Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah Komunikasi Keperawatan tentang
KOMUNIKASI EFEKTIF dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih pada Ibu Ni Nyoman Hartati.,S.Kep.Ns.M.Biomed selaku Dosen mata
kuliah Sosiologi di Poltekkes Kemenkes Denpasar yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I - PENDAHULUAN
BAB II – PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan......................................................................................................
3.2 Saran................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDALUHUAN
Metode penulisan yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu metode
pustaka yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang
berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet. Dan juga
menggunakan metode diskusi yaitu mendapatkan data dari teman-teman yang
mengetahui tentang informasi yang diperlukan dalam membuat proyek.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hukum 1 : Respect
2. Hukum 2 : Empathy
3. Hukum 3 : Audible
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum
ke empat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri
sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran
yang berlainan.
Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Kesalahan
penafsiran atau perasaan yang dapat menimbulkan dampak yang tidak
sederhana. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka
(tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan
rasa percaya dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa
keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan
menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.
5. Hukum 5 : Humble
G. Memusatkan perhatian
Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss mengatakan komunikasi yang efektif
paling tidak menimbulkan 5 hal, meliputi :
1. Penertian
Pengertian artinya penerimaan yang cermat dari isi pesan seperti yang dimaksud
oleh pemberi/ sumber pesan. Jika tidak adanya saling pengertian maka akan
menimbulkan kesalahan pemahaman atau bahkan akan menimbulkan konflik,
perkelahian dan lain – lain sebagainya.
2. Kesenangan
Tidak semua komunikan ditujukan untuk menyampaikan informasi dan
membentuk pengertian. Ketika mengucapakan “ Selamat pagi, apa kabar?, kita
tidak bermaksud mencari keterangan atau informasi. Komunikan ini
dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan. Komunikasi seperti inilah yang
membuat hubungan kita hangat, akrab dan menyenangkan sehngga komunikasi
antar sesama menjadi lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
3. Pengaruh pada sikap
Komunikasi ini yang sering kali dilakukan. Hal ini disebut juga dengan
komunikasi persuasive. Dengan komunikasi ini, apa yang kita harapkan dapat
terwujud karena orang atau receiver telah terpengaruh dengan apa yang kita
ungkapan sehingga komunikasi kemungkinan besar akan menjadi lebih efektif
dengan adanya tindakan perduasif.
4. Hubungan yang makin baik
Subuah penelitian yang pernah dilakukan ( Philip G Zimbardo) membuktikan
kurangnya komunikasi (tingginya anomitas atau tidak saling mengenal),
menjadikan orang agresif, senang mencuri, merusak dan kurang memiliki
tanggungjawab social. Jadi dengan komunikasi yang baik, kita akan dapat saling
mengenal, memahami, menumbuhkan ikatan persaudaraan dan mengerti
bagaimana orang atau masyarakat di sekitar kita sehingga komunikasi sekitar
kita dapat menjadi lebih lancar.
5. Tindakan
Keberhasilan suatu komunikasi biasanya diukurndari tindakan nyata yang
dihasilkan. Untuk menimbulkan tindakan, kita harus berhasil lebih dahulu
mananamkan pengertian, membentuk dan mengubah sikap, atau menumbuhkan
hubungan yang baik. Tindakan adalah hasil komulatif seluruh proses komulatif.
2.6 Komunikasi Efektif Dalam Keperawatan
Komunikasi adalah penyebab pertama masalah keselamatan pasien (patient safety).
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar
manusia. komunikasi yang efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dapat
dipahami oleh penerima, mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan
pasien.
- Faktor yang dapat mendukung komunikasi efektif adalah :
a. Dalam profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna karena merupakan
metode utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan.
b. Komunikator merupakan peran sentral dari semua peran perawat yang ada.
c. Kualitas komunikasi komunikasi adalah faktor kritis dalam memenuhi kebutuhan
klien.
- Faktor yang dapat menghambat komunikasi efektif adalah :
a. Tanpa komunikasi yang jelas, dapat memberikan pelayanan keperawatan yang tidak
efektif.
b. Tidak dapat membuat keputusan dengan klien/keluarga.
c. Tidak dapat mengkoordinasi dan mengatur perawatan klien.