Anda di halaman 1dari 13

MODUL 04

GERAK HARMONIK SEDERHANA

Nama Praktikan : Nurul Fauziah


NIM : 104120029

Kelas : CV – 1A

Tanggal Prakktikum : Senin,30 November 2020

Asisten Praktikum : Rizky Miftahul


I. INTISARI

Praktikum Modul 04 ini berjudul Gerak Harmonik Sederhana ini bertujuan


untuk Memahami konsep gerak harmonik sederhana pegas dan bandul, Menghitung
konstanta pegas, menghitung besar percepatan gravitasi melalui pegas dan bandul
matematisnya, dan memahami faktor – faktor yang mempengaruhi periode gerak
harmonik pada pegas dan bandul. Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan alat
percobaan seperti bandul, pegas, dan stopwatch. Percepatan atau gaya yang bekerja
pada benda sebanding dengan posisi/simpangan benda. Di percobaan ini terdapat
periode dan frekuensi Sistem pegas yang menyamakan gaya pemulih dan gaya
sentriptalnya. Pada konstanta pegas itu berpengaruh dengan massa beban, karena
dengan ada nya beban akan ada pertambahan Panjang pegas. Sedangkan bandul tidak
berpengaruh terhadap massa, yang berpengaruh adalah sudut dan gaya gravitasi.

Kata Kunci : Gerak Harmonik Sederhana, Bandul, Pegas, Periode, Frekuensi.

II. PENDAHULUAN

2.1. Tujuan
1. Memahami konsep gerak harmonik sederhana pegas dan bandul.
2. Menghitung konstanta pegas.
3. Menghitung besar percepatan gravitasi melalui pegas dan bandul matematis.
4. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi periode gerak harmonik pada
pegas dan bandul.

2.2. Dasar Teori


Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik suatu benda di sekitar posisi
setimbangnya, yang disebabkan oleh adanya gaya restorsi seperti yang terjadi pada pegas
maupun bandul. Saat gaya dikenakan pada pegas maupun bandul akan terjadi perubahan,
dimana pada pegas akan terjadi regangan ataupun rapatan, tergantung arah dari gaya yang
diberikan, sedangkan pada bandul akan terjadi simpangan.
Regangan dan rapatan pada pegas diketahui dari adanya perubahan panjang pegas
Δx dikarenakan adanya gaya F yang diberikan. Sistem ini akan memenuhi hukum Hooke,
yang menyatakan bahwa gaya F yang dibutuhkan untuk merenggang dan merapatkan
suatu pegas sebanding dengan perubahan jarak yang terbentuk. Perubahan jarak pada
masing-masing pegas akan berbeda, hal ini bergantung pada konstanta pegasnya.
F = -kΔx (1-1)
Jika suatu beban bermassa (m) kita gantungkan pada pegas dalam posisi vertikal,
maka keseimbangan akan dicapai setelah pegas mengalami perpanjangan mula-mula (xo),
bila beban tersebut ditarik dari kedudukan setimbangnya, lalu kemudian dilepaskan, maka
beban yang berada di ujung pegas akan bergetar ke atas dan ke bawah. Gerak getaran
sistem.[1]

Gerakan ini akan memiliki titik Kesetimbangan, dimana posisi benda beroisilasi
tidak mengarahkan gaya. Ketika benda mendapatkan gaya neto, benda akan bergerak
menjauhi titik kestimbangannya dan kembali ke titik kesetimbangan yang berada tegak
lurus pada tali dengan tiang penyangga. Bandul ini memiliki massa beban dan tali, bandul
akan berosilasi pada koordinat x. [2]

Bandul sederahana adalah benda ideal yang terdiri dari sebuah titik massa yang
digantungkan pada tali ringan yang tidak dapat mulur. Jika bandul ditarik ke samping dari
posisi seimbangnya dan dilepaskan maka bandul akan berayaun dalam bidang vertikal
karena pengaruh gravitasi, geraknya merupakan gerak osilasi dan periodik.[3].

