Dalam mendesain sebuah bangunan ramah lingkungan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
seperti pencahayaan alami, penghawaan alami, dan pembuatan biopori.
• Pencahayaan Alami
Dalam sebuah hunian biasanya dibutuhkan pencahayaan untuk membantu aktivitas di dalam ruamh,
pencahyaan diabagi menjadi dua, yakni pencahayaan buatan berasal dari listrik dan pencahayaan
alami yang berasal dari sinar matahari. Untuk mendapatkan pencahayaan alami yang cukup
diperlukan jendela-jendela besar sekurang-kurangnya 1/6 dari luas lantai. Sumber cahaya utama
dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Naungan, dengan cara menaungi bukaan pada bangunan untuk mencegah silau atau panas
berlebih dari sinar matahari langsung.
2. Pengalihan, melekukan pembagian dan pengalihan arah cahaya matahari ke tempat yang
diperlukan.
3. Pengendalian, mengendalikan jumlah cahaya yang masuk sesuai dengan kebutuhan dan
waktu yang diinginkan.
4. Efisiensi, menggunakan cahay dengan efisien agar penyebaran cahaya dipakai sebutuhnya
dan menggunakan material yang dapat mengatur pengurangan cahaya masuk yang tidak
diperlukan.
5. Intefrasi, memanfaatkan bentuk yang dihasilkan dari cahaya yang masuk ke arsitektur
bangunan, tidak hanya semata-mata menutup dengan tirai sehingga menutupi fungsi
arsitektur bangunan tersebut.
Penataan Pencahayaan
• Penghawaan alami
Suhu dan kelembabapan pada hunian tidak boleh rendah maupun tinggi, suhu ideal dalam
rumah yakni 24-26°c dan kelembaban 50-60%. Pada umumnya total luas jendela untuk
pengahawaan alami 1/6-1/8 dari luas lantainya. Tata lanskap untuk ventilasi untuk ventilasi alami
dengan meletakkan pohon jenis tinggi langsing dalam jumlah yang secukupnya untuk menurunkan
suhu. Meletakkan pohon bertajuk lebar akan cepat menurunkan suhu, tidak membatasi sinar
matahari dan udara yang masuk. Pemberian jarak antar tanaman dan bangunan sangat penting.
2. Mengalirkan udara panas dari bawah ke atas, bukaan atap sebagai pengalir
panas. Penempatan bukan lebih tinggi ± 30 cm dari permukaan lantai.
• Pembuatan Biopori
Pembuatan biopori adalah lubang yang diisi dengan sampah oorganik sebagai
makanan mahluk hidup yang ada di tanah dengan lubang yang dibuat tegak lurus ke dalam
tanah yang memiliki diameter 10-30 cm.
Biopori memilik manfaat yang sangat berguna bagi mahluk hidup dengan
lingkungan, yaitu; dapat mengurangi sampah organik, dapat menyuburkan tanah,
membantu mencegah banjir, dan mempengaruhi jumlaj air tanah karen air hujan akan
mengalir ke biopori.