Anda di halaman 1dari 8

Anisa Nur Khotimah

5111191216

III - F

 Peraturan Perusahaan

Peraturan perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh


pengusaha yang memuat ketentuan tentang syarat kerja serta tata tertib
perusahaan. Peraturan Perusahaan dibuat untuk menjadi pegangan bagi
Perusahaan maupun karyawan yang berisikan tentang hak-hak dan kewajiban
masing-masing pihak dengan tujuan memelihara hubungan kerja yang baik dan
harmonis antara pengusaha dan karyawan, dalam usaha bersama
meningkatkan kesejahteraan karyawan dan kelansungan usaha perusahaan.

Peraturan Perusahaan harus sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 20


Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Ketentuan
mengenai peraturan perusahaan diatur lebih lanjut pada Pasal 108 sampai
dengan Pasal 115 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan (“UU No.13/2003”) dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor PER.16/MEN/XI/2011 tentang Tata Cara Pembuatan dan
Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran
Perjanjian Kerja Bersama (“Permenaker 16/2011”).

Tujuan dan manfaat pembuatan peraturan perusahaan adalah :

1. Dengan peraturan perusahaan yang masa berlakunya dua tahun dan


setiap dua tahun harus diajukan perstujuannya kepada departemen
tenaga kerja;
2. Dengan adanya peraturan perusahaan minimal akan diperoleh kepastian
adanya hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha;
3. Peraturan perusahaan akan mendorong terbentuknya kesepakatan kerja
bersama sesuai dengan maksud permen no. 2 tahun 1978 diatas;
4. Setelah peraturan disyahkan oleh departemen tenaga kerja maka
perusahaan wajib memberitahukan isi peraturan perusahaan; dan
5. Pada perusahaan yang telah mempunyai kesepakatan kerja bersama
tidak dapat menggantinya dengan peratuean perusahaan.

 Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

Perjanjian Kerja Bersama (PKB) adalah suatu kesepakatan secara tertulis


dengan menggunakan bahasa Indonesia yang dibuat secara bersama – sama
antara pengusaha atau beberapa pengusaha dengan organisasi serikat
pekerja/gabungan organisasi serikat pekerja yang sudah terdaftar pada instansi
yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan.

Fungsi Perjanjian Kerja Bersama adalah sarana untuk memuat dan


menuangkan kesepakatan baru yang didasari atas kesepakatan antara serikat
pekerja/buruh dengan pengusaha yang disebut Lex Special artinya sebuah
prodak yang tidak diatur dalam Undang – undang maka dia akan menjadi
normatif bila mana sudah disepakati dan dituangkan dalam PKB serta telah
diketahui oleh Dinas yang terkait dan mengikat kedua belah pihak untuk
dilaksanakan.

Tujuan pembuatan Perjanjian Kerja Bersama :

1. Mempertegas dan memperjelas hak – hak dan kewajiban pekeja dan


pengusaha;
2. Memperteguh dan menciptakan hubungan industrial yang harmonis
dalam perusahaan;
3. Menetapkan secara bersama syarat – syarat kerja keadaan industrial
yang harmonis; dan
4. Menentukan hubungan ketenagakerjaan yang belum diatur dalam
peraturan perundang –undangan.

Manfaat Perjanjian Kerja Bersama :

1. Baik pekerja maupun pengusaha akan lebih memahami tentang hak dan
kewajiban masing – masing;
2. Mengurangi timbulnya perselisihan hubungan industrial atau hubungan
ketenagakerjaan sehingga dapat menjamin kelancaran proses produksi
dan peningkatan usaha;
3. Membantu ketenangan kerja pekerja serta mendorong semangat dan
kegaitan bekerja yang lebih tekun dan rajin; dan
4. Pengusaha dapat menganggarkan biaya tenaga kerja (labour cost) yang
perlu dicadangkan atau disesuaikan dengan masa berlakunya PKB

