Tugas Mke (Ii)
Tugas Mke (Ii)
MOTOR BAKAR
KELOMPOK :
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
2019
DAFTAR ISI
Halaman Sampul i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Sistem Konversi Energi Pada Motor Bakar 2
2.2 Motor pembakaran luar 3
Sejak diperkenalkan pertama kali oleh Rudolf Diesel pada 1892 di Jerman, mesin diesel
telah mengalami perkembangan yang sangat pesat mulai penggunaan bahan bakar hingga
peningkatan kinerja yang berhubungan dengan teknologi mekanis hingga improvement power,
dan konsumsi bahan bakar agar lebih bersahabat dengan lingkungan. Motor diesel sebagai sebuah
sumber tenaga penggerak memiliki prinsip yang hampir sama dengan motor bensin (gasoline
engine) dimana energi dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar, Ada beberapa perbedaan utama
antara karakteristik mesin bensin dan mesin diesel. Mesin diesel menggunakan prinsip auto-
ignition (terbakar sendiri). Sedangkan mesin bensin menggunakan prinsip spark-ignition
(pembakaran yang dipicu oleh percikan api pada busi). Oleh karenanya motor diesel sering juga
disebut dengan ”compression ignition engine”. Agar dapat mencapai suhu dan tekanan
pembakaran, tekanan kompresi pada mesin diesel diusahakan mampu mencapai 30-45kg/cm2,
agar temperatur udara yang dikompresikan mencapai 500 derajat celsius, sehingga bahan bakar
mampu terbakar dengan sendirinya tanpa dipicu oleh letikan bunga api dari busi.
Untuk dapat mencapai tekanan dan temperatur yang demikian, pada motor diesel harus
memiliki perbandingkan kompresi yang lebih tinggi kira-kira mencapai 25:1 dan membutuhkan
gaya yang lebih besar untuk memutarnya. Sehingga motor diesel memerlukan alat pemutar
seperti motor starter dan baterai yang berkapasitas besar pula. Disamping itu motor diesel
memiliki efisiensi panas yang sangat tinggi, hemat konsumsi bahan bakar, memiliki kecepatan
lebih rendah dibanding mesin bensin, getarannya sangat besar dan agak berisik, momen yang
didapatkan lebih besar, sehingga motor ini umumnya digunakan pada kendaraan niaga,
kendaraan penumpang dan sebagai motor penggerak lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sistem Konversi Energi Pada Motor Bakar
Mesin adalah suatu pesawat yang menghasilkan suatu gerak/kerja. Dari uraian
diatas, dapat disimpulkan Mesin Konversi Energi adalah suatu pesawat yang mengubah
suatu energi menjadi energi yang lain sehingga menghasilkan suatu kerja/usaha yang
dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.
Motor bakar adalah mesin atau pesawat yang mengubah energi kimia dari bahan
bakar menjadi energi Mekanik pada gerakan naik turun piston, Dimana energi kimia dari
bahan bakar tersebut menghasilkan energi panas dan menggunakan energi tersebut untuk
melakukan kerja mekanik. Jika ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini (proses
pembakaran bahan bakar), maka motor bakar dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
motor pembakaran luar dan motor pembakaran dalam.
Klasifikasi Motor Bakar adalah sebagai berikut:
a. Motor pembakaran luar, proses pembakaran terjadi di luar mesin
1) Mesin uap
2) Turbin gas
3) Turbin uap
b. Motor pembakaran dalam. proses pembakaran bahan bakar berlangsung di
dalam motor
1) Motor Bakar Torak:
2) Motor Bensin
3) Motor Disel
4) Motor Wankel
1. Langkah Hisap
Katup hisap terbuka dan katup buang tertutup
Piston bergerak kebawah dan
menghhisap campuran bahan bakar dan
udara masuk kedalam ruang bakar.
2. Langkah kompresi
Katup hisap dan katup buang
keduanya tertutup
Piston bergerak keatas dan menekan
campuran bahan bakar dan udara didalam
ruang bakar.
