Anda di halaman 1dari 10

Pembahasan Soal Try Out Penalaran Umum I

1. Pembahasan :
Grafik yang dimaksud dalam soal:

Berdasarkan grafik, pernyataan manakah yang benar?


(A) Kuantitas gempa bumi pada tahun 2020 adalah yang tertinggi keempat.
Pernyataan salah​ karena kuantitasnya adalah yang tertinggi ketiga.
(B) Gempa bumi semakin sering terjadi setiap tahun.
Pernyataan salah​ karena kuantitas gempa bumi menurun pada tahun-tahun tertentu.
(C) Kuantitas gempa bumi pada tahun 2013 – 2017 berfluktuasi.
Pernyataan salah​ karena kuantitasnya selalu meningkat pada tahun 2013 – 2017.
(D) Persentase penurunan kuantitas gempa bumi terkecil adalah tahun 2018 – 2019.
Pernyataan benar karena persentase penurunannya paling kecil jika dibandingkan
dengan tahun 2010 – 2011, 2012 – 2013, dan 2019 – 2020.
(E) Kuantitas gempa bumi pada tahun 2018 mencapai dua kali lipat jika dibandingkan
dengan kuantitas gempa bumi pada tahun 2012.
Pernyataan salah karena kuantitas gempa bumi pada tahun 2018 kurang dari 12.000,
sedangkan kuantitas gempa bumi pada tahun 2012 lebih dari 6.000. Jadi, kuantitas
gempa bumi pada tahun 2018 TIDAK mencapai dua kali lipat jika dibandingkan dengan
kuantitas gempa bumi pada tahun 2012.

Jawaban : D
2. Pembahasan :
Teks Paragraf Pertama:
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat frekuensi ​gempa
bumi tahunan di Indonesia pada 2008-2013 masih berfluktuasi. Angka kejadian berkisar
pada 4.184-5.730 gempa. Sejak 2014 hingga 2018, kuantitas gempa terus meningkat dari
tahun ke tahun. Puncaknya terjadi pada 2018 silam ketika Indonesia mengalami 11.920
gempa.
Berdasarkan paragraf pertama, pernyataan manakah yang benar terkait gempa bumi di
Indonesia pada tahun 2008 – 2018?
(A) BMKG menyatakan bahwa frekuensi gempa bumi tahunan Indonesia selalu
berfluktuasi.
Pernyataan salah karena frekuensi gempa bumi tahunan Indonesia hanya berfluktuasi
pada tahun 2008 – 2013, tetapi selalu naik pada tahun 2014 – 2018.
(B) Frekuensi gempa bumi pada tahun 2011 lebih tinggi daripada frekuensi gempa bumi
pada tahun 2008.
Pernyataan kurang tepat karena paragraf pertama mengatakan bahwa frekuensi
gempa bumi tahunan di Indonesia pada 2008 – 2013 berfluktuasi. Paragraf pertama
tidak mengatakan naik atau turunnya.
(C) Frekuensi gempa bumi pada tahun 2016 lebih tinggi daripada frekuensi gempa bumi
pada tahun 2014.
Pernyataan benar ​karena paragraf pertama mengatakan bahwa sejak 2014 hingga
2018, kuantitas gempa terus meningkat dari tahun ke tahun.
(D) Frekuensi gempa bumi pada tahun 2017 lebih tinggi daripada frekuensi gempa bumi
pada tahun 2018.
Pernyataan salah karena paragraf pertama mengatakan bahwa puncak frekuensi
terjadi pada 2018 ketika Indonesia mengalami 11.920 gempa.
(E) Frekuensi gempa bumi di Indonesia pernah mencapai 12.000 kali per tahun.
Pernyataan salah karena paragraf pertama mengatakan bahwa puncak frekuensi
terjadi pada 2018 ketika Indonesia mengalami 11.920 gempa.