 PERBEDAAN ANTARA PP dan PKB

No Perbedaan Peraturan Perusahaan Perjanjian Kerja Bersama


1 Perumus/ Hanya pihak pengusaha Pengusaha dan serikat
Pembuat sendiri (Pasal 1 angka pekerja/serikat buruh
20 UU No. 13/2003) (Pasal 1 angka 21 UU No.
13/2003)
2 Tim perunding Tidak ada Paling banyak 9 orang
untuk masing-masing
pihak (Pasal 20 ayat (1)
No. 16/2011)
Asas Tidak ada, hanya Ada kesepakatan karena
Kesepakatan pengusaha perlu melalui proses
memperhatikan saran perundingan, sehingga
dan pertimbangan dari kedua pihak
wakil pekerja/buruh bertanggungjawab dalam
(Pasal 110 ayat (1) UU pelaksanaannya (Pasal
No. 13/2003) 116 ayat (2) UU No.
13/2003)
4 Bila berakhir Wajib diperbaruhi atau a. Terus disempurnakan
masa ditingkatkan statusnya sesuai dengan
berlakunya menjadi PKB (Pasal 111 perkembangan situasi.
ayat (3) dan (4) UU No. b. Tidak boleh diganti
13/2003) menjadi PP.
5 Perpanjangan/ Tidak boleh Dapat diperpanjang 1
pembaruan diperpanjang, harus tahun lagi, kemudian
diperbaruhi (Pasal 111 diperbaruhi (Pasal 123
ayat (3) UU No. ayat (3) UU No. 13/2003.
13/2003)

 CONTOH PERATURAN PERUSAHAAN

BAB I
UMUM

Pasal 1
Istilah-Istilah

1. Perusahaan adalah Ceria Toserba Lubuklinggau yang mengelola


Toko Serba Ada didalam Gedung Linggau Plaza Komplek Linggau Trade
Center, di bawah naungan Abadi Group, yang beralamat di Jalan Yos
Sudarso No. 90 Lubuklinggau Sumatera Selatan. Selanjutnya dalam
Peraturan ini disebut perusahaan.
2. Pimpinan perusahaan adalah General Manager yang dibantu oleh
Operasional Manager sebagai pelaksana harian di Ceria Toserba.
3. Karyawan adalah seseorang yang mempunyai hubungan kerja
dengan perusahaan, mendapat upah karena jasa dan bekerja pada
lingkungan perusahaan, dipekerjakan oleh pimpinan perusahaan.
4. Keluarga karyawan adalah suamai/isteri pertama dan anak-anaknya
(maksimal sampai anak kedua) yang sah dan terdaftar secara resmi
pada perusahaan.

BAB II
KLASIFIKASI KARYAWAN

Pasal 2
Klasifikasi Karyawan Berdasarkan Hubungan Kerja

1. Karyawan Tetap
Karyawan yang memiliki hubungan kerja dengan Perusahaan untuk
periode yang tidak ditentukan atas dasar surat pengangkatan oleh
pimpinan perusahaan melalui suatu Surat Keputusan Perusahaan.
2. Karyawan Kontrak
Karyawan yang memiliki hubungan kerja dengan perusahaan untuk
periode tertentu yang dituangkan dalam suatu kesepakatan kerja waktu
tertentu dalam bentuk Surat Perjanjian Kerja dengan tidak bertentangan
dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Kontrak ini dapat
diperbaharui tergantung pada kinerja dan kebutuhan karyawan atau
perusahaan.

Pasal 3
Klasifikasi Karyawan Berdasarkan Fungsi

1. Karyawan Front Office


Adalah karyawan yang memiliki tanggung jawab untuk menjalankan
fungsi dan tugas atau pekerjaan sebagai tenaga lapangan di Ceria
Toserba Lubuklinggau yang meliputi karyawan di store Departement dan
Service Departement.

2. Karyawan Back Office


Adalah karyawan yang memiliki tanggung jawab untuk menjalankan
fungsi dan tugas atau pekerjaan sebagai tenaga staf (kantor) di Ceria
Toserba, yang meliputi karyawan di Accounting Department, Personal
Departemen & Research and Development Departement.

 CONTOH PERJANJIAN KERJA BERSAMA


PERJANJIAN KERJA BERSAMA

PT.KOREA ORIENT TECHNOLOGY INDONESIA


( PT. KOTI )

BAB I
UMUM

Pasal 1
Istilah-Istilah

Dalam Kesepakatan Bersama ini yang dimaksud dengan :

1. Perusahaan..
Ialah PT.Korea Orient Technology Indonesia, yang berbadan hukum dan
berkedudukan di Jl.Jababeka IVC Blok T11, Kawasan Industri Jababeka.
2. Pengusaha.
Ialah pemilik perusahaan dan atau orang yang diberi kuasa untuk
mengelola jalannya perusahaan dan melakukan tindakan atas nama
pemilik perusahaan.
3. Keluarga Pengusaha.
Ialah, istri/suami, anak kandung atau anak angkat yang sah dari
Pengusaha.
4. Pekerja.
Ialah orang yang bekerja pada perusahaan dan menerima upah
berdasarkan hubungan kerjanya.
Menurut statusnya, pekerja dibedakan menjadi :
a. Pekerja Tetap : Ialah pekerja yang bekerja di Perusahaan untuk
jangka waktu tidak tertentu (maksimal 55 tahun).
b. Pekerja Waktu Tertentu : Ialah pekerja yang bekerja di Perusahaan
selama
waktu tertentu dan untuk pekerjaan tertentu.
5. Serikat Pekerja.
Ialah suatu organisasi pekerja PT.Korea Orient Technology Indonesia,
yang berada di lingkungan PT.Korea Orient Technology Indonesia.
6. Anggota Serikat Pekerja.
Ialah pekerja PT.Korea Orient Technology Indonesia, yang mendaftarkan
diri untuk menjadi anggota.
7. Pengurus Serikat Pekerja.
Ialah karyawan yang dipilih oleh anggota Serikat Pekerja untuk
menduduki jabatan dalam Serikat Pekerja PT.Korea Orient Technology
Indonesia, sepengetahuan Pengusaha dan disahkan dihadapan Rapat
Umum Anggota.
8. Keluarga Pekerja.
Ialah istri/suami, anak kandung dan atau anak angkat yang sah sampai
usia 21 tahun, belum menikah dan belum bekerja sebagaimana terdaftar
di departemen personalia perusahaan.

BAB II
KLASIFIKASI KARYAWAN

Pasal 2
Klasifikasi Karyawan Berdasarkan Hubungan Kerja

1. Karyawan Tetap
Karyawan yang memiliki hubungan kerja dengan Perusahaan untuk periode
yang tidak ditentukan atas dasar surat pengangkatan oleh pimpinan
perusahaan melalui suatu Surat Keputusan Perusahaan.
2. Karyawan Kontrak
Karyawan yang memiliki hubungan kerja dengan perusahaan untuk periode
tertentu yang dituangkan dalam suatu kesepakatan kerja waktu tertentu dalam
bentuk Surat Perjanjian Kerja dengan tidak bertentangan dengan peraturan
pemerintah yang berlaku. Kontrak ini dapat diperbaharui tergantung pada
kinerja dan kebutuhan karyawan atau perusahaan.

Pasal 3
Klasifikasi Karyawan Berdasarkan Fungsi
1. Karyawan Front Office
Adalah karyawan yang memiliki tanggung jawab untuk menjalankan fungsi dan
tugas atau pekerjaan sebagai tenaga lapangan di Ceria Toserba Lubuklinggau
yang meliputi karyawan di store Departement dan Service Departement.

2. Karyawan Back Office


Adalah karyawan yang memiliki tanggung jawab untuk menjalankan fungsi dan
tugas atau pekerjaan sebagai tenaga staf (kantor) di Ceria Toserba, yang
meliputi karyawan di Accounting Department, Personal Departemen &
Research and Development Departement.

Anda mungkin juga menyukai