Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

FISIKA DASAR
KOEFISIEN PERGESERAN ZAT CAIR
(M – 1)

Nama : M.Iqbal Ferdi Irawan

NPM : 20110190296
Partner : Najmi ,Jahidah , Ari ,Ajeng, Luhur, Aziz,
Fauzan
NPM : 289,290,291,292,293,294,295

Fakultas / Departemen : Petenakan / Ilmu Peternakan

Kelas / Kelompok : B / Kelompok 6

Tanggal : 6 April 2020

Hari / Jam : Senin, 6 April 2020 / 07.30 WIB

Nama Asisten : Vira

LABORATORIUM FISIKA DASAR

PUSAT PELAYANAN BASIC SCIENCE


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2020

1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR

KOEFISIEN PERGESERAN ZAT

M-1

NAMA : M. Iqbal Ferdi Irawan


NPM : 200110190296
PARTNER : Najmi ,Jahidah , Ari ,Ajeng, Luhur, Aziz,
Fauzan
NPM : 289,290,291,292,293,294,295
DEPARTEMEN/FAKULTAS : Peternakan/Ilmu Peternakan
JADWAL PRAKTIKUM : Senin, 07.30 – 10.00

KOLOM NILAI

Speaken Lap. Pendahuluan Praktikum Lap. Akhir

Jatinangor, ………………………

Asisten

___________________________

NPM

2
Abstrak

Zat yang sering kita temui di kehidupan sehari-hari adalah fluida. Fluida
merupakan suatu zat yang dapat mengalir. Fluida mencakup zat cair dan gas.
Fluida dapat mengalami perubahan bentuk. Dalam ilmu fisika kita tidak hanya
berhubungan dengan pergerakan zat padat saja. Dalam percobaan kali ini kita
akan mempelajari mekanika fluida. Mekanika fluida adalah ilmu yang
mempelajari gerakan perubahan zat cair. Dalam percobaan kali ini kita
mempelajari viskositas dari gliserin terhadap benda yang dicelupkan kedalamnya.
Viskositas itu sendiri adalah sifat kekentalan pada fluida. Viskositas fluida jga
menggambarkan ketahanan fluida terhadap regangan geser atau deformasi. Kita
tinjau pergerakan benda dari mulai memasuki fluida sampai batas yang telah
ditentukan. Tentunya fiskositas zat fluida yang digunakan akan berpengaruh
terhadap pergerakan benda yang dicelupkan. Dengan melakukan percobaan ini
praktikan akan lebih memahami viskositas zat fluida dan pengaruhnya terhadap
benda yang bergerak didalamnya. Percobaan ini sangat penting dilakukan oleh
praktikan agar dalam pembelajaran selanjutnya jika dihadapkan pada suatu
percobaan zat fluida praktikan akan lebih memahami apa yang akan ditinjau
dengan menggunakan hukum-hukum yang ada pada modul, yaitu; hukum stokes,
hukum archimedes, gaya gesek dalam fluida dan viskositas.

Kata kunci: fluida, viskositas, zat cair

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. 2


ABSTRAK ...........................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN ....................................................Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ....................................................Error! Bookmark not defined.
1.2 Tujuan Percobaan ...............................................Error! Bookmark not defined.
BAB II METODE PERCOBAAN .....................................Error! Bookmark not defined.
2.1 Alat dan Fungsi ...................................................Error! Bookmark not defined.
2.2 Prosedur Percobaan............................................Error! Bookmark not defined.
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ............................Error! Bookmark not defined.
3.1 Data ......................................................................Error! Bookmark not defined.
3.2 Pengolahan Data .................................................Error! Bookmark not defined.
3.3 Analisa Data ........................................................Error! Bookmark not defined.
BAB IV KESIMPULAN .....................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................Error! Bookmark not defined.

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam ilmu fisika, kita sering bertemu dengan pergerakan suatu benda. Dalam
hal ini benda yang ditinjau bukan hanya benda-bnda padat pada suatu lintasan,
tetapi kita jga seringkali dituntut untuk meninjau pergerakan zat fluida. Ilmu yang
mempelajari gerakan dan perubahan zat cair dinamakan mekanika fluida.

Dalam meninjau prgerakan dan perubahan zat fluida kita dapat menggunakan
hukum-hukum dan ketentuan sebagai berikut:

1. Viskositas
Viskositas adalah sifat kekentalan pada fluida. Viskositas fluida
menggambarkan ketahanan fluida terhadap regangan geser atau deformasi.
Viskositas adalah alasan diperlukannya usaha untuk mendayung perahu di
air yang tenang.
2. Hukum stokes
Hukum stokes menjelaskan bahwa apabila sebuah benda atau partikel
mengendap atau melaju dalam suatu fluida, maka benda akan mendapat
perlawanan berupa gaya hambat. Besar gaya hambat yang dialami partikel
ini merupakangaya gesek.
3. Hukum archimedes
Hukum archimedes menyatakan bahwa setiap benda yang berada dala suatu
fluida maka benda itu akan mengalami gaya keatas yang disebut gaya
apung terbesar air yang dipindahkannya.
4. Gaya gesek dalam fluida
Gaya gesek dalam fluida bergantung pada viskositas dari fluida yang
bersagkutan. Seperti hal nya pada hukum stokes, benda yang bergerak pada

5
fluida akan mendapat gaya gesek yang arahnya berlawanan dengan arah
gerak benda. Benda yang berbentuk bola akan memenuhi hukum stokes
Hukum- hukum dan ketentuan diatas yang mendasari percobaan kali ini.

