Anda di halaman 1dari 14

KARAKTER LINGKUNGAN FISIK REGION INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Pembanding Kelompok Satu Mata Kuliah
Geografi Regional Indonesia yang di ampu oleh:
Drs. Muhammad Arif,.M. Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Ezra Janshua Nuary Marpaung (3193131013)


Jason Ofhel Hutabarat (3193331016)
Nazwa Annisa Syahla Saragih (3193131007)
Wulan Dira Tania ( 3191131001)

Jurusan Pendidikan Geografi


Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan
2020
2|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Jika kita bertanya kepada masyarakat umum tentang geografi, pasti


jawabannya bermacam-macam. Mungkin sebagian dari mereka ada yabg
mengatakan bahwa geografi adalah ilmu tentangbm bumi, ilmu tentang negara-
negara, atau ilmu tentang membuat peta. Mungkin ada pula yang mengatakan
bahwa geografi adalah ilmu tentang fenomena-femomena alam.
Semua jawaban tersebut sebenarnya tidak salah, tetapi hanya merupakan
bagian dari ilmu geografi. Kajian ilmu geografi lebih luas lagi, yaitu
menyangkut segala sesuatu yang ada di permukaan bumi, baik keadaan alam
maupun manusianya.
Pada zaman dahulu geografi disebut ilmu bumi. Namun, saat ini istilah
tersebut kurang tepat karena ilmu bumi sama dengan geologi (geo: bumi,
logos: ilmu). Geografi (geo: bumi, grafien: menjelaskan) adalah ilmu yang
menjelaskan bumi dengan segala isinya termasuk kaitannya dengan keadaan
penduduk.
B. Tujuan
Setelah mempelajari makalah ini, pembaca diharapkan mampu:
1. Mengetahui definisi geografi, region, geografi regional Indonesia;
2. Mengetahui letak dan luas regional Indonesia;
3. Mengetahui manfaat letak dan luas regional Indonesia;
C. Manfaat
Manfaat penulisan makalah meliputi:
1. Memberikan wawasan kepada pembaca terkait regional Indonesia;
2. Memiliki pengetahuan dan keterampilan, mampu
mendeskripsikan regional Indonesia;
3. Melatih agar lebih kritis dalam berpikir.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi Geografi
Begitu banyak definisi geografi yabg dikemukakan para ahli. Banyaknya
definisi geografi tersebut dipengaruhi oleh latar belakang ahli yang berbeda-
beda.
1. Erathosthenes mengemukakan bahwa geografi (geo artinya bumi,
dan grafien artinya deskripsi atau uraian) adalah ilmu yang
menguraikan tentang bumi.
2. Claudius Ptoleumaeus mengemukakan bahwa geografi adalah
suatu penyajian dengan peta dari sebagian permukaan bumi yang
menunjukkan ketampakan umum yang terdapat padanya.
3. Karl Ritter mengemukakan bahwa geografi adalah studi tentang
daerah yang berbeda-beda di permukaan bumi.
4. James E. Preston mengemukakan bahwa geografi adalah ilmu
yanv mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dan
lingkungannya.
5. Huntington mengemukakan bahwa geografi merupakan studi
tentang alam dan persebarannya, melalui hubungan antara
lingkungan dan aktivitas atau kualitas manusia.
6. R. Bintarto menyatakan bahwa geografi mempelajari hubungan
gejala-gejala di permukaan bumi, baik secara fisik maupun
berkaitan dengan makhkuk hidup beserta permasalahannya.
7. Hasil Seminar dan Lokakarya Peningkatan Kualitas Pengajaran
Geografi 1988 menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang
mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan
sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks
keruangan.
Meskipun definisinya berbeda-beda, tetapi pandangan dari beberapa ahli
dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Ahli geografi melihat permukaan bumi hubungannya dengan
manusia. Mereka memerhatikan bumi sebagai lingkungan hidup
manusia, yaitu suatu lingkungan yang memengaruhi manusia untuk
dapat hidup.
2. Ahli geografi lebih memusatkan pada organisasi keruangan bagi
manusia dan hubungan ekologi dengan lingkungan hidupnya.
3. Ahli geografi sangat peka terhadap kekayaan sumber daya alam
yang bermacam-macam.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa geografi
merupakan ilmu yang memiliki penekanan pada:
1. Bentang alam;
2. Tempat;
3. Ruang;
4. Pengaruh alam terhadap manusia;
5. Lokasi.
B. Definisi Geografi Regional Indonesia
Region adalah suatu wilayah yang memilikiciri-ciri keseragaman gejala
internal (internal uniformity) atau fungsi yang membedakan wilayah tersebut
dengan wilayah lain. Ciri-ciri keseragaman tersebut dapat berupa kenampakan
sosial maupun kenampakan fisik. Kenampakan sosial antara lain berupa
kegiatan perekonomian/mata pencaharian, bentuk pemerintahan, bentuk
kebudayaan, atau kenampakan fisik, yang dapat berupa keseragaman iklim,
kesamaan topografi (dataran, pegunungan, lembah, dan lain-lain), kesamaan
lokasi geografis, dan lain-lain.
Region yang penentuannya didasarkan pada keseragaman gejala internal
sebagaimana tersebut di atas disebut dengan formal region. Sementara region
juga dapat dilihat sebagai bagian dari suatu sistem, dalam arti bahwa suatu
region berhubungan dengan region lainnya sebagai suatu sistem, dalam hal ini
region disebut sebagai functional region. Sebagai contoh functional region,
suatu region dapat berfungsi sebagai pusat perkotaan dan berhubungan dengan
region lainnya yang berfungsi sebagai pedesaan. Jadi, kota menjadi pusat
perdagangan dan desa sebagai penyuplai bahan mentah/komoditi yang
diperdagangkan (Suparmat, 1989).
Geografj regional merupakan deskripsi yang komprehensif – integratif
aspek fisik dengan aspek manusia dalam relasi keruangannya di suatu wilayah.
Geografi regional adalah suatu bagian atau keseluruhan bagian yang
didasarkan atas aspek keseluruhan suatu wilayah. Dapat pula dikatakan bahwa
geografi regional sebagai suatu studi tentang variasi penyebaran gejala dalam
ruang pada suatu wilayah tertentu, baik lokal, negara, maupun kontinental.
Pada geografi regional, seluruh aspek dan gejala geografi ditinjau dan
dideskripsikan secara bertautan dalam hubungan integrasi, interelasi
keruangannya. Melalui interpretasi dan analisa geografis regional ini,
karakteristik suatu wilayah yabg khas dapat ditonjolkan, sehingga perbedaan
antarwilayah menjadi kelihatan jelas (Sumaatmadja, 1988).
Berdasarkan pengertian geografi regional di atas, dapat dinyatakan bahwa
Indonesia merupakan suatu region. Nama Indonesia untuk kepulauan
nusantara pertama kali diperkenalkan oleh JR. Logan pada tahun 1850.
Indonesia sebagai suatu region berdasarkan kenyataan bahwa antarbagian
wilayah Indonesia mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu, misalnya
kesamaan iklim, kesamaan letak, kesamaan bahasa dan ideologi, kesamaan
budaya, dan yang paling penting secara hukum antarbagian wilayah Indonesia
merupakan satu kesatuan hukum Negara yang berasal dari wilayah bekas
jajahan Hindia Belanda ditambah dua daerah istimewa, Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) dan Nagroe Aceh Darussalam). Bila dianalisis lebih lanjut
menurut kriteria/konsep ideal sebuah region, wilayah Indonesia bukanlah satu
region, tetapi menjadi beberapa region, kecuali apabila kriteria
pengklasifikasian region itu dibuat secara mikro, misalnya kriteria region
berdasarkan iklim matahari, yang membagi dunia menjadi iklim tropik (0 –
23,5° LU/LS – 66,5° LU/LS), dan iklim polar (66,5° LU/LS – 90° LU/LS),
maka seluruh bagian wilayah Indonesia dapat dinyatakan sebagai suatu region
iklim tropik.
C. Letak dan Luas Kepulauan Indonesia
Letak suatu tempat di permukaan bumi bukan sekadar posisi suatu objek di
permukaan bumi. Letak suatu tempat di permukaan bumi juga memiliki
karakteristik tersendiri yang ada pada tempat tersebut. Setiap tempat yang
berbeda di permukaan bumi akan menunjukkan perbedaan satu sama lain.
Sehingga letak wilayah sangat berpengaruh terhadap keadaan alam suatu
tempat. Indonesia merupakan salah satu negara yang istimewa, sebab letak
Indonesia sangat strategis diapit oleh dua benua yaitu benua Australia dan
Asia dan diapit juga dua samudera yaitu samudera Hindia dan samudera
Pasifik. Letak wilayah Indonesia mempunyai pengaruh terhadap keadaan
alamnya. Letak Indonesia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu:
1. Letak Astronomis
Berdasarkan letak astronomis , Indonesia terletak di antara 6° LU –
11° LS dan 95°BT – 141° BT. Artinya, berdasarkan letak
astronomis tersebut, Indonesia asalah negara dengan karakteristik
alam tropis. Letak astronomis adalah letak suatu tempat
berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis
khayal pada peta atau globe yang sejajar dengan garis khatulistiwa.
Berdasarkan garis lintang 6° LU(Lintang Utara) – 11° LS (Lintang
Selatan) sedangkan garis bujur adalah garis khayal pada peta atau
globe yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan bumi.
Garis bujur berdampak pada waktu setempat suatu Negara. Letak
garis bujur Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki tiga waktu
yaitu:
 Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), daerah yang berada
di Indonesia bagian barat memiliki selisih waktu +7
terhadap GMT (Greenwich Mean Time). Wilayah-
wilayahnya antara lain Sumatera, Jawa, Madura,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan pulau-pulau
kecil di sekitarnya.
 Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA), wilayah
Indonesia tengah memiliki selisih waktu +8 terhadap GMT
(Greenwich Mean Time). Wilayah-wilayahnya antara lain
Bali, Nusa
Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur,
Sulawesi, dan pulau-pulau kecil disekitarnya.
 Waktu Indonesia bagian Timur (WIT), Indonesia bagian
timur memiliki selisih waktu +9 terhadap GMT (Greenwich
Mean Time). Wilayah-wilayahnya antara lain Kepulauan
Maluku, Papua, Papua Barat, dan pulau-pulau kecil
disekitarnya.
2. Letak Geografis
Indonesia yang terletak di antara dua samudera besar mempunyai
dampak mendapat angin laut yang membawa banyak hujan. Hal ini
pula yang menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis. Selain
itu, letak geografis Indonesia juga menyebabkan Indonesia
memiliki dua musim. Hal ini dipengaruhi oleh angin musim yang
berembus setiap enam bulan sekali.
 Musim hujan, musim dengan ciri meningkatnya curah
hujan di suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka
waktu tertentu secar tetap. Musim hujan hanya dikenal di
wilayah dengan iklim tropis. Secara teknis meteorologi,
suatu wilayah memiliki musim hujan apabila besarnya
curah hujan dalam suatu dasarian sama atau lebih dari 50
milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya.
 Musim kemarau, musim di daerah tropis yang dipengaruhi
oleh sistem muson. Untuk dapat disebut musim kemarau,
curah hujan per bulan harus di bawah 60 milimeter per
bulan (atau 20 milimeter per dasarian) selama tiga dasarian
berturut-turut.
3. Letak Geologis
Letak geologis adalah letak suatu wilayah dilihat dari jenis batuan
yang ada di permukaan bumi. Secara geologis wilayah Indonesia
dilalui oleh dua jalur pegunungan muda dunia yaitu pegunungan
Mediterania disebelah barat dan pegunungan sirkum Pasifik
disebelah timur. Adanya dua jalur pegunugan tersebut
menyebabkan Indonesia banyak memiliki gunungapi aktif dan
rawan terjadinya gempa.
4. Letak Geomorfologis
Letak ini merupakan letak suatu tempat berdasarkan tinggi
rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan air laut atau dilihat
dari bentuk permukaan bumi. Letak geomorfologis Indonesia
sangat beevariasi.
5. Letak Maritim
Letak maritim adalah letak suatu tempat ditinjau dari keadaan
kelautan disekitarnya. Letak maritim atau letak kelautan Indonesia
sangat baik sebab wilayahnya yang beebentuk kepulauan
dikelilingi oleh tiga lautan besar yaitu samudera Hindia, samudera
Pasifik, dan Laut Cina Selatan.
Berdasarkan informasi dari Badan Infornasi Geospasial, luas wilayah
Indonesia untuk daratan ialah 1.922.570 km² dan perairan 3.257.483 km². Jika
