Anda di halaman 1dari 5

Inseminasi Buatan (IB) Frekuensi koleksi semen:

pemasukan atau penyampaian semen ke dalam 1. Sapi: 2 x Sehari / minggu


saluran kelamin betina dengan menggunakan alat-alat 2. Domba: Sebanyak2nya untuk beberapa minggu
buatan manusia. Dalam praktek prosedur IB tidak hanya 3. Babi dan Kuda: Setiap hari, jika akan dikoleksi
meliputi deposisi atau penyampaian semen ke dalam setiap hari dan untuk jangka waktu yang singkat,
saluran kelamin betina, tetapi juga tak lain mencakup istirahatkan selama 2-3 hari saat koleksi.
seleksi dan pemeliharaan pejantan, penampungan,
penilaian, pengenceran, penyimpanan atau Semen yang diklokesi harus diperiksa dulu, analisis
pengangkutan semen, Inseminasi, pencatatan dan semen ada 2 bagian, Micro dan Macro.
juga penentuan hasil inseminasi pada hewan betina, Makroskopis:
bimbingan dan penyuluhan pada ternak. 1. Volume: Dilihat pada tabung koleksi
2. Warna: Berwarna putih susu (normal) kemerahan
Manfaat IB: (ada infeksi saluran sperma)
- Peningkatan mutu genetic 3. Bau: Bau khas tiap2 spesies
- Banyak betina yang dapat difertilisasi dengan 4. Viskositas: Kental, dilihat dari seberapa lama
satu batch semen semen yang ada kembali ke keadaan awal saat
- Menekan penyebaran STD (sexually transmitted tabung koleksi dimiringkan. Encer: < 1miliar
disease) spm/cc; Sedang: 1.000-2.000 miliar spm/cc;
- Dll Kental: > 2 miliar spm/cc
5. pH: Domba (±6,8) Sapi yg jarang dikoleksi
Alat – Bahan: (±7.0)
- Gun IB Mikroskopis:
- Plastic Sheet 1. Morfologi: <35% yang abnormal
- Straw 2. Motilitas: 60% menunjukkan pergerakan
- Vaseline progresif

- Nitrogen Thermos 3. Survival: Dapat hidup 48 jam setelah ejakulasi.

- Air Hangat 4. Dilakukan dengan mikroskop

- DLL
Faktor yang mempengaruhi kualitas & kuantitas semen:

Metode koleksi semen dibagi menjadi 3 metode: 1. Makanan

1. Elektro Ejakulator 2. Suhu

2. Massage 3. Frekuensi Ejakulasi

3. Vagina Buatan 4. Libido

Dari ketiga metode tersebut, metode yang menggunakan 5. Penyakit

Vagina Buatan paling banyak digunakan. Karena alat 6. Pengankutan

(Vagina buatan) dibuat kodisinya sedemikian rupa 7. Umur

menyamai kondisi vagina betina yang asli. 8. Herediter


9. Gerak badan
Abnormalitas sperma dibagi menjadi 2, ekor dan kepala.
Pada kepala contohnya adalah:
1. Dekapitasi
Tabel Volume dan Pemeriksaan Makroskopis serta 2. Makrocephalic
Mikroskopis 3. Microcephalic
4. Piriform
Cattle 
5. Kepala bulat
Dairy  Beef  Sheep  Swine  Horses  6. Acrosom acak
Volume 225* - 7. Berkawah
(ml)  6  4  1-2  400  60* - 100  8. Dll
Sperm  
concentra Untuk abnormalitas pada ekor antara lain:
tion 1. Coiled tail with droplet
(billion/ml 2. Coiled double tail
) 1.2  1.0  3.0  0.2  0.15  3. Folded tail
Total 4. Filamentous
sperm 5. Double Tail
(billion) 7  4  3  45  9  6. Corkscrew Midpiece with Droplet
Motile   7. Corkscrew Midpiece
Sperm %
70  65  75  60  70 
Morpholo
gically
normal
sperm % 80  80  90  60  70 

pH 6.5-7.0  6.5-7.0  5.9-7.3  6.8-7.3  6.2-7.8 

Pengenceran sperma dilakukan dengan bahan yang


memeneuhi syarat:
1. Murah, Sederhana, Praktis Dibuat f. Penyimpanan
2. Mengandung unsur fisiologis yang sama dengan g. Inseminasi
semen dan tidak toksik
Alat-alat yang dibutuhkan:
Fungsi pengenceran: a. Alat printing
1. Menyediakan zat makanan sebagai sumber energi b. Cool top & Filling sealing machine
bagi permatozoa; c. Freezing model ponton
2. Melindungi sperma terhadap cold shock; d. Freezing model kantung
3. Menyediakan suatu penyanggah untuk mencegah e. Container (berisi nitrogen cair)
perubahan pH;
4. Mempertahankan tekanan osmotik dan Pengenceran Sperma, tahapan:
keseimbangan elektrolit yang sesuai; a. Pembuatan bahan pengencer
5. Mencegah pertumbuhan kuman; b. Penyiapan larutan pengencer
6. Memperbanyak volume semen. c. Proses pengenceran

Prosedur IB: Macam-macam bahan pengencer:


1. Hewan yang ada telah mengalami estrus, 1. Egg yolk (sederhana)
waktu yang baik untuk IB adalah 6-12 jam 2. Air kelapa (sederhana)
pasca terlihat tanda-tanda estrus 3. Susu Skim (sederhana)
2. Bersihkan alat dan vulva 4. Tris
3. Thawing straw 5. Sitrat
4. Pasang straw dengan gun dan plastic sheet 6. Andromed
5. Gunakan Glove untuk IB
6. Palpasi rectal untuk mencari cincin cervix ke- Syarat bahan pengencer:
4 a. Murah, sederhana & praktis pembuatannya
7. Masukkan Gun IB yang telah terdapat straw b. Mengandung unsur yang sifat fisik dan kimianya
dan suntikkan isi straw. sama dengan semen
c. Mempertahankan tingkat fertlitas sperma
Semen beku: Semen segar yang diencerkan sesuai dosis d. Memungkinkan dalam penilaian sprema setelah
dengan bahan pengencer semen yang mengandung pengenceran
krioprotektan (gliserol).
Tujuan bahan pengencer:
Proses pembuatan semen beku: a. Menyediakan zat-zat makanan
a. Evaluasi semen b. Melindungi spermatozoa dari cold shock
b. Pengitungan dosis & pengenceran c. Menyediakan suatu penyanggah
c. Pengemasna d. Mencegah pertumbuhan kuman
d. Ekulibrasi suhu 4°C selama 4-6 jam
e. Pembekuan
e. Memperbanyak volume semen  Hitam : AMZ
 Coklat muda : Drough Master
 Hijau Tua : Brangus
Cara pembuatan larutan pengencer:  Merah anggur : Taurindicus
 Hijau muda : Madura
A. Pengencer A (1.000 cc): Buffer Antibiotik  Salem : Angus
950cc+ Kuning Telur 50cc= homogenkan
B. Pengencer B (1.000 cc): Gliserol 160cc+Buffer Identitas Straw:

Antibiotik 770cc+Kuning telur 50cc+Glukosa


20gr= homogenkan

Prosedur pengenceran, syarat 1 jam sebelum proses:


a. Semen+Part A primer simpan dlm cool top suhu
4-5°C, 35 menit
b. Angkat Part A primer dari water jacket
c. 50 menit + Part A Extra 1. Nama produsen:

d. Tambahkan ¼ part B sebanyak 4x interval 15 Instansi/swasta/koperasi

menit 2. Breed/Bangsa pejantan

e. Filling & Sealing dlm straw 2.5 jam kemudian Untuk menghindari perkawinan beda tipe
pejantan potong/perah

Macam straw: 3. Nama pejantan

1. Mini: volume 0,25 cc, 25 jt spm Untuk mengetahui tetua/bapaknya, menghindari

2. Medium: volume 0.5 cc, 50 jt spm inbreeding


4. Kode batch:

Bagian straw: Nomor produksi (A, B, C, D, dst)


Contoh 1. A= 1976, B= 1977, dst
Contoh 2. AJ 047=
AJ: 2011
047: produksi ke 47
5. Nomor pejantan

Warna straw: Terdiri dari 5-6 digit:

 Merah : Bali - 2 Digit pertama : Kode Bangsa


 Biru muda : Ongole - 2 Digit tengah : Tahun kelahiran pejantan
 Abu – abu : FH
 Biru tua : Brahman - 2 Digit terakhir : Nomor urut pejantan
 Coklat tua : Hereford
 Transparan : Simmental
 Kuning : Charolais
 Merah muda : Limousin
 Hijau pupus : Santa
Gertrudis
 Jingga : Belmond
Red
Kode sapi: - Merupakan factor yang sangat penting guna
mencegah kematian sperma; atau
- Mencegah kualitas straw tetap baik dan bisa
digunakan untuk IB pada sapi induk

Manajemen straw beku didalam container:


1. Semen beku di dalam container harus selalu terisi
nitrogen cair dan straw terendam dengan jarak
minimal >15 cm dari dasar container
2. Setiap seminggu sekali cek volume nitrogen cair
dengan cara memasukkan penggaris plastic warna
Proses Filling & Sealing:
hitam atau kayu, bekas berwarna putih adalah
a. Proses pengisian straw dengan semen yang telah
batas permukaan nitrogen cair
diencerkan & penjepitan ujung straw
3. Pengambilan straw dalam container tidak boleh
b. Straw yang digunakan bisa mini straw atau
melebihi tinggi leher container dan hindari dari
medium straw
matahari langsung
c. Penghitungan straw yang sudah diisi semen
4. Setelah di thawing, straw beku tidak boleh
dengan rak hitung
dikembalikan lagi kedalam container karena
d. Semua kegiatan tersebut dilakukan dalam cool
kualitas sperma akan menurun dan terjadi
top
kematian sperma

Proses Freezing Semen:


Penyimpanan semen beku:
a. Menyusun & menghitung straw diatas rak
- Semen beku yang dievaluasi dan mempunyai Post
dibekukan
Thawing Motility (PTM) lebih dari 40% dapat
b. Proses pembekuan: ±4 cm diatas N2 cair selama 9
disimpan untuk IB
menit, dicelupkan dalam N2 cair suhu -196°C
c. Penyimpanan & pencatatan di buku - Suhu nitrogen cair harus -196°C
- Kapasitas container disesuaikan dengan jumlah

Tujuan utama freezing: straw yang disimpan

untuk menyimpan, memelihara, dan menjamin - Selain container untuk straw, container untuk

kelangsungan hidup suatu materi genetik. Hal ini berarti nitrogen cair juga harus disediakan untuk stok.

bahwa penyimpanan sel gamet (plasma germinal) dengan - Kualitas straw beku akan terus terjaga jika tetap

menggunakan teknik kriopreservasi diharapkan dapat terendam nitrogen cair.

mempertahankan daya hidupnya dan fungsi sel gamet


baik secara imunologis, biologis dan fisiologis
(Suprianata dan Pasaribu, 1992).

Penanganan semen beku:

Anda mungkin juga menyukai