Dalam melakukan pengukuran terhadap suatu benda kita harus melakukannya


dengan baik dan benar. Baik dan benar disini berarti kita menggunakan alat ukur
yang sesuai, memilih tingkat ketelitian alat ukur yang bisa menunjukan angka
yang lebih spesifik untuk pengukuran yang akan kita lakukan, dan mulai
mengukurnya dengan hati-hati sehingga kesalahan hasil pengukuran dapat kita
minimalisir.

Dalam menuliskan hasil pengukuran yang telah kita lakukan, harus baik dan
benar pula. Baik dan benar disini maksudnya kita harus menuliskannya
menggunakan aturan angka penting serta mencantumkan ketidakpastian dan
sesatannya. Hal ini akan mempermudah dalam pengolahan data selanjutnya.. hasil
pengukuran yang kita lakukan akan lebih mudah dibaca dan akan memberikan
informasi yang lebih akurat menggunakan aturan angka penting dan necantumkan
sesatan dan ketidakpastiannya.

1.2 TUJUAN

Tujuan dari praktikum yang telah dilaksanakan antara lain:

1.2.1 Memahami mekanika fluida tentang viskositas


1.2.2 Praktikan dapat menentukan koefisien pergeseran zat cair
1.2.3 Praktikan dapat menentukan harga koefisien zat cair

6
BAB II

METODE PERCOBAAN

2.1 ALAT DAN FUNGSI

1. Bola – Bola Kecil


Tiga buah bola dalam ukuran berbeda (besar, sedang, kecil) digunakan
saat pratikum akan dijatuhkan ke dalam tabung untuk diketahui waktu
jatuhnya dari masing masing bola tersebut.
2. Tabung Berisi Zat Cair
Benda yang digunakan untuk tempat bola yang akan dijatuhkan dalam
pratikum.
3. Sendok Penyaring
Alat yang digunakan untuk menyaring bola yang dijatuhkan ke dasar
tabung
4. Neraca Ohauss
Alat ukur yang digunakan untuk menimbang dan mengukur massa bola.
5. Micrometer Sekrup
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter bola.
6. Jangka Sorong
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kedalaman, ketebalan, dan
diameter luar tabung.
7. Penggaris
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang atau tinggi jarak antar
karet di tabung.

7
8. Aerometer
Alat untuk mengukur massa jenis zat cair didalam tabung.
9. Termometer
Alat ukur suhu yang digunakan untuk mengukur suhu zat cair, tersebut
yang berada didalam tabung.
10. Stopwatch
Alat ukur waktu yang digunakan untuk menghitung waktu yang
dibutuhkan suatu benda (bola) ketika bergerak jatuh atau berpindah.

2.2 PROSEDUR PERCOBAAN

Langkah-langkah praktikum yang dilaksanakan adalah:


1 Alat ukur dan benda yang diukur disiapkan.
2 Panjang, lebar dantinggi balok diukur menggunakan mistar dan jangka
sorong masing-masing 5 kali.
3 Panjang, lebar, tebal dan diameter luban pada pelat diukur menggunakan
mikrometer sekrup dan mistar masig-masing 5 kali.
4 Massa dari balok besi dan pelat alumunium diukur menggunakan neraca
ohaus masing-masing 5 kali.

8
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.Data Percobaan
Tabel 3.1.Massa bola, jari-jari bola, dan massa jenis bola.

Bola No. (m ± ∆m) ̅ ± ∆𝒎


(𝒎 ̅ ) (𝒅 ± ∆𝒅) cm ̅𝒅 ± ∆𝒅
̅ 𝒓 ± ∆𝒓 𝝆 ± ∆𝝆
gram gram cm cm
I 1. 0,8 ± 0,05 0,79 ± 0,0005
2. 1 ± 0,05 0,9 ± 0,04 0,8 ± 0,0005 0,79 ± 0 0,395 ± 0 3,5 ± 0.74
3. 1 ± 0,05 0,78 ± 0,0005
II 1. 1 ± ,.05 0,94 ± 0,0005
2. 1 ± 0,05 0,97 ± 0,004 0,95 ± 0,0005 0,94 ± 0 0,47 ± 0 2,23 ± 0.14
3. 0,9 ± 0,05 0,93 ± 0,0005
III 1. 2,1 ± 0,05 1,2 ± 0,0005
2. 2 ± 0,05 2±0 1,1 ± 0,0005 1,2 ± 0 0,6 ± 0 2,21 ± 0
3. 0,9 ± 0,05 1,3 ± 0,0005

Tabel 3.2.Diameter dan jari-jari tabung.

No. (𝑫𝒕𝒂𝒃 ± ∆𝑫𝒕𝒂𝒃) cm ̅ 𝒕𝒂𝒃 ± ∆𝑫


(𝑫 ̅ 𝒕𝒂𝒃 ) cm ̅ ± ∆𝑹)cm
(𝑹

1. 5 ±0,05 2,5 ±0,05


2. 5 ±0,05 5±0
3. 5 ±0,05

9
Tabel 3.Pengukuran waktu jatuh bola, dan kecepatan jatuh bola

Bola (𝒉 ± ∆𝒉) 𝒕𝟏 𝒕𝟐 𝒕𝟑 (t̅ ± ∆t̅ ) v ± ∆v m/s


cm (detik) (detik) (detik) (detik)
I 4±0,05 23,93 22,88 23.28 23,4±0,08 0,17 x 10-2 4,7
6±0,05 18,03 17,43 17.30 17,6 ± 0,03 0,34 x 10-2 2,35
-2
II 4±0,05 11,94 11,94 11,84 11,9 ± 0,14 0,34 x 10 9,6
-2 5,95
6±0,05 8,90 8,94 8,84 8,9 ± 0,14 0,61 x 10 4,9
III 4±0,05 21,28 17,66 17,97 18,95 ± 0,04 0,21 x 10-2 9,72
-2
6±0,05 13,16 13,15 12,90 13,07 ± 0 0,46 x 10 4,43

3.2 Pengolahan data


3.2.1 Rumus yang Digunakan
• Massa Setiap Bola
∑𝑚 ̅ −𝑚)2
∑(𝑚
𝑚
̅= , 𝛥𝑚
̅ = √ 𝑁 (𝑁−1) , 𝑚
̅ ± 𝛥𝑚
̅
𝑁

• Jari-Jari Setiap Bola


𝛴𝑑 ∑( ̅𝑑−𝑑) 2
𝑑̅ = 𝑁 , 𝛥𝑑̅ = √ 𝑁 (𝑁−1)

1 𝛥𝑑̅
𝑟̅ = 2 𝑑̅, 𝛥𝑟̅ = | 𝑑̅ | 𝑟̅ , 𝑟̅ ± 𝛥𝑟̅

• Volume Setiap Bola


4 𝛥𝑟̅
𝑉 = 3 𝜋. 𝑟̅ 3 , 𝛥𝑉 = | 𝑟̅ | . 𝑉 , 𝑉 ± 𝛥𝑉

• Massa Jenis Setiap Bola


̅
𝑚 ∆m̅ 2 ∆V 2
𝜌 = 𝑉, ∆ρ = [√| 𝑚̅ | + | 𝑉 | ] . ρ , ρ ± ∆ρ

10
• Jari-Jari Tabung
̅ 2
̅ = 𝛴𝐷 ,
𝐷 ̅ = √∑( 𝐷−𝐷)
𝛥𝐷
𝑁 𝑁 (𝑁−1)

1 𝛥𝐷 ̅
𝑅̅ = 2 𝐷
̅, 𝛥𝑅̅ = | 𝐷̅ | 𝑅̅ , 𝑅̅ ± 𝛥𝑅̅

• Waktu Tempuh Bola Setiap Nilai Ketinggian


∑𝑡 ∑(𝑡̅ −𝑡)2
𝑡̅ = , 𝛥𝑡̅ = √𝑁 (𝑁−1), 𝑡̅ ± 𝛥𝑡̅
𝑁

• Kecepatan Bola

ℎ ∆h 2 ∆t̅ 2
𝑣 = 𝑡, ∆v = [√| ℎ | + | 𝑡̅ | ] . v , v ± ∆v

• Koefisien Pergeseran Zat Cair


2 .𝑟̅ 2 .𝑔(𝜌−𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎)
𝜂= 9⋅𝑣

𝛴𝜂 ̅ −𝜂)2
∑(𝜂
𝜂̅ = , 𝛥𝜂̅ = √ 𝑁 (𝑁−1) , 𝜂̅ ± 𝛥𝜂̅
𝑁

• Grafik 𝑡̅ terhadap (r/R)


𝑡̅ = 𝑡0 . (1 + 𝑘 . (𝑟/𝑅))
̅𝑡 = 𝑡⏟0 . 𝑘 . (𝑟/𝑅
⏟ ⏟ ) + 𝑡⏟0
𝑦 𝑎𝑡 𝑥 𝑏𝑡

• Konstanta Koreksi
𝑎𝑡
𝑘=
𝑏𝑡
• Kecepatan Bola Koreksi
𝑣𝑘𝑜𝑟 = 𝑣 . (1 + 𝑘 . (𝑟/𝑅))

11
• Koefisien Pergeseran Zat Cair Koreksi
2 . 𝑟̅ 2 . 𝑔(𝜌 − 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎)
𝜂𝑘𝑜𝑟 =
9 ⋅ 𝑣𝑘𝑜𝑟
𝛴𝜂𝑘𝑜𝑟 ̅𝑘𝑜𝑟 −𝜂𝑘𝑜𝑟 )2
∑(𝜂
𝜂̅𝑘𝑜𝑟 = , 𝛥𝜂̅𝑘𝑜𝑟 = √ , 𝜂̅ 𝑘𝑜𝑟 ± 𝛥𝜂̅ 𝑘𝑜𝑟
𝑁 𝑁 (𝑁−1)

• KSR dan KP
̅−𝜂
𝜂 ̅𝑘𝑜𝑟
KSR = | ̅𝑘𝑜𝑟
|.100%
𝜂

KP = 100% - KSR
Catatan : 𝜌𝑔𝑙𝑦𝑐𝑒𝑟𝑜𝑙 = 1,19 𝑔/𝑐𝑚3
𝑔 = 9,8 𝑚/𝑠 2

3.2.2 Perhitungan massa setiap bola

a. Bola 1
̅ − 𝑚)2
No m (gram) (𝑚 𝑚
̅=
∑𝑚
=
2,8
= 0,93 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑁 3
1 0,8 0,0169
̅ − 𝑚)2
∑(𝑚 0,0267
2 1 0,0049 ̅ =√
𝛥𝑚 = √
𝑁 (𝑁 − 1) 3 (3 − 1)
3 1 0,0049
= 0,0667 𝑔𝑟𝑎𝑚
∑ 2,8 0,0267
𝑚
̅ ± 𝛥𝑚
̅ = 0,93 ± 0,0667 𝑔𝑟𝑎𝑚

b. Bola 2
̅ − 𝑚)2
No m (gram) (𝑚 𝑚
̅=
∑𝑚
=
2,9
= 0,97 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑁 3
1 1 0,0009
̅ − 𝑚)2
∑(𝑚 0,0067
2 1 0,0009 ̅ =√
𝛥𝑚 = √
𝑁 (𝑁 − 1) 3 (3 − 1)
3 0,9 0,0049
= 0,0334 𝑔𝑟𝑎𝑚
∑ 2,9 0,0067
𝑚
̅ ± 𝛥𝑚
̅ = 0,97 ± 0,0334 𝑔𝑟𝑎𝑚