Jawaban : C
3. Pembahasa :
Teks Paragraf Kedua:
Dalam dua tahun terakhir, kejadian gempa bumi menunjukkan penurunan. Dari
11.515 gempa pada 2019 menjadi 8.264 gempa pada 2020. Frekuensinya menurun 28,2%.
Pada tahun 2020, gempa berkekuatan kurang dari Magnitudo 5 terjadi 8.020 kali.
Sementara itu, gempa berkekuatan lebih dari Magnitudo 5 terjadi 244 kali. Maret
merupakan bulan dengan kejadian gempa bumi terbanyak hingga 965 kali guncangan atau
11,7% dari total gempa bumi pada 2020.
Berdasarkan paragraf kedua, pernyataan manakah yang benar terkait gempa bumi di
Indonesia pada tahun 2020?
(A) Frekuensi gempa dengan magnitudo lebih dari 5 tidak mencapai 3% frekuensi total.
Pernyataan benar ​karena frekuensi total gempa adalah 8.264 kali sehingga 3% dari
8.264 adalah 247,92. Padahal, frekuensi gempa dengan magnitudo lebih dari 5 hanya
mencapai 244 kali (kurang dari 247,92).
(B) Frekuensi gempa bumi bulanan dapat mencapai 1.000 kali per bulan.
Pernyataan salah karena kejadian gempa bumi bulanan terbanyak adalah 965 per
bulan.
(C) Sembilan dari sepuluh gempa bumi tidak terjadi pada kuartal pertama.
Pernyataan kurang tepat karena 11,7% gempa bumi sudah terjadi pada bulan Maret.
Artinya, 88,3% (kurang dari 90%) gempa bumi tidak terjadi pada bulan Maret.
Mempertimbangkan gempa bumi yang mungkin terjadi pada bulan Januari dan
Februari, besar kemungkinan gempa bumi yang tidak terjadi pada kuartal pertama
malah kurang dari delapan per sepuluh.
(D) Mayoritas gempa bumi yang terjadi memiliki magnitudo antara 2 dan 5.
Pernyataan kurang tepat karena mayoritas gempa bumi yang terjadi memiliki
magnitudo kurang dari 5, tetapi tidak diketahui apakah ia juga lebih dari 2.
(E) Pada bulan April, frekuensi gempa bumi bulanan mencapai nilai minimum.
Pernyataan kurang tepat​ karena tidak dijelaskan dalam teks.

Jawaban : A
4. Pembahasan :
Teks Paragraf Ketiga:
Kendati demikian, terdapat 11 gempa bumi yang merusak pada 2020. Gempa
terbesar yang bermagnitudo 6,8 mengguncang Maluku Utara pada 4 Juni 2020 silam.
Musibah itu telah meluluhlantakkan ratusan rumah. Nampaknya, gempa bumi telah
menjadi makanan sehari-hari bagi sejumlah daerah. Beberapa di antaranya adalah Barat
Aceh, Bali-Lombok-Sumbawa-Sumba, Sulawesi Tengah-Gorontalo, Maluku Utara, dan
Seram.
Berdasarkan paragraf ketiga, pernyataan manakah yang benar terkait gempa bumi di
Indonesia pada tahun 2020?
(A) Tidak ada gempa bumi yang terjadi dengan magnitudo lebih dari 6,5.
Pernyataan salah karena pada bulan Juni terjadi sebuah gempa bumi dengan
magnitudo lebih dari 6,5 (yaitu 6,8).
(B) Maluku Utara dan Seram termasuk daerah yang sering mengalami gempa bumi.
Pernyataan benar ​karena bersesuaian dengan dua kalimat terakhir paragraf ketiga.
(C) Gempa bumi terbesar di Maluku Utara menghancurkan ratusan ribu rumah penduduk.
Pernyataan salah karena paragraf tiga tidak mengatakan “ratusan ribu” rumah
penduduk, tetapi hanya “ratusan” rumah penduduk.
(D) Gempa bumi terbesar dengan magnitudo 6,8 terjadi pada kuartal ketiga.
Pernyataan salah​ karena ia terjadi pada kuartal kedua (April – Juni).
(E) Frekuensi gempa bumi mencapai nilai maksimum pada bulan Juni.
Pernyataan kurang tepat​ karena tidak disebutkan di dalam paragraf ketiga.

