7 - Hubungan Antara Proses Belajar & Mengajar
7 - Hubungan Antara Proses Belajar & Mengajar
Disusun Oleh :
MUTHIA SHALIHAH 1450202001110
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2017
Latar Belakang
Pelatihan dan pengembangan sering kita dengar dalam dunia kerja di perusahaan,
organisasi, lembaga, atau bahkan dalam instansi pendidikan. Hal ini dapat
diasumsikan bahwa pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja
untuk bekerja lebih menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat atau
akan dijabat kedepan. Tidak terlalu jauh dalam instansi pendidikan, pelatihan dan
pengembangan sering dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja para tenaga
kerja pendidikan yang dianggap belum mampu untuk mengemban pekerjaannya
karena faktor perkembangan kebutuhan masyarakat dalarn pendidikan. Secara
deskripsi tertentu potensi para pekerja pendidikan mungkin sudah memenuhi
syarat administarasi pada pekerjaanya, tapi secara aktüal para pekerja pendidikan
harus mengikuti atau mengimbangi perkembangan pendidikan sesuai dengan
tugas yang dijabat atau yang akan dijabatnya. Hal ini yang mendorong pihak
instansi pendidikan untuk memfasilitasi atau memiasililatori pelatihan dan
pengembangan karir para tenaga kerja pendidikan guna mendapatkan hasil kinerja
yang balk, etèktif dan efisien.
Rumusan Masalah
1. Perlukah perusahaan menganalisa atau mengidentifikasi kebutuhan akan
pelatihan bagi pegawainya?
2. Bagaimanakah perusahaan mengidentifikasi kebutuhan pelatihan bagi
pegawainya?
Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana perusahaan
menganalisa kemampuan yang dimiliki pegawainya dan mengidentifikasi apa saja
keterampilan pegawai yang perlu ditingkatkan melalui pelatihan.
Page | 2
PEMBAHASAN
Page | 3
- prinsip transfer: stimulus – respon
3. Aplikasi
Tahap ini merupakan pemantapan tahap pertama, dimana peserta
akan mencoba menerapkan apa yang diperoleh dan yang telah diolah
dalam pikiran peserta.
Tahap ini instruktor perlu memberikan bimbingan dimana
diperlukan, dalam arti secukupnya saja agar peserta dapat lebih
mendalami penugasannya atas materi yang baru diperoleh.
Penggunaan kasus, latiham, role play, game, case study dan lain-lain,
dapat dilakukan dalam tahap ini.
Beberapa catatan yang perlu dipahami oleh instruktor dalam tahap
ini diantaranya:
a. Masalah-masalah yang diajukan sebaiknya mendekati kondisi yang
nyata.
b. Penerapan harus disertai dengan petunjuk-petunjuk dan hanya
mempraktekkan penerapan.
c. Instruktor harus yakin bahwa masing-masing peserta dapat
menerapkan secara konsisten dengan sasaran yang diharapkan.
4. Konfirmasi
Tahap ini biasanya dalam sesi di kelas sangat terbatas
implementasinya, karena tahap ini merupakan tahap dimana peserta
diuji berdasarkan ukuran sasaran belajar yang telah ditetapkan.
Tujuannya diharapkan peserta dapat mengaplikasikan sendiri, tanpa
bantuan, apa yang telah berhasil diorganisir dari waktu sebelumnya.
Jelas bahwa peserta aktif sendiri dan sekaligus dapat dilakukan untuk
mengevaluasi sejauh mana prestasi dapat dicapai.
Umumnya dalam proses training (workshop) tahap ini dan tahap
aplikasi digabungkan karena mengingat terbatasnya waktu. Namun
jika dikehendaki tahap ini dapat dipisah. Salah satunya adalah dengan
memberikan test/ujian.
5. Konsolidasi
Page | 4
Tahap penutup yang bertujuan untuk menetapkan proses belajar
yang telah lalu. Disini perlu dilakukan usaha memberikan ringkasan,
mengkaitkan sesi tertentu dengan prespektif seluruh sesi dan juga
menghubungkannya dengan sesi sebelum dan sesudahnya.
Implementasi
Urutan proses mengajar mempunyai hubungan dengan situasi
belajar, yaitu situasi dimana peserta secara sadar melibatkan dirinya dalam
tugas-tugas yang di desain untuk mencapai sasaran yang tertentu pula.
