Anda di halaman 1dari 11

Mengembangkan Bahasa Resseptif, Ekspresif

MAKALAH

Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memenuhi


Tugas pada Mata Kuliah Metode Pengembangan Bahasa AUD

Oleh : Kelompok 9
Anggota : 1. Adinda Aisyah
2. Anggun Suka Hati

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM
NUSANTARA BATANG HARI
Tahun 2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha


penyayang. Kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat-Nya dan hidayah-Nya kepada kami sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah yang membahas tentang Metode
Pengembangan Bahasa AUD.
Shalawat dan salam kita curahkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dengan keadaan sehat dan
membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Makalah ini sudah selesai kami tulis dengan semaksimal mungkin.
Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik
yang bersifat membangun sehingga kami bisa melakukan perbaikan
makalah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Muara Bulian, 01 Oktober 2020


Hormat Kami

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar...................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................1
A. Latar Belakang Masalah..........................................1
B. Rumusan Masalah...................................................2
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................3
A. Kemampuan memahami (bercerita, gerak dan lagu,
Melaksanakan perintah sederhana, pesan
Berantai...................................................................3
B. Kemampuan memproduksi Bahasa, berbicara
inpornal, menceritakan pengalaman......................4
BAB III PENUTUP..............................................................6
A. Kesimpulan .............................................................6
B. Kritik dan Saran.......................................................6
DAFTAR PUSTAKA

iii
BIODATA
1. Nama : Adinda Aisyah
Prodi : 3 Piaud A
Nim : 2019.155.373
No. : 082320426818

2. Nama : Anggun Suka Hati


Prodi : 3 Piaud A
Nim : 2019.155.374
No. : 085758491639

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar
menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek
penting dalam perkembangan adalah aspek perkembangan Bahasa.
Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan
manusia karena disamping berfungsi sebagai alat untuk menyatakan
pikiran dan perasaan kepada orang lain juga sekaligus sebagai alat untuk
memahami perasaan dan pikiran orang lain.
Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang
lain. Dalam pengertian ini, tercakup semua cara untuk berkomunikasi,
dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau
symbol untuk mengungkapkan sesuatu pengertian, seperti dengan
menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimic muka.
Bahasa memegang peran penting dalam kehidupan manusia umumnya
dan dalam kegiatan berkomunikasi khususnya. Masa kanak-kanak adalah
masa yang paling tepat untuk mengembangkan Bahasa. Karena pada
masa ini sering disebut masa “golden age” dimana anak sangat peka
mendapatkan rangsangan-rangsangan baik yang berkaitan dengan aspek
fisik motorik, intelektual, sosial, emsi maupun Bahasa.
Perkembangan Bahasa pada anak usia dini sangat penting untuk
keberlangsungan hidupnya sebagai makhluk sosial. Yang dalam hadist
yaitu:

‫طلب العلم فر يضة على كل مسلمين‬


Artinya: Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.
Jadi anak diharapkan menuntut ilmu untuk keberlangsungannya
kedepannya. Terlambatnya kemampuan berbicara anak juga dapat
menyebabkan anak kesulitan dalam menyesuaikan diri dan bersosialisasi
dengan lingkungan sekitar. Akibatnya, anak akan menarik diri dari
lingkungan sekitar dan menjadi introvert. Ada Sembilan factor yang
mempengaruhi perkembangan berbicara anak diantaranya: kecerdasan,

iii
jenis kelamin, disiplin, posisi urutan anak, besarnya keluarga, status
ekonomi sosial, ras, berbahasa dua atau ganda, suara yang sangat
gaduh, dan gaya bicara.
Anak usia dini yang berada pada rentang usia 3-5 tahun memiliki
kemampuan berbahasa yang berbeda. Ada yang mengalami terlambat
bicara, kemampuan focus kebih pendek, kemampuan merespon
pertanyaan dengan cepat dan sebaliknya, belum mampu memahami
perintah, kemampuan bercerita atau berbicara lebih banyak dari
tingkatannya, dan lain sebagainya. Karena semua hal itu sebagai
pertanda bahwa setiap anak adalah unik dan tumbuh kembang mengikuti
irama kehidupan masing-masing.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kemampuan memahami (bercerita, gerak dan lagu,
Melaksanakan perintah sederhana, pesan Berantai)?
2. Bagaimana kemampuan memproduksi Bahasa, berbicara inpornal,
menceritakan pengalaman?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan
a. Untuk mengetahui kemampuan memahami bercerita, gerak dan lagu,
melaksanakan perintah sederhana, dan pesan berantai.
b. Untuk mengetahui kemampuan memproduksi Bahasa, berbicara
inpormal dan menceritakan pengalaman.
2. Manfaat
a. Kita bisa mengetahui bagaimana kemampuan anak memahami
berbicara, gerak dan lagu kemudian melaksanakan perintah sederhana
lalu pesan berantai.
b. Kita juga bisa mengetahui kemampuan memproduksi Bahasa,
berbicara inpormal dan menceritakan pengalaman.
BAB II
PEMBAHASAN

