NIM :
Tugas Resume Keseimbangan Pendapatan Nasional Dua Sektor dan Tiga Sektor
Dari sifat sirkulasi aliran pendapatan yang terdapat dalam gambar dapat
diambil kesimpulan bahwa aliran-aliran pendapatan mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
2. Kecondongan Menabung
Kecondongan menabung juga dibedakan menjadi dua pengertian yaitu :
i. Kecondongan menabung marjinal atau disebut MPS merupakan perbandingan
antara pertambahan tabungan (S) dengan pertambahan pendapatan disposable
(Y d ).
S
MPS =
Yd
I. MPC + MPS = 1
II. APC + APS = 1
Pembuktian rumus :
I. Y d = C + S
Apabila masing-masing komponen dari persamaan dibagi dengan Y d , maka:
Yd C S
=
Y
+Y
Yd d d
Yd C S
=Y +Y
Yd d d
a) Pembelian berbagai jenis modal, yaitu mesin dan peralatan produksi untuk
mendirikan industri atau perusahaan.
b) Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan
pabrik, dll.
c) Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan
barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan
pendapatan nasional.
baik keadaan di masa depan, maka semakin besar tingkat keuntungan yang
akan diperoleh. Oleh sebab itu, pengusaha akan lebih terdorong untuk
melakukan investasi yang telah atau sedang dirumuskan dan direncakan.
4. Kemajuan teknologi
Kegiatan para pengusaha untuk menggunakan teknologi yang baru
dikembangkan di dalam kegiatan produksi atau manajemen dinamakan
mengadakan pembaruan atau inovasi. Semakin banyak perkembangan
teknologi yang dibuat, makin banyak pula kegiatan pembaruan yang akan
dilakukan oleh para pengusaha. Untuk melakukan pembaruan, pengusaha
harus membeli barang-barang modal yang baru, dan ada kalanya juga harus
mendirikan bangunan-bangunan pabrik yang baru. Semakin banyak
pembaruan yang dilakukan, semakin tinggi tingkat investasi yang akan
tercapai.
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahannya
Perlu disadari bahwa tingkat pendapatan nasional yang tinggiakan
memperbesar pendapatan masyarakat, dan selanjutnya pendapaan
masyarakat yang tinggi akan memperbesar permintaan terhadap barang-
barang dan jasa-jasa. Maka keuntungan perusahaan akan bertambah tinggi
dan ini akan mendorong dilakukannya investasi.
6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan
Tabungan perusahaan terutama diperoleh dari keuntungan, semakin besar
keuntungan semakin besar pula tabungan perusahaan.keuntungan yang
besar ini memungkinkan perusahaan meperluas usahanya atau
mengembangkan usaha baru. Langkah seperti ini akan menambah investasi
dalam perekonomian.
FUNGSI INVESTASI
1
i. Y = I
1−MPC
1
ii. Y =
MPS
2.KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR
Perekonomian tiga sektor atau juga disebut perekonomian tertutup adalah
perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Dengan
demikian dalam menganalisis perekonomian tiga sektor pada hakikatnya akan diperhatikan
peranandan pengaruh pemerintah ke atas ke atas kegiatan dalam sesuatu perekonomian.
Campur tangan pemerintah dalam perekonomian akan menimbulakan tiga aliran baru
dalam sirkulasi aliran pendapatan:
i) Pembayaran pajak oleh oleh rumah tangga dan perusahaan kepada pemerintah.
ii) Pengeluaran dari sektor pemerintah ke sektor perusahaan.
iii)Aliran pendapatan dari dari sektor pemerintah ke ke sektor rumah tangga.
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa dalam suatu perekonomian tertutup
memiliki ciri-ciri pokok, yaitu :
a) Pembayaran oleh sektor perusahaan sekarang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
pembayaran kepada sektor rumah tangga sebgai pendapatan kepada faktor-faktor
produksi, dan pembayaran pajak pendapatan perusahaan kepada pemerintah
b) Pendapatan yang diterima rumah tangga sekarang berasal dari dua sumber, yaitu dari
pembayaran gaji dan upah, sewa, bunga dan untung oleh perusahaan, dan dari
pembayaran gaji dan upah oleh pemerintah
c) Pemerintah menerima pendapatan berupa pajak dari perusahaan dan rumah tangga.
Pendapatan tersebut akan digunakan untuk membayar gaji dan upah pegawai-pegawai
dan untuk membeli barang dan jasa
d) Pendapatan yang diterima rumah tangga (Y) akan digunakan untuk memenuhi tiga
kebutuhan, yaitu membayar dan membiayai pengeluaran konsumsi (C), disimpan
sebagai tabungan (S) dan membayar pajak pendapatan rumah tangga(T)
e) Tabungan rumah tangga dipinjamkan oleh lembaga-lembaga keuangan kepada para
pengusaha yang menanam modal
f) Pengeluaran agregat telah menjadi bertambah banyak jenisnya, yaitu pengeluaran
konsumsi (C), investasi (I), dan pengeluaran pemerintah (G)
SYARAT KESEIMBANGAN
Y=C+I+G
Kegiatan sektor perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa akan mewujudkan
aliran pendapatan ke sektor rumah tangga dan aliran ini sama nilai nya dengan pendapatan
nasional. Pendapatan rumah tangga tersebut digunakan untuk tiga sektor yaitu konsumsi,
ditabung, dan membayar pajak
Y=C+S+T
C + I + G = C+ S + T
a) Y = C + I + G
b) I + G = S + T
JENIS-JENIS PAJAK
1. PAJAK LANGSUNG
Pajak yang dipungut dan dikenakan atas pendapatan orang yang bekerja dan
perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha disebut pajak langsung. Pajak
langsung adalah pajak yang secara langsung dipungut dari orang yang
berkewajiban untuk membayar pajar.
2. PAJAK TAK LANGSUNG
Pajak tak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dipindahkan kepada pihak
lain. Contoh dari pajak tak langsung adalah pajak penjuala. Pajak ini biasanya
ditambahkan ke harga penjualan yang ditentukan oleh pedagang-pedagang. Oleh
sebab itu pajak penjualan berkencenderungan akan mengakibatkan kenaikan harga.
3. PAJAK REGRESIF
Pajak regresif adalah sistem pajak yang presentasi pungutan pajaknya menurun
apabila pendapatan yang dikenakan pajak menjadi bertambah tinggi. Contoh pajak
regresif adalah pajak impor dan pajak penjualan, yaitu kepada orang kaya pajak
tersebut merupakan sebagian kecil dari pendapatannya. Tetapi untuk golongan
miskin, ia meliputi persentasi yang lebih besar kepada pendapatannya.
4. PAJAK PROPOSIONAL
Pajak proposional adalah persentasi pungutan pajak yang tetap besarnya pada
berbagai tingkat pendapatan, yaitu dari pendapatan yang sangat rendah hingga
yang sangat tinggi.
5. PAJAK PROGRESIF
Pajak progresif merupakan sistem pajak yang persentasinya bertambah apabila
pendapatan semakin meningkat cepat apabila pendapatan semakin tinggi. Tujuan
dari sistem ini bertujuan untuk lebih meratakan pendapatan.
Yd = Y – T
Dalam perekonomian tiga sektor Y lebih besar dari Y d , maka MPC lebih besar
dari MPC y .
Dalam perekonomian dengan sistem pajak proporsional MPS adalah lebih besar
dari MPS y.
FAKTOR PENENTU PENGELUARAN PEMERINTAH
Jumlah pengeluaran pemerintah yang akan dilakukan sesuatu periode tertentu
tergantung banyak faktor, yaitu:
1) Proyeksi jumlah pajak yang diterima
Dalam menyusun anggaran belanjanya pemerintah harus terlebih dahulu membuat
proyeksi mengenai jumlah pajak yang akan diterima. Semakin banyak jumlah
pajak yang dikumpulkan, makin banyak pula pembelanjaan pemerintah yang akan
dilakukan.
2) Tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai
Kegiatan pemerintah dapat memanipulasi/mengatur kegiatan ekonomi ke arah
yang diinginkan. Beberapa tujuan penting dari kegiatan pemerintah adalah
mengatasi masalah pengangguran, menghindari inflasi dan mempercepat
pembangunan ekonomi jangka panjang. Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut
sering sekali pemerintah membelanjakan uang yang jauh lebih besar dari
pendapatan yang diperoleh dari pajak.
3) Pertimbangan politik dan keamanan
Pertimbangan-pertimbangan politik dan kestabilan negara selalu menjadi salah
satu tujuan penting dalam menyusun anggaran belanja pemerintah. Kekacauan
politik, perselisihan diantara berbagai golongan masyarakat dan daerah sering
berlaku di berbagai negara di dunia. Keadaan seperti ini akan menyebabkan
kenaikan pembelanjaan pemerintah yang sangat besar, terutama apabila operasi
militer perlu dilakukan.
Multiplier pajak
Perubahan pajak menyebabkan efek yang berbeda dari yang diakibatkan oleh
perubahan investasi dan belanja pemerintah. Pertama pajak akan
mempengaruhi pendapatan disposable. Kemudian perubahan pendapatan
disposable akan memengaruhi konsumsi rumah tangga. Baru pada tingkat ini
berlaku perubahan dalam pengeluaran agregat yang seterusnya akan
mewujudkan proses multiplier dan perubahan pendapatan nasional.
Tingkat kegiatan ekonomi negara yang wujud pada suatu waktu tertentu adalah
berbentuk salah satu dari tiga keadaan berikut:
i. Mencapai tingkat konsumsi tenaga kerja penuh
ii. Menghadapi masalah pengangguran
iii. Menghadaapi masalah inflasi.
1. Mencapai tingkat konsumsi tenaga kerja penuh
Dalam perekonomian yang mencapai tingkat konsumsi tenaga kerja penuh,
pengeluaran agregat yang sebenarnya wujud adalah sama dengan pengeluaran agregat
yang diperlukan untuk mencapai tingkat konsumsi tenaga penuh.
2. Menghadapi masalah pengangguran
Masalah ini terjadi karena pengeluaran agregat AE adalah di bawah pengeluaran
agregat yang diperlukan untuk mencapai tingkat konsumsi tenaga penuh.
3. Menghadapi masalah inflasi
Inflasi terjadi karena kelebihan dalam pengeluaran agregat diatas pengeluaran pada
konsumsi tenaga kerja penuh yang menimbulkan kekurangan barang dan seterusnya
kenaikan harga-harga.
Ahli ekonomi klasik menekankan perlunya menjalankan sistem pasar bebas dan
mengurangi campur tangan pemerintah, termasuk kebijakan fiskal yang aktif dalam kegiatan
ekonomi. Dalam dua dekade belakangan ini isu kebijakan fiskal harus secara aktif
dilaksanakan atau pasar bebas perlu ditekankan.
Mengurangi pengeluaran
Menaikkan pajak yang dipungut
Mengurangi pengeluaran dan mengurangi pajak yang dipungutnya dengan jumlah
yang sama besar.
Pada hakikatnya terdapat tiga faktor yang menentukan besarnya perubahan dalam
anggaran belanja untuk mengatasi masalah pengangguran atau inflasi yang dihadapi,
yaitu: