N

Burgerlijk Wetboek UU No.1 Tahun 1974 Kompilasi Hukum Islam PP No.9 Tahun 1975
O.
Monogami mutlak, dimana Kata sepakat, tanpa ada paksaan Untuk melaksanakan Pencatatan perkawinan hanya
lelaki hanya boleh terikat dari pihak manapun. perkawinan harus ada: boleh dilakukan oleh dua
perkawinan dengan satu orang a. Calon Suami; instansi, yakni pegawai
1. perempuan saja, dan seorang b. Calon Isteri; pencatat Nikah, Talak dan
perempuan hanya boleh terikat c. Wali nikah; Rujuk, dan Kantor Catatan
perkawinan dengan satu orang d. Dua orang saksi dan; Sipil atau instansi/pejabat yang
lelaki. e. Ijab dan Kabul. membantunya.
Tidak ada paksaan baik bagi Monogami tidak mutlak. calon suami sekurang-kurangnya Menyampaikan kehendaknya
prian maupun pihak wanita berumur 19 tahun dan calon untuk melangsungkan
dalam melangsungkan isteri sekurang-kurangnya perkawinan kepada Pegawai
2. perkawinan. (persetujuan bebas) berumur 16 tahun. Catatan Sipil baik lisan
maupun tulisan oleh kedua
mempelai atau orangtua atau
wakilnya.
Laki-laki berusia 18 tahun dan Batas usia. Dibawah usia 21 tahun, harus Pemberitahuan kepada
perempuan berusia 15 tahun. Laki-laki = 19 tahun; mendapat izin orang tua. Pegawai Pencatatan Sipil
Namun jika ada alasan tertentu, Wanita = 16 tahun’ dilakukan sekurang-kurangnya
3. presiden dapat memberikan <21 tahun, harus mendapat izin 10 hari sebelum perkawinan
dispensasi. orang tua yang masih hidup atau dilangsungkan.
dari orang tua yang mampu
menyatakan kehendaknya.
4. Dilarang perkawinan anatara Jangka waktu tunggu (tenggang Perkawinan didasarkan atas Apabila terdapat alasan yang
mereka yang telah putus dalam waktu) cerai mati: 130 hari. persetujuan calon mempelai. sangat penting untuk segera
ikatan suatu perkawinan. Mereka Cerai hidup: 3 kali suci/90 hari. melangsungkan perkawinan
dapat melangsungkan meskipun belum lampau 10
perkawinan kedua kalinya dalam hari, misalnya karena salah
masa tunggu setelah 1 tahun seorang dari calon mempelai
sejak dibukukan dalam catatan akan segera pergi ke luar
sipil. negeri untuk melaksanakan
tugas negara, maka demikian

Wanita yang perkawinannya
putus, waktu tunggunya adalah
300 hari. Hal ini dilakukan untuk
menjamin kepastian akan ayah
biologis dari anak apabila wanita
itu tengah mengandung.
5.
6. Dilarang perkawinan antara
mereka yang satu sama lain
bertalian keluarga dalam garis
lurus keatas dan kebawah, baik
karena kelahiran yang sah atau
tidak sah atau karena
perkawinan; dan dalam garis
menyimpang, antara saudara
itu dimungkinkan dengan
mengajukan permohonan
dispensasi.
Perkawinan dilarang antara 2 Bentuk persetujuan calon Bagi mereka yang memiliki
orang yang : mempelai wanita, dapat berupa nama kecil dan nama keluarga,
a. Berhubungan darah pernyataan tegas dan nyata maka dalam pemberitahuan
dalam garis keturunan dengan kehendak melangsungkan
lurus kebawah ataupun tulisan, lisan atau isyarat tapi perkawinan, dicantumkan baik
keatas; dapat juga berupa diam dalam nama kecil maupun nama
b. Berhubungan darah arti selama tidak ada penolakan keluarga. Sedangkan bagi
dalam garis keturunan yang mereka yang tidak memiliki
menyamping; tegas. nama keluarga, maka cukup
c. Semenda; mencantumkan nama kecilnya
d. Sesusuan; saja ataupun namanya saja.
e. Berhubungan saudara Tidak adanya nama kecil atau
dengan istri atau sebagai nama keluarga sekali-kali tidak
bibi atau kemenakan dari dapat dijadikan alasan untuk
istri, dalam hal seorang penolakan perkawinan. Hal-hal
suami beristri lebih dari yang harus dimuat dalam
satu orang; pemberitahuan tersebut
f. Mempunyai hubungan merupakan ketentuan minimal,
yang oleh agamanya atau sehingga masih dimungkinkan
peraturan lain yang ditambahnya hal lain, misalnya
berlaku, dilarang kawin. mengenai wali nikah.
Sebelum berlangsungnya Pegawai Catatan Sipil meneliti
perkawinan Pegawai Pencatat syarat-syarat perkawinan
Nikah menanyakan lebih dahulu apakah telah terpenuhi dan
persetujuan calon mempelai di apakah tidak terdapat halangan
hadapan dua saksi nikah. perkawinan menurut UU.
 laki-laki dan saudara perempuan,
sah atau tidak sah.
7. Dilarang perkawinan antara
mereka yang bertalian keluarga
semenda.
Sebelum perkawinan, harus ada
pemberitahuan, penelitian,
pengumuman.
Bila ternyata perkawinan tidak
disetujui oleh salah seorang
calon mempelai maka
perkawinan itu
tidak dapat dilangsungkan.
Pegawai Catatan sipil juga
harus meneliti :
a. Kutipan akta kelahiran atau
surat keterangan yang
menyatakan umur dan asal-
usul calon mempelai dari
Kepala Desa atau setingkat
dengan itu;
b. Keterangan nama, agama,
pekerjaan dan tempat
tinggal orang tua calon
mempelai;
c. Izin tertulis/izin pengadilan
apabila salah seorang calon
mempelai atau keduanya
dibawah usia 21 tahun.;
d. Izin pengadilan apabila
calon mempelai(seorang
suami) yang masih
mempunyai istri;
e. Dispensasi
Pengadilan/pejabat;
f. Surat kematian istri atau
suami yang terdahulu atau
surat keterangan perceraian
bagi perkawinan kedua
kalinya atau lebih;
g. Izin tertulis dari pejabat
yang ditunjuk oleh Menteri
HANKAM/PANGAB,

Dilarang perkawinan antara
mereka yang dilarang oleh
hakim karena diputuskan salah
telah berzinah.
7.
Memberitahukan kepada
pegawai Catatan Sipil tempat
tinggal salah satu dari kedua
pihak.
8.
Pemberitahuan tersebut dapat
9. dilakukan sendiri atau dengan
perwakilan dengan menyertakan
Melangsungkan perkawinan. Bagi calon mempelai yang
menderita tuna wicara atau tuna
rungu persetujuan dapat
dinyatakan
dengan tulisan atau isyarat yang
dapat dimengerti.
Melaksanakan perkawinan. . Pengumuman agar
apabila salah seorang calon
mempelai atau keduanya
anggota Angkatan
Bersenjata;
h. Surat kuasa otentik apabila
calon mempelai diwakilkan
oleh orang lain
Apabila ada halangan
perkawinan maka akan
disampaikan kepada siapa yang
datang memberitahukan
kehendak untuk
melangsungkan
perperkawinan, baik itu kedua
calon mempelai, orang tuanya,
atau wakilnya.
memberikan kesempatan
kepada umum untuk
mengetahui dan mengajukan
keberatan-keberatan bagi
dilangsungkannya suatu
perkawinan apabila yang
demikian itu diketahuinya
bertentangan dengan hukum
agamanya dan kepercayaannya
itu yang bersangkutan atau
bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan lainnya.
Pengumuman dilakukan :
a. Di kantor pencatatan
perkawinan yang daerah
 surat yang menerangkan bahwa
ada kehendak untuk
melangsungkan pernikahan.
Pemberiahuan ini akan
dibuatkan akta oleh pegawai
Catatan Sipil.
Pegawai Catatan sipil akan
menempelkan pengumuman
mengenai perkawinan tersebut
dipintu utama Catatan Sipil
11.
diselenggarakan. Pengumuman
tersebut akan tetap tertempel
selama 10 hari.
12. Apabila dalam jangka waktu 1
bulan perkawinan tersebut tidak
dilaksanakan, maka perkawinan
tersebut tidak boleh
dilangsungkan sebelum
mnemberitahukan kepada kantor
Catatan Sipil.
hukumnya meliputi wilayah
tempat perkawinan dan
dilangsungkan; dan
b. Di kantor/kantor-kantor
pencatatan perkawinan
tempat kediaman masing-
masing calon mempelai.
Perkawinan dilangsungkan
setelah hari kesepuluh sejak
pengumuman kehendak
perkawinan. Perkawinan
dilakukan menurut hukum
agama dan kepercayaan
dihadapan Pegawai Pencatat
dan dihadiri oleh 2 orang saksi.
Akta perkawinan yang
disiapkan oelh pegawai Catatan
Sipil ditandatangani oleh kedua
mempelai kemudian
dilanjutkan dengan
ditandatangani oleh kedua
saksi dan Pegawai Pencatat
yang menghadiri. Bagi umat
Islam, ditandatangani pula oleh
wali nikahnya atau yang
mewakili.
 SYARAT-SYARAT PERKAWINAN
MENURUT
BURGERLIJK WETBOEK, UU No. 1 TAHUN 1974, KOMPILASI
HUKUM ISLAM, DAN PP No.9 TAHUN 1975

Oleh

Ambara Dewita Purnama

B111 14 126
Hukum Perdata C