12
c. Bola 3
̅ − 𝑚)2
No m (gram) (𝑚 𝑚
̅=
∑𝑚
=
5
= 1,67 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑁 3
1 2,1 0,185
̅ − 𝑚)2
∑(𝑚 0,875
2 2 0,1 ̅ =√
𝛥𝑚 = √
𝑁 (𝑁 − 1) 3 (3 − 1)
3 0,9 0,59
= 0,381 𝑔𝑟𝑎𝑚
∑ 5 0,875
𝑚
̅ ± 𝛥𝑚
̅ = 1,67 ± 0,382 𝑔𝑟𝑎𝑚

3.2.3 Penghitungan jari-jari setiap bola


a. Bola 1
No d (cm) (𝑑̅ − 𝑑)2 𝛴𝑑 2,37
𝑑̅ = = = 0,79 𝑐𝑚
𝑁 3
1 0,79 0
2 0,8 0,0001 ∑( ̅𝑑 − 𝑑)2 0,0002
𝛥𝑑̅ = √ = √ = 0,006 𝑐𝑚
𝑁 (𝑁 − 1) 3 (3 − 1)
3 0,78 0,0001
1 1
∑ 2,37 0,0002 𝑟̅ = 2 𝑑̅ = . 0,79 = 0,395 𝑐𝑚
2

𝛥𝑑̅ 0,006
𝛥𝑟̅ = | | 𝑟̅ = | | . 0,395 = 0,003 𝑐𝑚
𝑑̅ 0,79
𝑟̅ ± 𝛥𝑟̅ = 0,395 ± 0,003 𝑐𝑚

b. Bola 2
No d (cm) (𝑑̅ − 𝑑)2 𝛴𝑑 2,82
𝑑̅ = = = 0,94 𝑐𝑚
𝑁 3
1 0,94 0
2 0,95 0,0001 ∑( ̅𝑑 − 𝑑)2 0,0002
𝛥𝑑̅ = √ = √ = 0,006 𝑐𝑚
𝑁 (𝑁 − 1) 3 (3 − 1)
3 0,93 0,0001
1 1
∑ 2,82 0,0002 𝑟̅ = 2 𝑑̅ = . 0,94 = 0,47 𝑐𝑚
2

𝛥𝑑̅ 0,006
𝛥𝑟̅ = | | 𝑟̅ = | | . 0,47 = 0,003 𝑐𝑚
𝑑̅ 0,94
𝑟̅ ± 𝛥𝑟̅ = 0,47 ± 0,003 𝑐𝑚

13
c. Bola 3
No d (cm) (𝑑̅ − 𝑑)2 𝛴𝑑 3,6
𝑑̅ = = = 1,2 𝑐𝑚
𝑁 3
1 1,2 0
2 1,1 0,01 ∑( ̅𝑑 − 𝑑)2 0,02
𝛥𝑑̅ = √ = √ = 0,058 𝑐𝑚
𝑁 (𝑁 − 1) 3 (3 − 1)
3 1,3 0,01
1 1
∑ 3,6 0,02 𝑟̅ = 2 𝑑̅ = . 1,2 = 0,6 𝑐𝑚
2

𝛥𝑑̅ 0,058
𝛥𝑟̅ = | | 𝑟̅ = | | . 0,6 = 0,029 𝑐𝑚
𝑑̅ 1,2
𝑟̅ ± 𝛥𝑟̅ = 0,6 ± 0,029 𝑐𝑚

3.2.4 Penghitungan volume setiap bola


a. Bola 1
4 4
𝑉 = 3 𝜋. 𝑟̅ 3 = 𝜋. (0,395)3 = 0,258 𝑐𝑚3
3
𝛥𝑟̅ 0,003
𝛥𝑉 = | |.𝑉 = | | . 0,258 = 0,0019
𝑟̅ 0,395
𝑉 ± 𝛥𝑉 = 0.258 ± 0,0019

b. Bola II
4 4
𝑉 = 3 𝜋. 𝑟̅ 3 = 𝜋. (0,47)3 = 0,435 𝑐𝑚3
3
𝛥𝑟̅ 0,003
𝛥𝑉 = | |.𝑉 = | | . 0,435 = 0,0028
𝑟̅ 0,47
𝑉 ± 𝛥𝑉 = 0,435 ± 0,0028

c. Bola III
4 4
𝑉 = 3 𝜋. 𝑟̅ 3 = 𝜋. (0,6)3 = 0,90 𝑐𝑚3
3
𝛥𝑟̅ 0,029
𝛥𝑉 = | |.𝑉 = | | . 0,90 = 0,043
𝑟̅ 0,6
𝑉 ± 𝛥𝑉 = 0,90 ± 0,043

14
3.2.5 Perhitungan masa jenis tiap bola
a. Bola I
𝑚
̅ 0,93
𝜌= = = 3,60
𝑉 0,258
0,0667 2 0,0019 2
∆ρ = [√| | + | 0,258 | ] . 3,6 = 0,26
0,93

ρ ± ∆ρ = 3,60 ± 0,26

b. Bola II
𝑚
̅ 0,97
𝜌= ,= = 2,23
𝑉 0,435
0,0334 2 0,0028 2
∆ρ = [√| | + | 0,435 | ] . 2,23 = 0,08
0,97

ρ ± ∆ρ = 2,23 ± 0,08

c. Bola III
𝑚
̅ 1,67
𝜌= = = 1,85
𝑉 0,9
0.382 2 0,043 2
∆ρ = [√| 1.67 | + | | ] . 1,85 = 0,43
0,9

