Anda di halaman 1dari 8

IMPLEMENTASI NILAI PANCASILA DALAM

NEGARA HUKUM

Oleh;
Tiwa Paninda Mastavani
52418019

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
MADIUN
2018
ABSTRAK

Menyelidiki dan menyimak bentuk-bentuk Negara bukan hanya melihat dan


menyebut aneka macam nama Negara melainkan bagaimana suatu sistem hidup bersama di
data dan diatur karena sistem politik adalah sistem hidup bersama . Sering kali wewenang
dan kekuasaan disalah gunakan sehingga hokum dasar Indonesia tidak sesuai dengan apa
yang telah ditetapkan . Aristoteles bisa menjadi rujukan untuk tercapainya hukum di
Indonesia . Apabila jalannya pemerintahan dijamin oleh hukum maka keadilan akan lebih
mudah diraih. Dalam diskusi ini tema yang diambil adalah Kontras Pancasila dengan harapan
moralitas dan akhlak yang ada di Negara ini dapat berkembang dan dapat menjadikan Negara
ini berwibawa dalam kehidupan Internasional .

Katakunci: (hukum,kontras pancasila,moral)

PENDAHULUAN

Sebagai dasar Negara Indonesia, pancasila menjadi landasan penting penyelenggaraan


Negara dan kehidupan berbangsa. Hal ini mencakup bidang hukum mulai dari perumusan
hingga penegakannya. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada banyak hal yang harus
diperbaiki dalam sistem hukum di Indonesia untuk mewujudkan Hukum yang berkeadilan
bagi bangsa Indonesia, sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara adalah pancasila dan pancasila itu sendiri sebagai dasar moral dan akhlak. Kita
juga perlu menegaskan cara pandang bahwa Negara hukum itu adalah untuk kesejahteraan
dan kebahagiaan bangsa Indonesia dan bukan sebaliknya . Hukum tidak boleh menjadikan
kehidupan menjadi lebih sulit. Dalam kehidupan bermasyarakat saat ini nilai-nilai
kepancasilaan yang kita pertahankan seaakan dikesampingkan dan itu menjadi permasalahan
baru dewasa ini .
PEMBAHASAN

