Anda di halaman 1dari 17

SUMPAH PEMUDA DAN PERAN PEMUDA MILENIAL

Dosen Pengampu : Slamet Sukriadi, M. Pd / Dr. Nur Ali, M.Pd


Mata Kuliah : Kepemudaan
(Jumat – 10:00 – 12:50)

Disusun oleh:
Maulidzar Pratama
1601617032

FAKULTAS ILMU OLAHRAGA


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaiakan makalah ini sesuai
yang diharapkan.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulallah SAW, yang telah
membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemudaan. Pembuatan
makalah ini diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan mengkaji tentang
SUMPAH PEMUDA.

Penyusun sadar bahwa dirinya hanya manusia biasa yang pasti mempunyai kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi
pengembangn makalah ini selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.

Penulis
Jakarta, 15 November 2020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii
BAB I (PENDAHULUAN) .............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ...............................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH ...........................................................................................2

BAB II (PEMBAHASAN) ..............................................................................................3


A. Literasi Sumpah Pemuda.............................................................................................3
B. Peran Pemuda Milenial..........….................................................................................5
C. Biografi Pahlawan.......................................................................................................7

BAB III (PENUTUP) ......................................................................................................15


A. KESIMPULAN .....................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................16


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan dahulu ini kita sering menjumpai pemuda yang berjuang demi
Indonesia dengan cara bertempur dimedan perang. Mereka rela mati demi kemerdekaan
Indonesia. Kita sebagai pemuda-pemudi generasi sekarang juga harus meniru kerjakeras
mereka berjuang membela bangsa Indoneisa, tak harus berperang seperti para pahlawan.
Kita dapat menjadi pemuda-pemudi yang berprestasi dan mengharumkannama bangsa.
Kegigihan pemuda jaman dahulu berhasil melahirkan sesuatu yang disebut “sumpah
pemuda”

Sumpah pemuda adalah sebuah ikrar dari para pemuda yang dijadikan bukti otentik
bahwa pada tangga 28 oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh karenaitu sudah
seharusnya segenap rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktobersebagai hari
lahirnya bangsa Indonesia. Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari
perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum
kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para
pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkatharkat dan martabat
hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat
Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahunkemudian yaitu pada 17
Agustus 1945.Sekarang ini banyak pemuda yang lupa akan sejarah para pemuda
terdahulu.Sehingga banyak pemuda yang mudah terkontaminasi oleh hasutan orang-
orang jahat.

Alhasil banyak pemuda yang memilih berdemo ketimbang membuat musyawarah antara
petinggi negeri ini dengan rakyat. Selain berdemo, para pemuda juga melakukan aksi
tawuran yang telah merajalela dikalangan siswa SD,SMP, dan SMA. Dizaman yang
modern ini para pemuda seakan di jajah kembali namun bukan secara terang-terangan
namun di jajah secara psikis. Solusi untuk mengatasi sikap pemuda ini adalah dengan
memperkenalkan mereka dengan sejarah dan akhlak dari kecil hingga dewasa. Sehingga
pemuda Indonesia mampu membangun negeri ini dengan kepala dingin

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan di bahas yaitu :

1. Literasi Sumpah Pemuda


2. Peran Pemuda Milenial
3. Biografi Pahlawan
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Literasi Sumpah Pemuda

Pemuda merupakan generasi muda yang sangat berpengaruh untuk proses pembangunan
bangsa Indonesia. Usia muda adalah masa yang paling optimal untuk menciptakan sebuah
perubahan, karena mereka mempunyai energi yang paling besar, waktu yang longgar, serta visi
idealisme tentang perubahan yang tinggi. Maka wajar, jika para pemudalah yang menjadi agen
penggerak di hampir setiap perubahan besar di dunia ini, jika kita mengingat perkataan bapak
proklamator tentang hakikat kaum muda “beri saya 10 pemuda, maka aku akan guncangkan
dunia”  pernyataan ini telah meneguhkan kembali akan peran besar pemuda di setiap masanya,
dari era revolusi kemerdekaan menuju reformasi hingga era millennial yang saat ini telah
memasuki kehidupan new normal,  maka peran penting pemuda dalam mengusung perubahan
sebagai garda terdepan dalam mengkampanyekan gerakan untuk penanggulangan wabah corona
senantiasa ditunggu oleh segenap jiwa manusia manapun dibelahan dunia ini.

Pemuda selalu menjadi harapan dalam setiap kemajuan di dalam suatu bangsa yang dapat
merubah pandangan orang dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk mengembangkan
ide – ide ataupun gagasan yang berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai
dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Pemuda generasi sekarang sangatlah berbeda
apabila dibandingkan dengan generasi terdahulu dari segi pergaulan maupun sosialisasinya, pola
berpikir, dan cara menyesaikan malasah yang sedang dihadapinya. Pemuda-pemuda zaman
dahulu lebih berpikir secara rasional dan jauh kedepan, dalam artian yaitu mereka tidak asal
dalam bertindak maupun melakukan sesuatu, tetapi mereka merumuskannya secara matang dan
memikirkan kembali dengan melihat dampak-dampak yang akan terjadi. Sedangkan pemuda
zaman sekarang masih terkesan acuh terhadap masalah-masalah sosial yang ada di
lingkungannya. Maka daripada itu, pada saat ini sangat diperlukan berbagai macam tindakan
yang diperlukan untuk memperbaiki pola berpikir para pemuda zaman sekarang. Cara paling
tepat adalah pola pembangunan kepemudaan yaitu pertama dilakukan secara sitematik,
komprehensif, akseleratif, sinergis, dan integratif, yang kedua meliputi ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan keamanan, yang ketiga melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi,
dan yang terakhir menyediakan wahana aktualisasi diri yang positif dan konstruktif, serta mudah
diakses oleh pemuda. Sehingga dengan cara tersebut diharapkan para pemuda dapat merubah
cara berfikirnya untuk pembangunan bangsa Indonesia. Dan yang paling penting nasib bangsa
Indonesia baik ataupun buruknya kedepan itu akan sangat bergantung pada generasi penerusnya
yaitu generasi muda.

Generasi Millennial merupakan sebuah istilah yang saat ini sedang ramai


diperbincangkan. Banyak peneliti sering mengelompokkan generasi millennial kedalam generasi
yang lahir antara tahun 1980-2000. Dengan kata lain generasi millennial adalah generasi muda
masa kini yang saat ini berusia kisaran 15-34 tahun. Millenial pada umumnya anak-anak dari
generasi Baby Boomers dan Gen-X yang tua. Milenial kadang-kadang juga disebut sebagai
generasi berkembang dan maju sehingga tampak relative. Karakter milenial sangat berbeda-beda
ada yang berdasarkan wilaya dan ada juga yang menurut kondisi wilaya ekonomi. Namun,
generasi melineal umunya  ditandai dengan peningkatan penggunaan dan keagrabaan dengan
komunikasi, media dan teknologi digital. Disebagian besar belahan dunia, pengaruh millenial
ditandai dengan  peningkatan liberalisasi politik dan dekonomi. Generasi milenial bilah dilihat
dari sisi negatifnya, merupakan pribadi yang pemalas, narsis dan suka sekali melompat dari satu
pekerjaan ke pekerjaan lain. Akan tetapi disisi lain  milenial memiliki sisi positif. Dimana
generasi millineal memiliki pemikiran yang terbuka, pendukung kesetaraan hak. Dan generasi
millineal memilik kepercayaan diri yang bagus , mampu mengekspresikan perasaan, pribadi
liberal, optimis dan menerima ide-ide dan cara hidup.

Selain karakteristik yang sudah dijelaskan di atas, generasi millennial juga memiliki sifat
yang lebih toleran terhadap sesamanya. Hal ini dipengaruhi oleh arus globalisasi yang semakin
cepat, di mana anak muda jaman sekarang dapat berinteraksi dengan manusia dari berbagai
belahan dunia. Arus globalisasi berhasil menciptakan interaksi langsung dan tidak langsung yang
lebih luas antar umat manusia, yang tidak mengenal batas-batas antara negara satu dengan negara
yang lain. Oleh sebab itu, globalisasi membuat generasi millennial menjadi lebih terbuka
terhadap perbedaan, wawasan mereka terhadap keberagaman pun menjadi lebih luas sehingga
timbul sifat toleran yang cukup tinggi dari generasi ini.