ρ ± ∆ρ = 1,85 ± 0,43

3.2.6 Perhitungan jari jari tabung


̅ = 𝛴𝐷 =
𝐷
15
= 5 cm
𝑁 3

2
̅ = √∑(5−5) = √0 = 0 cm
𝛥𝐷 3 (3−1) 6

15
1 1
𝑅̅ = 2 𝐷
̅= 5 = 2,5 cm
2

𝛥𝐷 ̅ 0
𝛥𝑅̅ = | 𝐷̅ | 𝑅̅ = |̅5| 2,5 = 0 cm

𝑅̅ ± 𝛥𝑅̅ = 2,5 ± 0 cm

3.2.7 Perhitungan Waktu Tempuh Bola Setiap Nilai Ketinggian

a. (h = 4 cm)
Bola 1

No t (𝑡̅ − 𝑡)2
1 23,93 0,28 ∑𝑡 70.09
𝑡̅ = = = 23.4 𝑠
𝑁 3
2 22,88 0,27

3 23,28 0,014 ∑(𝑡̅−𝑡)2 0,564


𝛥𝑡̅ = √𝑁 (𝑁−1) = √ = 0,43 s
6
Ʃ 70,09 0,564
𝑡̅ ± 𝛥𝑡̅ = 23,4 ± 0,43 s

Bola II

No t (𝑡̅ − 𝑡)2
1 11,94 0,0016 ∑𝑡 35,72
𝑡̅ = = = 11,9 s
𝑁 3
2 11,94 0,0016

3 11,84 0,0036 ∑(𝑡̅−𝑡)2 0,0068


𝛥𝑡̅ = √𝑁 (𝑁−1) = √ = 0,03 s
6
Ʃ 35,72 0,0068
𝑡̅ ± 𝛥𝑡̅ = 11,9 ± 0,03 s

16
Bola III

No t (𝑡̅ − 𝑡)2
1 21,28 5,3
∑𝑡 56,91
𝑡̅ = = = 18,97 s
2 17,66 1,7 𝑁 3

3 17,97 1 ∑(𝑡̅−𝑡)2 8
𝛥𝑡̅ = √𝑁 (𝑁−1) = √6 = 1,15 s
Ʃ 56,91 8
𝑡̅ ± 𝛥𝑡̅ = 18,97 ± 1,15

b. (h = 6cm)
Bola 1

No t (𝑡̅ − 𝑡)2
1 18,03 0,19
∑𝑡 52,76
𝑡̅ = = = 17,59 s
2 17,43 0,026 𝑁 3

3 17,3 0,084 ∑(𝑡̅−𝑡)2 0,3


𝛥𝑡̅ = √𝑁 (𝑁−1) = √ 6 = 0,05 s
Ʃ 52,76 0,3
𝑡̅ ± 𝛥𝑡̅ = 17,59 ± 0,05 s

Bola II

No T (𝑡̅ − 𝑡)2
1 8,9 0,0001
∑𝑡 26,68
𝑡̅ = = = 8.89 ,
2 8,94 0,0025 𝑁 3

3 8,84 0,0025 ∑(𝑡̅−𝑡)2 0,0051


𝛥𝑡̅ = √𝑁 (𝑁−1) = √ = 0,03 s
6
Ʃ 26,68 0,0051
𝑡̅ ± 𝛥𝑡̅ = 8,89 ± 0,03 s

17
Bola 1II

No T (𝑡̅ − 𝑡)2
1 13,16 0,0081
∑𝑡 39.21
𝑡̅ = = = 13.07 ,
2 13,15 0,0064 𝑁 3

3 12,9 0,029 ∑(𝑡̅−𝑡)2 0,0435


𝛥𝑡̅ = √𝑁 (𝑁−1) = √ = 0,08 s
6
Ʃ 39,21 0,0435
𝑡̅ ± 𝛥𝑡̅ = 13,07 ± 0,08 s

3.2.8 Perhitungan kecepatan bola


a. Kecepatan bola 1
• h = 4 cm
ℎ 4
𝑣= = = 0,17 𝑐𝑚⁄𝑠
𝑡̅ 23,4
∆h 2 ∆t̅ 2 0,05 2 0,43 2
∆v = [√| ℎ | + | 𝑡̅ | ] . 𝑣 = [√| | + |23,4| ] . 0,17 = 0,0037 𝑐𝑚⁄𝑠
4

v ± ∆v = 0,17 ± 0,0037 𝑐𝑚⁄𝑠

• h = 6 cm
ℎ 6
𝑣= = = 0,34 𝑐𝑚⁄𝑠
̅
𝑡 17,59
∆h 2 ∆t̅ 2 0,05 2 0,05 2
∆v = [√| | + | ̅ | ] . 𝑣 = [√| | + | | ] . 0,34 = 0,003 𝑐𝑚⁄𝑠
ℎ 𝑡 6 17,59

v ± ∆v = 0,34 ± 0,003 𝑐𝑚⁄𝑠

b. Kecepatan bola 2
• h = 4 cm

18
ℎ 4
𝑣= = = 0,34 𝑐𝑚⁄𝑠
𝑡̅ 11,9
∆h 2 ∆t̅ 2 0,05 2 0,032
∆v = [√| ℎ | + | 𝑡̅ | ] . 𝑣 = [√| | + |11,9| ] . 0,34 = 0,004 𝑐𝑚⁄𝑠
4

v ± ∆v = 0,34 ± 0,004 𝑐𝑚⁄𝑠

• h = 6 cm
ℎ 6
𝑣= = = 0,67 𝑐𝑚⁄𝑠
𝑡̅ 8,89
∆h 2 ∆t̅ 2 0,05 2 0,032
∆v = [√| ℎ | + | 𝑡̅ | ] . 𝑣 = [√| | + |8,89| ] . 0,67 = 0,006 𝑐𝑚⁄𝑠
6

v ± ∆v = 0,67 ± 0,006 𝑐𝑚⁄𝑠

c. Kecepatan bola 3
• h = 4 cm
ℎ 4
𝑣= = = 0,21 𝑐𝑚⁄𝑠
𝑡̅ 18,97
∆h 2 ∆t̅ 2 0,05 2 1,15 2
∆v = [√| ℎ | + | 𝑡̅ | ] . 𝑣 = [√| | + |18,97| ] . 0,21 = 0,013 𝑐𝑚⁄𝑠
4

v ± ∆v = 0,21 ± 0,013 𝑐𝑚⁄𝑠

• h = 6 cm
ℎ 6
𝑣= = = 0,46 𝑐𝑚⁄𝑠
̅
𝑡 13,07
∆h 2 ∆t̅ 2 0,05 2 0,08 2
∆v = [√| ℎ | + | 𝑡̅ | ] . 𝑣 = [√| | + |13,07| ] . 0,46 = 0,005 𝑐𝑚⁄𝑠
6

v ± ∆v = 0,46 ± 0,005 𝑐𝑚⁄𝑠

19
3.2.9 Penghitungan koefisien pergeseran zat cair setiap bola
a. Bola 1
• 𝑣 = 0,17 𝑐𝑚⁄𝑠
2 . 𝑟̅ 2 . 𝑔(𝜌 − 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎) 2 . (0,395)2 . 9,8 ( 3,6 − 1,19)
𝜂= = = 4,82
9⋅𝑣 9 ⋅ 0,17
• 𝑣 = 0,34 𝑐𝑚⁄𝑠
2 . 𝑟̅ 2 . 𝑔(𝜌 − 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎) 2 . (0,395)2 . 9,8 ( 3,6 − 1,19)
𝜂= = = 2,4
9⋅𝑣 9 ⋅ 0,34

b. Bola 2
• 𝑣 = 0,34 𝑐𝑚⁄𝑠
2 . 𝑟̅ 2 . 𝑔(𝜌 − 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎) 2 . (0,47)2 . 9,8 ( 2,23 − 1,19)
𝜂= = = 1,47
9⋅𝑣 9 ⋅ 0,34
• 𝑣 = 0,67 𝑐𝑚⁄𝑠
2 . 𝑟̅ 2 . 𝑔(𝜌 − 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎) 2 . (0,47)2 . 9,8 ( 2,23 − 1,19)
𝜂= = = 0,75
9⋅𝑣 9 ⋅ 0,67
c. Bola 3
• 𝑣 = 0,21 𝑐𝑚⁄𝑠
2 . 𝑟̅ 2 . 𝑔(𝜌 − 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎) 2 . (0,6)2 . 9,8 ( 1,85 − 1,19)
𝜂= = = 2,46
9⋅𝑣 9 ⋅ 0,21
• 𝑣 = 0,46 𝑐𝑚⁄𝑠
2 . 𝑟̅ 2 . 𝑔(𝜌 − 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎) 2 . (0,6)2 . 9,8 ( 1,85 − 1,19)
𝜂= = = 1,12
9⋅𝑣 9 ⋅ 0,46
Keseluruhan:
𝛴𝜂 4,82+2,4+1,47+0,75+2,46+1,12
• 𝜂̅ = = = 2,17
𝑁 6

̅ −𝜂)2
∑(𝜂 10,76
• 𝛥𝜂̅ = √ 𝑁 (𝑁−1) = √6 (6−1) = 0,36

• 𝜂̅ ± 𝛥𝜂̅ = 2,17 ± 0,36

20
3.2.10 Grafik 𝒕̅ terhadap (r/R) dan Konstanta koreksi
a. h = 4 cm
r/R 𝑡̅ ̅̅̅)2 (r/R .𝑡)̅ (r/R . 𝑡̅ )2
(r / R )2 (𝑡

Bola X Y X² Y² XY (XY)²
1 0,16 23,4 0,0256 545,69 3,74 13,95
2 0,19 11,9 0,0361 141,61 2,261 5,10
3 0,24 18,97 0,0576 359,86 4,55 20,73
∑ 0,59 54,23 0,1193 1047,03 10,56 39,81

Grafik (t) ̅ terhadap (r/R) untuk h= 4 cm


25

20

15
(t) ̅

10 y = -34.847x + 24.93
R² = 0.0593
5

0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
r/R

Grafik (t ) ̅ terhadap (r/R) untuk h= 4 cm


Linear (Grafik (t ) ̅ terhadap (r/R) untuk h= 4 cm)

Grafik 𝑡̅ terhadap (r/R) untuk h= 4 cm

N ∑ ( xy) - ∑ X∑ Y
at =
N ∑ X² - ( ∑X )²
= -34,8469

∑ X² ∑ Y - ∑ X ∑ (X Y )
bt =
N ∑ X² - ( ∑X )²
= 24,93

𝑁 ∑(𝑥𝑦) − ∑ 𝑥 ∑ 𝑦
𝑟=
√((𝑁 ∑ 𝑥 2 − (𝛴𝑥)2 )(𝑁 𝛴𝑦 2 − (∑ 𝑦)2 ))

21
= -0,204537
𝑎 −34,8469
k = 𝑏𝑡 = = −1,4
𝑡 24,93

b. h = 6 cm
r/R 𝑡̅ (r / R )2 ̅̅̅
(𝑡 )2 (r/R .𝑡̅) (r/R . 𝑡̅ )2
Bola X Y X² Y² XY (XY)²
1 0,16 17,58 0,025 309,05 2,81 7,92
2 0,19 8,89 0,036 79,03 1,69 2,85
3 0,24 13,07 0,057 170,82 3,14 9,84
∑ 0,59 39,55 0,12 559,46 7,64 20,60

