Anda di halaman 1dari 10

APLIKASI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

PENURUNAN TITIK BEKU

Disusun oleh:
Tatak Asfarian Kurniadi(20383)
Tahun Ajaran 2020/2021
PENDAHULUAN
1. Latar belakang

Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat
terlarut dalam larutan. Sifat koligatif tidak bergantung pada jenis atau identitas partikel zat
terlarut dan tidak tergantung dengan bentuk seperti atom, ion, ataupun molekul. Sifat
koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif
larutan nonelektrolit.

Sifat koligatif larutan diantaranya, yaitu1) penurunan tekanan uap jenuh 2) kenaikan titik
didih 3) penurunan titik beku 4) tekanan osmosis.salah satu penerapannya dalam kehidupan
adalah dalam pembuatan es puter atau es krim tradisional.

2. Landasan Teori
a. Es Krim
Sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan pembekuan tepung es krim
atau campuran susu, lemak nabati/hewani, dll. Es krim merupakan busa (gas yang
terdispersi dalam cairan) yang diawetkan dengan pendinginan serta memiliki titik
beku -3o C atau dibawahnya.
b. Sifat Koligatif Larutan
Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat. Adanya
interaksi antara zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan sifat
fisis dari komponen penyusun larutan tersebut, salah satunya adalah sifat koligatif
larutan. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh
jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan.  Sifat koligatif terdiri dari penurunan
tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik.
c. Penurunan Titik Beku Larutan
Proses pembekuan suatu zat cari terjadi bila suhu diturunkan, sehingga
jarak antar-partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya
tarik menarik antar-molekul yang sangat kuat. Adanya partikel zat terlarut
mengakibatkan proses pergerakan molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk
dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan suhu lebih rendah. Jadi
titik beku larutan akan lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya.
Perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat terlarut disebut penurunan titik
beku (ΔTf). Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasil kali molalitas
larutan dengan tetapan penurunan titik beku pelarut (Kf), dinyatakan dengan
persamaan :
ΔTf  =  Kf  .  m                    atau                    ΔTf  =  Kf  .  (n  .  1000) : p
ΔTf  = Penurunan titik beku
Kf    = Tetapan penurunan titik beku molal
n      = Jumlah mol zat pelarut
p      = Massa zat pelarut

3. Tujuan Percobaan
a. Membuktikan aplikasi atau penerapan sifat koligatif dalam kehidupan
b. Memenuhi ujian praktik mata pelajaran kimia
c. Mengetahui cara membuat es krim tempo dulu
d. Mengetahui cara kerja mesin pembuatan es krim
4. Manfaar Percobaan
a. Meningkatkan keterampilan dan kreativitas
b. Memberikan informasi mengenai pembuatan es krim
c. Membagikan cara pembuatan alat pembuat es krim
d. Memberikan informasi tentang pengaruh penambahan garam dalam es batu.
PEMBAHASAN
1. Rancangan Percobaan
a. Bahan
i. 600mL santan
ii. 100 gr gua pasir
iii. 2 sachet susu bubuk coklat
iv. 2 batang daun pandan
v. ½ kg es batu
vi. ½ kg garam kasar
b. Alat
i. Panci
ii. Kaleng
iii. Baskom yang lebih besar dari kaleng
iv. Spatula
c. Cara pembuatan
i. Rebus santan, gula dan pandan hingga mendidih sambal diaduk secara
kontinu agar tidak peca. Setelah matikan api dan tambahkan susu
bubuk yang sudah dicairkan dengan 150 mL air.
ii. Angkat dan didiamamkan sampai benar benar dingin(suhu ruang)
iii. Masukkan adonan ke dalam kaleng.
iv. Masukkan kaleng ke tengah baskom.
v. Masukkan es ke sela-sela antara baskom dan kaleng sampai setengah
tinggi kaleng, lalu taburi garam secara merata. Kemudian isi es sampai
penuh dan taburi garam lagi.
vi. Putar kaleng dengan searah. Setiap sepuluh menit buka tutup kaleng
dibuka dan adonan didalamnya diaduk menggunakan spatula.
Kemudian kaleng ditutup dan diputar lagi hingga memadat.
vii. Saat es di sela-sela mencari, airnya dibuang dan diganti dengan es yang
baru. Kemudian ditaburi garam lagi.