Oleh karena itu, sebagai generasi penerus bangsa, generasi millennial di Indonesia tidak
boleh kalah dalam persaingan dengan anak-anak muda dari negara lain. Pendidikan yang tinggi
saja ternyata tidak cukup, anak muda Indonesia jaman sekarang harus dibekali dengan berbagai
pengalaman dan soft skills yang baik. Dan menjadi pribadi yang kreatif, aktif, dan inovatif tentu
harus dimiliki dalam jiwa anak muda. Itu adalah syarat utama bagi generasi millennial untuk
dapat bersaing dan menghadapi berbagai tantangan di dunia yang semakin dinamis ini.

Berbagai karakteristik yang dimiliki oleh generasi milenial yang disebutkan di atas
merupakan modal untuk berkompetisi dalam bonus demografi Indonesia. Generasi millennials
akan mampu menghadapi tantangan bonus demografi sekaligus mewujudkan kemandirian
bangsa dengan catatan mereka harus menyadari akan potensi-potensi yang dimilikinya. Jika
generasi ini mampu menyadari berbagai potensi yang dimiliki akan timbul sikap optimis. Sikap
tersebut sangat penting guna menghadapi gejolak bonus demografi yang akan terjadi dalam
waktu dekat. Selain itu, upaya ini akan mubazir jika pemerintah dan berbagai komponen
pendukung tidak turun tangan. Peranan pemerintah melalui berbagai kebijakan dan regulasi
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kepemudaan sangat diperlukan.

Dengan demikian, generasi milenial akan semakin berkembang dan berkompeten untuk
menghadapi tantangan ini. Hal tersebut akan semakin efektif apabila setiap pihak mampu
bersinergi untuk mewujudkan apa yang kita upayakan bersama. Bangsa Indonesia patut
optimistis terhadap berbagai potensi yang dimiliki oleh generasi milenial. Oleh karena itu,
generasi ini adalah modal besar untuk mewujudkan kemandirian bangsa dalam segala aspek.

B. Peran Pemuda Milenial

1) Pemuda sebagai agent of change, Secara sosial politik, digitalisasi telah membuka lebar
keran pertukaran informasi, transparansi data, serta memudahkan akses mobilisasi politik.
Sebagai lini utama pengguna teknologi, kaum millennials berperan penting dalam
menjaga iklim demokrasi. Meminjam istilah dari teoris perubahan sosial Everett M.
Rogers, pemuda millennials seharusnya menjadi opinion leaders dalam mengaktivasi
budaya bijak berteknologi, misalnya bersosial media. Penertasi penggunaan media digital
yang terus meningkat di tanah air membuat kampanye perubahan sosial melalui konsep
edukasi dan hiburan (edutainment) menjadi sebuah metode yang efektif. Proses
penanaman nilai melalui kanal digital seperti youtube, facebook, Instagram, dan
sebagainya, harus dimanfaatkan oleh para blogger, vlogger, serta netizen yang
didominasi kaum millennials untuk mengambil peran dalam gerakan perubahan. Salah
satu contoh pemanfaatan teknologi oleh kaum millennials, dilakukan oleh sekelompok
anak muda Indonesia yang membuat gerakan anti bullying secara online bernama “Sudah
Dong”. Selain mengkampanyekan anti bullying, gerakan ini juga berjuang untuk
mendorong pemerintah untuk mengeluarkan peraturan anti bullying.
2) Peran pemuda sebagai promoter bangsa, Tidak melulu berkontribusi diartikan dalam
konteks makro seperti tiga contoh sebelumnya. Peran nyata kaum millennials juga bisa
diaplikasikan dalam konteks mikro. Misalnya membawa kemajuan di bidang pariwisata
dan kebudayaan melalui media sosial. Sifat dinamis dan kreatif yang ada dalam diri anak
muda, secara tidak langsung menjadi corong bangsa untuk mempromosikan potensi yang
ada di dalamnya. Adalah peran pemuda unuk mengkonversi kecintaannya dalam
berpetualang, jalan-jalan, dan kreatif bermedia sosial, menjadi sebuah upaya untuk
menggaungkan budaya dan pariwisata tanah air ke mata dunia internasional.
3) Peran pemuda sebagai innovator, Dari kacamata ekonomi politik, digitalisasi juga sangat
mempengaruhi proses komodifikasi dan spasialisasi melalui teknologi. Komodifikasi
adalah sebuah proses mengubah sesuatu menjadi bernilai ekonomis. Sementara
spasialisasi adalah proses efisiensi dalam mendistribusiakan produk dengan cara
memangkas jarak dan waktu. Berbagai macam karya anak muda Indonesia, seperti
aplikasi transportasi online (Gojek dan Grab), atau aplikasi belanja online seperti
Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya merupakan contoh dari komodifikasi dan
spasialisasi yang memberikan kontribusi dalam memudahkan mobilisasi masyarakat
Indonesia. Bahkan, inovasi kaum millennials mampu membuka ribuan lapangan
pekerjaan dan berkontribusi dalam perekonomian negara.
4) Peran pemuda sebagai agent of development, sebagai agen pembangunan, pemuda
memiliki peranan melancarkan atau melaksanakan berbagai macam pembangunan di
berbagai bidang, seperti dalam bidang kebudayaan dengan memperkenalkan kebudayaan
tersebut ke dunia internasional.
5) Peran pemuda sebagai agent of modernizations, sebagai agen pembaruan, pemuda
Indonesia mempunyai peranan untuk mempertahankan identitas teknologi di Indonesia
yang semakin maju dalam berbagai bidang dapat menjadikan bangsa Indonesia sebagai
bangsa yang tidak tertinggal dalam bidang teknologinya.

C. Biografi Pahlawan

Dikenal sebagai salah satu pahlawan Indonesia, jasa-jasanya sangat dikenang dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Jenderal Besar Soedirman menurut Ejaan Soewandi
dibaca Jenderal Sudirman. Ia merupakan salah satu orang dengan pangkat tertinggi dalam militer
yakni Jenderal Besar yang memperoleh pangkat bintang lima selain Soeharto dan A.H Nasution.

Biodata Jenderal Sudirman

Nama : Raden Soedirman

Dikenal : Jenderal Besar Sudirman

Lahir : Purbalingga, Jawa Tengah, 24 Januari 1916

Wafat : Magelang, Jawa Tengah, 29 Januari 1950

Orang Tua : Karsid Kartawiraji (ayah), Siyem (ibu)

Saudara : Muhammad Samingan

Istri : Alfiah

Anak : Didi Sutjiati, Didi Pudjiati, Taufik Effendi, Titi Wahjuti Satyaningrum, Didi Praptiastuti,
Muhammad Teguh Bambang Tjahjadi, Ahmad Tidarwono
BIOGRAFI JENDERAL SUDIRMAN

Jenderal Besar Sudirman ini lahir di Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, 24 Januari 1916.
Ayahnya bernama Karsid Kartawiuraji dan ibunya bernama Siyem. Namun ia lebih banyak
tinggal bersama pamannya yang bernama Raden Cokrosunaryo yang merupakan seorang camat
setelah diadopsi. Ayah dan Ibu Sudirman merelakan anaknya diadopsi oleh pamannya karena
kondisi keuangan pamannya lebih baik daripada orang tua Sudirman sehingga mereka ingin yang
terbaik buat anaknya.

MASA KECIL

Di usia tujuh tahun, Sudirman masuk di HIS (hollandsch inlandsche school) atau sekolah
pribumi. ia kemudian pindah ke sekolah milik Taman Siswa pada tahun ketujuhnya bersekolah.
Tahun berikutnya ia pindah ke Sekolah Wirotomo disebabkan sekolah milik taman siswa
dianggap sebagai sekolah liar oleh pemerintah Belanda. Sudirman diketahui sangat taat dalam
beragama. ia mempelajari keislaman dibawah bimbingan Raden Muhammad Kholil. Teman-
teman Sudirman bahkan menjulukinya sebagai ‘Haji’. Ia sering berceramah dan rajin dalam
belajar.

Di tahun 1934, pamannya Cokrosunaryo wafat. Hal ini menjadi pukulan berat bagi Sudirman. Ia
dan keluarganya jatuh miskin. Meskipun begitu ia diperbolehkan tetap bersekolah tanpa
membayar uang sekolah hingga ia tamat menurut Biografi Jenderal Sudirman yang ditulis oleh
Sardiman (2008).

Di Wirotomo pula, Sudirman ikut mendirikan organisasi islam bernama Hizbul Wathan milik
Muhammadiyah. Beliau juga menjadi pemimpin organisasi tersebut pada cabang Cilacap setelah
lulus dari Wirotomo. Kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi serta ketaatan dalam
Islam menjadikan ia dihormati oleh masyarakat. Jenderal Sudirman merupakan salah satu tokoh
besar di antara sedikit orang lainnya yang pernah dilahirkan oleh suatu revolusi. Saat usianya
masih 31 tahun ia sudah menjadi seorang jenderal.

