Anda di halaman 1dari 7

Meninjau Fenomena COVID-19 melalui Sudut Pandang Filsafat

Pada tanggal 31 Desember 2019, Tiongkok melaporkan kasus pneumonia misterius

yang tidak diketahui penyebabnya. Pada awalnya data epidemiologi menunjukkan 66%

pasien berkaitan dengan satu pasar seafood di Wuhan, Tiongkok. Sampel isolat dari pasien

diteliti dengan hasil menunjukkan adanya infeksi coronavirus, jenis betacoronavirus tipe

baru, yang diberi nama 2019 novel Coronavirus (2019-nCoV). Pada tanggal 11 Februari

2020, WHO memberi nama virus baru tersebut Severa acute respiratory syndrome

coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya sebagai Coronavirus disease 2019

(COVID-19) (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2020). Kini, wabah virus corona

dinyatakan WHO sebagai pandemi global (BBC Indonesia, 2020). Hingga saat ini, ada 159

negara termasuk Indonesia yang mengalami kasus ini dengan jumlah kasus yang

terkonfirmasi sebanyak 184.976, (World Health Organization, 2020).

Korban yang terus-menerus bertambah dan penyebaran virus yang semakin luas

membuat banyak orang khawatir akan kesehatan mereka, tak terkecuali di Indonesia .

Apalagi, sampai saat ini belum ada vaksin khusus pneumonia Wuhan (CNN Indonesia,

2020). Orang berbondong-bondong membeli masker, hand sanitizer, dan menyetok bahan

makanan sehingga membuat harganya melonjak tinggi dan langka . Selain itu, ada oknum-

oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk mencari keuntungan ekonomi dengan cara

menimbun masker dan menjual kembali dengan harga yang lebih tinggi . Apa yang dilakukan

masyarakat ini bukanlah tindakan yang yang tepat dan justru mengurangi rasa kemanusiaan .

“Kebudayaan yang tidak humanis tidak akan mengandung nilai pengetahuan dan kebenaran,

sebab pada prinsipnya pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang mencerminkan

nilai-nilai humanis dari suatu kebudayaan” (Uhi, 2011). Hanif mengatakan, masker lebih

diutamakan untuk dipakai oleh mereka yang sedang sakit, seperti flu, pilek, dan demam.

Petugas kesehatan harus memakai masker, supaya dalam memberikan pelayanan pada
masyarakat tidak tertular dari pasien . Yang terpenting adalah kita harus hidup bersih dan

memperbanyak makan buah, sayur dan protein untuk meningkatkan daya tahan tubuh (BIRO

HUMAS DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH ACEH, 2020) .

JIka kita meninjau lebih dalam, fenomena ini dapat dikaitkan dengan aliran filsafat

materialisme Karl Marx . Materialisme berkaitan dengan kepribadian, nilai, dan aspirasi

individual yang menekankan pentingnya harta benda dalam kehidupan . Sebagai sebuah

kepribadian, materialistis pada diri seseorang dapat diketahui dari ada tidaknya sifat kikir dan

iri hati . Akibatnya, mereka cenderung suka menimbun atau menyimpan barang, kikir dan

tidak suka berbagai,dan karena iri hati, bahkan bermaksud buruk pada orang yang diirikan

tersebut (Husna, 2016) . Prinsip dasar teori ini adalah : “bukan kesadaran manusia untuk

menentukan keadaan sosial, melainkan sebaliknya, keadaan sosial lah yang menentukan

kesadaran manusia” (Farihah, 2015) .

Selain fenomena kelangkaan masker, hand sanitizer, dan bahan makanan, penyebaran

hoax pun kian marak sehingga menambah kepanikan masyarakat . Kominfo menemukan 242

konten hoax berkaitan dengan virus corona (COVID-19) yang tersebar di berbagai macam

platform . Menkominfo menilai, tindakan penyebaran hoax ini merugikan bangsa dan negara

(Haryanto, 2020). Lalu pertanyaan selanjutnya, bagaimana pengetahuan diperoleh dan diuji

kebenarannya ? bagaimana saya tahu bahwa saya tahu?