Menurut Aristotekes negara hukum ialah negara yang berdiri di atas hukum yang
menjamin keadilan bagi arga negaranya, keadilan juga sebagai syarat untuk menciptakan
kebahagiaan warga negara dan untuk itu juga perlu diajarkan rasa susila kepada setiap warga
negara agar ia menjadi warga negara yang baik. Menghadapi keadaan hukum yang sekarang
kiranya sangat patut bila kita prihatin terutama pada hukum pidana. Baru saja terjadi
fenomena yang mengejutkan dunia pendidikan dimana ada seorang oknum guru yang
dijadikan tersangka atas kasus pelecehan oleh atasannya (mantan kepala sekolah). Guru
tersebut adalah korban pelecehan seks secara verbal dengan pelaku mantan kepala sekolah
namun korban justru menjadi terdakwa dan dikenai vonis 6 bulan penjara dan denda Rp.
500.000.000,- , sontak hal tersebut menjadi perhatian masyarakat dan menaruh simpati pada
korban sebagai terdakwa yang sejatinya terdakwa tersebut adalah korban dalam kasus ini .
bahkan banyak kalangan aksi untuk korban tersebut sebagai bentuk keprihatinan terhadap
hukum pidana di Indonesia. Pun demikian dengansaya sebagai mahasiswa merasa prihatin
kontras pancasila ini sangat terasa, karena tidak mencerminkan rasa humanism, rasa
kemanusiaan dan tidak mempertimbangkan rasa moralitas. Kabar ini bahkan sudah sampai
ditelingan Presiden yang kabarnya juga akan memberi grasi/pengampunan hukuman pada
korban . Fenomena ini mengajarkan pada kita bahwa pentingnya nilai-nilai pancasila bahwa
sesungguhnya moralitas kemanusiaan pada faktanya sudah terkikis dalam kehidupan kita
sehari-hari. Sudah sepatunya dan sewajarnya sebagai pendidik memberikan contoh moralitas/
akhlak dan tanggung jawab diluar lingan sekolah . Hal tersebut juga pengaplikasian dari
pancasila bahwa kita umat yang beragama menerapkan ajaran-ajaran luhur dalam tiap-tiap
agama lalu bis bersikap mengayomi terhadap yang lain dengan menonjolkan tanggung jawab
dalam norma-norma dan sendi kehidupan . Bila pancasila hanya sebatas formalitas saja yang
dibahas dalam setiap obrolan tanpa menjiwai dan mengaplikasikan dalam kehidupan nyata
makan Negara kita sudah tidak punya wibawa lagi dalam kehidupan Internasional .
Hilangnya nilai-nilai moral pada kehidupan berbangsa . Pastilah berdampak buruk pada
sendi-sendi kehidupan itu sendiri seolah-olah hidup ini tanpa aturan yang terjadi pada hukum
rimba, dimana siapa yang punya kekuatan dia yang menang . Padahal setiap warga Negara
mempunyai status kedudukan yang sama dimata hukum. Tapi seyogyanya nilai moral atau
akhlak kita junjung setinggi-tingginya diatas ilmu atau unsure apapun dalam kehidupan
bernegara. Pancasila menjadi dasar hukum kehidupan bernegara oleh karena itu sebisa
mungkin nilai-nilai pancasila ditanamkan sejak dini pada generasi bangsa ini namun jangan
lupakan pula nasionalisme agar generasi kita mengenal dan mencintai Negara ini dengan
tindakan-tindakan yang berlawanan dengan moral akan bisa diminimalkan . Dalam hal itu
kita tidak kuasa untuk menyalahkan satu pihak tertentu. Karena pada dasarnya dalam
kehidupan bernegara semua saling berkaitan, karena pada dasarnya nilai-nilai luhur pancasila
juga di dasari oleh sikap-sikap adi luhung para leluhur kita di nusantara. Genetika itu
harusnya kita sudah memilikinya namun pada faktanya diera modern ini kita jauh dari sikap-
sikap dan budi pekerti yang luhur yang sudah diwariskan oleh para pendahulu kita. Faktornya
ialah kemajuan jaman itu sendiri di era milenial kita menikmati segala hal. Kemajuan jaman
hampir tanpa filter, oleh karena itu pengawasan moral harus ditingkatkan setidaknya
dilingkungan keluarga. Maka kembali lagi semuanya pada nilai-nilai moral atau akhlak
seperti yang sudah tersebut dalam pembahasan diawal. Bahwa moral atau akhlak adalah
diatas segalanya dari segala ilmu atau unsure kehidupan. Konstitusi kita sudah
memerintahkan untuk mengaplikasikan keadilan social bagi setiap warga Negara termasuk
keadilan di bidang hukum. Ketimpangan kasus ini sudah menciderai nilai hukum pidana.
Semua unsure penegak hukum harusnya mempertimbangkan dari sisi nilai moralitas dengan
akar pancasila sebagai landasan hukumnya. Namun dalam kasus ini kita tidak menemukan
kebijakan tersebut efek traumatic pada korban dan keluarganya sudah membuat jatuh
sikologis dan efek lain bisa anti social. Ini sunggu buruk untuk masadepan seseorang.
Pendampingan secara sikologispun perlu dilakukan maka tak lain dan tak bukan sebagai
pengaplikasian pancasila sila pertama dalah para agamawan. Untuk membimbing sejak dini
pada generasi muda dalam hal moralitas. Elemen tersebut diperlukan sebagai sarana atau
pembantu untuk menghidupkan sendi-sendi pancasila itu sendiri. Pancasila sebagai dasar
Negara yang bersifat destruktif dalam jiwa rakyat Indonesia adalah final. Seperti yang
disepakati bersama dalam pendahulu bangsa semua tujuan atau cita-cita konstitusi dan
pancasila tak lain dan tak bukan adalah untuk kemanusiaan. Maka pentingnya hak-hak rakyat
harus dijunjung tinggi oleh pemerintah. Bilamana hukum sudah mengalami ketimpangan
maka jangan harap Negara ini akan berwibawa.
1. SISTEM HUKUM DI INDONESIA

