Anda di halaman 1dari 13

PPKN Reviewer

Bab 4: Dinamika Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia


1. Hubungan internasional & politik luar negeri
a. Peran Indonesia Dalam Perdamaian Dunia
- Setiap negara memiliki keterkaitan serta ketergantungan dalam aspek ekonomi, sosial, politik
- Ciri dinamika masyarakat global:
- Adanya saling ketergantungan antar bangsa,
- Adanya persaingan yang ketat dalam suatu kompetisi, dan
- Dunia cenderung berkembang kearah perbuatan pengaruh antar bangsa, baik lingkup
regional, ataupun lingkup global

• Perdamaian Dunia
- Perdamaian
- Kondisi tidak adanya atau berkurangnya segala jenis kekerasan
- Transformasi konflik kreatif non kekerasan
- Perdamaian bukan hanya ketiadaan kekerasan atau pun situasi yang anti kekerasan tetapi
juga mengandung pengertian keadilan dan kemajuan; sebuah situasi yang seimbang dan
harmoni, yang tidak berat sebelah bagi pihak yang kuat tetapi sama-sama sederajat dan
seimbang bagi semua pihak
- Perdamaian dunia merupakan tidak adanya kekerasan, kesenjangan, terjadinya konflik antar
negara di seluruh dunia

b. Hubungan Internasional
- Suatu bentuk hubungan antarnegara yang merdeka dan berdaulat oleh dua negara atau lebih
yang mencakup berbagai bidang kehidupan baik politik, ekonomi, sosial budaya dan sebagainya
- Subyek Hubungan Internasional:
- Organisasi internasional
- Diplomasi
- Hukum internasional
- Politik internasional

• Pentingnya Hubungan Internasional


- Pada dasarnya, kerja sama internasional dilakukan karena beberapa alasan, antara lain:
a. Adanya dua negara yang menghadapi hal tertentu dan merupakan kepentingan bersama
- Contohnya: Indonesia dengan Malaysia melakukan kerja sama bidang pendidikan dalam
bentuk pertukaran pelajar
b. Adanya usaha kerja sama yang dijalani dalam berbagai organisasi dan lembaga internasional
- Contoh organisasi atau lembaga internasional, seperti PBB, ASEAN, OPEC, dan APEC
c. Munculnya isu-isu yang berkaitan dengan ekspansi teknologi dan perdagangan, sehingga
memerlukan ketentuan dan peraturan baru yang membantu mengenai masalah melalui
konferensi dan pertemuan-pertemuan
- Contohnya antara lain konferensi hukum laut internasional, dan penentuan zona ekonomi
eksklusif (ZEE)
d. Dua negara atau lebih yang mempunyai banyak transaksi terus-menerus tetapi tidak perlu
organisasi resmi untuk kerja sama

• Wujud Hubungan Internasional


- Individual - turis mahasiswa pedagang yang mengadakan kontak-kontak pribadi sehingga timbul
kepentingan timbal balik di antara mereka
- Antar kelompok - lembaga sosial, keagamaan, perdagangan, dan lain-lain yang melakukan
kontak secara insidental, periodik atau permanen
- Hubungan antar Negara - negara yang satu dengan negara lain mengadakan kerjasama dalam
bidang ekonomi, kebudayaan, teknologi, dan lain-lain

• Asas Hubungan Internasional


1. Asas teritorial; pada kekuasaan negara atas wilayahnya
2. Asas kebangsaan; kekuasaan negara atas warga negaranya
3. Asas kepentingan umum; negara dapat melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan
masyarakat. Negara dapat menyesuaikan diri dengan semua peristiwa yang ada hubungannya
dengan kepentingan umum. Hukum tidak terbatas oleh wilayah suatu negara

• Sarana Hubungan Internasional


1. Diplomasi - Kegiatan politik luar negeri
2. Ekonomi - Perdagangan internasional agar dapat memperoleh barang yang tak dapat diproduksi
dalam negeri, sehingga terjadi ekspor dan impor
3. Kekuatan militer dan perang - Meningkatkan rasa percaya diri dalam diplomasi sehingga
mampu menghindari tekanan dan ancaman negara lain yang dapat mengganggu kepentingan
nasionalnya

c. Tugas Perwakilan Diplomatik


• Tugas Pokok Perwakilan Diplomatik
- Menyelenggarakan hubungan dengan negara lain atau hubungan kepala negara dengan
pemerintah asing (membawa suara resmi negaranya)
- Mengadakan perundingan masalah-masalah yang dihadapi kedua negara itu dan berusaha
untuk menyelesaikannya
- Mengurus kepentingan negara serta warga negaranya di negara lain
- Apabila dianggap perlu, dapat bertindak sebagai tempat pencatatan sipil, pemberian pos-pos,
dan sebagainya

• Fungsi Perwakilan Diplomatik


- Mewakili negara pengirim di dalam negara penerima
- Melindungi kepentingan negara penerima dan warga negaranya di negara penerima di dalam
batas-batas yang dijinkan oleh hukum internasional
- Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima
- Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima, sesuai dengan
undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara pengirim
- Memelihara hubungan persahabatan antara kedua negara

• Tingkatan Perwakilan Diplomatik


a. Duta besar (ambassador)
- Duta besar adalah tingkat tertinggi dalam perwakilan diplomatik yang mempunyai kekuasaan
penuh dan luar biasa
b. Duta (Ggerzant)
- Duta adalah wakil diplomatik yang pangkatnya lebih rendah dari duta besar
c. Menteri residen
- Menteri residen adalah perwakilan diplomatik yang dianggap bukan wakil pribadi kepala negara
dan haya mengurus urusan negara
d. Kuasa usaha (charge d’affair)
- Kuasa usaha adalah perwakilan tingkat rendah yang ditunjuk oleh menteri luar negeri dari
pegawai negeri lainnya
e. Atase
- Atase adalah pejabat pembantu dari Duta Besar

2. Organisasi Internasional
• Definisi
- Lembaga atau badan hukum yang didirikan oleh dua atau lebih negara yang merdeka dan
berdaulat, memiliki kepentingan dan tujuan yang sama

• KAA (Konferensi Asia Afrika)


i. Tujuan
- Memajukan kerja sama antar bangsa Asia-Afrika untuk mengembangkan kepentingan bersama,
persahabatan, dan hubungan bertetangga yang bake
- Mempertimbangkan masalah-masalah, seperti kedaulatan nasional, rasialisme, kolonialisme,
sosial ekonomi dan budaya
- Meninjau kedudukan Asia serta rakyatnya di dunia in, serta sumbangan bagi perdamaian dunia

ii. Peran Indonesia


- Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Pancanegara II
yang berlangsung 28-29 Desember 1954 di Bogor
- Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan KAA yang berlangsung
pada tanggal 18-24 April 1953 di Gedung Merdeka Bandung
- Dalam konferensi ini beberapa tokoh Indonesia menduduki peranan penting
• GNB (Gerakan Non-Blok)
i. Tujuan
- Mengupayakan hak untuk menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan, dan
integritas negara angora
- Menentang apartheid, dan tidak memihak pakta militer manapun
- Menolak segala macam bentuk imperialisme dan kolonialisme serta mendukung pelucutan
senjata dan tidak mencampuri urusan negara lain

ii. Peran Indonesia


- Indonesia menjadi salah satu negara yang mendirikan Gerakan Non Blok
- Soekarno menjadi salah satu dari lima pemimpin negara yang mendirikan GNB
- Soeharto menjadi pemimpin GNB di tahun 1991 (Sukses menggelar KTT GNB di Indonesia
tahun 1991)
- Sukses meredakan ketegangan Yugoslavia di tahun 1991
- Indonesia memprakarsai kerja sama teknis di beberapa bidang misalnya bidang pertanian dan
kependudukan
- Indonesia mencetuskan upaya menghidupkan kembali dialog Utara-Selatan

• ASEAN (Association of South East Asian Nations)


- ASEAN merupakan suatu organisasi regional di kawasan Asia Tenggara yang dibentuk pada
tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok
- Sebagai salah satu pendiri ASEAN (Indonesia diwakilkan oleh Adam Malik)
- Sebagai salah satu pemimpin ASEAN
a. Menjadi pemimpin pada Masa Orde Baru
b. Memperkenalkan doktrin ketahanan nasional pada pertemuan ASEAN
c. Menyelenggarakan rangkaian pertemuan:
i. Asean Ministerial Meeting (Pertemuan Tingkat Menteri Asean)
ii. Asean Regional Forum (Forum Kawasan Asean)
iii. Pertemuan kementerian kawasan yang membahas mengenai penanggulangan berbagai
masalah yang terjadi, dan lain sebagainya
- Sebagai Tuan Rumah KTT ASEAN (Indonesia terpercaya untuk menyelenggarakan beberapa
KTT ASEAN)
- Mampu menciptakan perdamaian di kawasan Asia Tenggara dengan membantu menyelesaikan
beberapa konflik:
a. Tahun 1987: Indonesia menjadi penengah konflik antara Kamboja dan Vietnam
b. Indonesia menjadi penengah antara Moro National Front Liberation (MNFL) dengan Filipina
- Indonesia menjadi pusat ketertiban ASEAN dimana gedung Kesekretariatan ASEAN
berkedudukan di Jakarta
- Ikut serta dalam kegiatan pesta olahraga negara-negara dikawasan Asia Tenggara atau
pelaksanaan SEA Games
• PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
i. Tujuan
- Menjaga perdamaian dan keamanan dunia
- Memajukan dan mendorong hubungan persaudaraan antarbangsa melalui penghormatan hak
asasi manusia
- Membina kerjasama International dalam pembangunan bidang ekonomi, sosial budaya, dan
lingkungan
- Menjadi pusat penyelarasan segala tindakan bersama terhadap negara yang membahayakan
perdamaian dunia
- Menyediakan bantuan kemanusiaan apabila terjadi kelaparan, bencana alam, dan konflik
bersenjata

ii. Peran Indonesia


- Kontribusi Kontingen Garuda:
- Pada bulan Januari tahun 1957 Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda I untuk ikut
memelihara perdamaian di Timur Tengah
- Pada tanggal 10 September 1960 Indonesia mengirim Pasukan Garuda II dan III untuk
mengatasi konflik di Kongo
- Pada bulan Januari 1973 Indonesia mengirim Pasukan Garuda IV, V, VI, VII dan VIII untuk
mengatasi konflik di Vietnam
- Pasukan Indonesia ikut mewujudkan perdamaian di Bosnia (setelah pecahnya Yugoslavia),
Irak, Iran, Afghanistan
- Membantu penyelesaian konflik
- Memberi bantuan kemanusiaan kepada negara yang dalam keadaan perang/bencana alami
- Membantu kekuasaan sementara PBB di Kamboja, yang bertugas mengawasi transisi dari
konflik aktif ke bentuk politik yang lebih damai
- Menteri Luar Negeri Adam Malik menjabat sebagai ketua sidang Majelis Umum PBB untuk
masa sidang tahun 1974
- Tahun 2004 Indonesia menjabat sebagai ketua komisi HAM (Makare Wibisono)
- Tahun 2007 Hasan Wirayuda (menlu) memimpin sidang Dewan Keamanan PBB
- Indonesia pada tahun 2012-2013 terpilih sebagai anggota PBC UNIDO (Organisasi
pengembangan industri PBB) di Wina
- Menjadi salah satu negara yang menanggapi isu-isu pembangunan industri keberlanjutan
- Memperjuangkan kepentingan terkait promosi pembangunan industri di dalam negeri kalasan
regional Asia dan Pasifik
- Mengembangkan pendidikan, mengembangkan dan melestarikan budaya Indonesia dengan
menampilkan beragam pertunjukan budaya di negara-negara asing
- Mendukung setiap program kerja di organisasi PBB
3. Dinamika Kesatuan dan Persatuan Bangsa Dalam Konteks NKRI
• Konsep Negara Kesatuan
- Negara tunggal (satu negara) yang monosentris terdiri hanya satu negara, satu pemerintahan,
satu kepala negara, satu badan legislatif yang berlaku bagi seluruh wilayah negara
- Pemerintah pusat dapat menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada daerah berdasarkan hak
otonomi, tetapi pada tahap terakhir kekuasaan tetap berada di tangan pemerintah pusat
- Negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu kepala negara, satu dewan menteri (kabinet),
dan satu parlemen
- Negara kesatuan mempunyai dua sistem, yaitu sentralisasi dan desentralisasi
- Indonesia merupakan negara kesatuan yang menganut sistem desentralisasi melalui
mekanisme otonomi daerah

- Pasal (1) Undang-Undang Dasar 1945 berbunyi: “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan
yang berbentuk Republik”
- Indonesia dibentuk berdasarkan filsafat pancasila
- Pembentukan negara kesatuan bertujuan untuk menyatukan seluruh wilayah Nusantara agar
menjadi negara yang besar dan kukuh dengan kekuasaan negara bersifat sentralistik
- Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 Alinea ke dua yang berbunyi “dan Perjuangan pergerakan
kemerdekaan Indonesia telah sampailah pada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur”

- Nusantara dalam ketentuan tersebut dipergunakan untuk menggambarkan kesatuan wilayah


perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak di antara Samudra Pasifik dan
Samudra Hindia serta di antara Benua Asia dan Benua Australia
- Kesatuan wilayah tersebut mencakup:
1) kesatuan politik
2) kesatuan hukum
3) kesatuan sosialbudaya
4) kesatuan ekonomi
5) kesatuan pertahanan dan keamanan

• NKRI
- Pasal 18 UUD 1945 ayat 1: “ NKRI dibagi atas daerah provinsi dan daerah provinsi dibagi atas
kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota mempunyai pemerintah
daerah, yang diatur dengan undang-undang”

Negara
Provinsi
Kota/Kabupaten
Kecamatan
Desa/Kelurahan
• Dasar Penerapan Desentralisasi
- Menciptakan demokrasi melalui partisipasi masyarakat lokal
- Mendorong tercapainya pemerataan pembangunan, terutama dengan karakteristik wilayah
kepulauan
- Efisiensi dapat meningkat karena jarak pemerintah lokal/daerah dengan masyarakat menjadi
lebih dekat
- Pemerintah lokal/daerah dapat mengerti kondisi masyarakat lokal dan daerahnya

• Tujuan NKRI
- Melindungi segenap tumpah bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
- Memajukan kesejahteraan umum
- Mencerdaskan kehidupan bangsa
- Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial

• Fungsi NKRI
- Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan
dalam masyarakat
- Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya
- Pertahanan, untuk menjaga serangan dari luar
- Menegakkan keadilan melalui badan-badan pengadilan

4. Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia dari Masa ke Masa


a. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Revolusi Kemerdekaan (18 Agustus 1945 -
27 Desember 1949)
- Fokus: Upaya mempertahankan kemerdekaan
- UUD 1945 belum terwujud secara keseluruhan (Presiden, wakil presiden, Menteri, dan
gubernur)
- Ancaman 1: Belanda menuduh Indonesia diktator karena kekuasaan terpusat di presiden
- Penyelesaian: Mengeluarkan 3 Maklumat Presiden, yaitu:
- Maklumat Wapres No X tanggal 16 Oktober 1945; menghentikan kekuasaan luar biasa
presiden, sehingga kekuasaan MPR dan DPR diserahkan Komite Nasional Indonesia Pusat
- Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945; tentang pembentukan partai politik yang
sebanyak-banyaknya oleh rakyat sebagai ciri negara demokrasi
- Maklumat pemerintah tanggal 14 November 1945; yang intinya mengubah sistem
pemerintahan presidensial menjadi sistem pemerintahan parlementer