Berikut persamaan osilasi dari bandul :


𝑑 2𝜃 𝑔
+ 𝑠𝑖𝑛𝜃 = 0 (1-2)
𝑑𝑡2 𝑙

Sebuah gerak harmoni sederhana memiliki sebuah periode. Periode adalah waktu
yang dibutuhkan oleh suatu benda untuk melakukan satu getaran. Secara sistematis
periodic (T) merupakan waktu (n) yang dibutuhkan gerak bolak – balik secra utuh.
Dituliskan dengan persamaan:

𝑡
𝑇= (1-3)
𝑛

Gerak harmonik sederhana adalah gerak bandul. Sebuah sederhana didefinisikan


sebagai sebuah partikel massa m yang digantungkan pada titik O pada tali yang
panjangnya 1 dan massanya diabaikan. Jika Partikel. Sebuah bandul sederhana didefinisikan
sebagai sebuah partikel maslnya ditarik ke samping ke posisi B sehingga tali membuat sudut
𝜃 dengan vertical OC, kemudian partikel dilepas, maka partikel akan berosilasi antara B
dan posisi simetrik B. [4]
Gambar 1.1. Gerakan ayunan dari bandul matematis

Pada gambar diatas gaya penarik benda ke posisi setimbang adalah :


𝐹 = −𝑤 sin 𝜃 (1-4)

Dengan menurunkan persamaan sebelumnya dapatkan frekuensi dan periode osilasi


bandul matematis sederahana adalah :

1 𝑔 4𝜋 2
𝑓= √ dan 𝑇 2 =
2𝜋 𝑙 𝑔
𝑙 (1-5)

tersebut memenuhi persyaratan gerak harmonik sederhana. dengan


menggunakan hukum II Newton pada peristiwa osilasi pegas ini, didapatkan
persamaan
𝛴F = ma
𝑚 𝑑2 𝑥
−𝑘𝑥 = (1-6)
𝑑𝑡 2

dengan solusi umum persamaan tersebut adalah


x(t) = A cos (𝜔t +𝛼) (1-7)
𝑚
𝜔 = √𝑘 (1-8)

sehingga dapat dihitung periode getaran dari osilasi pegas adalah sebagai berikut
𝑚
𝑇 = 2𝜋 √ 𝑘 (1-9)
Apabila kita hanya meninjau perubahan jarak dari pegas saat diberikan beban,
maka dikaitkan dengan hukum I Newton kita akan mendapatkan besar percepatan
gravitasi adalah sebagai berikut:

∑𝐹 = 0

𝑘. ∆𝑦 − 𝑚𝑔 = 0
𝑦
∆𝑦 = 𝑚 (2-1)
𝑘

Sehingga, apabila panjang tali dan periode gerak bandul diketahui maka
percepatan gravitasi dapat ditentukan yaitu

4𝜋 2
𝑔= 𝑇𝑂2
2.2. Alat – alat Percobaan

1. Statif 5. Massa bandul (2)


2. Pegas tiga jenis 6. Stopwatch
3. Beban berkait 7. Busur
4. Tali 8. Neraca

2.3. Prosedur Percobaan

Pada percobaan ini pengukuran dilakukan dengan menggunakan bandul,


pegas dan stopwatch. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan waktu yang
dibutuhkan bandul maupun pegas bergerak 10 getaran. Dari data tersebut dapat
menentukan percepatan gravitas dan konstanta pegas. Untuk langkah yang lebih
detailnya dapat dilihat di video percobaan praktikum

III. DATA DAN PENGOLAHAN DATA

3.1. Percobaan Variasi Massa Beban Terhadap Panjang Pegas

Tabel 3. 1. Variasi massa beban terhadap panjang pegas

n = 10
No Massa (gram) 𝛥x(m)
t(s) T(s) 𝑻𝟐 (𝒔𝟐)

1 50 0.018 3.25 0.325 0.105

2 60 0.023 3.49 0.349 0.121

3 80 0.035 3.97 0.397 0.157

4 100 0.047 4.45 0.445 0.198


5 150 0.077 5.65 0.565 0.319
6 200 0.107 6.85 0.685 0.469
Sampel data tabel 3.1
Diketahui :
t = 3.25
10 getaran

Ditanya:
Periode?
𝒕
Jawab 𝑻= 𝟏𝟎

3.25
T = = 0.325 s
10
T 2 = (0.325)2 = 0.105 s2

Grafik Plot data Massa (gram) terhadap T2(s2)


250

200 y = 409.52x + 13.229


Massa (gram)

150

100

50

0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5
T2 (s2)

