Anda di halaman 1dari 3

Resume COVID-19

Nama : Fikri Yansyah


NIM : 18026
Tingkat : II B
Matkul : GADAR

1. PENGERTIAN COVID-19
Coronavirus atau COVID-19 merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan
infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Virus corona
adalah sejenis virus yang menyerang saluran pernafasan, mirip dan dikabarkan sejenis
dengan virus flu babi yang sempat gempar beberapa tahun silam

2. PENYEBAB COVID-19
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu
kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus,
coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu.
Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti
pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Kebanyakan virus corona menyebar seperti virus lain pada umumnya,
seperti :
a. Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin).
b. Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
c. Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan
air liur pengidap virus corona.
d. Tinja atau feses (jarang terjadi)

3. TANDA & GEJALA


Gejala umum yang dimunculkan pada penyakit covid-19 yaitu :
a. Demam
Salah satu gejala virus corona menjangkiti tubuh adalah mengalami kondisi
demam, dan berlangsung selama beberapa hari. Awalnya gejala demam ini nampak
biasa saja yang kemudian disusul oleh flu atau pilek maupun batuk.
b. Batuk Berkelanjutan
Batuk juga menjadi salah satu ciri-ciri virus corona yang perlu diwaspadai, dan
biasanya muncul setelah penderita mengalami demam.
c. Sulit untuk Bernafas
virus corona adalah jenis virus yang menyerang saluran pernafasan, sehingga
penderita yang terinfeksi akan mengalami sesak nafas. Kesulitan untuk bernafas ini
menjadi gejala yang memang terbilang paling jelas untuk melihat seseorang terkena
virus ini atau tidak.
d. Mual Muntah
Penderita yang terinfeksi virus ini juga akan mengalami gejala mual dan muntah,
sehingga menurunkan nafsu makan. Sekaligus menurunkan kemampuan penderita
untuk beraktifitas. Jika gejala ini dialami maka dianjurkan untuk memakai masker
sepanjang hari, agar mencegah penyebaran virus ini.

4. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan diagnostic pada penyakit COVID-19 yaitu :
a. Pemeriksaan Real-Time Reverse-Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT
PCR)
Pemeriksaan RT-PCR dari sputum dan swab tenggorok dapat menentukan
diagnosis serta skrining MERS, diikuti dengan teknik sekuensing. Pengambilan
sampel ini sebaiknya dilakukan sebelum pemberian antibiotik. Swab tenggorokan dan
sputum dapat mendiagnosis virus influenza, respiratory syncytial virus,
parainfluenza, rhinovirus, adenovirus, metapneumovirus, dan coronavirus.
b. Pemeriksaan Darah Perifer
Pemeriksaan darah perifer tidak secara spesifik mendiagnosa MERS. Namun,
untuk melihat keparahan dan komplikasi penyakit. Pemeriksaan laboratorium lainnya,
seperti darah rutin dan analisa gas darah, dapat menunjukkan adanya sepsis pada
pasien dengan MERS. Sepsis ditandai dengan sel darah putih >12.000 atau
<4.000/mm3, >10% bentuk sel darah putih imatur pada pemeriksaan hitung jenis, atau
PaCO2 <32 mmHg . merupakan beberapa penanda terjadinya sepsis pada seseorang .
c. Radiologi
Pada foto toraks dapat ditemukan adanya infiltrat, konsolidasi, serta gambaran Acute
Respiratory Distress Syndrome (ARDS).

5. CARA PENCEGAHAN
Cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa
menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
 Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung.
 Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
 Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan
hewan, cuci tangan setelahnya.
 Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
 Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
6. PENATALAKSANAAN
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus,
yaitu:
 Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah
sakit yang ditunjuk.
 Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita.
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk istirahat yang cukup.
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga
kadar cairan tubuh.

7. PROGRAM PEMERINTAH
Pemerintah Indonesia melakukan beberapa langkah-langkah untuk mencegah virus
mematikan itu masuk ke Indonesia. Upaya-upaya tersebut adalah sebagai berikut:
a. Thermo Scanner
Pemerintah telah mengaktifkan 135 unit Thermo Scanner di pintu-pintu
kedatangan internasional di berbagai bandara yang memungkinkan warga asing
masuk ke Indonesia. Dengan alat Thermo Scanner tersebut, petugas dapat mengetahui
tingkat suhu tubuh seseorang. Sehingga, dapat diketahui apa penyebab tubuh mereka
tinggi. Tidak hanya itu, sejumlah mekanisme pemeriksaan juga telah disiapkan dan
akan dikenakan pada setiap pendatang yang tiba di Indonesia.
b. Larangan terbang
Upaya pencegahan kedua adalah pelarangan penerbangan Menteri Perhubungan Budi
Karya Sumadi menyatakan belum bisa memastikan kapan pelarangan ini akan
dicabut, mengingat kondisi di Wuhan masih belum kondusif. Budi juga memastikan
tidak ada maskapai Indonesia yang terbang ke Wuhan. Larangan penerbangan dari
maskapai Indonesia ini mungkin saja diperluas ke kota-kota lainnya.
c. Kapsul Evakuasi
Terakhir, Kementerian Kesehatan mengaktifkan 21 Kapsul Evakuasi di beberapa
bandara internasional untuk bersiaga dan mengantisipasi persebaran virus yang
mungkin saja dibawa oleh penumpang yang datang. Siapapun yang terdeteksi
memiliki tanda-tanda atau gejala yang mengarah pada infeksi corona maka akan
dievakuasi ke kapsul tersebut. Berdasarkan keterangan Direktur Jenderal Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono kapsul itu
diaktifkan di sejumlah bandara, misalnya Banda Aceh, Medan, Padang, Semarang,
Surabaya, Denpasar, Balikpapan, Makassar, dan Jayapura.

Anda mungkin juga menyukai