Ketidaktahuan adalah kondisi asali manusia . Ketika kita hidup dengan pikiran tidak

tahu semacam ini, kita akan menjadi terbuka pada segala kenyataan dan kemungkinan yang

ada. Kita tidak terjebak pada kepastian-kepastian palsu dan segala bentuk ilusi yang diajarkan

oleh tradisi yang ada sebelum kita . Pikiran tidak tahu memecahkan masalah dengan berpijak

pada masalah itu sendiri, bukan dengan ketakutan ataupun harapan palsu . Namun, pikiran

tidak tahu ini tidak boleh menjadi ajaran mutlak yang baru. Ketidaktahuan bukanlah suatu

keadaan mutlak, melainkan cair. Ia tidak boleh jatuh hanya pada pengetahuan intelektual
belaka, melainkan harus menjadi cara hidup yang menetap menjadi kebiasaan (Wattimena,

2015).

Salah satu syarat untuk mengatakan seseorang mengetahui sesuatu adalah bahwa apa

yang diklaimnya sebagai yang diketahui dalam kenyataannya memang demikian adanya .

Objek yang diketahui harus ada dan terjadi sebagaimana yang diklaimnya. Intinya,

pengetahuan itu selalu mengandung kebenaran. Apa yang diketahui harus benar, ditunjang

oleh bukti-bukti berupa acuan pada fakta, saksi, memori, catatan historis, dan sebagainya

(Uhi, 2011).

Bagi kaum Aristotelian, pengetahuan harus selalu berisi kenyataan yang dapat

diindrawi. Kenyataan tersebut harus selalu merangsang budi kita, kemudian diolah oleh akal

pikir. Sementara itu, rasio manusia tidak terbatas aktivitasnya. Rasio dapat mengenal hakikat

sesuatu, jenis sesuatu, dan sasaran rasio lebih umum dibanding sasaran indra . Pengetahuan

rasional atau konseptual adalah tidak tergantung pada organ indra, sehingga akan sama untuk

setiap orang, indra-indra menginformasikan impresi individu, tetapi akal atau intelek

memproduksi pengetahuan universal atau kebenaran (Uhi, 2011, p. 5).

Dalam filsafat realisme, kita meyakini bahwa objek fisik atau benda yang kita alami

secara indrawi itu nyata ada . Paham ini mengakui bahwa dalam proses pengetahuan, subjek

bersifat aktif . Kegiatan subjek bersifat intuslegere (mengungkapkan) sampai pada kenyataan

dengan sifatnya yang multidimensional, sehingga objektif (dalam paham realisme) berarti

sesuai dengan kenyataan. “Dalam mengenal, bukan kenyataan yang berubah, melainkan

subjek yang berubah dan diperkaya oleh pengetahuan . Jadi, pengetahuan merupakan hasil

keaktifan subjek” (Uhi, 2011).

WHO telah mengeluarkan peta jalan penelitian dan pengembangan untuk mengatasi

epidemi COVID-19 di dunia . Prioritas penelitian COVID-19 mencakup upaya untuk mencari

tahu sejarah alami virus, epidemiologi, vaksin, diagnostik, terapi, manajemen klinis,
pertimbangan etis, dan ilmu sosial . Sementara itu, Menteri Kesehatan Indonesia mengatakan

pemerintah akan menggiatkan penelitian untuk mengembangkan vaksin untuk mengatasi

COVID-19 (Suminar, 2020) . Saat ini, belum ada vaksin yang tersedia untuk mencegah

penyakit coronavirus . Hal sederhana yang bisa dilakukan dan diharapkan berhasil untuk

mencegah laju penyebaran virus corona yaitu dengan social distancing (menjaga jarak sosial)

. Social distancing adalah kegiatan menjauhi kerumunan dan membatasi keinginan untuk

keluar rumah tanpa keperluan yang penting. Memindah pekerjaan, sistem pendidikan secara

daring, membatalkan atau menunda rekreasi dan kegiatan-kegiatan yang bersifat massal

(Nuning Nuraini, 2020) .