Jawaban : B
5. Pembahasan :
A​ salah karena peningkatan 2,67 juta orang.
B ​salah karena 110 ribu orang menjadi pengangguran ​SELAIN​ karena COVID-19 pada periode
Agustus 2019 – Agustus 2020.
D​ salah karena 2,67 orang menjadi pengangguran pada periode Agustus 2019 – Agustus 2020.
E​ salah karena jumlah pengangguran pada Agustus ​2020 ​ merupakan yang terburuk sejak 2007.
C​ benar (Agustus 2020 [9,77 juta] – peningkatan [2,67 juta])

Jawaban : C
6. Pembahasan :
Ada = Sebagian ! There Exist / Paling tidak satu (tidak menjelaskan ada yang lain) !
Tidak ada yang tidak = Semua
Semua benar, maka sebagian benar.
Sebagian benar, tidak pasti semua benar.
Jawaban : B
7. Pembahasan :
Dari bacaan paragraf 4 terdapat 2 premis :
negara berpenghasilan tinggi, maka mampu membiayai stimulus fiskal yang besar.
P --> Q
jika merupakan negara maju, negara berpenghasilan tinggi
O --> P
Kita dapat menggabungkan kedua premis menjadi O -> P -> Q (Ingat pengambilan
kesimpulan hanya boleh ke depan bila positif, atau ke belakang bila negasi)
Pilihan A berbentuk ~Q -> ~O (Benar)
Pilihan B berbentuk P -> O (Salah)
Pilihan C berbentuk Q -> O (Salah)
Pilihan D berbentuk ~O -> ~Q (Salah)
Pilihan E berbentuk ~P -> ~Q (Salah)
Jawaban : A
8. Pembahasan :
Pemerintah memberikan stimulus 5/100 = 5 persen PDB, sehingga waktu kerja mingguan
akan bertambah (berkurang hilangnya) sebesar (5*0,8% = 4%) yaitu 104% dari 40 jam =
41 jam 36 menit.
Jawaban : A
9. Pembahasan :
Dari grafik dapat dilihat semua negara mengalami resesi (pertumbuhan ekonomi negatif)
pada 2020, kecuali negara Tiongkok.
Jawaban : E
10. Pembahasan :
A terdapat pada paragraf 1 kalimat 4
B terdapat pada paragraf 3 kalimat 2
C terdapat pada paragraf 2 kalimat 1
D terdapat pada paragraph 4 kalimat 1 (Mortalitas = angka kematian)
E seharusnya Angka kasus harian yang BELUM mencapai setengah dari jumlah
sesungguhnya.
Jawaban : E
11. Pembahasan :
A seharusnya Wakil Dekan Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah
Mada (UGM) menyatakan semakin meningkatnya jumlah tenaga tenaga kesehatan.
B seharusnya Sekitar 26 persen dokter spesialis paru-paru dan 23 persen dokter penyakit
dalam berada di Jakarta.
D seharusnya Satuan Tugas COVID-19 melaporkan data mengenai kasus terduga COVID-19
setiap harinya
E seharusnya Adanya ketimpangan dalam ketersediaan ahli anestesi, ahli radiologi, dan ahli
laboratorium.
C tepat, semakna dengan paragraph 1.
Jawaban : C
12. Pembahasan :
Dari paragraf 1 kalimat 4, didapat premis
Jika angka positivity rate yang rendah, maka jumlah orang yang dites semakin banyak dan
P -> Q
menunjukkan pelacakan kontak yang memadai.