- Ancaman 2
- Pembentukan kabinet parlemen dibentuk gampang sekali dijatuhkan dengan mosi tidak
percaya dari DPR
- Sistem pemerintahan parlementer tidak berjalan lama (14 November 1945 - 27 Desember
1949) dan terjadi beberapa kali pergantian kabinet
- Belanda Kembali ingin menguasai Indonesia
- Periode Negara Kesatuan Republik Indonesia berakhir seiring hasil kesepakatan Konferensi
Meja Bundar yang mengubah bentuk negara kita menjadi negara serikat pada tanggal 27
Desember 1949
- Periode ini ditandai dengan munculnya gerakan-gerakan separatis dengan tujuan mendirikan
negara baru yang memisahkan diri dari NKRI

b. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949 -
17 Agustus 1950)
- Bentuk negara serikat atau federasi dengan 15 negara bagian
- Dasar kehidupan berbangsa dan bernegara Konstitusi Republik Indonesia Serikat tahun 1949
- Muncul berbagai reaksi dari berbagai kalangan bangsa Indonesia menuntut pembubaran
Negara RIS dan kembali kepada kesatuan NRI
- Pada 8 Maret 1950, Pemerintah Federal mengeluarkan Undang-Undang Darurat No.11 Tahun
1950, isinya mengatur tata cara perubahan susunan kenegaraan negara RIS
- Pada tanggal 19 Mei 1950 dicapai kesepakatan dalam piagam perjanjian ”Negara Kesatuan
Republik Indonesia menggunakan undang-undang dasar baru (gabungan dari konstitusi RIS
dan Undang-Undang Dasar 1945) menjadi UUDS 1950
- Pada masa pemerintahan RIS terdapat beberapa Gerakan separatis:
- Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil, berusaha mempertahankan negara serikat
- Gerakan Andi Azis Makassar, Negara Indonesia Timur tidak ingin gabung dengan NKRI
- Gerakan Republik Maluku Selatan, ingin merdeka dan melepaskan diri dari NKRI

c. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Demokrasi Liberal (17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959)
- Asas desentralisasi mulai berjalan
- Belum ada keteraturan dan kestabilan politik, durasi 4 tahun pergantian cabinet terjadi 7 kali
- Badan Konstituante tidak berhasil membuat UUD baru dan memancing persaingan politik dan
menyebabkan kondisi ketatanegaraan bangsa Indonesia menjadi tidak menentu
- Presiden Soekarno mengajukan rancangan konsep demokrasi terpimpin dalam rangka kembali
kepada UUD 1945
- Presiden menggunakan wewenangnya mengeluarkan Dekret Presiden tanggal 5 Juli tahun
1959, yang berisi:
- Pembubaran konstituante
- Memberlakukan kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950
- Pembentukan MPR dan DPA sementara
- Gerakan separatis pada masa ini:
- Gerakan DI/TII, ingin mendirikan Negara Islam Indonesia
- Pemberontakan PRRI/Permesta, akibat jatah keuangan yang diberikan oleh pemerintah pusat
tidak sesuai anggaran yang diusulkan dan menimbulkan dampak ketidakpercayaan terhadap
pemerintah pusat

d. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Orde Lama (5 Juli 1959 - 11 Maret 1966)
- Kembali menggunakan UUD 1945 sebagai dasar negara
- Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
- Pada kenyataannya “Dipimpin oleh Presiden/Pemimpin Besar Revolusi”, segala sesuatunya
didasarkan kepada kepemimpinan penguasa dalam hal ini pemerintah
- Terjadi banyak penyimpangan dari Pancasila dan UUD 1945, seperti:
- DPR diganti dengan DPR Gotong royong yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh
presiden
- Membentuk MPR sementara yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh presiden
- Penetapan Ir. Soekarno sebagai Presiden seumur hidup oleh MPRS
- Membentuk Front Nasional melalui Penetapan Presiden No.13 Tahun 1959 anggotanya
berasal dari organisasi kemasyarakatan dan organisasi sosial politik yang ada di Indonesia
- Pancasila diubah menjadi trisila, dan menjadi ekasila
- NASAKOM memberi peluang bangkitnya Partai Komunis Indonesia

