Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MANAGEMEN KEPERAWATAN

“MERANGKUM MATERI”

NAMA : NURHAYATI LISU PINDAN


NIM : S.19711318

PRODI SARJANA KEPERAWATAN JALUR KHUSUS


STIKES TANA TORAJA TAHUN 2020
A. KONSEP DASAR PENGORGANISASIAN
Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan
sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasikan untuk mencapai tujuan.
Pengorganisasian adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan mengalokasi dan
mengatur sumber daya untuk menyelesaikan tujuan yang dicapai.
Peran manajer dalam fungsi pengorganisasian adalah menentukan, tugas yang akan
dikerjakan, individu yang akan mengerjakan, pengelompokkan tugas, struktur
pertanggungjawaban, dan proses pengambilan keputusan.
Manajer bertanggung jawab juga dalam merancang pekerjaan staf yang digunakan untuk
mencapai sasaran organisasi (Robins & Coulter, 2007). 
Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur
berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok dan wewenang dan
pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf untuk mencapai tujuan organisasi.
1. Tujuan pengorganisasian
Tujuan dari pengorganisasian adalah sebagai berikut:
a) Mempermudah pelaksanaan tugas.
b) Mempermudah pimpinan melakukan pengendalian.
c) Agar kegiatan-kegiatan para bawahan terarah ke satu tujuan yang telah
ditentukan.
d) Agar dapat menentukan orang-orang yang tepat untuk tugas-tugas yang ada.
2. Prinsip-prinsip pengorganisasian
Beberapa prinsip pokok dari pengorganisasian adalah sebagai berikut:
Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf
a) Membagi habis pekerjaan kedalam kegiatan pokok untuk mencapai tujuan
b) Mengolompokkan kegiatan pokok ke dalam satuan kegiatan yang lebih
operasional (elemen kegiatan)
c) Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan fasilitas
pendukungnya.
d) Penugasan personel yang cakap.
e) Mendelegasikan wewenang
f) Dalam pembagian tugas harus diperhatikan keseimbangan antara wewenang
dan tanggung jawab. Wewenang yang terlalu besar pada staf mendorong
terjadinya kasus korupsi akibat peluang yang besar tetapi pengawasan yang
kurang.
Di dalam sebuah sistem sosial terdapat subsistem lain yang saling berinteraksi satu
sama lain. Salah satu di antaranya yang terpenting adalah subsistem hubungan antar
manusia (social sub-system). Subsistem yang lain adalah Subsistem administrasi
(structural sub-system), Subsistem informasi (decision making sub-system), Subsistem
ekonomi (technological sub-system) (Muninjaya, 2011). Didalam sistem inilah para
manajer sebuah organisasi bekerja dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
a) Subsistem administrasi
Fokus kajian terhadap subsistem administrasi dalam institusi
pelayanan kesehatan lebih banyak diarahkan untuk mengkaji tipe gaya
kepemimpinan, proses pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang
diberikan kepada staf, dan mekanisme kerjasama yang dikembangkan untuk
mencapai tujuan organisasi. Di dalam pengembangan subsistem ini harus
jelas: “siapa mengerjakan apa, unutk siapa, “siapa menyuruh siapa untuk
mengerjakan apa”, “kapan dan mengapa” tugas tersebut harus
dilaksanakan.
b) Subsistem informasi
Kajian terhadap subsistem informasi dan pengambilan keputusan
diarahkan untuk mempelajari proses pengambilan keputusan strategis
dalam sebuah organisasi kegiatan (keputusan kunci). Untuk pengambilan
keputusan strategis, diperlukan informasi yang akurat dan menyeluruh
tentang organisasi, terutama tentang bagaimana sistem yang ada dalam
organisasi berkembang sesuai dengan misinya untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
c) Subsistem ekonomi
Untuk mengkaji subsistem ekonomi institusi peayana kesehatan
diperlukan kejelasan tugas pokok staf untuk mencapai tujuan organisasi
dalam batas-batas kemampuan anggaran yang tersedia(cost effectiveness)
dan disesuaikan dengan tanggung jawab masing-masing.
d) Subsistem sosial
Di dalam kajian subsistem sosial, seseorang akan mempelajari lebih
jauh tentang proses pengembangan motivasi staf dan kepemimpinan yang
efektif yang dilakoni para manajer organisasi, terutama manajer personalia.