ditotal, luas wilayah Indonesia adalah 5.180.053 km². Dengan wilayah
berbentuk kepulauan, Indonesia punya lautan yang lebih besar daripada
daratan. Maka, Indonesia punya iklim laut yang lembap, kelembapan udara
tinggi, amplitudo rendah, dan suhu yang tidak begitu berbeda antara siang dan
malam.
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang berbentuk Republik, terletak
di kawasan Asia Tenggara. Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah
pulau. Berdasrkan posisi geografisnya, Negara Indonesia memiliki batas-batas
sebagai berikut:
1. Batas Teritorial, batas laut yang ditarik dari sebuah garis
dasar dengan jarak 12 mil ke arah laut bebas. Sebuah
negara mempunyai kedaulatan penuh sampai batas laut
teritorial, tetapi negara yang bersangkutan harus
menyediakan alur pelayaran untuk lalu lintas damai, baik
di atas permukaan maupun di bawah permukaan laut.
2. Batas Landas Kontinen, adalah dasar lautan jika dilihat
dari benua atau kontinen. Wilayah ini merupakan sebuah
dangkalan (laut dangkal) dengan kedalaman tidak lebih
dari 150 meter. Pulau-pulau yang ada di sebelah barat
Indonesia terletak pada landas kontinen Asia dan pulau
yang ada di wilayah timur Indonesia, yaitu pulau Papua
dan pulau di sekitar Laut Arafuru terletak pada landas
kontinen Australia. Kewenangan atau hak sebuah negara
dalam wilayah landas kontinen adalah dalam
memanfaatkan sumber daya alam yan terdapat di dalam
dan di bawah wilayah landas kontinen tersebut. Namun,
dengan kewajiban untuk tidak mengganggu lalu lintas
pelayaran damai.
3. Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), adalah batas
dengan jarak 200 mil dari garis dasar ke arah laut bebas.
Ditetapkan melalui UU No. 5 Tahun 1983 dan UU No. 17
Tahun 1985. Kewenangan negara di wilayah ZEE adalah
dalam memanfaatkan sumber daya, baik di laut ataupun
di bawah dasar laut. Negara bersangkutan memperoleh
kesempatan memanfaatkan sunber daya alam laut maupun
di dasar laut. Kewajibannya, yaitu menghormati lalu
lintas damai di laut atau samudera.
Ketiga batas wilayah negara marutim tersebut sesuai dengan Hukum Laut
Internasional yang telah disepakati PBB pada 1980. Batas wilayah Indonesia,
baik batas teritorial, landas kontinen, dan Zona Ekonomi Eksklusif merupakan
kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan tempat tinggal makhluk hidup juga dapat dipengaruhi oleh
makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Interaksi antar makhlkuk hidup serta
antara makhluk hidup dengan lingkungan terjadi dalam suatu ekosistem. Oleh
karena itu, ekologi hadir sebagai jembatan yang menghubungkan manusia
dengan makhluk hidup lainnya serta lingkungan guna memahami gejala dan
fenomena yang terjadi didalam ekosistem.Berdasarkan penelusuran terhadap
beberapa tulisan karya ilmiah dari para ahli, dapat pula disimpulkan bahwa
ekologi lebih dikenal sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
struktur dan fungsi dari komponen-komponen ekosistem.

B. Saran
Meskipun kami sebagai penulis menginginkan kesempurnaan dalam
menyusun makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kakurangan
yang perlu kami perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan
kami. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
kami harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.
Daftar Pustaka
Somantri, Lili, dan Huda, Nurul. 2015. Advanced Learning Geography 1. Bandung:
Grafindo Media Pratama.
Syaeful Hadi, Bambang. 2008. Diktat Kuliah: Geografi Regional Indonesia.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/geografi/luas-wilayah-indonesia/

(Di akses pada Selasa, 15 September 2020).


http://www.kompas.com/skola/read/2020/05/22/193000869/letak-dan-luas-
indonesia (Di akses pada Selasa, 15 September 2020).
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Indonesia (Di akses pada Selasa, 15 September
2020).

Anda mungkin juga menyukai