Setelah lulus, ia kembali belajar di Kweekschool, sekolah khusus calon guru milik
Muhammadiyah pada zaman Hindia Belanda. namun berhenti karena kekurangan biaya.
Sudirman kembali ke Cilacap dan mulai mengajar di sekolah dasar Muhammadiyah. Disini pula
ia bertemu dengan Alfiah, temannya sewaktu sekolah yang kemudian mereka menikah. Di
Cilacap, Sudirman tinggal di rumah mertuanya yang bernama Raden Sostroatmodjo seorang
pengusaha batik kaya. Selama mengajar di sekolah tersebut, beliau juga aktif dalam perkumpulan
organisasi pemuda Muhammadiayah.

Setelah Jepang berhasil menduduki Indonesia pada tahun 1942. Perubahan kekuasaan mulai
terlihat. Jepang menutup sekoalh tempat Sudirman mengajar dan mengalihfungsikannya menjadi
pos militer. Meskipun begitu Sudirman melakukan negosiasi dengan Militer Jepang. Ia kemudian
diizinkan kembali mengajar walapun kala itu perlengkapannya sangat dibatasi. Di tahun 1944,
Sudirman menjabat perwakilan di dewan karesidenan yang dibentuk oleh Jepang. Dan tak lama
kemudian Sudirman diminta untuk bergabung dalam tentara PETA (Pembela Tanah Air) oleh
Jepang.

MASUK DI MILITER

Ketika pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor yang begitu
tamat pendidikan, langsung menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Menjadi Panglima Divisi
V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang
Republik Indonesia (Panglima TNI). Ia merupakan Pahlawan Pembela Kemerdekaan yang tidak
perduli pada keadaan dirinya sendiri demi mempertahankan Republik Indonesia yang
dicintainya. Ia tercatat sebagai Panglima sekaligus Jenderal pertama dan termuda Republik ini.
Setelah bom atiom di Hiroshima dan Nagasaki dijatuhkan, kekuatan militer Jepang di Indonesia
mulai melemah. Sudirman yang ketika itu ditahan di Bogor mulai memimpin kawan-kawannya
untuk melakukan pelarian.

Sudirman sendiri pergi ke Jakarta dan bertemu dengan Soekarno dan Mohammad Hatta. Kedua
proklamator tersebut meminta Sudirman memimpin pasukan melawan Jepang di Jakarta. Namun
ditolak oleh Sudirman. Ia memilih memimpin pasukannya di Kroya pada tahun 19 agustus 1945.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Pemerintah mendirikan BKR (Badan Keamanan
Rakyat) dan melebur PETA kedalamnya. Sudirman bersama tentaranya kemudian mendirikan
cabang BKR di Banyumas. Ia memimpin masyarakat disana dalam melucuti persenjataan tentara
Jepang.

Presiden Soekarno kemudian membentuk TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Dimana


personilnya berasal dari mantan KNIL, PETA dan Heiho. Ketika itu Soekarno menunjuk
Supriyadi sebagai panglima TKR. Namun ia tidak muncul. Inggris yang ketika itu mendarat di
Indonesia bersama dengan NICA mulai mempersenjatai tentara Belanda dan mendirikan
pangkalan di Magelang. Sudirman yang kala itu menjabat sebagai kolonel mengirim pasukan
untuk mengusir Inggris serta tentara Belanda di Ambarawa. Oleh Urip Sumoharjo, Sudirman
ditunjuk sebagai kepala divisi V.

DIANGKAT SEBAGAI PANGLIMA TKR

Pada tanggal 12 November 1945, Sudirman yang kala itu berumur 29 tahun terpilih sebagai
pemimpin TKR. Sudirman kemudian dipromosikan sebagai seorang Jenderal. Ia juga menunjuk
Urip Sumoharjo sebagai kepala staf TKR. Walaupun begitu ia ketika itu belum secara resmi
dilantik oleh Presiden Soekarno sebagai Kepala TKR.

AGRESI MILITER BELANDA


Ketika pasukan sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti tentara Jepang,
ternyata tentara Belanda ikut dibonceng. Karenanya, TKR akhirnya terlibat pertempuran dengan
tentara sekutu. Demikianlah pada Desember 1945, pasukan TKR yang dipimpin oleh Sudirman
terlibat pertempuran melawan tentara Inggris di Ambarawa.

Dan pada tanggal 12 Desember tahun yang sama, dilancarkanlah serangan serentak terhadap
semua kedudukan Inggris. Pertempuran yang berkobar selama lima hari itu akhirnya memaksa
pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang. Pada saat pasukan Belanda kembali
melakukan agresinya atau yang lebih dikenal dengan Agresi Militer II Belanda, Ibukota Negara
RI berada di Yogyakarta sebab Kota Jakarta sebelumnya sudah dikuasai. Jenderal Sudirman
yang saat itu berada di Yogyakarta sedang sakit. Keadaannya sangat lemah akibat paru-parunya
yang hanya tingggal satu yang berfungsi.

Dalam Agresi Militer II Belanda itu, Yogyakarta pun kemudian berhasil dikuasai Belanda. Bung
Karno dan Bung Hatta serta beberapa anggota kabinet juga sudah ditawan. Melihat keadaan itu,
walaupun Presiden Soekarno sebelumnya telah menganjurkannya untuk tetap tinggal dalam kota
untuk melakukan perawatan. Namun anjuran itu tidak bisa dipenuhinya karena dorongan hatinya
untuk melakukan perlawanan pada Belanda serta mengingat akan tanggungjawabnya sebagai
pemimpin tentara.

MELAKUKAN PERANG GERILYA

Maka dengan ditandu, ia berangkat memimpin pasukan untuk melakukan perang gerilya. Kurang
lebih selama tujuh bulan ia berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan yang lain, dari
gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah sekali sementara obat juga hampir-hampir
tidak ada. Tapi kepada pasukannya ia selalu memberi semangat dan petunjuk seakan dia sendiri
tidak merasakan penyakitnya. Namun akhirnya ia harus pulang dari medan gerilya, ia tidak bisa
lagi memimpin Angkatan Perang secara langsung, tapi pemikirannya selalu dibutuhkan.
JENDERAL SUDIRMAN WAFAT

Penyakit TBC yang menggerogoti Jenderal Sudirman kala itu kian parah. Beliau rajin
memeriksakan diri di rumah sakit Panti Rapih. Disaat itu juga, Indonesia sedang dalam
negoasiasi dengan Belanda menuntuk pengakuan kedaulatan Indonesia. Jenderal Sudirman kala
itu jarang tampil karena sedang dirawat di Sanatorium diwilayah Pakem dan kemudian pindah ke
Magelang pada bulan desember 1949. Belanda kemudian mengakui kedaulatan Indonesia pada
tanggal 27 desember 1949 melalui Republik Indonesia Serikat. Jenderal Sudirman saat itu juga
diangkat sebagai Panglima Besar TNI. Menurut biografi jenderal Sudirman, Diketahui setelah
berjuang keras melawan penyakitnya, Pada tangal 29 Januari 1950, Panglima Besar Sudirman
wafat di Magelang. Pemakamannya ke Yogyakarta diiringi oleh konvoi empat tank serta 80
kendaraan bermotor.

PEMAKAMAN JENDRAL SUDIRMAN

Masyarakat kala itu tumpah ruah ke jalan memberikan -penghormatan terakhir ke Panglima
Sudirman. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
Pemakamannya dilakukan dengan prosesi militer. Beliau dimakamkan disamping makam
jenderal urip Sumoharjo. Jenderal Sudirman kemudian dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela
Kemerdekaan.

JABATAN DI MILITER:

Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal Besar Bintang Lima

Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel

Komandan Batalyon di Kroya


BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang


mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda adalah
fondasi penting kebangkitan bangsa Indonesia dan landasan utama bagi pembentukan
negara Republik Indonesia.Dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 yang hingga kini
setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.
DAFTAR PUSTAKA

https://alvara-strategic.com/generasi-millennial-indonesia-tantangan-dan-peluang-
pemuda-indonesia/

https://radarlombok.co.id/era-new-normal-apa-peran-kita-sebagai-pemuda.html

https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/9acde-buku-profil-generasi-milenia.pdf

https://bodaskarangjati.desa.id/biografi-jenderal-sudirman/

Anda mungkin juga menyukai