Menurut Robbins (2007) ada elemen kunci yang perlu diperhatikan


oleh para manager ketika mereka hendak mendesain struktur organisasi.
Keenam elemen tersebut adalah :
a) Spesialisasi kerja,
b) Departementalisasi,
c) Rantai komando,
d) Rentang kendali,
e) Sentralisasi,
f) Desentralisai dan formalisasi.
3. Tipe struktur organisasi
a) Bureaucratic
b) Ad Hoc Design
c) Matrix Structure
d) Flat design
Faktor penyebab perbedaan struktur organisasi adalah :
 Strategi
 Ukuran organisasi
 Teknologi
 Lingkungan
 Keefektifan Organisasi

B. KONSEP DASAR PENGARAHAN


Pengarahan adalah suatu proses pembimbingan, pemberian petunjuk, dan instruksi
kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan rencana yg telah ditetapkan.
Pengarahan mencakup beberapa proses operasi standar, pedoman dan buku panduan,
bahkan manajemen berdasarkan sasaran (management by objective)
1. Tujuan pengarahan
a) Menjamin Kontinuitas perencanaan
b) Membudayakan prosedur standar
c) Menghindari kemungkinan yg tak berarti
d) Membina disiplin kerja (naiknya produktivitas kerja)
e) Membina motivasi yang terarah
2. Fungsi pengarahan
a) Menggerakkan orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan
b) Membina moral
c) Memotivasi bawahan
3. Peran komunikasi dalam pengarahan
a) Sistem Komunikasi vertikal , berlangsung dari atas maupun dari bawah
b) Sistem komunikasi horizontal, antar departemen, unit dan bagian dalam
satu hierarki.
c) Sistem komunikasi diagonal, laporan khusus secara langsung kepada
sumber yg membutuhkan
4. Elemen penting dalam pengarahan
Ada delapan elemen penting dalam pengarahan yaitu :
a) Komunikasi
b) Pengirim (sender atau source)
c) Penyandian (encoding)
d) Pesan (message)
e) Saluran (channel)
f) Penerima (receiver)
g) Pengurai sandi Gaduh (noise)
h) Umpan Balik (feedback
5. Tujuan komunikasi
a) Koordinasi
Penyelaras atas aktivitas secara teratur dan disatukan untuk tujuan tertentu.
b) Integrasi
Penggabungan bagian menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh.
c) Sinkronisasi
Menyatukan berbagai aktivitas untuk dilaksanakan secara bersamaan.

6. Laporan
Laporan adalah setiap tulisan yg berisi hasil pengolahan data informasi.
Laporan adalah alat komunikasi ketika penulis membuat beberapa kesimpulan
atau rekomendasi mengenai fakta atau keadaan-keadaan yg diselidiki.
Manfaat laporan adalah :
a) Pertanggung jawaban dan pengendalian.
b) Penyampaian Informasi
c) Masukan pengambilan keputusan
d) Alat membina kerjasama dan koordinasi
e) Alat pengembangan gagasan dan tukar-menukar pengalaman.

Kriteria laporan benar dan efektif:

a) Jelas dan terandal


b) Efektif (singkat, tepat, padat dan jelas)
c) Tegas dan taat asas (konsisten)
d) Tepat waktu
e) Lengkap
f) Tepat sasaran

C. PENGARAHAN
Pengarahan terdiri dari :
a) Batasan
- Directing/ coordinating/ activating (Marquis, 2000)/ leading
- Mengatur perencanaan menjadi kegiatan
- Menguraikan aktifitas menjadi tugas yang dapat di-manage &
didelegasikan meningkatkan kontribusi untuk mencapai tujuan
organisasi
- Fokus pada tahap ini adalah membimbing dan meningkatkan motivasi
- Peran manajer: fasilitator, mentor ,gaya kepemimpinan tergantung
kemampuan staf