Dalam hal ini proses belajar akan berlangsung, secara berulang serta
tercakup dalam urutan proses belajar dan situasi belajar.
Urutan belajar dapat terjadi dalam bentuk seri atau paralel,
tergantung pada situasi tertentu. Dengan demikian urutan belajar dapat
terjadi atau dipraktekkan dan diselesaikan dalam bentuk:
- sesi
- antar sesi
- modul
- course lengkap
Petunjuk Pra-Rencana
Page | 5
Beberapa yang perlu diperhatikan dalam pra-rencana adalah hal-hal yang
berhubungan dengan:
1. Tugas belajar peserta
a. Kenali “performance gap”
b. Pertimbangkan kebutuhan tersebut dengan:
- situasinya
- kelompoknya
- bahan dan aspek-aspek lainnya
c. Rumuskan sasaran belajar:
- tingkat kognitif atau afektif
- tingkat belajar
2. Tahap belajar
a. Tahap Konfirmasi
- buat tugas-tugas/ test yang berhubungan dengan keberhasilan
mencapai sasaran.
- sesuaikan dengan kecepatan dan dapat dikerjakan oleh peserta.
- pertimbangkan waktu.
b. Tahap Aplikasi
- buat latihan-latihan untuk praktek dengan tujuan
mengembangkan kemampuan penerapan dan penguasaan
materi.
- sebaiknya bersifat mengembangkan inisiatif secara bertahap,
yang berarti mengurangi petunjuk.
- kalau dapat berhubungan dengan pengalaman peserta
- pertimbangkan waktunya
c. Tahap Persiapan
- rencanakan dengan pola mundur dari hasil yang akan dicapai
ditahap aplikasi dan konfirmasi.
- pecah dan bagi dalam langkah-langkah yang pokok
- susun dalam urutan belajar yang progresif dan sesuai dengan
proses belajar
- pertimbangkan masalah media indera
Page | 6
- pertimbangkan ruangan
- kembangkan rencana yang dapat menarik peserta agar aktif dan
terlibat selama sesi berjalan.
- usahakan agar apa yang dipelajari secara nyata relevan bagi
peserta
- rumuskan tingkat pengetahuan dasar untuk memulai sesi.
d. Tahap Orientasi
- siapkan pendahuluan terutama untuk mengembangkan situasi
bebas
- hubungkan outline, sasaran dengan kebutuhan peserta.
e. Tahap Konsolidasi
- siapkan rangkuman sesi berbentuk skema
- ulang dan kembangkan pokok materi
- hubungkan dengan objektif seluruh sesi
Struktur Rencana
Hal yang perlu diperhatikan adalah soal waktu karena dalam tahap
ini sebenarnya kita menysun apa yang disebut program training. Kemudian
buatlah rencana per sesinya.
Rencana tersebut adalah suatu referensi pribadi atau petunjuk atau
rencana taktis bagi instruktor untuk situasi tertentu, yang bertujuan untuk
membantu instruktor dalam mengantarkan materinya dan mengembangkan
suatu orientasi belajar yang efektiv bagi kerperluan peserta. Karena itu
rencana tersebut harus:
- fleksibel
- adaptif
- dapat dikembangkan sesuai dengan situasi yang terjadi
- berhubungan dengan macam kelompok
- menunjang urutan belajar
Page | 7
b. bagaimana mengembangkan materinya
c. bagaimana mengembangkan diskusi, partisipasi dan keterlibatan
peserta
d. macam-macam pendekatan
e. apa yang dikatakan
f. apa yang dilakukan
g. urutan atau prosedur mana yang dipakai
h. mana-mana bahan referensinya dan sebaginya
Page | 8
STUDY KASUS
Latar Belakang
Proses belajar dari seseorang merupakan dasar dan titik tolak dalam
mengembangkan proses mengajar. Hal itu merupakan suatu keharusan mengingat
instruktor dalam hal ini bertindak sebagai seseorang yang memberikan pelayanan
agar proses belajar seseorang dapat berlangsung dengan baik.
Rumusan Masalah
Sebab-Sebab Masalah
Bukti masalah
Page | 9
Pemecahan Masalah
Kesimpulan
Page | 10