iii
A. Kemampuan Memahami (Bercerita, Gerak Dan Lagu,
Melaksanakan Perintah Sederhana, Pesan Berantai)
Bercerita merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat produktif.
Artinya, dalam bercerita seseorang melibatkan pikiran, kesiapan mental,
keberanian, perkataan yang jelas sehingga dapat dipahami oleh orang
lain. Pada dasarnya tujuan bercerita adalah untuk berkomunikasi atau
bertukar informasi dengan orang lain. Pembelajaran gerak dan lagu
sangat melekat erat dan tidak dapat dipisahkan terutama memberikan
kepada anak usia dini.
Pembelajaran gerak dan lagu merupakan sebuah kegiatan dalam
bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain, aktivitas yang
dilakukan melalui gerak dan lagu diharapkan akan menyenangkan anak
sekaligus menyentuh perkembangan Bahasa, kepekaan akan irama
music, perkembangan motorik, rasa percaya diri, serta keberanian dalam
mengambil resiko. Karena itu, perlu adanya suatu kegiatan yang dapat
melatih para pendidik anak usia dini dalam memberikan stimulus pada
anak melalui gerak dan lagu. Dengan alasan tersebut pentingnya
pembelajaran gerak dan lagu bagi anak usia dini dalam melatih motorik
kasar, meningkatkan atau mengembangkan kemampuan mengolah tubuh,
mengontrol tubuh, terutama kecerdasan kinestetik. 1
Mengapa anak gagal menerima intruksi sederhana?, bisa jadi karena
ketidak jelasan orangtua saat berbicara. Bisa juga karena alasan medis,
seperti pendengaran yang kurang karena kotoran atau gangguan
kesehatan lain. Psikolog Nurul Annisa juga menekankan agar kita
mengajari anak untuk mendengarkan, dengan memintanya melihat ke
lawan bicara, saat mereka menerima intruksi atau menyampaikan
permintaan. Jangan biarkan mereka berlari saat orangtua mengajaknya
berbicara. Ajaklah si kecil duduk disamping kita selama menyampaikan
permintaan. Jika ia masih berlari-lari, kita dapat menghentikannya sambal
1
Istri intan (dkk), penerapan pembelajaran gerak dan lagu berbantuan audiovisual untuk
meningkatkan kecerdasan kinestetik pada anak kelompok B., (singaraja: universitas pendidikan
singaraja Indonesia, 2016), hal. 3

iii
memeluk dan berkata “dengarkan dulu, ya, nak. Ibu ingin kamu cuci
tangan dulu karena tanganmu berdebu. Lihat, nih. Nanti kamu bisa sakit”.
Dengan cara ini kita sekaligus mengajarkan cara berkomunikasi yang
baik.
Menurut para ahli, ketika anak mampu memahami intruksi, berarti ia
juga mampu mendengarkan orang lain dan tidak bergesa-gesa melakukan
sesuatu. Nurul menambahkan “anak yang sudah dapat memahami intruksi
bererti ia sudah mampu mengikuti figure otoritas. Hal ini menunjukkan
bahwa anak dapat diarahkan”.2
Pesan berantai ialah permainan membisikkan sebuah kalimat kepada
teman kelompoknya secara berurutan. Pemain pertama menerima bisikan
dari gurunya kemudian menyampaikannya apa yang telah didengarnya
kepada pemain kedua, pemain kedua menyampaikannya pula kepada
pemain ketiga, demikian seterusnya. Pemain terakhir kemudian
menyampaikannya kepada gurunya kembali untuk mendapatkan nilai.
Besarnya nilai dari setiap kelompok didasarkan pada tingkat kesalahan
yang dilakukan. Langkah-langkah pembelajaran bisik berantai:
1. Permainan Bahasa ini terdiri atas dua kelompok.
2. Masing-masing kelompok terdiri 6-7 peserta didik.
3. Guru membisikkan kosakata atau kalimat yang diperlihatkan kepada
peserta didik yang paling depan pada masing-masing kelompok.
4. Kelompok yang tercepat dan benar ialah yang menang. 3
B. Kemampuan Memproduksi Bahasa, Berbicara Inpornal,
Menceritakan Pengalaman
Kemampuan berbahasa merupakan salah satu kemampuan yang
penting dikembangkan, karena kemampuan berbahasa mempunyai
peranan yang besar terhadap kelangsungan hidup seseorang, baik
sekarang mapun yang akan datang. Ada sejumlah keuntungan yang di
peroleh anak jika memiliki keterampilan berbahasa sejak dini. Adamson
2
Nurul annisa, mengajarkan anak mengerti perintah sedrhana, (Jakarta: biro konsultasi INSIGHT
Rawamangun, 2016), hal. 2
3
Abdul Wahab, media pembelajaran Bahasa arab, (Malang: UIN-Malang Press, 2008), hal. 84

iii
(Santrock, 2002:182), mengungkapkan bahwa pengenalan Bahasa lebih
dini dapat mempermudah memperoleh keterampilan Bahasa yang lebih
baik. Anak yang cenderung memiliki kemampuan Bahasa yang baik dapat
diterima dengan baik oleh teman-temannya, sebaliknya anak yang
mengalami hambatan dalam Bahasa dapat menghambat anak dalam
berkomunikasi dengan temannya.4
Aktivitas berbicara terjadi dalam suasana, situasi, dan lingkungan
tertentu. Situasi dan lingkungan itu dapat bersifat formal atau resmi,
mungkin pula bersifat informal atau tak resmi. Dalam situasi informal ,
pembicara harus berbicara tak formal pula. Kegiatan berbicara yang
bersifat informal banyak dilakukan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Suksesnya suatu pembicaraan tergantung pada pembicara dan
pendengar. Kegiatan berbicara yang bersifat informal banyak dilakukan
dalam kehidupan manusia sehari-hari. Untuk itu diperlukan beberapa
prasyarat, jenis kegiatan berbicara informal meliputi: tukar pengalaman,
percakapan, menyampaikan berita, menyampaikan pengumuman,
bertelepon dan memberi petunjuk. 5
Pelaksanaan kegiatan bercerita dengan mendongeng, guru terlebih
dahulu memilih tema dan subtema. Tema yang dipilih adalah
lingkunganku dengan sub tema adalah sekolahku (alat-alat sekolah).
Indicator dalam pembelajaran bercerita dengan mendongeng ini adalah
anak mampu menceritakan kembali cerita yang baru didengarnya dan
anak mampu mengutarakan pendapat dan menjawab pertanyaan yang
diberikan.6

BAB III

4
Eli nurlaeli, media kolam cerita untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak pada anak
usia dini, (universitas pendidikan Indonesia: perpustakaan.upi.edu, 2013), hal. 1
5
Nani, Makalah konsep berbicara dan jenis-jenis berbicara, (setyawati-nani.blogspot.com),
diambil pada tanggal 5 oktober 2020
6
Hajrah, pengembangan metode bercerita pada anak usia dini, (makassar: UIN Makasar, 2004),
hal. 7

iii
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bercerita merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat produktif.
Artinya, dalam bercerita seseorang melibatkan pikiran, kesiapan mental,
keberanian, perkataan yang jelas sehingga dapat dipahami oleh orang
lain.
Pembelajaran gerak dan lagu merupakan sebuah kegiatan dalam bermain
sambil belajar dan belajar sambil bermain, aktivitas yang dilakukan melalui
gerak dan lagu diharapkan akan menyenangkan anak sekaligus
menyentuh perkembangan Bahasa, kepekaan akan irama music,
perkembangan motorik, rasa percaya diri, serta keberanian dalam
mengambil resiko.
Menurut para ahli, ketika anak mampu memahami intruksi, berarti
ia juga mampu mendengarkan orang lain dan tidak bergesa-gesa
melakukan sesuatu. Nurul menambahkan “anak yang sudah dapat
memahami intruksi bererti ia sudah mampu mengikuti figure otoritas. Hal
ini menunjukkan bahwa anak dapat diarahkan”. Pesan berantai ialah
permainan membisikkan sebuah kalimat kepada teman kelompoknya
secara berurutan. Kemampuan berbahasa merupakan salah satu
kemampuan yang penting dikembangkan, karena kemampuan berbahasa
mempunyai peranan yang besar terhadap kelangsungan hidup seseorang,
baik sekarang mapun yang akan datang. Kegiatan berbicara yang bersifat
informal banyak dilakukan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
B. Kritik Dan Saran
Sebaiknya guru memberikan pelajaran yang menarik dan
menyenangkan bagi anak dalam mengembangkan kemampuan Bahasa
anak yang dapat digunakan dalam pengembangan tersebut.

iii
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahab, media pembelajaran Bahasa arab, Malang: UIN-Malang
Press, 2008
Eli nurlaeli, media kolam cerita untuk meningkatkan kemampuan
berbicara anak pada anak usia dini, universitas pendidikan
Indonesia: perpustakaan.upi.edu, 2013
Hajrah, pengembangan metode bercerita pada anak usia dini, makassar:
UIN Makasar, 2004
Istri intan (dkk), penerapan pembelajaran gerak dan lagu berbantuan
audiovisual untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik pada anak
kelompok B., singaraja: universitas pendidikan singaraja Indonesia,
2016
Nani, Makalah konsep berbicara dan jenis-jenis berbicara, (setyawati-
nani.blogspot.com), diambil pada tanggal 5 oktober 2020
Nurul annisa, mengajarkan anak mengerti perintah sedrhana, Jakarta: biro
konsultasi INSIGHT Rawamangun, 2016

iii

Anda mungkin juga menyukai