b) Fungsi pengarahan
- Pengarahan karu pada staf dapat membentuk perilaku staf perawat
secara bertahap, bukan sekaligus.
- Timpe (2000b) menjelaskan bahwa seseorang menguasai satu
komponen, bergerak maju, mengubah tahap berikutnya, dan
seterusnya, hingga semua komponen dikuasai dan sebuah perilaku baru
yang kompleks “terbentuk”.
c) Upaya/ lingkup/ kegiatan
- Membuat sistem penghargaan
- Memberikan umpan balik positif
- Mengintegrasikan tujuan organisasi dengan individu
- Mengurangi ketidakpuasan kerja
- Mendukung lingkungan yang memotivasi staf
- Mendukung sumber-sumber: SDM, persediaan, dan perlengkapan
- Mendukung program diklat untuk mempertahankan kompetensi
- Konseling dan bimbingan
- Menghilangkan konflik
- Mengkomunikasikan segala hal dengan jelas, dll
d) Langkah pengarahan
- Tampunglah proses perubahan perilaku
- Tentukan pola-pola perilaku baru dengan rinci
- Berikan umpan balik kepada setiap individu mengenai prestasi mereka
- Tanggapilah perilaku secepat mungkin
- Gunakan penguatan (reinforcement) yang ampuh
- Gunakan penguatan secara berkesinambungan
- Gunakan beragam penguatan untuk perawatan
- Hargailah kerja sama kelompok (teamwork)-bukan persaingan
- Kaitkan semua penghargaan dengan prestasi kerja
- Jangan melalaikan prestasi kerja yang tinggi
e) Alat penunjang ( Timpe,2000)
- Pelatihan dan penyuluhan
- Penugasan
- Berbagai pengalaman-pengalaman kerja
- Lokakarya-lokakarya pengembangan karir
- Pendidikan dan pelatihan
- Pemerkaya jabatan
- Hubungan pengawasan bawahan yang efektif
- Pembinaan karyawan

Alat pendukung :
- Penugasan, order  simpel, kalimat langsung
- Aturan (policies, rules, regulation)
- Prosedur
- Standar
- Saran, opini
- Pertanyaan

f) Pengarahan yang efektif


- Lengkap
- Dapat dimengerti staf pastikan
- Gunakan penekanan untuk hal penting
- Bicara jelas dan tidak cepat
- Petunjuk dapat diterima logikal
- Jangan memberikan banyak arahan dalam satu waktu
- Pastikan arahan diikuti
g) Skill
- meningkatkan motivasi
- manajemen waktu efisien: sesuai prioritas
- menampilkan keterampilan komunikasi yang baik: jelas, asertif
- manajemen konflik secara konstruktif & memfasilitasi kolaborasi
- memiliki kemampuan negoisasi, dll
- memiliki kemampuan mendelegasikan
- memiliki kemampuan supervisi
h) Kendala
- Delegator
- Penerima delegasi
- Situasi

i) Pemicu

Anda telah bekerja sebagai perawat selama 4 tahun. Akhir-akhir ini


anda merasa sangat over load dalam bekerja dan tidak mampu menolak
pekerjaan yang diberikan atasan anda. Karena Anda merasa telah
melakukan pekerjaan dengan sangat baik, maka anda juga merasa tidak
puas dengan reward yang anda terima selama ini dan ingin mencari
tempat pekerjaan lain. Bagaimana langkah anda untuk mengatasi
masalah anda agar anda tidak keluar dari pekerjaan anda? Jika anda
sebagai atasan staf tersebut, apa yang harus anda lakukan?
D. FUNGSI PENGARAHAN KEPALA RUANGAN

Asuhan keperawatan profesional telah dilaksanakan dibeberapa negara, termasuk


rumah sakit di Indonesia. Hal ini sebagai salah satu upaya rumah sakit untuk meningkatkan
mutu asuhan keperawatan melalui beberapa kegiatan yang menunjang kegiatan
keperawatan profesional dan sistematik.

Sistem asuhan keperawatan profesional adalah suatu kerangka kerja yang


mendefinisikan 4 unsur, yakni :

 Standar
 Proses keperawatan
 Pendidikan keperawatan dan
 Asuhan keperawatan professional.

Pemberian layanan kesehatan yang optimal dapat di pengaruhi oleh fungsi


manajemen kepala ruangan salah satunya adalah fungsi pengarahan, karena fungsi
pengarahan merupakan suatu proses penerapan perencanaan manajemen untuk mencapai
tujuan perawatan.
Penelitian yang dilkukan oleh Warsito dan Mawarni (2007) menunjukkan bahwa dari
kelima fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan,
dan pengendalian. Fungsi pengarahan dan pengawasan adalah fungsi yang berpengaru
hterhadap pelaksanaan manajemen asuhan keperawatan.
Pengarahan yang baik dapat menciptakan kerjasama yang efektif dan efisien antara
staf. Pengarahan juga berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf
menimbulkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan, mengusahakan suasana lingkungan
kerja yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi kerja sehingga menjamin keselamatan
pasien dan perawat. Fungsi pengarahan yang dilakukan oleh kepala ruangan antara lain
memberikan motivasi, membina komunikasi, menangani konflik, memfasilitasi kerjasama
dan negosiasi. Fungsi pengarahan dapat meningkatkan kinerja perawat.
Kinerja yang baik sangat ditentukan kemampuan perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan. Kemampuan merupakan variabel yang terkuat mempengaruhi
kinerja, semakin baik kemampuan perawat maka semakin baik pula kinerja perawat
(Hafizurachman, 2011).
Mutu pelayanan keperawatan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan,
bahkan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan kesehatan seperti rumah
sakit. Hal ini terjadi karena keperawatan merupakan kelompok profesi dengan jumlah
terbanyak, paling depan dan terdekat dengan penderitaan orang lain, kesakitan,
kesengsaraan yang dialami masyarakat. Salah satu indikator dari mutu pelayanan
keperawatan yaitu apakah pelayanan keperawatan yang diberikan memuaskan pasien atau
tidak (Nursalam, 2011).

E. PERBEDAAN BUDAYA DAN IKLIM PENGORGANISASIAN


1) Budaya organisasi
Terdapat kesepakatan luas bahwa budaya organisasi merujuk pada sistem
pengertian bersama yang dipegang oleh anggota-anggota suatu organisasi yang
membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya (Robbins, 2005;485).
Sistem pengertian bersama ini dalam pengamatan yang lebih seksama merupakan
serangkaian karakter penting yang menjadi nilai bagi suatu organisasi.
Budaya organisasi mengacu pada norma prilaku, asumsi, dan keyakinan dari suatu
organisasi, sementara dalam iklim organisasi mengacu pada persepsi orang-orang dalam
organisasi yang merefleksikan norma-norma, asumsi-asumsi dan keyakinan (Owens,
1991).
a) Komponen budaya organisasi
Robbins dalam Soetopo (2010) mengemukakan tujuh karakteristik
budaya organisasi yaitu :
 Otonomi individu yaitu kadar kebebasan, tanggung jawab dan
kesempatan individu untuk berinisiatif dalam organisasi
 Struktur yaitu kadar peraturan dan ketetapan yang digunakan
untuk mengontrol prilaku pegawai
 Dukungan yaitu kadar bantuan dan keramahan manajer kepada
pegawai
 Identitas yaitu kadar kenalnya anggota terhadap organisasinya
secara keseluruhan, terutama informasi kelompok kerja dan
keahlian profesionalnya
 Hadiah performansi yaitu kadar alokasi hadiah yang didasarkan
pada criteria performansi pegawai
 Toleransi konflik yaitu kadar konflik dalam hubungan antar
sejawat dan kemauan untuk jujur dan terbuka terhadap
perbedaan
 Toleransi resiko yaitu kadar dorongan terhadap pegawai untuk
agresif, inovatif dan berani menanggung resiko.
b) Fungsi budaya organisasi
Soetopo (2010) mengemukakan bahwa fungsi budaya organisasi
bergayut dengan fungsi eksternal dan fungsi internal.
Fungsi eksternal budaya organisasi adalah melakukan adaptasi terhadap
lingkungan diluar organisasi
Sementara fungsi internal berkaitan dengan integrasi berbagai sumber
daya yang ada didalamnya termasuk sumber daya manusia.
Creemers and Raynold (1993) membedakan fungsi budaya
organisasi menjadi :
 Memberikan rasa identitas kepada anggota organisasi
 Memunculkan komitmen terhadap misi organisasi
 Membimbing dan membentuk standar prilaku anggota
organisasi
 Meningkatkan stabilitas sistem sosial.
Sementara Robbins (2005) mengemukakan tentang fungsi
budaya dalam organisasi menjadi lima fungsi yaitu :
 Budaya memiliki suatu peran batas-batas tertentu yaitu budaya
menciptakan perbedaan antara satu organisasi dengan
organisasi lainnya.
 Budaya menyampaikan rasa identitas kepada anggota-anggota
organisasi
 Budaya mempermudah penerusan komitmen hingga mencapai
batasan yang lebih luas, melebihi batasan ketertarikan individu
 Budaya mendorong stabilitas sistem sosial. Budaya merupakan
suatu ikatan sosial yang membantu mengikat kebersamaan
organisasi dengan menyediakan standar-standar yang sesuai
mengenai apa yang harus dikatakan dan dilakukan karyawan
 Budaya sebagai pembentuk rasa dan mekanisme pengendalian
yang memberikan panduan dan bentuk prilaku serta sikap
karyawan
c) Karakteristik budaya organisasi
O’Reilly dan Jehn dalam Soetopo (2010) mengemukakan tujuh
karakteristik utama yang menjadi inti dari suatu organisasi, yaitu : 
 Innovation and risk taking, yaitu derajat sejauh mana pekerja
didorong untuk inovatif dan berani mengambil resiko
 Attention to detail,yaitu derajat seajuh mana para pekerja
diharapkan menunjukkan presisi, analisis, dan perhatian pada
detail-detail
 Outcome orientation, yaitu sejauh mana pimpinan berfokus
pada hasil, bukan pada teknis dari proses yang dipakai untuk
menjadi hasil
 People orientation, yaitu sejauh mana keputusan manajemen
memperhitungkan efek hasil-hasil pada orang dalam fungsi
budaya organisasi menjadi inti dari suatu budaya organisasi.
 Team orientation, yaitu sejauh mana kegiatan kerja
diorganisasikan atas dasar tim kerja daripada individu.
 Aggressiveness, yaitu sejaunmana orang-orang dalam organisasi
bersifat agresif dan kompeteitif
 Stability, yaitu sejauh mana aktifitas organisasi menekankan
pemeliharaan status quo sebagai kontras dari pertumbuhan.
d) Klasifikasi budaya organisasi
Dalam mempelajari budaya organisasi, terdapat empat pendekatan
menurut Robert dan Hunt dalam Soetopo (2010).
Keempat pendekatan itu antara lain :
 Beberapa sarjana memandangnya sebagai asumsi bersama,
keyakinan dan nilai-nilai dalam organisasi dan kelompok kerja
 Kelompok kedua tertarik dengan mitos, cerita, dan bahasa
sebagai manifestasi budaya
 Memandang tata cara dan seremonial sebagai manifestasi
budaya
 Mempelajari interaksi antar anggota dan symbol-simbol.