Sistem adalah merupakan saty kesatuan yang terorganisir dan kompleks, berupa
perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan dalam mengalirkan
informasi secara mudah dalam mencapai tujuan . Sedangkan pengertian dari hukum itu
sendiri sampai saat ini belum ada kesepahaman dari para ahli mengenai apa itu hukum,
Banyak yang sudah mencoba untuk mendefinisikan apa itu hukum namun belum ada satu
orang uang mampu memberikan pengertian hukum dan dapat diterima oleh semua pihak.
Namun dengan demikian, jika disimpulkan definisi hukum yang dibuat oleh para ahli, pada
umumnya hukum adalah segala peraturan yang ada untuk mengatur kehidupan bermasyarakat
yang dalam pelaksanaannya dapat diterapkan sanksi agar tercipta kehidupan yang adil dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Berikut ada;ah pendapat tentang apa itu hukum menurut Aristoteles dan Plato:

 Aristoteles
Menurut Aristoteles hukum hanya sebagai kumpulan peraturan yang
tidak hanya mengikat masyarakat tetapi juga hakim. Undang-undang
adalah sesuatu yang berbeda dari bentuk dan isi konstitusi karena
kedudukan itulah undang-undang mengawasi hakim dalam
melaksanakan jabatannya dalam menghukum orang-orang yang
bersalah.
 Plato
Hukum merupakan sistem peraturan-peraturan yang teratur dan
tersusun baik yang bersifat mengikat.

Sedangkan bagi masyarakat apa itu definisi hukum tidak penting yang terpenting adalah
bagaimana hukum itu dapat ditegakkan dan dapat melindungi masyarakat. Seperti yang kita
ketahui sistem hukum yang dianut oleh Indonesia adalah campuran dari hukum agama,
hukum adat, dan hukum Eropa terutama Belanda yang di bawa saat menjajah Indonesia. Dan
sampai saat ini warisan sistem hukum Belanda masih melekat karena lamanya penjajahan
terhadap Indonesia yaitu 350 tahun SM. Indonesia adalah negara yang memiliki banyak
budaya dan adat, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peninggalan kerajaan-kerajaan dan
warisan budaya yang sampai saat ini masih melekat, jika dilihat dari sistem hukun Indonesia
berupa peraturan-peraturan adat. Selain hukum Eropa yang dibawa oleh Belanda, dan hukum
adat peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia yaitu hukum agama, terutama Islam juga
menjadi sistem sumber hukum di Indonesia yang mana di Indonesia sendiri terdapat
penduduk muslim terbesar didunia.