e. Persatuan dan Kesatuan pada Masa Orde Baru (11 Maret 1966 - 21 Mei 1998)
- Pemimpin Orde Baru yang siap untuk membangun kembali pemerintahan yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen
- Prioritas utama pada Pemerintahan Orde Baru bertumpu pada pembangunan ekonomi dan
stabilitas nasional yang mantap
- Fokus pada stabilitas keamanan nasional agar pembangunan ekonomi tidak terganggu
- Jika pembangunan ekonomi terganggu maka pembangunan nasional tidak akan berhasil
- Penyimpangan yang terjadi pada masa ini:
- Terjadinya praktik monopoli ekonomi. Pembangunan ekonomi bersifat sentralistik.
Pembangunan ekonomi dilandasi untuk kepentingan individu
- Kekuasaan berada di tangan lembaga eksekutif. Lembaga eksekutif lebih dominan. Tidak
kebebasan untuk mengkritik pemerintahan. Terjadi KKN yang merugikan perekonomian
negara dan kepercayaan masyarakat
- Supremasi hukum tidak dapat ditegakan, oknum penegak hukum cenderung memihak pada
orang tertentu sesuai kepentingan. Hukum bersifat kebal terhadap penguasa dan
konglomerat yang dekat dengan penguasa
- 21 Mei 1998 Terjadi krisis multidimensional membangkitkan gerakan reformasi menumbangkan
rezim otoriter
f. Persatuan dan Kesatuan pada Masa Reformasi (Periode 21 Mei 1998 - sekarang)
- Mendorong usaha penegakan kedaulatan rakyat dan bertekad untuk mewujudkan pemerintahan
yang bersih dari KKN
- Tujuan reformasi; menciptakan pemerintahan yang demokratis dan berkonstitusional
- Ciri negara berkonstitusi:
- Adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan atau eksekutif
- Jaminan atas hak asasi manusia dan hak-hak warga negara
- Dibuktikan dengan melakukan perubahan atau amandemen atas Undang-Undang Dasar 1945
- Hasil amandemen: (Sebagian kecil)
- Mengubah peran dan hubungan antara Presiden dan DPR
- UUD NRI 1945 memiliki peran yang proposional terhadap Lembaga negara dan kontrol untuk
presiden menjadi ketat
- Menghapus Lembaga (DPA) membentuk Lembaga baru (MK dan KY)

Bab 5: Mewaspadai Ancaman Terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia


1. Ancaman Integrasi di Berbagai Bidang
• Definisi
- Secara bahasa berasal dari bahasa inggris “integrate” yang artinya menyatupadukan,
mempersatukan atau menggabungkan
- Makna Integrasi Nasional Secara Politis
- Integrasi nasional merupakan penyatuan berbagai kelompok dengan budaya dan sosial yang
berbeda dalam kesatuan wilayah yang akan membentuk identitas nasional
- Makna Integrasi Nasional Secara Antropologis
- Integrasi nasional merupakan penyatuan diantara unsur-unsur kebudayaan yang berlaku
sehingga mencapai satu kesatuan fungsi dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan
- Makna Secara Umum
- Integrasi nasional merupakan usaha atau proses menyatukan perbedaan yang ada pada
suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional

• Faktor-Faktor Integrasi Nasional


i. Faktor Pendorong
- Faktor sejarah (senasib seperjuangan)
- Keinginan dan tekad untuk bersatu
- Adanya ancaman dari luar
- Rasa rela berkorban untuk bangsa dan negara
- Ada kesepakatan bersama secara nasional
- Adanya ideologi nasional yang dapat menggambarkan kesatuan secara nasional

ii. Faktor Penghambat


- Perbedaan yang beraneka ragam
- Wilayah yang luas
- Kesenjangan sosial antar warga
- Paham etnosentrisme
- Kurangnya toleran
- Lemahnya nilai, norma, dan ideologi