2) Iklim organisasi
Owens (1991) menyatakan bahwa “organizational climate is the study of
perceptions that individual have of various aspect of the environment in the
organization”.
Dengan demikian pengkajian iklim organisasi dapat dilakukan dengan menggali data dari
persepsi individu yang ada dalam organisasi.
Taguiri dan Litwin dalam Soetopo (2010) mengartikan iklim organisasi adalah suatu
kualitas lingkungan internal organisasi yang dialami oleh anggotanya, mempengaruhi
prilakunya dan dapat dideskripsikan dengan nilai-nilai karakteristik organisasi.
Dengan penegrtian ini, Miner (1998) menyarikan aspek-aspek definisi iklim organisasi
sebagai berikut :
a) Iklim organisasi berkaitan dengan unit yang besar yang mengandung cirri
karakteristik tertentu.
b) Iklim organisasi lebih mendiskripsikan suatu unit organisasi daripada menilainya.
c) Iklim organisasi berasal dari praktik organisasi, dan
d) Iklim organiasasi mempengaruhi prilaku dan sikap aggota organisasi.

F. MANAGEMENT PERILAKU DALAM ORGANISASI


Beberapa pandangan tentang perilaku organisasi dikemukakan oleh Gibson (1987)
sebagai berikut :
1. Perilaku organisasi adalah suatu cara berpikir (way of thinking)
2. Perilaku organisasi adalah suatu bidang interdisipliner
3. Dalam perilaku organisasi terdapat orientasi humanistic
4. Bidang perilaku organisas berorientasi pada prestasi kerja
5. Lingkungan eksternal mempunyai dampak nyata terhadap
perilaku organisasi
6. Perilaku organisasi mempunyai orientasi aplikasi yang menyangkut
penyediaan jawaban atas masalah-masalah organisasi.
Pemahaman atas perilaku orang-orang dalam organisasi dirasakan semakin penting
dalam urusan mengatur perilaku seperti :
1. Produktifitas kerja
2. Kualitas kehidupan kerja
3. Ketegangan mental (stress)
4. Pengembangan karir
Pelayanan Kesehatan dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta. Pada saat
ini organisasi pelayanan kesehatan menghadapi dua tekanan secara simultan.
Pertama, tekanan akan tuntutan masyarakat untuk mendapat pelayanan kesehatan
bermutu dan terjangkau. Kedua, sulitnya mendapat sumber daya yang semakin
terbatas untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu. Tekanan-tekanan
tersebut membuat pimpinan organisasi terpecah konsentrasinya kepada dua pilihan
yang secara bersamaan harus dikerjakan.
Pada kondisi tersebut kualitas pemimpin organisasi kesehatan sangat
menentukan terhadap kinerja organisasi pelayanan kesehatan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai