Anda di halaman 1dari 8

BECAUSE OF YOU

By : kharasi
”Cinta tumbuh dengan terbiasa,Cinta ada karena rasa percaya Dan Cinta hadir karena rasa
nyaman yang datang secara tiba-tiba namun menerima dengan lapang dada.”

“Kalau jalan itu lihat-lihat dong,jalan pakai kaki terus mata untuk melihat biar nggak nyenggol
orang,jangan mentang-mentang anda anak dari pemilik sekolah jadinya anda belagu dan merasa
kalau anda harus dihormati serta di junjung tinggi,PAHAM.” Keributan terjadi di koridor orang-
orang pun mulai bergerombolan melihat dan menyaksikan siapa yang membuat keributan
tersebut.ternyata seorang gadis tengah mengomeli seorang laki-laki yang ternyata anak dari
pemilik sekolah internasional tersebut.

SMA NUSA BANGSA adalah sekolah dimana para pejabat dan aparatur Negara maupun orang-
orang penting dan memiliki harta yang menyekolahkan anak-anak mereka disana.Sekolah yang
Elite anak-anak yang High Class dan Perkumpulan orang-orang kelas atas.

Dengan rasa tak percaya laki-laki tersebut tersenyum miring meremehkan gadis yang berani
mengomelinya. “Hei gadis kampung, emang nya lo tau siapa gue?bukan hanya sekedar anak
pemilik sekolah saja tapi gue juga bisa dihormati dimanapun gue berada dan menginjakkan kaki
gue,gadis miskin yang hanya menerima beasiswa karena otaknya dengan berani memarahi dan
mengomeli gue ALVARO HADID yang dihormati dan disegani? Luar biasa,lo jadi target gue
ingat itu.” Selesai memarahi gadis itu alvaro berlalu meninggalkan gadis itu dengan perasaan
yang kalut dan emosi.serasa tak percaya dengan apa yang dia dengar dan rasakan,gadis kampung
yang hanya bisa mengandalkan kemampuan otaknya dan beasiswa saja bisa menggertak dan
merendahkannya? Apakah gadis ini sudah tidak ingin bersekolah lagi? Apakah dia ingin
dikeluarkan dan di blacklist agar tidak diterima di SMA manapun? Sial.

Teng…teng…teng…(suara bel masuk)

Setelah keributan selesai bel pun berbunyi dan semua siswa-siswi yang berkumpul dikoridor
bubar dan kembali ke kelas mereka masing-masing termasuk gadis yang bermasalah dengan
ALVARO HADID .

Saat gadis itu berjalan ke kelasnya tiba-tiba segerombolan perempuan menghampirinya dan
menahan gadis itu.

“Kalian mau ngapain? Nggak dengar bel berbunyi?” gadis itu dengan beraninya mengatakan hal
seperti itu kepada geng high class di sekolah tersebut.
“Berani banget lo ya,udah tadi ngomelin my Prince Alvaro sekarang berani merintah kita?geng
High Class?besar juga nyali lo.” Yuriko Angeline gadis yang merupakan ketua geng tersebut
mendekat dan mulai memberi peringatan kepada Marsha Eveline gadis yang berani mengomeli
Alvaro dan menentang geng High Class.

“Gadis kampung, lo ingat baik-baik wajah dan kata-kata gue kalau sekali lagi gue lihat lo bikin
masalah sama my Prince Alvaro lo bakal berurusan sama gue dan geng High Class PAHAM.”
Yuriko memberi peringatan kepada marsha untuk tidak berbuat ulah dengan geng High Class
dan Alvaro.

“Emang dia siapa? Terus emang geng kamu punya hak apa untuk menutup kebenaran? Emang
geng kamu siapa sampai harus di dengar dan di hormati serta disegani gini? Kita sama-sama
manusia jadi apa yang harus saya takutkan?” dengan lantang marsha menjawab dan kemudain
berlalu meninggalkan yuriko dan geng nya. Dengan wajah yang geram penuh amarah,yuriko
merasa tak percaya bahwa ada yang berani menggertaknya dan tidak mempedulikan geng hits
nya tersebut.

“aaahhhhhhhh siaallll,berani banget tu cewek kampung gertak gue,awas aja ya lo cewek


kampung tungu pembalasan gue.” Lalu yuriko dan geng nya kembali ke kelas dengan
kejengkelan akibat ulah marsha.

“permisi pak,maaf saya telat tadi saya habis dari toilet tapi pas ditengah menuju kelas ada tikus
yang mengahalangi jalan saya,jadi saya buang dulu pak biar nggak terlalu kelihatan kotor.”
Marsha mengatakan bahwa geng high class adalah tikus kotor? Marsha benar-benar berani.

“yasudah kamu silahkan duduk dan mulai kembali pelajaran tadi yang teringgal sendiri.” Sang
guru pun memberi izin kepada marsha untuk masuk dan mengulang pembelajaran yang tinggal
tadi sendiri.

Marsha pun kembali ke bangkunya dan mulai memahami pelajaran yang tertinggal tadi. Setelah
selesai pelajaran guru pun berganti sesuai jam mata pelajaran hari ini,ternyata pelajaran hari ini
free sebab guru-guru sedang mengadakan rapat perlombaan tingkat nasional yaitu OLIMPIADE
SAINS yang harus di seleksi dengan cermat. Dan jam pelajaran untuk hari ini sampai jam pulang
free.

Saat jam free pun marsha tetap belajar,dia harus bisa meningkatkan kemampuan belajarnya dan
tetap menerima beasiswa untuk kebutuhan hidupnya dan dana sekolahnya. Marsha seorang gadis
yang tidak memiliki orang tua, marsha harus kehilangan orang tuanya akibat kecelakaan yang
terjadi 5 tahun lalu yang merenggut nyawa kedua orang tuanya. Kini marsha hidup sebatang kara
memenuhi kebutuhannya dengan kerja part time dan harus tetap menerima beasiswanya agar bisa
membantu dia bersekolah dan menambah uang saku nya untuk bertahan hidup.
Marsha pernah mengikuti olimpiade karate,judo,dan pencak silat iya memenangkan lomba
tersebut sebagai juara 1 dan ke 2,itu sebabnya marsha tidak takut dengan siapapun asal itu benar
dan tepat. Sekolah SMA NUSA BANGSA juga tidak akan bodoh begitu saja mengeluarkan
seorang murid yang berprestasi yang membuat nama sekolah mereka terkenal dan harum akan
prestasi,bisa dibilang 90% sekolah itu terkenal karena prestasi dari marsha dan selebihnya
prestasi murid lain dan ke elite an sekolah tersebut,jadi sekolah akan susah jika marsha harus
dikeluarkan Karen hal sepele saja.

“hei gadis kampung, urusan kita belum selesai jangan mentang-mentang lo anak kebanggan
sekolah jadinya lo sok berkuasa,ingat lo itu bukan apa-apa kalau bukan karena sekolah ini
membiayai hidup lo dan itu juga hak gue sebagai anak pemilik sekolah ini untuk bisa
memberhentikan uang saku lo MENGERTI!!” dengan tekanan dan kekuasaan Alvaro memberi
peringatan kepada Marsha agar tidak macam-macam dengannya namun marsha telah
melakukannya.

“anda pikir saya takut? Jika itu anda lakukan maka akan ada lebih dari ratusan orang tua dan
pejabat yang membela dan mempertahankan saya,sebab sekolah ini harum dan terkenal karena
prestasi saya dan nama saya jadi anda jangan sok berkuasa disini Karena orang tua anda juga
tidak akan mengikuti perintah BODOH anda dan tidak mungkin orang tua anda akan mengikuti
keinginan anda karena saya DIBUTUHKAN dan DISAYANGI oleh sekolah ini anda
MENGERTI !!” dengan berani marsha menjawab perkataan Alvaro laki-laki yang hanya
mengandalkan kekuasaan dan kekayaan saja dan tidak pernah mengerti susahnya jadi marsha dan
kehidupannya.

Dengan amarah alvaro mengepalkan tangannya dan menghantam meja dengan keras yang
membuat marsha dan seisi kelas terkejut dan heboh.

“ingat ya gadis kampung, lo sendiri yang minta perang lo sendiri yang datang untuk berlawanan
dan jangan pernah menyesal dengan perbuatan lo hari ini,gue jamin lo nggak bakal tenang hidup
disekolah ini INGAT ITU” dengan amarah alvaro menekan kata-katanya dan membuat suasana
sesak akan amarahnya dan situasi yang membuat orang semua terdiam.

Sambil berdiri dari kursinya marsha pun menjawab “ silahkan saja,saya terima semuanya
perlakuan anda saya tidak takut dan akan saya tunggu.” Lalu marsha berlalu meninggalkan kelas
tersebut dengan tenang dan seperti tak terjadi apa-apa.

Kelas pun kembali tenang berbeda dengan alvaro yang sedang menahan emosi akibat ulah
marsha kembali. “sepertinya lo harus diberi pelajaran dulu baru jera ya gadis kampung kalau
hanya gertakan dan omongan saja sepertinya lo menganggap remeh,tunggu saja apa yang bakal
terjadi gadis kampung.” Lalu alvaro keluar meninggalkan kelas.

Marsha ternyata keluar untuk makan ke kantin,yah sepertinya dia lapar karna harus membuang
energi nya untuk meladeni bocah seperti alvaro dang yuriko beserta geng nya.
Saat memulai makan tiba-tiba marsha kembali diganggu oleh geng high class nya
yuriko,sepertinya hari-hari marsha akan terus dihantui oleh orang-orang yang tidak berguna
seperti mereka.

Braaakkkkk….(suara geprakan meja)

Meskipun seisi kantin terkejut marsha merasa biasa saja dan seperti tidak mendengar apapun.
Gadis itu sibuk melahap makanannya. Merasa tak direspon akhirnya yuriko mengambil air
segelas dan menumpahkannya kepada marsha.

Bbyyuurr…(suara tumpahan air)

“hahahaha basah deh,uppss sorry nggak sengaja tangan gue kepleset tadi jadinya lo basah deh.”
Yuriko mengucapkannya dengan nada meremehkan.

”it’s oke ,im fine. But ini kamu yang minta ya jadi jangan salahkan saya jika saya melewati batas
kesabaran saya.” Ucap marsha dengan tenang tanpa terbawa emosi.

“emangnya apa yang bisa lo lakuin ke gue? Berani banget lo nantang gue,emang nya lo siapa?
Hhmm? Lo itu cuman sampah yang nggak berguna,btw kasian ya jadi lo nggak ada didikan
orang tuanya,jangan-jangan nyokap bokap lo mati gara-gara bunuh diri lagi karna nggak becus
jadi orang tua.” Kata-kata yuriko membuat marsha hilang kesabarana. Jika yang dihina hanya dia
sendiri marsha akan terima namun jika itu sudah menyangkut kedua orang tuanya,siapapun dia
akan marsha hadapi.

Praak…(suara tamparan)

“ingat baik-baik yang saya katakan, jika kamu masih menghina saya,saya tidak keberatan namun
jika kamu telah menghina orang tua saya, masuk penjara akibat pembunuhan pun akan saya
hadapi asalkan saya bisa merobek mulut orang yang menghina almarhum dan almarhumah orang
tua saya. PAHAM KAMU !!” seram begitulah definisi keadaan marsha sekarang,gadis itu benar-
benar marah dan amarahnya meluap.

“oh satu lagi saya tipe orang yang sangat pendendam jika saya masih melihat kamu dan geng
jelek kamu mengganggu dan menghina orang tua saya maka hari itu juga kamu dan geng mu
akan merasakan bagaimana rasanya terkurung dengan keadaan menyedihkan dirumah sakit.
MENGERTI.” Setelah itu marsha pun kembali ke kelas dan mengambil tas nya untuk
pulang,karena lagi free siswa-siswi diizinkan untuk pulang lebih awal. Mood marsha benar-benar
berantakan hari ini.

Setelah sampai ke kost yang begitu sederhana marsha pun mencoba menenangkan pikirannya
dan emosinya lalu istirahat agar gadis itu tidak terlalu kalut dalam emosi dan kesedihannya.

Malam pukul 19.80 wib


Marsha terbangun dari tidurnya, ia sadar ternyata tertidur dengan memakai seragam sekolah lalu
gadis itu bangun dari tempat tidurnya dan segera mencuci wajahnya lalu mengganti pakaiannya.

Kkrruukkk…(suara perut lapar)

Sepertinya cacing didalam perut marsha meronta-ronta ingin di beri asupan makanan,kemudian
marsha ke dapur dan melihat kulkas ternyata isi kulkas nya habis terpaksa marsha harus ke
supermarket untuk membeli keperluannya sebenarnya dia sedang tidak mood kemana-mana
namun mau bagaimana lagi marsha harus mengsis perutnya.

“haaah,harus ke supermarket nih bahan-bahan dikulkas habis semua lagi.” Lalu gadis itu
mengambil catatan dan mencatat keperluan yang akan dibelinya lalu keluar rumah dan menuju
supermarket terdekat.

Sesampainya di supermarket marsha pun mengambil barang yang dibutuhkannya lalu setelah itu
ke kasir untuk membayarnya.

Saat keluar supermarket sepertinya marsha mendengar suara teriakan,dengan buru-buru marsha
pun melihat ke arah suara itu,sesampainya di tempat asal suara tersebut gadis itu melihat seorang
laki-laki yang sepertinya sedang ada problema di hidupnya. Dengan memberanikan diri marsha
pun menuju kearah laki-laki itu.

“hmmm permisi, maaf sebelumnya saya lancang untuk mencampuri urusan anda tapi sepertinya
anda ada problema yang lumayan menyesakkan boleh saya temani?sekalian siapa tau saya bisa
bantu dengan mendengar cerita anda.” Ucap gadis itu dibelakang laki-laki tersebut.

Kemudian laki-laki itu menoleh kearah gadis yang berbicara itu,betapa terkejutnya laki-laki itu
begitu juga gadis tersebut,ternyata yang sedang di ajaknya bicara adalah perempuan yang sangat
berani menjawab dan melawannya.

“kamu?kenapa bisa ada disini?kamu ngikutin saya?mau balas dendam apa lagi kamu?” dengan
cepat marsha menuduh lelaki tersebut yang bukan lain adalah alvaro si laki-laki yang
membuatnya kesal setengah mati.

“siapa juga yang ngikutin lo, ge’er banget jadi cewek. Gue kesini karena problem family aja
ngapain jug ague ngikutin lo yang nggak bermutu sama sekali.” Jawab alvaro dengan wajah
lusuh dan banyak masalah namun tetap dengan gaya angkuhnya.

Sebenarnya marsha sangat malas berurusan dengan laki-laki angkuh seperti Alvaro namun
hatinya berkata ingin menghibur laki-laki yang sedang frustasi ini di depannya. Gadis itu
bingung namun tetap memilih untuk tinggal dan menemani laki-laki itu.

“kamu ada masalah apa? Bukannya mau lancing atau nggak sopan hanya saja saya lihat dari tadi
kamu kelihatan gusar dan kecewa. Mungkin dengan kamu bercerita dengan saya bisa
mengurangi beban kamu dan siapa tau saya juga bisa bantu.” Tanya marsha kepada laki-laki
tersebut.

“tau apan lo tentang gue? Lo cuma gadis kampung yang belagu jadi apa sih yang lo tau dari
masalah hidup gue?” jawab alvaro dengan sarkas nya.

“terus kamu pikir Cuma kamu doang yang punya masalah hidup?kamu juga tau apa tentang
saya?udh tau sampai mana kehidupan dan masalah saya? Nggak tau sama sekali kan jadi jangan
anggap kamu doang yang banyak masalah, masalah saya lebih besar dan berat daripada
kamu.”gadis itu mengatakannya dengan raut wajah yang sedih dan perasaan hancur yang terlihat
jelas di mata nya.

“mmm,, maaf deh gua nggk tau kalau lo juga ada masalah hidup yang lebih berat dari gue.
sebenarnya kalau dilihat-lihat masalah gue sepele kok kehidupan gue emang kelihatan
menyenangkan tapi, sebenarnya gue kehilangan. Gue kehilangan kasih sayang dan waktu gue
bersama nyokap bokap,mereka sibuk dengan bisnis dan pekerjaan mereka. Apalagi di hari gue
yang sekarang mereka masih sibuk tanpa mikirin gue yang ngerayain ultah gue sendirian. Gue iri
lihat anak-anak kayak lo bisa ngumpul q’time bareng keluarga sedang gue? Hidup dengan
pribadi tanpa kasih sayang orang tua,berasa nggak punya orang tua gue mending sekalian nggak
punya aja deh biar jelas letak kehidupan gue.” Laki-laki itu berbicara panjang lebar dan
menceritakan masalahnya kepada marsha.

“saya kasih tau kamu satu hal, saya tidak memiliki orang tua saya hanya anak yatim piatu yang
tidak merasakan maupun melihat orang tua saya sibuk,melihat orang tua saya di depan mata
saya. saya sama sekali tidak merasakan hal itu, saya hidup sebatang kara dan saya lebih iri
dengan orang seperti kamu yang masih bisa melihat orang tua kamu di depan mata kamu. So
sebenarnya hidup tidak usah di pahami cukup di mengerti dan biasakan saja pasti suatu hari
kamu akan tahu indahnya memiliki orang tua yang sibuk demi kamu, tidak seperti saya yang
harus berjuang sendiri untuk bertahan hidup.” Sambil tersenyum gadis itu memberi motivasi
kepada alvaro padahal dia lebih terluka disbanding laki-laki itu.

“gimana kalau ultah kamu kita rayakan berdua saja? Kebetulan saya akan masak dan mungkin
bisa melebihkan untuk merayakan ultah kamu. Tapi itu jika kamu mau.” Tawar gadis itu kepada
alvaro.

“ini lo yang maksa ya bukan gue yang mohon-mohon, karena lo maksa jadi apa boleh buat. Ayo
ke rumah lo.” Laki-laki itu bersemangat ingin merayakan ultahnya dengan gadis manis tersebut.

Semenjak hari itu mereka berdua kelihatan sangat dekat bak pasangan yang begitu cocok
dipandang mata.
Mereka kelihatan akrab hari demi hari mereka semakin dekat membuat orang-orang seisi sekolah
terheran-heran, mengapa tidak? Yang kemaren-kemaren mereka selalu berantem malah ujung-
ujung nya akrab seperti ini. Malahan banyak yang bilang kalau mereka udah official padahal
belum sama sekali. But we don’t know what kind of plan God is and what the future will be like.

Setelah itu ternyata semakin hari sifat seorang Alvaro yang angkuh dan penuh perintah yang
harus diikuti,disegani dan di hormati berubah 100% dia menjadi anak yang humble dan
berteman dengan siapa saja tanpa memandang status dia juga tidak lagi menjadikan jabatan dan
uang ayahnya sebagai jati dirinya untuk menentang kedisiplinan sekolah dan menjatuhkan
martabat siswa yang dibawah dirinya. Yah begitulah jika hati dilabuhkan kepada orang yang
tepat pasti akan berubah dengan sendirinya dan mengerti arti rasa sesungguhnya.

“seperti nya gue udah jatuh cinta dengan gadis kampung yang sifatnya slowly dan sekali emosi
nggak bisa di redam, gue mau nyatain perasaan gue ke dia keburu dia diambil orang.” Ternyata
alvaro berencana ingin menyatakan perasaannya kepada marsha,entah sejak kapan rasa itu
tumbuh yang alvaro tau ia jatuh cinta kepada gadis kampung itu.

Sambil menyusun kata-kata untuk menyatakan cintanya kepada marsha alvaro pun pergi ke toko
bunga untuk membeli bucket bunga “ bunganya cantik mending gue beli deh biar romantis kayak
di film-film.” Lalu alvaro membeli bucket bunga tersebut dan segera menuju ke taman dimana
marsha berada.

Ketika sampai di taman betapa terkejutnya alvaro melihat marsha mendapatkan pengakuan cinta
dari laki-laki lain. marah,kesal,emosi itulah yang dirasakan oleh alvaro. Ia kalah cepat oleh laki-
laki itu.

Dengan amarah alvaro mendekati kedua orang tersebut dan berkata “ dia siapa? Kenapa dia bawa
bucket bunga terus berlutut dihadapan lo? Dia nyatain perasaannya ke lo? Dan lo terima? Lo
benar2 jahat ya sha.” Alvaro kecewa dengan marsha lalu mengapa marsha mendekati nya jika
gadis itupun tidak memiliki perasaan cinta terhadap alvaro.

“dengerin aku dulu ya al, ini nggak seperti yang kamu lihat beneran al kamu itu hanya salah
paham.” Ucap marsha dengan menjelaskannya kepada alvaro harap-harap alvaro mempercayai
dirinya.

“nggak usah kek anak kecil deh lo al, lo tenang aja dia nolak gue kok dia bilang ada orang yang
dia cinta dan itu adalah orang yang selama ini dekat dengan dia dan gue yakin itu lo,perasaan
mggak bisa dibohongi al.” laki-laki tersebut bernama Reno Setiawan dia menyatakan
perasaannya kepada marsha namun ditolak mentah-mentah oleh marsha.

“sepertinya gue punya kesempatan nih,semoga aja gue nggak ditolak dan semoga aja yang
dibilang Reno emang benar kalau marsha cinta sama gue.” Alvaro berkutit dengan bathinnya
mempersiapkan diri untuk menyatakan cinta nya.
“sha,gue..eh maaf maksudnya aku, iya aku orang yang udah kamu kuatin disaat aku terpuruk aku
adalah orang yang selalu bergantung dengan senyum dan tawa kamu aku adalah orang yang
selalu kamu koreksi jika salah dan aku bersyukur akan hal itu. Aku bersyukur mengenal kamu
selama ini dan aku bersyukur kamu diciptakan Tuhan untuk bertemu aku.” Kata-kata alvaro
terpotong ia mengambil nafas sejenak dan kemudian memantapkan diri dan melanjutkan kata-
kata nya kembali.

“jadi aku disini mau menjaga senyum dan tawa kamu aku disini mau menjaga hati kamu biar
tetap ada di hati aku dan aku mau kamu jadi yang berarti dalam hidup dan moment-moment
tentang aku.”

Sambil menarik nafas lagi alvaro kembali melanjutkan kata-kata nya”ini bukan karna aku merasa
berhutang budi atau sok romantis dan merasa kamu murahan atau semacamnya. Ini tulus dari
hati aku ALVARO HADID ingin menyatakan kalau aku CINTA sama kamu dan aku mau kamu
jadi pacar aku,tapi aku nggak maksa kamu untuk jawab sekarang aku akan kasih kamu waktu
kalau kamu mau dan….” Belum sempat menyelesaikan kalimatnya marsha tiba-tiba memeluk
nya.

“aku mau dan nggak butuh waktu buat nerima kamu,terimkasih udah mau cinta sama gadis
kampung seperti aku and I Love U Too.” Marsha dan alvaro sama-sama larut dengan perasaan
mereka dan kebahagiaan mereka.

“sha dengerin aku, terimakasih udah mampu mengubah sikap aku yang angkuh dan sok berkuasa
terimaksih udah buat aku mengerti akan kehidupan dan mensyukuri semuanya. Aku bisa jadi
kayak sekarang BECAUSE OF YOU dan aku juga paham tentang Cinta BECAUSE OF YOU.
Thank you babe all BECAUSE OF You.” Akhirnya percintaan mereka yang dipertemukan
karena masalah berubah menjadi pertemuan yang membuahkan cinta tanpa disengaja dan rasa
nyaman yang berkala menjadi cinta yang sempurna.

“Ada kala nya cinta harus tumbuh dengan pertikaian,ada masanya cinta harus ada karena rasa
benci dan ada saatnya cinta dibangun Karena rasa muncul dengan sendirinya. Kita tak bisa
menebak dengan siapa kita akan jatuh cinta dan kita tidak akan tahu skenario apa selanjutnya
jika ingin maka cinta mampu tumbuh dan terselip di lubuk hati terkecil dan mekar menjadi
gumpalan rasa yang menggebu dan menyatu menjadi keinginan untuk memiliki.

all BECAUSE OF YOU

Anda mungkin juga menyukai