2. Data Percobaan
Adonan es krim di bagian tepi membeku dan membentuk lapisan tipis saat 5-10 menit
pemutaran. Setelah 20-30 menit pemutaran bagian luar wadah es memiliki lapisan es
menandakan suhu sudah di bawah 0C, diikuti dengan adonan bagian tengah mengental dan
bagian tepid an bawah es menebal. Di saat 40-50 menit adonan sudah menjadi es krim
sempurna diikuti dengan menebalnya lapisan es di wadah es.

3. Pembahasan
Dalam percobaan yang didasari oleh teori sifat koligatif “larutan yang hanya
dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut bukan dipengaruhi oleh jenis zat terlarut.” .
Pada percobaan ini diperagakan pembekuan adonan eskrim oleh es yang dicapum garam.
Saat pemutaran es tersebut mencair dan menyatu dengan pertikel garam membuat
larutan garam. Adonan es yang di putar pada larutan tersebut disebabkan oleh reaksi
melepaskan panas. Tetapi bongkahan es biasa hanya bersuhu 0’C, dengan suhu ini
membekukan adonan es krim adalah hal yang sulit karena suhu yang diperlukan untuk
membentuk es krim adalah dibawah -1’C. Oleh karena itu garam di sini berperan penting,
karena titik beku garam lebih rendah dari pelarut. Peran garam di sini adalah saat tercampur
dengan es garam berusaha membeku dan melepas panas yang akhirnya panas itu diterima
oleh es batu dan menyebabkan sebagian es mencair. Sementara itu, airpun mencoba
membuang panas yang diterimanya. Akhirnya karena garam yang banyak tersebar dalam
larutan garam membuat suhu larutan menjadi lebih rendah daripada suhu es murni.
Perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat terlarut disebut penurunan titik beku
(ΔTf). Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasil kali molalitas larutan dengan
tetapan penurunan titik beku pelarut (Kf), dinyatakan dengan persamaan :
ΔTf  =  Kf  .  m                    atau                    ΔTf  =  Kf  .  (n  .  1000) : p
ΔTf  = Penurunan titik beku
Kf    = Tetapan penurunan titik beku molal
n      = Jumlah mol zat pelarut
p      = Massa zat pelarut\
Dengan kata lain semakin banyak massa garam yang ditaburkan ke atas es maka
semakin rendah titik bekunya, yang menyebabkan adonan tadi membeku. Akan tetapi apabila
adonan es krim tadi dibiarkan saja mendingin, maka hasilnya tidak akan enak karena es krim
berbentuk kristal-kristal es yang kasar. Maka dari itu, pemutaran adalah kunci membuat es
krim yang baik. Hal ini berguna untuk menghasilkan tekstur es krim yang lebih lembut
karena pemutaran ini bertujuan mengecilkan kristal es sehingga es krim menjadi lembut.
4. Dokumentasi Percobaan
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Sifat Koligatif larutan bergantung pada jumlah zat yang terlarut dalam larutan
b. Pembuatan es krim dengan campuran es dan air dapat dilakukan dengan
penambahan garam sebagai penurun titi kbeku larutan, sehingga terjadi proses
perpindahan kalor dari adonan es krim ke campuran es batu air dan garam.
c. Semakin banyak garam yang ditambahkan kedalam es batu maka proses
pembekuan es krim itu pun akan semakin cepat.
d. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-partikel zar terlarut disebut
penurunan titik dengan rumus ∆Tf = Kf m atau ∆Tf = Kf (n x 1000/p)  
2. Saran
a. Untuk konsumsi pribadi sebaiknya memproduksi dalam jumlah sedikit karena
lebih cepat dan hemat tenaga.
b. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik sebaiknya menggunakan alat yan
higienis dan bahan yang segar.
c. Saat pembuatan lebih baik diputar dengan tenang tanpa guncangan karena
dapat memperhalus tekstur dari eskrim.
d. Saat menaburkan garam sebaiknya dibagi menjadi dua lapis supaya lebih
merata.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://blogilmupasti.blogspot.com/2018/10/makalah-penerapan-sifat-koligatif-
pada.html
2. https://dimensipelajar.wordpress.com/2016/06/30/laporan-praktikum-kimia-
penerapan-sifat-koligatif/
3. https://www.zenius.net/prologmateri/kimia/a/53/Sifat-Koligatif-Larutan
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutan

Anda mungkin juga menyukai