A031181318
2. Perikatan yang mencakup pemberian opini, pandangan atau kata-kata profesional yang
dijadikan penggunanya sebagai basis untuk memperoleh keyakinan
Laporan atas Perikatan Nonasurans
1. Laporan praktisi yang tidak melakukan perikatan asurans harus dibedakan dengan laporan
yang dihasilkan dari perikatan asurans.
2. Praktisi dan pihak yang bertanggung jawab mungkin setuju untuk menerapkan prinsip-
prinsip kerangka dalam perikatan yang di dalamnya tidak ada pemakai laporan lainnya
selain pihak yang bertanggung jawab.
Penerimaan Perikatan
Praktisi menerima perikatan asurans jika pengetahuannya menunjukkan bahwa:
a. Etika profesi yang relevan
b. Perikatan memiliki karakteristik yang telah ditentukan
Jika suatu perikatan tidak dapat dikategorikan sebagai perikatan asurans karena tidak
memiliki karakteristik yang telah tercantum dalam kerangka perikatan asurans, pihak yang
melakukan perikatan dapat membuat perikatan lain yang memenuhi kebutuhan pemakai laporan.
Unsur-unsur Suatu Perikatan Asurans
Unsur-unsur perikatan asurans :
a. Hubungan tiga pihak (praktisi, pihak yang bertanggung jawab, dan pemakai
b. Suatu hal pokok yang semestinya
c. Kriteria yang sesuai
d. Bukti yang cukup dan tepat
e. Laporan asurans memberikan keyakinan memadai atau keyakinan terbatas
Hubungan Tiga Pihak
Perikatan asurans melibatkan tiga pihak. Pihak yang bertanggung jawab dan pemakai
yang dituju bisa berasal dari entitas yang sama atau berbeda. Selain itu, bisa dipandang dalam
konteks perikatan spesifik dan mungkin berbeda dari tanggung jawab yang ditentukan secara
tradisonal.
Praktisi
Praktisi dapat diminta untuk melakukan perikatan asurans atas berbagai hal pokok. Jika
pengetahuan praktisi terbatas karena ada bidang yang tidak dikuasai, praktisi boleh meminta
bantuan kepada tenaga ahli.
MUHAMMAD YASIN M
A031181318
Kriteria
Kriteria adalah pembanding yang digunakan untuk mengevaluasi atau mengukur hal
pokok. Kriteria dapat bersifat formal seperti dalam penyusunan laporan keuangan dan kriteria
yang tidak terlalu formal seperti kode etik.
Kriteria yang tepat diperlukan dalam melakukan evaluasi yang konsisten atau pengukuran
atas hal pokok dalam konteks pertimbangan profesional. Kriteria yang tepat adalah kriteria yang
tergantung terhadap konteks (relevan dengan perikatan).
Kriteria yang sesuai menggambarkan karakteristik sebagai berikut :
a. Relevan
b. Kelengkapan
c. Keandalan
d. Kenetralan
e. Dapat dipahami
Praktisi menentukan ketetapan kriteria untuk suatu perikatan tertentu dengan mempertimbangkan
apakah kritera tersebut mencerminkan karakteristik. Keutamaan setiap karakteristik perikatan
bersifat relatif. Kriteria yang ditetapkan adalah seperti yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
Kriteria tersedia bagi pemakai yang dituju melalui satu atau lebih caara berikut :
a. Publikasi
b. Pencamtuman yang jelas dalam informasi hal pokok
c. Pencamtuman yang jelas dalam laporan asurans
d. Merupakan pemahaman umum
Bukti
Praktisi merencanakan dan melaksanakan perikatan asurans dengan suatu sikap
skeptisisme professional untuk memperoleh bukti. Praktisi mempertimbangkan materialitas,
resiko perikatan asurans, serta kuantitas dan kualitas bukti.
Skeptisisme Profesional
Sikap skeptisisme professional berarti praktisi membuat suatu penilaian kritis dengan pikiran
yang selalu mempertanyakan tentang validias bukti yang diperoleh, dan waspada terhadap
bukti yang kontradiktif atau keandalan dokumen yang diberikan oleh pihak yang
MUHAMMAD YASIN M
A031181318
Keyakinan memadai adalah kurang dari keyakinan absolut. Penurunan resiko perikatan
asurans menjadi tidak ada sama sekali sangat jarang tercapai atau menfaat yang diterima
tidak sepadan dengan biaya yang dikeluarkan. Perikatan yang memberikan keyakinan
memadai maupun yang memberikan keyakinan terbatas memerlukan penerapan keahlian
dan teknik asurans dan pengumpulan bukti yang cukup dan tepat sebagai bagian dari proses
perikatan yang berulang dan sistematis.
Kuantitas dan Kualitas Bukti yang Tersedia
Kuantitas atau kualitas bukti dipengaruhi oleh karakteristik hal pokok dan konsisi perikatan
selain karakteristik hal pokok. Suatu kesimpulan wajar tanpa pengecualian tidak tepat
dierikan untuk kedua jenis perikatan asurans ketika terdapat pembatasan material.
Laporan Asurans
Praktisi membuat laporan tertulis yang berisi kesimpulan yang menyampaikan keyakinan
yang diperoleh tentang informasi hal pokok. Dalam perikatan berbasis asersi, kesimpulan
praktisi dapat dinyatakan melalui salah satu dari cara berikut; asersi pihak yang bertanggung
jawab dan secara langsung.
Dalam perikatan yang memberikan keyakinan memadai, praktisi menyatakan
kesimpulannya dalam bentuk positif. Dalam perikatan yang memberikan keyakinan terbatas,
praktisi menyatakan kesimpulannya dalam bentuk negatif. Praktisi tidak menyatakan kesimpulan
wajar tanpa pengecualian untuk kedua jenis perikatan asurans ketika terdapat kondisi seperti
yang tercantum dalam kerangka ada.
Penggunaan Nama Praktisi yang Tidak Semestinya
Praktisi dikaitkan dengan suatu hal pokok ketika praktisi melaporkan informasi tentang
hal pokok atau menigizinkan penggunaan nama praktisi dala suatu ubungan professional dengan
hal pokon tersebut.
Perpektif Sektor Publik
Kerangka in relevan bai semua akuntan profesioal yang berada dalam sector public yang
independen terhadap entitas.