Dari premis P -> Q, kesimpulan yang semakna adalah :


i) P -> Q
ii) ~Q -> ~P
iii) Q V ~P (Q atau ~P)

Catatan : ~ (A dan B) == ~A atau ~B

A berbentuk Q -> P
B berbentuk ~P -> Q
C berbentuk ~P -> ~Q
D berbentuk Q V ~P
E berbentuk Q dan ~P
Jawaban : D
13. Pembahasan :
Urutan ketersediaan dari paling rendah ke tinggi adalah : Analis Laboratorium – Dokter Gigi
– Apoteker – Ahli Lingkungan (Sanitarian) – Ahli Gizi – Petugas Kesehatan Masyarakat –
Dokter – Bidan – Perawat
Jawaban : B
14. Pembahasan :
Tidak perlu melihat selisih jumlahnya, cukup menghitung selisih persentasenya
A 22,8%
B 4,7%
C 2,8%
D 3,9%
E 2,1%
Jawaban : E

15. Pembahasan :

Jawaban : A.

16. Pembahasan:

a≥3

5a ≥ 3 . 5

5a + 3 ≥ 15 + 3

5a + 3 ≥ 18

Jawaban: C.

17. Pembahasan:

Misalkan:

p : Di rumah ada ayah.

q : Ibu belanja di pasar.

r : Anak-anak makan siang.

Dari premis A dan B dapat disimpulkan bahwa:

p→q

q→r

∴p → r≡¬r→¬p
Analisis per pilihan:

Pilihan A benar karena p → r.

Pilihan B salah karena ¬p→¬q.

Pilihan C salah karena ¬p→¬r.

Pilihan D salah karena ¬q→¬r.

Pilihan E salah karena q → p.

Jawaban : A

18. Pembahasan:

Misalkan:

P : Langit berwarna biru.

Q : Hari ini cerah.

Diketahui:

Pernyataan “Langit berwarna biru dan hari ini cerah” selalu bernilai ​benar. ​Pernyataan
tersebut dapat ditulis P ⋂ Q. Agar bernilai benar, maka haruslah P bernilai benar dan Q
bernilai benar.

Selanjutnya, kita periksa per pilihan yang memiliki nilai kebanaran benar:

Pilihan A benar karena ¬P ↔¬Q ≡ S ↔ S ≡ B

Pilihan B salah karena ¬P ∪¬Q ≡ S ⋃ S ≡ S

Pilihan C salah karena P →¬Q ≡ B → S ≡ S

Pilihan D salah karena ¬P ∩¬Q ≡ S ⋂ S ≡ S


Pilihan E salah karena ¬P ≡ S

Jawaban : A

19. Pembahasan :

Polanya dimulai dari sisi A, ke sisi B, lalu, C, dan berakhir di D (lihat gambar
pembahasan). Ada banyak cara untuk mencari jawaban soal ini. Yang pertama bisa dengan
melihat selisih A dengan B lalu dibandingkan dengan C – D (selisih 7). Lalu bisa juga dengan
melihat selisih A – C (selisih 14) dengan B – D. Atau dengan mengikuti pola yang ada pada
gambar. Karena pada gambar bentuk di kanan terlihat pola yang konstan (+4), demikian juga
pasti terdapat pola yang konstan pada gambar bentuk di kiri. A(23) –> B(?) –> C(37) –> D(44).
Dapat dilihat selisihnya adalah 7, maka nilai sisi B pastilah 30.

Jawaban : B

20. Pembahasan:

Sebenarnya tidak perlu repot-repot menghitung keduanya. (13)​4​ sudah pasti lebih besar
daripada (12)​4​, dan (12)​2​ pasti lebih kecil dari (13)​2​. Dalam pembagian, semakin besar
pembilang (nilai yang akan dibagi) dan semakin kecil penyebut (nilai pembaginya) akan
membuat hasil baginya semakin besar. Dalam kasus ini, pembilang Kuantitas A lebih besar dari
Kuantitas B, dan penyebutnya juga lebih kecil dari Kuantitas B. Jadi, sudah pasti Kuantitas A
lebih besar daripada Kuantitas B. (Bila masih belum yakin, kita bisa memakai contoh kasus lain,
misalnya 8/1 (=8) lebih besar nilainya dari 8/2 (=4), atau 8/2 (=4) lebih besar dari 6/3 (=2)).

Jawaban : A

Anda mungkin juga menyukai