Kita dapat meninjau usaha penelitian yang dilakukan berbagai pihak melalui sudut

pandang filsafat ilmu . Penelitian memerlukan pengetahuan dari filsafat ilmu pengetahuan

dalam mencari kebenaran yang pasti dengan melakukan berbagai survei . Filsafat ilmu

pengetahuan memerlukan penelitian untuk mendapatkan atau membuktikan kebenaran

(Sadaniang, 2014) . Dalam menghadapi konflik kehidupan, ilmu pengetahuan menjadikan

konflik sebagai pendorong untuk kemajuan ilmu pengetahuan . Ilmu pengetahuan berusaha

untuk mencari dan mengintroduksi pola-pola eksplanasi sistematis sejumlah fakta untuk

mempertegas aturan-aturan . Dengan menunjukkan hubungan logis dari proposisi yang satu

dengan lainnya, ilmu pengetahuan tampil mengatasi konflik (Saifullah Idris, 2016) .

Paham epistemologi realisme, dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip kultural,

pada kenyataannya menempatkan humanisme sebagai faktor yang penting dan utama dalam

setiap upaya pengembangan ilmu dan pengetahuan . Pengembangan epistemologi, yang

bertitik tolak dari realitas budaya humanisme, semestinya tidak menjadi statis dan baku pada

tataran teoritis. Segala yang kita miliki, termasuk bakat dan keterampilan kita, harus

dibagikan kepada orang lain demi perbaikan dan kesejahteraan seluruh masyarakat.

Dibutuhkan kewajiban sosial dari mereka yang terdidik, serta pentingnya pengabdian mereka
bagi kemanusiaan . Jika kebijaksanaan adalah keutamaan yang paling penting, itu berarti

kewajiban yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial adalah hal yang paling penting.

Pengabdian itu lebih baik daripada sekedar pengetahuan teoretis, sebab studi dan

pengetahuan mengenai manusia dan alam semesta akan menjadi lumpuh dan rusak, bila tidak

diikuti oleh hasil yang praktis (Uhi, 2011) .

Referensi

BBC Indonesia. (2020, Maret 13). Virus corona: Status pandemi global, pemerintah 'harus

lebih keras' telusuri pasien Covid-19 .

BIRO HUMAS DAN PROTOKOL SEKRETARIAT DAERAH ACEH. (2020, Maret).

Kadinkes Aceh : Orang Sehat Tak Perlu Pakai Masker. Kesehatan .

CNN Indonesia. (2020, Januari). Fakta-fakta Penting Seputar Virus Corona China .
Farihah, I. (2015). FILSAFAT MATERIALISME KARL MARX (Epistimologi Dialectical

and Historical Materialism). FIKRAH: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan , Volume 3,

No. 2.

Haryanto, A. T. (2020, Maret 17). Kominfo Sergap 242 Konten Hoax Corona.

Husna, A. N. (2016). Psikologi Anti-Materialisme. Buletin Psikologi , Vol. 24, No. 1, 12-21.

Kementerian Kesehatan RI. (2020). PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19). Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).

Nuning Nuraini, K. K. (2020). Data dan Simulasi COVID-19 dipandang dari Pendekatan

Model Matematika. Institut Teknologi Bandung. eprints.itb.ac.id.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2020). PNEUMONIA COVID-19 : DIAGNOSIS &

PENATALAKSANAAN DI INDONESIA. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.

Sadaniang, A. (2014, November). Hubungan Filsafat Ilmu Pengetahuan dan Penelitian.

Filsafat .

Saifullah Idris, F. R. (2016). DIMENSI FILSAFAT ILMU DALAM DISKURSUS INTEGRASI

ILMU. (Tabrani, Ed.) Darussalam Publishing.

Suminar, A. (2020, Maret 7). Dunia Bersaing Temukan Penangkal Virus Corona.

Uhi, J. A. (2011). PENGEMBANGAN EPISTEMOLOGI REALISME MELALUI PRINSIP-

PRINSIP KULTURAL. HUMANIKA , Vol 14, No 1.

Wattimena, R. A. (2015). Tidak Tahu.

World Health Organization. (2020). Coronavirus disease (COVID-2019) situation reports.

World Health Organization.

Yunianto, T. K. (2020, Maret). YLKI Desak Pemerintah Tetapkan Batas Atas Harga Masker.

(Agustiyanti, Ed.)

Anda mungkin juga menyukai