2. PENFARUH GLOBALISASI TERHADAP NEGARA HUKUM PANCASILA


DI INDONESIA

Globalisasi yang menunjuk pada terciptanya satu kesatuan dunia yang bersifat tanpa
batas diantara negara telah mempengaruhi hampir seluruh kehidupan manusia. Salah satu
diantaranya adalah bidang hukum. Dalam era globalisasi ini, indonesia ikut serta dalam
perkembangan duni dan hubungan internasional sesuai dengan yang diamanatkan oleh UUD
1945. Dimana Indonesia memainkan peranannya dalam masalah-masalah global, menjaga
perdamaian dunia. Juga dalam hubungan regional dengan negara-negara Asia Tenggara dan
juga Asia Pasifik. Pengaruh globalisasi sangat kuat sehingga mempengaruhi dalam
pembentukan peraturan perundangan. Dengan kuatnya tekanan negara-negara maju terhadap
negara berkembang seperti Indonesia. Memberikan dampak dalam proses pembentukan
undang-undang. Adanya pengaruh dari negara-negara maju, tetapi juga kuatnya pengaruh
dari lembaga-lembaga internasional dalam bidang ekonomi. Sehingga kita dapat lihat
pengaruhnya dalam undang-undang yang dibuat oleh pemerintah. Pengaruh globalisasi
terhadap negara-negara di dunia semakin tidak dapat dicegah. Dalam perkembangan sekarang
ini, produk hukum di negara-negara dunia mulai bercampur dalam sistem hukum common
law dan civil law. Hal ini terjadi akibat dari kebutuhan dari negara-negara dalam melakukan
hubungan kerja sama dalam bidang ekonomi. Bagi Indonesia yang masih menganut sistem
hukum "Civil Law", pemberlakuan perjanjian internasional ke dalam sistem hukum nasional
masih memerlukan proses ratifikasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat RI. Hal ini sesuai dengan
ketentuan dalam UUD 1945 tentang sahnya suatu perjanjian internasional dan merujuk
kepada Undang-undang RI Nomor 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri dan
Undang-undang Nomor 24 tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional. Dalam proses
legislasi di Indonesia, peratifikasian diwujudkan dalam suatu "Undang-undang Pengesahan".
Implementasi undang-undang ratifikasi (pengesahan) tsb masih harus melalui suatu proses
harmonisasi dengan undang-undang lama dalam hal objek perjanjian internasional telah
dimuat sebagian atau seluruhnya di dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Proses harmonisasi tersebut akan melahirkan suatu UU tentang Perubahan.
Kedudukan Indonesia yang memerlukan bantuan luar negeri untuk mengatasi kesulitan-
kesulitan ekonomi negara ini menyebabkan juga Indonesia meminta bantuan lembaga
keuangan internasional. Negara-negara maju berpendapat bahwa pembangunan ekonomi
tidak dapat dilaksanakan tanpa pembaharuan hukum terlebih dahulu yang akan mendukung
pembangunan ekonomi tersebut. Dalam hal ini badan-badan internasional yang didominasi
oleh Common Law secara tidak disadari membawa unsur-unsur sistem hukum tersebut ke
dalam undang-undang nasional Indonesia. “Class Action” diperkenalkan dalam gugatan
perlindungan lingkungan hidup, “Derivative Action” diperkenalkan dalam gugatan pemegang
saham minoritas kepada direksi dan komisaris PT atas nama perusahaan.

3, KONSEP NEGARA HUKUM PANCASILA

Oemar Seno Adji berpendapat bahwa Negara Hukum Indonesia memiliki ciri khas
Indonesia . Karena pancasila harus diangkat sebagai dasar pokok dan sumber hukum, maka
Negara Hukum Indonesia dapat pula dinamakan Negara Hukum Pancasila.

KESIMPULAN

Tujuan Negara Hukum yaitu menciptakan Negara yang aman dan sejahtera. Dimana
kekuasaan dan wewenang yang telah diberikantidak digunakan dengan semena-mena dan
dapat digunakan untuk mensejahterakan rakyatnya . Negara Hukum juga sebagai amaah dari
sebuah konstitusi negara tak terkecuali Negara Indonesia. Negara Hukum tersebut ada dalam
pasal 1 ayat 3 yang menyatakan bahwa,

“Indonesia adalah negara Hukum berdasarkan atas hukum (rechtsstaat)”

Dengn begitu Negara menginginkan agar pemegang kekuasaan tidak bertindak dengan
semena-mena dan bertindak berdasarkan dengan Undang-undang dan mewujudkan tujuan
negara seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alenia IV.

