PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Keluarga Berencana?
2. Apa tujuan dari Keluarga Berencana?
3. Apa saja macam-macam kontrasepsi Modern?
C. TUJUAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Keluarga Berencana.
2. Mengetahui apa tujuan dari Keluarga Berencana.
3. Mengetahui apa saja macam-macam dari kontrasepsi modern.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Dalam undang-undang repulik Indonesia nomor 52 tahun 2009 tentang
perkembagan kependudukan dan pembangunan keluarag sebagai landasan
hokum yang brisikan berbagai pengertian. Keluarag berencana (KB)
adalah usaha peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan,
ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga sejahtera (KS)
adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah,
memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang anggota dan antar
keluarga keluaraga dengan masyrakat dan lingkungannya. Keluarag
berencana menurut WHO (dalam hartanto, 2003) adalah tindkan yang
membatu indvidu atau pasangan suami istri untuk:
a. Mendapatkan objektif-objektif tertentu
b. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
c. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan,
d. .Mengatur interval di antara kehamilan,
e. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan
umursuami-isteri.
f. Menentukan jumlah anak dalam keluarga.Pengertian Keluarga
Berencana secara luas ialah merencanakankeluarga atau
perencanaan keluarga sehingga persoalannya bukansekedar
mengatur besarnya atau jumlah anak atau mejarangkan anakakan
tetapi lebih luas dari itu semua, yaitu merencanakan dan mengatur
segala aspek kehidupan keluarga supaya tercapai suatu keluarga
yang bahagia.
3
B. Tujuan Keluarga Berencana
Menurut Habibah (2012) gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi
memiliki tujuan yaitu:
a. Tujuan demografi
Mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan menekan lajupertumbuhan
penduduk (LLP) dan hal ini tentunya akan diikutidengan menurunnya
angka kelahiran atau TFR ( total fertility rate ) dari 2,87 menjadi 2,00 per
wanita. Pertambahanpenduduk yang tidak terkendalikan akan
mengakibatkankesengsaraan dan menurunkan sumber daya alam
sertabanyaknya kerusakan yang ditimbulkan dan kesenjanganpenyediaan bahan
pangan dibandingkan jumlah penduduk. Halini diperkuat dengan teori
Malthus (1766-1834) yangmenyatakan bahwa pertumbuhan manusia
cenderung mengikutideret ukur, sedangkan pertumbuhan bahan pangan
mengikutideret hitung.
1. Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan,
menundakehamilan anak pertama dan menjarangkan kehamilan
setelahkelahiran anak pertama serta menghentikan kehamilan
biladirasakan anak telah cukup.
2. Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yangtelah
menikah lebih dari satu tahun tetapi belum jugamempunyai
keturunan, hal ini memungkinkan untuktercapainya keluarga
bahagi.
3. Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja
ataupasangan yang akan menikah dengan harapan bahwa
pasanganakan mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukuptinggi
dalam membentuk keluarga yang bahagia danberkualitas.
4. Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma
KeluargaKecil Bahagia dan Sejahtera) dan membentuk
keluargaberkualitas, keluarga berkualitas artinya suatu keluarga
4
yangharmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan,
pendidikan,dan produktif dari segi ekonomi.
b. Pengertian Kontrasepsi
c. Macam-macam Kontrasepsi
Kontrasepsi terbagi menjadi dua macam, yaitu kontrasepsi alami
dankontrasepsi intervensi. Kontrasepsi alami adalah kontrasepsi
5
yangmenggunakan unsur alami (kontrasepsi sederhana) yang ada dalam
tubuhdengan cara memanipulasi masing-masing unsur secara alami pula
untukmencegah terjadinya konsepsi. Sedangkan yang dimaksud
kontrasepsiintervensi (kontrasepsi modern) adalah kontrasepsi yang
menggunakanunsur buatan manusia, baik obat maupun alat yang
tujuannya untukmencegah terjadinya konsepsi (Anton, 2008).
