kelompok interval usia penduduk lima tahunan. Penduduk laki-laki biasanya digambarkan di sebelah
kiri dan penduduk wanita di sebelah kanan. Grafik dapat menunjukkan jumlah penduduk atau
prosentase jumlah penduduk terhadap jumlah penduduk total. Dengan mengamati bentuk piramida
penduduk (serta bentuk piramida penduduk dari waktu ke waktu), banyak informasi yang didapat
mengenai struktur kependudukan sebuah wilayah.

Distribusi segitiga atau Distribusi piramida adalah Distribusi segitiga penduduk yang berbentuk
segitiga (dengan alas di bawah dan lancip di atas) dapat disebut distribusi eksponensial. Distribusi ini
menunjukkan banyaknya penduduk anak-anak, namun kemiringan yang tajam juga menunjukkan
banyaknya penduduk yang mati antara kelas interval usia. Piramida tersebut menunjukkan
tingginya angka kelahiran, tingginya angka kematian, serta angka harapan hidup yang rendah.
Piramida penduduk dengan distribusi seperti ini umumnya dijumpai di negara miskin karena
kurangnya akses dan insentif untuk mengendalikan jumlah penduduk (keluarga berencana), faktor-
faktor lingkungan yang rendah (seperti ketiadaan air bersih) serta sulitnya akses terhadap layanan
kesehatan.

Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat digambarkan dalam
bentuk piramida penduduk. Piramida penduduk adalah cara penyajian lain dari struktur umur
penduduk. Dasar piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida
penduduk bagian kiri dan kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk
perempuan menurut umur.

II.2. Kegunaan Piramida

Dengan melihat proporsi penduduk laki-laki dan perempuan dalam tiap kelompok umur pada
piramida tersebut, dapat diperoleh gambaran mengenai sejarah perkembangan penduduk masa lalu
dan mengenai perkembangan penduduk masa yang akan datang. Struktur umur penduduk saat ini
merupakan hasil kelahiran, kematian dan migrasi masa lalu. Sebaliknya, struktur umur penduduk
saat ini akan menentukan perkembangan penduduk di masa yang akan datang. Indonesia telah
mengalami perubahan bentuk piramida yang disebabkan oleh penurunan kelahiran dan penurunan
kematian bayi beberapa dekade yang lalu. Dalam  hal ini dapat diidentifikasi 3 macam bentuk
piramida penduduk secara umum, yaitu:

1.      Piramida penduduk yang mempunyai dasar lebar menunjukkan terjadinya kelahiran yang tinggi
diwaktu-waktu yang lalu.

2.      Piramida penduduk yang berbentuk kerucut menunjukkan kelahiran besar di waktu yang lalu tetapi
kematian bayi yang tinggi menyebabkan proporsi penduduk yang dapat hidup terus keusia dewasa
dan menjadi tua lebih sedkit.

3.      Piramida penduduk dengan badan gemuk dan dasar yang sama atau lebih kecil dan dengan ujung
atas yang membesar menunjukkan bahwa beberapa waktu yang lalu telah terjadi jumlah kelahiran
yang cukup besar, tetapi tingkat kematian bayi menurun sehingga jumlah bayi yang lahir dan tetap
hidup mencapai usia dewasa lebih banyak dari jumlah sebelumnya.

Dengan melihat gambar piramida penduduk, secara sekilas kita mengetahui struktur umur
penduduk dan implikasinya terhadap tuntutan pelayanan kebutuhan dasar penduduk (baik balita,
remaja, dewasa, laki-laki dan perempuan, dan lansia) sekaligus melihat potensi tenaga kerja serta
membayangkan kebutuhan akan tambahan kesempatan kerja yang harus diciptakan.

II.3. Faktor yang Mempengaruhi Struktur Penduduk

•         Fertilitas: Angka kelahiran meningkat, maka dasar piramida memanjang dibandingkan kel. Umur
sebelumnya. Sebaliknya dasar piramida memendek jika angka kelahiran menurun.

•         Mortalitas: Terjadi penciutan diagram balok untuk setiap kel. Umur.  Bentuk slope semakin curam
dibanding tahun-tahun sebelumnya.
•         IMR yang berkaitan dengan reproduksi:  Jika IMR perempuan berkurang berarti mereka yang
akan  memasuki usia reproduksi semakin bertambah, sehingga ada kecenderungan fertilitas
meningkat.