• Syarat Integrasi Nasional


- Anggota masyarakat menyadari bahwa mereka semua berhasil untuk memenuhi kebutuhan
dengan menjalin hubungan satu sama lain
- Adanya kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan
pedoman dalam menjalani kehidupan bermasyarakat
- Norma dan nilai sosial yang berlaku dijadikan aturan dalam mejalankan proses integrasi
nasional

• Jenis Integrasi Nasional


1. Berdasarkan hasilnya:
- Asimilasi: Penggabungan dua atau lebih dan menghasilkan kebudayaan baru
- Akulturasi: Penggabungan dua atau lebih kebudayaan dan tidak menghilangkan ciri khas
kebudayaan tersebut
2. Berdasarkan penyebabnya:
- Normatif; norma tertentu yang disepakati
- Instrumental; kesamaan/keseragaman yang nampak secara visual
- Ideologis; ikatan spiritual atau ideologi
- Fungsional; fungsi tertentu
- Koersif; pengaruh kekuasaan (penguasa)/secara paksa

Ancaman

Jenis Sumber Bentuk

Militer Non Militer Dalam negeri Luar negeri Nyata (sering Belum nyata
terjadi/dihadapi)

a. Ancaman Militer
- Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi
yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan segenap bangsa
b. Ancaman Non Militer
• Ancaman di Bidang Ideologi
- Mengancam Dakar falsafah negara yaitu Pancasila
- Pengaruh globalisasi: komunisme, liberalisme, radikalisme

• Ancaman di Bidang Politik


- Sumber: Luar negeri
- Contoh: Intimidasi politik, provokasi, dan blokade politik

- Sumber: Dalam negeri


- Contoh: Menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah, separatisme

• Ancaman di Bidang Ekonomi


- Pengaruh globalisasi
- Internal: Tingkat inflasi, pengangguran, ketimpangan
- Eksternal:
- Kurangnya daya saing
- Ketergantungan - banyaknya investor asing di Indonesia
- Kesenjangan sosial akibat perdagangan bebas
- Kinerja ekonomi - mengurangi laju pertumbuhan ekonomi, pendapatan nasional dan
kesempatan kerja semakin berkurang

• Ancaman di Bidang Sosial Budaya


- Ancaman dari luar:
- Gaya hidup konsumtif
- Sifat hedonisme
- Individualisme
- Westernisasi
- Memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial
- Lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat

• Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan


- Umumnya berupa ancaman militer
- Contoh: Konflik perbatasan, tindakan pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata

2. Strategi Mengatasi Ancaman


a. Ancaman Militer
- Usaha pertahanan dan keamanan negara merupakan tanggung jawab seluruh warga negara,
tertuang pada Pasal 30 ayat (1) sampai (5)
- Kesadaran akan hak dan kewajiban WNI melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta
b. Ancaman Non Militer
• Ancaman di Bidang Ideologi dan Politik
- Mengembangkan demokrasi politik
- Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi, dan peranannya
secara baik dan benar
- Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan
berwibawa

• Ancaman di Bidang Ekonomi


- Memperkuat produk domestik sehingga dapat memperkuat ekonomi kerakyatan
- Pertanian dijadikan prioritas utama, karena mayoritas penduduk Indonesia bermatapencaharian
sebagai petani
- Tidak bergantung pada badan-badan multilateral
- Mempererat kerja sama dengan sesama negara berkembang

• Ancaman di Bidang Sosial Budaya


- Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi

c. Peran Masyarakat
- Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia
- Menciptakan ketahanan nasional
- Menghormati perbedaan suku, budaya, agama, dan warna kulit
- Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan
- Memiliki semangat persatuan dan wawasan nusantara
- Menaati peraturan agar kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan tertib dan aman

Anda mungkin juga menyukai