Anda di halaman 1dari 8

Kharisma Ac

Pertemuan 7 I1c020011
Tumbuhan lumut
Farmasi a
Ciri Lumut Secara Umum
Ciri-ciri Lumut
Memiliki plastida, klorofil a
dan b Terjadi pergiliran keturunan
Autotrof (berfotosintesis) ( gametofit ke sporofit )
Eukariotik dan multiseluler disebut metagenesis
Tidak memiliki akar, batang, Habitat di berbagai tempat,
dan daun sejati epifit ( menempel pada
Struktur tubuh sederhana, tumbuhan lain )
tidak memiliki berkas Dinding sel dari selulosa
pembuluh angkut ( xylem dan Kromosom bersifat haploid.
floem ) Merupakan bentuk peralihan
Tumbuhan kecil, biasanya antara tumbuhan Talus
hanya beberapa mm sampai (tallophyta) dengan
beberapa cm saja. berkormus (kormophyta)
Hidup menempel dengan
rhizoid (pseudorhizoid)
Sporofit dan Gametofit
Fungsi rizoid untuk melekat
pada tempat tumbuhnya dan
menyerap air dan nutrisi
Lapisan lumut yang tebal
dipermukaan batang dapat
menangkap, menyimpan air &
menjaga kelembaban hutan
GIGI PERISTOM terdapat pada
kepala sporangium.
Berperan sebagai pintu keluar
spora matang.
Pada saat udara lembab sel – sel
peristom menutup karena ada
tekanan turgor sel.
Pada saat udara kering tekanan sel
berkurang sehingga mengerut dan
membuka, spora tersebar keluar
terbawa angin.

Struktur Sporofit (Sporogonium)


1. Vaginula , selubung pangkal tangkai
sporangium
2. Seta atau tangkai sporangium
3. Apofisis, yaitu ujung seta yang agak
melebar, merupakan peralihan
antara seta dan kotak spora.
4. Kaliptra atau tudung berasal dari
dinding arkegonium sebelah atas
menjadi tudung kotak spora.
5. Kolumela, jaringan yang tidak ikut
mengambil bagian dalam
pembentukan spora
6. Arkegonium alat kelamin betina dan
menghasilkan ovum
Reproduksi Lumut
Reproduksi ada 2 Yaitu : Vegetatif dan Generatif
Reproduksi terjadi secara bergantian antara generatif
dengan vegetatifnya (Metagenesis)
Reproduksi vegetatif dengan spora (n) yg dibentuk dalam
sporofit, (sporagonium).
Spora tumbuh menjadi protonema, kemudian tumbuh
menjadi gametofit haploid (n)

Reproduksi Generatif
Reproduksi Vegetatif Membentuk gamet (jantan maupun
Membentuk tunas pada betina) dibentuk dalam gametofit.
pangkal batang dan tunas Fertilisasi, spermatozoid membuahi
terlepas, berkembang menjadi ovum menghasilkan zigot diploid
individu baru (2n)
Membentuk Spermatozoid bergerak dengan
stolon/geragih/sulur perantara air menuju ovum pada
Membentuk kuncup dari arkegonium
cabang yang mati, lalu Zigot membelah menjadi embrio
cabangnya tumbuh &
Embrio tumbuh menjadi sporofit
berkembang jdi individu baru
yang diploid (2n)
Protonema primer membentuk
Jika dalam tumbuhan lumut memiliki
individu baru.
anteredium dan arkegonium
Protonema putus-putus disebut (monoecious/monoesis)
menjadi banyak protonema,
Jika dalam tumbuhan lumut hanya
dan Lalu menjadi individu baru
memiliki anteredium atau
arkegonium saja disebut (diesis).
Macam Gametagium
Arkegonium adalah gametangium
betina yang bentuknya seperti botol,
bag yg lebar (perut), bagian yang
sempit (leher).
Anteredium adalah gametangium
jantan yang berbentuk bulat seperti
gada.
Arkegonium pada Bryophyta
mempunyai bentuk dan susunan seperti
pada Pteridophyta,
Sehingga Bryophyta dan
Pteridophyta sering disatukan
merupakan suatu golongan tumbuhan
yang disebut: Archegoniata

No SPOROFIT GAMETOFIT

1 Menghasilkan Spora Menghasilkan Gamet (Ovum Dan


Sperma)

2 Aseksual /Vegetatif Seksual / Generatif

3 Fase diploid (2n) karena pembentukan Fase haploid (n) karena terjadinya
zigot (2n) meiosis

4 Zigot diploid adalah sel pertama Spora haploid adalah sel pertama

Perbedaan Sporofit dan Gametofit


Klasifikasi Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
1. Lumut Hati/Hepaticospida
Makroskopik,
Bentuk berlekuk seperti bentuk
hati dan terbagi atas dua lobus
(seperti hati)
Epifit / menempel di bebatuan,
tanah, pohon
Fotosintesis, autotrof
Struktur tubuh meliputi akar,
batang, dan daun.
Reproduksi sekusual (generatif)
dengan oogami
Aseksual (vegetatif) / fragmentasi, tunas,
Didalam sporogonium terdapat sel yg berbentuk gulungan dan
disebut ELATERA,
Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka, sehingga
membantu memancarkan spora.
Reproduksi aseksual yg lain dengan menggunakan sel GEMMAE,
sel berbentuk mangkok mengandung lumut-lumut kecil
Contoh :
Marchantia polymorpha
Porella.
2. Lumut Tanduk/Anthoserotopsida
Lumut Tanduk atau hornwort
Sporofit berbentuk kapsul
memanjang seperti tanduk
Sporofit tumbuh dari jar cawan
arkegonium.
Setelah sporofìt masak, ujungnya
akan terbelah dua.
Sporogonium memiliki benang-
benang elatera yang mengatur
pengeluaran spora, dan pada
kapsulnya terdapat stomata.
Ada yg monosius, dan diosius
Gametofit mempunyai talus
berbentuk cakram
Sel hanya mempunyai satu kloroplas
dengan satu pirenoid
Pada sisi bawah talus terdapat
Contoh Lumut tanduk
stoma
Sel-sel yang menyusun kaki
sporogonium sbg rhizoid, melekat pd
talus gametofitnya
Sporogonium tidak bertangkai,
bentuk seperti tanduk
3.. Lumut daun/bryopsida
Bryopsida, lumut sejati / Musci
Paling banyak dibandingkan spesies
yang lain
Mudah ditemukan di permukaan
tanah, tembok, batu-batuan, atau
menempel di kulit pohon
Tinggi lumut umum kurang dari 10
cm
Tubuh berupa kormus, memiliki
akar sederhana (rizoid), batang,
dan daun.
Rizoid multiseluler dan bercabang.
Batang daun umumnya bercabang-
cabang,
Daun berukuran kecil dan
berkedudukan tersebar di sekeliling
batang.

Polytricum commune Sphagnum sp


Manfaat Lumut
1. Mengandung senyawa yang dapat mengobati penyakit jantung
(Cratoneuron filicinun)/lumut daun)
2. Membantu mengobati penyakit pneumonia (Haplocaldium
catillatum /lumut daun)
3. Sebagai antibakteri, antikanker, mengobati luka bakar dan
luka luar (Conocphalum conicum jenis lumut hati)
4. Mengobati tekanan darah tinggi dan sebagai obat bius
(Rhodobryum giganteum jenis lumut daun)

Anda mungkin juga menyukai