•         Migrasi masuk lebih besar daripada migrasi keluar (pada kelompok umur dewasa): akan
menyebabkan pembengkakan  pada bagian tengah piramida penduduk dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya.

II.4. Persebaran Penduduk : 

Persebaran Penduduk Dalam UU No 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan


dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, disebutkan bahwa persebaran penduduk adalah kondisi
sebaran penduduk secara keruangan. penyebaran penduduk adalah upaya mengubah persebaran
penduduk agar serasi, selaras, dan seimbang dengan daya dukung dan daya tamping lingkungan.

Persebaran Penduduk Persebaran penduduk dapat dibedakan menjadi beberapa, yaitu:


Persebaran penduduk secara geografis; Persebaran pendudukan berdasarkan administrasi
pemerintahan; Persebaran penduduk menurut tempat tinggal. Secara geografis, penduduk Indonesia
tersebar di beberapa pulau besar dan pulau-pulau atau kepulauan. Secara administratif
pemerintahan, penduduk Indonesia tersebar di 33 propinsi, yang mempunyai lebih dari 440
kabupaten dan  kota.

II.5. Kegunaan Pengelompokan Penduduk

•         Untuk mengetahui “human resources” yang ada baik menurut umur maupun jenis kelamin.

•         Untuk pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan kependudukan.

•         Untuk membandingkan keadaan suatu penduduk dengan penduduk lainnya.

•         Melalui penggambaran piramida penduduk dapat diketahui “proses demografi” yang telah terjadi
pada penduduk tersebut.

II.6. Klasifikasi Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk perlu diketahui untuk berbagai hal antara lain :

•         Menurut biologis: umur dan jenis kelamin

•         Menurut sosial: tingkat pendidikan, literacy rate, status perkawinan, agama, etnisitas, dsb.

•         Menurut ekonomi: penduduk yang aktif secara ekonomi, lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan,
tingkat pendapatan, kegiatan ekonomi, dll.

•         Geografis: berdasarkan tempat tinggal seperti daerah perkotaan/perdesaan, propinsi, kabupaten,


pulau dsb.
Komposisi umur dan jenis kelamin paling penting karena tidak hanya diketahui keadaan penduduk
secara biologis, namun juga kondisi penduduk secara ekonomi dan sosial. Dengan mengetahui
susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin, maka dapat diketahui kemungkinan
bertambahnya penduduk di masa yang akan datang.

II.7. Permasalahan Penduduk Di Indonesia

Dari segi kependudukan, Indonesia masih menghadapi beberapa masalah besar anatara lain :

1.      Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa-sangat jarang di Kalimantan dan Irian.

2.      Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan remaja masih sangat besar.

3.      Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan
jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun.

4.      Distribusi Kegiatan Ekonomi masih belum merata, masih terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota
besar dipulau Jawa.

5.      Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal; belum mendapat perhatian serius

6.      Indeks Kesehatan masih rendah; Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi masih tinggi

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Piramida penduduk adalah cara penyajian lain dari struktur umur penduduk. Dasar piramida
penduduk menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida penduduk bagian kiri dan kanan
menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk perempuan menurut umur.

Faktor yang Mempengaruhi Struktur Penduduk  yaitu Fertilitas, Mortalitas, IMR yang berkaitan


dengan reproduksi, dan Migrasi masuk lebih besar daripada migrasi keluar (pada kelompok umur
dewasa).

Kegunaan  Pengelompokan  Penduduk yaitu

•       Untuk mengetahui “human resources” yang ada baik menurut umur maupun jenis kelamin.

•       Untuk pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan kependudukan.

•       Untuk membandingkan keadaan suatu penduduk dengan penduduk lainnya.


•       Melalui penggambaran piramida penduduk dapat diketahui “proses demografi” yang telah terjadi
pada penduduk tersebut.

Permasalahan Penduduk Di Indonesia

1.      Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa-sangat jarang di Kalimantan dan Irian.

2.      Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan remaja masih sangat besar.

3.      Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan
jumlah penambahan angkatan kerja setiap tahun.

4.      Distribusi Kegiatan Ekonomi masih belum merata, masih terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota
besar dipulau Jawa.

5.      Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal; belum mendapat perhatian serius

6.      Indeks Kesehatan masih rendah; Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi masih tinggi

Daftar Pustaka

http://www.bps.go.id/index.php

http:/www.wikipedia.com/piramida-penduduk.html

http://www.google.com/piramida penduduk
http://www.adipedia.com/2011/04/mengenal-ilmu-kependudukan-demografi.htmli

Anda mungkin juga menyukai