1. Kontrasepsi Modern
Menurut Kusumaningrum, 2009 dalam Armini, dkk (2016)
kontrasepsiberdasarkan lama efektifitasnya dibagi menjadi .
a) MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Pangjang), yang termasuk
kategoriini adalah jenis susuk atau implant, IUD, MOP, dan
MOW.
b) Non-MKJP (Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) yang
termasukkategori ini adalah kondom, pil, suntik, dan metode-
metode lain selainmetode yang termasuk dalam MKJP.
d. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
1. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK/Norplant)1)
a) Mekanisme kerja norplant yaitu menekan ovulasi, membuat lender
servik menjadi kental dan membuat endometrium tidak siap
menerima
kehamilan..
b) Keuntungan norplant
Cara ini cocok untuk wanita yang tidak boleh menggunakan
estrogen,
perdarahan yang terjadi lebih ringan, tidak menaikkan tekanan darah,
dapat digunakan untuk jangka panjang (5 tahun) dan bersifat
reversible..
c) Efek samping
6
Efek samping yang ditemukan seperti, kelainan dalam haid,
anoreksia,
sakit kepala, kadang-kadang terjadi perubahan libido dan berat badan.
d) Waktu pemasangan
Waktu yang paling baik adalah sewaktu haid atau masa
praovulasi
siklus haid sehingga adanya kehamilan dapat disingkirkan.
2. Kontrasepsi Intrauterin
Intrautan kali diperkenalkan pada tahun 1909 oleh ritcher di
polandia yang terdiri atas dua benang sutera yang tebal. Kemudian
mulai dikembangkan bentuk cincin dari bahan benang sutera berupa
spiral. Kini AKDR telah pada generasi ketiga sepsrti copper T,
Copper.
b). Teori reaksi benda asing yang membentuk sejumlah besar sel-sel
makrofag pada permukaan mukosa rahim yang menelan sperma atau
ovum
c). Teori perubahan hormonal dengan meningkatnya kadar
prostaglandim intra uterin
d) Teori efek mekanik, yaitu menimbulkan kontraksi-kontraksi rahim
uyang menjadi jalannya sperma
e) Teori perubahan sekresi biokimia dan perubahan enzimatik karbonuk
anhydrase IUD dengan tembaga
3. Efektivitas
7
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehamilan adalah :
c) Umur aseptor
d) Lamanya pemakaian
4. indikasi
c) Sudah cukup anak hidup, tidak mau hamil lagi namun menolak
secara permanen
kurang menguntungkan
5. Kontraindikasi
a) Kehamilan
b) Peradangan panggung
e) Malformasi Rahim
8
g) Disminor berat
6. Keuntungan
a) Perdarahan
8. Waktu pemasangan
b) Post partum
c) Post abortus
d) Masa interval
e) Sewaktu SC
f) After morning
9
e. Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (non-MKJP)
1. Kontrasepsi pil
a) Pil kombinasi
b) Pil Sekuensial
c) Pil mini
10
haid. Karena tampa esterogen, maka pil dianjurkan bagi para
wanita yang masih menyusui, dan lain-lain yang mempunyai
masalah bersangkutan dengan esterogen.
2. Kontasepsi Suntikan
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian di atas dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan program Keluarga Berencana sudah berjalan
dengan baik, masyarakat dalam keikut sertaan ber KB sudah banyak yang
melakukan konsutasi ke pusat pelayanan secara madiri/Swasta di Kabupaten
Pringsewu sudah mencapai 56% dari total pengguna Aseptor KB 69% dengan
menggunakan Suntik. Dalam pelaksanaan manajemen Program Keluarga
Berencana sudah berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat pada indikator
sebagai berikut: 1) Pengelolaan program KB di Kabupaten Prinsewu telah
mampu memelihara kesinambungan dan kelanjutan kegiatan operasional program
tersebut. 2) Dilihat dari indikator pelaksanaan dan pencapaian tujuan manajemen
Program KB dapat dikatakan cukup optimal dan menunjukan peningkatan, hal ini
lain dapat dilihat pada penguna kontrasepsi kategori Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP) walaupun masih rendah.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian di atas ada beberapa hal yang dapat disarankan,
yakni sebagai berikut.
a. Perlu adanya kebijakan strategis dan upaya dari pemerintah untuk
meningkatkan kesertaan KB melalui MKJP (IUD, MOP, MOW, dan Implant)
di Provinsi Lampung.
b. Pemerintah perlu memberikan penghargaan dan kemudahan-kemudahan bagi
masyarakat (PUS) yang akan menjadi akseptor KB melalui MKJP.
12
c. Pemerintah perlu memikirkan insentif lebih bagi petugas KB (PLKB, bidan,
dokter) yang bertugas di daerah-daerah dan di pelosok desa yang secara
optimal melayani KB khususnya KB-MKJP.
DAFTAR PUSTAKA
13
14