Grafik 𝑡̅ terhadap (r/R) untuk h= 6 cm

Grafik (t) ̅ terhadap (r/R) untuk h= 4 cm


20

15
(t) ̅

10

5 y = -42.204x + 21.483
R² = 0.1537
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
r/R

Grafik (t ) ̅ terhadap (r/R) untuk h= 4 cm


Linear (Grafik (t ) ̅ terhadap (r/R) untuk h= 4 cm)

N ∑ ( xy) - ∑ X∑ Y
at =
N ∑ X² - ( ∑X )²
= -42,204
∑ X² ∑ Y - ∑ X ∑ (X Y ))
bt =
N ∑ X² - ( ∑X ))²

= 21,483

22
𝑁 ∑(𝑥𝑦)−∑ 𝑥 ∑ 𝑦
𝑟 = √((𝑁 ∑ 𝑥 2 −(𝛴𝑥)2)(𝑁 𝛴𝑦 2 −(∑ 𝑦)2)) = -0,356

𝑎 −42,204
k = 𝑏𝑡 = = −1,96
𝑡 21,483

3.2.11 Penghitungan kecepatan bola koreksi


a. vkor dengan h = 4 cm
• Bola 1
𝑟
𝑣𝑘𝑜𝑟 = 𝑣 . (1 + 𝑘 (𝑅)) = 0,17 . (1 + (−1,4)(0,16)) = 0,13 𝑐𝑚⁄𝑠

• Bola 2
𝑟
𝑣𝑘𝑜𝑟 = 𝑣 . (1 + 𝑘 (𝑅)) = 0,34 . (1 + (−1,4)(0,19)) = 0,25 𝑐𝑚⁄𝑠

• Bola 3
𝑟
𝑣𝑘𝑜𝑟 = 𝑣 . (1 + 𝑘 (𝑅)) = 0,21 . (1 + (−1,4)(0,24)) = 0,14 𝑐𝑚⁄𝑠

b. vkor dengan h = 6 cm
• Bola 1
𝑟
𝑣𝑘𝑜𝑟 = 𝑣 . (1 + 𝑘 (𝑅)) = 0,34 . (1 + (−1,96)(0,16)) = 0,23 𝑐𝑚⁄𝑠

• Bola 2
𝑟
𝑣𝑘𝑜𝑟 = 𝑣 . (1 + 𝑘 ( )) = 0,67 . (1 + (−1,96)(0,19)) = 0,42 𝑐𝑚⁄𝑠
𝑅

• Bola 3
𝑟
𝑣𝑘𝑜𝑟 = 𝑣 . (1 + 𝑘 (𝑅)) = 0,46 . (1 + (−1,96)(0,24)) = 0,24 𝑐𝑚⁄𝑠

23
3.2.12 Penghitungan koefisien pergeseran zat cair koreksi
a. Bola 1
• 𝑣𝑘𝑜𝑟 = 0,13 𝑐𝑚⁄𝑠
2 . 𝑟̅ 2 . 𝑔(𝜌 − 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎)
𝜂𝑘𝑜𝑟 =
9 ⋅ 𝑣𝑘𝑜𝑟
2 . (0,395)2 . 9,8 ( 3,6−1,19)
= 6,3
9⋅0,13

• 𝑣𝑘𝑜𝑟 = 0,23 𝑐𝑚⁄𝑠


2 . 𝑟̅ 2 . 𝑔(𝜌 − 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎)
𝜂𝑘𝑜𝑟 =
9 ⋅ 𝑣𝑘𝑜𝑟
2 . (0,395)2 . 9,8 ( 3,6−1,19)
= 3,56
9⋅0,23

b. Bola 2
• 𝑣𝑘𝑜𝑟 = 0,25 𝑐𝑚⁄𝑠
2 . 𝑟̅ 2 . 𝑔(𝜌 − 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎)
𝜂𝑘𝑜𝑟 =
9 ⋅ 𝑣𝑘𝑜𝑟
2 . (0,47)2 . 9,8 ( 2,23 − 1,19)
= 2,001
9 ⋅ 0,25
• 𝑣𝑘𝑜𝑟 = 0,42 𝑐𝑚⁄𝑠
2 . 𝑟̅ 2 . 𝑔(𝜌 − 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎)
𝜂𝑘𝑜𝑟 =
9 ⋅ 𝑣𝑘𝑜𝑟
2 . (0,47)2 . 9,8 ( 2,23 − 1,19)
= 1,19
9 ⋅ 0,42

c. Bola 3
• 𝑣𝑘𝑜𝑟 = 0,14 𝑐𝑚⁄𝑠
2 . 𝑟̅ 2 . 𝑔(𝜌 − 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎)
𝜂𝑘𝑜𝑟 = =
9 ⋅ 𝑣𝑘𝑜𝑟
2 . (0,6)2 . 9,8 ( 1,85 − 1,19)
= 3,7
9 ⋅ 0,14

24
• 𝑣𝑘𝑜𝑟 = 0,24 𝑐𝑚⁄𝑠
2 . 𝑟̅ 2 . 𝑔(𝜌 − 𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎)
𝜂𝑘𝑜𝑟 = =
9 ⋅ 𝑣𝑘𝑜𝑟
2 . (0,6)2 . 9,8 ( 1,85 − 1,19)
= 2,16
9 ⋅ 0,24

Keseluruhan:
𝛴𝜂𝑘𝑜𝑟 18,91
• 𝜂̅𝑘𝑜𝑟 = = = 3,15
𝑁 6

̅𝑘𝑜𝑟 −𝜂𝑘𝑜𝑟 )2
∑(𝜂 16,53
• 𝛥𝜂̅𝑘𝑜𝑟 = √ = √6(6−1) = 0,5
𝑁 (𝑁−1)

• 𝜂̅𝑘𝑜𝑟 ± 𝛥𝜂̅𝑘𝑜𝑟 = 3,15 ± 0,5

3.2.13 Penghitungan KSR dan KP


a. Bola 1
̅−𝜂
𝜂 ̅𝑘𝑜𝑟 4,82 − 6,3
KSR = | ̅𝑘𝑜𝑟
|.100% = | | . 100% = 23,49%
𝜂 6,3

KP = 100% - 23,49% = 76,51%

̅−𝜂
𝜂 ̅𝑘𝑜𝑟 2,4 − 3,56
KSR = | ̅𝑘𝑜𝑟
|.100% = | | . 100% = 32,58%
𝜂 3,56

KP = 100% - 32,58% = 67,42%

b. Bola 1I
̅−𝜂
𝜂 ̅𝑘𝑜𝑟 1,47− 2
KSR = | ̅𝑘𝑜𝑟
|.100% = | | . 100% = 26,5%
𝜂 2

KP = 100% - 26,5% = 73,5%

̅−𝜂
𝜂 ̅𝑘𝑜𝑟 0,75− 1,19
KSR = | ̅𝑘𝑜𝑟
|.100% = | | . 100% = 36,97%
𝜂 1,19

KP = 100% - 36,97% = 63,03%

25
c. Bola 1II
̅−𝜂
𝜂 ̅𝑘𝑜𝑟 2,46 − 3,7
KSR = | ̅𝑘𝑜𝑟
|.100% = | | . 100% = 33,51%
𝜂 3,7

KP = 100% - 33,51% = 66,49%

̅−𝜂
𝜂 ̅𝑘𝑜𝑟 1,12 − 2,16
KSR = | ̅𝑘𝑜𝑟
|.100% = | | . 100% = 48,15%
𝜂 2,16

KP = 100% - 48,15% = 51,85%

3.3. Analisa Data

Pada percobaan kali ini kita mengaplikasikan hukum stokes. Syarat-syarat


yang terdapat pada hukum stokes tidak dipnuhi semuanya agar kita dapat
mencari koefisien koreksi sebagaimana yang tertera pada tujuan dari
percobaan ini

Pada percobaan kali ini kita mengukur 3 bla yang berbeda. Yang kita ukur
adalah jari-jari, volume da massa jenisnya. Setelah mengukur bola, kita ukur
massa jenis dan suhu fluida yang kita pakai yaitu gliserin. Gliserin dipilih
karena memiliki nilai viskositas yang tinggi. Sehingga dengan memperkirakan
jarak yang tidak turbulen ketika bola memasuki fluida kita dapat langsung
mengukur berapa lama bola melewati fluuida yang diperkirakan tidak turbulen

Setelah melakukan semua prosedur percobaan kita dapat data-data yag


terdapat pada tabel-tabel yang terdapat pada data percobaan. Lalu kita hitung
nilai-nilai yang belum ditemukan dengan menggunakan rumus-rumus yang
diberikan yang tertera dalam pengolahan data

Dapat kita amati bahwa nilai-nilai yang kita dapatkan pada akhirnya
menghasilkankoefisien pergeseran zat cair.karena syarat huum stokes tidak
terpenuhi semuanya, maka harud dicari koefisien pergerakan zat cair koreksi.
Setelah didapat koefisien pergeseran zat cair koreksi kita hitug nilai KSR dan
KP nya. Dapat kita lihat bahwa nilai KP yang didapat adalah 98,97%. Ini

26
artinya masih terdapat kesalahan yang terdapat dalam pengolahan data.
Kesalahan kesalahan ini dapat terjadi karena kesalahan pengamat dalam
mengambil data seperti terhitungnya waktu jatuh bola dari aliran yang masih
turbulen dan pengukuran yang dilakukan kurang tepat,, tidak terkalibrasinya
alat ukur dengan benar, atau salah perhitungan pada saat proses pengolahan
data.

27
BAB IV

KESIMPULAN

4.1. Mekanika fluida merupakan sub disiplin dari mekanika kontinum yang
mempelajari mengenai gerak atau diamnya zat fluida. Mekanika fluida terbagi
menjadi dua, yaitu Fluida statis yang mempelajari mengenai fluida yang diam dan
fluida dinamis yang mempelajari mengenai pergerakan zat fluida. Viskositas
merupakan ukuran kekentalan suatu fluida yang menunjukkan besar atau kecilnya
gesekan internal dalam zat fluida.

4.2. Setelah menghitung massa dan jari-jari tiap bola beserta waktu tempuh pada
saat dijatuhkan ke dalam fluida, didapat nilai massa jenis dan kecepatannya untuk
dapat menentukan nilai koefisien pergeseran zat cair.

4.3. Karena pada percobaan kali ini tidak memenuhi syarat-syarat hukum stokes,
maka perlu adanya koreksi untuk menentukan koefisien pergeseran. Setelah
mendapat nilai koefisien pergeseran zat cair, dapat ditentukan nilai koefisien
pergeseran zat cair koreksi

28
DAFTAR PUSTAKA

C, D. G. (n.d.). Fisika Jilid 1 Edisi-5. Erlangga.

Halliday, D., Resnick, & Walker. (n.d.). Fisika Dasar Edisi-7 Jilid 1. Erlangga.

Soedojo, P. (1999). Fisika Dasar. Yogyakarta: Penerbit ANDI Yogyakarta.

29

Anda mungkin juga menyukai