Anda di halaman 1dari 3

Pengumpulan data sangat penting untuk mendapatkan data informatif dan keputusan yang

baik. Pengumpulan data merupakan proses awal sebelum menyajikan data. Dalam
pengumpulan data ada 3 cara yaitu :
1. Laporan rutin (Mingguan dan Bulanan) misalnya bersumber dari puskesmas dan pusat
pelayanan kesehatan
2. Laporan khusus (Wabah/KLB)
3. Penyelidikan tertentu yg dibagi menjadi 2 cara yaitu survei dan Research
Data dikumpulkan di satu alat yang dinamakan Instrumen. Instrumen merupakan alat untuk
mengumpulkan data, contohnya kalau mau ambil air mengunakan gayung, gayung itu yg
dinamakan instrument. Data diambil menggunakan instrumen,instrument memiliki berbagai
macam seperti Quesioner/Angket,Check List (Pengamatan/Observasi),Panduan Wawancara,
dan alat-alat kesehatan untuk mengukur data.
Pengolahan data ada 2 langkah yaitu :
1. Editing : periksa terlebih dahulu datanya dan dibaca apakah pertanyaan yang dijawab
responden sudah terjawab lengkap,kalau ada kesalahan lain/data yang belum lengkap
ditanyakan lagi ke respoden
2. Coding : untuk merubah data menjadi lebih ringkas menggunakan code. Coding biasanya
bersifat kategorik contohnya laki laki dan perempuan diberi kode 1 dan 2 sedangkan data
nomerik tidak perlu kode kecuali nomerik diubah menjadi kategorik contohnya berat badan 40
dan tinggi 100,kategorikan 40-50 code 1 sedangkan 51-60 code 2. Untuk kode ini harus dicatat
dalam buku kode agar orang lain mudah melihat data code 1 dan 2 tersebut.
3. Pemindahan data : data yang dicode dipindahkan kedalam media alat bantu stastistik dalam
aplikasi agar mudah di analisis/diolah datanya.
4. Tabulasi data : data yang sudah ada aplikasi lalu dianalis dan dibuat kedalam bentuk table
berupa penyajian data yang ada materi tersebut tapi dalam pemilihan table dan penyajian data
perlu beberapa pertimbangan data termasuk skala data.
Pencegahan penyakit
Menurut WHO Sehat adalah suatu keadaaan yang sempurna baik secara fisik ,mental dan sosial
serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Ada 5 tingkatan pencegahan penyakit yaitu :
1. Health Promotion : Upaya edukasi atau melalukan promosi kesehatan
2. Specific Protection : Upaya perlindungan terhadap resiko yang mengancam status kesehatan
3. Early Diagnosis & Prompt Treatment : Diagnosa terhadap suatu penyakit
4. Disability Limitation : Pembatasan kecacatan
5. Rehabilitation : Upaya memperbaiki kondisi kesehatan seperti semula sebelum menderita
suatu penyakit
Ada 2 tahapan yaitu :
1. Pre- pathogenesis Phase adalah Tahap sebuah penyakit yang belum muncul atau tahap
kondisi yang masih sehat serta dayah tahan tubuh yang masih kuat. Namun sudah memiliki
interaksi antara agent,host dan environment,dinteraksi itu sudah terancam dengan adanya
interaksi tersebut. Didalam pre-pathogenesis dibagi lagi menjadi Primary Prevention itu dibagi
Health Promotion dan Specific Protection.
2. Pathogenesis Phases adalah Tahap sebuah penyakit sudah muncul atau tanda tanda
penyakit mulai ada. Didalam pathogenesis dibagi lagi menjadi Secondary Prevention (Early
Diagnosis & Prompt Treatmen) dan Tertiary Prevention (Disability Limitation dan
Rehabilitation).
Pencegahan Secara umum dibagai menjadi 3 yaitu
1. Primer adalah mencegah reaksi interaksi penyakit dan mencegah timbulnya suatu penyakit
2. Sekunder adalah mencegah stimulus (cronic state),agar kasus penyakit dapat sembuh tanpa
cacat
3. Tersier adalah mencegah berkembangnya penyakit ke tingkat yang lebih berat atau fatal agar
tidak terjadi kematian dan memiliki kesembuhan yang baik.
Ukuran epidemiologi ada tiga yaitu
1. ukuran frekuensi
2. Ukuran asosiasi
3. Ukuran dampak
Ukuran frekuensi dibagi menjadi 3 yaitu Insidens (Kasus baru),Prevalens (Kasus Lama) dan
Mortalitas. Didalam insidens terbagi lagi menjadi 2 yaitu insidens kamulatif dan insidens density
dan di Prevalens dibagi juga menjadi 2 yaitu Prevalens titik dan Prevalens periode. Kalau untuk
mengukur insidens,prevalens dan mortalitas menggunakan Proporsi dan Rate.
Maanfaat untuk insiden lebih ke perencanaan dan evaluasi. Insiden dibagi menjadi 2 yaitu
1. Insiden Density : Keterangan orang- waktu.Untuk menghitungnya dengan cara jumlah kasus
insidens terjadi dalam periode waktu dibagi jumlah orang-waktu.
2. Insiden Kamulatif : Pembagi (Denominator) merupakan kelompok resiko.Untuk
menghitungnya dengan cara jumlah kasus insidens selama periode waktu tertentu dibagi
jumlah orang berisiko pada pemulaan waktu
Prevalens dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Point Prevalen adalah jumlah kasus pada waktu tertentu dibagi total populasi
2. Periode Prevalen adalah jumlah kasus pada periode tertentu dibagi average population.

Anda mungkin juga menyukai