SARAN

Penguasa Negara harus bisa memproyeksikan sebuah tujuan Negara seperti yang ada
pada UUD 1945 alenia IV dan tidak bertindak dengan semena-mena. Masyarakat juga harus
membantu dengan mematuhi segala peraturan perundang-undangan yang ada di Negara
Indonesiam dan membantu Pemerintah agar menciptakan Negara yang adil, aman dan
sejahtera . Sudah seharusnya wewenang dan kekuasaan digunakan dengan sebagaimana
mestinya bukan untuk melindungi diri sendiri.
REFERENSI

http://www.awambicara.id/2018/02/sistem-hukum-di-indonesia.htm|?m=1

dwospakrik.blogspot.com/2016/02/pengaruh-globalisasi-terhadap-sistem_22.htm|
m=1

http://medan.tribunnews.com/2018/11/19/update-kasus-baiq-nuril-kronologi-
rekaman-percakapan-mesum-tersebar-kepsek-bahas-hubungan-badan

Anda mungkin juga menyukai

  • Sujana Pulau Vulkanik Pico
    Sujana Pulau Vulkanik Pico
    Dokumen5 halaman
    Sujana Pulau Vulkanik Pico
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • Jaringan Utilitas Perkotaan
    Jaringan Utilitas Perkotaan
    Dokumen4 halaman
    Jaringan Utilitas Perkotaan
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • PERAYAAN PASKAH
    PERAYAAN PASKAH
    Dokumen6 halaman
    PERAYAAN PASKAH
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • Lokasi Student Activity Center
    Lokasi Student Activity Center
    Dokumen5 halaman
    Lokasi Student Activity Center
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • Arsitektur Rasionalisme
    Arsitektur Rasionalisme
    Dokumen9 halaman
    Arsitektur Rasionalisme
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • Villa Modern
    Villa Modern
    Dokumen6 halaman
    Villa Modern
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen1 halaman
    Bab Iii
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • Arsitektur Rasionalisme
    Arsitektur Rasionalisme
    Dokumen9 halaman
    Arsitektur Rasionalisme
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • Studi Banding Kantor Retail
    Studi Banding Kantor Retail
    Dokumen11 halaman
    Studi Banding Kantor Retail
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • MC
    MC
    Dokumen6 halaman
    MC
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • Landhaus Lemke
    Landhaus Lemke
    Dokumen9 halaman
    Landhaus Lemke
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • Kebutuhan Ruang
    Kebutuhan Ruang
    Dokumen9 halaman
    Kebutuhan Ruang
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • Post Modern
    Post Modern
    Dokumen39 halaman
    Post Modern
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • GROUNDPLAN
    GROUNDPLAN
    Dokumen1 halaman
    GROUNDPLAN
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • Henlo BAB V
    Henlo BAB V
    Dokumen7 halaman
    Henlo BAB V
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • PR Gio
    PR Gio
    Dokumen1 halaman
    PR Gio
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • Bab II
    Bab II
    Dokumen13 halaman
    Bab II
    Maxi Zch
    Belum ada peringkat
  • SHELTER
    SHELTER
    Dokumen14 halaman
    SHELTER
    yoga
    Belum ada peringkat
  • Hasil Studi Banding BAB 3
    Hasil Studi Banding BAB 3
    Dokumen4 halaman
    Hasil Studi Banding BAB 3
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • Final Teknis Menggambar
    Final Teknis Menggambar
    Dokumen30 halaman
    Final Teknis Menggambar
    Fachrurrozi Saputra
    Belum ada peringkat
  • MALL BAKERY CAFE
    MALL BAKERY CAFE
    Dokumen10 halaman
    MALL BAKERY CAFE
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen15 halaman
    Cover
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka PDF
    Daftar Pustaka PDF
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka PDF
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • Cover PRL
    Cover PRL
    Dokumen1 halaman
    Cover PRL
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • Cover Tekbang 1-5
    Cover Tekbang 1-5
    Dokumen1 halaman
    Cover Tekbang 1-5
    Jimmy Bastanta
    Belum ada peringkat
  • Galeri 2 PDF
    Galeri 2 PDF
    Dokumen110 halaman
    Galeri 2 PDF
    Dian Aprilia
    Belum ada peringkat