Grafik1.1 Grafik Plot data Massa (gram) terhadap T2(s2)

y = Bx + A

y =409.52x+ 13.229

dengan y adalah Massa (gram), x adalah T2 (s2), B adalah gradien, dan A adalah
konstanta. Maka persaamaan diatas menjadi :

y = BT2 (s2) + A……….1

bedasarkan persamaan
𝑚
𝑇 = 2𝜋 √ 𝑘
dikuadratkan persaamaan ini sehingga menjadi
k
m = 4𝜋2 T 2 ………….. 2

dari persamaan 1 dan 2 akan didapatkan persamaan untuk mencari konstanta


menjadi
k
B = 4𝜋2 atau k = 4B𝜋 2

Maka konstanta bedasarkan sampe 1 :


k = 4B𝜋 2
k = 4. 409.52 . 3.142
k = 16,150.81 g/s2

Grafik plot data Δy (m) terhadap Massa (gram)

0.12
y = 0.0006x - 0.0125
0.1
Δy (m)

0.08

0.06

0.04

0.02

0
0 50 100 150 200 250
Massa (gram)

Grafik.1.2 Grafik plot data Δy (m) terhadap Massa (gram)

y = Bx + A
y = 0.0006x -0.0125

dengan y adalah Δy (m), x adalah Massah (gram), B adalah gradien , dan A


adalah konstanta maka persamaan diatas menjadi :
Δy (m) = BMassa (gram) +A …….. 3

Berdasarkan persamaan:
g
∆y = k m ……4
Dari persamaan 3 dan 4 maka didapatlah persamaan:
g
B = k atau g = B. k

Maka nilai percepatan gravitasinya adalah :


g = B. k
g = 0.0006 . 16,150.81
g = 9.69 m/s2

3.2. Percobaan Variasi Panjang Tali dan Massa Beban Pada Bandul

Tabel 3. 2. Variasi panjang tali dan massa beban

Massa = 50 (gram), 10 Massa =70 (gram), 10


No getaran getaran
L(m) t(s) 𝑇02 (s) L(m) t(s) 𝑇02 (s)

1 1,2 22.1 4.88 1,2 22.4


5,02
2 1 19.2 3.68 1 20
4,00
3 0,8 17 2.89 0,8 17.6
3,10
4 0,6 14.6 2.13 0,6 15.2
2,31
5 0,4 12.2 1.48 0,4 12.8
1,64
6 0,2 9.8 0.96 0,2 10.4
1,08

Sampel data tabel 3.2 :

Diketahui:
t = 22.1
10 getaran

Ditanya :
𝑇02 ( Periode pada pegas)?
Jawab:

t 2
To2 = ( )
10
2
2
22.1
To = ( )
10

To2 = 4.88 s s
Untuk massa 50 gram
Plot data L terhadap T02
1.4
y = 0,2548x + 0,0188
1.2

0.8
L (m)

0.6

0.4

0.2

0
0 1 2 3 4 5 6
𝑇02 (s)

Grafik. 2.2 Plot data L terhadap T02

y = Bx +A
y = 0.2548x + 0.0188

Dengan y adalah L (m), X adalah To2 (S2), B adalah gradien, dan A adalah konstanta
maka persamaan diatas menjadi:
L(m) = BTo2 (s2) +A ………….. 5
Bedasarkan persamaan :
4𝜋 2 L
g= atau
T2o

g
L = T2 ………………… 6
4𝜋 2 o

Dari persamaan 5 dan 6 didapatkan persamaan menjadi :


g
B = 4𝜋2 atau g = B4𝜋 2

Maka nilai percepatan gravitasi pada variasi massa beban terhadap Panjang pegas:
g = B4𝜋 2
g = 0.2548. 4. (3.14)2
g = 10.04 m/s2
untuk massa 70 gram

Plot data L (m) terhadap T02


1.4
y = 0,251x - 0,0176
1.2

0.8
L (m)

0.6

0.4

0.2

0
0 1 2 3 4 5 6
T02 (s)

Grafik 1.4. Grafik Plot data L (m) terhadap T02

y = Bx + A
y = 0.251x – 0.0176
Dengan y adalah L (m), X adalah To2 (S2), B adalah gradien, dan A adalah
konstanta maka persamaan diatas menjadi :
L(m) = BTo2 (s2) +A ………….. 5
Bedasarkan persamaan :
4𝜋 2 L
g= atau
T2o

g
L = T2
4𝜋 2 o
………………… 6

Dari persamaan 5 dan 6 didapatkan persamaan menjadi :


g
B = 2 atau g = B4𝜋 2
4𝜋

Maka nilai percepatan gravitasi pada variasi massa beban terhadap Panjang pegas:

g = B4𝜋 2
g = 0.251 . 4. (3.14)2
g = 9.89 m/s2
IV. PEMBAHASAN
Pengaruh massa benda terhadap pertambahan panjang adalah sebanding.
Semakin berat massa yang digantungkan maka pertambahan panjang pegas juga
semakin besar. Perbedaan massa benda berpengaruh dan dapat dikatakan bahwa
massa benda berpengaruh pada konstanta pegas, Sesuai dengan hukum hooke.

Panjang tali mempengaruhi periode karena hubungan panjang


tali dengan periode bandul berbanding lurus, semakin panjang tali maka periode
bandul akan semakin besar, dan semakin pendek tali yang digunakan maka
nilai periode akan semakil kecil. Hasil ini menunjukkan bahwa massa tidak
mempengaruhi periode ayunan pada bandul. Sehingga Panjang tali berpenngaruh
terhadap periode ayunan pada bandul. Pengaruh Panjang tali sangat menentukan
banyak getaran yang dihasilkan oleh bandul. Semakin Panjang tali maka semakin
periodanya bertambah .

Pada percobaan pegas massa bebanlah yang menjadi gaya yang diberikan
kepada pegas, semakin besar massa beban (gaya) pada pegas maka semakin besar
pula pertambahan panjang yang dialami pegas. Sedangkan di bandul tidak
berpengaruh karena massa diabaikan. Pada percobaan pegas, sudut tidak
berpengaruh, sedangkan di bandul itu berpengaruh. Pada sudut kurang dari 5 ̊
akan mendekati nol sedangkan sudut yang lebih dari 5 ̊ akan mendekati 1. Gaya
gravitasi pada kedua percobaan ini karena dapat menentukan frekuensi dan
periode nya.

Nilai percepatan gravitasi pada percobaan pegas adalah 9,69 m/s2. Pada
percobaan bandul pada massa 50 gram adalah 10.04 m/s2dan pada massa 70 gram
adalah 9.84 m/s2. Perbedaan percepatan gravitasi antara percobaan pegas dan
bandul adalah di nilai B pada hasil regresi linear, dimana nilai B pada percobaan
pegas adalah =0.0006 m/s2, pada percobaan bandul pada massa 50 gram adalah
0.2548 m/s2 dan pada massa 70 gram adalah 0.251 m/s2. Dan berbeda konstanta
pada setiap percobaannya.

Sesuai, tapi jangan dijadikan patokan dikarenakan setiap percobaan pasti


ada yang berbeda dalam mengambil angka belakang atau pun saat dalam
perhitungan. Namun jika perbedaan itu masih dalam skala yang sangat kecil maka
perhitungan dianggap sesuai. Jadi perhitungan pada percobaan di atas menurut
saya sudah sesuai. Adapun factor lainnya karena deviasi pengukuran Panjang tali.
V. KESIMPULAN

1. Massa benda sangat berpengaruh pada pada pertambahan Panjang pegas

2. Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik suatu benda di sekitar


posisi setimbangnya, yang disebabkan oleh adanya gaya restorsi seperti yang
terjadi pada pegas maupun bandul.

3. Pengaruh Panjang tali sangat menentukan banyak getaran yang dihasilkan


oleh bandul.

4. Pada percobaan bandul tidak berpengaruh pada massa beban karena massa
diabaikan.

5.
VI. REFERENSI

[1] Universitas Pertamina. 2020. Modul Praktikum Fisika Dasar I Tahun Ajaran
2020/2021. Jakarta: Universitas Pertamina.

[2]Alonco,M dan Finn, E.J. 1994. Dasar – dasar Fisika Universitas Jilid 2.
Jakarta: Erlangga

[3] Bueche, Frederick dan Eugene Hecht. 2006. Fisika Universitas Edisi
Sepuluh, Jakarta: Erlangga.

[4] Abdullah Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar II Bandung: Institut Teknologi


Bandung.

Anda mungkin juga menyukai