3. Langkah usaha
Kedua katup masih tertutup. Campuran
bahan bakar dan udara yang bertekanan
tinggi dinyalakan oleh api busi
Piston bergerak cepat kebawah
akibat dorongan hasil pembakaran
4. Langkah buang
Katup hisap tertutup dan katup buang terbuka
Piston bergerak keatas dan mendorong gas
sisi pembakaran keluar ruang bakar.
2.3.2. Motor Bakar Diesel torak mencapai titik mati atas (TMA)
bahan bakar solar diinjeksikan ke dalam
ruang bakar. Dengan suhu dan tekanan
udara dalam silinder yang cukup tinggi
maka partikel-partikel bahan bakar akan
menyala dengan sendirinya sehingga
membentuk proses pembakaran. Agar bahan
bakar solar dapat terbakar sendiri,maka
diperlukan rasio kompresi 15-22 dan suhu
Motor diesel udara kompresi kira-kira 600ºC. Meskipun
ditemukan oleh Rudolf untuk motor diesel tidak diperlukan sistem
Diesel, pada tahun 1872. pengapian seperti halnya pada motor bensin,
Motor diesel disebut namun dalam motor diesel diperlukan
dengan motor penyalaan sistem injeksi bahan bakar yang berupa
kompresi (compression pompa injeksi (injection pump) dan
ignition engine) karena pengabut (injector) serta perlengkapan bantu
penyalaan bahan lain. Bahan bakar yang disemprotkan harus
bakarnya diakibatkan mempunyai sifat dapat terbakar sendiri (self
oleh suhu kompresi udara ignition).
dalam ruang bakar
Cara
pembakaran dan
pengatomi- sasian
(atomizing) bahan bakar
pada motor diesel tidak
sama dengan motor
bensin. Pada motor
diesel yang diisap oleh
torak dan dimasukkan
ke dalam ruang bakar Gambar.2.4 Motor
hanya udara, yang Bakar Diesel
selanjutnya udara
tersebut dikompresikan
sampai mencapai suhu
dan tekanan yang tinggi.
Beberapa saat sebelum
Prinsip Kerja Pada Mesin Diesel 2 tak
1. Langkah Kompresi Dan Hisap ,:
Pada saat langkah hisap, udara bersih masuk kedalam ruang silinder dengan
bantuan pompa hisap Piston bergerak dari TMB (titik mati bawah) ke TMB (titik
mati atas). Saluran masuk membuka sehingga udara bersih masuk ke dalam
dengan bantuan pompa udara. Sesaat setelah saluran hisap menutup dan saluran
buang menutup maka mulai dilakukan langkah kompresi hingga tekanan
udara mencapai 700-900 C.
Kesimpulan
Karakteristik motor sebagai sebuah sumber tenaga penggerak memiliki prinsip yang
dimana energi dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar, Ada beberapa perbedaan utama
antara karakteristik mesin bensin dan mesin diesel. Mesin menggunakan prinsip auto-ignition
(terbakar sendiri). Sedangkan mesin bensin menggunakan prinsip spark-ignition (pembakaran
yang dipicu oleh percikan api pada busi). Oleh karenanya motor Diesel sering juga disebut
dengan ”compression ignition engine”. Agar dapat mencapai suhu dan tekanan pembakaran,
tekanan kompresi pada mesin diusahakan mampu mencapai 30-45kg/cm2, agar temperatur
udara yang dikompresikan mencapai 500 derajat celsius, sehingga bahan bakar mampu
terbakar dengan sendirinya tanpa dipicu oleh letikan bunga api dari busi.
16
DAFTAR PUSTAKA
1. Daryanto. 2003. Motor Bensin Pada Mobil. Bandung: CV. Yrama Widya
2. Daryanto. 2003. Motor Bakar Untuk Mobil. Cetakan ke : 6. Jakarta: PT. Asdi
Mahasatya
3. Nacoela Soenarta, Schoini. Motor Serba Guna. Jakarta: PT. Pradnya Paramita
4. Physics Book 2. Salemba teknika. Jakarta. 144-146.
5. Tippler. 1992. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga,
17